Anda di halaman 1dari 26

TUGAS INDIVIDU

GEOMETRI

“KOORDINAT GEOMETRI, LOKUS DAN KONTRUKSI, TRANSFORMASI


GEOMETRI”
(Sumber: Lawrence S. Leff. 2009. Barron’s E-Z Geometry. Hauppauge : New
York)

DISUSUN OLEH
RIMA ISMALYANTI
NIM. 18205066

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Yerizon, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
SOAL-SOAL LATIHAN BAB 15

“KOORDINAT GEOMETRI”

31. Segiempat KATE memiliki titik sudut K(1,5), A(4,7), T(7,3), dan E(1,-1).

a. Buktikan bahwa KATE adalah trapesium.

b. Buktikan bahwa KATE bukan trapesium sama kaki.

Misalkan :

a. Diberikan segiempat KATE memiliki titik sudut K(1,5), A(4,7),


T(7,3), dan E(1,-1).

Akan dibuktikan : KATE adalah trapesium yang memiliki tepat satu pasang
dari sisi sejajar yaitu dengan menunjukkan bahwa satu pasang sisi memiliki
kemiringan yang sama dan satu pasang sisi memiliki kemiringan yang
berbeda.

Bukti:

∆ y y 2− y 1 7−5 2
1.) kemiringan dari KA = = = =
∆ x x 2−x 1 4−1 3

∆ y y 2− y 1 −1−3 2
2.) kemiringan dari TE = = = =
∆ x x 2−x 1 1−7 3

∆ y y 2− y 1 3−7 −4
3.) kemiringan dari AT = = = =
∆ x x 2−x 1 7−4 3

∆ y y 2− y 1 −1−5 −6
4.) kemiringan dari KE = = = =
∆ x x 2−x 1 1−1 0
Dari persamaan 1.) dan 2.) diperoleh kemiringan dari KA = kemiringan dari
TE .

Dari persamaan 3.) dan 4.) diperoleh kemiringan dari AT ≠kemiringan dari KE
.

Karena kemiringan dari KA = kemiringan dari TE dan kemiringan dari AT ≠


kemiringan dari KE maka terbukti bahwa KATE adalah trapesium.

b. Diberikan segiempat KATE memiliki titik sudut K(1,5), A(4,7),


T(7,3), dan E(1,-1).

Akan dibuktikan : KATE bukan trapesium sama kaki yaitu dengan


menunjukkan bahwa jarak AT dan KE berbeda.

Bukti:

1.) Jarak AT

∆ y = y 2− y 1=|3−7|=4

2.) Jarak KE

∆ y = y 2− y 1=|−1−5|=6

Dari 1) dan 2) diperoleh jarak AT dan KE berbeda. Karena Jarak AT dan KE


berbeda.

Karena jarak AT dan KE berbeda maka terbukti bahwa KATE bukan


trapesium sama kaki.
Buktikan teorema dengan menggunakan metode koordinat geometri
untuk latihan 32 – 35

32. Sisi-sisi yang berhadapan pada sebuah jajargenjang adalah kongruen.

Misalkan : Jajargenjang ABCD dengan titik A(0,0), B(s,t), C(r+s,t), dan D(r,0).

Akan dibuktikan: AB ≅ DC dan AD ≅ BC

Bukti:

Dengan menggunakan rumus jarak akan ditunjukkan AB ¿ DC sebagai berikut:

1.) AB=d =√ (∆ x )2 +(∆ y )2

∆ x=x 2−x 1=s−0=s

∆ y = y 2− y 1=t−0=t

Maka AB=d =√ s2 +t 2

2.) DC=d=√ (∆ x)2 +(∆ y)2

∆ x=x 2−x 1=r+ s−r =s


∆ y = y 2− y 1=t−0=t

Maka AB=d =√ s2 +t 2

Dari 1.) dan 2.) diperoleh AB=¿ DC

Dengan menggunakan rumus jarak antara dua titik akan ditunjukkan bahwa
AD=¿ BC sebagai berikut :

1.) AD=∆ x=x 2−x 1

¿ r −0

¿r

2.) BC=∆ x=x 2−x 1

¿ r + s−s

¿r

Dari 1.) dan 2.) diperoleh AD=¿ BC .

Karena AB=¿ DC dan AD=¿ BC maka menurut definisi garis kongruen


diperoleh AB ≅ DC dan AD ≅ BC

33. Panjang garis berat yang ditarik dari hipotenusa pada segitiga siku-siku adalah
setengah panjang hipotenusanya.

Misalkan : Segitiga ABC dengan titik A(0,0), B(0,2r), dan C(2s,0).


