Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 6

Nama : Ayu Fitri Lestari (26)


Fenny Santika Dewi (28)
Ardika (29)
Selviana (30)
MatKul : Ak. Manajemen

ACTIVITY BASED MANAGEMENT ( ABM )

Pengertian Activity Based Management ( ABM )

Manajemen berbasis aktivitas (activity-based management/ABM) adalah


pendekatan manajemen yang memusatkan pengelolaan pada aktivitas dengan
tujuan untuk melakukan improvement berkelanjutan terhadap value yang
dihasilkan bagi customer dan laba yang dihasilkan dari penyediaan value tersebut.

Dua Dimensi Activity Based Management (ABM)

Menggunakan informasi Activity Based Costing untuk mengembangkan


operasi dan menghilangkan biaya yang tidak bernilai tambah disebut Activity
Based Management (ABM). Menggunakan Activity Based Management (ABM)
untuk menghilangkan Aktivitas dan Biaya yang Tidak Bernilai Tambah.
Activity Based Management (ABM) menekankan baik pada product
costing maupun process value analysis. Terdapat 2 dimensi pada ABM yaitu:

1. Cost Dimension
Menyediakan informasi tentang sumber ekonomi, aktivitas, produk serta
konsumen. Dalam dimensi ini dilakukan penelusuran biaya ke setiap
aktivitas, kemudian biaya setiap aktivitas dibebankan ke produk Dimensi ini
sangat bermanfaat untuk product costing, managemen biaya strategik serta
tactical analysis . Menekankan pada ketelitian alokasi biaya aktivitas ke setiap
produk.

2. Process Dimension
Menyediakan informasi tentang mengapa suatu aktivitas dilaksanakan dan
bagaimana pelaksanaannya. Dimensi ini ingin mengetahui  kinerja setiap
aktivitas yang dilakukan perusahaan. Dimensi ini menunjukan informasi
tentang continoues improvement yang dilakukan perusahaan.

4
Penerapan ABM

Activity based Management lebih komprehensive dibandingakn ABC.


Dari diagram tersebut terlihat bahwa ABC merupakan bagian dari ABM. ABM
dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memliki 2 tujuan utama, yaitu:

1. Meningkatkan kualitas pengambilan keputuan dengan menyajikan informasi


biaya yang lebih akurat
2. Melakukan pengurangan biaya dengan mendorong dilakukannya program-
program pengurangan biaya

Proses ABM

Business process analysis :


1. Pengurangan biaya (cost reduction) dilandasi oleh keyakinan bahwa
pemahaman secara mendalam terhadap proses bisnis dan improvement
berkelanjutan terhadap proses tersebut merupakan penentu efektivitas
pengelolaan biaya         
2. Pergeseran paradigma terhadap organisasi; dari organisasi sebagai
sekelompok fungsi/departemen ke organisasi sebagai sekumpulan proses.

Business Process Analysis :


1. Memberikan panduan dalam program pengurangan biaya dan cycle time
2. Improvement terhadap kualitas proses
3. Usaha lain dalam meningkatkan kinerja organisasi

Business Process Analysis :


1. Mengidentifikasi business process
2. Mengidentifikasi subprocess dan activities
3. Melaksanakan process value analysis
4. Mengembangkan rencana improvement

Analisis Nilai Proses

Analisis nilai proses adalah hal yang fundamental bagi akuntansi


pertanggungjawaban, yang berfokus pada akuntabilitas berbagai aktivitas sebagai
ganti pada biaya dan analisis ini menekankan pada maksimalisasi kinerja
keseluruhan system sebagai ganti kinerja individual. Analisis nilai proses
membantu mengubah berbagai konsep akuntansi pertanggungjawaban
berdasarkan aktivitas dari tingkat konseptual menjadi operasional.

Analisis nilai proses memungkinkan untuk menentukan keuntungan


kompetitif terdiri dari
1. Meningkatkan nilai bagi konsumen (costumer value)
Proses bisnis (atau value chain) adalah suatu mesin yang menghasikan nilai 
dalam wujud produk atau jasa bagi konsumen yang ingin membeli.
Peningkatan proses efektif  harus memulai  dengan pemahaman yang benar

4
terhadap konsumen dan bagaimana atau mendefinisikan nilai, agar dapat
menciptakan suatu sistem yang lebih efisien dari “garbage in, garbage out“.

2. Meningkatkan efisiensi proses (process efficiency)


Proses bisnis merupakan koleksi aktivitas yang menciptakan nilai bagi
pelanggan. Dengan mengabaikan industri atau sektor, organisasi manapun
berusaha memberikan nilai lebih secara efisien dibanding dengan saingannya
yang mempunyai keunggulan kompetitif berbeda.  Peningkatan proses
dimulai dengan pemahaman terhadap pelanggan dan bagaimana untuk
mendefinisikan nilai.

Berdasarkan buku Akuntansi Manajemen (Hansen dan Mowen), analisis nilai


proses (process value analysis) mendefinisikan pertanggungjawaban berdasarkan
aktivitas bukan pada biaya, dan menekankan maksimisasi kinerja sistem secara
menyeluruh bukan kinerja individu. Analisis nilai proses memusatkan pada:

a. Analisis penggerak
Analisis penggerak menekankan bagaimana untuk mencari penyebab utama
biaya aktivitas. Dan dalam setiap aktivitas memiliki masukan dan keluaran.
Masukan aktivitas merupakan sumber daya yang dibutuhkan oleh aktivitas
untuk memproduksi keluaran, misalnya: membuat program komputer maka
yang menjadi masukan adalah programmer, komputer, printer, kertas
komputer dan disket. Sedangkan keluaran aktivitas adalah hasil atau produk
dari aktivitas, dari contoh di atas maka keluarannya adalah program
komputer.

b. Analisis aktivitas
Fokus utama dari analisis nilai proses adalah analisis aktivitas. Analisis
aktivitas menekankan pada bagaimana mengidentifkasi dan menentukan nilai.
Analisis aktivitas akan menghasilkan empat hal : aktivitas apa yang telah
dilakukan, berapa banyak orang yang melakukan aktivitas, waktu dan sumber
daya yang diperlukan untuk aktivitas, menentukan nilai aktivitas bagi
organisasi termasuk rekomendasi untuk memilih dan mempertahankan
aktivitas bernilai tambah.

c. Pengukuran kinerja aktivitas


Hal yang mendasar bagi usaha manjemen dalam meningkatkan profitabilitas
maka diperlukan pengukuran aktivitas seberapa baik proses yang telah
dilakukan. Pengukuran ini dapat dilihat dari segi keuangan dan non keuangan.
Ukuran ini juga dirancang untuk mengetahui adanya perbaikan berkelanjutan.
Pengukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama yaitu:
efisiensi, kualitas dan waktu.

4
Perhitungan Biaya Pelanggan Dan Pemasok Berdasarkan Aktivitas

Pengetahuan tentang biaya pelanggan dan pemasok dapat menjadi


informasi penting untuk memperbaiki profitabilitas perusahaan.

ABC (Activity Based Costing) dapat digunakan untuk menentukan


keakuratan biaya pelanggan dan pemasok.

Pembebanan biaya layanan pelanggan pada pelanggan dilakukan dengan


cara yang sama dengan biaya produksi dibebankan pada produk, yaitu:

1. Aktivitas yang digerakkan pelanggan diidentifikasi dan dimasukkan dalam


daftar kamus aktivitas.
2. Biaya sumber daya yang dipakai dibebankan pada aktivitas
3. Biaya aktivitas dibebankan kepada setiap pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai