Mata Kuliah:
GEOMETRI ANALITIK
PASCASARJANA
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2020
TUGAS 1
(Resume)
1. GARIS LURUS
Perhatikan gambar dibawah ini.
Misalkan diketahui garis AB dengan A (x1 , y1 ) dan B (x2 , y 2 ) . P (x, y ) adalah sebarang titik
pada garis AB tersebut. Vektor – vektor OA,OB , dan AB, masing – masing ditulis a, b, dan
c.
Garis AB dapat didefiniskan dari titik A dan B dengan menggunakan vektor sebagai berikut
(x, y ) = a + c : R
(x − x1 , y − y1 ) = (x2 − x1 ), ( y2 − y1 )
(x − x1 ) ( y − x1 )
= =
(x2 − x1 ) ( y2 − y1 )
Perhatikan dua garis lurus yang berpotongan
g1 : y = m1 x + n1
tg = tg ( − )
Sehingga
m − m2
tg =
1 + m1m2
m − m2
Jadi y = arc tg =
1 + m1m2
Dengan memperhatikan harga – harga tertentu dari dapat ditentukan posisi kedua garis
tersebut.
a. Jika = 0, maka m1 = m2 . Ini berarti dua garis tersebut sejajar atau berimpit. Dua
garis tesebut sejajar apabila n1 n2 dan dua garis tesebut berimpit, apabila n1 = n2
b. Jika harga tg besat tak berhingga, yaitu = 90 , maka 1 + m1m2 = 0 atau
1
m1 = − . Ini berarti dua garis tersebut saling tegak lurus.
m2
2. LINGKARAN
Defenisi
Lingkaran adalah himpunan titik – titik ( pada bidang datar ) yang jaraknya dari
suatu titik tertentu sama panjangnya.
Pada gambar diatas titik pusat lingkaran di O (0,0) dan jari – jari satuan panjang. Untuk
menentukan pesamaan lingkaran dapat diambil sebarang titik puada lingkaran mislanya T
( x, y ) . Jarak titik T dan Titik O adalah x 2 + y 2 . Padahal jarak titik – titik dan titik O adalah
r, maka diperoleh hubungan bahwa x 2 + y 2 = r atau x 2 + y 2 = r 2 .
T ( x, y ) adalah sebarang titik pada lingkaran, maka setiap titik pada lingkaran
berlaku x 2 + y 2 = r 2 .
Dengan cara yang mirip, dapat ditentukan persamaan lingkaran dengan pusat titik P (a, b)
dan jari – jari r satuan yaitu ( x − a) 2 + ( y − b) 2 = r 2 .
Persamaan bentuk umum suatu lingkaran adalah x 2 + y 2 + Ax + By + C = 0. Dari
1 1
persamaan ini diperoleh titik pusat lingkaran adalah − A,− B dan jari – jarinya adalah
2 2
1 2 1 2
A + B − C . Perhatikan gambar berikut :
4 4
Karena garis y = mx + k menyinggung pada lingkaran, maka ada sebuah titik yang
koordinat – koordinatnya memenuhi pada persamaan garis maupun persamaan lingkaran.
Sehingga dapat diperoleh :
x 2 + (mx + k ) 2 + r 2
(1 + m 2 ) x 2 + 2mk + k 2 − r 2 = 0
Persamaan kuadrat ini hanya mempunyai satu harga x, syaratnya adalah diskriminan dari
persamaan tersebut harus sama dengan nol, sehingga didapat k = r 1 + m 2 . Jadi
persamaan garis singgunya adalah :
y = mx + r 1 + m 2 dan
y = mx − r 1 + m 2
Dengan cara yang sama dapat diturunkan bahwa persamaan garis singgung pada lingkaran
(x − a )2 + ( y − b )2 = r 2 yang sejajar dengan garis y = mx + n adalah
y − b = m( x − a) + r 1 + m 2 dan
y − b = m( x − a) − r 1 + m 2
Pada gambar dibawah ini lingkaran x 2 + y 2 =r 2 dan titik P( x1, y1 ) terletak pada
lingkaran.
3. ELIPS
Defenisi
Elips adalah himpunan semua titik yang jumlah jaraknya terhadap dua titik tertentu
tetap besarnya.
Misalkan titik – titik api ( fokus ) F1 , F2 pada sumbu-X dan sumbu F1 F2 adalah sumbu –
sumbu Y. Jika F1 F2 = 2c maka F1 (c,0) dan F2 (−c,0) . Misalkan jumlah jarak yang tetap itu
adalah 2a, dengan a c. Ambil T ( x, y ) sebarang titik yang memenuhi defenisi, yaitu
TF1 + TF2 = 2a
− 4cx − 4a 2 = 2a − (x + c)2 + y 2
Kedua ruas dikuadratkan lagi dan dijabarkan sehingga diperoleh :
( a 2 − c 2 ) x 2 + a 2 y 2 = a 2 (a 2 − c 2 ) ….. (1)
b 2 x 2 + a 2 y 2 = a 2b 2
Atau
x2 y2
+ = 1.....(2)
a2 b2
x2 y2
Karena T ( x, y ) sebarang titik yang diambil, maka setiap titiknya memenuhi 2 + 2 = 1
a b
Persamaan (2) ini disebut persamaan pusat dari elips atau persamaan kanonik dari elips.
c
disebut eksentrisitas numerik, ditulis e.
a
c
Karena a c maka 0 e = 1
a
x2 y2
Misalkan persamaan elips 2 + 2 = 1 , P dan T adalah titik pada elips. Jika P mk endekati T
a b
sedemikian P sangat dekat dengan T sehingga x2 = x1 dan y 2 = y1 akibatnya PT menjadi garis di
titik T apabila dijabarkan persamaannya adalah :
(x − )2 ( y − )2
Untuk elips dengan persamaan + = 1, maka persamaan garis singgung di titik
a2 b2
( x − )( x1 − ) ( y1 − )( y − )
( x1 , x2 ) adalah 1 + =1
a2 b2
4. HIPERBOLA
Definisi
Hiperbola adalah himpunan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap dua titik
tertentu tetap besarnya. Berdasarkan definisi tersebut dapat dicari persamaan hiperbola
sebagai berikut.
Misalkan titik-titik api F1 (−c,0), F2 (c,0) pada sumbu - x dan sumbu dari F1 , F2 adalah
sumbu-y. Jika F1 , F2 = 2c maka F1 (−c,0) dan F1 (c,0) . Misalkan selisih jarak yang tetap
tersebut adalah 2a, dengan a c. Ambil T(x , y) sebarang titik dari himpunan yang dicari,
maka dipenuhi F1 − F2 = 2a Berarti (x + c)2 + y 2 − (x − c)2 + y 2 = 2a
(x + c)2 + y 2 = 2a (x − c)2 + y 2
2
1 1
x − p + y = x + p
2
2 2
Setelah kedua ruas dikuadratkan dan dijabarkan diperoleh y2 = 2px. Persamaan ini disebut
dengan persamaan puncak parabola Titik F disebut titik api. Titik O disebut puncak
parabola Garis x = - 2 1 p disebut garis arah atau direktrik Sumbu x merupakan sumbu
simetri dari parabola p dan disebut parameter parabola.
y1 y = p(x0 + x1 ) dan y 2 y0 = p(x0 + x2 ) ini berarti titik – titik S dan T memenuhi persamaan
y 0 y = p( x + x0 )
Jika P di luar parabola maka garis kutub menjadi tali busur singgung.
2
r = 8 sin dan =
1 − cos
TUGAS 2
7. Diketahui titik A (4, 7). Tentukan persamaan garis lurus yang sejajar sumbu-x
dan melalui titik A. Tentukan pula persamaan garis lurus yang sejajar sumbu-y
dan melalui titik A.
Jawaban:
• Persamaan garis lurus yang sejajar sumbu-x dan melalui titik A adalah y = 7.
• Persamaan garis lurus yang sejajar sumbu-y dan melalui titik A adalah x = 4.
8. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik O(0, 0) dan P(–2, 5).
Tentukan pula tanjakan dari garis tersebut.
Jawaban:
Persamaan garis yang melalui O(0, 0) dan P(–2, 5) sebagai berikut:
x − x1 y − y1
=
x2 − x1 y 2 − y1
Dengan titik pertama O(0, 0) dan titik kedua P(-2, 5) diperoleh x1 = 0, y1 = 0, x2 = -2,
dan y2 = 5.
Sehingga:
x−0 y−0
=
−2−0 5−0
x y
=
−2 5
5 x = −2 y
5x + 2 y = 0
y= 3x
10. Diketahui titik A(1, 4) dan B(3, -2). Tentukan tanjakan dan persamaan garis
lurus yang melalui titik-titik A dan B.
Jawaban:
Persamaan garis yang melalui dua titik sebagai berikut:
x − x1 y − y1
=
x2 − x1 y 2 − y1
Dengan titik pertama A(1, 4) dan titik kedua B(3, -2) diperoleh x1 = 1, y1 = 4, x2 = 3, dan
y2 = -2.
Sehingga:
x −1 y−4
=
3 −1 − 2 − 4
x −1 y − 4
=
2 −6
− 6x + 6 = 2 y − 8
− 6 x − 2 y = −14
3x + y = 7
y – b = m(x – a) + r 1 + m 2
2
5 5
y–1= (x + 1) + 2 1 +
12 12
12y – 5x – 43 = 0
Dan
y – b = m(x – a) – r 1 + m 2
2
5 5
y–1= (x + 1) – 2 1 +
12 12
12y – 5x + 9 = 0
6. Tentukan persamaan garis singgung pada lingkaran x2 + y2 – 2x + 2y – 7 = 0 di
titik (1, 2).
Jawaban:
Persamaan lingkaran dapat ditulis sebagai berikut:
x2 + y2 – 2x + 2y – 7 = 0 (x – 2)2 + (y + 2)2 = ( 15 )
2
(1 – 2) (x – 2) + (2 + 2) (y + 2) = ( 15 )2
–x + 4y – 5 = 0
TUGAS 4
x2 y2
1. Dari titik C(10, -8) dibuat garis yang menyinggung elips + = 1 . Tentukan
25 16
persamaan tali busur yang menghubungkan kedua titik singgung tersebut.
Jawaban:
x2 y2
Tali busur yang menghubungkan kedua titik singgung elips + = 1 yang ditarik
a2 b2
dari titik (x1, y1) adalah:
x1 x y1 y
+ 2 =1
a2 b
Jadi, tali busur yang dimaksud dalam soal ini sebagai berikut.
10 x − 8 y
+ =1
25 16
160 x − 200 y = 400
4 x − 5 y = 10
2. Garis x – y – 5 = 0 menyinggung elips yang titik-titik apinya F1 (-3, 0) dan F2 (3, 0).
Tentukan persamaan elips yang memenuhi persyaratan tersebut.
Jawaban:
• Tentukan nilai c
2c = F1F2
2c = 3 – (-3)
c=3
y = mx a 2 m2 + b 2
x – 5 = 1x a 2 .1 + b2
dari bentuk di atas diperoleh:
a 2 + b 2 = −5
Dikuadratkan kedua ruas:
a2 + b2 = 25 ...(2)
Dari (1) dan (2) diperoleh nilai a2 = 17 dan b2 = 8.
Jadi, persamaan elipnya adalah:
x2 y2
+ =1
17 8
x2 y2
3. Tentukan persamaan garis singgung pada elips + = 1 yang sejajar dengan
30 24
garis 4x – 2y + 23 = 0
Jawaban:
Persamaan garis singging yang gradiennya m adalah:
y = mx b 2 + a 2 m 2
y = 2 x 144
y = 2 x 12
y = 2 x + 12 atau y = 2 x − 12
x2 y 2
4. Tentukan persamaan tali busur elips + = 1 , yang dibagi dua sama panjang
8 4
oleh titik A(2, 1).
Jawaban:
x2 y 2
Bentuk persmaan elips + = 1 atau x2 + 2y2= 8
8 4
Persamaan garis yang melalui titik (2,1) dan bergradien m adalah
y=m(x−x1)+y1
y=m(x−2)+1
Untuk menentukan titik M, kita dapat menentukan garis singgung kurva yang sejajar
dengan persamaan 3x + 2y + 1 = 0.
3
Dari soal diperoleh: a2 = 24, b2 = 18, dan m = −
2
GSH:
y = mx a 2 m 2 − b 2
−3
2
3
y=− x 24. − 18
2 2
Setelah diuraikan diperoleh:
3
y =− x6
2
3 3
y = − x + 6 atau y = − x − 6
2 2
x2 y 2
Substitusi persamaan pada hiperbola − = 1 3x2 – 4y2 = 72
24 18
2
3
3x2 – 4 − x + 6 = 72
2
Setelah diuraikan diperoleh x = 6.
3
Maka: y = − (6) + 6 = −9 + 6 = −3
2
Atau
2
3
3x2 – 4 − x − 6 = 72
2
Setelah diuraikan diperoleh x = -6.
3
Maka: y = − (−6) − 6 = 9 − 6 = 3
2
Jadi titik M adalah (6, -3) atau (-6, 3)
y = mx a 2 m2 − b 2
2x – 4 = 2x a 2 .4 − b 2
4a 2 − b 2 = −4
Dikuadratkan kedua ruas:
4a2 - b2 = 16 ...(2)
Dari (1) dan (2) diperoleh nilai a2 = 5 dan b2 = 4.
Jadi, persamaan hiperbolanya adalah:
x2 y2
− =1
5 4
Titik sudut segitiganya adalah A(2,3), B(0,0), dan C(4,−6). Luas segitiga ABC dapat
ditentukan dengan dengan menggunakan determinan matriks.
1 1 1 1 1 1
x3 = 2 0 4 = (0 + 12 + 0 − 0 − 0 − (−12) ) = 12
1 1 1
L = x1 x2
2 2 2
y1 y2 y1 3 0 −6
𝑝 = −2
Jadi, persamaan parabolanya yaitu
𝑦 2 = −2(−2)𝑥
𝑦 2 = 4𝑥
Jawaban:
1
Persamaan parabolanya 𝑥 2 = 2𝑝𝑦, substitusikan 𝑝 = 4 ke persamaan maka:
𝑥 2 = 2𝑝𝑦
1
𝑥2 = 2 ( ) 𝑦
4
1
𝑥2 = 𝑦
2
1
Jadi, persamaan parabolanya yaitu 𝑥 2 = 2 𝑦
3. Dari titik api parabola 𝒚𝟐 = 𝟏𝟐𝒙 dipancarkan sinar yang membentuk sudut
𝟑
lancip 𝜶 (𝒕𝒈 𝜶 = 𝟒) dengan sumbu 𝒙 positif. Tentukan persamaan garis yang
3
m = 𝑡𝑔 𝛼 = 4
𝑝
𝑦 = 𝑚𝑥 +
𝑚
3 3
𝑦= 𝑥+ 3
4
4
3
𝑦= 𝑥+4
4
4𝑦 = 3𝑥 + 16
3𝑥 − 4𝑦 + 16 = 0