Anda di halaman 1dari 8

PEMBUANGAN LIMBAH SISA

MAKANAN YANG BERDAMPAK PADA


LINGKUNGAN DAN GIZI
PENGERTIAN LIMBAH MAKANAN

Berdasarkan data pengolahan sampah pada tahun 2017-2018


dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN)
Kementerian Lingkungan :
Food waste atau sampah makanan merujuk kepada makanan
siap konsumsi dan memenuhi gizi seimbang yang terbuang
begitu saja. Sampah makanan menjadi penyumbang terbesar
sampah yang ada di Indonesia.
KASUS LIMBAH SISA MAKANAN DI INDONESIA
Survei Ekonomi Nasional (Susenas) 2018 mencatat mayoritas kota-kota besar di
Indonesia kedapatan memproduksi sampah organik yang merupakan jenis
sampah pangan dalam jumlah lebih besar ketimbang jenis sampah lainnya. Di
Jakarta, 3.639,8 ton sampah pangan terangkut setiap harinya, 499,84 ton lebih
banyak dari sampah anorganik yang jumlahnya hanya 3.193,96 ton. Selisih lebih
besar terjadi di Medan. Tak tanggung-tanggung, selisih antara sampah organik
dan anorganik yang diangkut di ibu kota provinsi Sumatera Utara itu mencapai
560,7 ton setiap harinya. Sementara Surabaya yang berhasil menyabet
penghargaan Adipura Kencana 2017-2018 memproduksi sampah sebesar 905,26
ton untuk sampah organik dan 761,57 ton sampah anorganik.
DAMPAK PEMBUANGAN SISA MAKANAN
BAGI LINGKUNGAN
Makanan yang terbuang sia-sia tidak hanya menjadi masalah sosial
dan kemanusiaan, namun juga menjadi masalah lingkungan. Ketika
makanan terbuang sia-sia, hal tersebut berarti semua energi dan air
yang telah digunakan untuk pertumbuhan, pemanenan,
pengangkutan, dan pengemasan juga terbuang sia-sia. Makanan
yang masuk ke tempat pembuangan akhir dan membusuk, akan
menghasilkan gas metana yang menimbulkan efek rumah kaca.
Metana lebih membahayakan dibandingkan dengan karbon
dioksida, karena metana berperan besar terhadap proses penipisan
lapisan ozon.
DAMPAK LIMBAH SISA MAKANAN TERHADAP
BAHAN PANGAN

Faktanya di saat begitu banyak pangan yang dibuang, di sisi lain masih
banyak penduduk Indonesia yang kelaparan. Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2018 menunjukkan sebanyak 13,8 persen balita di
Indonesia mengalami kurang gizi dan 3,9 persen lainnya menderita gizi
buruk. Fakta lain menyebutkan 34,74 persen rumah tangga di Indonesia
masih memanfaatkan bantuan beras miskin (Raskin) dari pemerintah.
Selain itu, limbah sisa makanan juga dijadikan bahan pangan oleh
sebagian orang yang ada di indonesia karena tidak mampu memenuhi
kebutuhan pokok.
DAMPAK LIMBAH SISA MAKANAN TERHADAP
GIZI

Limbah sisa makanan yang bercampur dengan limbah plastik dan


limbah-limbah lainnya dapat mencemari lingkungan yang akhirnya akan
mempengaruhi kesehatan manusia. Ketika limbah berada ditanah, maka
limbah akan mencemari sumber air, air tanah dan tanaman yang tumbuh
disekitarnya untuk kemudian dikonsumsi oleh manusia atau termakan
oleh binatang laut misalnya ikan yang kemudian di konsumsi juga oleh
manusia.
Hal ini tentu saja sangat berpengaruh pada asupan gizi yang akan
dikonsumsi bagi manusia, ketika makanan yang dikonsumsi tidak sehat
maka gizi setiap orang tidak akan terpenuhi.
CARA MENGURANGI SAMPAH MAKANAN
1. Reduce
 Mengurangi konsumsi makanan instan dengan beralih mengkonsumsi makanan yang
diproduksi secara lokalMembuat perencanaan sebelum membeli sesuatu sehingga
dapat berbelanja sesuai dengan kebutuhan.
 Memasak bahan makanan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan agar tidak
menjadi limbah
 Menyimpan makanan dengan baik agar dapat dikonsumsi untuk jangka waktu yang
lama
2. Reuse
 Donasi makanan melalui LSM, NGO, atau start-up terkait food waste
 Apabila makanan tidak habis, simpan makanan dalam kulkas dan makanan bisa
kembali dimakan pada hari berikunya
3. Recycle
 Pembuatan kompos makanan sisa dengann teknik vermicompost dan black soldier
fliesMengolah sampah makanan dengann biodigester untuk diubah menjadi biogas
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai