Anda di halaman 1dari 20

BAB II

FUNGSI DAN KEKONTINUAN

A. Permukaan dalam R3

Dalam ruang dimensi 3 yang dilambangkan dengan R3 dapat dibuat tiga sumbu
koordinat yang saling tegak lurus; ketiga sumbu tersebut adalah sumbu x, y dan z.
Sumbu z dilukis vertikal, sumbu y horisontal dari kiri ke kanan, dan sumbu x horisontal
dari belakang ke depan. Setiap tempat kedudukan titik di R 3 dapat dinyatakan dengan
koordinat Cartesius (x, y, z ) dan pusat koordinatnya adalah di (0,0,0). Sebagai contoh
posisi titik A ( 1, 3, 2 ) dan titik B ( 0, −1, 2) digambarkan sebagai berikut.

z
B
2

A

3 y
−1
1

Ruang R3 oleh ketiga sumbu x, y dan z tersekat dalam delapan oktan. Oktan
pertama adalah bagian ruang dimana semua titiknya mempunyai nilai x, y, dan z
semuanya positif. Karakter setiap oktan tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.
Oktan ke I II III IV V VI VII VIII
Nilai x + − − + + − − +
Nilai y + + − − + + − −
Nilai z + + + + − − − −

Kumpulan dari titik-titik di R3 dapat berupa kurva ataupun permukaan.


Kumpulan titik yang membentuk kurva maupun permukaan mempunyai suatu

============================================================= 51
Kalkulus Lanjut
persamaan. Adapun persamaan untuk permukaan dalam R3 yang akan kita bahas dalam
bagian ini hanya dua macam, yakni permukaan linear dan kuadratik. Setiap permukaan
linier berupa bidang datar, sedangkan permukaan kuadratik berupa bidang lengkung yang
kelengkungannya bergantung atas bentuk persamaannya.
Bentuk umum persamaan permukaan linear adalah Ax + By + Cz + D = 0.
Permukaan linear semacam ini dikenal sebagai bidang datar. Penggambaran bidang datar
dalam R3 tidak mungkin dapat dibuat untuk keseluruhan bidangnya, namun cukup
digambar wakil bidang yang dapat berupa segitiga, segiempat, ataupun yang lainnya yang
secara visual dapat menggambarkan bentuk dari bidang yang dimaksud. Pemilihan wakil
bidang harus tepat. Perhatikan contoh persamaan linear di R3 beserta gambarnya berikut.

z
z y =1

x=1

y
y
1

1
x
x

Bidang x = 1 Bidang y = 1

z 6
z
z=x 3x + 4y + 2z=12

y
y

3
4
x
x
Bidang z − x = 0 Bidang 3x + 4y + 2z = 12

============================================================= 52
Kalkulus Lanjut
Persamaan kuadratik mempunyai rumus umum berupa:
Ax2 + By2 + Cz2 + Dxy + Exz + Fyz + Gx + Hy + Iz + J = 0.
Permukaan-permukaan kuadratik dengan persamaan tersebut di atas dapat berupa
permukaan bola, ellipsoida, paraboloida, tabung ellips, tabung lingkaran, atau tabung
parabola. Dalam menggambar sketsa permukaan, dapat dibuat langkah bantuan dengan
menggambar perpotongan permukaan tersebut dengan tiga bidang utama, yaitu XOY,
XOZ, dan YOZ.
Sebagai contoh perpotongan paraboloida x2 + y2 + z = 4 dengan bidang ZOY
yang persamaannya x = 0 berupa kurva parabola. Demikian halnya perpotongannya
dengan bidang XOZ juga berupa kurva parabola. Namun perpotongannya dengan bidang
XOY berupa lingkaran. Sketsa dari paraboloida tersebut adalah:

4 z

x2 + y2 + z = 4

y
2
x 2

Paraboloida x2 + y2 + z = 4
Contoh lain permukaan kuadratik adalah:

z z

2 x2 + z2 = 4

x2 + y2 − z = 0
y

2
x y

x
Tabung lingkaran x2 + z2 = 4 Paraboloida x2 + y2 − z = 0

============================================================= 53
Kalkulus Lanjut
z
z

2 9x2 +4y2+ 9z2 = 36 z = x2

y
2
3
x

y
x
Ellipsoida 9x2 + 4y2 + 9z2 = 36 Tabung parabola z = x2

B. Perpotongan Dua Permukaan

Perpotongan dua permukaan saling berpotongan dapat berupa kurva. Sebagai


contoh kurva perpotongan dua bidang datar berupa kurva lurus, kurva perpotongan
bidang datar dengan permukaan kuadratik berupa kurva lurus atau lengkung, dan kurva
perpotongan dua bidang lengkung berupa kurva lurus atau lengkung.