1
Akan dibuktikan : AM = BC
2

Bukti :

BC= √ (∆ x)2 +(∆ y )2

∆ x=x 2−x 1=2 s−0=2 s

∆ y = y 2− y 1=0−2 r=−¿)

Maka BC= √(2 s)2 +(−(2 r ))2

¿√4 s +4 r
2 2

¿ √ 4 (s ¿ ¿ 2+r 2 ¿ )¿ ¿

¿ 2 √(s ¿ ¿ 2+r 2 ¿ )¿ ¿

AM =√(∆ x ) +(∆ y )
2 2

∆ x=x 2−x 1=s−0=s

∆ y = y 2− y 1=r −0=r
AM =√ ( s) +(r )
2 2

¿ √ ( s ¿ ¿ 2+r 2 ¿ ) ¿ ¿

Karena BC=2 √( s ¿ ¿ 2+r 2¿ ) ¿ ¿ dan AM =√ s +r maka terbukti bahwa AM =


2 2

1
BC
2

34. Ruas garis yang menghubungkan titik tengah dua sisi segitiga adalah sejajar
dengan sisi yang lain dan panjangnya setengah dari sisi tersebut.

Misalkan : Segitiga ABC dengan titik A(0,0), B(2r,2s), dan C(2t,0). L dan M
adalah titik tengah AB dan BC .

Akan dibuktikan:

a. LM ∥ AC yaitu dengan menunjukkan kemiringan dari LM =¿ Kemiringan


AC
1
b. LM = AC
2

Bukti:
L= ( 2r2+ 0 , 2 s+0
2 )=( , )=(r , s)
2r 2s
2 2

M= ( 2r +22 t , 2 s2+0 )=( 2 ( r2+t ) , 22s )=(( r +t ) , s)


a. Berdasarkan defenisi “Koordinat y dari setiap titik pada sebuah garis
horizontal adalah sama. Garis horizontal tidak memiliki kecuraman, maka
nilai kemiringannya adalah 0, sehingga △ y =0 maka kemiringan dari
LM =¿ Kemiringan AC .
b. AC= √(△ x)2 +(△ y )2
△ x= x2−x 1=2t −0=2 t
△ y = y 2− y 1=0−0=0
Maka AC= √(△ x)2 +(△ y )2

¿ √ (2 t)2 +( 0)2

¿√4 t
2

¿ 2 √t
2

LM =√ (△ x)2 +( △ y)2
△ x= x2−x 1=r +t−t=r
△ y = y 2− y 1=s−s=0
Maka LM =√ (△ x)2 +( △ y)2

¿ √ t 2 +(0)2

¿ √ t2

1
Karena AC=2 √ t 2 dan LM =√ t 2 maka diperoleh LM = AC .
2
35. Diagonal-diagonal trapesium sama kaki adalah kongruen.

Misalkan : Trapesium sama kaki ABCD dengan titik A(0,0), B(r,s), C(t,s),
D(r+t,0) dan Diagonal AC dan BD.

Akan dibuktikan : AC ≅ DB

Bukti:

Dengan menggunakan rumus jarak akan ditunjukkan AC ≅ DB sebagai berikut.

AC= √(△ x) +(△ y )


2 2

△ x= x2−x 1=t−0=t
△ y = y 2− y 1=s−0=s
Maka AC= √(△ x)2 +(△ y )2

¿ √ t 2 + s2
DB=√ ( △ x)2 +( △ y)2
△ x= x2−x 1=r−r +t=t
△ y = y 2− y 1=s−0=s
Maka DB=√ ( △ x)2 +( △ y)2

¿√t +s
2 2

Karena AC= √t 2+ s 2 dan DB=√ t 2+ s2 maka AC=DB .


Karena AC=DB berdasarkan defenisi kekongruenan maka AC ≅ DB
SOAL-SOAL LATIHAN BAB 16

LOKUS DAN KONSTRUKSI

27. Temukan jumlah titik yang 3 satuan dari asal dan juga 2 satuan dari sumbu x.

Jawab :

a. Kondisi Locus 1: Semua titik yang berjarak 3 satuan dari titik asal. Lokus
yang diinginkan adalah lingkaran dengan titik asal sebagai pusatnya dan
mempunyai jari-jari 3 satuan. Terlihat pada diagram bahwa lingkaran
memotong setiap sumbu koordinat pada 3 dan -3.

b. Kondisi Locus 2: Semua titik yang berjarak 2 satuan dari sumbu x. Lokus
yang diinginkan adalah sepasang garis sejajar; satu garis adalah berjarak 2
satuan ke atas sumbu x (y = 2), dan garis lainnya 2 satuan ke bawah sumbu
x (y = -2). Lihat pada diagram.
Karena lokus berpotongan pada titik-titik A, B, C, dan D, maka ada empat
titik yang memenuhi kedua kondisi
28. Temukan jumlah titik yang berjarak sama dari titik (–1, 0) dan (3, 0) dan juga
2

unit dari titik asal.

Penyelesain :

a. Kondisi Locus 1: Lokus yang diinginkan adalah sepasang garis sejajar; satu
garis adalah berjarak 3 satuan ke kanan sumbu y (x = 3), dan garis lainnya
1 satuan ke kiri sumbu y (x = -1).

b. Kondisi Locus 2: Semua titik yang berjarak 2 satuan dari titik asal. Lokus
yang diinginkan adalah lingkaran dengan titik asal sebagai pusatnya dan
mempunyai jari-jari 2 satuan. Terlihat pada diagram bahwa lingkaran
memotong setiap sumbu koordinat pada 2 dan -2. Lihat pada diagram.
Karena lokus berpotongan pada titik-titik A dan B, maka ada dua titik
yang memenuhi kedua kondisi.

29. Koordinat titik P adalah (3,5).

a. Jelaskan sepenuhnya lokus titik pada jarak:

1) d unit dari P

2) 1 unit dari sumbu y

b. Berapa banyak titik yang memenuhi kondisi pada bagian a secara bersamaan
untuk nilai d berikut?

1) d = 2

2) d = 4

3) d = 5

Penyelesaian:

a. l) lokus titik pada jarak d unit dari P adalah sebuah lingkaran dengan titik P
sebagai pusatnya dan mempunyai jari-jari d satuan.
2)Lokus titik pada jarak 1 satuan dari P adalah sepasang garis sejajar: satu
garis adalah berjarak 1 satuan ke kanan sumbu y (x = 1), dan garis lainnya
1 satuan ke kiri sumbu y (x = -1).

b. Banyak titik yang memenuhi kondisi pada bagian a secara bersamaan untuk
nilai d terlihat pada diagram berikut.

1) Jika d = 2 maka terdapat 1 titik yaitu titik A yang memenuhi kondisi.

2) Jika d = 4 maka terdapat 3 titik yaitu B, C, dan D yang memenuhi


kondisi.

3) Jika d = 5 maka terdapat 4 titik yaitu E, F, G, dan H yang memenuhi


kondisi.
30. Jumlah total titik dalam bidang yang berjarak d dari garis lurus yang diberikan
dan juga jarak r dari titik tertentu pada garis tidak dapat

a. 0

b. 2

c. 3

d. 4

Penyelesaian:

31. Gambarlah segitiga tumpul ABC, di mana ∠B tumpul. Konstruksi:

a. ketinggian ke sisi BC (diperpanjang, jika perlu)


b. median ke sisi BC
c. garis melalui A dan sejajar dengan BC

Penyelesaian:

Gambar segitiga ABC, di mana ∠B tumpul. Perpanjang sisi BC ke titik D.


Kemudian tarik garis titik A sehingga tegak lurus ke sisi DC. Maka diperoleh
garis tinggi AD. Selanjutnya tarik garis titik A ke sisi BC sehingga BE = CE.
Maka diperoleh garis berat (median) AE. Kemudian tarik garis melalui titik A
sehingga sejajar dengan sisi BC. Diperoleh gambar sebagai berikut.
SOAL-SOAL LATIHAN BAB 17

“TRANSFORMASI GEOMETRI”

27. Jika titik A adalah gambar (-1,4) setelah refleksi atas garis y = x, dan titik B
adalah gambar (3, -5) setelah refleksi atas garis y = -x, tentukan persamaan dari
sisi AB

Penyelesaian:

Refleksi titik (-1,4) atas garis y = x yaitu A(4,-1). Refleksi titik (3,-5) atas garis

y = -x

yaitu B(5,-3).

