Anda di halaman 1dari 17

Activity Based Costing

& Activity Based


Management
Manajemen Biaya
Kelompok 2
Dwi (01031482225014)
Nabillah Khansa (01031482225008)
Rizky Irama Simanjuntak (01031482225031)
01
Activity Based
Costing
Pengertian ABC

Suatu sistem informasi akuntansi yang mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dikerjakan
dalam suatu organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar dan sifat yang ada dan perluasan
dari aktivitasnya. ABC memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk berdasarkan aktivitas
untuk memproduksi, mendistribusikan atau menunjang produk yang bersangkutan. Sistem ABC
timbul sebagai akibat dari kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi yang mampu
mencerminkan konsumsi sumber daya dalam berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk
secara akurat.

Activity-based costing merupakan sistem yang mempertahankan dan memproses


data keuangan dan operasional dari sumber daya perusahaan berdasarkan aktivitas, objek
biaya, cost driver, dan ukuan kinerja aktivitas. ABC juga membebankan biaya aktivitas
dan objek biaya.
Dalam merancang ABC sistem, aktivitas untuk membuat dan menjual produk digolongkan dalam
beberapa kelompok, yaitu:

1. Facility sustaining activity cost: biaya yang berkaitan dengan aktivitasmempertahankan


kapasitas yang dimiliki perusahaan. Misal biaya depresiasi,biaya asuransi, biaya gaji pegawai
kunci.
2. Product sustaining activity cost: biaya yang berkaitan dengan aktivitaspenelitian dan
pengembangan produk dan biaya untuk mempertahankanproduk untuk tetap dapat
dipasarkan. Misal biaya pengujian produk, biayadesain produk.
3. Bacth activity cost: biaya yang berkaitan dengan jumlah bacth produkyang diproduksi. Misal
biaya setup mesin.
4. Unit level activity cost: biaya yang berkaitan dengan besar kecilnya jumlah unit produk yang
dihasilkan. Misal biaya bahan baku, biaya tenaga kerja.
Konsep Konsep Dasar ABC

Activity Based Costing Sistem adalah suatu sistem akuntansi yang terfokus pada aktivitas
aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk jasa. Activity Based Costing menyediakan
informasi perihal aktivitas-aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
aktivitas-aktivitas tersebut.

Aktivitas adalah setiap kejadian atau transaksi yangmerupakan pemicu biaya (cost driver) yakni,
bertindak sebagai faktor penyebab dalam pengeluaran biaya dalam organisasi. Aktivitas-
aktivitas ini menjadi titik perhimpunan biaya.

Dalam sistem ABC, biaya ditelusur keaktivitas dan kemudian ke produk. System ABC
mengasumsikan bahkan aktivitas aktivitaslah, yang mengkonsumsi sumber daya dan
bukannya produk.
Karakteristik ABC
1. Meningkatkan jumlah kumpulan biaya yang digunakan untuk mengakumulasi biaya
overhead. Jumlah nilai tergantung pada biaya kegiatan produksi. Jadi, alih-alih
mengumpulkan biaya overhead-dalam satu kumpulan perusahaan atau kumpulan
departemen, biaya diakumulasikan oleh aktivitas.
2. Membebankan biaya overhead untuk pekerjaan atau produk yang berbeda sebanding
dengan biaya aktivitas dalam bisnis berdasarkan biaya tenaga kerja langsung atau jam
langsung atau jam mesin.
3. Meningkatkan keterlacakan biaya overhead yang menghasilkan data biaya unit yang lebih
akurat untuk manajemen.
4. Identifikasi biaya selama aktivitas dan penyebabnya tidak hanya membantu dalam
perhitungan biaya yang lebih akurat dari suatu produk atau pekerjaan tetapi juga
menghilangkan aktivitas non-nilai tambah. Penghapusan aktivitas non-nilai tambah akan
menurunkan biaya produk. Ini, pada kenyataannya, adalah inti dari penetapan Activity Based
Costing.
Fungsi ABC
1. Untuk memberikan akurasi yang lebih tinggi dalam penghitungan biaya produk dan layanan
dibandingkan dengan sistem penetapan biaya tradisional, karena semua produk tidak
diproduksi secara merata dan beberapa produk diproduksi dalam jumlah besar dan
beberapa dalam jumlah kecil, sehingga biaya overhead produksi telah meningkat secara
signifikan dan tidak lagi berkorelasi dengan jam kerja mesin produktif atau jam kerja
langsung.
2. Untuk memahami biaya produk dan pelanggan.
3. Untuk memahami profitabilitas berdasarkan proses produksi atau pelaksanaan.
4. Untuk memiliki analisis terstruktur sehubungan dengan proses yang kompleks.
5. Untuk menyediakan banyak informasi kepada manajemen untuk membantu dalam
pengambilan keputusan.
6. Menghilangkan aktivitas yang tidak menambah nilai karena keragaman produk.
7. Untuk meningkatkan aktivitas nilai tambah karena keragaman permintaan pelanggan
berkembang pesat.
Komponen Dalam ABC
Resources
Resources adalah tempat organisasi membelanjakan uang mereka — kategori biaya yang dicatat.
Sumber daya didefinisikan sebagai elemen ekonomi atau uang yang diterapkan atau digunakan
dalam pelaksanaan aktivitas.

Resources Drivers
Penggerak sumber daya adalah dasar untuk menelusuri sumber daya ke aktivitas. Penggerak
sumber daya didefinisikan sebagai ukuran kuantitas sumber daya yang dikonsumsi oleh suatu
aktivitas.

Activity
Merupakan tugas khusus atau tindakan pekerjaan yang dilakukan, seperti pengaturan produksi.

Activities Drivers
Seperti penggerak sumber daya yang digunakan untuk melacak sumber daya ke aktivitas,
penggerak biaya aktivitas digunakan untuk melacak biaya aktivitas ke objek biaya.

Cost Objects
Objek biaya, dapat berupa pelanggan, produk, layanan, kontrak, proyek, atau unit kerja lain yang
menginginkan pengukuran biaya terpisah. Objek biaya yang paling umum adalah biaya produk
atau jasa.
02
Activity Based
Management
Pengertian ABM
Activity-Based Management (ABM) adalah pengelolan aktivitas untuk meningkatkan nilai
(value) yang diterima oleh pelanggan dan untuk meningkatkan laba melalui peningkatan
nilai (value) tersebut.

Dengan Activity-Based Management (ABM), suatu perusahaan dapat melakukan


evaluasi biaya dan nilai (value) darn suatu aktivitas proses sehingga akan teridentifikasi
peluang (akan terjadi perbaikan posisi kompetitif) dan meningkatnya efisiensi proses
(process improvement).

Activity-Based Management (ABM) memiliki dua tujuan yaitu :


1. Memperbaiki nilai yang diterima oleh pelanggan.
2. Memperbaiki laba dengan memberikan nilai pelanggan.
Kedua tujuan ini dapat dicapai dengan menfokuskan pada aktivitas-aktivitas yang terdapat
di perusahaan.
Activity Based Management (ABM) menekankan baik pada product costing maupun process
value analysis. Terdapat 2 dimensi pada ABM, yaitu:

Cost Dimension
Menyediakan informasi tentang sumber ekonomi, aktivitas, produk serta konsumen. Dalam
dimensi ini dilakukan penelusuran biaya ke setiap aktivitas, kemudian biaya setiap aktivitas
dibebankan ke produk Dimensi ini sangat bermanfaat untuk product costing, managemen
biaya strategik serta tactical analysis . Menekankan pada ketelitian alokasi biaya aktivitas ke
setiap produk.

Process Dimension
Menyediakan informasi tentang mengapa suatu aktivitas dilaksanakan dan bagaimana
pelaksanaannya. Dimensi ini ingin mengetahui kinerja setiap aktivitas yang dilakukan
perusahaan. Dimensi ini menunjukan informasi tentang continoues improvement yang
dilakukan perusahaan.
Penerapan ABM
Activity based Management lebih komprehensive dibandingakn ABC. Dari diagram
tersebut terlihat bahwa ABC merupakan bagian dari ABM. ABM dapat dipandang sebagai
suatu sistem yang memliki 2 tujuan utama, yaitu:
a. Meningkatkan kualitas pengambilan keputuan dengan menyajikan informasi biaya
yang lebih akurat
b. Melakukan pengurangan biaya dengan mendorong dilakukannya program-program
pengurangan biaya

Tujuan penting dari ABM adalah untuk mengidentifikasi dan menghilangkan aktivitas
dan biaya tak bernilai tambah. Aktivitas yang tidak bernilai tambah adalah operasi yang (1)
tidak perlu dan tidak penting (2) perlu tapi tidak efisien dan tidak dapat dikembangkan.
Biaya yang tidak bernilai tambah adalah hasil dari beberapa aktivitas, biaya dari beberapa
aktivitas yang bias dihilangkan tanpa mengurangi kualitas produk, daya guna, dan nilai
yang dirasakan.
Berikut adalah lima langkah yang menyediakan strategi untuk menghilangkan biaya tak
bernilai tambah pada perusahaan manufaktur dan jasa, yaitu:

1. Mengidentifikasi aktivitas, langkah pertama adalah analisis aktivitas, yang mengidentifikasi


semua aktivitas penting organisasi.

2. Mengidentifikasi aktivitas tak bernilai tambah, tiga kriteria untuk menentukan aktivitas
yang bernilai tambah adalah: a. Apakah aktivitas tersebut perlu? b. Apakah aktivitas tersebut
efisien? c. Apakah aktivitas tersebut kadang bernilai tambah, kadang tidak?

3. Memahami rantai aktivitas, akar masalah, dan pemicunya, dalam mengidentifikasi


aktivitas yang tidak bernilai tambah, sangat penting untuk memahami jalan dimana aktivitas
terhubung bersama.

4. Menetapkan ukuran kinerja, dengan pengukuran kenerja secara terus-menerus dan


membandingkan kinerja dengan tolak ukur, perhatian manajemen mungkin terarah pada
aktivitas yang tidak perlu dan tidak efisien.

5. Melaporkan biaya yang tidak berlilai tambah, biaya tak bernilai tambah harus disoroti pada
laporan pusat biaya. Dengan mengedintifikasi akktivitas tak bernilai tambah, dan melaporkan
biayanya, manajemen dapat bekerja keras untuk mengembangkan proses dan
menghilangkan biaya tak bernilai tambah.
Proses ABM
Business Process Analysis
1. Pengurangan biaya (cost reduction) dilandasi oleh keyakinan bahwa pemahaman secara
mendalam terhadap proses bisnis dan improvementberkelanjutan terhadap proses tersebut
merupakan penentu efektivitas pengelolaan biaya.
2. Pergeseran paradigma terhadap organisasi; dari organisasi sebagai sekelompok
fungsi/departemen ke organisasi sebagai sekumpulan proses.

Bertujuan untuk:
1. Memberikan panduan dalam program pengurangan biaya dan cycle time
2. Improvement terhadap kualitas proses
3. Usaha lain dalam meningkatkan kinerja organisasi

Tahap Business Process Analysis


1. Mengidentifikasi business process
2. Mengidentifikasi sub process dan activities
3. Melaksanakan process value analysis
4. Mengembangkan rencana improvement
Proses Value Analysis
1. Driver Analysis untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan biaya suatu Aktivitas
Setiap aktivitas pasti membutuhkan input dan menghasilkan output. Input aktivitas
merupakan sumber-sumber ekonomi yang dibutuhkan dalam melaksanakan suatu aktivitas,
sedangkan output aktivitas merupakan produk yang dihasilkan dari suatu aktivitas. Output
yang dihasilkan oleh suatu akitivitas perlu diukur dalam satuan kuantitatif tertentu yang
disebut dengan Activity Output Measure.

2. Activity Analysis untuk menentukan aktivitas apa yang dilakukan, jumlah pekerja yang
telibat, waktu dan sumber ekonomi yang digunakan serta rekomendasi bagi manajemen
tentang aktivitas tersebut.

3. Activity Performace Measurement yaitu pengukuran performance dalam pelaksanaan


suatu aktivitas dengan menggunakan alat ukur finansial maupun non finansial. Alat ukut yang
digunakan harus mampu mengetahui bagaimana suatu aktivitas dilaksanakan dan hasil yang
dicapai. Alat ukur ini juga diharapkan mampu menunjukan perbaikan yang secara terus
Menerus dilakukan perusahaan.
Thanks!
Does anyone have
CREDITS: This presentation template
any questions? was created by Slidesgo, including
youremail@freepik.com icons by Flaticon, and infographics &
+91 620 421 838 images by Freepik
yourwebsite.com Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai