Anda di halaman 1dari 9

BAB III

DIFFERENSIASI VEKTOR

A. Pendahuluan
1. Deskripsi
Pada bab ini akan dibahas mengenai diferensiasi vektor. Diferensiasi
vektor merupakan proses untuk melakukan turunan dari sebuah fungsi yang
diketahui. Dalam hal ini lebih difokuskan fungsi vektor yaitu fungsi yang
memiliki besaran dan arah.materi yang akan dibahas yaitu tentang turunan biasa
dalam vektor ruang beserta sifat-sifatnya, turunan parsial dari fungsi vektor dan
sifat-sifatnya, aturan rantai pada fungsi vektor.
2. Relevansi Materi
Materi diferensiasi vektor memerlukan pemahaman mendalam dari materi
sebelumnya yaitu hasil kali titik dan hasil kali silang pada vektor. Selain itu juga
perlu menguasai mata kuliah kalkulus diferensial yang berisi metode dalam
proses penurunannya.
3. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu mengimplementasikan formula turunan biasa dan
turunan parsial dalam vektor.
B. Penyajian
1. Uraian Materi
a. Turunan biasa dari vektor

Misalkan R  u  suatu vektor yang bergantung pada variabel skalar tunggal

u.
  
R  u  R  u  u   R  u 
Maka  (3.1)
u u

dimana u menunjukkan suatu pertambahan dalam u. Perhatikan gambar berikut

  
R  u  u  R  u  u   R  u 


R u 

Akibatnya turunan biasa dari vektor R  u  terhadap skalar u adalah
   
dR R  u  R  u  u   R  u 
 lim  lim (3.2)
du u 0   u  u 0 u

Jika limitnya ada.

b. Kurva-kurva ruang

Jika r  u  vektor posisi dari sebarang titik (x,y,z) yang tergantung pada
   
variabel skalar tunggal u. Maka r  x  u  i  y  u  j  z  u  k dan spesifikasi

fungsi vektor r  u  mendefinisikan x, y, dan z dianggap sebagai fungsi u.
Berdasarkan persamaan (3.1) diperoleh

  
r  u  r  u  u   r  u 
 (3.3)
u u

Akibatnya berdasarkan persamaan (3.2) diperoleh


   
dr r  u  r  u  u   r  u 
 lim  lim
du u 0   u  u 0 u

   
Karena r  x  u  i  y  u  j  z  u  k

Akibatnya diperoleh
 
dr r  u 
 lim
du u 0 u

r  u  u   r  u 
 lim
u 0 u
     
 x  u  u  i  y  u  u  j  z  u  u  k    x  u  i  y  u  j  z  u  k 
 lim    
u 0 u
  
 x  u  u   x  u  i   y  u  u   y  u  j   z  u  u   z  u  k 
 lim  
u 0 u
x  u  u   x  u   y  u  u   y  u   z  u  u   z  u  
 lim i  lim j  lim k
u 0 u u 0 u u 0 u

dr dx  dy  dz 
 i j k
du du du du

Jadi,

dr dx  dy  dz 
 i j k (3.4)
du du du du
 
dr d 2r
Karena du merupakan fungsi vektor terhadap u, maka dapat dicari du 2 dst.

dr dx  dy  dz 
Jika u merupakan waktu maka du  du i  du j  du k merupakan kecepatan dan

d 2r
du 2 merupakan percepatan.
Pernahkah Saudara naik alat transportasi seperti
pada gambar di atas?. Kemana sajakah Saudara
bepergian menggunakan alat transportasi tersebut?.
Apabila pesawat dengan rute Semarang – Jakarta
hal ini berarti bahwa pesawat telah melakukan
perpindahan dengan titik awalnya adalah kota Semarang dan titik akhirnya adalah
Jakarta. Pesawat melakukan perpindahan karena pesawat memiliki kecepatan dan
percepatan. Hubungan apa yang kita dapatkan antara perpindahan, kecepatan, dan
percepatan?. Kecepatan merupakan perpindahan benda tiap selang waktu tertentu atau
bisa dikatakan turunan dari perpindahan sebagai fungsi waktu. Percepatan merupakan
hasil bagi antara perubahan kecepatan dengan selang waktu berubahnya kecepatan
tersebut atau dapat dikatakan turunan kecepatan sebagai fungsi waktu.
c. Sifat-sifat Turunan Biasa Fungsi Vektor
Jika A, B, dan C adalah fungsi-fungsi vektor dari variabel skalar tunggal u
yang differensiabel dan Φ suatu fungsi skalar dari u yang differensiabel maka
diperoleh rumus-rumus differensiasi fungsi vektor sebagai berikut

 

d A B   dA  dB
a. du du
du
 

d A B  
 dB dA 
 A 

B
b. du du du
 
d A B  
 dB dA 
 A  B

c. du du du

d  
A


dA d  
 A
d. du du du
  
d  
A BC   
   dC    dB   dA  
 A B

 
e.   A C    BC
du  du   du  du
  
d  
A B  C   
   dC    dB   dA  
 A  B 

 
f.   A  C    BC
du  du   du  du
  
d A B  C   
  dC   dB    dA   

 A B     A

g. C    B C
du du  du   du 

Contoh Soal:
 
    da d 2a
1. Diketahui a  5t i  sin 3t j  e k . Tentukan du dan du 2 .
2 4t

2. Sebuah partikel bergerak sepanjang kurva dengan persamaan parameter


x  4te sin 2t , y  cos 3t 2 , dan z  5t 3 .

a) Tentukan kecepatan dan percepatan pada sembarang waktu


b) Tentukan kecepatan dan percepatan pada saat t=0
3. Buktikan sifat-sifat turunan pada nomor a dan b!

Penyelesaian
   
1. Diketahui a  5t i  sin 3t j  e k maka
2 4t
   
da
 10t i  3cos3t j  4e4t k
du
   
d 2a
2
 10 i  9sin 3t j  16e4t k
du
2. Diketahui persamaan parameter x  4te , y  cos 3t 2 , dan z  5t 3 . Maka
sin 2t

   
diperoleh vektor posisi dari (x,y,z) sebagai berikut r  4tesin 2t
i  cos3t 2
j  5t 3
k
akibatnya diperoleh.
   
a) v  t  
dr
dt
 4esin 2t
 8t cos 2t e sin 2t
i 6 t sin 3t 2
j  15t 2
k
 
d 2r
a  t   2   8cos 2t esin 2t   8cos 2t  16t sin 2t  esin 2t  16t cos 2t cos 2t esin 2t  i
dt
 
  6sin 3t 2  36t 2 cos 3t 2  j  30t k

 

 16t  cos 2t  esin 2t  16sin 2tesin 2t  16 cos 2tesin 2t i
2

 
  6sin 3t 2  36t 2 cos 3t 2  j  30t k

v  0   42  02  02
4
b) dan
a  t   162  02  02
 16
 

d A B   dA  dB
3. a. Akan dibuktikan du du du
bukti:
   
   A  t  t   B  t  t     A  t   B  t 
d
dt
 
A  B  lim 
t 0 t
 

   
 A  t  t   A  t    B  t  t   B  t  
 lim    lim  
t 0 t t  0 t
 
d  
dt

A B  
dA dB
dt dt

Terbukti.
 
d A B  
 A

 dB dA 


B
b. Akan dibuktikan du du du
     

d A B   A  t  t  B  t  t     A  t  B  t  
   
du lim
t 0  t
       
A  t  t  B  t  t   A  t  t  B  t   A  t  t  B  t   A  t  B  t 
 lim
t 0 t
     
A  t  t   B  t  t   B  t    A  t  t   A  t    B  t 
 lim  lim  
t 0 t t  0 t
   
  B  t  t   B  t    A  t  t   A  t   
 limA  t  t lim  
lim
  B t

t 0 t 0  t t  0  t
 
d A B 
 A

 dB dA 


B
du du du
Terbukti.
       3
4. Diketahui A  t   2 ti  sin t 2
j  4 tk dan B  t    t 2
 2t  i  2tj  t k . Tentukan
   
d A B  
dan
d A B  
hasil dari dt dt !

d. Turunan parsial dari vektor-vektor



Jika A adalah sebuah vektor yang tergantung pada lebih dari satu variabel skalar,
  
misalnya variabel x, y, dan z, maka vektor A dapat ditulis sebagai A = A (x,y,z). Turunan

parsial dari A terhadap x, terhadap y, dan terhadap z sebagai berikut

  
A A  x  x, y, z   A  x, y, z 
 lim
x x0 x
  
A A  x, y  y, z   A  x, y, z 
 lim (3.5)
y y 0 y
  
A A  x, y, z  z   A  x, y, z 
 lim
z z 0 z


Adalah masing-masing turunan parsial dari A terhadap x, y, dan z jika
limitnya ada.
   
