Anda di halaman 1dari 4

C.

Kurva Penawaran dan Permintaan Jangka Panjang


1. Kurva Penawaran Jangka Panjang
Long run aggregate supply (LRAS) adalah kurva penawaran agregat jangka
panjang yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga dengan output potensial
dalam jangka panjang.
Kurva LRAS dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi seperti:
 Lahan dan bahan baku yang tersedia.
 Jumlah dan produktivitas tenaga kerja.
 Jumlah dan produktivitas modal.
 Kemajuan teknologi yang mempengaruhi produktivitas dan output
 Tingkat kewirausahaan dalam perekonomian.

Gambar 1

Kurva LRAS digambarkan sebagai garis vertikal yang mencerminkan fakta


bahwa penawaran agregat jangka panjang tidak dipengaruhi oleh perubahan tingkat
harga. Kurva LRAS vertikal pada titik yang diberi label sebagai tingkat alami dari
PDB riil. Tingkat alami dari PDB riil didefinisikan sebagai tingkat PDB riil yang
muncul ketika perekonomian menggunakan sepenuhnya semua sumber daya input
yang tersedia.
Dari gambar kurva diatas terdapat dua macam pandangan, yaitu sebagai berikut:
a) Pandangan klasik mengenai LRAS
Pandangan klasik melihat penawaran agregat sebagai inelastis dalam jangka
panjang. Menurut pandangan klasik, upah dan harga bersifat fleksibel sehingga
dalam jangka panjang perekonomian akan mempertahankan penuhnya lapangan
kerja. Para ekonom klasik percaya bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi
oleh faktor-faktor jangka panjang, seperti modal dan produktivitas.
Dalam pandangan ini, perubahan harga input tidak akan mempengaruhi
tingkat produksi dalam jangka panjang karena penawaran agregat dalam jangka
panjang bersifat inelastis. Pandangan klasik ini dianggap sebagai teori dasar dari
ekonomi makro dan memberikan landasan bagi pandangan ekonomi lainnya.
b) Pandangan keynesian mengenai LRAS

Menurut pandangan keynesian, kurva penawaran agregat (LRAS) dapat


condong naik dan elastis. Ini artinya, dalam jangka panjang, ekonomi bisa saja
berada di bawah tingkat kesempatan kerja penuh, seperti saat terjadi resesi.
Terjadinya resesi akan membuat masyarakat menyimpan uang mereka dan
mengakibatkan penurunan permintaan agregat.
Selain itu, Keynesian juga percaya bahwa upah dan harga dapat menjadi
kaku, sehingga ekonomi tidak otomatis kembali ke keseimbangan kesempatan
kerja penuh. Kurva penawaran jangka panjang versi Keynesian menunjukkan
bahwa dalam ekonomi terdapat titik di mana perusahaan dapat menggunakan
lebih banyak kapasitas produksi. Namun, ketika kapasitas penuh tercapai,
ekonomi akan kembali ke tingkat kesempatan kerja penuh. Hal ini berbeda
dengan pandangan ekonomi klasik yang menganggap bahwa kurva penawaran
jangka panjang bersifat inelastis.

2. Kurva Permintaan Jangka Panjang


Kurva Permintaan Agregat Jangka Panjang (Long-Run Aggregate Demand
Curve) adalah kurva yang menunjukkan tingkat output atau produk domestik bruto
(PDB) yang diminta pada setiap tingkat harga dalam jangka panjang. Berbeda dengan
kurva Permintaan Agregat jangka pendek, kurva Permintaan Agregat jangka panjang
didasarkan pada asumsi bahwa semua faktor produksi akan disesuaikan dengan
perubahan harga, sehingga dalam jangka panjang semua pasar dapat mencapai
keseimbangan. Kurva Permintaan Agregat jangka panjang umumnya bersifat vertikal,
yang menunjukkan bahwa tingkat harga tidak berpengaruh pada jumlah output atau
PDB yang diminta.
Kurva Permintaan Agregat jangka panjang didasarkan pada asumsi bahwa semua
harga dan faktor produksi dapat disesuaikan dalam jangka panjang, sehingga semua
pasar dapat mencapai keseimbangan. Pada jangka panjang, faktor produksi seperti
tenaga kerja, modal, dan teknologi dapat disesuaikan untuk mencapai tingkat output
yang optimal, sehingga permintaan agregat tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, seperti perkembangan teknologi dan populasi.
Dalam jangka panjang, permintaan agregat bersifat lebih inelastis daripada dalam
jangka pendek karena dalam jangka panjang faktor-faktor produksi dapat disesuaikan
dengan harga.
Kurva permintaan agregat jangka panjang menunjukkan hubungan antara harga
umum dan output keseluruhan dalam jangka panjang. Jadi, semakin tinggi harga
umum, semakin sedikit output yang diminta. Sebaliknya, semakin rendah harga
umum, semakin banyak output yang diminta.

Anda mungkin juga menyukai