Anda di halaman 1dari 36

Manajemen Kinerja – MSDM A

Kelompok 1 :
Aries Pratama Putra
Kemas Evian Bagus Pratama
Yopi Ilham Akbar Putra
Pentingnya Ukuran

• Dalam kajian manajemen strategik,


pengukuran hasil (performace) berkaitan
dengan penentuan keberhasilan – apakah
strategi berhasil atau tidak. Artinya hasil akan
dijadikan ukuran apakah strategi berjalan baik
atau tidak.
• Penentuan hasil yang dijadikan ukuran menjadi
sangat penting karena akan menentukan
apakah strategi berjalan dengan baik atau
tidak.
Berbagai kendala dalam sistem
pengukuran kinerja :
• Visi tidak dapat dilaksanakan.
• Tujuan dan penghargaan tidak berkaitan
dengan strategi.
• Alokasi sumberdaya tidak berkaitan dengan
strategi.
• Umpan balik adalah taktis, bukan strategis.
Balance Scorecard (BSC)
Merupakan penilaian dalam mengukur bagaimana kinerja perusahaan
kaitannya dengan pelaksanaan misi dan strategi perusahaan.

Balance (berimbang): adanya keseimbangan


antara performance keuangan dan non
keuangan, performance jangka pendek dan
jangka panjang, antara performance yang
bersifat interal dan eksternal.
Balance
Scorecar
Scorecard (kartu skor): kartu yang digunakan
d untuk mencatat skor kemampua seseorang.
Kartu skor juga dapat digunakan untuk
merencanakan skor yang ingin diwujudkan
oleh seseorang di masa depan
Konsep Balance Scorecard
• ide utamanya menyangkut keseimbangan nilai
• adanya berbagai kepentingan sehingga satu dengan
lainnya haruslah seimbang.
• Sebagai suatu ukuran yang baru, konsep ini ternyata
dikembangkan oleh banyak pihak pada berbagai bidang,
yaitu pendidikan, penerapan Teknologi Informasi,
pengelolaan sumberdaya alam, sampai kepada koperasi.
• karena dinilai bahwa konsep ini baik banyak organisasi
mengadopsinya.
• ide utama BSC adalah adanya satu Papan Nilai yang
seimbang yang dapat digunakan sebagai alat ukur
menentukan apakah satu organisasi dinilai berhasil atau
tidak.
Konsep Balance Scorecard

• kartu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja


dengan memperhatikan keseimbangan antara sisi
keuangan dan non keuangan, antara jangka pendek
dan jangka panjang serta melibatkan faktor internal
dan eksternal.
• perusahaan yang berhasil didasarkan kepada
keseimbangan 4 hal yaitu: keuangan, customer,
proses bisnis/intern, dan pembelajaran-
pertumbuhan.
Di dalam sistem manajemen strategik
(strategic management system), ada 2
tahapan penting, yaitu tahapan
perencanaan dan implementasi.
1. Posisi balanced scorecard awalnya berada
pada tahap implementasi – sebagai alat ukur
kinerja secara komprehensif kepada para
eksekutif dan memberikan feedback tentang
kinerja manajemen.
2. keberhasilan penerapan balanced scorecard
memicu penggunaan pada tahapan
perencanaan strategik, tidak lagi sebagai alat
pengukur kinerja namun berkembang menjadi
strategik management sistem.
Diagram BSC

 
Perspektif
Pelanggan

 
Perspektif Misi dan Perspektif
Keuangan Strategi Proses
Organisasi Bisnis
Internal
 

Perspektif
Pembelajaran
dan
Pertumbuhan
Organisasi berfokus pada strategi
Memiliki arti :
• Menerjemahkan strategi ke dalam istilah operasional
• Menyeleraskan organisasi terhadap strategi
• Membuat strategi menjadi bagian dari pekerjaan setiap
karyawan
• Membuat strategi menjadi proses yang berkesinambungan
• Memobilisasi perubahan melalui kepemimpinan eksekutif
(excekutif leadership)
Balanced Scorecard adalah Strategi

Terdapat 4 aspek yang harus diperhatikan:


1. Perspektif keuangan
2. Perspektif pelanggan.
3. Perspektif proses bisnis internal.
4. Perspektif pembelajar dan pertumbuhan.
1. Perspektif Keuangan
(Apa tindakan konsekuensi ekonomi yang diambil untuk jangka panjang dan atau
jangka pendek)

3 tema srategis:
1. Pertumbuhan Pendapatan
yaitu: meningkatkan jumlah produk baru, menciptakan aplikasi baru bagi
produk yang sudah ada, mengembangkan pelanggan dan pasar yang baru,
serta pengadopsian strategi penentuan harga baru.
2. Penurunan Biaya
Bagaimana biaya perawatan dapat ditekan agar maksimal.
3. Penggunaan Aset
Contoh: Kas yang dimiliki perusahaan akan lebih baik jika diputar untuk
investasi, dan aset yang telah ada dimanfaatkan sedemikian rupa agar
memiliki nilai tambah.
2. Perspektif Pelanggan
(Segmen pasar dan pelanggan dimana unit bisnis akan bersaing)

Tujuan:
• Peningkatan pangsa pasar
• Peningkatan retensi pelanggan
• Peningkatan pelanggan baru
• Peningkatan kepuasan pelanggan
• Peningkatan profitabilitas pelanggan

Cara mengukur > pangsa pasar (persentase pasar), persentase


pertumbuhan bisnis dari pelanggan yang ada, persentase pelanggan
yang membeli kembali, jumlah pelanggan baru, tingkat dari survei
kepuasan pelanggan, dan profitabilitas individual dan segmen.
3. Perspektif Proses
(Proses yang diperlukan untuk memberikan nilai kepada pelanggan dan pemilik)

Rantai nilai proses:


• Proses inovasi > mengantisipasi kebutuhan yang timbul dan kebutuhan
yang potensial dari pelanggan, serta menciptakan produk dan jasa baru
untuk memuaskan kebutuhan itu.
• Proses operasional > menghasilkan dan mengirimkan produk dan jasa
yang telah ada kepada pelanggan
• Proses jasa pascapenjualan > memberikan pelayanan yang cepat
tanggap dan penting bagi pelanggan setelah produk atau jasa telah
dikirim.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
(Kemampuan yang diperlukan organisasi untuk memperoleh pertumbuhan jangka
panjang dan perbaikan)

3 tujuan utama:
1. Kemampuan karyawan > tingkat kepuasan karyawan, persentase
pergantian karyawan, produktivitas karyawan.
2. Motivasi, pemberdayaan, dan pelibatan karyawan > bagaimana
karyawan tersebut dapat aktif dan berinisiatif untuk menggunakan
dengan benar dan maksimal kompetensi yang telah dimilikinya.
3. Peningkatan kemampuan sistem informasi.
Implementasi dan pengukuran kinerja BSC
1. Ukuran Lag
Contoh: profitabilitas pelanggan
2. Ukuran Lead
Contoh: jumlah jam pelatihan karyawan
3. Ukuran Objektif
Contoh: pangsa pasar
4. Ukuran Subjektif
Contoh: kemampuan karyawan
5. Ukuran Keuangan
Contoh: berapa besar laba? Aset? Dsb.
6. Ukuran Non Keuangan
Contoh: jumlah pelanggan yang tidak puas.
7. Ukuran Eksternal
Contoh: kepuasan pelanggan, dan berapa “besar” pengembalian investasi?
8. Ukuran Internal
Contoh: efisiensi proses, dan kepuasan karyawan.
Keberhasilan penyusunan BSC
memberikan pembelajaran sbb:
• Keterlibatan kepemimpinan senior
• Mengartikulasi visi dan strategi perusahaan
• Mengidentifikasi kategori kinerja yang menghubungkan visi dan
strategi terhadap hasil
• Terjemahkan papan nilai kepada tim, devisi, dan tingkatan fungsi
• Kembangkan pengukuran yang efektif dan standar yang berarti
(jangka pendek dan panjang, memimpin, dan tertinggal)
• Kenakan penganggaran yang tepat, Teknologi Informasi,
Komunikasi, dan sistem imbal jasa
• Melihat BSC sebagai proses kontinius, membutuhkan perbaikan,
penilaian ulang, dan pemutakhiran, dan
• Percaya bahwa BSC sebagai fasilitator perubahan kultur dan
organisasi.
Kegagalan dalam penerapan BSC
• Tidak ada komitmen pimpinan
• Terlalu sedikit staf terlibat
• Scorecard disimpan saja
• Proses penyusunan yang lama dan sekali jadi
• Menganggap balanced scorecard  sebagai sebuah proyek
• Kesalahan memilih konsultan
• Atau menggunakan balanced scorecard  hanya untuk keperluan
pemberian kompensasi
Strategy Map
• Strategy map menunjukkan satu urutan
bagaimana strategi dapat diimplementasikan
dalam berbagai keadaan.
• Sifatnya jangka panjang,
• memberikan jaminan bahwa satu organisasi
berada pada satu jalur yang memang
dikehendaki, direncanakan oleh organisasi
ataupun perusahaan.
1. Memahami bahwa BSC adalah bagian dari
proses yang dimulai dengan strategi.
2. Keterlibatan manajemen senior sangat
dibutuhkan.
Penentuan Scorecard

• identifikasi yang sesuai sehingga dapat ditentukan apa


yang menjadi tujuan dan kegiatan pendukung serta
ukuran yang akan diterapkan – konsep pengukuran
kinerja
• Komitmen pimpinan puncak
• kemampuan menterjemahkan (cascading) ke seluruh
devisi ataupun ke dalam aksi yang dapat dilaksanakan
dan haruslah terukur.
Implementasi Scorecard
• Implementasi BSC pada awalnya merupakan papan nilai yang dinilai
seimbang antar berbagai perspektif untuk menentukan keberhasilan satu
organisasi ataupun perusahaan.
• diharapkan bahwa capaian dan kinerja satu organisasi dapat berkelanjutan
(sustainable).
• untuk mengimplementasikan BSC sekalipun dibutuhkan strategi.
Keunggulan Balance Scorecard

