APLIKASI TURUNAN
Sebelum membahas aplikasi turunan perlu dipelajari terlebih dahulu Aturan Rantai
dan Fungsi Implisit karena dua topik tersebut digunakan sebagai bahan aplikasi.
A. Aturan Rantai
========================================================== 96
Kalkulus Lanjut
bilamana t 0 . Kemudian bila kedua ruas pada persamaan (*) dibagi t dan
kemudian diambil limitnya untuk t 0 , maka
2 2
z x y x x
lim lim f x f y ( p )
t 0 t t 0 t t t t
2 2
dx dy dx dx
fx f y lim (p )
dt dt dt dt t 0
dx dy
fx fy
dt dt
z z dz z
karena f x , fy dan lim akhirnya diperoleh rumus aturan
x y dt t 0 t
rantai:
dz z dx z dy
dt x dt y dt
(**)
Misalkan z = f(x,y) dimana x = x(t,s) dan y = y(t,s). Dalam hal ini berarti z
merupakan fungsi dalam s dan t melalui x dan y, yakni z = f(x(s,t), y(s,t)). Akibatnya
fungsi z dapat diturunkan secara parsial terhadap s maupun t. Dengan demikian dapat
z z
ditentukan rumus untuk maupun .
s t
Memandang variabel t seperti konstanta berarti menganggap bahwa z hanya
bergantung pada s. Berdasarkan rumus aturan rantai (**) diperoleh:
z z x z y
.
s x s y s
Selanjutnya bila variabel s yang dipertahankan tetap konstan, diperoleh rumus:
z z x z y
.
t x t y t
========================================================== 97
Kalkulus Lanjut
dz
Contoh (1). Jika z cos xy, x 1 t 2 , y et . Tentukan .
dt
z z
(2). Diketahui z x 2 y; x t 2s, y 1 st . Tentukan dan .
s t
Jawab (1). Dari soal diperoleh
z z
2t 1 t ) ,
dx dy
y sin xy , x sin xy , et ,
x y dt dt
dz z dx z dy
sehingga: y sin xy 2t (1 t ) x sin xy e t
dt x dt y dt
z z x y
(2). Karena 2 xy , x 2 , 2, t maka
x y s s
z z x z y
s x s y s
2 xy 2 x 2 t 4 xy tx 2
x y
dan karena 1, s maka
t t
z z x z y
t x t y t
2 xy 1 x 2 s 2 xy sx 2
Contoh Pasir yang dituangkan pada lantai akan membentuk kerucut. Pada saat
kerucut mencapai tinggi 100 cm dan jari-jari 40 cm diperoleh laju
pertambahan tinggi dan jari-jarinya berturut-turut 5 cm/menit dan 2
cm/menit. Hitunglah seberapa cepat laju pertambahan volum pada saat itu.
Jawab Rumus volum kerucut dengan tinggi h dan radius r adalah V = (1/3) r2h.
V V
Sehingga = (2/3) rh dan = (1/3) r2.
r h
Dengan aturan rantai maka laju pertambahan volume kerucut adalah
dV V dr V dh
dt r dt h dt
dr dh
= (2/3) rh + (1/3) r2
dt dt
========================================================== 98
Kalkulus Lanjut
dr dh
Karena diketahui bahwa = 2 dan = 5 maka
dt dt
dV
= (4/3) rh + (5/3) r2
dt
Dengan demikian laju perubahan volum yang dicari adalah
dV
= 8000 cm3/menit.
dt r 40, h 100
Latihan
1. Dengan aturan rantai carilah dv/dt yang dinyatakan dalam peubah t.
a. v = ex cos y + ey cos x , x = t + 1 , y = 3t.
b. v = ln (x/y) , x = tan t, y = sec2t.
c. v = xyz , x = t , y = t2 , z = t3.
B. Fungsi Implisit
fungsi implisit seperti cos x y exy 1 0 sulit bila dinyatakan secara eksplisit.
Dalam fungsi implisit F(x,y) = 0, perubahan nilai x akan mengubah nilai y
dy
begitu pula sebaliknya. Dengan demikian perlu dicari rumus untuk menghitung
dx
dx
maupun , terutama apabila fungsi implisit tersebut sulit diubah dalam bentuk
dy
eksplisit.
Apabila fungsi F(x,y) = 0 kedua ruasnya diturunkan terhadap x, maka ruas
kanan hasilnya nol yakni
F 0
0
x x
sedang ruas kiri dengan aturan rantai didapat:
F F dx F dy
.
x x dx y dx
Dengan demikian
==========================================================100
Kalkulus Lanjut
F dx F dy
0.
x dx y dx
Karena dx / dx 1, maka
F
dy
x .
dx F
y
Dengan cara seperti di atas apabila diturunkan terhadap y akan diperoleh
F
dx y
.
dy F
x
Sekarang akan kita bahas untuk fungsi implisit yang melibatkan tiga variabel,
yakni F(x,y,z) = 0. Dalam fungsi ini secara implisit dapat terlihat adanya hubungan
antara peubah z dengan x. Dengan demikian tentu dapat kita tentukan rumus untuk
z
.
x
Pertama kita akan menurunkan F(x,y,z) = 0 di kedua ruasnya terhadap x
y
dengan memperlakukan peubah y seperti halnya konstanta. Dalam hal ini =0.
x
Hasil turunan dari ruas kanan adalah nol sedangkan ruas kiri dikenakan aturan rantai
sehingga diperoleh
F x F y F z
0
x x y x z x
dan karena x / x 1 dan y / x 0 , maka
F
z x .
x F
z
Selanjutnya apabila F(x,y,z) = 0 diturunkan terhadap y dan dengan
menganggap peubah x konstan, maka dengan cara seperti di atas akan diperoleh
==========================================================101
Kalkulus Lanjut
F
z y
.
y F
z
y
Dengan memandang variabel z seperti konstanta dapat diturunkan rumus untuk .
x
Bagaimanakah rumusnya?
dy dx
Contoh Misalkan 3xy x y x 2 1 0 , tentukan maupun .
dx dy
F 1 6 y x y 4x x y 1
3y 2x , dan
x 2 x y 2 x y
F 1 6y x y 1
3x . Dengan demikian
y 2 x y 2 x y
F
dy
x 6 y x y 4 x x y 1 sedangkan
dx F 6y x y 1
y
F
dx y 6y x y 1
dy F 6 y x y 4x x y 1
x
Latihan
dy
1. Tentukan dx dari fungsi-fungsi implisit berikut.
a. x 2 cos y y sin x 2 1 0
==========================================================102
Kalkulus Lanjut
b. ye x 5x 10 0
c. ln(x y ) 2 e(x y )
a. 2x 3y yz 2 xz 3 1 0
c. xyz ln z 1
3. Diketahui fungsi implisit 2xy + siny = 2. Carilah dy/dx ketika x = 1 dan y =
/2.
x y z
4. Dalam fungsi implisit F(x,y,z) = 0, tunjukkan bahwa 1 .
y z x
==========================================================103
Kalkulus Lanjut
dr (t )
Dalam ilmu vektor terdapat sifat bahwa vektor selalu searah dengan
dt
garis singgungnya. Perhatikan gambar berikut.
z
dr/dt
P
r(t)
y
F F F dx dy dz
i j k i j k0
x y z dt dt dt
dr
F 0
dt
==========================================================104
Kalkulus Lanjut
dr (t )
Dari perolehan terakhir disimpulkan bahwa F (t ) . Sehingga khusus
dt
dr (t o )
ketika t t o juga berlaku F (t o ) . Jadi gradien F (to ) tegak lurus dengan
dt
setiap vektor singgung r (t ) di t t o . Oleh karena itu F ( xo , yo , zo ) tegak lurus
dengan bidang singgung permukaan F (x, y, z ) 0 di titik P.