Sebagai contoh, perpotongan paraboloida x 2 + y 2 + z − 4 = 0 dengan bidang datar


horisontal z = 2 berupa lingkaran. Sedangkan perpotongan paraboloida tersebut dengan
bidang vertikal x = 1 berbentuk parabola. Perhatikan gambar berikut.

4 z
x2 + y2 + z = 4

Parabola hasil
perpotongan dengan x =1
Lingkaran hasil perpotongan dengan
z = 2.

y
2
x 2

============================================================= 54
Kalkulus Lanjut
Latihan

1. Buatlah sketsa grafik permukaan linear di R 3 dengan persamaan beerikut.


a. z = 3 b. x = −2
c. x + y = 2 d. y = x
e. z + y = −3 f. x + y − z = 4
g. x + y + z = 0 h. x − y − z = 0

2. Sketsakan grafik permukaan kuadratik di R 3 dengan persamaan berikut.


a. y = x2 b. y = −z2
c. z = 4 − x2 d. 4 x 2 + 9 y 2 = 36

e. x + y 2 + z 2 = 0 e. x2 + y2 = 9

3. Gambarkan kurva perpotongan dua persamaan berikut di R3.

a. x 2 + y 2 + z − 4 = 0 dan z = −5

b. x 2 + y 2 + 2 z = 9 dan y = 1

c. x 2 + y 2 + z − 4 = 0 dan x 2 + y 2 = 1
4. Gambarkan benda padat di Oktan I yang dibatasi oleh 3 bidang utama dan dua
persamaan berikut:

a. x 2 + y 2 = 4 dan y 2 + z 2 = 4

b. x 2 + y 2 + z 2 = 25 dan y = 2

c. x 2 + y 2 + z − 4 = 0 dan x = 1

C. Fungsi Dua Peubah


Fungsi dua peubah mempunyai domain (daerah asal) berupa subset dari R2 dan
range (daerah hasil) berupa subset dari R. Sebagaimana untuk fungsi satu peubah,
pengertian fungsi dua peubah didefinisikan dengan memakai pemetaan. Fungsi adalah
pemetaan yang setiap anggota domainnya dipasangkan dengan tepat satu anggota daerah
kawan.

============================================================= 55
Kalkulus Lanjut
Misalkan f suatu pemetaan yang memadankan setiap pasangan terurut (x, y)
dengan bilangan real z =f(x,y). Notasi untuk pemetaan f tersebut adalah:
f : R2 → R
f : (x , y)  z (Dibaca f memetakan (x,y) ke z)

Perhatikan grafik permukaan bola dengan persamaan x2 + y2 + z2 = 1 yang berpusat di


titik asal O(0,0,0) dan berjari-jari 1. Dalam permukaan tersebut titik titik (x,y) = (0,0)
berpadanan dengan dua nilai z, yakni −1 dan 1. Artinya oleh permukaan tersebut terdapat
pemetaan dari (0,0) ke dua nilai berbeda, maka pemetaan seperti itu bukan merupakan
suatu fungsi. Sekarang kita ambil setengah bola yang yang berada di sebelah atas bidang
XOY.
z

Persamaan permukaan setengah bola tersebut adalah z = 1 − x 2 − y 2 . Apabila

diambil notasi f(x,y) = z maka diperoleh pemetaan f(x,y) = 1 − x 2 − y 2 . Setiap titik di

dalam atau pada lingkaran yang berjari-jari 1 dan berpusat di O(0,0) mempunyai tepat

satu padanan nilai real f(x,y). Dengan demikian f(x,y) = 1 − x 2 − y 2 merupakan fungsi

dengan daerah definisi terbesarnya adalah himpunan { (x,y) / x 2 + y2 ≤ 1} yang disebut


domain f dan dinotasikan dengan D f . Perhatikan gambar domain tersebut di bawah ini.

