A. PENGERTIAN Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya. Sehingga baik kemampuan secara kognitif maupun social siswa sangat diperlukan. B. STRATEGI TINJAUAN 1. Bergabunglah dengan “Tim Jigsaw” yang terdiri dari tiga hingga lima siswa, yang masing-masing bertanggung jawab untuk menjadi ahli dalam satu aspek atau subtopik konten. 2. Bergabunglah dengan kelompok ahli untuk melakukan penelitian pada subtopik yang ditugaskan. 3. Bekerja dengan kelompok ahli mereka untuk mengembangkan rencana. 4. Secara kolaboratif membangun subtopik mereka kepada tim Jigsaw dan mempelajari tentang subtopik lainnya dari anggota tim Jigsaw lainnya. C. LANGKAH-LANGKAH STRATEGI JIGSAW 1. Bagilah siswa menjadi tim Jigsaw heterogen yang terdiri dari tiga hingga lima siswa. 2. Izinkan siswa dari setiap tim Jigsaw untuk bertemu dengan siswa dari tim Jigsaw lainnya. 3. Instruksikan anggota kelompok ini untuk menggunakan sumber daya untuk melakukan penelitian tentang subtopik mereka. 4. Bekerja dengan kelompok ahli untuk mengembangkan rencana. 5. Pasang kembali tim Jigsaw. 6. Pimpin diskusi. 7. Kembangkan kuis atau tes D. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN JIGSAW 1. Prinsip Ketergantungan Positif. 2. Tanggung Jawab Perseorangan. 3. Interaksi Tatap Muka. 4. Partisipasi dan komunilkasi. E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN 1. Kelebihan a. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar. b. Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat. c. Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat. 2. Kekurangan a. pembelajran oleh teman sendiri, ini akan menjadi kendala karena perbedaan persepsi dalam memahami konsep. b. Rekod siswa tentang nilai, kepribadian, perhatian siswa harus sudah dimiliki oleh guru dan biasanya butuh waktu yang sangat lama. c. Butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang. d. Aplikasi metode ini pada kelas yang lebih besar (lebih dari 40 siswa) sangatlah sulit.