Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN

Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang


baik. Struktur organisasi terwujud dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban
(Responsibility centers).Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin
oleh manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang
dipimpinnya.

Suatu organisasi merupakan kumpulan dari berbagai pusat pertanggungjawaban.


Adapun Tujuan dibuatnya pusat pertanggungjawaban tersebut adalah:

1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilai kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya.
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence.
4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat.
5. Mendorongkreativitas dan daya inovasi bawahan.
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.
7. Sebagai alat pengendalian anggaran.

Pusat pertanggungjawaban dapat diartikan sebagai setiap unit kerja dalam


organisasi yang dipimpin oleh seorang manager yang bertanggungjawab atas kegiatan-
kegiatan unit kerjanya.

Penilaian kinerja manajer sangat penting karena dengan adanya penilaian kinerja
dapat diketahui apakah manajer pusat pertanggungjawaban tersebut melaksanakan
wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Tanggung jawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan


hubungan yang optimal antara sumber daya input yang digunakan dengan output yang
dihasilkan dikaitkan dengan target kinerja. Input diukur dengan jumlah sumber daya
yang digunakan sedangkan output diukur dengan jumlah produk/outpu tyang dihasilkan.

1
Oleh sebab itu, kami mencoba menyusun sebuah makalah yang berkaitan dengan
pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut. Selain itu, penyusunan makalah ini merupakan
bagian dari pemenuhan tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pusat-pusat pertanggungjawaban?
2. Apa saja jenis pusat-pusat pertanggungjawaban?
3. Bagaimana menilai kinerja dari pusat-pusat pertanggungjawaban?

1.3 Tujuan Materi Pusat Pertanggungjawaban


1. Memaparkan definisi dari pusat-pusat pertanggungjawaban
2. Menjelaskan jenis-jenis pusat-pusat pertanggungjawaban
3. Menjelaskan penilaian kinerja dari pusat-pusat pertanggungjawaban

1.4 Manfaat
Mengetahui dan memahami pusat-pusat pertanggungjawaban, jenis dan penilaian
kinerja dari pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut.

2
MACAM- MACAM PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN

2.1 Pusat Tanggung Jawab

Pusat pertanggungjawaban dapat diartikan sebagai setiap unit kerja dalam


organisasi yang dipimpin oleh seorang manager yang bertanggungjawab atas kegiatan-
kegiatan dalam unit kerjanya. (Thomas Sumarsan S.E.,M.M. , buku Sistem Pengendalian
managemen)

Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu segmen bisnis yang managernya


bertanggungjawab terhadap serangkaian-serangkaian tertentu. (Hansen, mowen
2015 :116,
http://café-ekonomi.blogspot.com/2009/11/pusatpertanggungjawabanunsur.html).

Pusat pertanggungjawaban (responsibility centre) adalah organisasi yang


dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas yang
dilakukan. ( Anthony, Govindarajan 2009:171, https://repository.widyatama.ac.id)

Dengan demikian dari beberapa pendapat diatas penulis pengambil suatu


kesimpulan bahwa Pusat pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi yang dipimpin
oleh manajer yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab terhadap aktivitas yang
dilakukan.

Pada hakikatnya, perusahaan merupakan sekumpulan pusat-pusat tanggung


jawab, yang masing-masing diwakili oleh sebuah kotak dalam bagan organisasi. Pusat-
pusat tanggung jawab tersebut kemudian membentuk suatu hierarki. Pada tingkatan
terendah adalah pusat untuk seksi-seksi, pergeseran kerja, dan unit organisasi kecil
lainnya.

2.2 Hubungan Antara Input dan Output

Manajemen bertanggung jawab untuk memastikan hubungan yang optimal


antara input dan output. Di sejumlah pusat tanggung jawab, hubungan itu bersifat timbal
balik dan langsung, misalnya seperti di departemen produksi, input bahan baku menjadi
bagiain fisik dari barang jadi. Di sini, pengendalian fokus pada penggunaan input

3
minimum yang dibutuhkan untuk memproduksi output yang diperlukan menurut
spesifikasi dan standar mutu yang benar, tepat waktu, dan sesuai dengan jumlah yang
diminta.

Input Output
PROSES

Sumber daya : upah,bahan baku

2.3 Efisiensi dan Efektivitas

Konsep input, output, dan biaya bisa digunakan untuk menjelaskan makna dari
efisiensi dan efektivitas, yang merupakan dua kriteria dengan mana kinerja pusat
tanggung jawab dinilai.

