Anda di halaman 1dari 14

FUNGSI LINEAR

Fathul Khaira, SE, M.S.


UE102 – Matematika Ekonomi
Fungsi Linear
Ø Bentuk Umum Fungsi Linear
Ø Kemiringan dan Titik Potong Sumbu
Ø Menentukan Persamaan Garis
Ø Hubungan Dua Garis Lurus
Bentuk Umum Fungsi Linear
¨ Suatu fungsi linear yang mencakup satu variabel bebas dan
satu variabel terikat mempunyai bentuk umum,
Y = a0 + a1 X , dimana a1 ≠ 0

¨ Bentuk ini disebut sebagai bentuk kemiringan-titik potong


(slope-intercept). Bila dilihat dari letak kedua variabel X dan Y,
maka bentuk ini disebut sebagai bentuk eksplisit.

¨ Untuk fungsi linear bentuk seperti ini, nilai kemiringannya


adalah a dan nilai titik potong sumbu Y adalah (0, a0).
• Contoh: Y = 5 + 3X, maka nilai kemiringannya adalah 3 dan

titik potong dengan sumbu Y adalah (0, 5).


Bentuk Umum Fungsi Linear (Lanjt.)
¨ Fungsi linear dapat juga berbentuk implisit, yaitu:
AX + BY + C = 0
Dimana nilai kemiringannya adalah – A/B dan titik potong
dengan sumbu Y adalah (0, C/B). Hal ini dapat dibuktikan
dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
1. AX + BY + C = 0
2. BY = -C – AX
3. Y = -C/B – A/B(X)

¨ Contoh: 4X + 5Y – 20 = 0, maka nilai kemiringannya adalah -


4/5 = -0.8 dan titik potong dengan sumbu Y adalah (0, 4).
Kemiringan dan Titik Potong Sumbu

¨ Kemiringan (Slope/m) dari fungsi linear dengan satu variabel


bebas X adalah sama dengan perubahan dalam variabel
terikat dibagi dengan perubahan dalam variabel bebas. Jadi:

ΔY Y! − Y!
!!"#$#%&'% = ! = !!!atau!! !
ΔX X ! − X!

¨ Contoh: Y = 15 – 2X, kemiringannya = -2. Ini berarti bahwa


untuk setiap kenaikan satu unit variabel X akan menurunkan 2
unit variabel Y. Serupa dengan itu, penurunan satu unit dalam
variabel X akan meningkatkan 2 unit variabel Y.
Kemiringan dan Titik Potong Sumbu (Lanjt.)

¨ Secara geometri, kemiringan suatu garis lurus adalah tangent


(tg) dari sudut yang dibentuknya terhadap sumbu absis X.

¨ Sudut tangent (tg) : perbandingan antara sumbu vertikal Y


dengan sumbu horizontal X.

¨ Paremeter lainnya dalam fungsi linear Y = a0 + a1X adalah


konstanta a0 , atau disebut titik potong sumbu Y (intercept Y),
bila X = 0.
§ Contoh: Persamaan linear Y = 15 – 2X, maka titik potong
dengan sumbu Y adalah 15. Hal ini dikarenakan bila X = 0,
maka Y = 15.
Kemiringan dan Titik Potong Sumbu (Lanjt.)
Y Y

X X
0 0
(a) Kemiringan positif (b) Kemiringan negatif

Y Y

X X
0 0
(c) Kemiringan nol (d) Kemiringan tak tentu
Menentukan Persamaan Garis
1. Metode Dua Titik

¨ Jika dua titik pada bidang Cartesius XY diketahui, misalnya B(X1,Y1)


dan C(X2,Y2), maka kemiringan garisnya dapat diperoleh dengan
cara membagi perubahan dalam Y dengan perubahan dalam X
Y! − Y!
atau kemiringan garis = !.
X ! − X!

¨ Apabila ada titik lain, misalnya A (X,Y) yang terletak pada garis
Y − Y!
tersebut, maka kemiringan garis = !.
X − X!
Menentukan Persamaan Garis (Lanjt.)

1. Metode Dua Titik (Lanjt.)


¨ Karena kemiringan garis lurus adalah sama pada setiap titik yang
terletak pada garis tersebut, maka:
Y − Y! Y! − Y!
= !
X − X! X ! − X!
¨ Rumus diatas menunjukkan cara memperoleh persamaan garis lurus
dengan menggunakan dua titik yang diketahui. Caranya adalah
mensubtitusikan nilai-nilai X1, X2, Y1, dan Y2 yang telah diketahui
pada rumus diatas, sehingga akan menghasilkan persamaan
Y = a0 + a1X atau AX + BY + C = 0.
Menentukan Persamaan Garis (Lanjt.)

1. Metode Dua Titik (Lanjt.)


Contoh :
Carilah persamaan garis yang melalui titik (3, 2) dan (4, 6).
Penyelesaian :
X1 = 3 , X2 = 4 , Y1 = 2 , Y2 = 6
Maka Y = 4X – 10
Persamaan garis Y = 4X – 10 ini grafiknya ditunjukkan oleh
Gambar dibawah ini: Y

(2.5,0)
X
0 1 2 3
-5
(0, -10)
Menentukan Persamaan Garis (Lanjt.)

2. Metode Satu Titik dan Satu Kemiringan


¨ Metode ini sebenarnya berasal dari metode dua titik. Perhatilan
lembali rumus dua titik di bawah ini:
Y − Y! Y! − Y!
= !
X − X! X ! − X!
Apabila (X – X1) dipindahkan ke ruas kanan persamaan, maka:
Y! − Y!
Y − Y! = X − X! !
X ! − X!

Sebagaimana telah disebutkan bahwa rumus kemiringan adalah


Y! − Y!
!= ! , maka persamaan di atas akan menjadi:
X ! − X!
Y – Y1 = m (X – X1)
Menentukan Persamaan Garis (Lanjt.)

2. Metode Satu Titik dan Satu Kemiringan (Lanjt.)


Contoh :
Carilah persamaan garis yang melalui titik (6, 4) dan kemiringannya
-2/3.
Penyelesaian :
Diketahui (X, Y) = (6, 4) dan m = -2/3, maka persamaan garis
adalah Y = -2/3 X + 8. Grafiknya?
Hubungan Dua Garis Lurus
1) Dua garis lurus saling berpotongan
a1 ≠ b1 dan a0 ≠ b0

2) Dua garis lurus saling sejajar


a1 = b1 dan a0 ≠ b0

3) Dua garis lurus saling berimpit


a1 = b1 dan a0 = b0

4) Dua garis lurus saling tegak lurus


a1 . b1 = -1 dan a0 ≠ b0
Hubungan Dua Garis Lurus (Lanjt.)
Contoh :
Tentukanlah hubungan antara dua garis lurus dari:
1. 2X – 3Y + 2 = 0 ; 4X – 6Y = 0
2. X + 2Y – 3 = 0 ; 3X – 6Y + 18 = 0
3. A(5, 8) B(1, 5) dan C(6, 8) D(10, 11)
4. A(-3, -3) B(-7, 6) dan C(1, 0) D(-3, 9)

Anda mungkin juga menyukai