Persamaan dari sisi AB yaitu:

y− y1 x−x 1
=
y 2− y 1 x 2−x 1
y−(−1) x−4
=
−3−(−1) 5−4

y+ 1 x−4
=
2 1

y +1=−2 x +8

y=−2 x +7

Jadi, persamaan dari sisi AB dengan A( 4 ,−1) dan B(5 ,−3) yaitu y=−2 x +7

28. (a) Pada kertas grafik, gambarkan dan beri label segitiga yang simpulnya
adalah A (0,0), B (8,1), dan C (8,4). Kemudian grafik dan nyatakan
koordinat ∆A′′B′′C′′, gambar akhir di bawah transformasi komposit
refleksi ∆ABC, melewati garis y = x diikuti oleh refleksi atas sumbu y.

(b) Transformasi tunggal mana yang memetakan ∆ABC ke ∆A′′B′′C′′ ?

Penyelesaian:

a. Berikut segitiga dengan titik A (0,0), B (8,1), dan C (8,4).


Selanjutnya dilakukan transformasi komposit refleksi ∆ABC, melewati garis

y = x, diperoleh A’(0,0), B’(-8,1), dan C’(-8,4).

Kemudian refleksi atas sumbu y, diperoleh A’’(0,0), B’’(-8,-1), dan C’’(-8,-


4).
b. Transformasi tunggal yang memetakan ∆ABC ke ∆A′′B′′C′′ adalah 90° yaitu
refleksi ∆ABC, melewati garis y = x, diperoleh A’(0,0), B’(-8,1), dan C’(-
8,4).

28. Dalam diagram yang menyertai ABCDEF segi enam biasa dengan pusat
O, L, dan P adalah garis simetri. Identifikasi gambar akhir di bawah
setiap komposit transformasi.

a. Rotasi titik 120° berlawanan arah

jarum jam C diikuti oleh pantulan


gambarnya baris P.

b. Refleksi AB dalam baris P diikuti oleh

pantulan gambarnya di atas garis


L.

c. Refleksi titik A dengan rotasi gambar.

Penyelesaian:

a. Rotasi titik 120° berlawanan arah jarum jam C diikuti oleh pantulan
gambarnya baris P maka diperoleh titik C berada di titik D, seperti gambar
berikut.
b. Refleksi sisi AB dalam baris P diikuti oleh pantulan gambarnya di atas garis
L.

Dengan berpatokan pada gambar (a) diperoleh refleksi sisi AB adalah sisi
DE seperti gambar berikut.

c. Refleksi titik A di titik O diikuti dengan rotasi 60° berlawanan-nya gambar.

Dengan berpatokan pada gambar (b) diperoleh refleksi titik A adalah titik
C, seperti gambar berikut.
30. Kantor teknik di desa Kingsboro memiliki peta desa yang diletakkan pada sistem
koordinat persegi panjang. Lingkaran lalu lintas terletak di peta diwakili oleh
persamaan (x + 4)2 + (y − 2)2 = 81. Komisi perencanaan desa ingin memperluas
lingkaran lalu lintas. Lingkaran lalu lintas baru dirancang dengan menerapkan
transformasi D2 ke lingkaran lalu lintas asli, tempat pusat pelebaran berada pada
titik asal. Temukan pusat dan jari-jari yang baru lingkaran lalu lintas.
Penyelesaian:
Lingkaran lalu lintas terletak di peta dengan persamaan (x + 4)2 + (y − 2)2 = 81
sehingga pusat yaitu (-4,2) dan jari-jari lingkaran 9, terlihat pada gambar berikut.
Lingkaran lalu lintas yang baru dirancang dengan menerapkan transformasi D2.
D2 = (−4,2) → (−4 × 2,2 × 2) = (−8,4) dan jari-jari 9 × 2 = 18

31. Dalam jajar genjang ABCD, diagonal sisi AC dan sisi BD berpotongan di titik E.

a. Jelaskan isometri yang dapat digunakan untuk memetakan ΔAED ke ΔCEB.


b. Gunakan properti dari jajaran genjang untuk membuktikan bahwa ΔCEB
adalah gambar ΔAED di bawah isometri itu.

Penyelesaian:
a. Perhatikan jajargenjang ABCD dengan diagonal sisi AC dan BD berpotongan
di titik E.

b. Berdasarkan teorema “Diagonal jajar genjang saling membagi dua sama


besar” maka AE = EC dan DE = EB.

Karena AE = EC dan DE = EB maka titik C dan B adalah gambar refleksi dari


titik A dan D, masing-masing, di titik E. Titik E adalah refleksi di titik E. Jadi,
refleksi di titik E, A → C, D → B, dan E → E.
Karena tiga titik non-koliner menentukan sebuah segitiga, maka refleksi di titik E
memetakan ΔAED ke ΔCEB.

Anda mungkin juga menyukai