Anda di halaman 1dari 12

TEORI AKUNTANSI

RMK
KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI
DAN PELAPORAN KEUANGAN
(Dosen Pengempu : I Putu Budi Anggiriawan SE, M. Si, CPA)

Oleh

Kelompok 2:

1. Ni Putu Nisa Arilia Nandita (202033122007)

2. Putu Sri Ardi Rahayu (202033122013)

3. Ni Kadek Fenny Santika Dewi (202133122039)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

TAHUN 2023
KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Conceptual Framework atau disebut dengan Kerangka Konseptual dideskripsikan sebagai
sebuah konstitusi, sistem yang koheren dari objek-objek yang saling berhubungan dan mendasar
yang menuju kepada standar yang konsisten dan menentukan sifat dasar,fungsi batas dari
akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan. Dasar-dasar ini mendasari konsep akuntansi,
konsep yang menjadi petunjuk dan prinsip bagi transaksi-transaksi akuntansi, pengukuran
transaksi-transaksi tersebut untuk sekelompok pengguna akuntansi.

1. KLASIFIKASI DAN KONFLIK KEPENTINGAN


Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik kepentingan
yangterdapat di pasar informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan keuangan yang dihasilkan
olehinteraksi tiga kelompok: perusahaan, pengguna, dan profesi akuntansi. Perusahaan (firm)
membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi. Aktivitas-aktivitas
operasional, keuangan, dan luar biasa (atau non-operasional) yang mereka lakukan menjadi
justifikasi dari pembuatan laporan keuangan. Keberadaan dan perilaku mereka
menimbulkan hasil keuangan yang sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi.
Perusahaan-perusahaan juga adalah penyedia informasi akuntansi. Pengguna (user)
membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi ipengaruhi oleh kepentingan
dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin untuk mengumpulkan suatu daftar
lengkap para pengguna, namun dapat dipastikan daftar tersebut akan mencantumkan para
pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan badan-badan pemerintah. Profesi
akuntansi (accounting profession) membentuk kelompok ketiga yang dapat memengaruhi
informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Para akuntan terutama akan
bertindak sebagai “auditor” yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan
keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Interaksi dari
ketiga kelompok di atas dapat disajikan dalam sebuah diagram venn,dimana lingkaran U
mencerminkan kepentingan dari para pengguna akan informasi yangdianggap bermanfaat
untuk pengambilan keputusan ekonomi mereka, lingkaran C mencerminkan kumpulan
informasi yang diterbitkan dan diungkapkan oleh perusahaan (entah ia berada di dalam atau
di luar batasan dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum) dan lingkaran P
mencerminkan kumpulan informasi yang dapat dibuat dan diverifikasi oleh profesiakuntan.
Area yang diberi nama I mencerminkan kumpulan informasi yang dapat diterima oleh semua
tiga kelompok tersebut. Dengan kata lain, data-data ini diungkapkan oleh perusahaan, para
akuntan dapat membuat dan memverifikasinya, dan mereka dianggap relevan oleh
pengguna. Area II-VII mencerminkan area-area yang menjadi konflik kepentingan.

2. MENUJU KE ARAH PERUMUSAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

1) Tujuan Laporan Keuangan menurut APB statement No. 4 mengklasifikasikan


tujuan laporan keuangan menjadi:
a. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi,
dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.

b. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah:
1. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya
ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat:
a) Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya
b) Menunjukkan pendanaan dan investasinya
c) Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komitmen-komitmennya
d) Menunujukkan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya
2. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam
sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk
memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
4. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam
sumber daya ekonomi dan kewajiban.
5. Untuk mengumpulkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna
laporan.
c. Tujuan Kualitatif
Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah:
 Relevansi
 Dapat dimengerti
 Dapat diverifikasi
 Netralitas
 Ketepatan waktu
 Komparabilitas
 Kelengkapan

2) Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan


Kelompok studi untuk pembuatan prinsip-prinsip akuntansi yang dikenal
sebagai“Komite Wheat” diberi tugas memperbaiki dan meningkatkan proses penetapan
stansar. Laporan yang dihasilkan komite ini mencetuskan dibentukknya Financial
Accounting Standards Board (FASB). Kelompok studi kedua, dikenal sebagai
“Komite Trueblood” ditugaskan untuk mengembangkan tujuan laporan keuangan. Yaitu
dengan menentukan :
1. Siapa yang membutuhkan laporan keuangan
2. Informasi apa yang mereka butuhkan
3. Seberapa banyak dari infromasi yang dibutuhkan itu dapat diberikan oleh akuntansi
4. Kerangka apa yang dibutuhkan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
tersebut.

Enam tingkatan tujuan berikut ini diambil dari laporan trueblood:


1. Tujuan dasar (No. 1).
2. Empat tujuan (No. 2, 3, 1, dan 12) yang menyebutkan pengguna dan kegunaan yang
berbeda-beda dari informasi akuntansi.
3. Dua tujuan (No. 4 dan 5) yang menyebutkan kekuatan menghasilkan (earning
power) perusahaan dan kemampuan manajemen (akuntabilitas) sebagai jenis
informasi yang dibutuhkan.
4. Satu tujuan (No. 6) yang menyebutkan sifat dari informasi yang dibutuhkan sebagai
faktual dan interpretatif.
5. Empat tujuan (No. 7, 8, 9,dan 10) yang menguaraikan laporan keuangan yang
dibutuhkan untuk memenuhi tujuan No. 6.
6. Beberapa rekomendasi khusus untuk laporan keuangan yang di buat agar dapat
memenuhi tujuan-tujuan sebelumnya (No. 7, 8, 9, dan 10)

Untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan pengguna , informasi yang disajikan dalam


laporan keuangan harus memiliki karateristik tertentu . “ Laporan True Blood ”
menyebutkan 7 karateristik kualitatif dari pelaporan
1. Relevansi dan materialitas
2. Bentuk dan substansi
3. Keandalan
4. Kebebasan dari bias
5. Komparabilitas
6. Konsistensi
7. Dapat dimengerti

3. MENUJU KE ARAH KERANGKA KONSEPTUAL

1) Hakikat Kerangka Konseptual


Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren dari tujuan
dan asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten
dan menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Konsep-konsep seperti ini menjadi asas dalam artian bahwa konsep-konsep yang lain
akan dihasilkan dari asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara berulang-
ulang akan dibutuhkan dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar
akuntansi dan pelaporan.
Permasalahan dan kritik yang sering terjadi yang mengakui adanya penurunan
kredibilitas dan pelaporan keuangan di beberapa tahun belakangan. Dua atau lebih
metode akuntansi yang diterima untuk fakta-fakta yang sama digunakan metode
akuntansi yang kurang konservatif daripada metode awal yang konservatif. Digunakan
pencadangan untuk meratakan fluktuasi pendapatan secara artificial. Laporan keuangan
yang tidak mampu memberikan peringatan akan masalah likuiditas yang segera terjadi.
Adanya optimisme yang belum mendapat penyesuaian dalam estimasi jumlah yang akan
diperoleh kembali, umumnya pendanaan yang tidak tercatat di neraca (hanya berupa
pengungkapan dalam laporan keuangan).

2) Masalah-masalah dalam Kerangka Konseptual


Masalah-masalah konseptual yang  berhubungan dengan penetapan standar antara lain
adalah:
1. Pandangan mengenai laba atau penghasilan mana yang harus digunakan
2. Masalah pendefinisian
3. Konsep pemeliharaan modal atau penembangan biaya mana yang harus digunakan
4. Metode pengukuran mana yang harus digunakan

3) Perkembangan dari Sebuah Kerangka Konseptual


Ada empat tingkatan dalam ruang lingkup kerangka konseptual, yaitu:
1. Tingkat pertama
Pada tingkat pertama, tujuan menunjukkan sasaran dan maksud dari akuntansi.
2. Tingkat kedua
Tingkat kedua terdiri dari hal-hal yang fundamental meliputi karakteristik kualitatif
dari informasi akuntansi dan definisi elemen-elemen dalam laporan keuangan.
3. Tingkat ketiga
Pada tingkat ketiga, terdapat pedoman operasional yang digunakan oleh akuntan
dalam menentukan dan menerapkan standar akuntansi yang meliputi kriteria
pengakuan, laporan keuangan versus pelaporan keuangan dan pengukuran.
4. Tingkat keempat
Tingkat keempat terdiri dari mekanisme penyajian yang digunakan oleh akuntansi
untuk menyampaikan informasi akuntansi yang meliputi pelaporan penghasilan,
pelaporan arus dana dan likuiditas, dan pelaporan posisi keuangan.
                  
Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial Accounting Standard
Board) telah menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang berhubungan
dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:
 SFAC no. 1 “objective of financial reporting by business enterprises”, yang menyajikan
tujuan dan sasaran akuntansi.
 SFAC no. 2 “qualitative caracteristics of accounting information”, yang menjelaskan
karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
 SFAC no. 3 “element of financial statement of business enterprises”, yang memberikan
definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban,
pendapatan dan beban.
 SFAC no. 5 “recognition and measurement in financial statement of business
enterprises”, yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta
pedoman tentang informasi.
 SFAC no. 6 “element of financial statement”, yang menggantikan SFAC no. 3 dan
memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
 SFAC no. 7 “using cash flow information and present value in accounting
measurement”, yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan
yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran.

4) Tujuan Pelaporan Keuangan


Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis:
 Memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor maupun
yang sudah ada dan para pengguna lainnya dalam mebuat investasi, kredit, dan
keputusan lainnya.
 Memberikan informasi untuk membantu para calon investor dan kreditor serta para
pengguna lain yang sudah ada dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari
penerimaan kas prospektif untuk deviden atau bunga dan penerimaan dari penjualan,
penebusan, atau jatuh temponya surat berharga atau pinjaman.
 Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi dari perusahaan, laim untuk
sumber daya tersebut, serta dampak dari transaksi-transaksi, peristiwa, dan kejadian
yang mengubah sumber daya dan klaim atas sumber daya tersebut.
 Memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan selam periode tersebut.

Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan nonbisnis:


 Tidak memiliki indikator kinerja yang dapat dibandingkan dengan laba pada
perusahaan bisnis
 Pada umumnya tidak menjadi subjek ujian dari kompetisi dalam pasar

Tiga karakteristik utama perusahaan non bisnis:


 Sejumlah sumber daya diterima dari penyedia sumber daya, yang tidak
mengharapkan untuk menerima pembayaran kembali ataupun keuntungan ekonomi
yang proporsional terhadap sumber daya yang telah mereka berikan.
 Operasi bisnisnya terutama bergerak untuk tujuan-tujuan selain penyediaan barang
atua jasa yang mendapatkan laba atau ekuivalen laba.
 Tidak ada saham kepemilikan yang pasti yang dapat dijual, dialihkan, atau ditebus,
atau yang akan menjadi hak atas bagian dari distribusi nilai sisa dari sumber daya
pada saat organisasi di likuidasi.

5) Konsep-konsep Fundamental
Konsep-konsep fundamental meliputi karakteristik kualitatif dari informasi
akuntansi dan definisi dari elemen-elemen laporan keuangan.

Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi:


1. Relevansi : Informasi harus ditujukan atau di asosiasikan secara bermanfaat dengan
tindakan yang telah dirancang untuk memfasilitasinya atau hasil yang ingin
diperolehnya
2. Keandalan : Kualitas yang memungkinkan pengguna data agar dengan yakin
mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud untuk disajikan
3. Kualitas sekunder : Kualitas kedua yang diusulkan oleh statement of financial
accounting concepst. No. 2 FASB
4. Pertimbnagan biaya-manfaat : Salah satu bahasan umum informasi akuntansi
manfaat akan dicari jika keuntungan yang didapat dari informasi tersebut melebihi
biayanya.

Elemen-elemen yang berkaitan langsung dengan pengukuran kinerja dan status dari
perusahaan:
1. Aktiva : Kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan yang diperoleh atau
dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa
dimasa lalu.
2. Kewajiban : Kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di masa depan yang
timbul dari utang saat ini. Suatu entitas untuk mengalihkan aktiva atau memberikan
jasa kepada entitas lain di masa depan sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa
dimasa lalu .
3. Ekuitas : Kepentingan residual dari aktiva suatu entitas yang tersisa setelah
mengurangi dengan kewajibannya
4. Investasi oleh pemilik : Peningkatan aktiva bersih dari perusahaan yan diakibatkan
pengalihan sesuatu yang bernilai kepada perusahaan dari entitas lain untuk
mendapatkan atau meningkatkan kepemilikan dari perusahaan.
5. Distribusi kepada pemilik : Penurunan aktiva bersih dari perusahaan yang
diakibatkan oleh pengahlian aktiva, pemberian jasa, atau timbulnya kewajiban oleh
perusahaan kepada pemilik
6. Laba komprehensif : Perubahan ekuitas (aktiva Bersih) perusahaan selama periode
tertentu yang diakibatkan dari transaksi dan peristiwa serta kejadian- kejadian lain
dari sumber non pemilik
7. Pendapatan : Arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva atau sebuah entitas
pelunasan kewajiban sebuah entitas (atau kombinasi dari keduanya) selama satu
periode tertentu
8. Beban : Arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva dari sebuah entitas atau
timbulnya kewajiban suatu entitas (atau kombinas dari keduanya) selama satu
periode tertentu yang dihasilkan oleh penyampaian atau produksi barang
9. Keuntungan : Peningkatan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi entitas
yang insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian
lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu periode tertentu yang timbul dari
pendapatan atau investasi pemilik
10. Kerugian : penurunan ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi entitas yang insidental
atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang
mempengaruhi entitas selama satu periode tertentu kecuali yang timbul dari beban
atau distribusi kepada pemilik.

4. LAPORAN-LAPORAN LAIN

1) Laporan Perusahaan
Laporan perusahaan merupakan laporan yang berhubungan dengan akuntabilitas
publik dari segala bentuk entitas ekonomi, terutama pada perusahaan bisnis. Laporan ini
mencoba untuk menyusun sekumpulan konsep-konsep yang sedang dikembangkan
sebagai dasar bagi pelaporan keuangan.
Tujuan dari studi ini adalah untuk memeriksa kembali ruang lingkup dan sasaran
dari laporan keuangan yang telah diterbitkan dilihat dari kebutuhan-kebutuhan dan
kondisi modern.
Setelah mendokumentasikan keterbatasan dari praktik-praktik pelaporan yang ada
saat ini, maka di usulkan perlunya laporan-laporan tambahan berikut ini:
a) Laporan nilai tambah, yang menunjukkan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari
usaha perusahaan dibagi antar karyawan, penyandang modal, negara, dan investasi
kembali.
b) Laporan ketenagakerjaan, yang menunjukkan jumlah dan komposisi dari tenagan
kerja yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan, kontribusi pekerjaan dari
para karyawan dan manfaat-manfaat yang diterima.
c) Laporan pertukaran uang dengan pemerintah, yang menunjukkan hubungan
keuangan antara perusahaan dengan negara.
d) Laporan transaksi dalam mata uang asing, yang menunjukkan transaksi-transaksi kas
langsung antara inggris dengan negara negara lain.
e) Laporan prospek-prospek di masa depan, yang menunujukkan kemungkinan laba di
masa depan, tingkat penempatan kerja dan investasi.
f) Laporan tujuan perusahaan, yang menunjukkan kebijakan manajemen dan sasaran-
sasaran strategis jangka menengah.
               
 Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan adalah
untuk menyediakan akuntansi melalui fungsi fungsi pengurusan manajemen, dan juga
keberhasilannya (ataupun kebalikannya) dalam mencapai sasaran untuk menghasilkan
kinerja ekonomi perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam posisi keuangan
yang sehat dan kuat.

2) Laporan Stamp
Pendekatan yang di usulkan oleh “Laporan Stamp” ini bersifat evolusioner. Hal
ini mengidentifikasikan masalah dan permasalahan konseptual dan memberikan solusi
dari segi identifikasi tujuan-tujuan laporan keuangan perusahaan, pengguna laporan
perusahaan, sifat dari kebutuhan para pengguna, dan kriteria untuk penilaian mutu
standar dan akuntabilitas korporat sebagai kemungkinan komponen-komponen bagi
kerangka konseptual Kanada.
Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan adalah
untuk menyediakan akuntansi melalui fungsi fungsi pengurusan manajemen, dan juga
keberhasilannya (ataupun kebalikannya) dalam mencapai sasaran untuk menghasilkan
kinerja ekonomi perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam posisi keuangan
yang sehat dan kuat.
Pengguna menuntut akuntabilitas, namun permasalahan yang utama harus dapat
dipecahkan untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat antara akuntabilitas dan hak
untuk mendapatkan privasi.
Adanya kesulitan dalam menentukan modal keputusan dari para pengguna.
“Laporan Stamp” menekankan bahwa salah satu masalah tersulit dalam pengembangan
standar akuntansi muncul dari adanya tidak kepedulian kita terhadap sifat dari proses
pengambilan keputusan dan mengenai rasionalitas proses mental yang digunakan oleh
pengguna dalam mencapai kesimpulannya.
Untuk mendefinisikan kriteria penilaian yang merupakan “ Alat ukur”, dimana
penyusun standar, sekaligus para pembuat dan pengguna dari laporan keuangan yang
telah diterbitkan , dapat memutuskan apakah laporan keuangan yang diterbitkan memang
benar telah memenuhi kebutuhan dari para pengguna dan tujuan dari pelaporan keuangan.
Proyek kerangka konseptuan bagi kanada (dan negara negara lain), yang
didasarkan atas pendekatan evolusioner dan bergantung pada konsep konsep (tujuan dan
kriteria untuk penilaian), ditawarkan pada akhir dari laporan stamp.

5. TAKSONOMI KARAKTERISTIK NORMATIF YANG HARUS DICERMINKAN


OLEH PERNYATAAN-PERNYATAAN AKUNTANSI
Kutipan mengenai betapa pentingnya kualitas dari pernyataan diutarakan dengan tepat
oleh Arthur Levitt. Model taksonomi umum yang sangat baik mengenai karakteristik
normative yang diinginkan dan terdiri atas tiga kategori :
1) Karakteristik formasional yang berhubungan dengan perkembangan dari pernyataan dan
dengan penilaian selanjutnya mengenai kegunaan yang diberikan.
2) Karakteristik operasional yang berhubungan dengan mengimplementasikan dan
memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pernyataan.
3) Karakteristik informasional yang berhubungan dengan kemempuan untuk menghasilkan
data yang berguna dalam pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai