(EBA 504)
MODUL
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
PENDAPATAN DAN BIAYA
DISUSUN OLEH
ICKHSANTO WAHYUDI, S.E, M. Ak
Peranan Laba
Tujuan utama dari setiap perusahaan yang berorientasi pada laba
adalah memperoleh laba yang memuaskan.Oleh karena itu, laba merupakan
tolak ukur yang penting atas efektivitas. Lebih lanjut lagi, karena laba
B. PUSAT PENDAPATAN
Di pusat pendapatan, suatu output (pendapatan) di ukur secara
moneter, akan tetapi tidak ada upaya formal yang dilakukan untuk
mengaitkan input (beban atau biaya). Jika dikaitkan antara beban dan
pendapatan maka akan menjadi pusat laba. Pusat pendapatan merupakan
unit pemasaran atau penjualan yang tak memiliki wewenang untuk
menetapkan harga jual dan tidak bertanggung jawab atas harga pokok
penjualan dari barang-barang yang dipasarkan.
C. PUSAT BEBAN
Pusat beban adalah pusat tanggung yang inputnya diukur secara
moneter namun outputnya tidak. Ada dua jenis pusat beban, yaitu pusat
beban teknik dan pusat beban kebijakan.
Jenis pusat biaya yaitu pusat biaya teknis dan pusat biaya kebijakan,
keselararasan tujuan pribadi dan tujuan perusaahan dan tujuan perusahaan
dalam pusat biaya kebijakan, dan akhirnya pengendalian pusat biaya.
Pusat biaya adalah pusat pertanggung jawaban yang oleh sistem
pengendalian manajemen masuknya diukur dalam satuan moneter,
sedangkan keluarnya tidak diukur dalam satuan moneter.
Alasan tidak mengukur keluaran pusat biaya
1 Pusat biaya tidak bertanggung jawab atas nilai keluar
2 Keluaran sukar diukur
Pusat biaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pusat biaya tekniksi
dan pusat biaya kebijakan. Pembedaan pusat biaya tersebut penting karena
pengendalian masing-masing pusat biaya berbeda.
Pusat biaya teknis adalah biaya yang sebagian besar biayanya
ditentukan dengan pasti karena biaya tersebut berhubangan erat dengan
volume kegiatan pusat biaya tersebut. Hubungan tersebut dapat ditemukan
melallui analistik statistic
Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagaian besar
biayanya tidak berhubungan erat dengan volume kegiatan pusat biaya
tersebut. Keselarasan antara tujuan perusahan dengan tujuan pribadi dapat
terganggu dalam pusat biaya kebijakan.
Pengendalian pusat biaya dilakukan melalui anggaran dan pelaporan.
Untuk pusat biaya kebijakan, perlukan langkah tembahan yaitu: 1.
Manajemen harus mengikuti tahap perencanaan, sehingga manajemen dapat
relefansi suatu kegiatan, dan 2. Kegiatan harus digolongkan harus
digolongkan menjadi kejadian rutin dan kegiatan non-rutin.
Penyusunan Anggaran
Dalam anggaran yang diajukan untuk pusat administratif maupun
pusat pendukung biasanya terdiri dari suatu daftar pos-pos beban, dengan
Program Litbang
Program litbang terdiri dari serangkaian program ditambah
kelonggaran untuk pekerjaan yang tidak direncanakan, hal tersebut biasanya
ditinjau setiap tahunnya oleh manajer senior. Dalam program litbang tidak
ada cara ilmiah untuk untuk menentukan skala optimum dari anggaran
litbang tersebut. Perusahaan sekedar menggunakan persentase dari
penghasilan rata-rata sebagai dasar (angka rata-rata dan bukannya ersentase
dari pendapatan tertentu di tahun tertentu karena skala operasi litbang tidak
seharusnya di pengaruhi oleh pergerakan pendapatan jangka pendek).
Persentase tertentu yang digunakan sebagian ditentukan dengan pengeluaran
litbang perushaan saingan dn sebahagian lagi oleh riwayat pengeuaran
litbang perusahaan ini sendiri. Bergantung pada situasi, faktor-faktor
lainnya juga ikut memainkan peranan: misalnya, manajemen menyetujui
kenaikan anggaran yang cepat dan besar-besaran jika terlihat telah (akan)
ada trobosan baru yang signifikan.
Program litbang terdiri dari serangkaian program ditambah
kelonggaran untuk pekerjaan yan gtidak di rencanakan (sebagaimana sudah
di sebutkan sebelumnya): hal tersebut biasanya di tinjau setiap tahunnya
oleh manajemen senior. Tinjauan ini sering dilakukan oleh komite
peneitian yang terdiri dari CEO, direktur penelitian serta para manajer
produksi dan pemasaran ( pihak yang terakhir ini dilibatkan yang akan
menggunakan output dari proyek-proyek penelitian yang sukses). Komite
ini membuat keputusan yang luas mengenai proyek-proyek yang akan di
kerjakan, mana yang akan di perluas, mana yang akan di pangkas maupun
dihentikan. Tentu saja keputusan-keputusan ini bersifat subjektif namun
berada pada batas-batas kebijakan yang sudah di tetapkan atas total
pengeluaran penelitian
Pengukuran kinerja
Secara regular biasanya per bulan atau per kuartal, hamper semua
perusahaan membandingkan pengeluaran actual dengan pengeluaran yang
dianggarkan daris emua pusat tanggung jawab dan seluruh proyek yang
dijalankan. Secara regular, biasanya per bulan atau per kuartal, hampir
semua perusahaan membandingkan pengeluaran actual dengan pengeluaran
yang di angkgarkan dari semua pusat tanggung jawab dan seluruh proyek
yang dijalankan. Perbandingan ini kemudian di rangkum untuk di laporkan
kepada manajer dengan seprogresif mungkin guna membantu pada manajer
di pusat tanggung jawab dalam merencanakan pengeluaran mereka dan
untuk meyakinkan para atasan mereka bahwa pengeluaran-pengeluaran
tersebut masih dalam batas-batas yang di sepakati.
