Kelas :A
NIM : 12030117420080
Dosen Pengampu : Dr. Warsito Kawedar, Ak, CA
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
RESUME
STRATEGI MANAJEMEN KINERJA : PENDEKATAN BALANCE SCORECARD
6. Mengapa perspektif proses bisnis internal bisa dijadikan tolak ukur dalam balance
scorecard dalam mewujudkan kinerja dan keberhasilan keuangan yang dicapai
perusahaan yang bersifat jangka panjang?
Jawaban:
Menurut Kaplan dan Norton 1996, dalam proses bisnis internal, manajer harus
bisa mengidentifikasi proses internal yang penting dimana perusahaan diharuskan
melakukan dengan baik karena proses internal tersebut mempunyai nilai-nilai
yang diinginkan konsumen dan dapat memberikan pengembalian yang diharapkan
oleh para pemegang saham. Selain itu, scorecard dalam perspektif ini
memungkinkan manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka jalankan
dan apakah produk atau jasa mereka sesuai dengan spesifikasi pelanggan.Tahapan
dalam proses bisnis internal meliputi:
1) Inovasi.
Inovasi yang dilakukan dalam perusahaan biasanya dilakukan oleh bagian riset
dan pengembangan. Dalam tahap inovasi ini tolok ukur yang digunakan
adalah besarnya produk-produk baru, lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengembangan suatu produk secara relatif jika dibandingkan perusahaan
pesaing, besarnya biaya, banyaknya produk baru yang berhasil dikembangkan.
2) Proses Operasi.
Tahapan ini merupakan tahapan dimana perusahaan berupaya untuk
memberikan solusi kepada para pelanggan dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Tolok ukur yang digunakan antara lain Manufacturing
Cycle Effectiveness (MCE), tingkat kerusakan produk pra penjualan,
banyaknya bahan baku terbuang percuma, frekuensi pengerjaan ulang produk
| PENDEKATAN BALANCE SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA MANAJEMEN 7
sebagai akibat terjadinya kerusakan, banyaknya permintaan para pelanggan
yang tidak dapat dipenuhi, penyimpangan biaya produksi aktual terhadap
biaya anggaran produksi serta tingkat efisiensi per kegiatan produksi.
3) Proses Penyampaian Produk atau Jasa pada Pelanggan.
Aktivitas penyampaian produk atau jasa pada pelanggan meliputi
pengumpulan, penuimpanan dan pendistribusian produk atau jasa serta
layanan purna jual dimana perusahaan berupaya memberikan manfaat
tambahan kepada pelanggan yang telalh membeli produknya seperti layanan
pemeliharaan produk, layanan perbakan kerusakan, layanan penggantian suku
cadang, dan perbaikan pembayaran.
Hal yang perlu ditinjau adalah kepuasan karyawan dan produktivitas kerja
karyawan. Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan perusahaan perlu
melakukan survei secara reguler. Beberapa elemen kepuasan karyawan adalah
keterlibatan dalam pengambilan keputusan, pengakuan, akses untuk memperoleh
informasi, dorongan untuk melakukan kreativitas dan inisiatif serta dukungan dari
atasan. Produktivitas kerja merupakan hasil dari pengaruh agregat peningkatan
keahlian moral, inovasi, perbaikan proses internal dan tingkat kepuasan
1) “Poor correlation between non financial measures and results, Tidak ada
garansi bahwa profitabilitas dimasa yang akan datang akan mengikuti hasil
yang dicapai pada bidang-bidang non keuangan. Hal ini menjadi masalah
karena adanya asumsi bahwa profitabilitas masa depan mengikuti pencapaian
dari setiap pengukuran scorecard.
2) Fixation on financial results, Pada umumnya manajemen merasa tertekan
dengan kinerja keuangan perusahaan mereka, terlebih dengan adanya tekanan
dari pemegang saham (shareholders). Adanya tekanan yang berlebihan dapat
menimbulkan ketidakpastian terhadap pengukuran non keuangan ditambah
| PENDEKATAN BALANCE SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA MANAJEMEN 11
dengan tekanan yang terjadi dari hasil pengukuran balance scorecard yang
sedikit hubungannya dengan program intensif. Hal ini akan mengacaukan
kesesuaian tujuan (goal congruence) yang menyebabkan manajer lebih peduli
terhadap kinerja keuangan.
3) No mechanism for improvement, Salah satu kelemahan yang paling menonjol
dari balance scorecard adalah perusahaan tidak dapat mencapai “strectch
goals”. Jika perusahaan tidak mempunyai mekanisme perbaikan untuk
mencapai “strectch goals”, maka perusahaan perlu memiliki inovasi proses
bisnis yang lebih baik.
4) Measures are not up dated, Banyak perusahaan yang tidak memiliki
mekanisme yang formal untuk melakukan up dated pengukuran untuk
meluruskan perubahan-perubahan dalam strategi. Hasilnya perusahaan harus
membuat pengukuran berdasarkan strategi yang lalu atau yang lama.
5) Measurement are overload, Terlalu banyaknya pengukuran menyebabkan
manajer kehilangan fokus dan cenderung akan melakukan banyak hal dalam
satu waktu.
6) Difficult in establishing trade-offs”. Beberapa perusahaan menggabungkan
pengukuran keuangan dan non keuangan dalam satu laporan, dan memberi
masing-masing laporan dengan bobot. Tetapikebanyakan balance scorecard
tidak memperbaiki bobot pada ukuran tersebut. Jika bobot tersebut tidak
tersedia maka akan sulit untuk membuat trade-offs antara keuangan dan non
keuangan.
10. Mengapa prinsip-prinsip balance scorecard menjadi tolak ukur yang sangat
penting diperhatiikan dalam menentukan keberhasilan implementasi teknik
pengukuran kinerja balance scorecard?
Jawaban:
Ada beberapa hal yang mendasari pentingnya suatu prinsip-prinsip balance
scorecard menjadi suatu tolak ukur dalam menentukan keberhasilan implementasi
balance scorecard sebagai berikut:
1) Melengkapi tolak ukur kinerja keuangan dengan tolak ukur pemicu kinerja.
Tolak ukur kinerja keuangan tanpa tolak ukur pemicu kinerja tidak mampu
untuk mencapai bagaimana hasil akhir tersebut dicapai dan juga tidak
memberikan indikasi awal atas sejauh mana keberhasilan penerapan strategi.
| PENDEKATAN BALANCE SCORECARD DALAM PENGUKURAN KINERJA MANAJEMEN 12
Sebaliknya tolak ukur pemicu kinerja tanpa tolak ukur keuangan tidak
memungkinkan unit bisnis untuk mengetahui apakah perbaikan-perbaikan
operasional yang dilakukan telah diterjemahkan kepada perkembangan usaha
yaitu peningkatan jumlah pelanggan yang ada serta bermuara pada akhir
peningkatan kinerja keuangan.
2) Rangkaian sasaran dan tolak ukur yang dipakai diturunkan dari strategi serta
dilakukan pemilahan sasaran dan tolak ukur yang hanya bernilai kritis bagi
pencapaian strategic success perusahaan.
3) Rangkaian sasaran dan tolak ukur dikomunikasikan ke seluruh bagian
organisasi, komunikasi berguna untuk mengirimkan sinyal bagi seluruh
karyawan atas sasaran-sasaran penting yang harus dicapai agar strategi dapat
berhasil.
4) Tiap tolak ukur yang dimasukkan dalam balance scorecard merupakan sebuah
elemen dari hubungan sebab akibat yang menggambarkan strategi organisasi
dan terkait dengan sasaran keuangan.
5) Balance scorecard perusahaan menggambarkan hasil strategik dari para senior
eksekutif. Balance scorecard diawali para senior eksekutif sampai kepada
manajemen tingkat menengah.