Anda di halaman 1dari 42

ACTIVITY

BASED
MANAGEMENT
Dini Julianti 022117175
Alisya Nur Aulia 022117179
Rachmelia Syaliha 022117181
Reza Putra Ramadon 022117187
Zulfahmi Rizki Rau H 022117193
Eneng Ropiah 022117203

1
Lingkungan bisnis dan turbulen
PENDAHULUA sekarang ini menuntut perubahan radikal
metode yang digunakan manajemen
N ACTIVITY untuk mengelola proses bisnis, dari
pengelolaan bisnis berbasis fungsi ke
BASED pengelolaan bisnis berbasis aktivitas.
Jika perusahaan salah dalam memilih
MANAGEMENT metode yang digunakan dalam
mengelola proses bisnis untuk
memasuki lingkungan bisnis yang
kompetitif dan turbulen, maka
kelangsungan hidup perusahaan akan
dipertaruhkan
2
Konsep ABM

Pendekatan manajemen yang


memusatkan pengelolaan
pada aktivtias

1. Pemusatan pengelolaan dengan tujuan untuk


pada aktivitas untuk melakukan improvement 2. Pemusatan pengelolaan
improvement berkelanjutan
terhadap customer value. berkelanjutan terhadap value pada aktivitas untuk
yang dihasilkan bagi customer, menghasilkan laba dari
dan laba yang dihasilkan dari penyediaan value bagi
penyediaan value tersebut customer : dalam menghasilkan
fitur produk/jasa yang
menghasilkan value bagi
customer, dan dalam
mengurangi biaya
Konsekuensinya adalah perlunya pergeseran paradigma
terhadap organisasi. Dalam paradigma organisasi yang

KOSEKUENSI menggunakan manajemen tradisional terdapat anggapan


bahwa jika setiap fungsi dalam organisasi mampu secara
PEMUSATAN optimal mewujudkan tujuan masing-masing, maka tujuan
organisasi secara keseluruhan akan dapat diwujudkan secara
PENGELOLAA optimal pula pandangan ini disebut functional view.
Melalui improvement berkelanjutan terhadap proses

N KE bisnis ini perusahaan dapat menghasilkan dua manfaat

AKTIVITAS
sekaligus :

1) meningkatkan kualitas produk/ jasa bagi customer

2) mengurangi biaya
4
POSISI ABM
DALAM
RESOURSE
MANAJEMENT SYSTEM

5
MENGAPA AKTIVITAS DIJADIKAN SEBAGAI FOCUS
PENGELOLAAN ?
Aktivitas merupakan Aktivitas Memadukan Ukuran Kinerja Keuangan
penyebab biaya dan Nonkeuangan

1. Personel menggali informasi Aktivitas mengonsumsi sumber daya yang diukur dengan
berlimpah tentang aktivitas data nonkeuangan dan keuangan, dan dengan teknologi
2. Fokus pengelolaan di letakan pada informasi, data tersebut (keuangan dan nonkeuangan) dapat
aktivitas diidentifikasi secara jelas dengan aktivitas yang
bersangkutan

Aktivitas memudahkan evaluasi


terhadap alternative Aktivitas Menggambarkan Adanya Saling
Ketergantungan
Aktivitas memudahkan evaluasi terhadap
alternative Wewenang dan informasi Melalui analisis terhadap masukan dan keluaran- suatu
berlimpah tentang aktivitas memampukan aktivitas dapat diperoleh gambaran adanya saling
responsible manajer melakukan pengelolaan ketergantungan antara aktivitas satu dengan aktivitas
terhadap aktivitas, sehingga pengurangan lain dalam perusahaan, dan antar perusahaan dalam
biaya menjadi akibatnya jejaring organisasi