Terdapat pada banyak perusahaan, menajemen menerima dua jenis
laporan mengenai kegiatan-kegiatan litbang. Jenis laporan yang pertama
membandingkan prediksi terakhir mengenai total biaya dengan jumlah yang
di setujui untuk masing-masng proyek. Laporan tersebut di buat berkala
bagi para eksekutif yang mengendalikan pengeluaran untuk kegiatan
penelitian, guna membantu mereka dalam memutuskan apakah perlu ada
perubahan dalam daftar proyek yang disepakati. Jenis laporan keuangan
yang di lakukan ke dua terdiri dari perbandingan antara pengeluaran yang
di anggarkan dengan pengeluaran actual di masing-masing pusat tanggung
jawab. Tujuannya adalah untuk membantu para eksekutif penelitian untuk
mengantisipasi pengeluaran dan untuk memastikan bahwa komitmen
pengeluaran tersebut di penuhi. Kedua jenis pelaporan terseut tidak
memberikan informasi mengenai efektivitas dari kegiatan penelitian kepada
manajemen. Informasi semacam itu disediakan secara resmi melalui
laporan perkembangan ( progress report), yang menjadi salah satu dasar
bagi manajemen untuk melakukan penelitian tentang efektivitas proyek
PUSAT PEMASARAN
Dibanyak perusahaan dua jenis aktifitas yang berbeda
dikelompokkan dibawah pusat pemasaran, dengan pengendalian yang
berbeda satu sama lain. Satu kelompok aktivitas berkaitan dengan
pemenuhan pasokan. Aktivitas ini disebut sebagai aktivitas logistic dan
aktivitas pemasaran.
Aktivitas logistic
Adalah aktivitas-aktivitas yang terlibat memindahkan barang dari
perusahaan ke pelanggan dan mengumpulkan piutang yang jatuh tempo dari
para pelanggannya. Aktivitas logostik adalah aktivitas-aktivitas yang terlibat
dalam memindahkan barang dari perusahaan ke pelanggan dan
mengumpulkan piutang yang jatuh tempo dari para pelanggannya .
aktivitas-aktivitas ini mencakup transportasi ke pusat distribusi pergudangan,
pengepakan dan pengiriman , pengajuan rekening dan aktivitas yang terkait
dengan fungsi kredit dan penagihan piutang. Pusat tanggung jawab yang
menjalankan fungsi-fungsi tersebut secara mendarsar serupa dengan pusat
beban di pabrik. Banyak yang merupakan pusat beban teknik yang dapat di
kendalikan melalui penerapan standar dan menyesuaikan anggaran untuk
mencerminkan biaya-biaya ini pada berbagai tingkatan volume.
Hampir di semua perusahaan, pekerjaan-pekerjaan dokumen yang
meliputi aktivitas-aktivitas logistic dan penagihan piutang sekarang bisa di
tuntaskan secara cepat dan dengan biaya rendah melalui internet.
Aktivitas Pemasaran
Aktivitas pemasaran adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh pesanan. Aktivitas-aktivitas ini meliputi uji
peemasaran,pembentukan, pelatihan, dan pengawasan terhadap tenaga
penjualan ( sales force), periklanan, dan promosi penjualan yang seluruhnya
memiliki karakkteristik-karakteristik yang menimbulkan permasalahan
pengendalian manajemen.
Walaupun di mungkinkan untuk mengukur output organisasi
pemasaran, tetapi aktivitas untuk mengevaluasi efektivitas upaya pemasaran
ternyata jauh lebh sulit. Hal ini disebabkan karena perubahan dalam factor
di luar kendali departemen pemasaran (seperti, kondisi ekonomi dan
tindakan-tindakan para pesaing) meyebabkan melesetnya asumsi-asumsi
yang menjadi dasar dari anggaran penjualan.
Dalam kasus apapun , pemenuhan komitmen anggaran untuk beban
pemasaran bukanlah kriteria utama dalam proses evaluasi, karena dampak
dari volume penjualan terhadap laba cenderung menutupi kinerja biaya.
Jika suatu kelompok pemasaran menjual sebanyak dua kali lipat dari
kuotanya, pihak mnajemen tidak akan terlalu memperdulikan jika
kelompok tersebut melebihi biaya yang di anggarkan sebanyak 10%
RANGKUMAN
B. Latihan
A. Rasio Keuangan
B. Tren
C. Regresi
D. Varians
A. Untuk mewujudkan satu atau lebih tujuan, yang disebut dengan cita -
cita
B. Pusat-pusat tanggung jawab ini, kemudian membentuk sebuah
hierarki.
C. Pada intinya, perusahaan adalah sekumpulan dari pusat-pusat
tanggung jawab, yang masing-masing diwakili oleh sebuah kotak
dalam bagan sebuah organisasi
D. Pusat tanggung jawab adalah bentuk organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas/kegiatan
yang dilakukan
C. Kunci Jawaban
1. A
2. B
3. A
4. D
5. B
A. Daftar Pustaka