Anda di halaman 1dari 15

MODUL + TEORI AKUNTANSI

(EBA 502)

MODUL 4
KERANGKA KONSEPTUAL PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

DISUSUN OLEH
ICKHSANTO WAHYUDI, S.E, M.Ak

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0/
15
KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami :
1. Memahami Kerangka Konseptual Penyusunan Laporan Keuangan
2. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
3. Materialitas, Pengakuan Kriteria, dan Pengukuran Atribut
4. Keterbatasan Kerangka Konseptual

B. Uraian dan Contoh

Kerangka Konseptual Penyusunan Laporan Keuangan

Guna menyusun laporan keuangan yang sesuai standar, akuntan memerlukan


suatu sistem yang saling menghubungkan keterkaitan antara tujuan dan konsep dasar.
Sistem tersebut dapat disebut sebagai kerangka konseptual. Pembahasan dalam bab ini
berfokus pada kerangka konseptual beserta manfaat dan keterbatasan yang mungkin ada.

A. Memahami Kerangka Konseptual


1. Pengertian Kerangka Acuan Konseptual ( Conceptual Framework )
Tedapat beberapa definisi kerangka konseptual yang dapat membantu
dalam memahami apa itu kerangka konseptual. Kerangka konseptual dapat
didefinisikan sebagai dukungan terhadap badan suatu sistem yang koheren atas
sasaran hasil yang saling berhubungan dan mendasar yang dapat memimpin ke
arah konsistensi standar dan yang menentukan dasar, fungsi dan keterbatasan
dari akuntansi dan laporan keuangan kemudian menyediakan struktur
metateoritikal untuk akuntansi keuangan.
Selain itu, kerangka konseptual dapat juga dijabarkan sebagai hasil suatu
proses penalaran dan pemikiran akuntansi yang diharapkan berlaku dalam
lingkungan dan kondisi tertentu yang merupakan hasil pemilihan factor-faktor
dan konsep-konsep yang dianggap relevan, terpadu dan saling ketergantungan.
Adapun menurut Financial Accounting Standard Board (FASB), conceptual
framework “a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that
is expected to lead to consistent standards and that prescribes the nature,
function, and limits of financial accounting and reporting”. Atau adalah suatu
sistem yang koheren tentang tujuan dan konsep dasar yang saling keterkaitan,
yang diharapkan dapat menghasilkan standar-standar yang konsisten dan
memberi pedoman tentang jenis dan keterbatasan akuntansi keuangan dan
pelaporan keuangan.
Belkoui memandang kerangka konseptual sebagai teori akuntansi yang
terstruktur. Hal ini disebabkan karena struktur kerangka konseptual sama
dengan struktur akuntansi yang didasarkan pada proses penalaran yang logis.
Sehingga, kerangka acuan konseptual menjadi dasar penyusunan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK).
Kerangka acuan konseptual secara lengkap adalah :

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1/
15
a. Petunjuk FASB dalam menetapkan standar akuntansi.
b. Menyediakan kerangka acuan untuk menyelesaikan pertanyaan sebelum
ada standar khusus yang mengaturnya.
c. Menentukan batasan pertimbangan dalam penyusunan laporan keuangan.
d. Mempertinggi komparabilitas dengan menurunkan jumlah alternatif
metode akuntansi.

2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Kerangka Acuan


Konseptual
Sebagai sistem yang tidak berdiri sendiri, penyusunan kerangka acuan
konseptual dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini:
a. Pernyataan tentang karakteristik lingkungan ekonomi, politik, budaya
dan sosial tempat akuntansi akan diterapkan.
Contoh : iklim, bentuk badan usaha, cara pemenuhan modal, dan
lainnya.
b. Pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan.
c. Penetapan kendala yang mempengaruhi proses penalaran.
Contoh : identifikasi kebutuhan dan kendala pemakai terhadap
informasi keuangan.
d. Identifikasi dan pemilihan informasi yang dapat merepresentasikan
makna informasi keuangan.
e. Pengembangan dan pendefinisian elemen atau symbol yang menjadi
sarana untuk mengkomunikasikan informasi tentang operasi unit usaha
dan lingkungannya.
f. Identifikasi dan Evaluasi terhadap kendala-kendala mengenai
pengukuran, penilaian, pengakuan, dan pengungkapan informasi ke
dalam elemen laporan keuangan.
g. Pengembangan standar akuntansi yang dapat digunakan sebagai
pedoman dalam pengukuran, penilaian, pengakuan, dan penyajian
elemen laporan keuangan.
h. Perancangan struktur dan format sistem akuntansi untuk
mengumpulkan dan mengolah data serta meringkas dan melaporkan
informasi yang relevan.
i. Penerapan standar dalam situasi yang sesungguhnya berdasarkan
prosedur dan metode yang telah dipilih.