Aktivitas Memudahkan Improvement


Aktivitas Memfokuskan
Berkelanjutan
Strategi Perusahaan
Aktivitas menyediakan informasi tentang value-
1. Differentiation added activities dan non-value-added activities,
sehingga menyediakan dasar untuk melakukan
strategy improvement terhadap aktivitas
2. Low cost strategy
FUNGSI, DEPARTEMEN,
PROSES, AKTIVITAS, DAN
TUGAS Fungsi
Fungsi adalah kumpulan orang dalam
satu atau lebih lokasi yane memiliki tujuan Aktivitas
sama
Aktivitas adalah gambaran dengan kata
Departemen kerja + kata benda tentang apa yang
dikerjakan oleh organisasi Contoh:
Departemen adaiah bagian
menerima barang, menerbitkan order
fungsi tertentu
peinbelian, memindahkan barang,
menghadiri rapat, mencatat pesanan,
melaksanakan penyiapan mesin,
menerbitkan laporan
Proses Proses
adalah kumpulan
aktivitas yang saling
terkait yang dijalankan
berdasarkan serangkaian prosedur Tugas
untuk mencapai sasaran tertentu. Tugas (task) adalah langkah
yang diperlukan untuk
melaksanakan aktivitas
PENGGOLONGAN
AKTIVITAS
Aktivitas primer adalah aktivitas Value added activity adalah
yang memberikan kontribusi aktivitas yang diperlukan
secara langsung ke pelaksanaan
misi departemen atau organisasi. untuk memenuhi kebutuhan
customer atau persyaratan
pihak luar
prioritasnya Nilainya

Aktivitas sekunder adalah Non-value added activity


aktivitas yang mendukung
aktivitas Aktivitas ini bersifat adalah aktivitas yang tidak
administratif dan ada di setiap bermanfaat bagi customer
departemen.
BAGAIMANA ACTIVITY-BASED MANAGEMENT
DILAKSANAKAN?

Pemilihan aktivitas Pengurangan-mengurangi


1. 3. (non-value-niddesf actrvity)
(activity selection)

2. 4.
Pembagian aktivitas Penghilangan Aktivitas
(activity sharing) (activity elimination)

9
ABM terdiri atas dua kelompok kegiatan

1. activity selection 1. activity reduction


2. activity sharing 2. activity elimination

Activity selection dan activity sharing ditujukan ke value-added activities agar


aktivitas ini produktif dan efisien. Activity reduction dan activity elimination ditujukan
ke non- value added activities agar aktivitas yang tidak menambah nilai bagi customer
ini berkurang atau hilang. ABM menitikberatkan pengelolaannya ke pengurangan atau
penghilangan non-value added activities agar proses yang digunakan untuk
memberikan layanan bagi customer menjadi effective cost.
Tujuan ABM
Dari formula tersebut dapat dilihat
bahwa jika ABM berhasil mengurangi
ABM yang menitikberatkan atau menghilangkan non-value-added
activities, CE akan mendekati 100%.
pengelolaannya ke non value added Dengan kata lain, ABM bertujuan
activity ditujukan untuk untuk
meningkatkan cost effectiveness meningkatkan cost effectiveness proses
proses yang digunakan untuk yang diukur dengan CE agar CE mendekati
melayani customer. Cost 100%. Ukuran CE tersebut dapat digunakan
effectiveness proses diukur dengan oleh manajemen untuk merencanakan
program pengurangan dan penghilangan
cycle effectiveness (CE) yang non- value-added activity dan improvement
dihitung dengan formula terhadap value-added activity melalui
activity selection dan activity sharing
CE = Processing Time ÷ Cycle
11
Time
Bagaimana ABM Dilaksanakan untuk Meningkatkan CE Mendekati 100%?

usaha-usaha cerdas dan strategik yang digunakan untuk mengurangi atau


menghilangkan non-value-added activities

12
Moving time adalah waktu yang digunakan
customer untuk mendapatkan layanan dari
perusahaan. Moving time mencerminkan
aktivitas yang dilakukan oleh customer yang
Pengurangan tidak bernilai tambah bagi mereka. Dengan
atau demikian, untuk mengurangi atau
menghilangkan, moving time yang tidak
penghilangan bernilai tambah bagi customer, usaha
moving time strategik yang ditempuh manajemen
merupakan kebalikan dari cara lama
(memecah layanan bagi customer ke dalam
fungsi-fungsi) yaitu dengan
mengintegrasikan proses layanan kepada
customer melalui: (1) cellular
manufacturing dan (2) one point of
13
contact
Cellular manufacturing
Diterapkan pada layanan customer dalam perusahaan jasa seperti perusahaan Asuransi. Dalam bisnis layanan
kesehatan, customer memperoleh layanan kompleks dengan cepat melalui sekali kontak dengan para spesialis,
layanan bagi pasien dengan one point of contact ini disebut dengan disease management-pasien memperoleh
layanan dari berbagai dokter spesialis yang bekerja sama secara lintas disiplin dalam mendiagnosa dan
melakukan tindakan medis terhadap problem yang dihadapi pasien

