Anda di halaman 1dari 3

3.

10 TRAYEKTORI

Pengertian Trayektori

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat berbagai bentuk anyaman seperti
tikar, tudung saji, keranjang, jala ikan (bubu) dll. Bila kita amati benda- benda
tersebut, disana tampak ada dua rumpun kurva yang berbeda dimana rumpun kurva
yang satu saling memotong rumpun kurva yang lain dengan sudut potong di setiap
titik potongnya memiliki sudut yang besarnya tetap (sama besar misal w).
Perhatikan misalnya pada tudung saji, tampak bahwa ada dua rumpun (keluarga)
kurva paraboloida saling berpotongan dengan keluarga lingkaran yang titik potongnya di
semua titik besarnya sama yaitu w = 90˚

Trayektori w dari suatu rumpun kurva f adalah rumpun kurva baru sebut g dimana
rumpun kurva g memotong setiap anggota rumpun kurva f dengan sudut potong
yang besarnya tetap yaitu w (demikian sebaliknya). Selanjutnya bila besar sudut potong
tersebut besarnya tidak sama dengan 90˚, maka trayektori tersebut disebut Trayektori
Isogonal dan bila besar sudut potong tersebut sama dengan 90˚, maka disebut
Trayektori Ortogonal.

1. Trayektori Isogonal (Trayektori w ≠ 90˚)

y−tan w
(
Integral kurva dari persamaan diferensial f x , y ,
1+ y tan w )
=0 adalah

Trayektori Isogonal dengan sudut tetap w (trayektori w) dari rumpun integral

kurva f ( x , y , y ' )=0

2. Trayektori Ortogonal (Trayektori w = 90˚)

1
(
Integral kurva dari persamaan diferensial f x , y ,−
y')=0 adalah trayektori

orthogonal dari rumpun integral kurva f ( x , y , y ' )=0

Bila persamaan kurvanya dalam koordinat polar, maka rumpun integral kurva


(
dari persamaan diferensial f r , θ ,−r
2
dr)=0

dr
(
adalah trayektori orthogonal dari integral kurva f r , θ ,

=0)
Langkah-langkah menentukan trayektori:

1. Tentukan persamaan rumpun kurva (persamaan diferensial) dari persamaan kurva


yang diketahui. Jika persamaan yang didapat masih ada parameter λ maka λ harus
dieliminasi terlebih dahulu.
2. Tentukan persamaan diferensial dari trayektorinya.
a) Bila yang dicari adalah trayektori orthogonal (w = 90˚), maka dilakukan

dy −dy
penggantian dengan pada P. D Nya.
dx dx
b) Bila yang dicari adalah trayektori isogonal (w ≠ 90˚), maka dilakukan

dy
−tan w
dy dx
penggantian dengan pada P. D nya
dx dy
1+ tan w
dx
c) Bila yang dicari trayektori isogonal khusus yaitu w=45˚, maka dilakukan

dy
−1
dy dx
penggantian dengan dalam P. D nya.
dx dy
1+
dx
dr 2 dθ
d) Bila dalam koordinat polar maka lakukanlah penggantian dengan −r
dθ dr
pada p. D nya.
3. Selesaikan P. D baru tersebut dan hasilnya merupakan persamaan trayektori yang
dimaksud.

Contoh :

Tentukanlah trayektori orthogonal dari rumpun kurva

1. x 2+ 2 y 2=¿ λ
2x3
2. y =
λ−x
3. x 2+ y 2−2 λx=0
4. y=x −1+ λ e−x
5. r =λcos θ

Anda mungkin juga menyukai