Anda di halaman 1dari 18

ANGGARAN MODUL

BERBASIS AKTIVITY 15
Capaian Pembelajaran :
Setelah menyelesaikan modul 15 ini, mahasiswa diharapkan mampu
mampu berkontribusi dalam penyusunan rencana strategis organisasi
dan menjabarkan rencana strategis menjadi rencana operasional
organisasi pada level fungsional terkait dengan penyusunan anggaran
berbasis aktivitas

15.1 PENGERTIAN ANGGARAN BERBASIS AKTIVITAS


15.2 PRINSIP-PRINSIP DASAR ACTIVITY BASED BUDGETING

15.3 ANALISIS AKTIVITAS


15.1 PENGERTIAN ANGGARAN BERBASIS AKTIVITAS

Penganggaran berbasis aktivitas (ABB) adalah metode penganggaran di mana aktivitas


dianalisis secara menyeluruh untuk memprediksi biaya.
Setiap biaya yang dikeluarkan oleh bisnis akan dilihat dengan cermat untuk menentukan
apakah efisiensi dapat diciptakan, dan biaya dikurangi. Pencapaian tingkat efisien tersebut bisa
dalam bentuk pengurangan tingkat aktivitas atau penghapusan total aktivitas yang tidak
perlu.
Pada akhirnya, ABB bertujuan untuk menganalisis cost driver(pemicu biaya) yaitu penyebab
langsung dari suatu biaya, dan pengaruhnya terhadap total biaya yang dikeluarkan. Misalnya,
jika Anda ingin menentukan jumlah listrik yang dikonsumsi dalam periode tertentu, jumlah
unit yang dikonsumsi menentukan total tagihan listrik. Dalam skenario seperti itu, unit-unit
listrik yang dikonsumsi dan memungkinkan bisnis menjadi lebih menguntungkan.
ABB lebih cocok untuk bisnis baru yang tidak memiliki data biaya historis yang dimiliki bisnis
yang lebih mapan. Perusahaan baru tidak memiliki informasi keuangan historis selama
bertahun-tahun. Mungkin bermanfaat bagi perusahaan rintisan yang lebih baru untuk
memeriksa setiap pemicu biaya dan tingkat aktivitas yang sesuai untuk membuat proyeksi
keuangan yang lebih akurat.
Sistem anggaran berbasis aktivitas menyusun anggaran berdasarkan biaya dalam melakukan
berbagai aktivitas dan mengaitkan konsumsi sumber daya ke aktivitas, mendefinisikan
hubungan yang jelas antara konsumsi sumber daya dengan keluaran

Setiap departemen harus mengidentifikasi aktivitas atau proses usaha untuk melakukan
perbaikan, jumlah perbaikan, dan bagaimana merencanakan mencapai target perbaikan.
Proses dalam penyajian penganggaran berbasis aktivitas menyoroti paling untuk mengurangi
biaya dan menghilangkan aktivitas yang boros.
Penganggaran berbasis aktivitas merupakan prosedur menyusun anggaran yang berfokus
pada biaya aktivitas atau pemacu biaya yang diperlukan untuk operasi. Penganggaran
berbasis aktivitas memisahkan biaya ke dalam kelompok biaya yang homogen berdasarkan
pemacu biaya yang berasal dari penghargapokokan berbasis aktivitas. Dengan demikian,
penganggaran berbasis aktivitas dimulai dari memisahkan semua biaya anggaran ke dalam
kelompok biaya, seperti unit, gugus (batch), produk, dan fasilitas
15.2 PRINSIP-PRINSIP DASAR ACTIVITY BASED BUDGETING
Ada tiga prinsip dasar dalam activity based budgeting, yaitu sebagai berikut :
1. Activity based budgeting berfokus pada pemahaman tentang aktivitas dan hubungannya
untuk mencapai tujuan strategic.
Activity based budgeting ini diawali dengan manajemen mendefinisikan visi, misi,
strategi dan usulan nilai dari produk/jasa. Strategi dirumuskan berbasis pada analisis
customer requirement, pengetahuan pasar dan persaingan untuk menentukan nilai
(value) yang dapat diberikan kepada customer.
Melalui serangkaian langkah, strategi ini didefinisikan untuk mendukung attribute
performance yang mengusulkan nilai suatu produk/jasa. Proses cascading (turunan)
dapat digunakan untuk mengartikulasi bagaimana strategi seharusnya direfleksikan
dalam proses dan aktivitas.
2. Activity based budgeting berfokus ke penciptaan nilai.
Nilai dapat diciptakan ketika customer bersedia menggunakan produk/jasa.
Sasaran yang diperlukan untuk menciptakan nilai di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Pemerolehan/pertumbuhan pangsa pasar.
b. Peningkatan laju pertumbuhan penjualan.
c. Peningkatan profit margin.
d. Pengurangan biaya.
e. Pengurangan pajak penghasilan.
f. Peningkatan produktivitas aktiva.
g. Pengurangan biaya modal
3. Activity based budgeting merupakan proses yang mengarahkan seluruh aktivitas
perusahaan untuk menciptakan nilai.
Aktivitas perusahaan untuk penciptaan nilai dikelompokkan pada empat golongan,
yaitu sebagai berikut. :
1) Aktivitas yang secara langsung berkaitan dengan penyediaan produk dan jasa
bagi costumer luar.
2) Aktivitas yang memberikan dukungan secara langsung kepada Aktivitas hasil
pengolahan (result producting activities )dalam penyediaan produk dan jasa bagi
costumer.
3) Pusat jasa yang menyediakan layanan bagi Aktivitas hasil pengolahan (result
producing activities) dan aktivitas hasil pengkontribusian (result contributing
activities).
4) Pusat jasa yang menyediakan layanan kebersihan dan kerumahtanggaan bagi
ketiga aktivitas lainnya.
15.3 ANALISIS AKTIVITAS
Dalam menerjemahkan strategi ke dalam aktivitas, para manajen dapat melakukan
identifikasi proyek-proyek antar departemen dan proyek perbaikan (improvement) dari
tingkat aktivitas khususnya.
Analisis aktivitas adalah proses pengidentifikasian, penggambaran, dan evaluasi aktivitas
yang tercantum dalam program yang akan dilaksanakanoleh tim dalam tahun
anggaran. Aktivitas yang akan dilaksanakan selama tahun anggaran adalah aktivitas
yang telah dicantumkan dalam program. Analisis aktivitas ini dilandasi dengan target
costs yang telah ditentukan
Analisis aktivitas dilaksanakan dalam empat langkah, yaitu sebagai berikut.
1) Aktivitas apa yang dikerjakan.
2) Berapa orang terlibat dalam aktivitas tersebut.
3) Waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas tersebut.
4) Penaksiran nilai (value) dari aktivitas tersebut bagi organisasi, termasuk
rekomendasi untuk memilih dan mempertahankan hanya pada aktivitas yang
menambah nilai
Aktivitas penambah nilai yang berupa aktivitas kebijakan harus memenuhi
persyaratan-persyaratan berikut ini.
(1) Aktivitas tersebut menyebabkan perubahan keadaan
(2) Perubahan keadaan tidak dapat dicapai dengan aktivitas sebelumnya.
(3) Aktivitas tersebut memungkinkan aktivitas lain dapat dilaksanakan.

Untuk mengurangi biaya, aktivitas bernilai tambah dikelola melalui:


1) Pemilihan aktivitas (activity selection) adalah pemilihan diantara sejumlah
aktivitas yang disebabkan strategi persaingan.
2) Pembagian aktivitas activity sharing peningkatan efisiensi aktivitas yang
diperlukan dengan menggunakan skala ekonomi.

Kegiatan atau aktivitas (activity) adalah keseluruhan tindakan dalam organisasi yang
mengonsumsi sumber daya (tenaga kerja, peralatan, dan lain-lain) yang berguna bagi
manajer untuk tujuan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan demi
memenuhi kebutuhan pelanggan.
Identifikasi Aktivitas
Identifikasi aktivitas mencakup observasi dan mendaftar pekerjaan yang dilakukan dalam
suatu organisasi pekerjaan atau tindakan yang diambil menyangkut konsumsi sumber daya.
Setelah identifikasi aktivitas kemudian aktivitas tersebut dicatat dalam dokumen yang disebut
sediaan aktivitas. Dalam sediaan aktivitas terdapat bermacam aktivitas, seperti desain, dan
pengembangan produk, pembuatan kartu tanda, pengepakan produk, persiapan mesin,
rancangan rekayasa, pembelian bahan, pembayaran pemasok, penyediaan utilitas (pemanas
listrik, dll) dan penyediaan ruangan.
Penggolongan Tingkat Aktivitas
1. Aktivitas Tingkat Unit (unit level activity ) adalah aktivitas yang dikonsumsikan oleh
produk berdasarkan unit yang dihasilkan dari aktivitas tersebut.
2. Aktivitas berkaitan dengan gugus (batch related activity) atauaktivitas tingkat gugus
(batch level activity) adalah aktivitas yang dikonsumsi oleh produk berdasarkan jumlah
gugus produk yang diproduksi. Gugus (batch) adalah sekelompok produk yang
diproduksi dalam satu kali proses.
3. Aktivitas penunjang produk (produc sustaining activity) atauaktivitas tingkat produk
(produc level activity) adalah aktivitas yang dikonsumsi oleh produk berdasarkan jenis
produk yang dihasilkan dari aktivitas tersebut.
4. Aktivitas penunjang fasilitas (facility sustaining activities) atauaktivitas tingkat fasilitas
adalah aktivitas yang dikonsumsi oleh produk berdasarkan fasilitas yang dinikmati oleh
produk yang diproduksi.
Pemicu Aktivitas
Pemicu Aktivitas adalah sesuatu yang menjadi penyebab timbulnya konsumsi aktivitas
oleh objek biaya. Pemacu aktivitas merupakan dasar yang digunakan untuk
membebankan biaya aktivitas ke objek biaya yang memanfaatkan aktivitas tersebut.
Pemacu aktivitas digolongkan menjadi empat, yaitu:
(1) Pemacu aktivitas tingkat unit (unit level activity driver) adalah dasar pembebanan
biaya aktivitas ke produk yang menggunakan jumlah unit produk, jam mesin, dan
jam tenaga kerja langsung.
(2) Pemacu aktivitas tingkat gugus (batch-level activity driver) adalah dasar
pembebanan biaya aktivitas ke produk dengan menggunakan jumlah gugus.
(3) Pemacu aktivitas tingkat produk (product-level activity) adalah dasar pembebanan
biaya aktivitas ke produk yang menggunakan konsumsi waktu untuk mendesain
dan mengembangkan produk tersebut.
(4) Pemacu aktivitas tingkat fasilitas (facility-level activity driver) adalah dasar
pembebanan biaya aktivitas ke produk berdasarkan pemanfaatan fasilitas
Biaya aktivitas
Biaya aktivitas (activity cost) dimanfaatkan untuk mengukur kinerja karyawan dalam
melakukan perbaikan terhadap proses dan untuk menaksir biaya secara cermat dalam
penyusunan anggaran.
Biaya aktivitas digolongkan menjadi empat, yaitu
(1) Biaya aktivitas tingkat unit (unit-level activity costs) atau biaya yang berkaitan dengan
unit (unit related cost) adalah biaya yang dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah unit
produk yang dihasilkan, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
energy mesin, biaya bahan pembantu, biaya komisi penjualan, dan biaya usaha variable
lainnya.
(2) Biaya aktivitas berkaitan dengan gugus (batch-related activity costs)atau Biaya Aktivitas
tingkat gugus (batch-level activity cost) adalah biaya persiapan (set up cost) untuk
pesanan, seperti biaya inpeksi dan biaya pesanan pembelian.
(3) Biaya aktivitas penunjang produk (product-sustaining activity) atau biaya aktivitas
tingkat produk (product-level activity cost) adalah biaya yang berkaitan dengan
penelitian dan pengembangan produk tertentu, seperti biaya desain produk, biaya
desain proses pengolahan produk, biaya pengujian produk, dan biaya untuk
mempertahankan produk agar tetap dapat dipasarkan (meliputi biaya iklan, biaya
distribusi, dan biaya garansi produk).

(4) Biaya aktivitas penunjang fasilitas (facility-sustaining activity costs)atau biaya aktivitas
tingkat fasilitas (facility-level activity cost) adalah harga yang berkaitan dengan
aktivitas untuk mempertahankan kapasitas yang dimiliki perusahaan, seperti biaya
penyusutan, biaya asuransi dan biaya gaji karyawan kunci.

Biaya aktivitas tingkat gugus, biaya aktivitas tingkat produk, dan biaya aktivitas tingkat
fasilitas merupakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang diproduksi
dalam setiap pesanan produksi, sehingga disebut biaya yang tidak berkaitan dengan unit
(non-unit related cost).
Objek Biaya
Objek biaya (cost object) adalah tujuan dikeluarkannya suatu biaya yang diukur dan dibebankan ke setiap
pos, seperti proyek, produk, pelanggan, pelayanan unit organisasi (misalnya Bagian Pabrik dan Bagian
Penjualan) serta aktivitas lainnya.
Biaya langsung atau biaya tidak langsung berkaitan dengan objek biaya:
(1) Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dengan mudah dan cermat diletusuri sebagai objek
biaya.
(2) Biaya tidak langsung (nondirect cost)adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan cermat dilacak
sebagai objek biaya karena penyebab terjadinya biaya lebih dari satu aktivitas.
Cara Pembebanan Biaya ke Objek Biaya
1) Penelusuran langsung (direct tracing) adalah proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang
berkaitan secara khusus dan secara fisik
2) Penelusuran pemacu (driver tracing) adalah penggunaan pemacu untuk membebankan biaya ke objek
biaya. Penelusuran pemacu menggunakan dua jenis pemacu dalam menelusuri biaya ke objek biaya,
yaitu pemacu sumber daya dan pemacu aktivitas.
 Pemacu sumber daya mengukur permintaan sumber daya oleh aktivitas dan digunakan untuk
membebankan biaya sumber daya ke aktivitas.
 Pemacu aktivitas mengukur permintaan aktivitas oleh objek biaya dan digunakan untuk membebankan
biaya aktivitas ke objek biaya
SIMULASI :
1. Biaya aktivitas tingkat unit berupa
1). Biaya bahan pembantu per unit produk jadi Rp. 3
2). Biaya energi mesin per unit produk jadi Rp. 1

2. Biaya aktivitas tingkat gugus berupa:


1). Biaya persiapan mesin per produk berjalan (pb) Rp. 300
2). Biaya penanganan bahan per produk berjalan (pb) Rp. 400
3). Biaya pengawasan kualitas per produksi berjalan (pb) Rp. 200
4). Produksi berjalan (0,002/unit)

3. Biaya aktivitas tingkat produk berupa:


1). Biaya desain produk per triwulan Rp. 1.000

4. Biaya aktivitas tingkat fasilitas tiap triwulan berupa:


1). Biaya depresiasi pabrik Rp. 10.000
2). Biaya pemeliharaan pabrik Rp. 4.000
3). Biaya gaji buruh pabrik Rp. 5.000
4). Biaya pabrik lainnya Rp. 10.000
5. Produk jadi dianggarkan triwulan I, II, III dan IV masingmasing 5.000 unit, 6.000 unit, 7.000 dan 8000 unit

Instruksi :
Berdasarkan data tersebut, buatlah anggaran biaya overhead pabrik yang dimaksud?
Penyelesaian
Keterangan I II III IV Setahun
Produk Jadi dianggarkan 5,000 6,000 7,000 8,000 26,000
Biaya bahan pembantu per unit produk jadi Rp. 3 15,000 18,000 21,000 24,000 78,000
Biaya energi mesin per unit produk jadi Rp. 1 5,000 6,000 7,000 8,000 26,000
1. Biaya aktivitas tingkat unit 20,000 24,000 28,000 32,000 104,000

Produksi berjalan (0,002/unit) 10 12 14 16


Biaya persiapan mesin (Rp300/pb) 3,000 3,600 4,200 4,800 15,600
Biaya penanganan bahan per produk berjalan (pb) Rp. 400 4,000 4,800 5,600 6,400 20,800
Biaya pengawasan kualitas per produksi berjalan (pb) Rp. 200 2,000 2,400 2,800 3,200 10,400
2. Biaya aktivitas tingkat gugus 9,000 10,800 12,600 14,400 46,800

Biaya desain produk per triwulan Rp. 1.000 1,000 1,000 1,000 1,000 4,000
3. Biaya aktivitas tingkat produk 1,000 1,000 1,000 1,000 4,000

Biaya depresiasi pabrik Rp. 10.000 10,000 10,000 10,000 10,000 40,000
Biaya pemeliharaan pabrik Rp. 4.000 4,000 4,000 4,000 4,000 16,000
Biaya gaji buruh pabrik Rp. 5.000 5,000 5,000 5,000 5,000 20,000
Biaya pabrik lainnya Rp. 1.000 1,000 1,000 1,000 1,000 4,000
4. Biaya aktivitas tingkat fasilitas 20,000 20,000 20,000 20,000 80,000

Biaya Overhead Pabrik 50,000 55,800 61,600 67,400 234,800


Biaya Overhead Pabrik per Unit 10 9.30 8.80 8.43 9.03

Anda mungkin juga menyukai