Anda di halaman 1dari 17

MODUL SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

(EBA 504)

MODUL

PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
PENDAPATAN DAN BIAYA

DISUSUN OLEH
ICKHSANTO WAHYUDI, S.E, M. Ak

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0 / 17
A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan pengertian pusat laba


2. Jelaskan pengertian pusat biaya
3. Jelaskan pengertian pusat pendapatan
4. Jelaskan pengukuran Investasi

Uraian dan Contoh

PUSAT TANGGUNG JAWAB

Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur


organisasi yang baik. Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk
struktur pusat pertanggungjawaban (responsibility centers). Pusat
pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer
yang bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggung jawaban yang
dipimpinnya.
Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan.
Pada hakikatnya, perusahaan merupakan sekumpulan pusat-pusat tanggung
jawab, yang masing-masing diwakili oleh kotak dalam bagan organisasi.
Pusat tanggung jawab tersebut kemudian membentuk suatu hierarki.Pada
tingkatan terendah adalah pusat untuk seksi-seksi, pergeseran kerja
(workshift), dan unit kerja lainnya.
Dari sudut pandang manajer senior dan dewan direksi, perusahaan
secara keseluruhan merupakan pusat tanggung jawab, meskipun istilah ini
biasanya berkenaan dengan unit-unit dalam perusahaan.

Adapun Tujuan dibuatnya pusat pertanggungjawaban tersebut adalah:


1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilai kinerja manajer dan
unit organisasi yang dipimpinnya.
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence.
4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki
kompetensi sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat.
5. Mendorongkreativitas dan daya inovasi bawahan.
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan
efisien.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1 / 17
7. Sebagai alat pengendalian anggaran.
Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang
dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab. Penilaian kinerja
manajer sangat penting karena dengan adanya penilaian kinerja dapat
diketahui apakah manajer pusat pertanggungjawaban tersebut melaksanakan
wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tanggung jawab
manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan hubungan
yang optimal antara sumber daya input yang digunakan dengan output yang
dihasilkan dikaitkan dengan target kinerja. Input diukur dengan jumlah
sumber daya yang digunakan sedangkan output diukur dengan jumlah
produk/output yang dihasilkan.

Sifat Pusat Tanggung Jawab


Fungsi dari berbagai pusat tanggung jawab dalam perusahaan adalah
untuk mengimplementasikan strategi. Karena setiap organisasi merupakan
sekumpulan pusat tanggung jawab, maka jika setiap pusat tanggung jawab
telah memenuhi tujuannya, maka cita-cita organisasi tersebut juga telah
tercapai.
Pusat pertanggungjawaban muncul guna mewujudkan satu atau lebih
maksud yang dicapai. Fungsi dari berbagai pusat tanggungjawab dalam
perusahaan adalah untuk mengimplementasikan strategi sesuai dengan
tingkat kewenangan yang diberikan. Setiap pusat pertanggungjawaban
memiliki unsur input, proses daan output. Setiap pustat per
tanggungjawaban adalah pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba dan pusat
investasi. Keempat unsur ini memiliki unsur input proses dan output.

Pusat tanggungjawab menerima masukan dalam bentuk bahan baku,tenaga


kerja dan jasa-jasa. Dengan menggunakan modal kerja kapital (seperti
persediaan,piutang,peralatan dan aktivitas lainnya) pusat tanggungjawab
melaksanakan fungsi tertentu, dengan tujuan akhir untuk mengubah input
menjadi output,baik yang berwujud (seperti barang) atau tidak
berwujud(seperti jasa).Dalam sebuah pabrik,outputnya berbentuk barang.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
2 / 17
Dalam unit staf seperti sumber daya manusia, transportasi, teknik,
pencatatan dan administrasi maka outputnya berbentuk jasa.
Produk (seperti barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu pusat
tanggungjawab bisa saja kemudian diserahkan kepusat tanggungjawab yang
lain,dimana output tersebut kemudian menjadi input,atau biasa juga
dilempar ke pasar, sebagai output organisasi sebagai keseluruhan.Pendapat
adalah jumlah yang diperoleh dari proses penyediaan output

Hubungan Antara Input dan Output


Manajer bertanggung jawab untuk memastikan hubungan yang
optimal antara input dan output. Disejumlah pusat tanggung jawab,
hubungan itu bersifat timbal balik dan langsung, misalnya seperti
didepartemen produksi, input bahan baku menjadi bagian fisik dari barang
jadi. Disini, pengendalian focus pada penggunaan input minimum yang
dibutuhkan untuk memproduksi input yang diperlukan menurut spesifikasi
dan standar mutu yang benar, tepat waktu, dan sesuai dengan jumlah yang
diminta.
Akan tetapi dalam sejumlah situasi, input tidak secara langsung
berkaitan dengan output yang dihasilkan. Biaya periklanan adalah input
yang ditujukan untuk meningkatkan hasil penjualan, namun karena penjuaan
juga dipengaruhi sejumlah faktor lain selain iklan, kaitan antara
meningkatnya biaya iklan dengan meningkatnya penjualan jarang dapat
ditunjukan. Lagi pula keputusan manajemen untuk meningkatkan
pengeluaran iklan lebih didasarkan pada peniliaan dari pada berdasarkan
data. Sementara itu dalam litbang hugungan antara input dan output bahkan
akan lebih kabur lagi, hasil dari litbang yang dilakukan pada masa sekarang
barangkalai tidak dapat diketauhi selama beberapa tahun dan jumlah optimal
yang harus dibelanjakan oleh suatu perusahaan untuk litbang sulit untuk
menentukannya.

Mengukur Input dan Output


Kebanyakan input yang digunakan pusat tanggung jawab dapat
dinyatakan dalam ukuran-ukuran fisik-jam kerja, liter minyak, rim kertas,
dan kwh listrik. Dalam system pengendalian manajemen, satuan-satuan
kuantitas tersebut kemudian diterjemahkan kesatuan moneter.
Nilai uang dari input tertentu biasanya dihitung dengan mengalikan
kuantitas fisik dengan harga perunit (yaitu jumlah jam kerja dikalikan
dengan tarif perjam). Biaya adalah suatu ukuran moneter dari jumlah
sumber daya yang digunakan oleh suatu pusat tanggung jawab.
Dalam kenyataannya kebanyakan input yang digunakan oleh pusat
pertanggungjawaban dapat dinyatakan dalam ukuran fisik,jam kerja,liter
minyak,ring kertas,dan kwh listrik dll. Dalam sistem pengendalian
manajmen,satuan kuantitas tersebut kemudian diterjemahkan kesatuan
moneter: uang merupakan penyebut umum yang memungkinkan nilai dan
berbagai sumber daya yang beragam untuk digabungkan dan
dikombinasikan. Nilai uang dari input tertentu biasanya dihitung dengan
mengalihkan kuantitas fisik dengan harga perunit (yaitu: jumlah jam kerja
dilakikan dengan tarif perjam). Jumlah moneter yang dihasilkan dari

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
3 / 17
perhitungan tersebut yang disebut sebagai Biaya, dengan cara ini biasanya
input dari pusat tanggungjawab dinyatakan. Biaya adalah suatu ukuran
moneter dari jumlah sumber daya yang digunakan oleh suatu pusat
tanggungjawab.
Jika kita perhatikan bahwa input adalah sumber daya yang
dipergunakan ialah sumber daya yang digunakan oleh pusat tanggungajawab.
Pasien di rumah sakit atau pelajar disebuah sekolah bukanlah input. Lebih
tepatnya input adalah sumber daya yang digunakan oleh sebuah rumah sakit
atau sebuah sekolah untuk mencapai tujuannya dalam merawat pasien atau
dalam mendidik para pelajar.
Dalam hal pengukuran adalah lebih mudah untuk mengukur biaya
input daripada untuk menghitung nilai output. Sebagai contoh pendapatan
pertahun barang kali merupakan alat ukur penting penting atas output suatu
organisasi yng beririentasi pada laba,akan tetapi angka itu tidak menyatakan
selluruh kinerja organisasi selama tahun tersebut. Input seperti aktivitas
litbang,pelatihan sumber daya manusia periklanan,dan promosi penjualan
juga belum tentu mempengaruhi output ditahun yang bersngkutan.Akan
tetapi untuk pengukuran,tidak meungkin dilakukan secara akurat niali dari
pekerjaan yang dilakukan oleh bagian humas,bagian pengendalian mutu,
staf hukum perusahaan. Dalam organisasi nirlaba, barangkali juga tidak ada
tolak ukur atas output secara kuantitatif. Banyak organisasi bahkan tidak
berupaya untuk mengukur output dari maisng-masing pusat
pertanggungjawaban. Pengukuran yang lain menggunakan perkiraan atau
menggunakan angka pengganti (surrogate numbers) dengan mengetahui
keterbatasannya.

Efisiensi dan Efektivitas


Konsep input, output, dan biaya bias digunakan untuk menjelaskan
makna dari efisiensi dan efektivitas, yang merupakan dua kriteria dengan
mana kinerja pusat tanggung jawab dinilai.
Efisiensi adalah rasio output terhadap input, atau jumlah output per
unit input. Dalam banyak pusat tanggung jawab, efisensi diukur dengan cara
membandingkan biaya actual dengan standar, dimana biaya-biaya tersebut
harus dinyatakan dalam output yang diukur. Dibandingkan dengan efisiensi,
efektivitas ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh
suatu pusat tanggung jawab dengan tujuannya.Semakin besar output yang
dikontribusikan terhadap tujuan, maka semakin efektiflah unit tersebut.
Efisiensi dan efektifitas berkaitan satu sama lain; setiap pusat
tanggung jawab harus efektif dan efisien dimana organisasi harus mencapai
tujuannya dengan cara yang optimal.
Secara ringkas suatu pusat pertanggungjawaban akan bersifat efisien
jika melakukan sesuatu dengan tepat dan akan bersifat efektif jika
melakukan hal yang tepat dalam pencapaian tujuan.

