Anda di halaman 1dari 10

RE-MODELISASI MENARA MASJID BAITURRAHMAN MELALUI BENDA

GEOMETRI DASAR DENGAN TEKNIK DEFORMASI AFFINE MENGGUNAKAN


SOFTWARE MAPLE 18

Menara Masjid merupakan bangunan yang tinggi menjulang keatas yang merupakan
simbol dari peradaban Islam yakni sebagai penanda kehadiran dan keberadaan Islam di suatu
tempat. Sebagai bagian dari simbol peradaban, menara dibangun oleh umat Islam karena
memiliki fungsi yang amat penting, yakni sebagai tempat untuk mengumandangkan adzan.
Secara umum terdapat lima bentuk dan gaya menara masjid yaitu menara klasik, menara
variasi, menara segi empat, menara spiral, dan menara silinder. Secara fisik menara tidak
mempunyai fungsi dominan. Saat ini fungsi menara masjid lebih bersifat estetika visual dan
spiritual simbol. Secara universal menara masjid merupakan simbol agama Islam dan
identitas masyarakat Islam.

Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan Re-modelisasi menara Masjid


Baiturrahman menggunakan benda-benda dasar geometri yaitu Prisma, Tabung dan kurva
Bezier dengan teknik Deformasi Affine. Menara Masjid Baiturrahman akan di modeliasi
menggunakan Software maple 18.

Gambar 1. Menara Masjid Baiturrahan


1. Penyajian lingkaran dan bagiannya

Definisi lingkaran yaitu himpunan titik-titik di bidang yang berjarak sama dari titik
tertentu yang disebut pusat lingkaran (Kusno,2002). Misalkan diketahui sebarang titik A(x,y)
pada lingkaran yang berpusat pada B( x 1 , y 1 ), maka melalui A Tarik garis g sejajar sumbu Y
dan melalui B Tarik garis h sejajar sumbu X. Titik C merupakan perpotongan dari kedua
garis tersebut dan ∠ ACB membentuk sudut siku-siku (Gambar 2.2). Maka didapat
hubungan:


BA =⃗
BC +⃗
CA

Dari persamaan diatas dapat dibentuk persamaan parametric lingkaran dengan arah vector
satuan u1 dan u2 sebagai berikut:


OA −⃗ OB=R cos θ u1 + R sin θ u2 ,
⟨ x−x 1 , y− y 1 ⟩= ⟨ R cos θ , R sinθ ⟩ ,
⟨ x . y ⟩= ⟨ x 1 + R cos θ , y 1+ R sin θ ⟩ ,

Atau dapat juga di tulis:

x ( θ )=x 1+ R cos θ
y ( θ )= y 1 + R sin θ

Denan 0 ≤ θ ≤2 π , dan R merupakan jari-jari lingkaran berharga real.

Gambar 2. Penyajian Lingkaran

Apabila parameter θ pada persamaan (2.3) diberikan nilai pada interval θ1 ≤θ ≤ θ2, maka akan
diperoleh sebuah keratan lingkaran (Gambar 2.3).
Gambar 3. Penyajian Keratan Lingkaran

2. Interpolasi diantara segmen garis dan kurva di Ruang R3


Misalkan terdapat dua segmen garis ⃗ AB dan ⃗ CD didefinisikan masing-masing oleh
A ( x 1 , y 1 , z 1 ) , B ( x 2 , y 2 , z2 ) , C ( x 3 , y3 , z 3 ) dan D( x3 , y 3 , z 3) dalam bentuk parametric l 1 ( u ) yan
merupakan bentuk parametric segmen garis ⃗ AB dan l 2 (u) yang merupakan bentuk parametric
semen garis ⃗ CD, maka permukaan parametrik hasil interpolasi linier kedua segmen garis
tersebut di formulasikan sebagai berikut:
S ( u , v )=( 1−v ) l1 + v l 2
Dengan 0 ≤ u ≤1 dan 0 ≤ v ≤1

Interpolasi kurva ruang dapat membangun permukaan lengkung hasil melalui


persamaan berikut:
S ( u , v )=( 1−v ) C1 ( u ) +v C2 ( u )
Dengan C 1 ( u ) dan C 2( u) merupakan kurva batas.

Gambar 4. Contoh kasus khusus interpolasi linier dua segmen garis


Gambar 5. Interpolasi Linier pada kurva

3. Penyajian prisma segienam beraturan


Prisma adakah suatu benda ruang tertutup yang dibatasu oleh dua bidang sejajar dan
beberapa bidang datar perpotongan dengan garis-garis, potong sejajar. Dua bidang yang
sejajar tersebut dinamakan bidang alas dan bidang atas, bidang-bidang perpotongan disebut
dengan bidang tegak, sedangkan jarak antara bidang alas dan bidang atas disebut tinggi
prisma ( Gambar 1).

Gambar 6. Prisma dan bagiannya

Penamaan prisma diambil dari nama poligon yang menjadi bidang alas dan bidang
atasnya.Jika bidang alas dan bidang atas berbentuk segienam, maka prisma tersebut disebut
prisma segienam.

Misalkan diketahui segienam beraturan S1 , S 2 , S 3 , S 4 , S5 , S 6 dengan koordinat titk-titik


sudut S1 ( x1 , y 1 , z 1 ) , S2 ( x 2 , y 2 , z 2 ) , S 3 ( x 3 , y 3 , z 3 ) , S 4 ( x 4 , y 4 , z 4 ) , S5 ( x 5 , y 5 , z 5 ) , S 6 (x 6 , y 6 , z 6)
sebagai alas prisma. Dari titik-titk tersebut dapat dikonstruksi prisma segienam beraturan
dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Menetapkan tiga titik S1 , S 2 , S 3 dan vektor ⃗ S1 S 2 , ⃗S3 S 2 dengan


⃗S1 S 2=¿ x 2−x 1 , y 2− y 1 , z2 −z1 >¿
⃗S3 S 2=¿ x 2−x 3 , y 2− y 3 , z 2−z 3 >¿
2. Menghitung vektor normal bidang (n a ¿ alas menggunakan persamaan u

na =
a
⟨ b
√ a +b + c √ a +b + c √ a +b + c
2 2 n 2
c
, 2 2 2 , 2 2 2 =⟨ a1 , a2 , a3 ⟩

Dengan
a= y 1 ( z3 −z2 ) + y 2 ( z 1−z 3 ) + y 3 ( z 2−z 1)
b=x 1 ( z 2−z 3 ) + x 2 ( z 3 −z1 ) + x 3 ( z 1−z 2 )
c=x 1 ( y 3− y 2 ) + x 2 ( y 1− y 3 ) + x 3 ( y 2 − y 1)
3. Mentranslasikan alas prisma dengan tinggi t sejajar n a =⟨ a1 , a2 , a3 ⟩ sehingga u

didapatkan bidang atas prisma dengan titk sudut S'1 , S '2 , S '3 , S'4 , S'5 dan S'6 sehingga
diperoleh:

()()
x1 a1
⃗ ⃗ ⃗
O K 1 ' =O K 1+ t na ⇒ O K 1 ' = y 1 +t a2 u

z1 a3

()()
x2 a1
⃗ ⃗ ⃗
O K 2 ' =O K 2+ t na ⇒ O K 2 ' = y 2 +t a 2
u

z2 a3

()()
x3 a1
⃗ ⃗ ⃗
O K 3 ' =O K 3 +t n a ⇒ O K 3 ' = y 3 + t a2
u

z3 a3

()()
x4 a1
⃗ ⃗ ⃗
O K 4 ' =O K 4 +t n a ⇒ O K 4 = y 4 +t a2 u

z4 a3

()()
x5 a1
⃗ ⃗ ⃗
O K 5 ' =O K 5 +t n a ⇒ O K 5 ' = y 5 + t a2
u

z5 a3

()()
x6 a1
⃗ ⃗ ⃗
O K 6 '=O K 6 +t n a ⇒ O K 6 '= y 6 +t a2
u

z6 a3
4. Menginterpolasi segmen-segmen garis pada bidang alas dan bidang atas prisma
menggunakan persamaan (2.1 intepolasi) sehingga diperoleh enam bidang segienam
dengan persamaan
S1 S 2 ( u )+ v ⃗
I S S , S S =( 1−v )⃗
' '
1 2
'
1
'
2
S 1 S2 ( u ) ,
S S (u )+ v ⃗
=( 1−v )⃗
' '
I '
S 2 S3 , S 2 S 3
' S S (u) , 2 3 2 3

IS S 3 4
'
,S 3 S
'
4
S3 S 4 ( u ) +v ⃗
=( 1−v ) ⃗ S '3 S '4 ( u ) ,
S S ( u ) +v ⃗
=( 1−v ) ⃗
' '
IS 4
'
S5 ,S 4 S5
'
4 S S (u) ,
5 4 5

S 5 S6 ( u ) + v ⃗
=( 1−v )⃗
' '
IS S 5 6
'
,S5 S6
' S S ( u) ,
5 6

S S ( u ) +v ⃗
=( 1−v )⃗
' '
IS S 1 6
'
,S1 S 6
'
1 6 S S (u) ,
1 6

dengan 0 ≤ u ≤1 dan 0 ≤ v ≤1
Gambar 7. Penyajian prisma segienam beraturan

4. Penyajian Tabung

Tabung dibangun oleh garis lurus yang sejajar dengan garis lurus tertentu (poros) yang
bergerak sejajar dengan jari-jari yang bersifat konstan. Tabung juga dapat diartikan sebagai
silinder lingkaran tegak yang merupakan tempat kedudukan garis-garis sejajar tegak dan
berjarak sama terhadap garis tertentu (Suryadi, 1986).

Gambar 8. Penyajian Tabung

Menurut Bastian (2011),jika diketahui tabung dengan alas T 1 ( x 1 , y 1 , z 1 ) jari-jari R


dan tinggi t , maka dapat dicari persamaan parametric tabung sebagai berikut

a. Jika alas terletak pada bidang z=z 1dan sumbu pusat tabung sejajar sumbu z, maka
untuk mencari persamaan parametric tabung dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut.0
1. Tentukan persamaan parametric lingkaran dengan pusat T 1 ( x 1 , y 1 , z 1 ) ,jari-jari R
dan terletak pada bida,ng z=z 1 yaitu
L (θ )= ⟨ x 1+ R cos θ , y 1 + R sin θ , z1 ⟩
Dengan 0 ≤ θ ≤2 π dan x 1 ≤ x ≤ x 1+t
2. Translasikan lingkaran (2.12) dari z 1 sampai z 1+ t sehingga terbentuk persamaan
parametric tabung.
T ( θ , z )= ⟨ x 1+ R cos θ , y 1 + R sin θ , z ⟩
Dengan 0 ≤ θ ≤2 π dan z 1 ≤ z ≤ z 1+ t
b. Jika alas terletak pada bidang x=x 1 dan sumbu pusat tabung sejajar sumbu X, maka
untuk mencari persamaan parametric tabung dapat dilakukan dengan mengulangi
langkah a dan didapatkan persamaan (Gambar 2.11b)
T ( θ , z )= ⟨ x , y 1 + R sin θ , z 1 + R cos θ ⟩
Dengan 0 ≤ θ ≤2 π dan x 1 ≤ x ≤ x 1+t
c. Jika alas terletak pada bidang y= y1 dan sumbu pusat tabung sejajar sumbu Y, maka
untuk mencari persamaan parametric tabung dapat dilakukan dengan mengulangi
langkah a dan b sehingga diperoleh persamaan (Gambar 2.11c)
T ( θ , z )= ⟨ x 1+ R cos θ , y , z 1+ R sin θ ⟩
Dengan 0 ≤ θ ≤2 π dan y 1 ≤ y ≤ y1 +t

Gambar 9. Tabung dengan beragam sumbu pusat

5. Penyajian kurva dan permukaan Bezier

Menurut Kudno (2009), kurva Bezier derajat-n C (u) dinyatakan dalam bentuk
parametrik berikut:
n
C ( u ) =∑ Pi Bi ( u ) , 0≤ u ≤ 1
n

i=0

Dengan
Bni (u )=C ni ( 1−u )n−1 ui ,
n!
C ni =
i! ( n−1 ) !
Pi = koefisien geometri/titik control kurva C(u)

Jika n=2, akan dihasilkan kurva Bezier kuadratik dengan persamaan parametric:

C ( u ) =( 1−u )2 P0 +2 ( 1−u ) u P1 +u2 P2

Sedangkan untuk n=3, didapatkan empat titik control yaitu P0 , P 1 , P2 , P3 sehingga


persamaan parametric kurva Bezier kubiknya adalah:
Gambar 10. Kurva Bezier (a) kuadratik (b) Kubik

3. Rekonstruksi menggunakan maple 18


a. Penyajian bidang lingkaran
Akan dibentuk lingkaran dengan pusat di A(0,0,0) dan jari-jari sepanjang 3
satuan. Berikut contoh script-nya

Gambar 11. Bidang Lingkaran


b. Penyajian selimut tabung
Misalkan akan dibentuk silinder dengan pusat A(0,0,0),
jari jari sepanjang 3 satuan dan ketinggian 10 satuan.
Berikut ini contoh scriptnya.
Gambar 12. Permukaan Selimut Tabung

c. Penyajian permukaan Bezier


Pada program Maple 18 untuk membangun permukaan Bezier dapat tuliskan
script program sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai