Anda di halaman 1dari 16

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS

PERSAMAAN GARIS LURUS DAN PERSAMAAN GARIS NON LINIER

Disusun guna memenuhi tugas terstruktur

Mata kuliah: Matematika Ekonomi dan Bisnis

Dosen Pengampu: Akhris Fuadatis Sholikha, S.E., M. Si.

Disusun oleh:

1. Anjas Pratama (1423203132)


2. Devy Puspitasari (1423203141)
3. Rifatul Abidah (1423203158)

5 EKONOMI SYARIAH D
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2016
PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari. Manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari tentunya tidak
lepas dari apa yang ada dalam matematika. Akan tetapi kebanyakan orang tidak menyadari
bahwa apa yang dilakukannya tersebut merupakan bagian dari metematika. Kegiatan-
kegiatan seperti menghitung bilangan, menjumlahkan dan lain sebagainya merupakan bagian
dari cabang ilmu matematika yang paling dasar.

Setiap kejadian ekonomi yang terjadi di sekitar kita pada dasarnya memiliki perilaku
yang berbeda-beda. Untuk menggambarkan berbagai peristiwa tersebut secara matematis
diperlukan ketelitian agar di dalam menganalisis kejadian yang diamati menjadi masuk akal.
Langkah pertama adalah memperhatikan keadaan sebaran hubungan variabel yang terjadi.
Keadaan sebaran data dapat bersifat linier, atau dapat pula bersifat tidak linier.Sebagai
contoh, gambar 3.1.a. memperlihatkan keadaan sebaran hubungan antar variabel yang diamati
cenderung linierm dan gambar 3.1.b. memperlihatkan keadaan sebaran hubungan variabel
yang menyerupai parabola. (b)

y (a) y

x x

0 (a) 0 (b)
1. Persamaan Garis Lurus
Bentuk umum persamaan garis lurus (a straight line) dapat ditulis sebagai berikut :
AX + BY + C = 0
Simbol-simbol A, B, dan C menggambarkan konstanta, atau bilangan tertentu,
dan sekurangnya A dan B tidaklah memiliki nilai nol. Sebuah garis dikatakan linier pada
X dan Y karena memiliki garis lurus bila dilukiskan secara geometris. Persamaan garis
lurus memiliki pangkat berderajat satu pada variabel x dan y (the first degree in two
variables).
Setiap garis memiliki kemiringan garis, atau slope of line. Slop garis merupakan
tangent dari kecondongan sudut dari garis yang berhubungan. Tangent merupakan
segitiga siku-siku (a right angle) yang dibentuk oleh sudut dan sebuah garis tegak lurus
yang berdampingan. Bila koordinat garis terdiri dari (x1,y1) dan (x2,y2), maka slope
garisnya dapat dinyatakan sebagai :
M = tan Ɵ = (y2-y1) : (x2-x1) = Δy/Δx
Bila y1 = y2, tetapi x1 ≠ x2, maka garis yang melalui koordinat (x1, y1) dan (x2, y2)
adalah paralel terhadap sumbu x, dengan kecondongan sudutnya sama dengan nol, dan
kemiringan garisnya, tan = 0. Bila x1 = x2, tetapi y1 ≠y2, maka garis yang melalui
koordinat (x1, y1) dan (x2, y2) adalah paralel terhadap sumbu y, dengan kecondongan
sudutnya sama dengan 90ᵒ, dan kemiringan garisnya,tan = tak terhingga.
Ada beberapa perbendaharaan yang terdapat pada metode persamaan garis lurus yang
dapat dipelajari. Dalam bentuknya persamaan garis lurus mempunyai bentuk umum
dengan rumus (y = mx). Selain bentuk umum terdapat beberapa jenis-jenis persamaan
yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Persamaan Gris Lurus Melalui Satu Titik( 𝑥1 , 𝑦1 )

Diketahui : garis lurus 1 : y = mx +n

1 melalui (𝑥1 , 𝑦1 ) : 𝑦1 = mx1+n

y – 𝑦1 = m(x-𝑥1 )

jadi persamaan garis lurus yang mempunyai koefisen arah m dan melalui titik (x1,y1)
RUMUSNYA sebagai berikut :
y-𝑦1 =m(x-𝑥1 )
Contoh 1

diketahui titik P (2,3)

diminta :tentukanlah persamaan garis lurus yang melalui titik P dan mempunyai
koefisien arah tg α = 2 dan gambarlah grafiknya.

Jawab ; y - 𝑦1 =m(x-x1)

y - 5 =2 (x -2 )

y =2x – 1

membuat gambarnya.

Titik potong dengan sb X . . . y = 0

x=½

Titik potong dengan sb Y . . . x = -1

Y P(2,3)

∝ X
0

b. Bentuk Dua Titik


Suatu garis lurus yang dapat digambarkan dengan cara menghubungkan dua
titik pada bidang Cartesius XY. Tetapi persamaan garis lurus tersebut tidak dapat
diketahui apabila kita tidak mengetahui letak dari dua titik tersebut dalam bidang
Cartesius XY. Oleh karena itu, untuk menentukan persamaan garis lurus tersebut, kita
harus mengetahui kedua titik tersebut.
Jika kedua titik diketahui, misalnya B(X1Y1) dan C(X2Y2), maka kemiringan
garisnya dapat diperoleh dengan cara mebagi perubahan dalam Y dengan perubahan
𝑌2−𝑌1
dalam X atau kemiringan garis = . Apabila ada titik lain misalnya A(X,Y) yang
𝑋2−𝑋2
𝑌−𝑌1
terletak pada garis tersebut, maka dapat dinyatakan menjadi kemiringan garis = .
𝑋−𝑋1

Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Y

A(X1,Y1)

A(X1,Y1)

A(X,Y)

0 X

Karena kemiringan garis lurus adalah sama pada setiap titik yang terletak pada garis
tersebut, maka dapat kita nyatakan rumus berikut ini:

𝑌−𝑌1 𝑌2−𝑌1
(4.6) = 𝑋2−𝑋1
𝑋−𝑋1

Rumus (4.6) diatas menunjukkan bahwa untuk memperoleh persamaan garis lurus dengan
menggunakan dua titik yang diketahui. Caranya adalah mensubstitusikan nilai-nilai X1, X2,
Y1, danY2 yang telah diketahui pada rumus diatas, sehingga akan menghasilkan persamaan
Y = a0+ a1X atau AX + BY + C = 0.

Contoh

Carilah persamaan garis yang melalui titik (3,2) dan (4,6)

Penyelesaian

X1 = 3 , X2 = 4, Y1 = 2, dan Y2 = 6

𝑌−𝑌1 𝑌2−𝑌1
=
𝑋−𝑋1 𝑋2−𝑋1

𝑌−2 6−2
=
𝑋−3 4−3

(6−2)
Y-2 = (4−3) (X-3)
Y-2 = 4 (X-3)

Y = 4X – 12 + 2

Y = 4X – 10

Persamaan garisY = 4X – 10 ini grafiknya ditunjukkan oleh Gambar 4.3

Gambar 4.3 Y

Y= 4X - 10

0 2 4 X

b. Bentuk Intercept
Bila (x1,y1) merupakan y intercept, yang dilambangkan dengan koordinat (0,b)
, dimana b ≠ 0 dan titik (x2,y2) merupakan x intercept yang dilambangkan
dengan koordinat (a,0), dan a ≠ 0, maka:
y–b = -b/a (x - 0)
y/b – 1 = -x/a
x/a + y/b = 1
c. Bentuk Titik
Bila slope garis non vertikal adalah m = (y2 – y1) / (x2 – x1), maka
persamaan garis tersebut dapat ditulis sebagai :
y – y1 = m (x – x1)
atau
y = mx + b
d. Garis Vertikal
Garis vertikal memiliki slope atau kemiringan garis tak terhingga. Garis
vertikal melalui sebuah titik koordinat (x1,y1) yang memiliki persamaan x = x1

1
Josep Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Jakarta: PT Salemba Emban Patria, 2002,
hlm.38-40.
e. Garis Horizontal
Garis horizontal memiliki slope, atau kemiringan garis sama dengan nol.
Garis horizontal melalui sebuah titik koordinat (x1,y1) yang memiliki
persamaan y = y1.

2. Persamaan Garis Non Linier


Garis non linier adalah persamaan-persamaan garis yang memiliki
perpangkatan lebih dari satu. Bentuk-bentuk persamaan garis non linier dapat dilihat
pada uraian-uraian berikut ini :
a. Asymtote Sebuah Garis
Asymtote sebuah garis adalah bila garis yang bersangkutan pergerakannya
sepanjang garis lurus yang dibentuk oleh garis yang bersangkutan.

x=h

Y Asymtote
y Datar

Asymtote
Tegak

0 X
0 x

Gambar 3.3. Persamaan garis yang memiliki Asymtote Tegak dan Datar

Secara umum garis y = mx + b merupakan Asymtote dari kurva y = f (x)


bila f (x) berada pada kurang dari atau lebih besar dari mx + b yang mendekati
garis tersebut ketika nilai x dan y meningkat tanpa batas.
Garis x = h pada gambar 3.3 memperlihatkan Asymtote vertikal dari kurva
y = f (x) bila x → h ketika y→∞, apakah x ˂ h, ataukah x>h untuk semua nilai
x. Begitu juga halnya garis y = k adalah asymtote horizontal dari kurva y = f (x)
bila y → k ketika x → ∞, apakah y < k, ataukah k > h untuk semua nilai y.

Contoh :
Tentukan apakah kurva yang digambarkan oleh persamaan xy + x – 3y – 2 = 0
memiliki Asymtote vertikal, ataupun Asymtote horizontal?

Jawab :

xy + x – 3y- 2 = 0

selanjutnya, diubah menjadi : xy + x =3y + 2

jadi, : x = 3y + 2/y + 1; atau

y = x – 2/3 – x

Dalam bentuk grafik persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Y
x=3

y = -1

Kurva-kurva tersebut memperlihatkan, bila y →∞, x→3, dan x<3; ketika y →∞,
x→3. Dengan demikian, x = 3 adalah Asymtote dari kurva, yang didekati dari
sebelah kiri dan kanan.
Bila x →∞, y→-1, dan y < -1; ketika x→∞, y→-1, dan x >-1. Dengan demikian,
y = -1 adalah Asymtote dari kurva, yang didekati dari bagian sebelah atas dan
bawah.
b. Bentuk Umum Persamaan Kuadratik
Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F =0
Persamaan tersebut menunjukan, sekurangnya salah satu dari A dan C
bukanlah merupakan bilangan nol, maka persamaan tersebut dapat
diidentifikasikan sebagai persamaan kuadratik apakah persamaan-persamaan
tersebut berbentuk persamaan lingkaran, ellipse, parabola ataupun berbentuk
hyperbola haruslah memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Bila B = 0 dan A = C ≠ 0 kurvanya lingkaran
Bila B2 – 4AC < 0, kurvanya berbentuk ellipse
Bila B2 – 4AC = 0, kurvanya berbentuk parabola
Bila B2 – 4AC > 0, kurvanya berbentuk hyperbola

Untuk kasus khusus bila B = 0, sekurangnya A dan C bukanlah bilangan nol,


maka :
Bila A = C ≠ 0, kurvanya adalah lingkaran
Bila A ≠ C akan tetapi A dan B memiliki tanda yang sama, maka kurvanya
adalah ellipse
Bila A = 0, atau C = 0, tetapi tidak untuk keduanya, maka kurvanya adalah
parabola
Bila A dan C memiliki tanda berlawanan, maka kurvanya adalah hyperbola.

1. Persamaan Lingkaran
Bentuk umum dari persamaan lingkaran dapat dinyatakan sebagai berikut:
Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx +Ey + F = 0
A = C ≠ 0 dan B = 0
Bentuk standar : (x-h)2 + (y-k)2 = r2
Dimana (h,k) merupakan pusat lingkaran dan r adalah jari-jari,
Bila r2< 0, maka tidak ada real locus (jari-jari imaginasi)
Bila r2 = 0, maka locusnya adalah sebuah titik (jari-jari = 0)
Bila r2> 0, maka locusnya adalah lingkaran
Contoh :
1) x2 + y2 – 4x – 6x + 19 = 0
(x-h)2 + (y-k)2 = r2
(x2 - 4x + 4) + (y2 – 6y + 9) = -19 + 4 + 9
(x – 2)2 + (y - 3)2 = -6
2) 2x2 + 2y2 + 16x – 4y +17 = 0
2(x2 + 8x + 16) + 2(y2 – 2y + 1) = -17 +32 + 2
(x + 4)2 + (y - 1)2 = 17/2
Pusat lingkaran (-4,1); jari-jari = √17/2
Dalam bentuk grafik dapat ditulis sebagai berikut:
2. Persamaan Ellipse
Ax2 + Bxy + Cy2 + Dx + Ey + F = 0
A ≠ C A dan C memiliki tanda yang sama.
Bentuk standar: (x-h)2/a2 + (y-k)2/b2 = C
Bila C < 0, tidak ada real locus; bila C = 0, locus merupakan titik.
Contoh :
9x2 + 2y2 + 36x + 4y + 20 = 0
9(x2 + 4x + 4) + 2(y2 + 2y +1) = -20 + 36 + 2
9(x + 2)2 + 2(y + 1)2 = 18
(x + 2)2 + (y + 1)2/9 = 1
(x + 2)2/(√2)2 + (y + 1)2/32 = 1
Pusat ellipse (-2, -1); a = √2, b = 3
Mayor axis = 6, minor axis = 2√2
Sumbu mayor adalah paralel terhadap sumbu y
3. Persamaan Paraboola
Bentuk umum:
Ax + Dx + Ey + F = 0 (paralel terhadap y - axis)
Bila
Cy2 + Dx + Ey + F = 0 (paralel terhadap x - axis)
Bentuk standar:
(x-h)2 = 4p (y-k)

Untuk parabola yang paralel terhadap y – axis:

Bila p < 0, parabolanya terbuka kebawah

Bila p > 0, parabolanya terbuka keatas

Untuk parabola yang paralel terhadap x- axis:

Bila p < 0, parabolanya terbuka ke kiri

Bila p > 0, parabolanya terbuka ke kanan

Bila (x-h)2 = C, dimana C < 0, no real locus

Bila (x-h)2 =0, locusnya merupakan dua garis yang bersamaan


Bila (x-h) (x-k) = 0, locusnya dua buah garis paralel.

Contoh :

a. x2 – 7x + 12 = 0 y
(x2 – 7x + 49/4) = -12 + 49/4 x=3 x=4
(x-7/2)2 = ¼
x- 7/2 = ± √1/4
x = 7/2 ± ½
x = 6/2; x1 = 3
x = 8/2; x2 = 4 0 x

b. y2 – 10y + 25 = 0 y y
(y-5)2 = 0 y=5
y=5
0 x

c. y2 – 2y – 6x +19 = 0y
(y2 – 2y + 1) = 6x – 19 + 1 y2-2y-6x+19=0
(y - 1)2 = 6x -18
(y - 1)2 = 6 (x- 3)2 1

0 3 x

FUNGSI NON LINEAR

Fungsi kuadrat

Bentuk umum fungsi kuadrat:

Y= f(x) = ax² + bx+C

Dimana:

y= variabel bergantung (dependent variable)

x=variabel bebas (independent variable)

2
Muhammad Teguh, Matematika Ekonomi, jakarta ; PT Raja Grafindo Persada, 2014, hlm.16-23
a, b dan cadalah konstanta dengan nilai a≠0

fungsi kuadrat mempunyai kurva lengkung (parabola),seperti terlihat di dalm kurva :

Y
11

X
-1
5 1 5

Gambar 1-5 , menunjukan kurva yang melengkung ke atas dan kurvalengkung yang
ke bawah. Saat kurva parabola mempunyai stu titik puncak(vertex) titik puncak (vertex)
adalah titik yang menunjukan perubahan gerak dari suatu fungsi titik puncak ini juga
dikatakan sebagai titik tertinggi untuk kurva terbuka ke bawah dan/atau titik terendah untuk
kurva terbuka ke atas(titik ekstream).

Kordinat titik puncak dari suatu kurva parabola, dinyatakan dengan


𝑏 −𝐷
formulasi:(− 2𝑎 , 4𝑎 )..........................................................................................1.6

Keterangan :
D=(𝑏 2 -4ac)

(a,b dan c) = konstanta dari persamaan kuadrat

Untuk y=0, persamaan y=𝑎𝑥 2 +bx +c Fungsi akan memotong sumbu x, adapun untuk
menentukan titik potong dengan sumbu x tersebut, selanjutnya persamaan akan menjadi :
𝑎𝑥 2 +bx +c =0.dengan nilai-nilai 𝑥1 dan 𝑥2 ditentukan seperti berikut.

−𝑏±√𝑏2 −4𝑎𝑐
𝑥1,2 = ...........................................................................................1.7
2𝑎

1. Contoh jika diketahui,f(x) =𝑥 2 -6x+4, maka ditentukan:


a. Titik puncak titik tersebut
b. Grafik fungsinya
𝑏 −𝐷
Jawab : titik puncak: TP =(− 2𝑎 , 4𝑎 )

Dari fungsi f(x) =𝑥 2 -6x+4


Titik potong dengan sumbu y → x = 0, maka y=f(x)=4
Titik potong dengan sumbu x → y = 0
𝑥 2 -6x+4=0 dan fungsi implist ini dapat diketahui dengan nilai a= 1; b=-6 dan c=4,
maka:

D=(𝑏 2 -4ac) ={(6)2 -4 (1)(4)} = 20

(6) −(20)
(TP)= (− 2(1) , )= (3,5)
4(1)

−𝑏 ± √𝑏 2 − 4𝑎𝑐 (−6) ± √20


𝑥1,2 = → 𝑥1,2 =
2𝑎 2(1)

6±4,47
x1,2 = jadi :x1 = 5,24 dan x2 = 0,76
2

Grafik fungsi
Bentuk kurva parabola dapat ditentukan dari nilai adan nilai diskriminasi D, ada 6
macam bentuk kurva parabola, antara lain:
1. Jika a>0 dan D>0 , maka kurva parabola akan terbuka ke atas dan memotong
sumbu x pada dua titik yang berlainan
2. Jika a>0 dan D=0 , maka kurva parabola akan terbuka ke atas dan memotong
menyinggung sumbu x pada dua titik yang berimpit
3. Jika a>0 dan D<0 , maka kurva parabola akan terbuka ke atas dan tidak memotong
sumbu x dimana pun
4. Jika Jika a<0 dan D>0 , maka kurva parabola akan terbuka ke bawah dan
memotong sumbu x pada dua titik yang berlainan
5. Jika a<0 dan D=0 , maka kurva parabola akan terbuka ke bawah dan memotong
menyinggung sumbu x pada dua titik yag berimpit
6. Jika a<0 dan D<0 , maka kurva parabola akan terbuka ke bawah dan tidak
memotong sumbu x di mana pun3

3
Andi Supangat, Matematika Untuk Ekonomi Dan Bisnis, (Jakarta: Kencana Prada Media Grup), 2006, Hlm
115-118
KESIMPULAN

Persamaan garis lurus adalah suatu garis lurus yang posisinya ditentukan dengan suatu
persamaan. Ada tiga bentuk persamaan garis lurus:

1. Persamaan garis lurus umum (y = mx)


2. Persamaan garis lurus satu titik (y – y1 = m ( x – x1 ) )
𝑌−𝑌1 𝑌2−𝑌1
3. Persamaan garis lurus dua titik( = )
𝑋−𝑋1 𝑋2−𝑋1

Garis non linier adalah persamaan-persamaan garis yang memiliki perpangkatan lebih dari
satu.

Bentuk persamaan garis non linear adalah sebagai berikut:

a. Asymtote Sebuah Garis


b. Bentuk Umum Persamaan Kuadratik
Daftar Pustaka

Kalangi Josep Bintang, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Jakarta: PT Salemba Emban Patria,
2002.

Teguh Muhammad, Matematika Ekonomi, jakarta ; PT Raja Grafindo Persada, 2014

Supangat Andi, Matematika Untuk Ekonomi Dan Bisnis, (Jakarta: Kencana Prada Media Grup), 2006

Anda mungkin juga menyukai