Anda di halaman 1dari 6

CHAPTER 4

FUNGSI LINEAR
Danang Tauhid Ikhsan, Jeanita Dwi Nadyatami, Lina Rusdiana, Nurnaila Aprilia Yuandi

ABSTRAKSI
Fungsi ialah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan
(hubungan fungsional) antara satu variabel dengan variabel lain atau fungsi adalah hubungan
antara 2 atau lebih variabel yang saling pengaruh mempengaruhi. Notasi fungsi secara umum:
y = f ( x1, x2, .… , xn ). Fungsi linear atau fungsi berderajat satu ialah fungsi yang pangkat
tertinggi dari variabelnya adalah pangkat satu dan apabila digambarkan akan menghasilkan
sebuah garis lurus. Bentuk umum persamaan linear adalah y = a + bx ; dimana a adalah
penggal garisnya pada sumbu vertikal – y mencerminkan nilai y pada kedudukan x = 0,
sedangkan lereng b mencerminkan besarnya tambahan nilai y untuk setiap tambahan satu unit
x.
Notasi fungsi linear : y = f (x) y = ax + b
Contoh : y = 3x + 2
Kata Kunci: Fungsi Linear, Bentuk Umum Fungsi Linear, Grafik Fungsi Linear,
Pembentukan Fungsi Linear.

1. FUNGSI LINEAR
Fungsi linear adalah relasi yang memasangkan setiap anggota yang ada di himpunan A
dengan anggota lain di himpunan B. Semua anggota yang ada di himpunan A harus
berpasangan dengan anggota yang ada di himpunan B. Fungsi linear ini disebut juga
dengan Persamaan Garis Lurus (PGL). Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya,
fungsi dalam dunia matematika akan berkaitan erat dengan unsur pembentuknya, yakni
berupa variabel, koefisien, dan konstanta. Jadi, fungsi linear adalah suatu fungsi yang
membentuk grafik secara garis lurus. Fungsi linear ini juga menjadi fungsi yang telah
mendapatkan pangkat tertinggi dengan variabelnya sama dengan satu.

Rumus Fungsi Linear


Bentuk umum dari fungsi linear adalah sebagai berikut:

f : x → mx + c atau juga dapat menjadi

f(x) = mx + c atau juga dapat menjadi

y = mx + c

Keterangan:

m = gradien atau kemiringan

c = konstanta

Nah, fungsi linear ini tidak akan jauh dari yang namanya penggambaran grafik, sehingga
ketika harus melakukannya harus mencermati beberapa langkah berikut ini.
 Menentukan titik potong dengan sumbu x, maka y = 0, didapatkan dari koordinat
A (x1, 0)
 Menentukan titik potong dengan sumbu y, maka x = 0, didapatkan dari koordinat
B (0, y1)
 Menghubungkan dua titik A dan B, sehingga akan membentuk garis lurus
persamaan linear yang kemudian ditulis dengan y = ax + b.
 Apabila b bernilai positif, maka fungsi linear akan dilukis garis dari arah kiri
bawah ke kanan atas.
 Apabila b bernilai negatif, maka fungsi linear akan dilukis garis dari arah kiri
atas ke kanan bawah.
 Apabila b bernilai 0, maka fungsi linear akan dilukis garis yang sejajar dengan
sumbu datar X.

2. Pembentuk Fungsi Linear

Persamaan linier dapat dibentuk melalui empat cara, tergantung ketersediaan data.

A. CARA DWI-KOORDINAT:

Dari dua buah titik dapat dibentuk sebuah persamaan linier.

Apabila diketahui dua buah titik A dan B dengan koordinat masing-masing (x1,y1) dan
(x2,y2), Maka rumus persamaan liniernya:

B. CARA KOORDINAT-LERENG

Apabila diketahui sebuah titik A dengan koordinat (x1,y1) dan lereng garisnya b, maka
persamaan liniernya adalah :

Contoh Soal :

Andaikan diketahui bahwa titik A(2,3) dan lereng garisnya adalah 0,5 maka persamaan linier
yang memenuhi kedua persamaan kedua data ini adalah :

y - y1 = b(x-x1)

y-3 = 0,5(x-2) y-3 = 0,5x-1

y = 2 + 0,5x

y − y1 = b(x−x1)
C. CARA PENGGAL-LERENG

Sebuah persamaan linier dapat pula dibentuk apabila diketahui titik potongnya pada salah
satu sumbu (a) dan lereng garis (b) yang memenuhi persamaan tersebut, maka persamaan
liniernya adalah:

y = a +bx;a=titikpotong,b=lereng

Contoh Soal:

• Andaikan titik potong dan lereng garis y =f (x) masing-masing adalah 2 dan 0,5, maka
persamaan liniernya adalah : y = 2 + 0,5𝑥

D. CARA DWI-PENGGAL

Sebuah persamaan linier dapat dibentuk apabila diketahui penggal garis tersebut pada
masing-masing sumbu:

▪ Titik Potong pada sumbu vertikal (ketika x = 0)

▪ Titik Potong pada sumbu horizontal (ketika y = 0).

Apabila a dan c masing-masing adalah titik potong pada sumbu-sumbu vertikal dan
horizontal dari sebuah garis lurus, maka persamaan garisnya adalah:

Contoh Soal Dan Pembahasan

Contoh 1:

Diketahui suatu fungsi linear f(x) = 2x + m. Tentukan bentukfungsi tersebut jika f(3) = 4.

Penyelesaian:
Untuk menyelesiakan soaltersebut Anda harus mencarinilai m terlebih dahulu, yakni:
f(x) = 2x + m
f(3) = 2.3 + m = 4
4 = 2.3 + m
m = 4-6
m = -2
maka, f(x) = 2x -2
Contoh 2:

Buatlah persamaan garis lurusyang melalui titik A(4,2) danB(2,6)


Penyelesaian:
(y-y1)/(y2-y1) = (x-x1)/(x2-x1)
(y – 2)/(6 – 2) = (x – 4)/(2 – 4)
(y – 2)/4= (x – 4)/-2
-2y + 4 = 4x – 16
-2y = 4x – 20
y = -2x + 10.
Jadi, persamaan fungsi linearnyayaitu y = -2x + 10

Contoh 3:

Gambarlah suatu garis yang melalui titik (2,3) dan mempunyaigradien ½.


Penyelesaian:
Misalnya, persamaan garis yang dimaksud adalah y = mx +
a. Karena garis mempunyaigradient ½. maka persamaangaris menjadi y = ½ x +
a. Berikutnya garis melalui (2,3). Maka itu, Anda perolehpersamaan 3 = ½ 2 + a ↔ a =
a. Jadi persamaan garis yang melalui titik (2,3) dan gradient ½ adalah y = ½ x +
2 Gambar garis seperti berikut ini

Contoh 4:
Gambarkan grafik dari fungsilinear f(x) = 2x + 1
Penyelesaian:
Mempunyai nilai c = 1, sehingga titip potong sumbuy di titik Tp(0, 1)
Mempunyai koefisien a = 2, sehingga m > 0 dan grafikmiring ke kanan
Substitusi nilai acak misalnyadiambil nilai acak -2 dan 3 diperoleh.
Sehingga dapat dibuat grafik berikut dalam koordinat kartesius.

Contoh 5:

Carilah persamaan garis yang melalui titik (6.4) dankemiringannya -2/3.


Penyelesaian:
Diketahui (X1.Y1) = (6.4) danm = -2/3
Y-Y1 = m (X-X1)
Y-4 = -2/3 (X-6)
Y = -2/3 + 4 + 4
Y = -2/3 + 8

Persamaan garis Y = -2/3 + 8 ini grafiknya ditujukan olehgambar berikut.

Anda mungkin juga menyukai