LANDASAN TEORI
suatu titik. Posisi benda langit seperti matahari dapat dinyatakan dalam
tegak lurus yaitu x dan y. Dalam gambar di bawah ini, titik P dinyatakan
x
O
Gambar 1. Sistem Koordinat Kartesius
Bulan dalam berevolusi mengelilingi bumi, suatu saat bulan
matahari, bumi dan bulan berada pada suatu garis lurus yang disebut
bulan purnama (full moon). Bulan purnama juga sering disebut dengan
bulan purnama. Waktu bulan purnama dapat dicari melalui titik potong
antara lintasan edar matahari dan bulan yang saling berpotongan. Jika
posisi matahari dan bulan pada saat bulan purnama berada pada titik
Gradien
y (ordinat) dan komponen x (absis) antara dua titik pada garis itu.
y2 – y1
(x1, y1)
Q
P x2 – x1
O x
pada bidang koordinat yang melalui titik P dan R. Garis lurus tersebut
Komponen y
Gradien =
Komponen x
∆y
m=
∆x
y 2 − y1
m=
x 2 − x1
y 2 − y1
Jadi, kemiringan suatu garis (m) adalah .
x 2 − x1
(Purcell, 2003: 24)
y K
(x, y)
y2 – y1
(1, 4)
x2 – x1
garis K, misalkan titik dengan koordinat (x, y). Jika titik-titik dengan
1
K, maka harus diperoleh m = sebagai berikut:
2
Komponen y
Gradien =
Komponen x
y 2 − y1
m=
x 2 − x1
1 y −4
=
2 x −1
1
y–4= ( x − 1)
2
oleh titik (1, 4). Selanjutnya, tak satu pun titik yang tidak terletak pada
bentuk persamaan:
y - y 1 = m(x – x 1 )
Tentukan bentuk persamaan garis untuk garis yang melalui titik (3, 2)
Jawab:
y - y 1 = m(x – x 1 )
y – 2 = 2(x – 3)
y – 2 = 2x – 6
2x – 6 – y + 2 = 0
2x – y – 6 + 2 = 0
2x – y – 4 = 0
bentuk persamaan garis lurus yang mempunyai gradien dan sebuah titik
bentuk persamaan garis lurus melalui dua titik dengan cara sebagai
berikut:
y 2 − y1
Rumus gradien yaitu m = dianggap sebagai persamaan (1) dan
x 2 − x1
bentuk persamaan garis lurus yang mempunyai gradien dan sebuah titik
y − y1 x − x1
=
y 2 − y1 x 2 − x1
koordinat polar berdasarkan sudut vektor (αv ) dan radius vektor (r) atau
P(r, αv)
r
y
αv
O X
x
(r) dan dua koordinat lainnya berdimensi sudut (α dan β). Titik P masih
tetap menyatakan titik yang sama dengan titik P pada Gambar 5. Jarak
datar xy, maka sudut antara garis OP dengan bidang datar xy adalah β
P(r, α, β)
O β y
α
x
Gambar 6. Sistem Koordinat Bola Tiga Dimensi (r, α, β)
mengelilingi matahari sebagai pusat tata surya. Bumi itu sebagai benda
putar yang berbentuk seperti bola, sehingga bumi dapat dianggap sebagai
bola bumi. Hal ini dapat dibayangkan jika setengah lingkaran diputar
Greenwich
Equator bumi
Garis bujur
B T
Garis lintang
KBS
berputar dari barat ke timur satu kali dalam sehari semalam, seolah-olah
bola bumi itu berputar pada sebuah poros. Maka, semua titik di permukaan
bumi itu bergerak dari barat ke timur juga, kecuali dua buah titik di
sebelah utara dan selatan yang tidak bergerak. Kedua titik itu dinamakan
Adalah lingkaran yang membagi dua sama besar bola bumi menjadi bagian
Garis Bujur
memotong tegak lurus garis equator atau khatulistiwa. Jika setiap titik di
permukaan bumi ditarik garis-garis bujur, maka garis-garis bujur itu akan
istimewa. Dari bujur Greenwich (bujur 0o) ke arah timur sampai 180o
dinamakan bujur timur dan ke arah barat sampai 180o dinamakan bujur