Peranan Laba
Tujuan utama dari setiap perusahaan yang berorientasi pada laba
adalah memperoleh laba yang memuaskan.Oleh karena itu, laba merupakan
tolak ukur yang penting atas efektivitas. Lebih lanjut lagi, karena laba

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
4 / 17
merupakan selisih antara pendapatan( ukuran output) dan biaya (ukuran
input), laba juga merupakan ukuran efisiensi. Dengan demikian laba
mengukur baik efisiensi dan efektivitas.
Ketika ukuran secara menyeluruh itu ada tidak perlu mengukur
relatif pentingnya efektivitas versus efisien. Akan tetapi ketika ukuran
tersebut tidak adalah perlu dan bermanfaat untuk mengklasifikasikan ukuran
kinerja sebagai ukuran yang berkaitan dengan efektifitas dan yang berkaitan
dengan efisiens

Jenis-jenis Pusat Tanggung Jawab


Ada empat jenis pusat tanggunmng jawab, digolongkan menurut
sifat input dan /atau output moneter yang diukur untuk tujuan pengendalian:

1. Pusat pendapatan, output diukur secara moneter;


2. Pusat beban, input yang di ukur;
3. Pusat laba, baik pendapatan (output) maupun beban (input) diukur;
4. Pusat investasi, kaitan antara laba dan investasi diukur.

B. PUSAT PENDAPATAN
Di pusat pendapatan, suatu output (pendapatan) di ukur secara
moneter, akan tetapi tidak ada upaya formal yang dilakukan untuk
mengaitkan input (beban atau biaya). Jika dikaitkan antara beban dan
pendapatan maka akan menjadi pusat laba. Pusat pendapatan merupakan
unit pemasaran atau penjualan yang tak memiliki wewenang untuk
menetapkan harga jual dan tidak bertanggung jawab atas harga pokok
penjualan dari barang-barang yang dipasarkan.

Dalam pendapatan, output diukur secara moneter,dipusat beban,


input yang diukur, dipusat laba, baik pendapatan(output) maupun

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
5 / 17
beban(input) diukur, dan dipusat investasi, kaitan antara laba dan investasi
di ukur.

Untuk masing masing pusat pertanggung jawaban tersebut


membutuhkan pengendalia yang berbeda. Menurut (Sukarno, Edi, 2000: 42)
masuk keluarnya uang perusahaan merupakan salah satu titik konsentrasi
manajemen perusahaan, karena itu diperlukan pengendalian yang optimal
atas hal ini. Jika masuknya uang didentikkan dengan pendapatan, maka
makna pusat pendapatan adalah pertanggung jawaban dimana pimpinan
bertanggung jawab atas pendapatan. Bertanggung jawab artinya mempunyai
kewenangan atas hal-hal yang dapat meningkatkan pendapatan, seperti
menentukan harga jual dan biaya-biaya yang secara tidak langsung bisa
relevan atau tidak sama sekali.

C. PUSAT BEBAN
Pusat beban adalah pusat tanggung yang inputnya diukur secara
moneter namun outputnya tidak. Ada dua jenis pusat beban, yaitu pusat
beban teknik dan pusat beban kebijakan.
Jenis pusat biaya yaitu pusat biaya teknis dan pusat biaya kebijakan,
keselararasan tujuan pribadi dan tujuan perusaahan dan tujuan perusahaan
dalam pusat biaya kebijakan, dan akhirnya pengendalian pusat biaya.
Pusat biaya adalah pusat pertanggung jawaban yang oleh sistem
pengendalian manajemen masuknya diukur dalam satuan moneter,
sedangkan keluarnya tidak diukur dalam satuan moneter.
Alasan tidak mengukur keluaran pusat biaya
1 Pusat biaya tidak bertanggung jawab atas nilai keluar
2 Keluaran sukar diukur
Pusat biaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pusat biaya tekniksi
dan pusat biaya kebijakan. Pembedaan pusat biaya tersebut penting karena
pengendalian masing-masing pusat biaya berbeda.
Pusat biaya teknis adalah biaya yang sebagian besar biayanya
ditentukan dengan pasti karena biaya tersebut berhubangan erat dengan
volume kegiatan pusat biaya tersebut. Hubungan tersebut dapat ditemukan
melallui analistik statistic
Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagaian besar
biayanya tidak berhubungan erat dengan volume kegiatan pusat biaya
tersebut. Keselarasan antara tujuan perusahan dengan tujuan pribadi dapat
terganggu dalam pusat biaya kebijakan.
Pengendalian pusat biaya dilakukan melalui anggaran dan pelaporan.
Untuk pusat biaya kebijakan, perlukan langkah tembahan yaitu: 1.
Manajemen harus mengikuti tahap perencanaan, sehingga manajemen dapat
relefansi suatu kegiatan, dan 2. Kegiatan harus digolongkan harus
digolongkan menjadi kejadian rutin dan kegiatan non-rutin.