Akibatnya persamaan bidang singgung permukaan F (x, y, z ) 0 di titik
P (xo , yo , zo ) adalah:
F ( xo , yo , zo ) PX 0
F F F
i j k ( x xo )i ( y yo ) j ( z z o )k 0
x y z
F F F
( x xo ) ( y yo ) ( z zo ) 0
x y z
Berikut akan dibahas secara ringkas rumus bidang singgung fungsi eksplisit z = f(x,y)
melalui suatu titik yang ada pada permukaan tersebut, misalkan titik P (xo , yo , zo ) .
Ambil fungsi implisit F (x, y, z ) 0 dalam hal ini F(x,y,x) = z f(x,y). Dengan
F F f F f
demikian = 1 , dan sehingga diperoleh persamaan
z x x y y
bidang singgung permukaan z = f(x,y) yang melalui titik P (xo , yo , zo ) sebagai
berikut.
F F F
( x xo ) ( y yo ) ( z zo ) 0
x y z
f f
( x xo ) ( y yo ) ( z zo ) 0
x y
f f
z z 0 ( x xo ) ( y yo )
x y
==========================================================105
Kalkulus Lanjut
Contoh (1). Tentukan persamaan bidang singgung pada permukaan dengan
persamaan x2 + 2xy z2 4 = 0 di titik (1, 2, 1).
(2). Carilah persamaan bidang singgung permukaan f(x,y) = x + y3 + 6
yang melului titik (2, 1, 5).
Jawab 1. Ambil fungsi implisit F(x,y,z) = x2 + 2xy z2 4 = 0, sehingga
F F F
2 x 2 y; 2 x; 2 z jadi
x y z
F F F
(1,2,1) 6; (1,2,1) 2; (1,2,1) 2 , sehingga persamaan
x y z
garis
singgungnya adalah:
F F F
( x xo ) ( y yo ) ( z zo ) 0
x y z
( x 1)6 ( y 2)2 ( z 1)2 0 3x y z 4
2. Misal z f (x, y) , maka dapat diambil fungsi
F F F
F ( x, y, z) x y 3 z 6 0 sehingga 1; 3y 2 ; 1 dan
x y z
F F F
(2,1,5) 1; (2,1,5) 3; (2,1,5) 1jadi persamaan bidang
x y z
singgungnya ( x 2)1 ( y 1)3 ( z 5)(1) 0 x 3 y z 4 . [Cara
kedua adalah dengan langsung menggunakan rumus bidang singgung pada
fungsi ekspisit, yakni dengan f/x = 1 dan f/y = 3y2 ]
Latihan
1. Carilah persamaan bidang singgung pada permukaan dan melalui titik yang
diberikan.
==========================================================106
Kalkulus Lanjut
b. f (x , y ) x y dan melalui titik (1, 4, 3).
c. xyz = 6 dan melalui titik (1, 2, 3).
e xy
d. = ½ dan melalui titik (0, 2, 1).
2
1 z
2. Tunjukkan bahwa persamaan gidang singgung terhadap permukaan
x 2 2 y yz 1
di titik (xo , yo , zo ) dapat ditulis sebagai
xxo y yo
yzo zyo 1 .
2
3. Tunjukkan bahwa bidang singgung pada permukaan xyz k di sembarang titik
bersama-sama dengan bidang-bidang koordinat membentuk bidang empat yang
volumnya sama.
4. Tentukan semua titik pada permukaan z = x2 2xy y2 8x + 4y sedemikian
hingga bidang singgungnya mendatar.
5. Tunjukkan bahwa titik (1,1,1) merupakan perpotongan dari permukaan z = x2y dan
y = ¼ x2 + ¾ . Perlihatkan bahwa bidang singgung kedua permukaan pada titik
perpotong-an tersebut saling tegak lurus.
==========================================================107
Kalkulus Lanjut
Maksimum Global
Maksimum Lokal
Minimum lokal
Minimum Global
4 z
Maksimum
z = 4 y2
y
2
==========================================================108
Kalkulus Lanjut
Dalam mencari nilai ekstrim f(x,y) seringkali hanya dibatasi pada sebagian
dari domain fungsi tersebut. Misalnya apabila dibatasi pada himpunan S = {(x,y) / 0
x 3, 1 y 2} maka nilai ekstrim f(x,y) = 4 y2 adalah 3 sebagai nilai
maksimum dan 0 sebagai nilai minimum.
