A. TURUNAN BERARAH
Dengan menggantikan i atau j dengan vektor satuan u=(u 1 ,u 2) sembarang, maka kita
dapat mendefinisikan turunan berarah dari z=f ( x , y )di p=¿) sebagai
f ( p+ hu )−f ( p )
DU f ( p )=lim
x →0 h
Turunan berarah dibagi menjadi 2 yaitu, turunan berarah 2 variabel dan turunan berarah 3
variabel.
1. Turunan berarah 2 variabel , teorema :
Andai f suatu fungsi z variable x dan y, bila u adalah vector satuan cos θi +sin θj maka
turunan berarah dari f dalam arah u ditentukan oleh :
f ( x+ h cosθ , y +h sinθ ) −f ( x , y)
DU f ( x , y )=lim
h →0 h
2. Turunan berarah 3 variabel :
Misalkan f adalah fungsi 3 variabel x,y, dan z dan u=cosαi+ cosβj+ cosγk; sebagai
vector satuan maka turunan berarah dari u didefinisikan :
f ( x+ h . cosα , x+ h .cos β , y +cos γ , z ) −f ( x , y , z )
DU f ( x , y )=lim
h →0 h
B. Hubungan dengan gradien
Jika f mempunyai turunan (atau linear secara lokal) di p, maka f mempunyai turunan
berarah di p dalam arah vektor u=(u 1 ,u 2) sembarang, dan
D U f ( p )=u . ∇ f ( p )=u 1 fx ( p ) +u 2 fy ( p )
Bukti : Karena f mempunyai turunan di p, maka
f ( p+ hu )−f ( p ) =∇ f ( p ) . hu+ ε ( hu ) .(hu)
Dengan lim
h→ 0
ε ( hu )=0 , bagi kedua ruas dengan h
f ( p+hu ) −f ( p )
= ∇ f ( p ) . u+ ε ( hu ) .u hitunga limitnya h→ 0 kita peroleh :
h
DU f ( p )=∇ f ( p ) .u
C. Gradien
Gradient fungsi 2 variabel : andaikan f adalah fungsi dua variabel x dan y, fx fy ada maka
gradient f ditulis ∇ f dengan definisi:
∂ ∂
∇f=
∂x( ) ( )
i+
∂y
j f (x , y)
∂ ∂
∇f= f ( x , y ) i+ (x , y ) j
∂x ∂y
Gradient fungsi 3 variabel : misalkan f adalah fungsi dari 3 variabel yaitu x, y, dan z dan
turunan-turunan parsial pertamanya maka gradient f ditentukan oleh ∇ f :
∇ f =fx ( x , y , z ) i+fy ( x , y , z ) j+ fz ( x , y , z ) k
D. Aturan rantai
Menggunakan Aturan Rantai untuk menentukan turunan fungsi komposisi antara
fungsi dua peubah dengan fungsi vektor
Menentukan turunan dari fungsi satu peubah yang diberikan secara implisit
Aturan rantai versi pertama :
Jika x = x(t) dan y = y(t) mempunyai turunan di t dan z = f(x,y) mempunyai turunan di
( x (t) , y (t)), maka z=f ( x (t) , y (t)) mempunyai turunan di t dengan:
dz ∂ z dx ∂ z dy
= +
dt ∂ x dt ∂ y dt
Aturan rantai versi kedua :
Jika x=x ¿) dan y= y (s ,t) mempunyai turunan parsial di (s,t) dan z = f(x,y) mempunyai
turunan di (x (s , t), y (s , t) ¿ , maka z=f ( x (s , t) , y ( s , t)) mempunyai turunan di (s,t)
dengan
dz ∂ z dx ∂ z dy
= +
ds ∂ x ds ∂ y ds
dz ∂ z dx ∂ z dy
= +
dt ∂ x dt ∂ v dt
Daftar Pustaka
https://bermatematikadotnet.files.wordpress.com/2017/01/ma1201-m11-1_2017.pdf
https://slideplayer.info/slide/14598605/