Konsep Pusat Pertanggung Jawaban Pusat Biaya


Pusat biaya adalah pusat pertanggung jawaban yang oleh sistemnya
pengendalian manajemen masuknya diukur dalam satuan moneter,

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
6 / 17
sedangkan keluarannya tidak diukur dalam satuan moneter. Alasan untuk
tidak mengur keluaran tidak mengukur keluaran biaya adalah karena
pimpinan pusat biaya tidak bertanggung jawab atas nilai rupiaih
keluarannya sesuai dengan asas “tanggung jawab harus sama dengan
wewenang”. Salah satu contoh pusat biaya adalah bagian produksi.
Disamping bertanggung jawab atas kualitas keluaran, bagian produksi juga
bertanggung jawab atas biaya produksi, tetapi tidak bertanggung jawab atas
nilai keluaran. sebagai contoh pada tahun 1957 Ford memproduksi Etsel
penghubung mobil dengan bagian depan berbentuk sepatu kuda. Mobil
tersebut ternyata tidak laku dijual. Dalam peristiwa tersebut, sepanjang
tersebut, sepanjang bagian produksi telah memproduksinya sesuai dengan
cetak biru dan anggaran, mobil yang tidak laku dijual tersebut bukan
merupakan tanggung jawab bagian produksi. Dengan demikian nilai
masukan tidak dapat dihubungkan dengan nilai keluarannya.
Alasan lain untuk tidak mengukur keluaran pusat biaya adalah
kesukaran dalam mengukur keluaran pusat biaya tersebut. Contoh pusat
biaya yang sukar diukur keluarannya adalah bagian keuangan, bagian
akuntansi, bagian personalia, dan bagian penelitian dan pengembangan.

Jenis Pusat Biaya


Pusat biaya dapat dikelompokkan menjadi pusat biaya teknis dan
pusat biaya kebijakan. Biaya teknis adalah biaya yang jumlahnya
berhubungan erat dengan volume kegiatan, misalnya biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan, pusat biaya kebijakan adalah biaya
yang jumlahnya tidak berhubungan dengan besarnya volume kegiatan.

Pusat Beban Teknik


Yaitu biaya-biaya yang jumlahnya secara tepat dan memadai dapat
diestimasikan dengan keandalan yang wajar contoh; tenaga kerja langsung,
bahan baku langsung, komponen, perlengkapan dan keperluan-keperluan.

Ciri-ciri pusat beban teknik:


1. Input-inputnya dapat diukur secara moneter.
2. Input-inputnya dapat di ukur secara fisik.
3. Jumlah dolar optimum dan input yang dibutuhkan untuk
memproduksi satu unit output dapat ditentukan.

Pusat beban teknik biasanya ditemukan dalam operasi manufaktur


yaitu pergudangan, distribusi, pengiriman dengan truk dan unit-unit dalam
organisasi pemasaran serta pusat tanggungjawab dalam departemen
adminstratif dan pendukung, misal bagian piutang dll.

Di suatu beban teknik output dikalikan dengan biaya standar setiap


unit, mengukur biaya standar dari produk jadi. Pada pusat beban tekniktidak
bertanggung jawab hanya pada biaya saja melainkan bertanggungjawab
pada mutu produk dan volume produksi serta efisiensi.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
7 / 17
Pusat beban teknik mengacu pada pusat tanggung jawab dimana
biaya-biaya teknik paling banyak ditemukan, walaupun tidak berarti bahwa
estimasi biaya teknik yang valid dapat dibuat pada masing-masing pos.

Pusat Biaya Kebijakan


Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya sebagian besar biayanya
tidak berhubungan erat dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut.
Jumlah biaya yang “tepat” untuk kegiatan pusat biaya kebijakan tidak
ditentukan berdasar studi teknik, tetapi didasarkan kebijakan manajemen.
Contoh pusat biaya kebijakan adalah bagian akuntansi, begian personalia,
dan bagian penelitian dan pengembangan. Dalam bagian-bagian akuntansi,
persolia, dan penelitian serta pengembangan, contoh biaya yang tidak erat
berhubungan dengan volume kegiatan adalah gaji pegawai, dan biaya
depresiasi berbagai alat kantor atau laboratium.
Oleh karena dalam pusat biaya kebijakan sebagian besar bianya
tidak berhubungan erat dengan volume kegiatan, maka efisiensinya sulit
diukur. Efektivitas bagian penelitian dan pengembangan dapat diukur
dengan membandingkan antara realisasi dengan menciptakan produk baru
maupun peningkatan teknologi.
Didalam pusat biaya kebijakan, selisish antara anggaran dan biaya
yang sesungguhnya bukanlah ukuran efisiensi. Pada hakikatnya, hal tersebut
hanya merupakan selisih antara input yang dianggarkan dan input yang
sesungguhnya, serta tidak mencakup nilai output. Jika biaya yang
sesungguhnya tidak melebihi jumlah anggaran, maka pihak manajer sudah
“hidup sesuai dengan anggaran”, akan tetapi karena, anggaran dimaksudkan
untuk meramalkan jumlah jumlah pengeluaran yang optimum, maka
menjalankan usaha dalam batas-batas anggaran yang ada tidak selalu berarti
menunjukkan kinerja yang efisien.

Ciri-ciri Pengendalian Umum


Penyusunan anggaran
Manajer membuat anggaran untuk pusat beban kebijakan yang
terpisah dari pusat beban teknik. Selanjutnya manajemen menentukan
apakah anggaran operasi yang diajukan bias mencerminkan biaya per unit
dari pelaksanaan tugas secara efisien.
Pekerjaan yang harus dilakukan oleh pusat beban kebijakan terbagi
dalam dua kategori umum yaitu kesinambungan dan bersifat khusus.
Anggaran incremental
Pembuatan anggaran incremental mempunyai dua kekurangan, 1.
Tingkat pengeluaran yang ada dari pusat beban kebijakan diterima dan tidak
dikaji ulang selama proses pembuatan anggaran. 2. Para menejer pusat
beban ini biasanya ingin meningkatkan tingkat pelayanan dan dengan
demikan cenderung meminta tambahan sumber daya yang jika dibuat
sebagai kasus yang kuat – biasanya akan disediakan.
Tinjauan Berdasar Nol (Zero-Base Review)
Suatu pendekatan pembuatan anggaran yang merupakan alternative
adalah membuat analisis menyeluruh dari setiap pusat beban kebijakan pada

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
8 / 17
jadwal yang terus bergulir, sehingga semuanya ditinjau sekali setiap lima
tahun. Analisis tersebut sering disebut sebagai tinjauan berdasarkan nol.
Variasi Biaya
Tidak seperti dalam pusat beban teknik yang sangat dipengaruhi oleh
perubahan volume jangka pendek, biaya dalam pusat beban kebijakan cukup
terlindungi dari fluktuasi jangka pendek.Perbedaan ini berawal dari fakta
bahwa dalam membuat anggaran untuk pusat beban kebijakan, para manajer
cenderung untruk menyetujui perubahan yang terkait dengan perubahan
volume penjualan yang diantisipasi dan untuk mengurangi tenaga kerja jika
volume penjualan sedang menurun.
Jenis Pengendalian Keuangan
Pengendalian keuangan dalam pusat beban kebijakan sangat berbeda
dengan pusat beban teknik.Dipusat beban teknik sasarannya menjadi
kompetitif dalam biaya. Sebaliknya di pusat beban kebijakan untuk
mengendalikan biaya dengan mengikutsertakan para manajer guna berperan
serta dalam perencanaan, bersama-sama mendiskusikan langkah apa yang
diambil dan tingkat usaha yang bagaimana yang tepat untuk masing-masing.
Pengukuran Kinerja
Pengendalian secara menyeluruh terhadap pusat beban kebijakan
dicapai dengan mengukur kinerja nonfinansial sebagai contoh: indikasi atas
kualitas pelayanan terbaik untuk beberapa pusat beban kebijakan mungkin
berupa opini dari para penggunanya.

D. PUSAT ADMINISTRATIF DAN PENDUKUNG


Pusat administratif meliputi manajemen senior korporat dan
manajemen unit bisnis, serta para manajer unit-unit pendukung. Pusat
pendukung merupakan unit-unit yang menyediakan layanan kepada pusat
tanggungjawab.

Permasalahan Dalam Pengendalian


Kesulitan dalam Pengukuran Output
Karena output tidaak dapat diukur, tidak mungkin untuk menetapkan
standart biaya sebagai tolok ukur untuk pengukuran kinerja keuangan.
Dengan demikian, varians anggaran tidak dapat diinterprestasikan sebagai
gambaran dari kinerja yang efisien atau tidak efisien.
Tidak Adanya Keselarasan Cita-cita
Umumnya, para manajer administratif berusaha keras untuk
mencapai keunggulan fungsional. Sekilas, keinginan tersebut akan tampak
selaras dengan cita-cita perusahaan. Tetapi pada kenyataannya, hal tersebut
sebagian besar bergantung pada bagaimana seorang mendefinisikan
keunggulan. Meskipun para staf mungkin ingin mengembangkan sistem,
program atau fungsi yang “ideal”, namun sesuatu yang ideal tersebut
mungkin terlalu mahal relatif terhadap tambahan laba yang mungkin akan
dihasilkan dari kesempurnaan tersebut.

Penyusunan Anggaran
Dalam anggaran yang diajukan untuk pusat administratif maupun
pusat pendukung biasanya terdiri dari suatu daftar pos-pos beban, dengan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
9 / 17
usulan anggaran dibandingkan dengan seluruh beban aktual pada tahun
berjalan.

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Permasalahan dalam Pengendalian


Pengendalian terhadap pusat penelitian dan pengembangan akan
menyajikan kesulitan tersendiri , terutama kesulitan dalam menghubungkan
hasil yang diperoleh dengan input dan kurangnya keselarasan cita-cita.