Macam titik kritis dalam daerah pembicaraan S ada tiga, yakni: (1) titik batas
daerah S, (2) titik stasioner, dan (3) titik singular. Titik (x0, y0) dalam daerah S
disebut titik stationer apabila f(x0, y0) = 0. Titik (x0, y0) dalam daerah S disebut titik
singular apabila nilai f(x0, y0) tidak ada.
10. Kemudian diperoleh f(x, y) =
y
3x 2 / 3
1i 3 x 1 j . Nilai f(x, y) = 0
apabila (x,y) = (1,3), dengan demikian titik (1,3) disebut titik stationer. Sedangkan
nilai f(x,y) tidak ada untuk semua titik yang berabsiskan x = 0. Dengan demikian
himpunan semua titik singularnya adalah {(x,y) / x = 0}.
Dari ketiga macam titik kritis tersebut, hanya untuk titik stationer terdapat
cara pengujian nilai ektrim yakni dengan Uji Turunan Parsial. Sedang pengujian
nilai ektrim untuk titik-titik batas dan singular dikerjakan dengan melakukan analisis
atau mengguna-kan aljabar yakni dengan menerapkan definisi nilai maksimum atau
minimum secara langsung.
Uji Turunan Parsial tersebut adalah sebagai berikut. Misalkan f(x,y)
mempu-nyai turunan parsial kedua yang kontinu di sekitar titik stationer (x0, y0).
Ambil determinan
2
D f xx (xo , yo )f yy (xo , yo ) f xy (xo , yo )
a. Jika D > 0 dan f xx ( xo , yo ) 0 , maka f(x0, y0) merupakan nilai maksimum lokal.
b. Jika D > 0 dan f xx ( xo , yo ) 0 , maka f(x0, y0) merupakan nilai minimum lokal.
c. Jika D < 0, maka f(x0, y0) bukan merupakan nilai maksimum maupun minimum
lokal.
==========================================================109
Kalkulus Lanjut
d. Jika D = 0, maka pengujian nilai ektrim f(x,y) harus dianalisis memakai definisi
nilai maksimum lokal dan minimum lokal secara langsung.
Contoh Selidikilah perihal nilai maksimum dan minimum lokal dari fungsi
x2 y2
f ( x, y ) .
32 52
2x 2y
Jawab Pertama diperoleh fx (x,y) = dan fy (x,y) = . Titik yang memenuhi
2
3 52
memenuhi fx (x,y) = 0 dan fy (x,y) = 0 adalah hanya titik (0,0). Jadi titik (0,0)
adalah titik stationer. Namun pada titik stationer (0,0) ini diperoleh nilai
determinan D = 0, dengan demikian Uji Turunan Parsial gagal digunakan.
Selanjutnya dengan mengamati kurva perpotongan grafik dengan
bidang x = 0 diperoleh bahwa titik (0,0) memberikan nilai minimum lokal.
Namun dengan mengamati kurva perpotongannya dengan bidang y = 0
diperoleh bahwa titik (0,0) berubah memberikan nilai maksimum lokal.
Dengan analisis ini jelas bahwa titik (0,0) tidak menyebabkan nilai f(0,0)
merupakan nilai maksimum lokal ataupun minimum lokal. Perhatikan grafik
berikut.
z = x2/9 +
y2 /25
==========================================================110
Kalkulus Lanjut
Cara lain untuk menguji titik (0,0) adalah sebagai berikut. Betapapun kecilnya
> 0, pastilah f(,0) = (/3)2 < 0 = f(0,0), jadi nilai f(0,0)=0 bukan nilai
minimum. Namun juga f(0,) = (/3)2 > 0 = f(0,0), jadi nilai f(0,0)=0 juga
bukan nilai maksimum.
Contoh Carilah nilai maksimum atau minimum lokal, bila ada, dari fungsi
f(x,y) = x3 + y2 3x + 4y.
