PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
Oleh karena improvement terhadap system hanya dapat diwujudkan
melalui perencanaan program pengelolaan berbasis aktivitas yang membentuk
system, maka perencanaan program pengelolaan berbasis aktivitas
dilaksanakan melalui penyusunan anggaran berbasis aktivitas.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Anggaran ?
2. Apa Pentingnya Informasi Tentang Aktivitas Dalam Penyusunan
Anggaran ?
3. Bagaimana Proses Penyusunan Activity-Based Budget ?
4. Apa Peran Teknologi Informasi Dalam Proses Penyusunan Anggran ?
3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa konsep anggaran.
2. Untuk mengetahui pentingnya tentang aktivitas dalam penyusususan
anggaran.
3. Untuk mengetahui proses penyusunan activity based budget.
4. Untuk mengetahui peran teknologi informasi dalam proses penyusunan
anggaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Anggaran
Mitos adalah kayakinan tentang sesuatu yang tidak lagi sesuai dengan
realitasnya. Mitos tentang anggaran adalah keyakinan personel organisasi
tentang anggaran tradisional yang tidak lagi sesuai dengan tuntutan lingkungan
bisnis yang telah berubah sekarang ini. Lingkungan bisnis yang didalamnya
customer memegang kendali bisnis, kompetisi sangat tajam, dan perubahan
telah berubah menjadi radikal, pesat, serentak, dan pervasif, menuntut
penggantiaan mitos tentang anggaran dengan realitas baru tentang anggaran
yang sesuai dengan tuntutan lingkungan bisnis terkini.
3
2. Keterbatasan Yang Melekat Pada Sistem Penyusunan Anggaran
Tradisional
4
dengan anggaran. Jika atribut sudah komprehensif, koheren, terukur, dan
berimbang melekat dalam company scorecard, melalui proses casceding atribut
tersebut juga dibangun dalam anggaran yang dihasilkan melalui pendekatan ini.
5
center. Inisiatif strategik setiap mission center dan service center dijabarkan
lebih lanjut ke dalam program. Berdasarkan informasi dalam kartu program
inilah anggaran untuk tahun tertentu disusun dengan merinci lebih lanjut
kegiatan, investasi, pendapatan, biaya, dan arus kas yang diperkirakan
perbulan selama tahun anggaran. Penjabaran program ke anggaran pada
hakikatnya merupakan kegiatan memperluas prakiraan pendapatan, biaya, dan
cost of capital yang akan diperoleh atau dikeluarkan dalam tahun anggaran
melalui berbagai pemacu nilai seperti penciptaan dan pertumbuhan pangsa
pasar, peningkatan laju pertumbuhan penjualan, peningkatan profit margin,
pengurusan biaya, pengurangan pajak penghasilan, pengurangan beban
modal, dan peningkatan produktivitas aktiva.
6
2. Nilai aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk dan jasa bagi
customer.
3. Resource driver.
4. Aktivity driver.
5. Cycle effektivenesis
6. Capacity resource
7. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan aktivitas.
1. Customer
2. Aktivitas
1) Permintaan pembeliaan
2) Pemilihan pemasok
3) Penempatan order pembeliaan
4) Penerimaan barang
5) Pencatatan transaksi pembeliaan
7
3. Resource Driver
4. Aktivity Driver
5. Capacity Resource
6. Cycle Effectiveness
7. Perilaku Biaya
8
C. Proses Penyusunan Activity-Based Budget
a. Struktur
Case Manager
9
Case Manager bertanggung jawab atas pengembangan komitmen
seluruh anggota tim yang berasal dari berbagai fungsi dalam dua hal seperti
mewujudkan tujuan tim dan melakukan improvement berkelanjutan terhadap
sistem yang digunakan unuk mewujudkan tujuan tim.
Team leader
Team leader adalah pemimpin tim yang dibentuk untuk mencapai tujuan-
tujuan jangka pendek. Tim ini dibubarkan jika tujuan tim telah tercapai.
b. Komite Anggaran
10
1) Merumuskan sasaran anggaran dan kebijakan pokok perusahaan untuk
tahun anggaran.
2) Menyampaikan informasi mengenai tujuan dan kebijakan pokok tersebut
kepada para manajer penyusun anggaran.
3) Meninjau ulang rancangan anggaran yang diajukan para manajer
penyusun anggaran.
4) Melakukan negosiasi dengan para manajer penyusun anggaran
mengenai rancangan anggaran yang mereka ajukan.
5) Mengajukan rancangan anggaran perusahaan secara keseluruhan
kepada dewan komisaris dan rapat umum pemegang saham (RUPS)
6) Meninjau ulang anggaran yang telah disetujui oleh dewan komisaris dan
RUPS
7) Melakukan negosiasi dengan para manajer penyusun anggaran
mengenai anggaran yang telah disahkan RUPS.
8) Melakukan revisi anggaran sesuai dengan kebijakan rapat umum
pemegang saham.
c. Departemen Anggaran
11
6) Menganalisis realisasi anggaran, menafsirkan hasil-hasilnya dan
membuat laporan ringkas mengenai hasil analisisnya tersebut kepada
direksi.
7) Mengadministrasikan proses perubahan dan penyesuaian anggaran
perusahaan.
12
Rancangan anggaran induk untuk kepentingan eksternal merupakan
hasil pengolahan rancangan anggaran induk untuk kepentingan internal. Beda
di antara kedua anggaran induk tersebut adaalah anggaran induk untuk
kepentingan internal disusun berbasis aktivitas, sedangkan anggaran
indukuntuk kepentingan eksternal disusun berbasis komponen yang akan
disajikan dalam laporan laba rugi untuk pihak luar (biaya produksi, biaya
pemasaran, dan biaya administrasi dan umum).
13
untuk melakukan improvement berkelanjutan terhadap proses yang digunakan
perusahaan untuk menghasilkan value bagi kepuasan customer.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pergeseran struktur organisasi ke tim lintas fungsional dan pergeseran
manajemen ke manajemen berbasis aktivitas menuntut perubahan pendekatan
dalam proses penyusunan anggaran. Activity based budgeting telah menggeser
pendekatan fungsional dalam penyusunan anggaran. Rencanan laba jangka
pendek yang disusun berbasis aktivitas lebih memperjelaskan apa yang akan
dilakukan personel dalam memuaskan kebutuhan customers.
Activity based budgeting mengarahkan personel dalam menghasilkan
target cost reduction selama tahun anggaran. Faktor penting yang
memberdayakan anggaran adalah informasi berlimpah tentang aktivitas seperti
: aktivitas customer, nilai aktivitas dipandang dari sudut customer, resource
driver, resource driver quantity, activity driver, aktivity driver quantity, cyle
effectiveness driver, perilaku biaya dalam hubungannya dengan aktivitas, tipe
aktivitas, dan cost object.
Penerapan pendekatan activity based budgeting dalam penyusunan
rencana laba jangka pendek perusahaan bukan lagi merupakan masalah
pilihan, namun sudah merupakan maslah kelangsungan hidup perusahaan. Jika
tren perusahaan perusahaan yang bermain di pasar global menuju ke activity
based budgeting, waktu tidak lagi berpihak kepada eksekutif indonesia dalam
hal penerapan pendekatan activity based budgeting tersebut.
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Capezio, Peter dan Debra Morehouse, Taking the Mystery Out of TQM:
Practical Guide to Total Quality Management, Franklin Lakes: Career
Press Inc., 1995.
16