Meningkatkan
Meningkatkan
pengelolaan kinerja
kualitas perencanaan
personel
Faktor-faktor yang memacu kebutuhan
perusahaan untuk mengimplementasikan
BSC

Sistem
Lingkungan bisnis manajemen yang
yang sangat
kompetitif dan
tidak pas dengan
turbulen tuntutan
lingkungan bisnis
Mengapa perlu menerapkan
Balance Scorecard?
1. Mengimplementasikan Visi Dan Misi Organisasi
2. Meningkatkan Kinerja Organisasi
3. Untuk Rencana Bisnis suatu Oganisasi/ Perusahaan
4. Meningkatkan Komunikasi organisasi visi dan organisasi
5. Fokus pada kinerja masa depan
Contoh kasus
“penerapan metode Balance Scorecard
sebagai tolok ukur penilaian kinerja”
pengukuran yang dilihat dari 4 perspektif

Sumber : Kaplan and Norton 2008


Ukuran utama pada Perspektif
Pelanggan

Sumber Kaplan and Norton 2000:80


CONTOH KPI Menggunakan BSC
Kesimpulan
• Balance scorecard adalah Pengukuran kinerja yang dilakukan

perusahaan dg menggunakan 4 perspektif untuk mewujudkan visi,

strategi, dan kinerja yang diharapkan oleh perusahaan tsb.

• Pengukuran kinerja menggunakan Balance Scorecard merupakan

hal yang penting bagi suatu organisasi, diantaranya dapat

digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan


HASIL KAJIAN DISKUSI

1. Kendala penerapan BSC pada perusahaan anda dan cara mengantisipasinya ? (Pak Alvin)

Kendala yang biasa dihadapi dalam penerapan BSC :


• Penilaian terhadap karyawan lama VS karyawan baru, dimana karyawan lama mengharapkan
penilaian yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan baru, karena karyawan lama
beranggapan bahwa karyawan baru belum banyak kontribusinya terhadap perusahaan
dibandingkan dengan karyawan yang sudah lama bekerja.
• Pertumbuhan ekonomi global bisa mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan dan
berdampak terhadap budget operasional dalam hal ini kenaikan gaji, promosi, dll
Antisipasinya :
• Seorang atasan dalam memberikan penilaian harus melakukan close communication dengan
tatap muka langsung person by person, dan menjelaskan point demi point agar bawahannya
bisa mengerti secara utuh tidak ada miss understanding.
• Cara mengatasinya dengan melakukan pendekatan internal terhadap karyawan melalui
serikat pekerja atau town hall mengenai kondisi perusahaan.
• Mengganti porsi appraisal yang berhubungan dengan kenaikan gaji, seperti pemberian
pioneer allowance.
HASIL KAJIAN DISKUSI

2. Cara memberikan point atau angka yang diberikan seorang atasan


terhadap bawahannya pada penilaian KPI ? (Pak Sudarman)

• Penilaian atasan terhadap bawahan bersifat objektif, tidak menilai dari


like or dislike.
• Dalam dunia industri tidak menutup kemungkinan pegawai yang baru
bergabung bisa mendapatkan penilaian yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pegawai yang sudah lama bekerja, hal tersebut bisa dipengaruhi
oleh performance pegawai baru jauh lebih baik di bandingkan dengan
pegawai lama. Dengan hal tersebut bisa menciptakan kompetisi yang
sehat antar karyawan.
• Dalam hal penilaian, seorang atasan biasanya mendapatkan informasi
bawahannya baik secara vertikal maupun secara horizontal sehingga
informasi yang di dapat secara utuh.
HASIL KAJIAN DISKUSI

3. Formula yang dipakai dalam menentukan bobot nilai dalam KPI ?


(Ibu Risa)
• Formula yang di pakai dalam menentukan bobot nilai dalam KPI
sudah di tentukan oleh pihak manajemen bisa menggunakan skala 0-
10, 0-100. Contoh sebagai berikut :
HASIL KAJIAN DISKUSI

4. Implementasi penilaian 360 degree di masing-masing perusahaan ?


(Pak Sudarman)

• Penilaian 360 degree sudah di implementasikan di perusahaan


tempat Pak Aries bekerja yaitu di Krakatau Steel.
• Sedangkan di perusahaan tempat Pak Yopi, Pak Kemas, Pak Alvin, Pak
Sudarman bekerja penilian 360 degree belum di implementasikan.
HASIL KAJIAN DISKUSI

5. Penilaian yang bersifat distribusi umum di masing-masih perusahaan


? (Pak Kemas)

• Distribusi umum biasanya banyak terjadi di instansi pemerintahan.


• Sedangkan di industri manufaktur, oil & gas distribusi umum
presentasenya cukup kecil.
HASIL KAJIAN DISKUSI

6. Cara seseorang atasan atau manajemen untuk mempertahankan


karyawan yang punya performance bagus tetapi appraisalnya rendah
karena kondisi perusahaan yang kurang bagus ? (Pak Kemas)

• Salah satu caranya dengan memberikan penghargaan seperti


employee of the month, employee of the year, dengan harapan
karyawan memiliki motivasi dan merasa di hargai dan di perlukan
oleh perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai