Anda di halaman 1dari 18

FORMULASI STRATEGI DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL
BALANCED SCORECARD

KELAS A
PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1 - FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KELOMPOK 12

Rangga Fakhrurriza 210901502014


Akuntansi A

Nurmila 210901502015

Mutmainnah Nursaid 210901502016

Nur Nisya Asis 210901502017


TABLE OF CONTENTS

01 Balanced Scorecard

Formulasi Strategi dengan Metode Balanced


02 Scorecard
Balanced
01 Scorecard
Sejarah dan Defenisi
• SEJARAH

Balanced Scorecard pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1990-an oleh Robert Kaplan
dan David Norton, dua profesor Harvard Business School. Mereka mengembangkan konsep
Balanced Scorecard sebagai sebuah sistem manajemen strategi yang memperkenalkan
perspektif baru dalam pengukuran kinerja organisasi.

Konsep Balanced Scorecard ini pertama kali diperkenalkan dalam sebuah artikel yang
diterbitkan di Harvard Business Review pada tahun 1992 dengan judul "The Balanced
Scorecard: Measures that Drive Performance". Sejak itu, konsep Balanced Scorecard menjadi
populer di seluruh dunia dan menjadi salah satu alat penting dalam manajemen strategi.
• DEFINISI

Menurut beberapa ahli di Indonesia, Balanced Scorecard (BSC) dapat didefinisikan sebagai
sistem manajemen yang digunakan untuk mengukur dan mengelola kinerja organisasi dengan
cara menyelaraskan tujuan jangka panjang dengan strategi dan tindakan jangka pendek.

Sedangkan

sistem manajemen Balanced Scorecard merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk
mengelola pelaksanaan strategi, mengukur kinerja secara keseluruhan, serta berkomunikasi
tentang visi, strategi, dan tujuan kepada para pemangku kepentingan, mitra, dan rekan kerja.
Sistem ini juga mengukur kuantitatif kinerja organisasi dan bagian-bagiannya.
Tujuan
Balanced Scorecard memiliki beberapa tujuan
penggunaan dalam manajemen strategi, diantaranya
yaitu:
● Mengklarifikasi dan memperbaharui strategi
● Mengkomunikasikan strategi di seluruh perusahaan
● Menyesuaikan tujuan unit dan individu dengan
strategi
● Menghubungkan sasaran strategik dengan target
jangka panjang dan anggaran tahunan
● Identifikasi dan penyusuaian inisiatif strategik
● Pelaksanaan review kinerja berkala untuk
mempelajari dan meningkatkan strategi
Manfaat
Balance scorecard ini memiliki berbagai manfaat dalam
penggunaannya, dan dapat dilihat sebagai berikut:
● Keseimbangan antara penilaian internal dan proses
belajar dan pertumbuhan dan pengukuran eksternal
yang ditujukan untuk pemilik badan dan usaha
pelanggan.
● Keseimbangan antara outcomes measures yang
merupakan hasil dari masa lalu dan performance
driver pada masa yang akan datang.
● Keseimbangan antara unsur objektifitas terkait
dengan pengukuran hasil masa lalu dan unsur
subjektifitas terkait dengan pengukuran pemicu
kinerja masa akan datang yang membutuhkan
pertimbangan.
Perspektif
BSC sebagai suatu sistem manajemen kinerja
memberikan penekanan yang seimbang pada
pelanggan Proses bisnis
internal aspek keuangan dan keuangan dari empat
perspektif