Rangkaian Kesatuan Penelitian dan Pengembangan


Aktivitas-aktivtas yang dilakukan oleh organisasi litbang merupakan
satu kesatuan rangkaian, dimana penelitian dasar merupakan titik awal,
sementara itu pengujian produk merupakan titik akhir. Ciri-ciri penelitian
dasar:
➢ tidak terencana, dimana pihak manajemen hanya membuat
keputusan secara umum memngenai bagian yang harus dieksploitasi

➢ seringkali ada tenggang waktu yang lama antara dimulainya


penelitian dengan pengenalan produk baru yang berhasil.

Program Litbang
Program litbang terdiri dari serangkaian program ditambah
kelonggaran untuk pekerjaan yang tidak direncanakan, hal tersebut biasanya
ditinjau setiap tahunnya oleh manajer senior. Dalam program litbang tidak
ada cara ilmiah untuk untuk menentukan skala optimum dari anggaran
litbang tersebut. Perusahaan sekedar menggunakan persentase dari
penghasilan rata-rata sebagai dasar (angka rata-rata dan bukannya ersentase
dari pendapatan tertentu di tahun tertentu karena skala operasi litbang tidak
seharusnya di pengaruhi oleh pergerakan pendapatan jangka pendek).
Persentase tertentu yang digunakan sebagian ditentukan dengan pengeluaran
litbang perushaan saingan dn sebahagian lagi oleh riwayat pengeuaran
litbang perusahaan ini sendiri. Bergantung pada situasi, faktor-faktor
lainnya juga ikut memainkan peranan: misalnya, manajemen menyetujui
kenaikan anggaran yang cepat dan besar-besaran jika terlihat telah (akan)
ada trobosan baru yang signifikan.
Program litbang terdiri dari serangkaian program ditambah
kelonggaran untuk pekerjaan yan gtidak di rencanakan (sebagaimana sudah
di sebutkan sebelumnya): hal tersebut biasanya di tinjau setiap tahunnya
oleh manajemen senior. Tinjauan ini sering dilakukan oleh komite
peneitian yang terdiri dari CEO, direktur penelitian serta para manajer
produksi dan pemasaran ( pihak yang terakhir ini dilibatkan yang akan
menggunakan output dari proyek-proyek penelitian yang sukses). Komite
ini membuat keputusan yang luas mengenai proyek-proyek yang akan di
kerjakan, mana yang akan di perluas, mana yang akan di pangkas maupun
dihentikan. Tentu saja keputusan-keputusan ini bersifat subjektif namun
berada pada batas-batas kebijakan yang sudah di tetapkan atas total
pengeluaran penelitian

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
10 / 17
Anggaran Tahunan
Penyusunan anggaran tahunan akan memungkinkan manajemen
untuk melihat proyek litbang tersebut. Jika suatu perusahaan telah
memutuskan suatu program litbang berjangka panjang dan telah
menjalankan program ini dengan sistem persetujuan proyek, maka upaya
untuk menyusun anggaran litbang pertahun akan menjadi persoalan yang
sederhana, Dengan melibatkan “kalenderisasi” atas pengeluaran yang
diperkirakan selama periode anggaran. Jika anggaran disusun sesuai
dengan rencana strategis perusahaan (sebagaimana mestinya), maka
persetujuan atas proyek merupakan sesuatu yang rutin semata-mata
membantu dalam perencanaan kas dan pegawai. Penyususunan anggaran
akan memungkinkan manajemen untuk melihat proyek litbang tersebut
dengan sebuah pertanyaan “ dengan apa yang kita ketahui sekarang ini ,
apakan ini merupakan cara yang terbaik untuk menggunakan sumber daya
yang kita miliki pada tahun depan?” proses penyusunan anggaran tahunan
juga menjamin agar biaya actual tidak melebihi biaya jumlah yang di
anggarkan tanpa sepengetahuan pihak manajemen. Varians yang penting
dari anggaran harus di setujui oleh pihak manajemen sebelum tejadi.

Pengukuran kinerja
Secara regular biasanya per bulan atau per kuartal, hamper semua
perusahaan membandingkan pengeluaran actual dengan pengeluaran yang
dianggarkan daris emua pusat tanggung jawab dan seluruh proyek yang
dijalankan. Secara regular, biasanya per bulan atau per kuartal, hampir
semua perusahaan membandingkan pengeluaran actual dengan pengeluaran
yang di angkgarkan dari semua pusat tanggung jawab dan seluruh proyek
yang dijalankan. Perbandingan ini kemudian di rangkum untuk di laporkan
kepada manajer dengan seprogresif mungkin guna membantu pada manajer
di pusat tanggung jawab dalam merencanakan pengeluaran mereka dan
untuk meyakinkan para atasan mereka bahwa pengeluaran-pengeluaran
tersebut masih dalam batas-batas yang di sepakati.
Terdapat pada banyak perusahaan, menajemen menerima dua jenis
laporan mengenai kegiatan-kegiatan litbang. Jenis laporan yang pertama
membandingkan prediksi terakhir mengenai total biaya dengan jumlah yang
di setujui untuk masing-masng proyek. Laporan tersebut di buat berkala
bagi para eksekutif yang mengendalikan pengeluaran untuk kegiatan
penelitian, guna membantu mereka dalam memutuskan apakah perlu ada
perubahan dalam daftar proyek yang disepakati. Jenis laporan keuangan
yang di lakukan ke dua terdiri dari perbandingan antara pengeluaran yang
di anggarkan dengan pengeluaran actual di masing-masing pusat tanggung
jawab. Tujuannya adalah untuk membantu para eksekutif penelitian untuk
mengantisipasi pengeluaran dan untuk memastikan bahwa komitmen
pengeluaran tersebut di penuhi. Kedua jenis pelaporan terseut tidak
memberikan informasi mengenai efektivitas dari kegiatan penelitian kepada
manajemen. Informasi semacam itu disediakan secara resmi melalui
laporan perkembangan ( progress report), yang menjadi salah satu dasar
bagi manajemen untuk melakukan penelitian tentang efektivitas proyek

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
11 / 17
yang ada. Akan tetapi, penting untuk di catat bahwa prangkat utama yang di
gunakan dalam mengevaluasi afektivitas adalah diskusi tatap muka.

PUSAT PEMASARAN
Dibanyak perusahaan dua jenis aktifitas yang berbeda
dikelompokkan dibawah pusat pemasaran, dengan pengendalian yang
berbeda satu sama lain. Satu kelompok aktivitas berkaitan dengan
pemenuhan pasokan. Aktivitas ini disebut sebagai aktivitas logistic dan
aktivitas pemasaran.

Aktivitas logistic
Adalah aktivitas-aktivitas yang terlibat memindahkan barang dari
perusahaan ke pelanggan dan mengumpulkan piutang yang jatuh tempo dari
para pelanggannya. Aktivitas logostik adalah aktivitas-aktivitas yang terlibat
dalam memindahkan barang dari perusahaan ke pelanggan dan
mengumpulkan piutang yang jatuh tempo dari para pelanggannya .
aktivitas-aktivitas ini mencakup transportasi ke pusat distribusi pergudangan,
pengepakan dan pengiriman , pengajuan rekening dan aktivitas yang terkait
dengan fungsi kredit dan penagihan piutang. Pusat tanggung jawab yang
menjalankan fungsi-fungsi tersebut secara mendarsar serupa dengan pusat
beban di pabrik. Banyak yang merupakan pusat beban teknik yang dapat di
kendalikan melalui penerapan standar dan menyesuaikan anggaran untuk
mencerminkan biaya-biaya ini pada berbagai tingkatan volume.
Hampir di semua perusahaan, pekerjaan-pekerjaan dokumen yang
meliputi aktivitas-aktivitas logistic dan penagihan piutang sekarang bisa di
tuntaskan secara cepat dan dengan biaya rendah melalui internet.

Aktivitas Pemasaran
Aktivitas pemasaran adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh pesanan. Aktivitas-aktivitas ini meliputi uji
peemasaran,pembentukan, pelatihan, dan pengawasan terhadap tenaga
penjualan ( sales force), periklanan, dan promosi penjualan yang seluruhnya
memiliki karakkteristik-karakteristik yang menimbulkan permasalahan
pengendalian manajemen.
Walaupun di mungkinkan untuk mengukur output organisasi
pemasaran, tetapi aktivitas untuk mengevaluasi efektivitas upaya pemasaran
ternyata jauh lebh sulit. Hal ini disebabkan karena perubahan dalam factor
di luar kendali departemen pemasaran (seperti, kondisi ekonomi dan
tindakan-tindakan para pesaing) meyebabkan melesetnya asumsi-asumsi
yang menjadi dasar dari anggaran penjualan.
Dalam kasus apapun , pemenuhan komitmen anggaran untuk beban
pemasaran bukanlah kriteria utama dalam proses evaluasi, karena dampak
dari volume penjualan terhadap laba cenderung menutupi kinerja biaya.
Jika suatu kelompok pemasaran menjual sebanyak dua kali lipat dari
kuotanya, pihak mnajemen tidak akan terlalu memperdulikan jika
kelompok tersebut melebihi biaya yang di anggarkan sebanyak 10%

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
12 / 17
dalam merealisasikan penjualan tersebut. Target penjualan , dan bukannya
target biaya, menjadi factor yang penting.
Secara ringkas, terdapat tiga jenis aktivitas dalam organisasi
pemasaran dan sebagai konsekuiensinya, terdapat tiga jenis ukuran aktvitas.
Pertama, ada aktivitas logistic, yang banyak dari biayanya merupakan beban
teknik. Kedua, ada penciptaan pendapatan, yang biasanya di evaluasi
dengan cara membandingkan Antara pendapatan dan kuantitas fisik actual
yang dijual baik dengan pendapatan dan untuk yang dianggarkan. Ketiga,
biaya pencarian pesanan yang merupakan beban kebijakan karena tidak
seorangpun tahu berapa persisnya jumlah optimal yang harus di keluarkan .
konsekuensinya, ukuran efisiensi dan efektivitas untuk biaya-biaya tersebut
sangat subjektif.