14
One point of contact

Menyediakain layanan one point of contact sehingga mengurangi atau


bahkan menghilangkan moving time yang tidak bernilai tambah bagi 1
customer

Mengurangi inspection time karena dalam organisasi lintas 2


fungsional hanya terdapat dua sampai tiga jenjang organisasi

Mengurangi processing time dalam layanan bagi customer, karena


organisasi lintas fungsional dapat menyediakan layanan kompleks 3
dan cepat bagi customer

dapat diwujudkan dengan mengubah struktur organisasi dari fungsional hirarkhis ke cross-
functional organization. Gambar 27.7 melukiskan struktur organisasi lintas fungsional.
Struktur organisasi lintas fungsional sebagaimana dilukiskan pada Gambar 27.7 tersebut
bermanfaat untuk
Pengurangan atau penghilangan waiting/storage time

1. Dalam JIT purchasing, 2. Vendor-managed inventory merupakan


perusahaan membeli peluang yang diberikan kepada pemasok
barang pada jumlah sesuai untuk mengelola sediaan yang dibutuhkan
dengan yang diperlukan oleh perusahaan di lokasi yang berdekatan
pada saat barang yang dengan tempat pengonsumsian barang yang
bersangkutan. Dengan vendor-managed
bersangkutan diperlukan
inventory, tanggung jawab penyediaan
barang vang dibutuhkan oleh perusahaan
dialihkan ke pemasok dengan win-win
relationship
Pengurangan atau penghilangan inspection time

Karena manajer tidak secara penuh


mempercayai pekerjaan karyawan, sehingga
Waktu yang digunakan oleh perusahaan diperlukan otorisasi berjenjang melalui
untuk melakukan inspeksi terhadap hirarki organisasi untuk proses pelayanan
pekerjaan karyawan mencerminkan kepada customer. Oleh karena itu, untuk
aktivitas tidak bernilai tambah bagi mengurangi atau menghilangkan inspection
customer. Mengapa diperlukan time, langkah strategik yang dapat ditempuh
adalah:
inspection time? (1) memberdayakan karyawan
(2) membangun organisasi yang lebih
datar (flatter organization)
(3) (3) total quality control
(4) (4) zero defect
Pemberdayaan karyawan
Ditujukan untuk memampukan karyawan dalam
pengambilan keputusan atas pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya tanpa otorisasi eksplisit dari
manajer atasannya. Diperlukan empat langkah
strategik, untuk memberdayakan karyawan:
(1)membangun kompetensi yang diperlukan
karyawan untuk melaksanakan pekerjaannya;
(2)memberi wewenang kepada karyawan untuk
mengambil keputusan tanpa otorisasi eksplisit dari
manajer atasannya;
(3)Menyediakan informasi untuk memampukan
karyawan dalam pengambilan keputusan
berkualitas;
(4)memverikan insentif kepada karyawan karena
risiko yang ditanggung dalam pengambilan keputusan
yang dilakukan. Pemberdayaan karyawan mengurangi
secara signifikan dan bahkan dapat menghilangkan
waktu inspeksi.
Pemberdayaan karyawan menyebabkan manajer menengah
yang semula berfungsi sehagai penyampai (relay) perintah dari
manajemen puncak menjadi tidak diperlukan lagi.
Jenjang manajerial dapat dikurangi sampai ke tingkat minimal,
sehingga menjadikan struktur organisasi lebih mendatar (flatter
organization). Organisasi yang lebih mendatar mengurangi
secara signifikan waktu yang digunakan untuk menginspeksi
pekerjaan karyawan.
Total quality management

meletakkan pengendalian atas kualitas di Dengan total quality management, jumlah


keseluruhan proses pembuatar produk atau product defect dapat ditekan sampai ke
penyerahan jasa, sejak produk atau jasa tingkat minimal, bahkan sanıpai ke tingkat
didesain, diproduksi, diserahkan kepada zero defect. Total quality management
customer sampai dengan customer s e l
Tota l qu alit y
mengurangi atau menghilangkan inspection
e s a i membeli atau mengonsumsi
man age me nt
time, karena kualitas sudah mulai
produk atau jasa. dikendalikan sejak awal, mulai dari desain
Kualitas produk yang sebelumnya hanya produk atau jasa, pengadaan bahan, dan
menjadi tanggung jawab personel di fungsi selama proses produksi, sehingga
produksi (bagian inspeksi, bagian produksi, mengakibatkan waktu inspeksi menjadi
dan bagian desain) diperluas menjadi berkurang secara signifikan
tanggung jawab setiap fungsi yang
dibentuk dalam organisasi perusahaan
Dapat dicapai melalui
pemanfaatan teknologi
informasi untuk menjadi
Zero defect electronic eye dalam proses
pembuatan produk.
Inspection time berkurang
atau dapat dihilangkan
melalui pemanfaatan
teknologi informasi
ABM juga mencakup activity selection dan
activity sharing atas value-added activity.
Activity selection adalah proses pemilihan
Activity Selection value-added activity yang paling efisien di
antara berbagai alternatif value-added
Dan activities yang dipilih. Activity sharing
Activity Sharing adalah proses optimalisasi pemanfaatan
atas value-added activity untuk berbagai tujuan
penyediaan nilai bagi customer. Just-in-
Value-Added Activity time manufacturing adalah contoh
perwujudan activity selection dan activity
sharing atas value-added activity
APA YANG MENJADI PEMAMPU PERSONEL
UNTUK MELAKSANAKAN ABM

1.

Penyusunan peta aktivitas, melalui


business process analisis

2.
3.
Pengungkapan informasi lengkap
tentang aktivitas melalui process Pengembangan rencana improvement
value analisys terhadap aktivitas berdasarkan informasi
tentang aktivitas yang diperoleh dari
process value analisys

22
ABM hanya dapat dilaksanakan jika personel
perusahaan memiliki pengetahuan tentang
aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan
2. Pergeseran paradigma terhadap organisasi
produk dan jasa bagi customer. Oleh karena itu,
proses bagi customer perlu dianalisis ke dalam
a. Functional View memandang organisasi
berbagai aktivitas
sebagai “a collectionof functional boxes”
Efektifitas 1.
b. Process View memandang organisasi
sebagai “A pool of shared competencies and
resources” dengan paradigma baru “process
view”, proses bisnis dikelola secara terpadu,
sehingga perusahaan mampu menyediakan
layanan kompleks dan cepat untuk
customer

Business Process Analisys (BPA)


pemecahan proses bisnis ke dalam subproses dan aktivitas. Dalam BPA
dilakukan analisis terhadap proses yang diinginkan oleh perusahaan
23
untuk menghasilkan produk dan jasa bagi custumer
Ada 2 tujuan BPA

1. Untuk mencari peluang 2.Sebagai landasan


improvement terhadap untuk pendesainan ABC
kualitas proses yang
system, improvement
digunakan oleh perusahaan
dalam pemuasan terhadap pengukuran
kebutuhan customer kinerja, dan decision
system
Tahap – Tahap Identifikasi

BPA
subproses

A
Identifikasi
business process 1 BP 2
A Identifikasi subproses
dan aktivitas
B
Identifikasi
Aktivitas
Identifikasi subproses

Proses eksekutif Proses dukungan intern Proses pemerolehan bisnis baru


01 02 03
a.Perumusan strategi a.Proses layanan sumber daya manusia a.Proses promosi penjualan/advertensi
b.Proses pengendalian keuangan b.Proses pelatihan penjualan produk/jasa
b.Perencanaan strategi
c.Proses pelatihan personel c.Proses pembuatan proposal
c.Penyusunan program d.Proses system informasi e.Proses d.Proses penawaran harga
d.Pemyusunan anggaran layanan administrasi f.Proses e.Proses penerimaan order
pengelolaan kas

Proses pendesainan produk/jasa Proses operasi Proses dukungan pasca jual


04 05 06
a.Proses riset pasar a. Proses perkiraan produk/jasa a. Proses pembungkusan

b.Proses perencanaan produk/jasa b. Proses perencanaan produk/jasa b. Proses logistic luar

c.Proses pendesainan produk/jasa c. Proses pengadaan c. Pendidikan/pelatihan customer

d.Proses pengembangan produk/jasa d.Proses perencanaan fasilitas dan


d. Layanan pertanyaan customer
peralatan
e.Proses pengujian penerimaan pasar e. Penyediaan suku cadang untuk
e. Proses pengolahan dan
reparasi servis
f. Proses pemeliharaan 26
Dalam mengidentifikasi aktivitas,
perlu dilakukan definisi aktivitas
tidak terlalu luas, sehingga dapat
menyulitkan pencarian peluang
IDENTIFIKA untuk melakukan improvement,
SI namun juga tidak terlalu sempit
dan terlalu rinci, sehingga dapat
MASALAH membuat rumit analisis tanpa
menghasilkan informasi yang
bermanfaat.

27
BPA adalah melaksanakan process value
analysis pengidentifikasian komponen value
dan non value added activities dalam suatu
proses. Pada langkah ini, berbagai aktivitas
yang membentuk subproses dan proses
ditentukan nilainya dipandang dari sudut
Process customer. Ada dua langkah penting dalam
process value analysis ini : Penghitungan cycle
Value Analysis effectiveness setiap aktivitas.
Pengumpulan informasi lengkap tentang
aktivitas
Penggolongan aktivitas ke dalam tiga
golongan: real value added activities (RVA),
business value added activities (BVA), dan non
value added activities (NVA)

28
Penggolongan Aktivitas

RV 1
A
Aktivitas yang tidak menambah nilai pandang dari
sudut customer, namun diperlukan oleh bisnis

2 BV
A
Aktivitas yang dipandang dari sudut customer
akhir, diperlukan untuk menghasilkan keluaran
yang diharapkan oleh customer tersebut
NV 3
A
Aktivitas yang tidak diperlukan baik dari
sudut pandang customer maupun bisnis.
29
Kriteria menentukan apakah suatu aktivitas
menambah nilai atau tidak bagi customer

Perubahan keadaan
Perubahan keadaan tidak dapat
tesebut dapat dicapai
dicapai melalui aktivitas
sebelumnya melalui aktiivitas
Value sebelumnya
added Non value
activity Added activity
Aktivitas tersebut tidak
Aktivitas tersebut memungkinkan
aktivitas lain dapat dilaksanakan memungkinkan aktivitas
lain dapat dilaksanakan
Cycle effectiveness adalah ukuran yang menunjukkan
seberapa besar nilai suatu aktivitas bagi pemenuhan
kebutuhan customer

Dalam proses pembuatan produk dan penyerahan


jasa diperlukan cycle time yang merupakan
keseluruhan waktu yang diperlukan untuk mengolah
Penghitungan bahan baku menjadi produk jadi atau proses
penyerahan jasa. Cycle time dibagi menjadi empat

cycle
komponen sebagaimana dilukiskan pada gambar 27.3,
pada gambar tersebut dilukiskan berbagai jenis waktu
yang membentuk cycle time dan dua jenis aktivitas

effectiveness yang mengkonsumsi waktu tersebut: value added


activity dan non value added activity. Proses produksi
yang ideal akan menghasilkan cycle time sama dengan
processing time. Ukuran cost effectiveness proses
dihitung dengan membandingkan processing time
dengan cycle time dengan istilah cycle effectiveness
(CE).

31
Pengumpulan informasi lengkap tentang aktivitas

Resource driver Activity driver quantiy


Resource driver, adalah sesuatu yang menjadi kuantitas activity driver yang tersedia untuk
penyebab timbulnya konsumsi sumber daya oleh dimanfaatkan oleh cost object.
aktivitas

Customer aktivitas
Resource informasi penting yang perlu diidentifikasi
berkaitan dengan aktivitas adalah
driver quantity
customer.
kuantitas
sumber daya yang tersedia untuk
dikonsumsi Flowchart aktivitas
aktivitas.
Resource Behaviour gambar yang melukiskan arus pekerjaan yang
dilaksanakan dalam suatu aktivitas Flowchart
sesuatu yang menjadi penyebab timbulnya
menyediakan informasi ringkas tentang aktivitas
konsumsi aktivitas oleh cost object.
dalam bentuk grafik

Acticity driver Cost object


sesuatu yang menjadi penyebab timbulnya produk, jasa, customer yang mengonsumsi aktivitas
konsumsi aktivitas oleh cost object. yang dilaksanakan perusahaan.
Pengembangan Rencana Improvement terhadap Bisnis

Identifikasi masalah 1

Identifikasi penyebab 2
masalah

Penyelesaian masalah 3

Hasil pelaksanaan process value analysis digunakan sebagai


landasan untuk improvement terhadap proses melalui langkah
langkah berikut ini :
Identifikasi masalah

Masukan
Kesenjangan (Seperti material dan informasi)

Pemborosan Sumer daya manusia (SDM)


Unsur
Kategori
Ketidakefisienan
Proses Metode

Ketidakstabilan
Teknologi
Fishbone diagram dapat digunakam untuk
merinci lebih lanjut penyebab masalah yang
Fishbone diagram diidentifikasi. Contoh masalah dalam proses
pembelian yang memakan waktu identifikasi yang
Identifikasi Penyebab lama di empat faktor adalah : metode, SDM,
masalah masukan, dan teknologi. Identifikasi masalah ini
kemudian dianalisis lebih lanjut dan diidentifikasi
penyebab masalahnya sebagaimana diidentifikasi
penyebab masalahnya

35
Contoh penyelesaian masalah

Perencanaa pengadaan 1

Seleksi dan evaluasi pemasok 2


Proses pembelian yang
diidentifikasi memerlukan
waktu lama tersebut diatas
Negosiasi kontrak 3
dilaksanakan melalui 5
aktivitas

Penerbitan order pembelian 4

Penerimaan barang 5
komponen penyebab non-value
Manajer bagian pembelian added activities:
merencanakan improvement 1. Perusahaan akan menggunakan
terhadap sistem pembelian strategi “vendor managed
baru. Dari seluruh transaksi inventory”
pembelian setiap tahun 80% 2.
Tanggung jawab atas penyediaan
bahan baku dipikul oleh pemasok,
merupakan transaksi
sehingga perusahaan dalam
pembelian bahan baku. keadaan zero inventory Utang
Rencana improvement yang 3. usaha sebagai akibat transaksi
akan diimplementasikan dalam pembelian bahan diakui pada saat
tahun anggaran 2008 bahan baku diserah kan oleh
ditunjukan untuk mengurangi pemasok ke pabrik untuk dipakai
waiting/storage time
Setelah dapat diidentifiksi yang
Dari improvement dengan
menjadi target untuk dihilangkan,
langkah strategic “vendor
langkah selanjutnya adalah
managed inventory” tersebut,
perkiraan jumlah rupiah yang
dua akatifitas ini direncanakan
dapat di hasilkan sebagai akibat
akan dihilangkan karena
penghilangan aktivitas penerbitan
customer yang memanfaatkan
order pembelian dan aktivitas
keluaran kedua aktivitas tersebut
penerimaan barang.
akan menjadi tidak ada.
Untuk itu, pengambil keputusan
1. Aktivitas penerbitan order
perlu melakukan akses ke database
pembelian
untuk aktivitas penerbitan order
2. Aktivitas penerimaan
pembelian dan aktivitas
barang
penerimaan barang
Jika misalkan perubahan sistem pembelian
dengan langkah strategi “vendor managed
inventory” dalam contoh tersebut
diperkirakan akan mengakibatkan Untuk mengitung Target Cost
pengurangan aktivitas seleksi dan evaluasi Reductions yang berasal dari
pemasok maka dengan melakukan analisis berkurangnya aktivitas seleksi dan
terhadap data base aktivitas dapat di
perkirakan target cost reductions dari
evaluasi pemasok, kalikan
pengurangan tersebut dengan langkah kuantitas berkurangnya resource
langkah sebagai berikut driver quantity yang dihitung
1. Prakirakan jumlah berkurang resource pada butir (a) dengan resource
driver quantity yang dikonsumsi oleh driver rate yang bersangkutan
aktivitas seleksi dan evaluasi pemasok
sebagai akibat implementasi “Vendor
Managed Inventory”
HUBUNGAN ANTARA ACTIVITY-BASED BUDGETING, ACTIVITY-BASED MANAGEMENT
DAN ACTIVITY-BASED COST SYSTEM
MINDSET YANG MELANDASI MANAJEMEN BERBASIS AKTIVITAS

Mindset adalah sikap mental mapan yang dibentuk melalui pendidikan,


pengalaman, dan prasangka. Mindset memberikan peta mental yang
dipakai sebagai dasar untuk bersikap dan bertindak. Manajemen berbasis
aktivitas dilandasi oleh empat mindset berikut ini: (1) custonr value, (2)
continuous improvement, (3) cross-functional mindset, dan (4) employee
empowerment mindset

Anda mungkin juga menyukai