Penyusun:
Mellyza Silvi, S.E, M.Si
Dr. Ronny, S.Kom, M.Kom, M.H
BAB 1
FUNGSI
LEARNING OUTCOMES
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan :
1. Mahasiswa mampu menyusun persamaan fungsi linear
2. Mahasiswa mampu menyusun persamaan fungsi kuadrat
3. Mahasiswa mampu menggambarkan kurva fungsi linear dan fungsi Kuadrat
MATERI:
1. Pengantar
2. Fungsi Linear
3. Fungsi Kuadrat
4. Menggambar kurva fungsi linear dan fungsi kuadrat
5. Latihan soal
A. FUNGSI
Pengertian fungsi :
1. hubungan antara 2 variabel sedemikian rupa, jika nilai salah satu variabel
berubah, maka nilai variabel yang lain juga berubah
2. Himpunan yang anggotanya adalah set pasangan urutnya
Bentuk umum dari fungsi :
y = f(x)
Fungsi yang akan dibahas pada bab ini adalah :
1. Fungsi Linear
2. Fungsi Kuadrat
B. FUNGSI LINEAR
misal diketahui titik A (2,3) dan titik B (6,5), maka persamaan liniernya adalah:
y –y 1 = x – x 1
y2 –y1 x 2 –x 1
y–3 = x-2
5-3 6 -2
y-3 = x-2
2 4
4y – 12 = 2x – 4
4y = 2x + 8
y = 2 + 0,5x
Y2 = f(x)
Dua grafik fungsi linear y1 = a1 +b1x dan y2 = a2 + b2x, akan Sejajar (//) jika b1=
b2 dan a1 ≠ a2
b. Berpotongan, dua buah garis akan berpotongan apabila kemiringan garis yang
satu tidak sama dengan kemiringan garis yang lain (m1 ≠ m2)
Y Y2 = f(x)
Y1 = f(x)
c. Berpotongan Tegak lurus, dua garis akan saling tegak lurus apabila
kemiringan garis yang satu merupakan kebalikan dari kemiringan garis yang lain
dengan tanda yang berlawanan atau m1 x m2 = -1
Y
Y1= f (x)
Y2 = f(x)
X
d. Berimpit, dua buah garis akan berimpit apabila persamaan garis yang satu
sama dengan persamaan garis yang lain
Y
Y1= f (x) = Y2
X 0 1 2 3 4 5
Y 10 12 14 16 18 20
20 (5,20)
18 (4,18)
16 (3,16)
14 (2,14)
12 (1,12)
10 (0,10)
0 1 2 3 4 5 6 7 x
Garis L melalui titik B(10,50) dan garis K berpotongan tegak lurus dengan garis L.
Tentukan persamaan garis K & L.
Jawab:
Persamaan garis K
y = ½ x +790, dan
y = bx + a ---- garis K
Persamaan garis L
y = ½ x + 20 ┴ y = a + bx (garis L) dan Garis L melalui titik B(10,50)
Latihan soal:
1. Carilah gradien dan gambarkan persamaan garis berikut:
a. y = 2x -1
b. 2y – 2x + 1 = 0
2. Susunlah persamaan garis lurus yang terbentuk dari dua titik di bawah ini:
a. (3,2) dan (4,2)
b. (-6,-4) dan (10,8)
3. Untuk setiap pasangan titik koordinat dan gradien (m) berikut ini tentukan
persamaan garis lurusnya:
a. (2,6), dan gradien m = 3
b. (5,8), dan gradien m = -2
4. Garis lurus p dan q berpotongan tegak lurus di titik A(10,5). Garis lurus p sejajar
dengan grafik fungsi y= - ½x +5. Tentukan bentuk persamaan garis lurus p dan
garis lurus q.
6. Garis lurus R memotong fungsi kuadrat dengan persamaan y = 5x2 -21x + 18
disuatu titik yang absisnya 1 dan 5. Garis lurus R juga berpotongan tegak lurus
dengan garis lurus S di suatu titik yang orninatnya = 74. Tentukan bentuk
persamaan garis lurus R dan S.
7. Garis lurus K memotong sumbu.y pada y = 25 dan garis K berpotongan tegak
lurus dengan garis L di suatu titik A. Dimana titik A terletak pada grafik fungsi
kuadrat y= -4/5 x2 + 16x -60 dan pada ordinat = 20. Tentukan persamaan garis
lurus K dan garis lurus L
8. Garis lurus p melalui salah satu titik dari grafik fungsi kuadrat y = -x2 + 8x- 7 yang
ordinatnya = 9. Garis lurus p juga memotong grafik fungsi linear y= 2x - 8 di suatu
titik yang ordinatnya = 18. Tentukan bentuk persamaan garis p.
C. FUNGSI KUADRAT
x1 = atau x2 =
Dari rumus di atas, dapat menentukan rumus jumlah dan hasil kali akar-akar
persamaan kuadrat ax + bx + c = 0 yang dinyatakan dalam koefisien-koefisien
a, b, dan c.
Bagaimana menentukan rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan
kuadrat tersebut?
a) Jumlah akar-akar persamaan kuadrat.
x1 + x2
= +
x1 + x2
=
x1 + x2
=
x1 + x2
=
b) Hasil kali akar-akar persamaan kuadrat.
x1 . x2
= .
x1 + x2
=
x1 + x2
= = =
x1 + x2 = dan x1 . x2 =
b. x1 . x2 =
= =2
c. Untuk menghitung nilai x1 + x2 kita harus mencarinya terlebih dulu sebagai berikut:
(x1 + x2) = x1 + 2x1.x2 + x2
(x1 + x2) - 2x1.x2 = x1 + x2
atau x1 + x2 = (x1 + x2) - 2x1.x2
= 32 - 2. 2
=9-4=5
Contoh 2:
Akar-akar persamaan kuadrat 2x +5x – 6 = 0 adalah p dan q. Tanpa harus
menyelesaikan persamaannya terlebih dulu, hitunglah nilai:
a. p + q
b. p . q
c. p + q
d. (p – q)
Jawab:
a. p + q = -5/2 = -2
b. p . q = -6/2 = -3
c. Dari jawaban soal nomer 1 bagian c dapat ketahui bahwa:
= = = = 12
d. (p-q) = p – 2pq +q
= p + q – 2pq
= = = + 12 = 18
Untuk parabola
y = x + 2x
y = x + 2x + 1 - 1
y = (x + 1) - 1
Oleh karena itu bentuk (x+1) selalu bernilai positif atau sama dengan nol untuk x
R, maka nilai terkecil (minimum) dari (x+1) adalah 0. Dengan demikian, y =
(x+1) - 1 mempunyai nilai minimum -1, dan nilai itu dicapai jika (x+1) = 0 atau
x = -1.
Jadi, titik balik atau titik puncak minimum parabola y = (x+1) - 1 adalah (-1,-1)
dan persamaan sumbu simetrinya adalah x = -1.
Untuk parabola pada contoh 2
y = -x + 4x + 5
y = -(x - 4x) + 5
y = -(x - 4x + 4) + 4 + 5
y = -(x - 2) + 9
Oleh karena itu bentuk -(x-2) selalu bernilai negatif atau sama dengan nol untuk
x R, maka nilai terbesar (maksimum) dari -(x-1) adalah 0. Dengan demikian, y =
-(x-2) + 9 mempunyai nilai maksimum 9, dan nilai itu dicapai jika -(x-2) = 0 atau
x = 2.
Jadi, titik balik atau titik puncak maksimum parabola y = -(x-2) +9 adalah (2,9)
dan persamaan sumbu simetrinya adalah x = 2.
Untuk a>0:
Maka bentuk a(x + ) selalu bernilai positif atau sama dengan nol untuk semua
Untuk a<0:
Maka bentuk a(x + ) selalu bernilai negatif atau sama dengan nol untuk semua
Dari penjelasan di atas, maka dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Parabola y = ax + bx +c (a 0), a, b, c, R mempunyai titik balik
(- ,- )
(i). Jika a>0, maka titik baliknya adalah titik balik minimum atau parabola
terbuka ke atas.
(ii). Jika a<0, maka titik baliknya adalah titik balik maksimum atau parabola
terbuka ke bawah.
2.
Persamaan sumbu simetri parabola y = ax + bx + c adalah garis x= -
-
jika a>0 maka parabola terbuka ke atas atau mempunyai titik balik minimum
-
jika a<0 maka parabola terbuka ke bawah atau mempunyai titik balik maksimum
jika D> 0 maka parabola memotong sumbu x di dua titik yang berlainan
-
jika D= 0 maka parabola memotong sumbu x di dua titik yang berimpit atau
-
parabola menyinggung sumbu x
jika D<0 maka parabola tidak memotong dan tidak menyinggung sumbu x
-
Untuk lebih memahami dan terampil menggambar sketsa grafik fungsi kuadrat
secara umum, marilah kita simak beberapa contoh di bawah ini.
Contoh 1:
Gambarkan sketsa grafik fungsi kuadrat f(x) = x - 4x - 5.
Jawab:
Grafik fungsi kuadrat f(x) = x - 4x - 5 adalah sebuah parabola dengan persamaan y
= x - 4x - 5, berarti a=1, b= -4, dan c= -5.
(i) Titik potong grafik dengan sumbu x, dan sumbu y.
a). Titik potong grafik dengan sumbu x, diperoleh jika y = 0.
Ini berarti: x - 4x - 5 = 0
(x + 1)(x - 5) = 0
x + 1 = 0 atau x - 5 = 0
x = 0 - 1 atau x = 0 + 5
x = -1 atau x = 5
Jadi, titik potongnya dengan sumbu x adalah (-1,0) dan (5,0).
b). Titik potong grafik dengan sumbu y, diperoleh jika x = 0.
Ini berarti: y = (0) – 4(0) - 5 = 0-0-5 = - 5
Jadi, titik potongnya dengan sumbu y adalah (0,-5)
P= (- ,- ) =( )
P= ( ) = (2,-9)
Oleh karena a = 1>0, maka p merupakan titik balik minimum sehingga
parabolanya terbuka ke atas
Contoh 2:
Gambarkan sketsa grafik fungsi kuadrat f(x) = -x + 2x - 1
Jawab:
Grafik fungsi kuadrat f(x) = -x + 2x - 1 adalah sebuah parabola dengan persamaan
y = -x + 2x - 1, berarti a = -1, b = 2, dan c = -1.
(i) Titik potong grafik dengan sumbu x, dan sumbu y.
a). Titik potong grafik dengan sumbu x, diperoleh jika y = 0.
Ini berarti: -x + 2x - 1 = 0 (kedua ruas dikalikan -1)
x - 2x + 1 = 0
(x - 1)(x - 1) = 0
x - 1 = 0 atau x - 1 = 0
x = 0 + 1 atau x = 0 + 1
x = 1 atau x = 1
Jadi, titik potongnya dengan sumbu x adalah (1,0) atau grafik menyinggung
sumbu x di titik (1,0).
b). Titik potong grafik dengan sumbu y, diperoleh jika x = 0.
Ini berarti: y = -(0) + 2(0) - 1
y = 0+0-1 = -1
Jadi, titik potongnya dengan sumbu y adalah (0,-1)
(ii) Koordinat titik balik
P= (- ,- ) =( )
P= ( ) = (1,0)
Soal Latihan:
Tentukan akar-akar persamaan soal No. 1 – 6:
1. x2 -2x -8=0
2. x2 + 25x + 100=0
3. -x2 + 6x -5 =0
4. 3x2+4x+1=0
5. 2x2-4x+1=0
6. X2 -19X +84 =0
7. Akar-akar persamaan kuadrat 2x - 25x - 63 = 0 adalah p dan q. Tanpa harus
menyelesaikan persamaanya terlebih dulu, hitunglah nilai:
a. p + q
b. p . q
c. p + q
e. (p – q)
8. Gambarlah grafik parabola dari fungsi y= -x2 + 20x – 75
9. Gambarlah grafik parabola dari fungsi y= x2 – 2x - 24
BAB 2
FUNGSI PERMINTAAN DAN
FUNGSI PENAWARAN
LEARNING OUTCOMES
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan :
1. Mahasiswa mampu menyusun persamaan fungsi permintaan
2. Mahasiswa mampu menyusun persamaan fungsi penawaran
3. Mahasiswa mampu menggambarkan persamaan fungsi Permintaan dan
persamaan fungsi penawaran
4. Mahasiswa mampu menentukan keseimbangan pasar
5. Mahasiswa mampu menentukan besar excess demand dan excess supply
6. Mahasiswa mampu menggambarkan kurva yang menunjukkan adanya excess
demand dan excess supply
MATERI:
1. Pengetian fungsi permintaan
2. Kurva fungsi permintaan
3. Pengertian fungsi penawaran
4. Kurva fungsi penawaran
5. Menggambar kurva fungsi Permintaan dan kurva fungsi penawaran
6. Keseimbangan Pasar (Market Equilibrium)
7. Kelebihan Permintaan (Excess Demand)
8. Kelebihan Penawaran (Excess Supply)
9. Latihan soal
A. FUNGSI PERMINTAAN
Fungsi Permintaan dan Fungsi penawaran mengandung variabel berupa harga dan
jumlah barang. Adapun hubungan antara kedua variabel tersebut di bahas dalam
materi fungsi permintaan dan penawaran berikut ini.
Untuk menentukan fungsi permintaan atau fungsi penawaran dapat dicari dengan
menggunakan rumus:
P - P1 = Q – Q1
P2 – P 1 Q 2 – Q 1
Hukum Permintaan
Semakin turun tingkat harga (1), maka semakin banyak jumlah barang yang diminta
konsumen (2), dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah
yang diminta konsumen.
P
Demand = D : P= f(Q) atau Q = f (P)
1
2
Q
Contoh:
Jika harga barang Rp80,00 per unit, maka jumlah permintaan 10 unit. Dan jika harga
barang Rp60,00 per unit, maka jumlah permintaan 20 unit. Tentukan persamaan
fungsi permintaan dan gambarkan kurvanya!
Jawab :
P1 = Rp. 80/unit Q1 = 10 unit , disebut titik A (10, 80)
P2 = Rp. 60/unit Q2 = 20 unit , disebut titik B (20, 60)
P - P1 = Q – Q1 P
P2 – P1 Q2 – Q1
P - 80 = Q – 10
60 –80 20 – 10
80 A (10,80)
P - 80 = Q – 10
-20 10
10(P - 80) = -20 (Q – 10)
10P – 800 = -20Q + 200 60 B (20,60)
10P = -20Q + 200 + 800
10P = -20Q + 1000
P = -2Q + 100
Atau 2Q = 100 – P
Q = 50 – ½ P
0 10 20
P
Demand = D : P= f(Q) Demand = D : P= f(Q)
atau Q = f (P)
0 Q 0 Q
Dari kurva berbentuk fungsi kuadrat ini, hukum permintaan hanya dipenuhi oleh
garis yang tidak putus-putus, sedangkan garis putus-putus menunjukkan tidak
memenuhi hukum permintaan.
B. FUNGSI PENAWARAN
Hukum Penawaran:
Semakin tinggi harga (1), maka semakin banyak jumlah barang yang bersedia
ditawarkan (2). Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga maka semakin sedikit
jumlah barang yang bersedia ditawarkan.
