Anda di halaman 1dari 24

FUNGSI DAN

PERSAMAAN
LINEAR
||Dr. Feliks A. B. K. Panjaitan, M.M.
TEORI FUNGSI

•“Fungsi yaitu hubungan matematis antara suatu variabel dengan


variabel lainnya.

•Unsur-unsur pembentukan fungsi yaitu variabel (terikat dan


bebas), koefisien dan konstanta.”
UNSUR PEMBENTUK FUNGSI

1. Variabel bebas yaitu variabel yang menerangkan variabel lain


2. Variabel terikat yaitu variable yang diterangkan oleh variabel
lain.
3. Koefisien ialah bilangan atau angka yang diletakkan tepat di
depan suatu variabel
4. Konstanta atau Intersep sifatnya tetap dan tidak terkait dengan
suatu variabel apa pun.
BENTUK UMUM

•Secara umum jika dikatakan bahwa y adalah fungsi dari x maka ditulis y =
f(x), dimana x adalah variabel bebas dan

•y adalah variabel terikat. Contoh :

• 3y = 4x – 8
JENIS-JENIS FUNGSI
JENIS-JENIS FUNGSI (2)

a. Fungsi Linier
Bentuk umum : Y = a0+ a1x1 Contoh : Y = 1 + 2x1
b. Fungsi Kuadrat
Bentuk umum : Y = a + ax1+ ax2 Contoh : Y = 1 - 2x1-
3x2
JENIS-JENIS FUNGSI (3)

c. Fungsi Eksponen Bentuk umum : Y = nx Contoh :


Y = 2x
d. Fungsi Logaritma Bentuk umum : Y = nlog x Contoh
: Y = 4log x
FUNGSI LINIER

Fungsi linier adalah fungsi polinom yang variabel bebasnya

memiliki memiliki pangkat paling tinggi adalah satu.

Misal : Y = a0+ a1x1,

dimana Y disebut variabel terikat dan x disebut variabel bebas. a0 adalah

konstanta, nilainya positif, negatif, atau nol

a1 adalah koefisien, nilainya positif, negatif atau nol


GRADIEN GARIS LURUS

Fungsi linier Y = a0 + a1x1, jika digambarkan maka grafiknya

berupa garis lurus. Koefisien x, yaitu a1 menunjukkan nilai

kemiringan garis atau gradien.

Jika sebuah garis lurus melalui dua titik A(x1,y1) dan B(x2,y2), maka nilai

gradiennya (m), adalah sebagai berikut :


GRADIEN GARIS LURUS (2)
CONTOH

Gambarkanlah grafik fungsi dari:

1. Y= 4 +2X

2. Y = 4-2X

3. Y = -4+2X
MENENTUKAN PERSAMAAN LINIER

Persamaan linier dapat dibentuk dengan berbagai macam cara


(tergantung dari data yang tersedia), du Mairy (2003)
membaginya menjadi empat cara yaitu :
a. Cara dwi koordinat
b. Cara koordinat lereng
c. Cara penggal lereng
d. Cara dwi penggal
CARA DWI KOORDINAT

Persamaan linier dibentuk dari dua buah titik, misalnya diketahui titik A
(x1,y1) dan titik B(x2,y2 maka rumus untuk mencari persamaan liniernya adalah,

Contoh :
Jika diketahui titik A berkoordinat (4,6) dan titik B berkoordinat
(12,10) maka persamaan liniernya adalah,
CARA DWI KOORDINAT (2)
Penyelesaian
CARA KOORDINAT LERENG

Dari sebuah titik dan suatu kemiringan dapat dibentuk persamaan linier yang memenuhi
titik dan kemiringan tersebut, misalnya diketahui titik A (x1,y1) dan kemiringan garisnya
“b” maka rumus persamaan liniernya adalah

Contoh : Diketahui titik A(4,6) dengan kemiringan garis 1, maka persamaan liniernya
adalah :
y – 6 = 1 (x – 4)
y=x+2
CARA PENGGAL LERENG
Data yang diperlukan untuk mencari persamaan linier dengan cara penggal adalah
penggal pada salah satu sumbu dan kemiringan garis yang memenuhi persamaan.
Rumus yang digunakan adalah :

y = a + bx
Ket : a = penggal : b = kemiringan
Contoh : Jika diketahui penggal dan kemiringan garis y = f(x)
adalah 4 dan 2, maka persamaan liniernya adalah :
y = 4 + 2x
CARA DWI PENGGAL

Persamaan linier dapat juga dibentuk dengan mengetahui penggal garis


tersebut pada masing-masing sumbu. Sumbu vertical ketika x = 0 dan sumbu
horizontal ketika y = 0. Jika dimisalkan dari sebuah garis lurus penggal
pada sumbu vertical adalah a dan penggal pada sumbu horizontal adalah c,
maka persamaan liniernya adalah :
CARA DWI PENGGAL (2)

Contoh :
Jika penggal sebuah garis lurus pada sumbu vertikal adalah 2 dan
sumbu horisontal adalah -4, maka persamaan liniernya adalah :
y = 2 + 0,5 x
HUBUNGAN DUA GARIS

“Apabila dua garis yang mempunyai kemiringan yang berbeda- beda atau
sama dan juga bila titik potong dengan sumbu Y berbeda-beda atau
sama, maka bila digambarkan dalam bidang Cartesius XY akan terdapat
kemungkinan : (a) dua garis lurus saling berpotongan, (b) dua garis lurus
saling sejajar, (c) dua garis lurus saling berhimpit dan (d) dua garis lurus
saling tegak lurus atau membentuk sudut 90o.”
HUBUNGAN DUA GARIS (2)
DUA GARIS BERPOTONGAN

y = a0+a1x

y’ = a’0+a’1x

karena kedua garis berpotongan, maka a1 ≠ a’1

Contoh:
Fungsi linier pertama Y = 4 + 4x , intersep 4, gradien 4 Fungsi linier kedua : Y = 2
– 4x , intersep 2, gradien – 4
DUA GARIS SEJAJAR

y = a0+a1x

y’ = a’0+a’1x

karena kedua garis sejajar, maka a0 ≠ a’0 dan a1 = a’1

Contoh:
Fungsi linier pertama Y = 4 + 4x , intersep 4, gradien 4 Fungsi linier kedua :
Y = 2 + 4x , intersep 2, gradien 4
DUA GARIS BERHIMPIT
y = a0+a1x
y’ = a’0+a’1x

karena kedua garis berhimpit, maka a0 = a’0


dan a1 = a’1

Contoh:
Fungsi linier pertama Y = 4 + 2x , intersep 4,
gradien 2
Fungsi linier kedua : 2Y = 8 + 4x , intersep
DUA GARIS TEGAK LURUS

y = a0+a1x

y’ = a’0+a’1x

karena kedua garis tegak lurus, maka a1 . a’1 = -1

Contoh:
Fungsi linier pertama Y = 4 + 4x , intersep 4, gradien 4
Fungsi linier kedua : Y = 2 – 1/4x , intersep = 2, gradien = -1/4

Anda mungkin juga menyukai