Jika fungsi vektor A  x, y, z   A1  x, y, z  i  A2  x, y, z  j  A3  x, y, z  k

dengan fungsi skalar A1(x,y,z), A2(x,y,z), dan A3(x,y,z), mempunyai turunan parsial

terhadap x, y,dan z maka A  x, y, z  juga mempunyai turunan variabel terhadap x,

y,dan z yang dirumuskan sebagai berikut:



A A1  A2  A3 
 i j k
x x x x

A A1  A2  A3 
 i j k (3.6)
y y y y

A A1  A2  A3 
 i j k
z z z z

Sebagaimana telah dipelajari dalam kalkulus, turunan yang lebih tinggi


dapat didefinisikan sebagai berikut
     
 2 A   A   2 A   A   2 A   A 
   ,    ,   
x 2 x  x  y 2 y  y  z 2 z  z 
     
 2 A   A   2 A   A   2 A   A 
   ,    ,    ,
xy x  y  yx y  x  xz x  z 

Adapun aturan-aturan untuk turunan parsial dari vektor-vektor mirip


 
dengan yang dipelajarai dalam kalkulus. Jadi, jika A dan B adalah fungsi-fungsi
vektor dari variabel skalar x, y, dan z, maka
 
a.

 A B  
 B A 
 A

 B
x x x
 
b.

 A B  
 B A 
 A  B

x x x
   

2 A  B


   A    A
 
 B     B A  


 B
yx y  x  y  x x 
c.  
     
  2 B A B A B A 
 A      B
yx y x x y yx
e. Aturan Rantai
 
Misalkan F  F  x, y, z  adalah fungsi vektor yang dapat dideferensialkan

terhadap variabel x, y, dan z dimana x = x(s,t,u), y = y(s,t,u), dan z = z(s,t,u)


adalah fungsi-fungsi skalar yang dapat dideferensialkan terhadap veriabel s, t dan

u maka bentuk fungsi tersusun F dapat dituliskan dengan
 
F  F  x  s, t , u  , y  s, t , u  , z  s, t , u 
(3.7)

Turunan parsial F terhadap variabel s, t dan u dapat diberikan sebagai berikut.
   
F F x F y F z
  
s x s y s z s
   
F F x F y F z
  
t x t y t z t
   
F F x F y F z
  
u x u y u z u (3.8)

Contoh Soal:
   
5. Diketahui A  2 x 
2
y  x 4
i 
 e xy
 y sin x j x 2
cos y k .
     
A A  2 A  2 A  2 A  2 A
, , 2, 2, ,
Tentukan x y x y xy yx
Penyelesaian:
   
Diketahui A  2 x y  x i  e  y sin x  j  x cos y k
2 4 xy 2


A 
  4 xy  4 x3  i 
x
   
6. Jika x, y, z   xy 2 z dan A  xzi  xy 2 j  yz 2 k .

Carilah
3
x z
2
 
A pada titik (2, -1, 1).

Penyelesaian :

2. Latihan Soal
Selesaikan soal-soal berikut disertai dengan langkah penyelesaiannya!

 sin  t 2  2t    
i  ln  t  2t  j  4t k , tentukan
df
1. Jika f  t   e 2 3
!
dt
2. Carilah kecepatan dan percepatan sebuah partikel yang bergerak sepanjang
kurva x  2sin 3t , y  2cos3t, z  8t pada sebarang t>0 . Carilah besarnya
kecepatan dan percepatan!
       d  
3. Jika A  5t 2i  tj  t 3k dan B  sin ti  cos tj , tentukan
dt
A B !  

   2 2F
4. Jika F  sin xy zi  2 yzj  z k . Tentukan
2

x 2

   W
5. Jika W  3x i  y j dengan x  2s  7t dan y  5st , tentukan
2 2
dan
t
nyatakan dalam bentuk s dan t.!
3. Rangkuman
Besaran yang memiliki besar dan arah dinamakan sebagai vektor termasuk
di dalamnya perpindahan, kecepatan, dan percepatan. Hubungan antara
perpindahan, kecepatan, dan percepatan dapat dijelaskan sebagai berikut.
Kecepatan merupakan perpindahan benda tiap selang waktu tertentu atau bisa
dikatakan turunan dari perpindahan sebagai fungsi waktu. Percepatan merupakan
hasil bagi antara perubahan kecepatan dengan selang waktu berubahnya
kecepatan tersebut atau dapat dikatakan turunan kecepatan sebagai fungsi waktu.
Rumusan turunan pada fungsi vektor dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Turunan biasa dari fungsi vektor



dr dx  dy  dz 
 i j k
du du du du

b. Turunan parsial dari fungsi vektor



A A1  A2  A3 
 i j k
x x x x

A A1  A2  A3 
 i j k
y y y y

A A1  A2  A3 
 i j k
z z z z

c. Aturan rantai dari fungsi vektor


   
F F x F y F z
  
s x s y s z s
   
F F x F y F z
  
t x t y t z t
   
F F x F y F z
  
u x u y u z u

Anda mungkin juga menyukai