Garis Lintang
juga melakukan beberapa gerakan yang alami yaitu gerak rotasi bumi dan
revolusi bumi. Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya dari
arah barat ke timur dengan durasi rata-rata 24 jam untuk satu kali putaran
atau 15° per jam. Dalam waktu bersamaan ketika bumi mengelilingi
kecepatan bulan dalam mengelilingi bumi jauh lebih besar dari kecepatan
bumi dalam mengelilingi matahari, yaitu 13° per hari. Oleh karena itu,
setiap kali satu putaran bumi mengelilingi matahari terjadi dua belas kali
suatu saat bulan berada diantara matahari dan bumi atau bulan berada
khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi yang melalui kutub utara
fokusnya. Lintasan penuh elips ini ditempuh bumi dalam waktu satu tahun
(365,25 hari) atau dengan kata lain bumi berevolusi sempurna dalam
jarak bumi dari matahari bervariasi dari segi jauh atau dekatnya. Aphelion
Sebenarnya bola langit itu sama sekali tidak ada, hanya karena
ruangan langit itu sangat luas maka para sarjana astronomi menganggap
dengan benda-benda angkasa yang lain. Adapun bola langit yang dianggap
ada ialah lingkaran khayal yang merupakan batas pandang mata pengamat
benda langit melekat pada langit. Bintang, matahari dan bulan tampak
seolah-olah sama jauhnya dari mata pengamat walaupun letak bintang itu
sangat jauh dibandingkan dengan letak bulan ke bumi. (Shadiq, 1994: 16)
KBU
B T
Bola bumi
Bola langit
KBS
Pt M
Bt
Bt1
Keterangan:
Pt : Pengamat di pusat bumi atau pusat bola langit
B : Bulan yang letaknya sangat dekat ke bumi tampak
seolah – olah berada di B1
M : Matahari tampak seolah-olah berada di M1
Bt : Bintang yang letaknya sangat jauh dari bumi, tampak seolah-olah
berada di Bt1
akan memotong bola langit dalam bentuk lingkaran ekliptika yang biasa
M M1
Lingkaran
M2 β
φ ekliptika
λλ
λ
utamanya dan bujur yang melewati vernal equinox (titik Aries) sebagai
menembus kutub bola langit. Sebuah benda langit yang berada pada
oleh:
Gambar 11) atau dalam Gambar 11 dinyatakan oleh sudut γPtk′ atau
busur γk′. Bujur ekliptika dihitung mulai 0 sampai 360 dan diukur
0 0
KLU
K
Ekliptika
Pt β
B λ T
k’
KLS
makin lama makin tinggi, hingga akhirnya pada tengah hari mencapai
tempat kedudukannya yang paling tinggi pada hari itu yang dinamakan
terbenam dari ufuk timur ke ufuk barat. Perjalanan matahari seperti itu
gerak semu matahari atau lingkaran semu matahari. Karena gerak semu
ini dapat dilihat setiap hari, maka disebut gerak semu harian matahari
Deklinasi 0°
o
Deklinasi 23 1
o
Deklinasi -23 1
2 2
B
Timur
A
Barat
C
pusat bumi dengan bidangnya yang tegak lurus sumbu rotasi bumi,
KLU
Bola langit
Bola Equator
bumi langit
Equator
bumi
KLS
detik.
detik.
seperti matahari dan bulan beredar pada lintasannya. Hal itu dapat
Equator
VE
Ekliptika
terjadi gerhana bulan pasti akan terjadi bulan purnama, namun jika
Pada fase new moon, seluruh bagian bulan yang gelap akan
diantara matahari dan bumi. Sementara itu pada fase full moon,
Meskipun pada fase full moon kedudukan bulan berada satu arah
bulan dan matahari tidak selalu berada dalam satu garis lurus.
(Azhari, 2007:19)
bulan purnama.
Aplikasi Falak (SAF) adalah Program hasil kreasi Badan Hisab dan
Islam.
Ecliptic Longitude
Ecliptic Latitude
lingkaran equator.
Apparent Declination
piringan luarnya.
True Obliquity
dari equator.
Equation of Time
Apparent Longitude
bujur astronomi bulan. Data ini adalah jarak antar titik Aries
Apparent Latitude
ekliptika.
lingkaran equator.
Apparent Declination
sebagai deklinasi bulan. Data ini adalah jarak bulan dari equator.
Horizontal Parallax
“benda terlihat”. Data ini adalah sudut antara garis yang ditarik
dari benda langit ke titik pusat bumi dan garis yang ditarik dari
garis ufuk.
Semi Diameter
akibat arah posisi hilal dari matahari. Sudut ini diukur dari garis
Fraction Illumination
adalah nol.
Hilal
Ijtimak
Ephemeris Update
karena itu, perlu dicari FIB terbesar sesuai tanggal yang diperoleh
tersebut tidak terdapat FIB terbesar, maka cari FIB terbesar pada
dari horizon menembus bola langit pada Kutub Langit Utara (KLU)
menjadi titik zenith dan menembus bola langit pada Kutub Langit
Selatan (KLS) menjadi titik nadir, kemudian dari KLU ditarik bujur
yang terdapat pada gambar tersebut yaitu titik zenith adalah titik
kutub langit (KLU dan KLS) dan dihubungkan oleh poros langit
nadir serta tegak lurus dengan lingkaran horizon atau garis yang
ufuq biasa disebut juga dengan horizon. Jika matahari berada diatas
ufuq, hari dalam keadaan siang dan jika matahari berada di bawah
Jika rotasi bumi terjadi selama 24 jam, maka lama siang dan
di sebelah barat.
bujur barat).
WIT = GMT + 9.
gerak semu. Karena gerak semu ini dapat dilihat setiap hari, maka
Allah SWT. Ada dua macam gerhana, yaitu gerhana matahari yang dalam
fikih disebut kusuf dan gerhana bulan yang disebut khusuf. Bila titik
bumi, maka terjadilah gerhana yaitu gerhana matahari pada saat bulan
berada di antara matahari dan bumi, atau gerhana bulan apabila bumi
bayangan yang dibentuk oleh bumi. Fenomena ini hanya dapat terjadi
ketika bumi secara langsung berada diantara matahari dan bulan, atau
berarti menunjukkan bahwa akan terjadi bulan purnama. Namun hal itu
dapat disimpulkan bahwa pada saat terjadi bulan purnama belum tentu
terjadi gerhana bulan juga, akan tetapi jika terjadi gerhana bulan pasti
dengan garis ekliptika ketika gerhana total, yang berarti bulan harus dekat
dengan titik node (titik perpotongan ekliptika dengan garis orbit bulan).
Ketika seluruh piringan bulan gelap, itu menunjukkan gerhana bulan total.
Matahari BM
M•
B
Moon’s
Orbit Umbra
perlu mengetahui fase-fase yang dialami gerhana bulan. Semua fase yang
dialami gerhana bulan pada saat awal dan akhir terjadinya gerhana bulan
gerhana umbra, tengah gerhana bulan, akhir gerhana umbra, dan akhir
gerhana penumbra.
Tengah gerhana bulan adalah saat jarak pusat piringan bulan dengan
Akhir gerhana umbra adalah kontak umbra yaitu saat piringan bulan
samar-samar/bayangan tambahan).
berikut:
bulan (S.D. b ), dan Horizontal Parallax bulan (HP b ) pada saat istiqbal
bumi (f 2 )
i) Menentukan awal dan akhir gerhana bulan dengan jalan sebagai berikut:
5) P = f 1 + S.D. b
6) Q = f 2 + S.D. b
7) R = f 2 - S.D. b
(-) dan sebaliknya jika nilai harga apparent latitude bulan semakin