Anda di halaman 1dari 46

Koordinat Kartesius, Grafik, dan Fungsi

2020
Daftar isi

I Koordinat kartesius
I Grafik pada koordinat kartesius
I Fungsi dan grafiknya
Diambil dari
1. Dale Varberg, Edwin Purcell, Steve Rigdon, Calculus with
differential equations, 9th edition, Pearson, 2016. (Section
0.3-0.5)
2. George B. Thomas, Jr.; Joel R. Hass, Christoper Heil, Maurice
D. Weir, Thomas’s Calculus, 14th edition, Pearson, 2017.
Disusun oleh: Herolistra Baskoroputro (Tim Dosen Matematika
Dasar I)
Koordinat Kartesius

Koordinat kartesius diambil dari nama matematikawan dan filsuf


Prancis René Descartes.
Koordinat Kartesius

Koordinat kartesius diambil dari nama matematikawan dan filsuf


Prancis René Descartes.
Untuk menggambar koordinat kartesius pada bidang, gambar
sepasang garis bilangan riil yang berpotongan tegak lurus, satu
mendatar dan satu vertikal.
Koordinat Kartesius
Koordinat kartesius diambil dari nama matematikawan dan filsuf
Prancis René Descartes.
Untuk menggambar koordinat kartesius pada bidang,
gambar sepasang garis bilangan riil yang berpotongan tegak lurus,
satu mendatar dan satu vertikal.

Garis bilangan riil yang mendatar disebut sumbu-x, dengan anak


panah ke kanan menunjukkan urutan (semakin ke kanan bilangan
semakin besar).
Garis bilangan riil yang vertikal disebut sumbu-y , dengan anak
panah ke atas menunjukkan urutan (semakin ke atas bilangan
semakin besar).
Titik potong kedua sumbu ini adalah titik asal O(0, 0).
Koordinat Kartesius
Koordinat kartesius diambil dari nama matematikawan dan filsuf
Prancis René Descartes.
Untuk menggambar koordinat kartesius pada bidang,
gambar sepasang garis bilangan riil yang berpotongan tegak lurus,
satu mendatar dan satu vertikal.

Garis bilangan riil yang mendatar disebut sumbu-x, dengan anak


panah ke kanan menunjukkan urutan (semakin ke kanan bilangan
semakin besar).
Garis bilangan riil yang vertikal disebut sumbu-y , dengan anak
panah ke atas menunjukkan urutan (semakin ke atas bilangan
semakin besar).
Titik potong kedua sumbu ini adalah titik asal O(0, 0).
Koordinat Kartesius

Garis bilangan riil yang mendatar disebut sumbu-x, dengan anak


panah ke kanan menunjukkan urutan (semakin ke kanan bilangan
semakin besar).
Garis bilangan riil yang vertikal disebut sumbu-y , dengan anak
panah ke atas menunjukkan urutan (semakin ke atas bilangan
semakin besar).
Titik potong kedua sumbu ini adalah titik asal O(0, 0).
Kedua sumbu koordinat membagi bidang menjadi empat bagian,
dari Kuadran I dimana x dan y positif, lalu berlawanan arah jarum
jam adalah Kuadran II, Kuadran III, dan Kuadran IV.
Titik dalam koordinat kartesius
Setiap titik pada bidang memiliki koordinat kartesius, yaitu
pasangan berurut dua buah bilangan riil yang memperlihatkan
posisi titik tersebut.
Titik dalam koordinat kartesius
Setiap titik pada bidang memiliki koordinat kartesius, yaitu
pasangan berurut dua buah bilangan riil yang memperlihatkan
posisi titik tersebut.

Jika P memiliki koordinat kartesius (a, b), maka a disebut absis


dari P dan b disebut ordinat dari P, yang berarti garis vertikal
yang melewati P memotong sumbu x di a dan garis horizontal
yang melewati P memotong sumbu y di b.
Jarak
Dua titik P(x1 , y 1) dan Q(x2 , y2 ) memiliki jarak:
q
d(P, Q) = (x1 − x2 )2 + (y1 − y2 )2 .
Jarak
Dua titik P(x1 , y 1) dan Q(x2 , y2 ) memiliki jarak:
q
d(P, Q) = (x1 − x2 )2 + (y1 − y2 )2 .

Titik tengah dari ruas garis yang menghubungkan P(x1 , y1 ) dan


Q(x2 , y2 ) adalah
x1 + x2 y1 + y2
( , ).
2 2
Jarak
Dua titik P(x1 , y 1) dan Q(x2 , y2 ) memiliki jarak:
q
d(P, Q) = (x1 − x2 )2 + (y1 − y2 )2 .