RANGKUMAN

Pengendalian manajemen berfokus pada pusat pertanggungjawaban,


karena pusat pertanggungjawaban merupakan alat untuk melaksanakan
strategi dan program-program yang telah diseleksi melalui proses
perencanaan strategi. Pusat-pusat pertanggungjawaban organisasi
mempunyai peran yang sangat penting dalam melakukan perencanaan dan
pengendalian anggaran. Melalui pusat pertanggungjawaban tersebut
anggaran dibuat, dan jika telah disahkan anggaran dikomunikasikan kepada
manajer level menengah dan bawahan untuk dilaksanakan.

Idealnya, struktur pusat pertanggungjawaban sebagai alat


pengendalian anggaran sejalan dengan program atau struktur aktivitas
organisasi. Dengan perkataan lain, tiap-tiap pusat pertanggungjawaban
bertugas untuk melaksanakan program atau aktivitas tertentu, dan
penggabungan program-program dari tiap-tiap pusat pertanggungjawaban

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
13 / 17
tersebut seharusnya mendukung program pusat pertanggungjawaban pada
level yang lebih tinggi, sehingga pada akhirnya tujuan umum organisasi
dapat tercapai.

Setiap jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data mengenai


belanja (pengeluaran) yang telah dilakukan dan output yang dihasilkan
selama masa anggaran. Laporan kinerja disiapkan dan dikirimkan ke semua
level manajemen untuk dievaluasi kinerjanya, yaitu dibandingkan antara
hasil yang telah dicapai dengan anggaran. Jika sistem pengendaliananggaran
berjalan dengan baik, maka informasi yang dikirimkan kepada manajer
harus relevan dan tepat waktu. Informasi yang relevan merupakan informasi
yang terbaru (up to date) dan akurat. Informasi yang relevan adalah
informasi yang dapat membedakan dengan jelasantara biaya yang dapat
dikendalikan secara langsung (controllable) dengan biaya-biaya yang tidak
dapat dikendalikan (uncontrollable) oleh manajer pusat
pertanggungjawaban.

B. Latihan

1. Unit acara organisasi yang menjalankan fungsi kegiatannya dengan


mengeluarkan sejumlah biaya, namun manfaat yang diberikan tidak
sanggup secara pribadi dihitung dalam suatu satuan uang yang terperinci
disebut dengan.....

A. Pusat pertanggungjawaban biaya.


B. Pusat pertanggungjawaban pendapatan.
C. Pusat pertanggungjawaban laba.
D. Pusat pertanggungjawaban ekuitas.

2. Pengukuran Kinerja dengan membandingkan anggaran dengan


realisasinya dapat menggunakan analisis

A. Rasio Keuangan
B. Tren
C. Regresi
D. Varians

3. Tinjauan berdasarkan Nol adalah

A. Suatu pendekatan pembuatan anggaran yang merupakan alternatif


ialah membuat sebuah analisis menyeluruh dari setiap pusat beban
kebijakan pada jadwal yang terus bergulir, hingga semuanya akan
ditinjau setidaknya setiap lima tahun sekali
B. Pengendalian keuangan menjadi hal pokok yang dibahas pada tahap
perencanaan sebelum biaya tersebut terjadi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
14 / 17
C. Tingkat pengeluaran yang ada dari pusat beban kebijakan, diterima
serta tak dikaji ulang selama proses pembuatan anggaran.
D. Pekerjaan yang berkesinambungan dilakukan secara konsisten dari
tahun ke tahun, seperti pembuatan laporan keuangan oleh kontroler
perusahaan

4. Pengertian Pusat Tanggung Jawab Pendapatan dan Beban adalah :

A. Untuk mewujudkan satu atau lebih tujuan, yang disebut dengan cita -
cita
B. Pusat-pusat tanggung jawab ini, kemudian membentuk sebuah
hierarki.
C. Pada intinya, perusahaan adalah sekumpulan dari pusat-pusat
tanggung jawab, yang masing-masing diwakili oleh sebuah kotak
dalam bagan sebuah organisasi
D. Pusat tanggung jawab adalah bentuk organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas/kegiatan
yang dilakukan

5. Pusat Pemasaran terdiri dari:


A. Aktivitas Pemasaran & Aktivitas Litbang
B. Aktivitas Logistik & Pemasaran
C. Aktivitas Penganggaran & Logistik
D. Aktivitas Litbang & Pemasaran

C. Kunci Jawaban

1. A
2. B
3. A
4. D
5. B

A. Daftar Pustaka

Anthony dan Govindarajan. (2004). Management Control systems.


Chicago: Irwin

Beam, Henry H. (1993). Strategy Formulation for General Managers.


Kendall/Hunt Publishing Company.

Charles, T. Hongren. (2004). Introduction to Management


Accounting. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.

Halim, Abdul, Cahyono, Ahmad dan Fukhri, M Husin. (2003).


Sistem Pengendalian Manajemen. UPP AMP YKPN.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
15 / 17
Marciariello dan Kirby. (1994). Management Control Systems,
Using Adaptive Systems to Attain Control. New Jersey:
Prentice Hall, Englewood Cliffs.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
16 / 17

Anda mungkin juga menyukai