P
S : Q = f(P) atau P = f(Q)
(2)
(1)
Q
Contoh :
Pada saat harga Jeruk Rp. 5.000 perKg, Toko X menawarkan jeruk tersebut
sebanyak 1000Kg, tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000 Per
Kg, toko X menawarkan jeruk menjadi 1200Kg, buatlah fungsi penawarannya ?
Jawab:
P1 = Rp. 5.000 Q1 = 1000 Kg
P2 = Rp. 7.000 Q2 = 1200 Kg
untuk menentukan fungsi penawarannya maka digunakan rumus persamaan garis
melalui dua titik, yakni :
y - y1 = x - x1
y2 - y1 x2 - x1
P - 5.000 = Q – 1000
2.000 200
b. Persamaan Kuadrat
0 Q
Dari kurva berbentuk fungsi kuadrat ini, hukum penawaran hanya dipenuhi oleh garis
yang tidak putus-putus, sedangkan garis putus-putus menunjukkan tidak memenuhi
hukum penawaran.
Halaman untuk mengerjakan soal latihan Fungsi Permintaan dan Fungsi Penawaran
Halaman untuk mengerjakan soal latihan Fungsi Permintaan dan Fungsi Penawaran
C. KESEIMBANGAN PASAR
(MARKET EQUILIBRIUM)
P = harga
QS = a + b P
P1
P0 E = market equilibrium
P2 QD = m + n P
0 Q0 Q (Unit)
Keseimbangan pasar adalah suatu kondisi dimana ditandai dengan tidak terjadinya
kelebihan penawaran (excess supply) karena harga terlalu tinggi atau kelebihan
permintaan (excess demand) karena harga terlalu rendah.
Secara matematik, QS = QD
Sedangkan secara grafis terjadi pada titik potong antara kurva permintaan dengan
kurva penawaran
Contoh :
Fungsi permintaan pasar QD = 60 – 10P dan fungsi penawaran QS = -15 + 5P.
Tentukan titik keseimbangan pasar.
Jawaban:
QD = QS
60 – 10P = -15 + 5P
-15P = -75
P = Rp 5
Masukan harga keseimbangan kedalam salah satu fungsi, maka akan ditemukan Q
keseimbangan:
QD = 60 – 10 (5)
Q = 10 unit
Maka Titik keseimbangan pasar (Market Equilibrium) adalah (10, 5)
QS = -15 + 5P
E (10,5)
QD = 60 – 10P
Price
S Excess Demand = QD - QS
PE
P1
Excess Demand
D
Q1 QE Q2 Q
P1
PE
D
Q1 QE Q2 Q
Contoh :
Fungsi permintaan dan fungsi penawaran suatu barang adalah :
D : Q= -4P + 640 dan S : P = ½ Q + 70
Selanjutnya tentukan :
a. titik market equilibriumnya
b.besarnya tingkat harga per unit yang menimbulkan besarnya excess demand
sebesar 60 unit
c.besarnya tingkat harga per unit yg menimbulkan besarnya excess supply sebesar
120 unit
d. besarnya excess pada harga per unit 100
Jawaban:
a) Market equilibriumnya
Q= -4p + 640 dan p = ½ Q + 70
Q= -4 (½ Q + 70) + 640
Q= -2Q – 280 + 640
Q= -2Q + 360
3Q= 360
Q= 120
p = ½ Q + 70
p = ½ (120) + 70
p = 130
Titik market equilibrium adalah (120,130)
b. tingkat harga per unit yang menimbulkan besarnya excess demand sebesar 60
unit
Ed = Qd – Qs
60 = (-4p + 640) – (2p-140)
60 = -4p + 640 - 2p + 140
60 = -6p + 780
6p = 780 – 60
p = 720/6
p = 120
c. tingkat hrg per unit yg menimbulkan besarnya excess supply sebesar 120
unit
Es = Qs – Qd
120 = (2p - 140) – (-4p + 640)
120 = 6p - 780
900 = 6p
p = 150
d. Besarnya excess pada harga per unit 100
D : Q = -4p + 640
= -400+640
= 240
S : Q = 2P - 140
=2(100) - 140
= 60
Latihan soal:
1. Jika diketahui persamaan fungsi permintaan dan persamaan fungsi penawaran
terhadap suatu jenis barang ialah sebagai berikut
P = 2Q + 60
P = -Q + 270
a. Tentukan mana yang merupakan persamaan fungsi permintaan dan yang
persamaan fungsi penawaran
b. tentukan market equilibrium (ME)
c. Gambar kedua kurva tersebut, dan tunjukkan titik ME
3. Fungsi permintaan dan fungsi penawaran suatu barang berbentuk linear. Pada
harga per unit Rp. 80, jumlah barang yang diminta sebanyak 120 unit, dan terjadi
excess demand sebesar 60 unit. Setelah barang mengalami kenaikan sebesar
50% dr harga sebelumnya jumlah barang yang ditawarkan mengalami kenaikan
sebesar 80 unit dan terjadi ecxess supply sebesar 60 unit.
Tentukan bentuk persamaan fungsi permintaan dan fungsi penawaran.
BAB 3
DIFFERENSIAL & INTEGRAL
LEARNING OUTCOMES
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan :
1. Mahasiswa mampu menentukan bentuk differensial dari suatu persamaan
2. Mahasiswa mampu menentukan bentuk integral tak tentu dan integral tertentu
dari suatu persamaan
3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan rumus Differensial & Integral dalam ilmu
ekonomi
MATERI:
1. Rumus Differensial
2. Rumus Integral bentuk tak tentu
3. Integral bentuk tertentu
4. Aplikasi differensial dan integral
5. Latihan soal
A. DIFFERENSIAL
1. Y = c, maka y’ = 0
contoh: y= 5 maka y’ = 0
2. Y = ax, maka y’ = a
contoh: y = 5x, maka y’ = 5
4. Y = u ± v, maka y’ = u’ ± v’
contoh: y = (2x+5) – (x2+2x)
y’ = (2) – (2x+2)
y’ = 2 – 2x – 2 = -2x
6. Y = un maka y’ = n . un-1. u’
contoh: y = (3x+5)4
y’= 4(3x+5)3(3)
y’= 12(3x+5)3
7. Y = u
v
y’ = u’v – uv’
v2
Contoh:
Y = (2x+5)
(3x+1)
y’ = 2(3x+1) – (2x+5)3
(3x+1)2
8. Y = ex maka y’ = ex
Contoh: Y = e2 maka y’ = e2
9. Y = eu maka y’ = u’ . eu
Contoh: Y = e(2x+1) maka y’ = 2 . e(2x+1)
10. Y = ax maka y’ = ax . Ln a
Contoh: Y = 3x maka y’ = 3x . Ln 3
12. Y = Ln u, maka y’ = u’
u
Contoh: y = Ln (2x+1), maka y’ = 2
2x+1
Y’ = g’(t) = 10t – 3
f ’(t) 9t2 + 18t
B. INTEGRAL
f ( x) dx F ( x) c
7. ∫ (U ± V) dx = ∫ U dx ± ∫ V dx
C. INTEGRAL TERTENTU
Integral tertentu adalah integral dari suatu fungsi yang nilai-nilai variabel
bebasnya memiliki batas-batas tertentu.