1 y

Df
x
1

============================================================= 56
Kalkulus Lanjut
Titik (0,0) berpadanan dengan f(0,0) = 1 dan titik (0,1) berpadanan dengan nilai
f(0,1) = 0. Kumpulan semua nilai sebagai padanan semua anggota domain disebut daerah
hasil atau range yang dinotasikan dengan R f . Secara matematis definisi domain dan

range dari fungsi f(x,y) adalah


D f = { (x,y) / f(x,y)  R } dan R f = { z / z = f(x,y) , z  D f }.

Dengan demikian daerah hasil f(x,y) = 1 − x 2 − y 2 adalah R f = { z / 0≤ z ≤ 1 }. Secara

singkat dapat ditulis R f = [0, 1].

Perhatikan tiga contoh fungsi lain berikut ini.


4 y
a. f ( x , y ) = − x 2 − y 2 − 6 , b. g ( x , y ) = , dan c. h( x, y ) = .
x sin x
Pada fungsi f, semua titik (x, y) di R2 menyebabkan f(x,y) bernilai real. Dengan demikian

Df = ( x, y) / x, y  R atau dengan kata lain D f = R2. Sedangkan range f adalah R f =

(−∞ , −6].
Tidak semua titik di R2 menyebabkan g(x,y) bernilai real, misalnya titik (0, 2),
akibatnya (0, 2 )  Dg . Demikian juga setiap titik pada sumbu y mengakibatkan g(x,y)

tidak bernilai real. Namun setiap titik diluar sumbu y membuat g(x,y) bernilai real.
Dengan demikian Dg = { (x,y) / x, y  R dan x  0 }. Gambar domain tersebut adalah:

Dg
x

Nilai g(x,y) tidak pernah 0 untuk setiap titik anggota domain. Namun setiap nilai
g(x,y) selain 0 pasti berpadanan dengan suatu titik anggota domain. Misalnya nilai 10
berpadanan dengan titik ( 0.1 , 1) sebab g(0.1, 1) = 10 dan nilai 2 berpadanan dengan

============================================================= 57
Kalkulus Lanjut
( ½ , 3) sebab g( ½ , 3) = 2. Dengan demikian range fungsi g adalah seluruh bilangan real
kecuali 0, dengan kata lain Rg = (−∞ , ∞) \ {0}.

Nilai sin x = 0 untuk setiap anggota himpunan { x / x = k, k  B }. Akibatnya


y
domain dari h( x, y ) = adalah Dh = {(x, y)/ x, y  R dan x  k, k  B}. Sedang-
sin x
kan range dari fungsi h tersebut adalah Rh = (−∞ , ∞).

Latihan
x
1. Andaikan f(x,y) = . Tentukan setiap nilai berikut.
y

a. f(−2, 4) b. f(0 , 4)
c. f(4, ¼ ) d. f(, )
e. f( a2 , a) e. f(t, 1 + t)
Tentukan domain dan range dari fungsi tersebut?
x+ y
2. Misalkan g(x,y) = .
1
sin
x
a. Carilah nilai g( 2/ ,  ).
b. Mengapa ( 1/ , −1/ ) dan (1/ , 2 ) tidak termasuk anggota domain?
c. Tentukan domain fungsi tersebut?
d. Carilah semua titik (x,y) sedemikian hingga nilai g(x,y) = 0.
e. Tentukan range fungsi tersebut?
3. Tentukan nilai fungsi berikut pada titik yang diberikan. Kemudian tentukan domain
dan range setiap fungsi tersebut.
a. f ( x, y ) = x cos y , f (1,  ) dan f ( ,1)

b. g ( x , y ) = 9 − y 2 , g(1,1) dan g(10,1)

c. h(x , y ) = ln(x − y ) , h(2,1) dan h(0, e)

d. k ( x , y ) = yex , k (2,ln 3) dan k (e,2)

============================================================= 58
Kalkulus Lanjut
x2 − y2
e. l (x , y ) = , l(21 , 79) dan l(0.36 , 0.64)
x−y
4. Buatlah sketsa setiap fungsi berikut.
a. f(x,y) = 1
b. f(x,y) = 4 − x − y2
c. f(x,y) = 4 − y
5. Sketsakan bagian permukaan berikut khusus pada domain diberikan.
a. f(x,y) = −x2 − y2 + 4 dengan domain { (x,y) / x2 + y2 ≤ 1 }
b. f(x,y) = x2 − 9 dengan domain { (x,y) / 0 ≤ x ≤ 1, 0 ≤ y ≤ 2 }

c. f ( x , y ) = 4 − x 2 − y 2 dengan domain { (x,y) / −1 ≤ x ≤ 1, −1 ≤ y ≤ 1 }

D. Peta Kontur

Bidang horisontal yang memiliki ketinggian k mempunyai persamaan z = k .


Apabila bidang ini dipotongkan pada suatu permukaan akan diperoleh kurva yang
posisinya horisontal. Kurva ini juga berada pada ketinggian k.
Proyeksi kurva tersebut pada bidang xy disebut kurva ketinggian dengan
ketinggian k. Dengan demikian kurva ketinggian berada pada bidang XOY. Selanjutnya
bila kita mengubah berbagai nilai ketinggian k akan diperoleh banyak kurva ketinggian,
kumpulan dari kurva-kurva ketinggian ini disebut peta kontur. Dengan demikian gambar
peta kontur ada pada bidang xy.
Fungsi dari peta kontur adalah memberikan informasi perubahan bentuk
permukaan pada ketinggian yang berbeda. Keuntungannya, hanya dengan mengamati
peta kontur akan dapat memperoleh gambaran permukaan tersebut. Salah satu aplikasi
peta kontur adalah dalam pembuatan peta suatu dataran atau peta kedalaman laut. Dalam
peta tersebut biasanya ketinggian daerah atau kedalaman laut yang sama ditandai dengan
warna yang serupa. Misalnya gradasi warna biru untuk menandai berbagai tingkat
kedalam laut. Sedangkan tanda ketinggian pada peta kontur cukup dengan membubuhkan
keterangan nilai k atas kurva ketinggian yang bersangkutan. Perhatikan ilustrasi kaitan
antara permukaan dan peta konturnya berikut.

============================================================= 59
Kalkulus Lanjut
y
z

4
y 3

1 2
0
x

Permukaan dan kurva horisontal di R3 Peta kontur pada bidang XY


Dalam gambar peta kontur di atas apabila nilai ketinggian k naik maka kurva
ketinggiannya menyempit. Hal ini memberi informasi bahwa permukaan tersebut
semakin tinggi semakin menyempit.

Contoh Gambarkan peta kontur dari z = x + y dengan ketinggian k = −3, −1, 0, 1, 3.


Jawab Pada ketinggian z = k = −3, diperoleh kurva ketinggian dengan persamaan
−3 = x + y yang berupa garis lurus. Demikan pula untuk k = −1, 0, 1, dan 3
akan diperoleh berturut-turut persamaan kurva ketinggian −1 = x + y, 0 = x + y,
1 = x + y, dan 3 = x + y yang keempatnya berupa garis lurus. Dengan
demikian peta kontur dari z = x + y adalah:

3
−3 −2 −1 0 1 2
x
−3 3

============================================================= 60
Kalkulus Lanjut
x2
Contoh Gambarkan peta kontur dari z = dengan ketinggian k = −4, −1, 0, 1, 4.
y
Jawab Untuk ketinggian z = −4 akan diperoleh kurva ketinggian dengan persamaan:
x 1
−4=  y = − x2
y 4
Kurva ini berbentuk parabola menghadap ke bawah. Kemudian dengan cara yang
sama untuk ketinggian −1, 1, dan 4 berturut-turut diperoleh persamaan parabola y
= −x2 , y = x2 , dan y = ¼ x2 yang masing-masing berupa kurva parabola. Adapun
khusus untuk ketinggian k = 0, diperoleh kurva ketinggian sebagai berikut.

x2
0=  x2 = 0 dan y  0  x = 0 dan y  0
y

Dari perolehan terakhir, yakni x = 0 dan y  0, berarti kurva ketinggian pada


k = 0 berupa seluruh sumbu y kecuali titik (0,0). Perhatikan gambar lengkap dari
peta kontur tersebut.
y

4 1 1 4

0 x

−1 −4
−4 −1

x2
Peta Kontur z =
y

============================================================= 61
Kalkulus Lanjut
Sebagaimana kurva ketinggian untuk fungsi dua peubah, untuk fungsi tiga peubah
dikenal adanya permukaan ketinggian. Misalkan dalam fungsi f(x,y, z) = x + y + z bila
diambil nilai f(x,y, z) = k akan diperoleh suatu permukaan ketinggian yang berupa bidang
datar. Sebagai contoh untuk k = 1, maka diperoleh permukaan ketinggian yang berupa
bidang datar dengan persamaan x + y + z = 1 dan apabila k = 2 akan diperoleh kurva
ketinggian dengan persamaan x + y + z = 2. Kedua permukaan ketinggian ini saling
sejajar. Secara geometris, semua permukaan ketinggian f(x,y, z) = x + y + z pasti sejajar
dengan x + y + z = 1.

Latihan

1. Gambarkan peta kontur dengan ketinggian yang diberikan, kemudian gambarkan


sktesa grafiknya di R3. (Petunjuk: Apabila berdasar peta kontur belum memberikan
gambaran permukaannya, maka potonglah permukaan dengan tiga bidang utama)
a. z = x + y dengan ketinggian k = 0, 1, 2, 3, 4

b. z = − x 2 + y 2 dengan ketinggian k = −4, −1, 0, 1, 4.

x2
c. z = dengan ketinggian k = −4, −1, − ¼ , 0, ¼ , 1, 4.
y
2 2
d. z = e−( x + y ) dengan nilai k = 1, ,
1 1 1 1
, dan .
e e4 e16 e100

x2 + y
3. Gambar peta kontur dari z = dengan ketinggian k = 0, 1, 4.
x + y2

y2
4. Suhu suatu titik (x,y) pada bidang diberikan dengan rumus T(x,y) = . Titik-
x2 + y 2
titik yang bersuhu sama disebut isoterm, dan kurva yang terbentuk atas titik-titik
bersuhu sama disebut kurva isoterm. Gambarlah kurva isoterm pada suhu T = 1/10 ,
1/5, ½ , dan 0. Adakah suatu titik (x,y) yang bersuhu di bawah nol? Jelaskan.
5. Uraikan ciri-ciri permukaan ketinggian dari fungsi berikut.
a. f(x, y, z) = x2 + y2 dengan k ≥ 0.

============================================================= 62
Kalkulus Lanjut
b. f(x,y, z) = x2 + y2 − z dengan k bilangan real
c. f(x,y, z) = x − z + 1 dengan k bilangan real
d. f(x,y, z) = x2 + 4y2 + 9z2 dengan k ≥ 0

E. Limit Fungsi Dua Peubah

Pengertian limit untuk fungsi dua peubah sama dengan pada fungsi satu peubah.
Pertama didefinisikan terlebih dahulu nilai limit pada sebuah titik. Titik tersebut dapat
berada pada batas atau di dalam domain fungsi tersebut. Perhatikan gambar berikut. Titik
A berada pada batas sedangkan titik B berada di dalam daerah domain D. Kita dapat
mengamati pula bahwa ada banyak jalur yang dapat dilalui oleh suatu kurva dalam
mendekati titik A maupun B di dalam lingkungan daerah domain tersebut.

B•
A•

Misalkan fungsi f (x, y) terdefinisi pada titik (a, b) dan sekitarnya. Apabila setiap
cara titik-titik (x, y) bergerak menuju (a, b) menyebabkan nilai f(x, y) bergerak mendekati
suatu nilai L, maka dapat kita katakan bahwa
lim f ( x, y ) = L.
( x, y )→(a,b)

Sebaliknya apabila ada dua cara titik-titik (x , y) bergerak menuju (a, b) yang
menyebabkan nilai f (x , y) bergerak mendekati dua nilai berbeda, maka dikatakan bahwa
nilai lim f ( x, y ) tidak ada.
( x, y )→(a,b)

2, y  1
Perhatikan gambar grafik fungsi f (x , y) =  berikut.
3, y  1

============================================================= 63
Kalkulus Lanjut
z

(0,1,3)

•(0,1,2)
(0,0,2)•

y

(0,1,0)

2, y  1
Dalam fungsi f(x , y) =  terlihat bahwa nilai lim f ( x, y) tidak
3, y  1 ( x, y)→(0,1)
ada. Hal ini disebabkan karena dalam jalur x = 0, apabila y mendekati 1 dari kanan maka
lim f ( x, y) = 3 sedang bila y mendekati 1 dari kiri, lim f ( x, y) = 2.
( x, y)→(0,1) ( x, y)→(0,1)
Dengan argumen yang serupa maka nilai limit fungsi f tersebut pada setiap titik (a, b)
dengan b = 1 tidak ada.
Di lain pihak dengan mudah diperoleh bahwa dalam fungsi f tersebut, nilai
lim f ( x, y ) = 2 untuk setiap b < 1 sedangkan lim f ( x, y ) = 3 untuk
( x, y )→(a,b) ( x, y )→(a,b)
setiap b > 1.
Dengan demikian jika limit itu ada maka dengan cara apapun (x, y) mendekati
(a,b) maka f (x , y ) selalu mendekati nilai real yang sama. Akibatnya untuk menun-
jukkan bahwa limit fungsi pada (a,b) tidak ada, cukup hanya dengan menunjukkan
adanya dua cara (x, y) mendekati (a, b) yang menyebabkan nilai limit f (x , y ) berbeda.
x
Contoh Tunjukkan bahwa lim tidak ada.
( x , y )→( 0,0) y

Jawab Pertama ambil jalur sumbu y (yakni x = 0 ) sebagai cara (x, y) mendekati (0,0).
Jalur ini menyebabkan:

============================================================= 64
Kalkulus Lanjut
x 0
lim = lim = lim 0 = 0 .
( x , y )→( 0,0) y ( x , y )→( 0,0) y ( x , y )→( 0,0)

Kemudian ambil jalur dengan persamaan y = x sebagai cara (x, y) mendekati


(0,0). Jalur ini menyebabkan:
x x
lim = lim = lim 1 = 1 .
( x , y )→( 0,0) y ( x , y )→( 0,0) x ( x , y )→( 0,0)

Karena terdapat dua jalur yang menyebabkan nilai limitnya berbeda, maka
x
lim tidak ada.
( x , y )→( 0,0) y

Dari penjelasan di atas kita telah meninjau nilai limit suatu fungsi secara intuitif.
Adapun pengertian limit fungsi secara definitif matematis diberikan sebagai berikut.

Definisi. Apabila untuk setiap  > 0 terdapat  > 0 sedemikian hingga apabila
0 < | (x, y) − (a, b) | <  berakibat | f(x, y) − L | <  maka dikatakan
lim f ( x, y ) = L
( x, y )→(a,b)

Pembuktian limit suatu fungsi dengan menggunakan definisi tersebut seringkali


memunculkan kendala dalam hal memanipulasi aljabarnya. Contoh berikut merupakan
contoh yang relatif sederhana.

2 x 2 − xy
Contoh Buktikan bahwa lim = 1.
( x, y )→(1,2) 2 x − y
Jawab (Analisis Pendahuluan)

2 x 2 − xy x(2 x − y )
Diketahui bahwa f(x,y) = = dan L = 1. Selanjutnya untuk setiap titik
2x − y (2 x − y )
(x, y) anggota domain didapat
| f(x,y) −L | = |x − 1|  | (x, y) − (1, 2) | < 
Dengan demikian dipilih  = .

============================================================= 65
Kalkulus Lanjut
(Bukti Formal) Untuk setiap  > 0 dipilih  = , akibatnya jika 0 < | (x, y) − (1, 2) | < 
berlaku | f(x,y) − 1 | <  = . Terbukti.

2x3 − y3
Contoh Buktikan bahwa lim = 0.
( x, y ) → (0,0) x2 + y2
Jawab (Analisis Pendahuluan )

2 x3 − y 3
Diketahui f(x,y) = dan L = 0. Pertama apabila 0 < |(x, y) − (0, 0)| <  berarti
x2 + y 2
0 < (x2 + y2)1/2 < . Selanjutnya karena |x|  (x2 + y2)1/2 dan |y|  (x2 + y2)1/2 sehingga
| 2x3 − y3 |  2|x|3 + |y|3 = 2|x|x2 + |y|y2  {2x2 + y2} (x2 + y2)1/2  2 (x2 + y2)3/2
dan jika (x, y)  (0, 0) maka

2 x3 − y 3
| f(x, y) −L | =  2(x2 + y2)1/2 < 2.
2
x +y 2

Dengan demikian diambil  = 2.

(Bukti Formal) Untuk setiap  > 0 dipilih  = ½  , akibatnya jika 0 < |(x,y) − (0, 0)| < 
berakibat | f(x,y) − 0 | < 2 = . Terbukti.

Prinsip-prinsip pencarian nilai limit untuk fungsi satu peubah berlaku pula untuk
fungsi dalam dua peubah. Prinsip tersebut antara lain:
1. Prinsip penyederhanaan pembilang dan penyebut.
2. Prinsip subtitusi nilai limit yang didekatinya.
Perhatikan contoh di bawah. Yang harus diperhatikan bahwa Teorema L’ Hopital yang
berlaku dalam pencarian nilai limit fungsi satu peubah tidak berlaku dalam pencarian
nilai limit fungsi dua peubah.

x − y 2 −1
Contoh (1) lim = =1
( x, y ) → (1, 2) y 1

============================================================= 66
Kalkulus Lanjut
x2 − y2 ( x + y( x − y)
(2) lim = lim = lim x + y = 2
( x, y ) → (1,1) x − y ( x, y ) → (1,1) x− y ( x, y ) → (1,1)

Latihan
1. Carilah nilai limit berikut (tidak dengan menggunakan definisi -).
x +1
a. lim
( x , y )→(1,2) y − 1

2 xy
b. lim
( x , y )→ ( 0,0) sin( xy )

xy − x − y + 1
c. lim
( x , y )→( 2,1) y −1

tan( x − y )
d. lim
( x, y ) → (1,1) 2 x − 2 y

2. Tunjukkan bahwa limit berikut ini tidak ada.

x2
a. lim
( x, y ) → (0,0) y

xy
b. lim
( x, y ) → (0,0) x 2 + y 2

x− y
c. lim
( x, y ) → (0,0) x 2 + y 2

xy 2
d. lim
( x, y ) → (0,0) x 2 + y4

x2 + y
e. lim
( x, y)→(0,0) ( x 2 + y 2 )1 / 2

x 4 + 3x 2 y 2 + 2 xy3
f. lim
( x, y )→(0,0) ( x 2 + y 2 )2

============================================================= 67
Kalkulus Lanjut
3. Gunakan definisi limit dengan - untuk membuktikan bahwa
lim x − 2 y = −3 .
( x , y ) → (1,2)

 x2 − y 2 
4. Misalkan f ( x, y ) = xy  . Tunjukkan bahwa | f(x, y)|  (x2 + y2), kemudian
 2 2 
x +y 
gunakan untuk membuktikan bahwa f(x, y) mempunyai limit apabila (x,y) → (0,0).

x2 y 2
5. Misalkan f ( x, y ) = . Jika  > 0, carilah nilai  dalam  sedemikian hingga
2
x +y 2

apabila 0 < |(x, y)| <  berakibat | f(x,y)| < .

F. Kekontinuan

Definisi Diberikan fungsi f(x,y). Jika


1. f(a,b) bernilai real
2. lim f ( x, y ) ada
( x, y )→(a,b)
3. lim f ( x, y ) = f(a,b)
( x, y )→(a,b)
maka fungsi f dikatakan kontinu di titik (a,b). Jika tidak memenuhi persyaratan di
atas maka dikatakan f diskontinu di titik (a,b).

