1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilai kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya.
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence.
4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat.
5. Mendorongkreativitas dan daya inovasi bawahan.
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.
7. Sebagai alat pengendalian anggaran.
Penilaian kinerja manajer sangat penting karena dengan adanya penilaian kinerja
dapat diketahui apakah manajer pusat pertanggungjawaban tersebut melaksanakan
wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
1
Oleh sebab itu, kami mencoba menyusun sebuah makalah yang berkaitan dengan
pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut. Selain itu, penyusunan makalah ini merupakan
bagian dari pemenuhan tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.
1.4 Manfaat
Mengetahui dan memahami pusat-pusat pertanggungjawaban, jenis dan penilaian
kinerja dari pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut.
2
MACAM- MACAM PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN
3
minimum yang dibutuhkan untuk memproduksi output yang diperlukan menurut
spesifikasi dan standar mutu yang benar, tepat waktu, dan sesuai dengan jumlah yang
diminta.
Input Output
PROSES
Konsep input, output, dan biaya bisa digunakan untuk menjelaskan makna dari
efisiensi dan efektivitas, yang merupakan dua kriteria dengan mana kinerja pusat
tanggung jawab dinilai.
Efisiensi adalah rasio output terhadap input, atau jumlah output per unit input.
Dalam banyak pusat tanggung jawab, efisiensi diukur dengan cara membandingkan biaya
aktual dengan standar, di mana biaya-biaya tersebut harus dinyatakan dalam output yang
diukur.
Efektivitas ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh suatu
pusat tanggung jawab dengan tujuannya. Semakin besar output yang dikontribusikan
terhadap tujuan, maka semakin efektiflah unit tersebut. Karena baik tujuan maupun input
sangatlah sukar dikuantifikasi, efektivitas cenderung dinyatakan dalam istilah-istilah
yang subjektif dan non analitis.
Ada empat jenis pusat tangung jawab, digolongkan menurut sifat input dan atau
output moneter yang untuk tujuan pengendalian pusat pendapatan, pusat beban, pusat
laba, dan pusat investasi.
1. Pusat Pendapatan
Pusat Pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang
anggotanya mengendalikan pendapatan, tetapi tidak mengontrol manufaktur
atau biaya perolehan produk atau layanan yang mereka jual atau tingkat
4
investasi yang dilakukan di pusat-pusat pertanggungjawaban. (Atkinson et.
Al 2001:527).
Pusat pendapatan merupakan bagian dari pusat pertanggungjawaban
yang mengontrol pendapatan, tetapi tidak mengontrol manufakturing dan
biaya akuisisi dari produk atau jasa yang dijual maupun tingkat investasi
yang dipakai oleh pusat pertanggungjawaban, dan manajernya memegang
tanggung jawab untuk menentukan pendapatan subunitnya.
5
2. Pusat Biaya
Pusat biaya adalah organisasi subunit, yang manajernya bertanggung
jawab atas biaya aktivitas yang ada hubungan yang terdefinisi dengan jelas
antara input dan output. (Hilton et. Al, http://blogdeta.blogspot.com/2010/05).
Pusat Pembiayaan adalah pusat pertanggungjawaban di mana
masukkannya diukur dalam satuan uang, akan tetapi keluarannya tidak diukur
dalam satuan uang.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pusat biaya adalah
suatu subunit dalam organisasi yang mengontrol biaya dari aktivitas produksi
yang dilakukan dan tidak mengontrol pendapatan dan investasi, dimana ada
pembatasan antara masukan dan keluaran karena adanya tanggungjawab
biaya yang harus dipertanggungjawabkan oleh manajer.
Pusat biaya juga mengkonsumsi masukan dan menghasilkan keluaran,
namun keluaran pusat biayanya tidak diukur dalam bentuk pendapatan. Hal
ini disebabkan karena manajer pusat biaya tidak dapat mengendalikan
pendapatan penjualan atas keluaran yang dihasilkannya dan keluaran pusat
biaya tidak dapat atau sulit diukur secara kuantitatif.
6
Dalam pusat biaya terdapat dua konsep yang harus diperhatikan,
yaitu:
Pengurangan Biaya
Program pengurangan biaya ditujukan pada usaha-usaha untuk
mengurangi atau menekan biaya melalui penyempurnaan metode yang
digunakan, pendekatan baru, dan pengaturan kerja yang lebih baik agar
diperoleh hasil produksi yang lebih bermutu dan produktif. Sebagai
contoh dari pengurangan biaya adalah melakukan pemutusan hubungan
kerja dengan karyawan yang memiliki tingkat produktifitas yang buruk.
Penghematan Biaya
Dalam arti luas, penghematan biaya meliputi pengurangan biaya
secara bijaksana, penghematan biaya dapat dilakukan dengan berbagai
cara, misalnya melalui program pengurangan biaya, perencanaa biaya,
dan perhatian yang terus menerus terhadap keputusan – keputusan
biaya yang diambil yang berkaitan dengan pengeluaran biaya.
3. Pusat Laba
Pusat Laba adalah pusat pertanggungjawaban di mana manajer dan
karyawan lain mengontrol baik pendapatan maupun biaya produk atau
layanan yang mereka berikan.
(Atkinson et. Al 2001: 528, http://blogdeta.blogspot.com/2010/05/)
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang keluaran (output)
maupun masukkan (input) diukur dalam satuan moneter, sehingga laba dapat
diukur.
Pengukuran Laba
Laba Kontribusi.
Laba Kontribusi adalah selisih antara harga jual per unit dan
biaya variabel per unit atau perbedaan antara jumlah penjualan dan
jumlah biaya variabel. Laba kontribusi berfungsi untuk perencanaan
laba jangka pendek.
Laba kontribusi digunakan sebagai pengukur laba dan
kinerja unit bisnis atau perusahaan karena biaya yng lebih dapat di
kendalikan adalah biaya berubah (biaya variabel), sehingga para
penanggungjawab pusat laba berfokus untuk meningkatkan laba
kontribusi. Dan para penanggungjawab pusat laba berupaya untuk
mengecilkan biaya tetap perusahaan dengan menaikkan jumlah
penjualan dan menaikkan produktivitas perusahaan.
Laba Bersih Sebelum Pajak
Laba Bersih Setelah Pajak.
4. Pusat Investasi
8
Pusat investasi mengharuskan manajer dan karyawannya mengontrol
pendapatan, biaya dan tingkat investasi dalam pusat pertanggungjawaban,
karena manajernya bertanggung jawab untuk keuntungan subunitnya dan
penggunaan modal atau investasi ke dalam subunitnya yang akan
menghasilkan laba. Jadi pusat investasi dalam suatu organisasi yang
mempunyai pengendalian atas biaya dan pendapatan serta pengendalian atas
dana investasi agar memperoleh laba yang lebih besar.
Penilaian pusat investasi sama dengan penilaian pusat laba namun
perbedaannya adalah ditambah dengan analisis terhadap penempatan
investasi dan hasil yang dicapai. Investasi diukur berdasarkan penciptaan
laba yang dicapai oleh unit perusahaan sebagai berikut :
Investasi diukur berdasarkan jumlah aktiva.
Investasi diukur berdasarkan jumlah utang dan modal.
Investasi diukur berdasarkan jumlah modal sendiri.
9
3.1 Kesimpulan
Pengendalian manajemen berfokus pada pusat pertanggungjawaban, dimana
pusat pertanggungjawaban merupakan alat untuk melaksanakan strategi dan program-
program yang telah diseleksi melalui proses perencanaan strategi.
10