Anda di halaman 1dari 23

MODUL XII

PENDAHULUAN
Tahap ini merupakan tahap terpendek jangka
waktunya diantara tahap lain dalam proses
perencanaan.
Dengan perubahan pengorganisasian SDM,
pengelolaan berbasis fungsi yang telah biasa
digunakan oleh manajemen di masa lalu diubah
menjadi pengelolaan berbasis aktivitas (activity-based
management).
Manajemen berbasis aktivitas ini menuntut eksekutif
untuk mengubah cara yang digunakan untuk
menyusun anggaran, dari functional-based budgeting
ke activity-based budgeting.
PENYUSUNAN ANGGARAN
DIDASARKAN PADA PROGRAM
Proses penyusunan program menghasilkan dokumen yang
berisi informasi berikut ini:
1. Ringkasan yang dibuat oleh case manager dan manajer
fungsional, yang menjelaskan secara singkat gambaran
program
2. Sasaran strategik dan target yang hendak diwujudkan
3. Insiatif strategik yang dijabarkan melalui program
4. Program-program yang akan dilaksanakan dan tahun-
tahun rencana pelaksanaannya
5. Rencana pengeluaran modal, baik jumlah maupun jadwal
pengeluarannya.
6. Proyeksi keuangan yang akan dihasilkan dari program.

Penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses


penghalusan prakiraan, baik kegiatan maupun pendapatan
dan/atau biaya, dan arus kasnya, yang telah dibuat pada
saat penyusunan program.
PENYUSUNAN ANGGARAN MERUPAKAN TAHAP
PENTING DALAM RESOURCE MANAGEMENT SYSTEM
Sebagai bagian dari Resource management system, sistem
penyusunan anggaran digunakan untuk merencanakan
laba untuk jangka waktu pendek, biasanya satu tahun.
Melalui sistem penyusunan anggaran, direncanakan
jumlah dan nilai sumber daya yang akan diperoleh
perusahaan dari customer melalui resources-producing
activities yang akan dilaksanakan selama tahun anggaran
dan jumlah dan nilai sumber daya perusahaan yang akan
dikonsumsi resources-producing activities, resources-
contributing activities, support activities, dan hygiene and
houskeeping activities dalam memenuhi kebutuhan
customer selama jangka waktu yang sama.
Penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan
perencanaan pencipta nilai, sehingga menjanjikan
dihasilkannya laba memadai selama jangka waktu
anggaran.
MITOS DAN REALITAS TENTANG
ANGGARAN
KELEMAHAN FUNCTIONAL-BASED
BUDGETING
Berfokus ke tujuan fungsional, bukan tujuan
pemuasan kebutuhan customers, baik intern, maupun
ekstern.
Anggaran biaya disusun hanya dengan
menghubungkan biaya dengan wewenang yang
dimiliki oleh manajer yang bertanggung jawab atas
biaya yang bersangkutan.
Tidak dilandasi oleh continuous improvement mindset
Lebih dilandasi oleh problem solving mindset, bukan
opportunity mindset.
Lebih berfokus ke aspek keuangan, bukan ke rencana
aktivitas.
KONSEP ACTIVITY-BASED BUDGETING
Adalah proses perencanaan pengerahan dan
pengarahan seluruh aktivitas perusahaan ke penciptaan
nilai.
Activity-Based Budgeting berfokus ke penciptaan nilai
Penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan
perencanaan laba jangka pendek. Dalam perencanaan
ini, tujuan utamanya: bagaimana menghasilkan laba
memadai dalam periode anggaran, yang biasanya
mencakup jangka waktu satu tahun atau kurang.
Oleh karena itu, komponen penting yang
direncanakan dalam perencanaan laba jangka pendek
ini adalah pendapatan, biaya, dan aktiva.
Selisih antara pendapatan dan biaya dibandingkan
dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh
pendapatan menjadi ukuran apakah aktivitas yang
dilaksanakan oleh perusahaan selama tahun anggaran
dapat menciptakan nilai atau menghancurkan nilai.
Dalam penciptaan nilai, fokus penyusunan anggaran
di arahkan ke tujuh pemacu nilai:
Pemerolehan atau pertumbuhan pangsa pasar
Peningkatan laju pertumbuhan penjualan
Peningkatan produktivitas aktiva
Peningkatan profit margin
Pangurangan pajak penghasilan
Pengurangan biaya
Pengurangan biaya modal (cost of capital)

Nilai yang diciptakan diukur dengan menggunakan


ukuran economic value added (EVA):
EVA = Pendapatan – biaya – Beban Modal
Activity-based budgeting merupakan proses
perencanaan pengerahan dan pengarahan
seluruh aktivitas perusahaan ke pemacu nilai
 Result-producing activities: adalah aktivitas yang secara langsung
berkaitan dengan penyediaan produk dan jasa bagi customer luar.
Contoh: aktivitas fungsi penjualan (perusahaan manufaktur), aktivitas
fungsi pemberian kredit (perbankan)
 Result-contributing activities: adalah aktivitas yang memberikan
dukungan secara langsung kepada result-producing activities dalam
penyediaan produk dan jasa bagi customer. Contoh: aktivitas produksi
(manufaktur), aktivitas fungsi legal (perbankan)
 Support Activities: pusat jasa yang menyediakan layanan bagi result-
producing activities dan results-contributing activities. Contoh: aktivitas
fungsi keuangan dan akuntansi (manufaktur), aktivitas fungsi SDM
(perbankan)
 Hygiene and housekeeping activities: adalah pusat jasa yang menyediakan
layanan kebersihan dan kerumahtanggaan bagi result-producing
activities, results-contributing activities, dan support activities. Contoh:
aktivitas kebersihan lingkungan dan aktivitas kafetaria.
Mindset yang melandasi Activity-Based
Budgeting
Activity –based budgeting dilandasi oleh 3 mindset:
Customer value mindset: mengarahkan proses
penyusunan anggaran untuk menjadikan organisasi
mampu menghasilkan produk & jasa yang menghasilkan
value bagi customers melalui berbagai value-added
activity bagi customers.
Continuous improvement mindset: mendorong seluruh
personel untuk merencanakan aktivitas improvement
berkelanjutan terhadap sistem dan proses yang digunakan
oleh organisasi untuk menghasilkan value bagi customers.
Organizational system mindset: menghasilkan aktivitas
pemberdayaan karyawan dan pengembangan organisasi
lintas fungsional yang menciptakan lingkungan kerja yang
nyaman bagi personel untuk secara optimum
memanfaatkan kompetensi mereka.
Perbedaan Activity-based Budgeting dengan
Functional-based budgeting
Keunggulan Activity-Based Budgeting
Proses penyusunan anggaran mengarahkan perhatian
pada seluruh personel organisasi ke pencarian
berbagai peluang untuk melakukan improvement
terhadap sistem yang digunakan untuk menghasilkan
value bagi customers.
Penyusun anggaran memperoleh gambaran jelas
antara penyebab dengan akibat.
Mendorong personel untuk mengimplementasikan
cara berpikir berbasis sistem-keputusan improvemnet
di satu bidang tidak dapat dilepaskan pengaruhnya
terhadap bidang lainnya.
PENTINGNYA INFORMASI TENTANG AKTIVITAS
DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN
Untuk menjadikan penyusunan anggaran sebagai
perencanaan penciptaan nilai, ada 2 hal penting yg
harus dipahami:
Aktivitas yang digunakan oleh perusahaan dalam
penciptaan
Faktor yang menjadi pemacu nilai

Cost object adalah sesuatu yang menjadi tujuan


konsumsi sumber daya, berupa produk, jasa, customer
dan lokasi. Cost Object merupakan tujuan akhir
dikeluarkannya suatu biaya.
Dalam Activity-based budgeting manajer penyusun
anggaran membutuhkan informasi lengkap tentang
aktivitas:
Customer yang memanfaatkan keluaran yang
dihasilkan oleh aktivitas
Nilai aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan
produk dan jasa bagi customer
Resource driver
Activity driver
Cycle effectiveness
Capacity resource
Perilaku biaya dalam hubungannya dengan aktivitas
PROSES PENYUSUNAN ACTIVITY-BASED BUDGETING
Proses penyusunan ABB ditentukan oleh beberapa
faktor:
Waktu penyusunan anggaran
Manajemen tradisional: waktu lama untuk menyusun anggaran, fungsi anggaran
sebagai alat perencanaan dan pengendalian.
Manajemen modern: sangat pendek, fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan
alat pemotivasi personel.
Asumsi tentang realitas bisnis
adalah landasan yang digunakan oleh manajemen di dalam memandaang 3 hal yang
menentukan anggaran: hasil, sumber daya, dan usaha, menjelaskan komponen-
komponen yang harus ada atau dibentuk sebagai landasan untuk penyusunan
anggaran.
Proses
menjelaskan urutan langkah yang harus ditempuh dalam penyusunan
anggaran tersebut
Keluaran yang dihasilkan dari Proses Penyusunan
Anggaran
Anggaran Induk untuk Kepentingan Intern
 Rancangan neraca projeksian
 Rancangan laba rugi projeksian
 Rancangan anggaran biaya result-producing activities
 Rancangan anggaran biaya result-contributing activities
 Rancangan anggaran biaya support activities
 Rancangan anggaran hygiene and housekeeping activities
 Rancangan anggaran investasi
 Rancangan anggaran kas
Anggaran Induk untuk Kepentingan Ekstern
 Rancangan neraca projeksian
 Rancangan laba rugi projeksian
 Rancangan anggaran penjualan
 Rancangan anggaran produksi
 Rancangan anggaran unit pendukung
 Rancangan anggaran pembelian
 Rancangan anggaran kas
 Rancangan anggaran investasi
Proses Penyusunan Activity-based budget
1. Menanamkan customer value mindset dan continous
improvement mindset ke dalam diri budgetees
2. Menganalisis aktivitas
3. Menyusun rencana kegiatan dan kegiatan
improvement terhadap sistem selama tahun
anggaran
4. Melalukan estimasi pendapatan dan/atau biaya
pelaksanaan kegiatan, baik yang rutin maupun yang
bersifat improvement
5. Mengajukan usul rancangan anggaran tim dan
fungsi ke komite anggaran
6. Melaksanakan proses review dan pengesahan
terhadap rancangan anggaran.
PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PROSES
PENYUSUNAN ANGGARAN
Teknologi informasi menyediakan kemudahan untuk
membuat rencana laba jangka pendek untuk berbagai
macam skenario masa depan, melalui paket peranti
lunak komputer yang tersedia di pasar, yang berfungsi
sebagai on-line analytical processor, yang dapat
digunakan untuk menghasilkan activity based budget.

Anda mungkin juga menyukai