Jawab Turunan parsial pertama yang diperoleh adalah fx (x,y) = 3x2 3 dan fy (x,y)
= 2y + 4. Titik yang memenuhi memenuhi f(x,y) = 0 adalah (1, 2) dan
(1,2) sehingga keduanya merupakan titik stationer. Selanjutnya fxx(x,y) =
6x, fxy(x,y) = 0, dan fyy(x,y) = 2.
a. Pada titik stationer (1, 2) diperoleh fxx(1,2) = 6 sehingga determinan D
= 12. Karena fxx (1,2) > 0 dan D > 0 maka disimpulkan bahwa titik (1,2)
memberikan nilai minimum lokal. Jadi f(1,2) = 6 merupakan nilai
minimum lokal.
b. Pada titik stationer (1,2) diperoleh determinan D = 12. Karena D < 0
berarti f(1,2) = 0 bukan merupakan nilai maksimum lokal ataupun
minimum lokal.
Latihan
1. Tentukan semua titik kritis (titik stationer ataupun titik singular) dari setiap fungsi
berikut. Kemudian carilah, bila ada, nilai maksimum lokal atau nilai minimum
lokalnya.
1
a. f(x,y) = x + y
xy
==========================================================111
Kalkulus Lanjut
b. f(x,y) = x3 + y3 6xy
c. f(x,y) = cos (xy)
d. f(x,y) = 6xy x2y xy2
e. f(x,y) = 2xy
x 3 y 3
f. f(x,y) = e
==========================================================112
Kalkulus Lanjut
harus dipenuhi. Syarat seperti ini biasa disebut sebagai kendala. Perhatikan ilustrasi
berikut.
z
4
Maksimum
z = 4 x2 y2
Maksimum berkendala
y
2
x 2
==========================================================113
Kalkulus Lanjut
y
f
k=1
g
B x
k = 3,5 g
A
f
x+y=1
==========================================================114
Kalkulus Lanjut
Contoh Carilah nilai maksimum dan minimum f(x,y) = y2 x2 pada tabung elips
x2 + 4y2 = 4.
==========================================================115
Kalkulus Lanjut
Jadi pada kasus kedua diperoleh titik kritis (2, 0) dan (2,0).
Dari keempat titik kritisnya, yakni (0,1), (0,1), (2, 0), dan (2, 0),
diperoleh f(0, 1) = 1, f(0,1) = 1, f(2, 0) = 4, dan f(2,0) = 4. Dengan
demikian nilai maksimum dan minimum dari fungsi f(x,y) = y2 x2 pada
tabung elips x2 + 4y2 = 4 adalah berturut-turut 1 dan 4.
Latihan
1. Tentukan nilai minimum f(x,y) = x2 + y2 terhadap kendala g(x,y) = xy 3 = 0.
Kemudian gambarlah secara geometris (sketsa) dari masalah tersebut.
2. Tentukan nilai maksimum f(x,y) = xy yang ada pada tabung elips 4x2 + 9y2 = 36.
Gambarkan permasalahan tersebut secara geometris.
3. Gunakan metode Lagrange untuk menentukan jarak terpendek dari titik-titik pada
garis x + 3y = 4 ke titik asal.
==========================================================116
Kalkulus Lanjut
4. Gunakan metode Lagrange untuk menentukan jarak terpendek dari titik-titik pada
x2y + 9 = 0 ke titik asal.
5. Carilah ukuran kotak dengan volum terbesar yang luas permukaannya 6 m2.
6. Carilah luas maksimum suatu daerah persegi panjang yang terletak di dalam elips
ax2 + by2 = ab.
7. Carilah nilai maksimum f(x,y,z) = x2y2z2 terhadap kendala x2 + y2 + z2 = 1.
8. Suatu kotak semua rusuknya sejajar dengan sumbu-sumbu koordinat terletak di
dalam elipsoida 9x2 + 4y2 + 36z2 = 36. Tentukan volum kotak maksimum yang
mungkin untuk kotak seperti itu.
==========================================================117
Kalkulus Lanjut