Rumus dasar integral tertentu
f ( x ) dx F ( x ) b
a
a
F (b ) F ( a )
Contoh 1.:
2
2x
3
x dx 12 x 4 12 x 2
1 1
12 ( 2 ) 4 12 ( 2 ) { 12 (1) 4 12 (1)}
8 1 { 12 12 } 8
atau
2 2
3
2 x x dx
1
2
x 4 12 x
1 1
1
2
( 2 4 14 ) 12 ( 2 1)
1
2
(15 ) 12 (1) 8
Bentuk umum integral tertentu adalah:
b
f ( x)dx = F(b) – F(a)
a
Contoh 2. :
2
2
Hitung ( 4 x 6 x ) dx =
1
Jawab :
2 2
2
2
2
2 x2
2 x3
(4 x 6 x )dx 4 xdx 6 x dx = 4 2 6 3
1 1 1 1 1
4 1 8 1
= 4 6 = 12
2 2 3 3
Integral tertentu dapat juga digunakan untuk menghitung luas area yang
terletak di antara kurva y = f(x) dan sumbu horizontal (sumbu x) dalam rentang
wilayah x = a dan x = b.
L Y dx
a
a b x
b
L f ( x ) dx
a
y = f1(x)
x
a b
Rumus:
b
L { f2 (x) f 1 ( x )} dx
a
Y1 = f(x) ∫ Y2 – Y1 dx =
a
Y2 = f(x)
a b
∫ f(x) dx = F(x) + k
Jika ingin mendapatkan hasil integrasi tersebut untuk rentang wilayah terentu, yaitu
antara x = a dan x = b dimana a< b, maka x dapat disubstitusikan dengan nilai a
dan b sehingga ruas kanan persamaan integral diatas menjadi:
{F(b) + k } - {F(a) + k } = F(b) – F(a)
Menghitung Luas Daerah yang dibatasi sebuah kurva dalam interval tertentu.
Langkah-langkahnya:
a. Tentukan daerah yang diminta dengan menggambar daerahnya
b. Perhatikan daerah yang dimaksud untuk menentukan batas-batas
integrasinya
c. Tentukan rumus luas yang akan digunakan
d. Hitung nilai integral sebagai hasil luas daerah.
-2 1
0 X
(2 x 2) ( x
1 1
1
L 2
3 x) dx (2 x x 2 ) dx 4 satuan luas.
2 2 2
Contoh 2. :
Hitunglah luas daerah tertutup yang dibatasi kurva y1 = x2 dan garis y2 = 2 - x
Jawab :
a. Gambar daerahnya
b. Tentukan titik potong kedua kurva y1 = y2 → x2 = 2 – x → x2 + x – 2 = 0 →
(x + 2)(x – 1) = 0 diperoleh x = -2 dan x = 1, maka batas daerahnya dari -2 s.d 1
y 2x y
3 y x2
1
x
-3 -2 -1 0 1 2
Latihan Soal:
1. Tentukan hasil differensial dari:
a. y = (2x2 – 3x + 1)5
3Error! Reference source not found.
b. Y = e(3x-2) + Ln x – ax
c. y = (4x2 – x + 1)2
2x-3
Error! Reference source not found.
2. Tentukan integral dari fungsi :
a. Y = ∫ e3x – x2√x + 12x3 – 2 dx
b. ∫ 3x (xError! Reference source not found.2 + 3)2 dx =
c. x4 x dx.
D. APLIKASI DIFFERENSIAL
Nilai dari y’ adalah gradien dari garis singgung yang menyinggung grafik fungsi
y = f(x) di suatu titik.
Nilai dari gradien dapat diketahui jika x dari y’ diganti dengan absis titik singgung.
Membentuk persamaan garis singgung, berarti membentuk persamaan garis lurus
(fungsi linear) melalui satu titik dan gradien, dengan menggunakan rumus:
y – y1 = b(x – x1)
Contoh :
Tentukan persamaan garis singgung yang menyinggung grafik fungsi
y =f(x)= -x2 + 20x -75 di suatu titik yang absisnya 7
Jawab :
Titik singgung:
Y = f(x)= -x2 + 20x -75
x = 7, maka : y= f(7)= -(7)2 + 20(7) -75
Y = -49 + 140 – 75 = 16
titik A(7;16)
Gradien :
y’ = -2x + 20, dengan x=7 maka gradiennya adalah y = -2(7) + 20 = 6
Selanjutnya untuk menyusun garis singgung yang melalui A(7;16) dan gradien = 6,
adalah:
y – y1 = b(x – x1)
y – 16 = 6(x – 7)
y – 16 = 6x – 42
y = 6x – 42 + 16
y = 6x – 26 (garis singgung)
Contoh :
Tentukan titik ekstrim dan titik belok dari persamaan y = (1/3)x3 - 4x2 + 15x - 5
Jawab :
Syarat Titik ekstrim: y’ = 0, sehingga x2 – 8x + 15 = 0
Maka akar-akarnya adalah:
(x-3)(x-5) = 0
x-3 = 0, x=3
x-5 = 0, x=5
x=3, y = (1/3)(3)3 – 4(3)2 + 15(3) - 5
y = 9 – 36 + 45 – 5
y = 13, maka titik koordinat (3;13)
x=5, y = (1/3)(5)3 – 4(5)2 + 15(5) - 5
y = 125/3 – 100 + 75 – 5
y = 11,67, maka titik koordinat (5; 11,67)
SOAL LATIHAN
BAB 4
SURPLUS KONSUMEN DAN SURPLUS PRODUSEN
LEARNING OUTCOMES
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan :
1. Mahasiswa mampu menentukan besarnya surplus konsumen
2. Mahasiswa mampu menentukan besarnya surplus produsen
3. Mahasiswa mampu menggambarkan kurva yang menunjukkan besarnya
surplus konsumen dan surplus produsen
MATERI:
1. Surplus Konsumen
2. Surplus Produsen
3. Menggambar kurva surplus konsumen dan surplus produsen
4. Latihan soal
P S : P = F(Q)
SK
P1 E1
SP
B D : P = F(Q)
0 Q1 Q2 Q
SK = 0 ∫ Q1 f(Q) dQ – Q1.P1
Surplus Produsen =SP = L 0Q1E1P1 – L 0Q1E1B
SK
P1 ME
SP
D : P = F(Q)
Q1
Berikut adalah kurva surplus konsumen dan surplus produsen yang salah
satunya merupakan persamaan fungsi kuadrat:
S : P = F(Q) S : P = F(Q)
SK
P1 ME
SP SK
P1 ME
D : P = F(Q) SP
D: P = F(Q)
Q1 Q2 Q1 Q2
Contoh:
Diketahui : D : p = -5Q + 900
S : p = 2Q + 200
Ditanya :
a. Tentukan besarnya surplus konsumen & surplus produsen
b. Terjadi excess apakah pada saat harga (p) sebesar 300
Jawab:
a. besarnya surplus konsumen & surplus produsen
p = -5Q + 900 |x2|
p = 2Q + 200 |x5|
2p = -10Q + 1800
5p = 10Q + 1000 +
7p = 2800
p = 2800 / 7 = 400
p = 2Q + 200
400= 2Q + 200
400-200 = 2Q
Q = 200/2 = 100
D : p = -5Q + 900
Q1
0 ∫ f(Q) dQ = -(5/2)Q2 + 900Q, dan Q = 100
0 ∫ Q1 f(Q) dQ = -(5/2)(100)2 + 900(100)
0 ∫ Q1 f(Q) dQ = -(5/2)(10.000) + 90.000
0 ∫ Q1 f(Q) dQ = -25.000 + 90.000
0 ∫ Q1 f(Q) dQ = 65.000
SK = 0 ∫ Q1 f(Q) dQ – Q1.P1
SK = 65.000 – (100)(400)
Surplus Konsumen = 25.000
S : p = 2Q + 200
0 ∫ Q1 f(Q) dQ = Q2 + 200Q, dan Q = 100
0 ∫ Q1 f(Q) dQ = (100)2 + 200(100)
0 ∫ Q1 f(Q) dQ = 10.000 + 20.000
0 ∫ Q1 f(Q) dQ = 30.000
SP = Q1.P1– 0 ∫ Q1 f(Q) dQ
SP = (100)(400) - 30.000
Surplus Produsen = 10.000
b. Terjadi excess apakah pada saat harga (p) sebesar 300 ?