Pembelajaran
keuangan dan
pertumbuhan
Balance
scorecard
Kaitan masing masing perspektif
• Perspektif keuangan
Dalam Balanced Scorecard, perspektif keuangan sangat penting dan pengukuran kinerja keuangan
dapat menunjukkan apakah perencanaan, implementasi, dan strategi telah berhasil. Penilaian keuangan
ini mencakup peningkatan pendapatan, peningkatan laba, dan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan pengembalian yang lebih baik dengan investasi modal yang lebih sedikit atau melalui
investasi dalam proyek yang menghasilkan pengembalian tinggi.
• Perspektif pelanggan
Unit bisnis harus menciptakan produk atau jasa baru yang lebih baik dan bernilai bagi pelanggan. Ada
dua kelompok pengukuran pelanggan yaitu kelompok inti dan kelompok penunjang
• Perspektif proses bisnis internal
Perspektif proses bisnis internal menampilkan proses kritis yang unik dan memberikan value
proposition yang menarik dan memuaskan pelanggan di segmen pasar yang diinginkan serta memenuhi
harapan pemegang saham. Prinsip dasar perspektif ini meliputi proses inovasi, operasi, dan pelayanan
purna jual.
Kaitan masing masing perspektif
• Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Perspektif Balanced Scorecard ini memberikan infrastruktur untuk mencapai ketiga perspektif
sebelumnya serta untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang. Investasi pada infrastruktur, seperti
pengembangan sumber daya manusia, teknologi, dan budaya organisasi, dapat memberikan hasil jangka
panjang bagi perusahaan.
Keunggulan Kelemahan
Mulyadi menjelaskan beberapa keunggulan Balanced
Menurut Anthony dan Govindarajan (2005), Balanced
Scorecard, diantaranya adalah komprehensif, koheren,
Scorecard yang merupakan sistem pengukuran kinerja
seimbang, dan terukur. Komprehensif berarti Balanced
perusahaan memiliki beberapa kelemahan, diantaranya
Scorecard memperluas perspektif yang sebelumnya
adalah :
hanya terfokus pada aspek keuangan, melainkan juga
a) Hubungan yang buruk antara ukuran perspektif non-
meliputi tiga perspektif lainnya yaitu: pelanggan, proses
keuangan dan hasilnya.
bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan.
b) Terfokus pada hasil keuangan (fixation on financial
Perluasan ini memberikan beberapa manfaat seperti:
result).
c) Tidak adanya mekanisme perbaikan (no mechanism
a) Menjanjikan kinerja keuangan yang lebih baik dan
for improvement)
berkelanjutan pada masa yang akan datang.
b) Memungkinkan perusahaan untuk menghadapi
lingkungan bisnis yang kompleks.
Formulasi Strategi dengan
02 Metode Balanced Balanced
Scorecard
1. Balanced Scorecard dalam Manajemen Strategi

Manajemen strategis adalah proses penggunaan strategi untuk memberikan nilai terbaik bagi
pelanggan dan mencapai visi perusahaan. Terdiri dari enam tingkatan utama: perumusan
strategi, perencanaan, strategi, pemrograman, penganggaran, implementasi, dan kontrol.
Balanced Scorecard memperluas tujuan strategis dalam empat perspektif: keuangan, pelanggan,
proses bisnis internal, pembelajaran, pertumbuhan. Dengan demikian, Balanced Scorecard dapat
menghasilkan rencana strategis yang komprehensif dan dapat digunakan untuk menghadapi
lingkungan bisnis yang kompleks
2. Proses Balanced Scorecard dalam Proses Manajemen Strategi

1. Langkah pertama dalam proses manajemen strategi adalah mengartikulasikan visi

2. Langkah kedua adalah mengkomunikasikan dan menghubungkan strategi organisasi dengan


tujuan departemen dan individu

3. Langkah ketiga adalah perencanaan bisnis, yang menggabungkan rencana bisnis dan
keuangan. Dengan menggunakan tujuan ambisius dari Balanced Scorecard sebagai unsur
untuk mengalokasikan sumber daya dan menetapkan prioritas,

4. Langkah terakhir adalah umpan balik dan pembelajaran, di mana organisasi dapat
memantau hasil jangka pendek dari tiga perspektif tambahan - pelanggan, proses bisnis
internal, serta pembelajaran dan Langkah terakhir adalah umpan balik dan pembelajaran, di
mana organisasi dapat memantau hasil jangka pendek dari tiga perspektif tambahan -
pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan
3. Penerjemahan Balanced Scorecard kedalam Sasaran Strategik
Komprehensif
Balanced Scorecard adalah media penerjemahan visi dan strategi meniadi sasaran
dan ukuran. Dalam menterjemahkan strategi berdasarkan balanced scorecard ke
dalam sasaran strategi yang komprehensif diperlukan langkah mempertimbangkan
dan memilih sasaran strategik dalam setiap perspektif untuk mewwjudkan visi,
misi, dan tujuan organisasi melalui strategi yang telah ditetapkan. Sasaran strategik
perspektif keuangan adalah shareholder value, sasaran strategik perspektif
customer adalah firm equity, sasaran strategi dari perspektif proses internal bisnis
adalah modal organisasi, sasaran strategi prespektif pembelajaran dan
pertumbuhan adalah human capital.
Sasaran strategik tersebut secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Shareholder value
● Meningkatkan return on invesment
● Pertumbuhan pendapatan
● Berkurangnya biaya
2. Firm Equity
● Meningkatkan kepercayaan pelanggan
● Kecepatan layanan
● Quality relationship dengan pelanggan
3. Organizational Capital
● Meningkatkan kualitas proses layanan pelanggan
● State of the art technology
● Terintegrasikannya proses layanan pelanggan
4. Human Capital
● Meningkatkan kapabilitas personel
● Meningkatkan komitmen personel
THANKS !

Anda mungkin juga menyukai