Titik tengah dari ruas garis yang menghubungkan P(x1 , y1 ) dan


Q(x2 , y2 ) adalah
x1 + x2 y1 + y2
( , ).
2 2
Catatan: Garis yang melewati P dan Q memiliki panjang tak
hingga.
Kemiringan garis

Jika garis melewati titik A(x1 , y1 ) dan B(x2 , y2 ), maka didefiniskan


kemiringan (gradien) dari garis sebagai
y2 − y1
m= .
x2 − x1
Kemiringan garis

Jika sebuah garis melewati titik A(x1 , y1 ) dan B(x2 , y2 ), maka


didefinisikan kemiringan (gradien) dari garis sebagai
y2 − y1
m= .
x2 − x1
Kemiringan garis

Jika sebuah garis melewati titik A(x1 , y1 ) dan B(x2 , y2 ), maka


didefinisikan kemiringan (gradien) dari garis sebagai
y2 − y1
m= .
x2 − x1
Dua garis yang masing-masing memiliki kemiringan m1 dan m2
tegak lurus jika dan hanya jika m1 .m2 = −1.
Kemiringan garis

Jika sebuah garis melewati titik A(x1 , y1 ) dan B(x2 , y2 ), maka


didefinisikan kemiringan (gradien) dari garis sebagai
y2 − y1
m= .
x2 − x1
Dua garis yang masing-masing memiliki kemiringan m1 dan m2
tegak lurus jika dan hanya jika m1 .m2 = −1.
Dua buah garis sejajar (termasuk berimpit) jika dan hanya jika
gradiennya sama.
Persamaan garis

Misalkan diketahu sebuah garis melewati titik (x1 , y1 ) dan memiliki


kemiringan m 6= 0.
Garis tersebut dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk
persamaan garis:
1. Bentuk point-slope: y − y1 = m(x − x1 )
2. Bentuk slope-intercept: y = mx + b, dengan b adalah
ordinat titik potong garis dengan sumbu y .
3. Bentuk umum: Ax + By + C = 0.
Bentuk terakhir dapat digunakan untuk semua garis, termasuk
garis dengan m = 0.
Grafik pada persamaan kartesius

Grafik dari sebuah persamaan adalah himpunan semua titik yang


memenuhi persamaan tersebut.
Grafik pada persamaan kartesius

Grafik dari sebuah persamaan adalah himpunan semua titik yang


memenuhi persamaan tersebut.
Catatan: Sumbu-y adalah grafik x = 0, dan sumbu-x adalah grafik
y = 0.
Beberapa grafik dasar
Lingkaran
Sebuah lingkaran dengan titik pusat di (h, k) dan jari-jari r
memiliki persamaan
(x − k)2 + (y − h)2 = r 2 .
Parabola
Parabola adalah grafik dengan persamaan y = ax 2 + bx + c
(parabola yang membuka ke atas/bawah) atau x = ay 2 + by + c
(parabola membuka ke samping), dengan a 6= 0.
Simetris
Sebuah graf disebut simetris terhadap sumbu x apabila saat (x, y )
ada di grafik maka (−x, y ) juga ada di grafik.
Simetris
Sebuah graf disebut simetris terhadap sumbu x apabila saat (x, y )
ada di grafik maka (−x, y ) juga ada di grafik.
Simetris
Sebuah graf disebut simetris terhadap sumbu x apabila saat (x, y )
ada di grafik maka (−x, y ) juga ada di grafik.
Sebuah graf disebut simetris terhadap sumbu y apabila saat (x, y )
ada di grafik maka (x, −y ) juga ada di grafik.
Simetris
Sebuah graf disebut simetris terhadap sumbu x apabila saat (x, y )
ada di grafik maka (−x, y ) juga ada di grafik.
Sebuah graf disebut simetris terhadap sumbu y apabila saat (x, y )
ada di grafik maka (x, −y ) juga ada di grafik.
Sebuah graf disebut simetris terhadap titik pusat apabila saat
(x, y ) ada di grafik maka (−x, −y ) juga ada di grafik.
Perpotongan grafik

Titik-titik potong dari dua buah grafik, jika ada, adalah titik-titik
yang memenuhi persamaan kedua grafik tersebut sekaligus.
Perpotongan grafik

Titik-titik potong dari dua buah grafik, jika ada, adalah titik-titik
yang memenuhi persamaan kedua grafik tersebut sekaligus.
Contoh: Untuk mencari titik potong dari garis y = −2x + 2 dan
parabola y = 2x 2 − 4x − 2 kita selesaikan persamaan

−2x + 2 = 2x 2 − 4x − 2
Perpotongan grafik

Titik-titik potong dari dua buah grafik, jika ada, adalah titik-titik
yang memenuhi persamaan kedua grafik tersebut sekaligus.
Contoh: Untuk mencari titik potong dari garis y = −2x + 2 dan
parabola y = 2x 2 − 4x − 2 kita selesaikan persamaan

−2x + 2 = 2x 2 − 4x − 2

0 = 2x 2 − 2x − 4
0 = 2(x − 2)(x = 1)
x = −1, x = 2.
Perpotongan grafik

Titik-titik potong dari dua buah grafik, jika ada, adalah titik-titik
yang memenuhi persamaan kedua grafik tersebut sekaligus.
Contoh: Untuk mencari titik potong dari garis y = −2x + 2 dan
parabola y = 2x 2 − 4x − 2 kita selesaikan persamaan

−2x + 2 = 2x 2 − 4x − 2

0 = 2x 2 − 2x − 4
0 = 2(x − 2)(x = 1)
x = −1, x = 2.

Setelah disubstitusikan ke persamaan , diperoleh titik-titik


potongnya adalah (−1, 4) dan (2, −2).
Fungsi

Sebuah fungsi adalah sebuah aturan yang mengaitkan setiap


anggota x dari sebuah himpunan, disebut sebagai daerah asal, ke
tepat satu sebuah nilai f (x).
Fungsi

Sebuah fungsi adalah sebuah aturan yang mengaitkan setiap


anggota x dari sebuah himpunan, disebut sebagai daerah asal, ke
tepat satu sebuah nilai f (x).
Daerah asal alami dari fungsi f adalah himpunan semua titik
dimana f terdefinsi.
Fungsi

Sebuah fungsi adalah sebuah aturan yang mengaitkan setiap


anggota x dari sebuah himpunan, disebut sebagai daerah asal, ke
tepat satu sebuah nilai f (x).
Daerah asal alami dari fungsi f adalah himpunan semua titik
dimana f terdefinsi.
Daerah hasil dari f adalah himpunan semua nilai yang didapatkan
f.
Variabel bebas dan terikat

Pada fungsi y = f (x), x disebut variabel (peubah) bebas dan y


disebut variabel terikat dari f .
Grafik fungsi

Grafik fungsi y = f (x) adalah himpunan semua titik di bidang


yang memenuhi y = f (x).
Grafik fungsi

Grafik fungsi y = f (x) adalah himpunan semua titik di bidang


yang memenuhi y = f (x). Uji garis vertikal: Jika f (x) adalah
sebuah fungsi, maka sembarang garis vertikal memotong grafik
y = f (x) paling banyak di satu titik.
Asimtot

Grafik y = f (x) dikatakan memiliki asimtot tegak pada x = a


artinya saat x semakin mendekati a maka grafik semakin
mendekati garis x = a walau tidak menyentuhnya.
Asimtot

Grafik y = f (x) dikatakan memiliki asimtot tegak pada x = a


artinya saat x semakin mendekati a maka grafik semakin
mendekati garis x = a walau tidak menyentuhnya.
Asimtot

Grafik y = f (x) dikatakan memiliki asimtot tegak pada x = a


artinya saat x semakin mendekati a maka grafik semakin
mendekati garis x = a walau tidak menyentuhnya.

Asimtot datar dan asimtot miring memiliki pengertian yang serupa.


Fungsi ganjil dan genap
Fungsi f disebut fungsi ganjil jika f (−x) = −f (x) untuk semua x
di domain f . Grafik f simetris terhadap titik asal. Semua fungsi
yang merupakan penjumlahan dari pangkat ganjil dari x termasuk
fungsi ganjil.
Fungsi ganjil dan genap
Fungsi f disebut fungsi ganjil jika f (−x) = −f (x) untuk semua x
di domain f . Grafik f simetris terhadap titik asal. Semua fungsi
yang merupakan penjumlahan dari pangkat ganjil dari x termasuk
fungsi ganjil.
Fungsi f disebut fungsi genap jika f (−x) = f (x) untuk semua x
di domain f . Grafik f simetris terhadap sumbu y .
Fungsi ganjil dan genap
Fungsi f disebut fungsi ganjil jika f (−x) = −f (x) untuk semua x
di domain f . Grafik f simetris terhadap titik asal. Semua fungsi
yang merupakan penjumlahan dari pangkat ganjil dari x termasuk
fungsi ganjil.
Fungsi f disebut fungsi genap jika f (−x) = f (x) untuk semua x
di domain f . Grafik f simetris terhadap sumbu y .
Fungsi bilangan bulat terbesar
Fungsi lantai atau fungsi bulangan bulat terbesar didefinisikan
sebagai
kxk = bilangan bulat terbesar yang lebih kecil dari x.
Fungsi bilangan bulat terbesar
Fungsi lantai atau fungsi bulangan bulat terbesar didefinisikan
sebagai
kxk = bilangan bulat terbesar yang lebih kecil dari x.
Latihan

1. Temukan persamaan lingkaran dengan garis tengah AB


dimana A = (2, 0) dan B = (10, 4)!
2. Cari persamaan garis yang melewati (−2, 1) dan tegak lurus
dengan 3x + 4y = 9!
3. Cari persamaan garis yang melewati (−2, 1) dan sejajar
dengan 3x − 2y = 5!
x
4. Temukan daerah asal alami dari f (x) = x 2 −1
!

5. Temukan daerah asal alami dari f (x) = 4 − x 2!
x
6. Gambar sketsa dari y = x 2 +1
!
x
7. Gambar sketsa dari y = x 2 +1
!
8. Gambar sketsa dari y = |x + 2|!
9. Gambar sketsa dari y = kx + 2k!

Anda mungkin juga menyukai