3. Tujuan Kerangka Acuan Konseptual dan Kerangka Dasar Penyusunan dan


Penyajian Laporan Keuangan
Kerangka acuan konseptual disusun dengan beberapa tujuan berikut ini:
a. Sebagai acuan komite penyusun standar akuntansi keuangan dalam
menjalankan tugasnya.
b. Guna menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam
standar akuntansi keuangan.
c. Sebagai dasar bagi auditor dalam memberikan pendapat mengenai
apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2/
15
d. Berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai acuan dalam
menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
e. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai terhadap arti penting
laporan keuangan.
f. Meningkatkan keterbandingan dan comparability dari laporan keuangan.

4. Sifat-sifat Kerangka Acuan Konseptual


Kerangka acuan konseptual setidaknya memiliki tujuh sifat berikut ini:
a. Dua atau lebih metode akuntansi diterima untuk fakta yang sama.
b. Metode akuntansi yang kurang konservatif digunakan mendahului
metode akuntansi yang lebih konservatif.
c. Cadangan digunakan untuk melakukan perataan fluktuasi earning secara
artifisial
d. Laporan keuangan gagal memberikan sinyal akan kegentingan likuiditas
di masa yang akan datang.
e. Penangguhan diikuti penghapusan.
f. Optimisme yang tidak disesuaikan ada dalam mengestimasi kemampuan
untuk pemulihan kembali.
g. Bentuk mengungguli substansi.

5. Perbandingan antara Statement of Financial Accounting


Kerangka konseptual terdiri dari enam bagian yang berbeda, diterbitkan
oleh FASB antara tahun 1978 hingga 1985. Setiap bagian-bagiannya disebut
Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC). Keenam SFAC tersebut
ialah :

STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING TAHUN PUBLIKASI


CONCEPTS:
No. 1 Tujuan dari Pelaporan Keuangan oleh Perusahaan November 1978
Bisnis (SFAC No. 1)
No. 2 Karakteristik Kualititif dari Informasi Akuntansi Mei 1980
(SFAC No. 2)
No. 3 Elemen-Elemen dari Laporan Keuangan Bisnis Desember 1980
Perusahaan (SFAC N0. 3)
No. 4 Tujuan-Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Organisasi Desember 1980
Non Bisnis (SFAC No 4)
No. 5 SFAC No. 5 : Pengakuan dan Pengukuran dalam Desember 1984
Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis
No. 6 Elemen-Elemen dari Laporan Keuangan (sebuah Desember 1985
pengganti dari konsep FASB Statement No. 3, juga
memasukkan dan mengembangkan konsep FASB Statement
No. 2)

6. Konsep dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian


Berikut ini disajikan bagan konsep kerangka konseptual sebagai dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Hal-hal dalam bagan inilah yang
menjadi pembahasan dalam bab ini.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3/
15
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan
Asumsi Prinsip Kendala
Tingkat Ketiga : 1. Entitas Ekonomi 1. Pengukuran 1. Biaya
‘Bagaimana’, 2. Kelangsungan 2. Pengakuan
suatu Usaha Pendapatan
implementasi 3. Unit Moneter 3. Pengakuan
4. Periodisitas Beban
5. Accrual 4. Pengungkapan
Penuh

Tingkat Kedua : Karakteristik Elemen - Elemen


‘Jembatan’, Kualitatif
penghubung 1. Kualitas 1. Asset
antara level 1 Fundamental 2. Liabilitas / Kewajiban
dan 2 2. Kualitas yang 3. Ekuitas
Meningkatkan 4. Pendapatan
5. Beban
Tingkat Pertama Tujuan
: ‘Kenapa’ , Menyediakan informasi tentang pelaporan entitas yang
suatu tujuan bermanfaat untuk masa kini dan investor potensial masa depan,
akuntansi pemberi pinjaman, dan kreditur lain dalam kapasitas sebagai
penyedia modal

7. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan
dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan juga menunjukkan
hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka. Guna mencapai tujuan tersebut, laporan
keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi :
a. Aset.
b. Liabilitas.
c. Ekuitas.
d. Penghasilan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian.
e. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik.
f. Arus kas.

Informasi tersebut, beserta informasi lain yang terdapat dalam catatan atas
laporan keuangan, membantu pengguna laporan keuangan dalam
memprediksi arus kas masa depan entitas dan, khususnya, dalam hal waktu
dan kepastian diperolehnya arus kas masa depan. Adapun laporan keuangan
lengkap terdiri dari :
i. Laporan posisi keuangan pada akhir periode.
ii. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama
periode.
iii. Laporan perubahan ekuitas selama periode.
iv. Laporan arus kas selama periode.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4/
15
v. Catatan atas laporan keuangan, berisi kebijakan akuntansi yang
signifikan dan informasi penjelasan lain. Dapat pula disertakan
informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya.
vi. Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat
sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan
akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali
pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi
pos-pos dalam laporan keuangannya.

8. Klasifikasi dan Konflik Kepentingan


Penetapan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konfilk
kepentingan yang ada dalam pasar informasi. Laporan keuangan merupakan
hasil interaksi dari 3 kelompok kepentingan, yaitu :
a. Perusahaan, merupakan pelaku utama dalam proses akuntansi.
b. Pemakai, merupakan kelompok kedua meliputi pemegang saham, analis
keuangan, kreditor, dan agen pemerintah.
c. Profesi akuntan yang mempengaruhi informasi yang seharusnya tercantum
dalam laporan keuangan.
Berdasarkan konflik tersebut, dapat digunakan dalam menetapkan tujuan
akuntansi, yaitu berupa tujuan khusus, tujuan umum, serta tujuan yang bersifat
kualitatif dalam penyusunan laporan keuangan.
a. Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum, posisi keuangan,
hasil operasi, dan perubahan lain dalam posisi keuangan.
b. Tujuan umum laporan keuangan yaitu :
i. Menyajikan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber
daya ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis.
ii. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang
perubahan sumber daya bersih sebagai hasil dari aktifitas
perusahaan yang menghasilkan profit.
iii. Menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
mengestimasi earnings (pendapatan) yang potensial.
iv. Mengungkapkan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan
pemakai.
c. Tujuan kualitatif laporan keuangan ialah :
i. Relevan, artinya informasi hendaknya dipilih yang paling
mungkin dan berguna untuk membantu pemakai dalam
pembuatan keputusan ekonomi.
ii. Dapat dipahami, laporan keuangan selain harus memuat
informasi secara jelas, juga harus dapat dipahami.
iii. Dapat diuji kebenarannya, dengan didasarkan pada hasil-hasil
akuntansi yang dibenarkan oleh ukuran independen dengan
metode pengukuran yang sama.
iv. Netral, artinya informasi akuntansi diarahkan pada kebutuhan
umum pemakai dan bukan kebutuhan khusus pemakai tertentu.
v. Dapat diperbandingkan, perbedaan-perbedaan seharusnya tidak
mengakibatkan perlakuan akuntansi yang berbeda.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5/
15
vi. Kelengkapan, semua informasi yang memenuhi persyaratan
tujuan-tujuan kualitatif lain harus dilaporkan.

9. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi


Sebagai salah satu elemen dalam laporan keuangan, karakteristik kualitatif
memberikan pengguna laporan keuangan suatu pilihan di antara berbagai
alternatif pelaporan dan akuntansi. Pada awalnya, karakteristik kualitatif
didefinisikan sebagai sifat informasi yang penting agar membuatnya
berguna. Karakteristik kualitatif juga membantu menjawab pertanyaan
tentang karakteristik informasi akuntansi apa yang membuat suatu
informasi bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Berikut ini disajikan
informasi kualitatif akuntansi menurut berbagai lembaga serta bagan
hierarki kualitas informasi.

a. Karakteristik Kualitatif Menurut Statement of Financial Accounting


Concepts (SFAC) :
i. Understandability, dapat dipahami.
ii. Relevance, sesuai dengan kebutuhan.
iii. Reliability, dapat diuji kebenarannya.
iv. Comparability, dapat diperbandingkan.
v. Predictive Value, membantu pengguna meramalkan kejadian
masa depan.
vi. Feedback Value, umpan balik kejadian masa lalu yang
membantu dalam mengkonfirmasi atau memperbaiki perkiraan
sebelumnya.
vii. Timeliness, ketepatan waktu.
viii. Verifiability, laporan keuangan dapat diuji atau diverifikasi
oleh pihak ketiga, misalnya auditor.
ix. Neutrality, laporan keuangan tidak dibuat atas dasar
kepentingan salah satu pihak.
x. Representational Faithfulness, karakteristik infomasi keuangan
berkualitas dengan mencerminkan substransi transaksi
keuangan yang terjadi dalam perusahaan.
xi. Materiality, materialitas, seberapa berpengaruh suatu transaksi
atau peristiwa terhadap pengambilan keputusan.
xii. Benefit > Cost , lebih banyak manfaat yang diperoleh
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.

b. Karakteristik Kualitatif menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan


Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK)
i. Dapat dipahami
ii. Relevan
iii. Keandalan
iv. Dapat diperbandingkan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6/
15
Hierarki Kualitas Informasi

Penggunaan Informasi Pembuatan Keputusan dan Karakteristiknya (pemahaman


Akuntansi atau pengetahuan sebelumnya)

MANFAAT > BIAYA


Batasan-Batasan

Dapat Dimengerti
Pengguna Kualitas-Kualitas
Khusus
Manfaat Keputusan

Keputusan Utama –
Relevan Dapat Dipercaya
Kualitas Khusus

Faktor-Faktor
Kualitas Utama Nilai Nilai Tepat Daya Pengungkapan
Predik Umpan Waktu Uji Balik yang
si Jujur

Daya Banding Netral


Kualitas Interaktif
Dan Sekunder

Pengenalan MATERIALITAS

10. Konsep Dasar


Konsep dasar merupakan konsep yang semata-mata merupakan anggapan
yang tidak harus termanifestasikan dalam praktik yang senyatanya, tetapi
harus dipertimbangakan dalam penyusunan standar akuntansi maupun dalam
menginterpretasikan informasi akuntansi
Adapun konsep dasar tersebut disebutkan menurut para ahli dan badan
yang berwenang sebagai berikut :

a. Menurut Paton dan Littleton :


i. Business Entity (kesatuan usaha)
ii. Continuity of Activity ( kontinuitas usaha)
iii. Measured Consideration (jumlah kesepakatan)
iv. Cost Attach (ikatan cost atau cost yang berdaya ikat)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7/
15
v. Effort and Accomplishment (upaya dan hasil)
vi. Verifiable, Objective Evidence (bukti obyektif yang andal)
vii. Assumption (asumsi)
b. Menurut prinsip akuntansi Indonesia :
i. Kesatuan akuntansi
ii. Kesinambungan
iii. Periode akuntansi
iv. Pengukuran dalam nilai uang
v. Harga pertukaran
vi. Penetapan beban dan pendapatan
c. Menurut Suwarjono
Di antara konsep yang telah dikemukakan di atas, Suwarjono
menggarisbawahi yang terpenting dari konsep tersebut adalah :
i. Kesatuan Usaha : konsep bahwa perusahaan dianggap sebagai
badan atau pihak yang berdiri sendiri dan bertindak atas namanya
sendiri terpisah dari pemilik.
ii. Konsep Periode : menganggap bahwa untuk mengukur kemajuan
perusahaan konsep periode waktu digunakan sebagai takaran
pengukuran dan bukan angkatan atau jumlah produksi atau
penjualan.

11. Sudut Pandang Akuntansi Tradisional


a. Proprietary theory atau teori kesatuan pemilik
Teori ini bersudut pandang pemilik sebagai pusat perhatian akuntansi.
Teori ini dirumuskan dengan persamaan akuntansi :
Aktiva – Kewajiban = modal
b. Entity Theory
Teori ini bersudut pandang kesatuan usaha pusat perhatian akuntansi
adalah unit usaha bukan pemilik. Persamaan akuntansi untuk teori ini
adalah :
Aktiva = Kewajiban + Modal
c. Fund Theory
Pusat perhatian akuntansi dalam konsepini ada pada unit operasi
dengan tujuan tertentu atau kesatuan kegiatan khusus dan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut diperlukan sumber ekonomi berupa
asset likuid seperti kas. Persamaan akuntansi untuk teori ini
dirumuskan sebagai :
Aktiva likuid = saldo dana
d. Commander Theory atau teori kesatuan pengendali
Sudut pandang dalam teori ini menitikberatkan pada pihak yang
mengendalikan sumber ekonomi perusahaan tanpa memperhatikan
pemilikan.
e. Investor theory atau teori kesatuan investor
Pusat perhatian akuntansi adalah kepada kreditor jangka panjang dan
pemegang saham, sehingga laba harus didefinisikan sebagai jumlah
rupiah yang menjadi hak kedua kelompok tersebut. Persamaan
akuntansi untuk teori ini yaitu :
Aktiva - utang Jangka Pendek = Ekuitas Investor

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8/
15
f. Enterprise Theory
Pusat perhatian akuntansi dalam teori ini adalah kegiatan usaha yang
melibatkan semua pihak (stakeholder) sebagai bagian dari kegiatan
ekonomi.

12. Lingkungan Akuntansi


Sebagai disiplin ilmu yang dipengaruhi oleh lingkungan tempat
keberadaanya, akuntansi dipengaruhi oleh beberapa lingkungan berikut ini :
a. Para pemakai laporan keuangan.
b. Organisasi kegiatan ekonomi dalam masyarakat.
c. Kegiatan ekonomi dalam perusahaan secara indivisual.
d. Cara pengukuran aktivitas ekonomi.
Selain itu, beberapa faktor lingkungan yang harus diperhatikan dalam
merumuskan tujuan akuntansi antara lain:
a. Sistem perekonomian pasar yang maju
b. Sistem perbankan yang efisien dan canggih
c. Sistem peradilan yang kuat dan berwibawa
d. Pasar modal yang maju
e. Pengakuan penuh terhadap milik pribadi
f. Penghargaan prestasi individual
g. Badan usaha sebagai bentuk utama organisasi perusahaan
h. Pemisahan antara pemilik dan manajemen
i. Perilaku pengambilan keputusan yang rasional
j. Sistem birokrasi yang mantap dan fungsional

13. Pemakai Informasi Akuntansi


a. Pemakai yang Berkepentingan Langsung
Pemakai informasi akuntansi yang memiliki kepentingan secara
langsung antara lain pemilik perusahaan, kreditor, calon pemilik, calon
kreditor, manajemen, kantor pajak, pegawai, dan pelanggan
b. Pemakai yang Tidak Berkepentingan Langsung
Beberapa pemakai informasi akuntansi yang tidak memiliki
kepentingan langsung antara lain analis laporan keuangan, penasihat
keuangan, pasar modal, pengacara, pejabat registrasi, pers, asosiasi dagang
dan serikat buruh.

B. Materialitas, Pengakuan Kriteria, dan Pengukuran Atribut


1. Materialitas
Pertimbangan utama dalam konsep materialitas adalah apakah penyajian
informasi tertentu akan berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan
keputusan. Materialitas dapat juga dilihat sebagai kendala yang ditentukan oleh
ketidakmampuan pemakai spesifik untuk menangani sejumlah besar rincian.
Akuntan bertanggungjawab meringkas data rinci transaksi dan peristiwa ekonomi
dengan cara yang mampu memberi arti dalam laporan keuangan. Hal ini karena
terlalu banyak data yang disajikan akan sama menyesatkannya dengan terlalu
sedikit data yang disajikan. Jika terlalu banyak data, unsur yang relevan dapat
tidak terlihat, dan pembaca laporan keuangan harus mendasarkan keputusan pada

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9/
15
data yang tidak memadai, dalam hal ini dapat menimbulkan keputusan yang tidak
baik.
Menurut Hendriksen dan van Breda, materialitas bisa berhubungan dengan
pentingnya perubahan nilai, perbaikan kesalahan dalam laporan sebelumnya, atau
pada beberapa sarana pengungkapan data yang dikuantifikasi dan penjelasan atau
kualifikasi data yang relevan. Beberapa jenis unsur yang menyatakan materialitas
bisa terlibat dalam keputusan mengungkapkan atau tidak mengungkapkan yaitu :
a. Data kuantitatif, seperti unsur-unsur yang mempengaruhi laba
bersih dari penilaian aktiva.
b. Luas penggabungan atau perincian data kuantitatif dalam laporan
formal.
c. Data kuantitatif yang tidak dapat diestimasi secara cukup akurat
yang harus dimasukkan dalam laporan
d. Segi-segi kuantitatif yang harus diungkapkan oleh frasa atau
kalimat deskriptif.
e. Hubungan khusus antara perusahaan dan individu atau kelompok
tertentu yang mempengaruhi hak dan kepentingan individu atau
kelompok lain.
f. Rencana dan harapan manajemen yang relevan.

2. Pengakuan Kriteria
Acuan pengakuan kriteria adalah ketika suatu aktiva, kewajiban, biaya-
biaya, pendapatan, keuntungan atau kerugian seharusnya dicatat dalam akun-akun.
Pengakuan fundamental kriteria dari bagian-bagian sebelumnya dari kerangka
konseptual merupakan :
b. Definisi – Definisi : Item sesuai definisi dari elemen laporan
keuangan.
c. Pengukuran : Memiliki atribut yang relevan dengan kecukupan
reliabilitas.
d. Relevansi : Informasi tentang kemampuan dari membuat
perbedaan dalam keputusan pengguna.
e. Reliabilitas : Informasi diungkapkan secara jujur, dapat diverifikasi
dan netral.
Syarat dalam penerapan kriteria pengakuan terhadap pendapatan dan
keuntungan yaitu pengakuan mewajibkan bahwa aktiva-aktiva yang diterima
harus direalisasi atau dapat dicapai dan bahwa pendapatan seharusnya benar-benar
diperoleh. Hal ini juga berlaku pada kriteria pengakuan untuk biaya dan kerugian
menunjukkan seperti aktiva yang habis ketika keuntungan lebih lanjut tidak
diharapkan.

3. Pengukuran Atribut
Pembahasan memorandum secara ekstensif mengenai lima atribut
pengukuran dari tahun 1976 sebagaimana dikemukakan dalam SFAC No. 5,
antara lain :
a. Biaya historis.
b. Biaya saat ini (biaya pengganti).
c. Nilai pasar saat ini (nilai keluar).
d. Nilai bersih yang dapat dicapai.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10
/ 15
e. Nilai sekarang (dari arus kas yang akan datang).

C. Manfaat Kerangka Konseptual


Peranan kerangka konseptual dalam kebijakan akuntansi disebabkan
karena keterlibatannya dalam pembuatan kebijakan yang dapat didefinisikan
sebagai proses pada individu atau kelompok yang mempunyai kekuasaan dalam
menentukan pedoman umum tindakan serta mempengaruhi anggota lain dalam
suatu organisasi atau keseluruhan masyarakat. Pembuatan kebijakan adalah proses
untuk ‘memilih yang mana’.
Ketika pilihan merupakan masalah opini, pendapat, kecenderungan, selera
atau beberapa kriteria personal organisasi dan bukan sekedar menyangkut
permasalahan teknologi, maka kerangka konseptual adalah :
a. Membawa ke arah konsistensi standar.
b. Merekomendasikan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan
pelaporan.
c. Penggunaan kerangka konseptual yang diterima umum sehingga
menjadikan penyusunan standar lebih efisien, efektif, lebih cepat, lebih
konsisten dan meyediakan jawaban-jawaban yang bisa dipertahankan.
Peran utama kerangka konseptual adalah untuk memperkaya kemungkinan
diterimanya pernyataan-pernyataan tertentu yang akan diusulkan ataupun yang
sudah berjalan.

D. Keterbatasan Kerangka Konseptual


Penyusunan kerangka konseptual sangat membantu dengan catatan adanya
saling dukung dan tidak akan berguna pada saat terjadi pertentangan. Ketika
dihadapkan pada suatu rangkaian keadaan, maka dalam penggunaan kerangka
konseptual cenderung menaruh perhatian pada sikap yang berkembang.
Kerangka konseptual yang diterima umum dapat membantu jika ia
menggunakan bahasa, metode analisis dan batasan yang dimengerti umum, namun
sejauh mana bantuan disediakan oleh kerangka itu akan bervariasi tergantung dari
situasi yang dihadapi. Kerangka konseptual berkaitan dengan teknologi akuntansi
yang dapat berguna dalam situasi besar dan dapat juga terbatas kegunaannya pada
situasi lain. Kerangka konseptual dipandang beberapa pihak hanyalah merupakan
suatu bagian dari proses pembuatan kebijakan yang mana bagian ini berubah-ubah
dari suatu standar ke standar berikutnya.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11
/ 15
C. LATIHAN

1. Isi dari SFAC 6 adalah

A. Definisi unsur-unsur laporan keuangan untuk perusahaan bisnis


B. Karakteristik kualitatif informasi keuangan
C. Definisi unsur-unsur laporan keuangan untuk semua perusahaan
D. Tujuan-tujuan akuntansi untuk jenis perusahaan bukan bisnis

2. Kerangka konseptual membantu proses pelaporan agar memberikan hasil yang lebih
baik. Oleh karena itu , kerangka konseptual akuntansi harus....

A. Memberikan penjelasan mengenai kerangka referensi untuk memecahkan masalah


klasik akuntansi
B. Membantu akuntan untuk menetapkan metode pelaporan untuk digunakan selama
memberikan pelaporan
C. Membantu FASB dalam proses penerapan standar dengan memberikan landasan
untuk mempertahankan standar lama dalam pelaporan
D. Mendefinisikan batas batas akuntansi dengan memberikan definisi menegnai tujuan
dasar, istilah penting, serta konsep konsep dasar

3. Kualitas informasi yang memungkinkan pemakai untuk mengidentifikasi kesamaan


antara dua set fenomena ekonomi adalah pengertian kualitas informasi dari...

A. Daya Banding
B. Kenetralan
C. Materialitas
D. Nilai Umpan Balik

4. Konsep konservatisem dalam akuntansi adalah....


A. Melaporkan yang tertinggi dari beberapa nilai yang mungkin untuk aktiva
B. Melaporkan yang terendah dari beberapa nilai yang mungkin untuk kewajiban
C. Melaporkan yang terendah dari beberapa nilai yang mungkin untuk aktiva dan
pendapatan, dan yang tertinggi dari beberapa nilai yang mungkin untuk kewajiban
dan beban
D. Melaporkan yang tertinggi dari beberapa nilai yang mungkin untuk kewajiban dan
beban

5. Struktur teori akuntansi yang diturunkan dari pernyataan tujuan laporan keuangan
adalah...

A. Tehnik tehnik akuntansi


B. Prinsip prinsip Akuntansi
C. Kualitas Akuntansi
D. Postulat Akuntansi dan konsep teoritis akuntansi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12
/ 15
D. KUNCI JAWABAN

1. A
2. C
3. D
4. A
5. C

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13
/ 15
E. DAFTAR PUSTAKA

Ikhsan, Suprasto. 2008. Teori Akuntansi & Riset Multiparadigma. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Wolk, Dodd, Tearney. 2004. Accounting Theory. Conceptual Issues in a political and
economic Environment. Thomson – South western, United States of America.
Suwardjono. 2016. Bab 1 Pengertian Teori Akuntansi. Power Point Slide.
Donleavy. 2016. An Introduction to Accounting Theory. Bookboon.com.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14
/ 15

Anda mungkin juga menyukai