Aturan Rantai
Turunan Berarah
Turunan Implisit
Aturan Rantai
Ingat !!!!
Teorema di kalkulus I:
Jika g mempunyai turunan di Xn dan
f mempunyai turunan di U=g(x),
maka :
d [( f g )(x)]
f '[ g ( x)].g ' ( x)
dx
Aturan Rantai
Ingat !!!!
Teorema di kalkulus I:
Aturan rantai dapat dinyatakan
dengan notasi Leibniz, yaitu :
dy dy du
.
dx du dx
Aturan Rantai 1
dz z dx z dy
dt x dt y dt
𝜕𝑧 𝜕𝑧
Dimana 𝜕𝑥 , 𝜕𝑦 dihitung di (x,y)= (x(t),y(t)).
Aturan Rantai 1
2 peubah
Aturan rantai I dapat ditampilkan dalam bentuk diagram pohon
berikut
𝑑𝑥
𝑑𝑡
x t
𝜕𝑧
𝜕𝑥
z 2 peubah
𝜕𝑧 𝑑𝑦
𝜕𝑦 𝑑𝑡
y t
dz z dx z dy
. .
dt x dt y dt
Aturan Rantai 1
3 peubah
aturan :
dw w dx w dy w dz
dt x dt y dt z dt
Aturan Rantai 1
3 peubah
Dalam betuk diagram pohon digambarkan :
𝑑𝑥
𝑑𝑡
x t
𝜕𝑤 𝑑𝑥
𝜕𝑥 𝑑𝑡
w y t 3 peubah
𝜕𝑤 𝑑𝑧
𝜕𝑦 𝑑𝑡
z t
dw w dx w dy w dz
dt x dt y dt z dt
Contoh Aturan Rantai 1
dz
Contoh :Andaikan z=x3y, dimana x=2t dan y=t2 tentukan !
dt
Penyelesaian :
dx dy
2 2t
dt dt
Dengan menggunakan aturan rantai I diperoleh :
dz z dx z dy
. .
dt x dt y dt
=(3x2y)(2)+(x3)(2t)
=3(x) 2(y)(2)+(x) 3 (2t)
=3(2t)2(t2)2+(2t)32t
=3(4t2)2t2 +(8t3)2t
=24t4+16t4
=40t.
Aturan Rantai 2
u u x u y
…………......…………..(A)
r x r y r
u u x u y .………………….……(B)
s x s y s
u
Aturan Rantai 2
x
𝜕𝑥
𝜕𝑟
r
x u u x u y
𝜕𝑢 𝜕𝑥
s r x r y r
𝜕𝑥 𝜕𝑠
u u u x u y
s x s y s
𝜕𝑢 𝜕𝑦
𝜕𝑦 𝜕𝑟
r
y
𝜕𝑦
𝜕𝑠
s
Contoh Aturan Rantai 2
Contoh :
Jika , 𝑤 = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 + 𝑥𝑦 dimana 𝑥 = 𝑠𝑡, 𝑦 = 𝑠 − 𝑡,
𝜕𝑤
dan 𝑧 = 𝑠 + 2𝑡 tentukan !
𝜕𝑡
Jawab :
𝜕𝑤 𝜕𝑤 𝜕𝑥 𝜕𝑤 𝜕𝑦 𝜕𝑤 𝜕𝑧
= + +
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 𝜕𝑦 𝜕𝑡 𝜕𝑧 𝜕𝑡
=(2x+y)(s)+(2y+x)(-1)+(2z)(2)
= [2(x)+(y)](s)+[2(y)+(x)](-1)+(2z)(2)
=(2st+s-t)(s)+(2s-2t+st)(-1)+(2s+4t)(2)
= 2𝑠 2 𝑡 + 𝑠 2 − 2𝑠𝑡 + 2𝑠 + 10𝑡.
Aturan Rantai 3
didefinisikan sebagai
f f ( x hu1 , y hu 2 ) f ( x, y )
( x, y ) lim
u h 0 h
S:z=f(x,y
)
k
j b b+h
j Y
a u u
A
a+hu
A+hu
X ß
Turunan Berarah secara geometri
T
gs
ß
A A+hu
Turunan Berarah secara geometri
D
A+hu
B+hv
b
u
ß ß
X
a a+hu
Turunan Berarah
Cara menghitung turunan berarah
Turunan berarah dari fungsi z=f(x,y) di titik (x,y) pada suatu daerah
D dalam arah vektor satuan u=(u,v) dapat dihitung dengan salah satu
cara berikut :
1. Misal, g(t)=(x+tu,y+tv), maka
f g (h) g (0)
( x, y) lim g ' (0) , bila limit ini ada.
u h 0 h0
dimana
𝛻𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑓𝑥 𝑥, 𝑦 𝑖 + 𝑓𝑦 𝑥, 𝑦 𝑗.
Contoh Turunan Berarah
Tentukan turunan berarah fungsi f(x,y)=2𝑥 2 𝑦 + 3𝑦 2 dalam arh vector
𝜋
satuan ysng membentuk sudut dengan sumbu x positif di titik (x,y) b
6
CaPer:
1 1
Misalkan 𝑔 𝑡 = 𝑓 𝑥 + 3𝑡, 𝑦 + 𝑡
2 2
1 1 1
= 2(𝑥 + 3𝑡)2 𝑦 + 𝑡 + 3(𝑦 + 𝑡)2
2 2 2
Contoh Turunan Berarah
Di sini diperoleh
2
′
1 1 1 1 1
𝑔 𝑡 =2 𝑥+ 3𝑡 +2 𝑦+ 𝑡 2 𝑥+ 3𝑡 3
2 2 2 2 2
1 1
+6 𝑦+ 𝑡 ( )
2 2
2
1 1 1 1
= 𝑥+ 3𝑡 +2 3 𝑥+ 3𝑡 𝑦+ 𝑡 +3 𝑦+ 𝑡
2 2 2 2
Jadi turunan berarah dari fungsi f aalah
𝜕𝑓
𝑥, 𝑦 = 𝑔′ 0 = 𝑥 2 + 2 3𝑥𝑦 + 3𝑦
𝜕𝑢
Sehingga turunan berarah dari fungsi f di (1,-1) adalah
𝜕𝑓
1, −1 = −2 − 2 3.
𝜕𝑢
Contoh Turunan Berarah
CaLO :
Turunan parsial pertama dayi fungsi f terhadap peubah x dan y adalah
𝑓𝑥 𝑥, 𝑦 = 4𝑥𝑦 dan 𝑓𝑦 𝑥, 𝑦 = 2𝑥 2 + 6𝑦.
Berdasarkan TeoremaMenghitung Turunan Berarah dengan Vektor Gradien
maka
Diperoleh turunan parsial pertama dayi fungsi f terhadap peubah x dan y
adalah
𝜕𝑓 2
1 1
= 𝛻𝑓 𝑥, 𝑦 𝑢 = 4𝑥𝑦, 2𝑥 + 6𝑦 . 3,
𝜕𝑢 𝑥, 𝑦 2 2
= 𝑥 2 + 2 3𝑥𝑦 + 3𝑦.
𝜕𝑓
1, −1 = −2 − 2 3.
𝜕𝑢
Turunan Berarah
Fungsi z f ( x, y) D 2
terdefinisi pada daerah
yang memuat titik A. Turunan berarah dari fungsi f sepanjang kurva
C 2 yang melalui A didefinisikan sebagai turunan berarah di A
dalam arah vektor singgung satuannya.
Berdasarkan definisi di atas turunan berarah dari fungsi f
sepanjang kurva C yang melalui A adalah f
( A)
u
,di mana u vektor singgung satuan dari kurva C di titik A.
Turunan Berarah dan Fungsi
Skalar Lainnya
f f ( x hu1 , y hu 2 , z hu3 ) f ( x, y, z )
( x, y, z ) lim
u h 0 h
f n
( X ) f ( X ).u f f xi ( X )e1
u .
i 1
,
TURUNAN IMPLISIT
dy Fx ( x, y)
f ' ( x) F ( x, y) 0
dx Fy ( x, y)
Eksistensi dan Rumus Turunan
Fungsi Implisit m Peubah
1. Kasus z f ( x, y)
f x ( x, y )
Fx ( x , y )
, F ( x, y, z ) 0
Fz ( x , y )
dan
Fy ( x, y)
f y ( x, y) , F ( x, y, z ) 0
Fz ( x, y)
Eksistensi dan Rumus Turunan
Fungsi Implisit m Peubah
2. Kasus y f ( x, z)
Jadi untuk F y ( x, z ) 0 berlaku
Fx ( x, y, z )
f x ( x, z )
F y ( x, y, z )
Fz ( x, y, z )
f z ( x, y )
F y ( x, y, z )
Eksistensi dan Rumus Turunan
Fungsi Implisit m Peubah
3. Kasus x f ( y, z )
Fy ( x, y, z )
f y ( x, y)
Fx ( x, y, z )
dan
Fz ( x, y, z )
f z ( x, y , z )
Fx ( x, y, z )
Vektor Normal Dan Bidang Singgung
pada Permukaan
Vektor normal pada bidang singgung di titik (a,b,c) pada permukaan
z f ( x, y, z ) adalah:
i j k i j k
Fx Fy
N bs 1 0 f x ( a, b) 1 0 Fx F z ( a, b, c) , ,1( a, b, c)
0 1 f y ( a, b) 0 1 Fy Fz Fz Fz
S : F ( x, y, z ) 0
di titik (a,b,c) dapat diambil N bs F (a, b, c)
Vektor Normal Dan Bidang Singgung
pada Permukaan