Pengertian kekontinuan fungsi f pada himpunan A subset dari R2 menggunakan


pengertian kekontinuan pada titik. Jika f(x,y) kontinu pada setiap titik anggota A
maka dikatakan fungsi tersebut kontinu pada himpunan A.

 y3 − xy , x  y2

Contoh Tentukan nilai m agar fungsi f ( x, y ) =  kontinu di (4 ,2).
x − y2
 ,x = y2
 m

y3 − xy − y( x − y 2 )
Jawab lim f ( x, y) = lim = lim = −2 .
( x, y)→(4,2) ( x, y )→(4,2) x − y 2 ( x, y )→(4,2) x − y 2
============================================================= 68
Kalkulus Lanjut
Karena titik (4,2) berada pada parabola x = y2 berarti f(4,2) = m. Dengan demikian agar
fungsi tersebut kontinu di (4,2) maka haruslah
m = f (4,2) = lim f ( x, y) = −2.
( x, y)→(4,2)

Misalkan dua fungsi f dan g kontinu pada titik (a,b) maka fungsi-fungsi hasil
operasi f + g , f − g dan f g ketiganya juga kontinu pada titik (a,b). Namun fungsi f / g
akan kontinu di (a,b) apabila g(a,b)  0. Kaidah seperti ini merupakan pengembangan
yang berlaku pada fungsi satu peubah.
Fungsi polinom dalam dua peubah kontinu di setiap titik di R2. Sebagai contoh
fungsi polinom f(x,y) = x4 + xy3 − y + 2 kontinu di R2. Adapun fungsi rasional, yakni
fungsi yang merupakan pembagian dua fungsi polinom, akan kontinu pada semua titik di
bidang x-y kecuali pada titik yang menjadikan penyebutnya bernilai nol. Misalnya fungsi

y2 + 1
rasional g(x,y) = kontinu pada semua titik di R2 kecuali pada titik dengan x = 1.
x −1
Dengan demikian g kontinu pada himpunan { (x,y) / x  1}.
Ingat kembali bahwa fungsi f dikatakan kontinu pada suatu himpunan apabila ia
kontinu pada setiap anggota himpunan tersebut. Misalkan fungsi g(x,y) = x + y −1

akan kontinu pada himpunan { (x,y) / x + y − 1  0 }. Selanjutnya perhatikan kembali


2, y  1
fungsi yang telah dihahas f (x , y) =  . Apabila himpunan S = { (x,y) / x,y  R
3, y  1
dan y  1} maka f kontinu pada himpunan S. Namun fungsi f ini tidak kontinu pada
seluruh himpunan H = { (x,y) / x,y  R dan y  1} sebab terdapat anggota H, misalkan
titik (0,1), yang merupakan titik diskontinu dari f.

Latihan

1. Di titik mana sajakah fungsi berikut tidak kontinu, kemudian gambarkan grafiknya di
R3.

============================================================= 69
Kalkulus Lanjut
2x 2 + 2 y 2
a. f ( x, y ) =
x2 + y2

x2 y − x2
b. f ( x, y ) =
y −1

( x 2 + y 2 )( x − 1)
c. f ( x, y) =
x −1
2. Tentukan di titik mana sajakah fungsi berikut diskontinu, kemukakan alasannya.
Kemudian, jika mungkin, definisikan fungsi tersebut pada titik-titik tadi agar menjadi
fungsi baru yang kontinu di seluruh bidang xy.

x2 − y2
a. f (x , y ) =
x−y
sin( xy )
b. f ( x , y ) =
xy
x+y
c. f ( x , y ) = (Sulit )
sin( x + y )
3. Gambarkan himpunan terbesar sebagai subset dari R2 dimana fungsi berikut kontinu.

x 2 + xy
a. f ( x, y ) =
x2 + y 2 − 1

b. f ( x, y ) = ln( y − x 2 )

c. f ( x, y ) = (4 − x + y )−1 / 2
sin x
d. f ( x, y ) =
cos y

x2 − 9 y 2
4. Fungsi f didefisikan dengan f(x,y) = untuk x  2y dan f(x,y) = g(y) untuk
x − 3y
x = 2y. Jika f kontinu di seluruh bidang x-y, tentukan rumus g(y).
5. Andaikan f(x,y) = (5x+y)/ (x−y). Tunjukkan bahwa (a) f kontinu di (2, 1), dan
(b) f diskontinu di (1, 1).

============================================================= 70
Kalkulus Lanjut

Anda mungkin juga menyukai