S : p = 2Q + 200
300 = 2Q + 200
300-200 = 2Q
100 = 2Q
Qs = 100/2 = 50
D : p = -5Q + 900
300 = -5Q + 900
300-900 = -5Q
-600 = -5Q
Qd = -600/-5 = 120
Terjadi Excess Demand, karena Qd > Qs sebesar 120-50=70 unit
SOAL LATIHAN
1. Diketahui : D : p = -2Q + 160
S : p = 0,8Q + 20
Tentukan : a. terjadi Excess apakah pada saat harga sebesar = 100
b. besarnya Surplus Konsumen dan Surplus Produsen
c. terjadi Excess apakah pada saat harga p = 60
BAB 5
TOTAL REVENUE, TOTAL COST DAN LABA MAKSIMUM
LEARNING OUTCOMES
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan :
1. Mahasiswa mampu menghitung Total Revenue dan Total Cost
2. Mahasiswa mampu menghitung biaya rata-rata minimum (AC Minimum)
3. Mahasiswa mampu menghitung Laba Maksimum
MATERI:
1. Total Revenue
2. Total Cost
3. Average Cost minimum
4. Laba Maksimum
5. Latihan soal
Total Revenue
Fungsi Revenue berkaitan dengan fungsi permintaan terhadap suatu jenis
barang yang diketahui sebagai berikut: D: p = f(x), dimana: p adalah harga dan x
adalah jumlah unit barang. Total Revenue merupakan pendapatan yang diperoleh
dari hasil penjualan barang yakni perkalian antara jumlah unit barang dan harga,
dirumuskan: TR = x.P.
Perhitungan lain yang berkaitan dengan penerimaan, diantaranya:
a. Penerimaan Rata-Rata (Average Revenue), diperoleh dengan membagi Total
Penerimaan dengan jumlah unit barang, dirumuskan:
AR = TR / x.
Total Cost
Jumlah biaya dalam satuan rupiah dinyatakan dengan notasi TC (Total Cost)
dan variabel outputnya dinyatakan dengan x atau q. TC terdiri atas fixed cost (FC)
dan variabel cost (VC). FC selalu konstan selama jangka waktu tertentu, sedangkan
VC ialah biaya variabel yang berubah menurut jumlah barang yang diproduksi Total
Cost dirumuskan:
TC = FC + VC
Contoh:
Penerimaan total (TR) dan biaya total (TC) dari suatu jenis barang adalah:
TR= -10Q2 +380Q & TC=2Q2 + 20Q+1800, tentukan AC minimum.
Jawab:
MC = 4Q + 20
AC = TC / Q = (2Q2 + 20Q+1800) / Q
AC = 2Q + 20 + 1800/Q
MC = AC
4Q + 20 = 2Q + 20 + 1800/Q
4Q – 2Q = 1800/Q
2Q = 1800/Q
2Q2 = 1800
Q2 = 900
Q = 30
AC = 2Q + 20 + 1800/Q, dimana Q = 30
AC = 2(30) + 20 + 1800/30
AC = 60 + 20 + 60
AC minimum = 140
B. LABA MAKSIMUM
Fungsi Profit adalah fungsi yang secara umum diperoleh dari selisih antar
revenue (R) dengan biaya (C). Bentuk persamaannya ialah:
Syarat yang harus dipenuhi adalah R dan C sebagai fungsi variabel yang
sama, misalnya fungsi dari Q (jumlah unit barang), jadi bila R = f(Q), maka C = f(Q).
Laba Maksimum ialah keuntungan maksimum yang dapat dicapai, ketika
Marginal Cost sama dengan Marginal Revenue (MC = MR) atau tercapainya
equilibrium of output. Melalui persamaan MC dan MR, dicari nilai Q (jumlah unit
barang), lalu dihitung TR dan TC. Hasil selisih antara TR dan TC merupakan laba
maksimum, dirumuskan sebagai: Π = TR – TC.
Contoh:
Penerimaan total (TR) dan biaya total (TC) dari suatu jenis barang adalah:
TR= -10Q2 +380Q & TC=2Q2 + 20Q+1800
Tentukan :
a. Output (Q) dan harga jual(P) per unit pd saat equilibrium of output (MC = MR)
b. Laba maksimum yang dapat dicapai
Jawab:
a. Output (Q) dan harga jual(P) per unit pd saat equilibrium of output (MC = MR)
MC = 4Q + 20
MR = -20Q + 380
MC = MR
4Q + 20 = -20Q + 380
4Q + 20Q = 380 – 20
24Q = 360
Q = 15
TR = -10Q2 + 380Q
TR = -10(15) 2 + 380(15)
TR = -2250 + 5700
TR = 3450
P = TR / Q
P = 3450 / 15
P = 230
Jadi, equilibrium of output pada Q = 15, P= 230
Laba Maksimum:
π = TR-TC
π = 3450 - 2550
π = 900
Latihan soal:
1. Diketahui : TC = ¼ Q2 + 280Q + 40.000
TR = -3/2 Q2 + 1.330Q
Tentukan :
a. Biaya rata-rata minimum
b. Harga pada equilibrium of output
c. Laba maksimum
2. Diketahui Marginal Cost suatu barang adalah : MC = ½ Q + 180. Pada output
240 unit, besarnya TC = 93700 satuan rupiah
Jika fungsi permintaan terhadap barang ini adalah : Q = 960 – 2/3 P, maka
Tentukan :
a. Bentuk fungsi TR dan TC
b. AC minimum
c. Output (Q) dan harga jual(P) per unit pada saat equilibrium of output
Laba maksimum
BAB 6
OPTIMALISASI
LEARNING OUTCOMES
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan :
1. Mahasiswa mampu menyusun diferensial dan turunan parsial dari sebuah
fungsi
2. Mahasiswa mampu menghitung nilai optimum sebuah fungsi multivariable
3. Mahasiswa mampu menghitung nilai optimum dengan fungsi lagrange
4. Mahasiswa mampu menghitung nilai optimum dengan Linear Programming
MATERI:
1. Differensial Parsial
2. Fungsi multivariable
3. Fungsi Lagrange
4. Linear Programming
5. Latihan soal
A. DIFFERENSIAL PARSIAL
Sebuah fungsi yang mengandung satu variabel bebas hanya akan memiliki
satu macam turunan. Jika y = f(x) maka turunan y terhadap x: y’ = dy/dx. Sedangkan
jika fungsi yang bersangkutan memiliki lebih dari satu variabel bebas, maka
turunannya akan lebih dari satu macam, tergantung jumlah variabel bebasnya.
y y
Jika y = f(x, z) maka dan disebut turunan parsial. Turunan parsial
x z
terhadap x, dituliskan y atau yx, diperoleh dengan menganggap variabel selain x
x
sebagai konstanta. Turunan parsial terhadap z, dituliskan y atau yz diperoleh
z
dengan mengganggap variabel selain z sebagai konstanta.
Contoh:
U = x2 + 4xy + y2
u
x
u
y
Error! Reference source not found. = Uy = 4x + 2y
Suatu fungsi dapat diperoleh turunan tingkat dua dengan cara menurunkan dari
turunan tingkat satu. Contoh: U = 2x4 + 5x, diperoleh turunan tingkat satu: U’ = 8x3 +
5, lalu turunan tingkat satu diturunkan lagi menjadi turunan tingkat dua: U” = 24x2.
Demikian pula, suatu fungsi multivariabel dapat diperoleh turunan parsial tingkat dua
dengan cara menurunkan turunan parsial tingkat satu.
2u
U = x2 + 4xy + y2 = Uxx = 2
x2
u 2u
x x y
2u
y2
= Uyy = 2
u
y 2u
Error! Reference source not found. = Uy = 4x + 2y
y x
= Uyx = 4
y y
Jika y = f(x, z) maka x dan z disebut differensial parsial, sedangkan y
x z
disebut differensial total.
Contoh:
U = x2 + 4xy + y2
Differensial Parsial:
u
x
x
u
Error! = (2x+4y) x
y Reference source not found.
y
Error! Reference source not found. = (4x + 2y) y
B. FUNGSI MULTIVARIABEL
Nilai Ekstrim
Sebuah fungsi multivariabel y = f(x, z) maka y akan mencapai titik ekstrimnya jika:
Modul Matematika Ekonomi & Bisnis halaman 76
STIE Perbanas Surabaya
y y
0 dan 0
x z
2 y 2 y
dan jika 0 dan 0 Ekstrim Minimum
x2 z 2
Contoh:
Carilah titik ekstrim dari fungsi:
y = -x2 + 12x – z2 + 10z - 45
selidikilah apakah titik ekstrim dari fungsi tersebut merupakan titik maksimum atau
minimum!
Jawab:
1) Titik ekstrim: yx dan yz = 0
y
2 x 12 0 x 6
x
y
2 z 10 0 z 5
z
2 y 2 y
2 0 dan 2 0
x 2 z 2
Latihan soal:
Tentukan Ux, Uxx, Uy, Uyy, Uyx, dan diferensial total dari soal 1,2,3,4 !
1. U = 3x3y + 5xy4
2. U = x3y4
3. U = x2 +xy + y2
4. U = x2y + xy2
Selidiki dan hitunglah titik ekstrim dari fungsi dan tentukan apakah merupakan nilai
maksimum atau minimum:
5. Z = 6x2 – 120x -210y + 6xy + 9y2 + 11350
7. P = 3Q2 – 18Q + R2 – 8R + 50
C. FUNGSI LAGRANGE
Ketentuan:
- Nilai/titik Ekstrim diperoleh dari Fx = 0 , Fy = 0, dan Fλ = 0
- Ekstrim Maksimum jika Fxx < 0 dan Fyy <0
- Ekstrim Minimum jika Fxx >0 dan Fyy > 0
- D = fxx.fyy – (fxy)2 > 0
Contoh:
Terdapat fungsi Tujuan Z = 3X2 + 2y2 – XY – 4X – 6Y +96, dengan Constraint X +
2Y = 10. Tentukan nilai ekstrim Z dengan metode Lagrange dan bandingkan dengan
cara eksplisit !
Jawab:
a. Cara Eksplisit
Z = 3X2 + 2y2 – XY – 4X – 6Y +96, Jika X + 2Y = 10, atau Y = Error! Reference
source not found.
Z = 3X2 + 2 (Error! Reference source not found.2 – X (Error! Reference source not
found.) – 4X – 6( Error! Reference source not found.) + 96
Z = 3X2 + Error! Reference source not found. – X ( Error! Reference source
not found. ) – 4X – 30 + 3X + 96
Z = 6X2 + {(10 - X) (10 - X)} – 10X + X2 – 8X – 60 + 6X + 192
Z = 6X2 + 100 – 20X + X2 – 10X + X2 – 8X – 60 + 6X + 192
Z = 6X2 + X2 + X2 – 20X – 10X – 8X + 6X + 100 – 60 + 192
Z = 8X2 – 32X + 232
Z’ =0
Z’ = 16X – 32 =0
X= 2
Y = Error! Reference source not found. = 4
Z = 3.22 + 2.42 – 2.4 – 4.2 – 6.4 +96 = 100
b. Cara Lagrange
Model Lagrange : f (x,y, = )גf(x,y) +{ גc-g(x,y) }
Z = 3x2 + 2y2 –xy -4x -6y + 96, Jika x+2y=10 atau x + 2y – 10 = 0
f (x,y, = )גf(x,y) +{ גc-g(x,y) }
= 3x2 + 2y2 –xy -4x -6y + 96 + λ ( x + 2y – 10)
Latihan soal:
1. Sebuah pabrik memproduksi dua macam mesin x dan y dan fungsi ongkos
gabungan adalah :
C(x,y) = x2 + 3xy – 6y
Untuk meminimumkan biaya, berapa banyak mesin dari setiap jenis harus
diproduksi jika keseluruhannya harus berjumlah 42 mesin.
D. LINEAR PROGRAMING
Setelah permasalahan diubah menjadi persoalan LP, nilai optimal dari fungsi
obyektif dapat diselesaikan melalui metode grafis atau metode simplex.
Bentuk umum model LP
Fungsi Obyektif : Z = f(x,y) optimal
Constraints : a1x1+a2x2 ≤ c1
b1x3+b2x4 ≤ c2
x1, x2, x3, x4 ≥ 0
Contoh:
Perusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu. Yang pertama merek I1, dengan sol
karet, dan merek I2 dengan sol kulit. Diperlukan 3 macam mesin. Mesin 1 membuat
sol karet, mesin 2 membuat sol kulit, dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan
melakukan assembling bagian atas dengan sol. Setiap lusin sepatu merek I1 mula-
mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus
dikerjakan di mesin 3 selama 6 jam. Sedang untuk sepatu merek I2 tidak diproses di
mesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3
selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari mesin 1 adalah 8 jam, mesin 2
adalah 15 jam, dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadap laba setiap lusin
sepatu merek I1 = Rp 30.000,00 sedang merek I2 = Rp 50.000,00. Masalahnya
adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu merek I1 dan merek I2 yang
dibuat agar bisa memaksimumkan laba.
Jawab:
a. Menentukan Fungsi Obyektif dan Constraints
I1 I2
Merek (X1) (X2) Kapasitas
Mesin Maksimum
1 2 0 8
2 0 3 15
3 6 5 30
Sumbangan laba 3 5
Jadi, titik C mempunyai nilai Z yang optimal sebesar 27,5 atau 275.000 dengan X1 =
5/6 lusin, dan X2 = 5 lusin
Latihan soal:
1. Suatu pabrik dapat menghasilkan dua macam produk A dan B, yang harus
diolah melalui mesin I dan mesin II. Untuk mengolah 1 kg produk A dibutuhkan
waktu 1 jam pengolahan di mesin I dan 3 jam pengolahan pada mesin II,
sedangkan untuk mengolah 1 kg produk B dibutuhkan waktu 2 jam di mesin I
dan 1 jam di mesin II. Kapasitas jam pengolahan mesin I hanya 1600 jam dan
mesin II hanya 2400 jam setiap bulan. Karena keterbatasan persediaan sumber
bahan baku, maka jumlah seluruh produk A dan B tidak boleh melebihi batas
1000 kg/bln. Berdasarkan ketentuan ini, tentukan jumlah produk A dan B yang
harus diproduksi/bulan agar tercapai keuntungan yang maksimal jika diketahui
bahwa laba dari produk A = Rp. 1000/kg dan laba produk B= 1500/kg.
2. Suatu jenis ternak harus mempunyai komposisi minimum terdiri dari : 240 unit
karbohidrat, 80 unit protein dan 30 unit zat mineral. Jenis makanan ini dapat
diperoleh dengan mencampur bahan makanan 1 & bahan makanan 2. Jika
setiap ons bahan makanan 1 terdiri dari 6 unit karbohidrat, 4 unit protein dan 1
unit zat mineral, sedangkan 1 ons bahan makanan 2 terdiri dari 12 unit
karbohidrat, 2 unit protein & 1 unit mineral, dimana harga bahan makanan 1 =
Rp. 70/ons dan bahan makanan 2 = Rp. 50/ons. Tentukan berapa ons bahan
makanan 1 & 2 yang harus dicampur untuk menghasilkan jenis makanan
dengan komposisi minimum dan dengan biaya yang terendah.
BAB 7
PROBABILITAS
LEARNING OUTCOMES
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan :
1. Mahasiswa mampu menghitung nilai probabilitas atas kasus tertentu
2. Mahasiswa mampu menghitung nilai kombinasi dan nilai permutasi dari
sebuah soal.
3. Mahasiswa mampu menghitung nilai harapan matematis dari sebuah soal.
MATERI:
1. Probabilitas
2. Permutasi dan Kombinasi
3. Harapan Matematis
4. Latihan soal
A. PROBABILITAS
Probabilitas adalah suatu teori yang membahas tentang ukuran atau derajat
ketidakpastian suatu peristiwa. Contoh-contoh eksperimen yang mengandung unsur
ketidakpastian:
1. Mengundi dengan sebuah mata uang logam atau sebuah dadu
2. Menghitung banyak barang rusak yang dihasilkan setiap hari pada sebuah
perusahaan
3. Mencatat banyak komplain dari konsumen setiap hari
P ( A B ) P ( A) P ( B )
P( A B)
Contoh 1:
Kalau sebuah dadu dilemparkan, maka probabilitas munculnya permukaan
dadu sisi-satu sama dengan probabilitas munculnya permukaan dadu sisi-empat,
masing-masing 1/6. Kemunculan sisi-satu atau sisi-empat meniadakan atau
mencegah munculnya sisi-dua, sisi-tiga, sisi-lima, dan sisi-enam. Kalau ditanyakan
dalam lemparan itu berapakah probabilitas diperoleh permukaan dadu sisi-satu atau
sisi-empat salah satu muncul di atas, maka jawabannya sebagai berikut:
P1 = 1/6
P4 = 1/6
P(1atau4) = 1/6 + 1/6 = 2/6 = 1/6
Contoh 2:
Probabilitas saat ini si Hasan sedang tidur adalah 0,30 sedang probabilitas saat ini ia
sedang mandi 0,2. Berapa probabilitas sekarang ia sedang mandi atau sedang
tidur?
PA = probabilitas tidur = 0,3
PB = probabilitas mandi= 0,2
P(AatauB) = 0,3 + 0,20 = 0,5
Kalau ditanya berapa probabilitas saat ini ia tidur dan mandi, jawabannya 0, karena
tidak mungkin orang tidur bisa mandi.
P ( A B ) P ( A) P ( B ) P ( A B )
Contoh:
Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama berapa probabilitas:
a. Mendapatkan permukaan sisi-satu pada dadu pertama dan kedua?
Dua dadu tidak saling mempengaruhi. Misalnya, permukaan sisi-satu pada dadu
pertama disebut peristiwa A, dan mendapatkan permukaan sisi-satu pada dadu
kedua disebut peristiwa B.
Maka PA = 1/6 dan PB = 1/6
a. P (A dan B) = PA x PB = 1/6 x 1/6 = 1/36
b. P (A atau B) = PA + PB - P (A dan B)= 1/6 + 1/6 – 1/36 = 11/36
Conditional
Peristiwa Conditional yaitu suatu peristiwa terjadi kalau peristiwa yang
mendahuluinya terjadi. Misalnya, peristiwa A adalah peristiwa pertama, yang
mendahului perisitiwa B, ditulis B/A, maka probabilitas peristiwa A dan peristiwa B
adalah:
P(A dan B) = PA x P(B/A)
Contoh:
Probabilitas seorang calon mahasiswa diterima di PERBANAS sebesar 0,4
dan kalau ia sudah menjadi mahasiswa, kemungkinan untuk lulus sarjana sebesar
0,8. Berapakah probabilitas calon itu akan lulus sarjana?
Misalkan diterima di PERBANAS adalah peristiwa A dan lulus sarjana
peristiwa B, maka PA = 0,4 dan P(B/A) = 0,8. Probabilitas calon itu akan lulus sarjana
di PERBANAS :
P(A dan B) = PA x P(B/A)
= 0,4 x 0,8
= 0,32
n!
P( x ;n )
(n x)!
Contoh:
Dari tiga orang calon pemimpin desa, yaitu A, B, dan C hendak dipilih
seorang kepala desa dan seorang sekretaris desa. Bagaimanakah alternative
permutasi calon tersebut akan menduduki jabatan kepala desa dan sekretaris desa?
n=3 r=2
P(n, r) = Error! Reference source not found.
= Error! Reference source not found.
= 6 (AB, AC, BC, BA, CA, CB)
KOMBINASI
n!
C( x ; n )
x!(n x)!
Contoh:
Dari 3 orang pemain badminton A, B, dan C hendak dipilih dua orang pemain untuk
permainan ganda. Maka jumlah pemain ganda yang mungkin dibentuk adalah
sebanyak?
P(3,2) = Error! Reference source not found.
= Error! Reference source not found.
= 3 (AB, AC, BC)
C. HARAPAN MATEMATIS
Contoh:
Dalam permainan sebuah dadu, seorang permain akan mendapatkan Rp
1.000 untuk tiap titik yang nampak di atas dari bandarnya. Berapakah pemain harus
membayar kepada Bandar untuk melemparkan dadu satu kali supaya bisa
dikatakan permainan tersebut adi?
X1 = Rp 1.000 dengan P(X1) = 1/6
X2 = Rp 2.000 dengan P(X2) = 1/6
X3 = Rp 3.000 dengan P(X3) = 1/6
X4 = Rp 4.000 dengan P(X4) = 1/6
X5 = Rp 5.000 dengan P(X5) = 1/6
X6 = Rp 6.000 dengan P(X6) = 1/6
E(x) = 1/6 (Rp 1.000) + 1/6 (Rp 2.000) + 1/6 (Rp 3.000) + 1/6 (Rp 4.000) + 1/6 (Rp
5.000) + 1/6 (Rp 6.000) = Rp 3.500
Latihan soal:
1. PT. XYZ merekrut seorang tenaga marketing dan mengadakan seleksi terhadap
4 orang pelamar yang terdiri dari marketing laki-laki, marketing wanita, laki-laki
bukan marketing, dan wanita bukan marketing. Berapa peluang tenaga yang
direkrut adalah wanita atau marketing?
2. Tiga matakuliah konsentrasi pemasaran dilakukan dalam periode lima hari
(Senin sampai Jumat). Berapa banyak pengaturan jadwal yang dapat dilakukan
sehingga tidak ada 2 ujian atau lebih yang dilakukan pada hari yang sama ?
3. Dalam suatu pertemuan Dosen Kelompok Matakuliah Kuantitatif STIE Perbanas
Surabaya terdapat 10 orang yang belum saling kenal. Agar mereka saling kenal
maka mereka saling berjabat tangan. Berapa banyaknya jabat tangan yang
terjadi?
4. Seorang investor ingin mengembangkan usahanya. Ada tiga daerah yang
dianggap berpeluang untuk ekspansi yaitu Surabaya, Jakarta dan Medan. Jika
ekspansi dilakukan di kota:
a. Jakarta, peluang usahanya sukses adalah 0.6 dan keuntungan yang
diperoleh 40%, namun jika gagal keuntungan yang diperoleh hanya 5%
b. Surabaya, peluang usahanya sukses adalah 0.7 dan keuntungan yang
diperoleh 35%, namun jika gagal keuntungan yang diperoleh hanya 10%
c. Medan, peluang usahanya sukses adalah 0.8 dan keuntungan yang diperoleh
40%, namun jika gagal maka akan menderita rugi sebesar 10%
Ditanyakan:
BAB 8
Modul Matematika Ekonomi & Bisnis halaman 103
STIE Perbanas Surabaya
HITUNG KEUANGAN
LEARNING OUTCOMES
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan :
1. Mahasiswa mampu menghitung berbagai jenis bunga
2. Mahasiswa mampu menghitung nilai sekarang dan nilai akhir
3. Mahasiswa mampu menghitung nilai anuitas.
MATERI:
1. Bunga
2. Nilai Akhir dan Nilai Sekarang
3. Anuitas
4. Latihan soal
A. BUNGA
Bunga
Bunga merupakan jasa uang seorang peminjam atau pembeli kepada orang
yang meminjamkan modal atau penjual atas kesepakatan bersama. Misalnya
seseorang meminjam uang ke Bank sebesar P rupiah dengan kesepakatan bahwa
jangka waktu satu bulan setelah waktu peminjaman, ia harus mengembalikan
pinjamannya dengan besar pengembaliannya adalah P + B rupiah, maka orang
tersebut telah memberikan jasa kepada Bank sebesar B rupiah. Jasa tersebut
disebut dengan Bunga sedangkan P rupiah dinamakan Modal. Selanjutnya dana
pinjaman tersebut, jika dihitung prosentase bunga terhadap besarnya modal, akan
diperoleh s = (B/P) x 100%, yang disebut dengan tingkat suku bunga.
Jenis
Diskonto
Diskonto merupakan perhitungan bunga yang dibayarkan/ dipotongkan pada
awal peminjaman uang atau awal periode. Masalah seperti ini disebut diskonto.
Besar suku bunganya disebut besar diskonto.
Contoh:
Ibu Ani meminjam uang di bank sebesar Rp 5.000.000,- dengan diskonto 12%
dalam jangka satu tahun. Tentukan besar uang yang diterima Ibu Ani.
Jawab:
- Besar diskonto: d = (12/100) x Rp. 5.000.000 = Rp. 600.000
- Besar uang yang diterima ibu Ani: Rp. 5.000.000 – Rp. 600.000 = Rp. 4.400.000
Bunga Majemuk
Cara pembayaran bunga yang dilakukan pada setiap akhir periode tertentu,
tetapi besar bunga ditambahkan (digabung) pada modal awal. Bunga pada periode
berikutnya dihitung dari besar modal yang sudah digabung dengan bunga pada
periode sebelumnya. Bunga semacam ini dinamakan bunga majemuk.
Contoh:
Modal sebesar Rp. 5.000.000 dipinjamkan dengan bunga majemuk selama 3 tahun
dengan suku bunga 15% pertahun, dan penggabungan bunganya dilakukan setiap
periode semester. Tentukan:
a. Besar suku bunga untuk setiap periode
b. Banyaknya periode bunga
c. Nilai akumulasi (F)
Jawab:
a. Besar suku bunga untuk setiap periode: i = (6/12) x 15% = 7,5%
b. Banyaknya periode bunga: n = 3 x 2 = 6 periode semester
c. Nilai akumulasi: F = P (1 + i)n = 5000000 (1 + 7,5%)6 = Rp. 7.716.507,62
Waktu berpengaruh terhadap nilai uang, karena dengan berjalannya waktu sejumlah
uang yang kita miliki saat ini nilainya akan turun dimasa yang akan datang.
Nilai sekarang (P) adalah nilai saat ini dari sejumlah uang yang diterima
ataupun dibayarkan.
Rumus : P = . F .
(1 + i)n
Dimana:
- P adalah nilai uang sekarang
- F adalah nilai uang pada masa akan datang
- n adalah jangka waktu
- i adalah suku bunga
Contoh soal:
Tuan Bahri ingin membeli barang seharga Rp. 50 juta pada dua tahun yang akan
datang. Jika diasumsikan tingkat suku bunga simpanan sebesar 10% per tahun,
berapakah dana yang harus disiapkan Tuan Bahri sekarang?
F
P n
Jawab:
1 i
50 juta
P 2
1 10% = 41.322.314,05
Contoh soal:
Pak Komar menyimpan dananya sebesar Rp. 200 juta selama 5 tahun. Apabila
tingkat suku bunga simpanan di Bank “Bink Bunk” sebesar 8% per tahun, tentukan
besarnya uang Pak Komar pada akhir tahun ke 5.
Jawab:
F = P (1+ i)n = 200 juta x(1 + 8%)5 = 293.865.615
Nilai Akhir
Nilai Akhir ialah nilai akhir dari serangkaian penerimaan/pembayaran yang
jumlahnya selalu sama, yang diterima/dibayarkan setiap akhir periode atau awal
periode selama n periode.
Nilai Sekarang
Nilai sekarang ialah nilai sekarang dari serangkaian penerimaan/pembayaran
yang jumlahnya selalu sama, yang diterima/dibayarkan setiap akhir periode atau
awal periode selama n periode.
Keterangan:
- A ialah penerimaan/pembayaran di akhir periode
- i ialah suku bunga
- n ialah jangka waktu
Rumus JNA di atas dapat diubah susunannya sehingga diperoleh rumus n, rumus A:
Jumlah Nilai Sekarang (JNS) ialah jumlah dari nilai sekarang setiap
penerimaan/pembayaran di akhir periode yang dihitung dengan rumus:
(1 (1 i ) n )
JNS A
i
Keterangan:
- A ialah penerimaan/pembayaran di akhir periode
- i ialah suku bunga
- n ialah jangka waktu
Rumus JNS di atas dapat diubah susunannya sehingga diperoleh rumus n, rumus A:
JNS
A
(1 (1 i ) n )
i
Contoh:
1. Susi setiap bulan menabung Rp 75.000 di bank yang memberi bunga 15%
pertahun. Hitunglah tabungan susi setelah menabung selama 4 tahun.
Jawab :
A = 75.000 per bulan
i = 15% pertahun,
Bunga perbulan 15%:12 = 1,25%
n = 4 tahun x 12 = 48 bulan
Jadi JNA = 4.892.129,12
2. Jika omzet perusahaan X tiap bulan rata-rata Rp 2.500.000 dari jumlah barang
yang diproduksi. Bunga yang diperhitungkan 2% tiap bulan maka hitunglah
jumlah nilai sekarang penjualan perusahaan selama 6 tahun. Agar perusahaan
dapat menetapkan penerimaan riilnya sekarang.
Jawab:
A = Rp 2.500.000
i=2%
n = 6 x 12 = 72
Jadi, JNS = 94,960,157.86.
D. ANUITAS
Keterangan rumus:
- P ialah pinjaman pokok
- i ialah suku bunga
- A ialah anuitas
- n ialah banyak periode waktu
Contoh:
Pinjaman 5,000,000 diangsur secara anuitas selama 24 bulan, jika diketahui a11=
200.348,43 dan a18= 230.137,37. hitunglah besar bunga dan jumlah anuitas-nya.
Jawab:
a18 / a11 = (1+i) 18-11
jadi i = 2%
A = a11. (1+i)24-11+1
jadi A = 264.355,50
dengan demikian jumlah uang pada akhir tahun jika menggunakan bunga efektif
sebesar
FV = Rp.5.000.000,- x (1+0,126825)
= Rp.5.634.125,-
Latihan soal:
2. Pak Amir menerima pinjaman dari Bank dengan diskonto 20% pertahun. Uang
yang diterima Pak Amir sebesar Rp 5.000.000,-. Tentukan besar pinjaman Pak
Amir.
4. Haris menabung Rp. 4.500.000 setiap akhir tahun selama 4 tahun di bank
“Orange” yg memberi bunga 16% per tahun secara majemuk. Hitung jumlah
tabungannya setelah menabung selama 4 tahun.
5. Alma tiap bulan menabung sejumlah Rp. 45.000 pada Bank B yg memberi
bunga 1,2% tiap bulan. Jika Alma mengharapkan agar setelah beberapa kali
jumlah tabungannya akan menjadi sekurang2nya Rp. 7.750.000, berapa kali dia
harus menabung?