Anda di halaman 1dari 1

2 Internalisasi Biaya Eksternal

Perilaku memaksimalkan profit sering kali mendorong produsen untuk berlaku tidak
baik. Salah satu cara untuk meningkatkan profitnya adalah dengan memindahkan biaya-biaya
yang seharusnya ditanggung produsen kepada paihak lain. Biaya yang paling mudah untuk
dialihkan adalah biaya yang tidak mempunyai kaitan langsung proses produksi. Misalnya biaya
pembuatan penampungan limbah pabrik yang seharusnya di tanggung produsen karena
merupakan konsekuensi dari proses produksinya, dialihkan kepada masyarakat dengan cara
membuang begitu saja limbah pabrik ketempat-tempat umum. Tindakan ini jelas tidak baik,
karena produsen jelas-jelas mendapat keuntungan dari proses produksi, namun tidak mau
bertanggungjawab atas akibatnya, yaitu menanggung biaya penanganan limbah. Dalam ilmu
ekonomi, tindakan produsen ini di sebut negative externalities.

Pada pembahasan tentang garis besar ekonomi islam kita telah membahas bahwa konsep
adil dalam ekonomi islam diterjemahkan menjadi empat hal, yaitu dilarang melakukan
mafsadah, di larang melakukan transaksi gharar, di larang melakukan transaksi maisir, dilarang
melakukan transaksi riba. Salah satu bentuk mafsadah adalah melakukan kerusakan yang dalam
istilah ekonominya disebut negative externalities. Dalam konteks utility function, mafsadah juga
dapat diartikan bahwa islam hanya membolehkan utility function dibangun dalam pilihan ‘good’
X dan ’good’ Y (‘hal baik’ X dan ’hal baik’ Y). Pada prinsipnya utility function yang dibangun
dalam pilihan ‘good’ X dan ‘bad’ Y (‘hal baik’ X dan ‘hal buruk’ Y) atau dalam pilihan ‘bad’ X
dan ‘good’ Y, tidak dibolehkan karena tergolong tindakan mafsadah. Dalam pembahasan tentang
teori permintaan islami kita pun telah membahas tentang corner solution bila kita dihadapkan
pada pilihan haram X dan halal Y. Corner solution ini menunjukan bahwa kalaupun kita
dihadapkan pada pilihan ‘good’ dan ‘bad’, kita akan memilih seluruhnya ‘good’, dan
meninggalkan ‘bad’ sama sekali. Solusi lain selain meninggalkan ‘bad’ sama sekali (misalnya
pada saat darurat), selalu menghasilkan solusi yang tidak optimal.1

1
Sadono Sukirno. “Mikro Ekonomi: Teori Pengantar Edisi Ketiga.” Jakarta: PT Raja Grafindo. 2018.

Anda mungkin juga menyukai