Efisiensi adalah rasio output terhadap input, atau jumlah output per unit input.
Dalam banyak pusat tanggung jawab, efisiensi diukur dengan cara membandingkan biaya
aktual dengan standar, di mana biaya-biaya tersebut harus dinyatakan dalam output yang
diukur.

Efektivitas ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh suatu
pusat tanggung jawab dengan tujuannya. Semakin besar output yang dikontribusikan
terhadap tujuan, maka semakin efektiflah unit tersebut. Karena baik tujuan maupun input
sangatlah sukar dikuantifikasi, efektivitas cenderung dinyatakan dalam istilah-istilah
yang subjektif dan non analitis.

2.4 Jenis-jenis Pusat Tanggung Jawab

Ada empat jenis pusat tangung jawab, digolongkan menurut sifat input dan atau
output moneter yang untuk tujuan pengendalian pusat pendapatan, pusat beban, pusat
laba, dan pusat investasi.

1. Pusat Pendapatan
Pusat Pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang
anggotanya mengendalikan pendapatan, tetapi tidak mengontrol manufaktur
atau biaya perolehan produk atau layanan yang mereka jual atau tingkat

4
investasi yang dilakukan di pusat-pusat pertanggungjawaban. (Atkinson et.
Al 2001:527).
Pusat pendapatan merupakan bagian dari pusat pertanggungjawaban
yang mengontrol pendapatan, tetapi tidak mengontrol manufakturing dan
biaya akuisisi dari produk atau jasa yang dijual maupun tingkat investasi
yang dipakai oleh pusat pertanggungjawaban, dan manajernya memegang
tanggung jawab untuk menentukan pendapatan subunitnya.

Jadi pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban di dalam


suatu organisasi yang prestasinya dinilai berdasarkan pendapatan dan tidak
mengontrol biaya serta tingkat investasi. Ukuran prestasi pusat
pertanggungjawaban yang terpenting adalah pendapatan dan hanya biaya
yang dapat dikendalikan langsung oleh setiap pusat pendapatan.

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari


kegiatannya, yang utamanya dari penjualan produk atau jasa kepada
pelanggan. Bagi penanam saham (shareholder), laba atau keuntungan lebih
penting dibanding pendapatan. Laba adalah jumlah uang yang diterima dari
pendapatan atau penjualan setelah dikurangi biaya-biaya
Di pusat pendapatan, suatu output (yaitu, pendapatan) diukur secara
moneter, akan tetapi tidak ada upaya formal yang dilakukan untuk
mengaitkan input (yaitu, beban atau biaya) dengan output. (jika beban
dikaitkan dengan pendapatan, maka unit tersebut akan menjadi pusat laba).

Dalam pusat pendapatan memiliki fungsi seorang contreller dimana


seorang controller berfungsi meningkatkan pendapatan diantaranya:

 Merekrut dan seleksi staf penjualan yang baik dari yang


terbaik.
 Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada staf penjualan.
 Melakukan motivasi terhadap staf penjualan supaya semangat
jual tinggi.
 Mengembangkan teknik-teknik untuk pengumpulan informasi
tentang prospek pelanggan.
 Memberikan penghargaan dan pengakuan kepada penjualyang
berhasil mencapai target penjualan.

5
2. Pusat Biaya
Pusat biaya adalah organisasi subunit, yang manajernya bertanggung
jawab atas biaya aktivitas yang ada hubungan yang terdefinisi dengan jelas
antara input dan output. (Hilton et. Al, http://blogdeta.blogspot.com/2010/05).
Pusat Pembiayaan adalah pusat pertanggungjawaban di mana
masukkannya diukur dalam satuan uang, akan tetapi keluarannya tidak diukur
dalam satuan uang.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pusat biaya adalah
suatu subunit dalam organisasi yang mengontrol biaya dari aktivitas produksi
yang dilakukan dan tidak mengontrol pendapatan dan investasi, dimana ada
pembatasan antara masukan dan keluaran karena adanya tanggungjawab
biaya yang harus dipertanggungjawabkan oleh manajer.
Pusat biaya juga mengkonsumsi masukan dan menghasilkan keluaran,
namun keluaran pusat biayanya tidak diukur dalam bentuk pendapatan. Hal
ini disebabkan karena manajer pusat biaya tidak dapat mengendalikan
pendapatan penjualan atas keluaran yang dihasilkannya dan keluaran pusat
biaya tidak dapat atau sulit diukur secara kuantitatif.

Fungsi controller adalah untuk meminimalkan pengeluaran biaya


setiap departemen dalam perusahaan. Pengendalian biaya yang efektif
tergantung pada komunikasi yang baik antara informasi akuntansi dengan
manajemen.
Perusahaan dapat memasarkan barang atau jasa dengan harga yang
lebih rendah melalui pengehematan didalam kegiatan produksinya.
Tugas utama pusat pertanggungjawaban biaya adalah mengatur
kegiatan pengolahan dengan biaya paling rendah. Pencapaian biaya paling
rendah ini dicapai melalui kegiatan pengadaan bahan baku dan bahan sumber
bahan baku yang menawarkan harga yang paling rendah dengan mutu bahan
baku yang tinggi, serta pabrik pemasok yang jarak ke tempat pabrik
perusahaan tidak terlalu jauh, sehingga biaya pengangkutan tidak akan
mengakibatkan biaya pengadaan bahan tersebut menjadi lebih tinggi dari
yang akan dikeluarkan terhadap bahan baku yang harganya lebih tinggi tetapi
jarak gudang pemasok ke tempat pabrik perusahaan lebih dekat. Kemudian
pemborosan penggunaan bahan baku, terutama bahan-bahan pembantu dapat
dihindari melalui perencanaan dan pengawasan produksi yang baik.

6
Dalam pusat biaya terdapat dua konsep yang harus diperhatikan,
yaitu:
 Pengurangan Biaya
Program pengurangan biaya ditujukan pada usaha-usaha untuk
mengurangi atau menekan biaya melalui penyempurnaan metode yang
digunakan, pendekatan baru, dan pengaturan kerja yang lebih baik agar
diperoleh hasil produksi yang lebih bermutu dan produktif. Sebagai
contoh dari pengurangan biaya adalah melakukan pemutusan hubungan
kerja dengan karyawan yang memiliki tingkat produktifitas yang buruk.
 Penghematan Biaya
Dalam arti luas, penghematan biaya meliputi pengurangan biaya
secara bijaksana, penghematan biaya dapat dilakukan dengan berbagai
cara, misalnya melalui program pengurangan biaya, perencanaa biaya,
dan perhatian yang terus menerus terhadap keputusan – keputusan
biaya yang diambil yang berkaitan dengan pengeluaran biaya.

3. Pusat Laba
Pusat Laba adalah pusat pertanggungjawaban di mana manajer dan
karyawan lain mengontrol baik pendapatan maupun biaya produk atau
layanan yang mereka berikan.
(Atkinson et. Al 2001: 528, http://blogdeta.blogspot.com/2010/05/)
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang keluaran (output)
maupun masukkan (input) diukur dalam satuan moneter, sehingga laba dapat
diukur.

Pusat laba prestasinya dinilai atas dasar selisih antara pendapatan


dengan biaya dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pada
umumnya pusat laba dibentuk jika perusahaan mempunyai usaha yang
bervariasi sifatnya sehingga manajemen puncak melimpahkan wewenangnya
ke manajer yang lebih rendah.

Sebuah organisasi mengukur kinerjanya dengan semakin tinggi laba,


maka kinerja perusahaan dinilai semakin baik. Pada pusat pendapatan yang
menjadi dasar pengukuran kinerjanya adalah jumlah laba yang diterima,
tanpa memperdulikan biaya yang digunakan, sehingga semakin tinggi laba
maka semakin baik penilaian kinerja dari unit kinerja tersebut. Sedangkan
7
pada unit kerja sebagai pusat biaya, kinerjanya dinilai hanya berdasarkan
biaya yang keluar yang berarti unit kerja dinilai baik jika biaya yang
dikeluarkan semakin rendah.

 Pengukuran Laba

Terdapat beberapa konsep yang dapat digunakan untuk mengukur laba


suatu divisi, yaitu

 Laba Kontribusi.
Laba Kontribusi adalah selisih antara harga jual per unit dan
biaya variabel per unit atau perbedaan antara jumlah penjualan dan
jumlah biaya variabel. Laba kontribusi berfungsi untuk perencanaan
laba jangka pendek.
Laba kontribusi digunakan sebagai pengukur laba dan
kinerja unit bisnis atau perusahaan karena biaya yng lebih dapat di
kendalikan adalah biaya berubah (biaya variabel), sehingga para
penanggungjawab pusat laba berfokus untuk meningkatkan laba
kontribusi. Dan para penanggungjawab pusat laba berupaya untuk
mengecilkan biaya tetap perusahaan dengan menaikkan jumlah
penjualan dan menaikkan produktivitas perusahaan.
 Laba Bersih Sebelum Pajak
 Laba Bersih Setelah Pajak.

4. Pusat Investasi

Pusat investasi adalah subunit organisasi yang manajernya


bertanggung jawab atas keuntungan subunit dan modal yang diinvestasikan
yang digunakan oleh subunit untuk menghasilkan laba. (Hilton et Al
2003:759, http://ekonomiaccountancy.blogspot.com/2011/12/pengertian-
pusat-investasi-dan.html).
Pusat Investasi merupakan pusat pertanggungjawaban berdasarkan
tingkat laba yang dihasilkan dikaitkan dengan besarnya investasi yang
ditanamkan.

8
Pusat investasi mengharuskan manajer dan karyawannya mengontrol
pendapatan, biaya dan tingkat investasi dalam pusat pertanggungjawaban,
karena manajernya bertanggung jawab untuk keuntungan subunitnya dan
penggunaan modal atau investasi ke dalam subunitnya yang akan
menghasilkan laba. Jadi pusat investasi dalam suatu organisasi yang
mempunyai pengendalian atas biaya dan pendapatan serta pengendalian atas
dana investasi agar memperoleh laba yang lebih besar.
Penilaian pusat investasi sama dengan penilaian pusat laba namun
perbedaannya adalah ditambah dengan analisis terhadap penempatan
investasi dan hasil yang dicapai. Investasi diukur berdasarkan penciptaan
laba yang dicapai oleh unit perusahaan sebagai berikut :
 Investasi diukur berdasarkan jumlah aktiva.
 Investasi diukur berdasarkan jumlah utang dan modal.
 Investasi diukur berdasarkan jumlah modal sendiri.

Informasi dari Pusat Investasi dapat digunakan memotivasi Manajer Divisi


dalam :

1. Menghasilkan laba yang memadai dengan wewenang


2. mengambil keputusan tentang sumber ekonomi dan fasilitas fisik
yang digunakan.
3. Mengambil keputusan untuk menambah investasi bila investasi
tersebut memberikan kembalian (return) yang memadai.
4. Mengambil keputusan untuk melepas/mengurangi investasi yang
tidak memberikan kembalian (return) yang memadai.

Bentuk pusat investasi adalah Kantor Pusat Perusahaan atau Unit


Bisnis Strategis maupun Divisi yang diberi wewenang atau kebijakan
maksimum dalam menentukan keputusan operasi yang tidak hanya
berjangka pendek, tetapi juga tingkat (besarnya) dan tipe (jenis) investasi.

9
3.1 Kesimpulan
Pengendalian manajemen berfokus pada pusat pertanggungjawaban, dimana
pusat pertanggungjawaban merupakan alat untuk melaksanakan strategi dan program-
program yang telah diseleksi melalui proses perencanaan strategi.

Pusat-pusat pertanggungjawaban organisasi mempunyai peran yang sangat


penting dalam melakukan perencanaan dan pengendalian anggaran. Melalui pusat
pertanggungjawaban tersebut anggaran dibuat, dan jika telah disahkan anggaran
dikomunikasikan kepada manajer level menengah dan bawahan untuk dilaksanakan.
Idealnya, struktur pusat pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian anggaran
sejalan dengan program atau struktur aktivitas organisasi.

Dengan perkataan lain, tiap-tiap pusat pertanggungjawaban bertugas untuk


melaksanakan program atau aktivitas tertentu, dan penggabungan program-program
dari tiap-tiap pusat pertanggungjawaban tersebut seharusnya mendukung program
pusat pertanggungjawaban pada level yang lebih tinggi, sehingga pada akhirnya tujuan
umum organisasi dapat tercapai.

Setiap jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data mengenai belanja


(pengeluaran) yang telah dilakukan dan output yang dihasilkan selama masa anggaran.
Laporan kinerja disiapkan dan dikirimkan ke semua level manajemen untuk dievaluasi
kinerjanya, yaitu dibandingkan antara hasil yang telah dicapai dengan anggaran. Jika
sistem pengendaliananggaran berjalan dengan baik, maka informasi yang dikirimkan
kepada manajer harus relevan dan tepat waktu. Informasi yang relevan merupakan
informasi yang terbaru (up to date) dan akurat. Informasi yang relevan adalah
informasi yang dapat membedakan dengan jelasantara biaya yang dapat dikendalikan
secara langsung (controlleble) dengan biaya-biaya yang tidak dapat dikendalikan
(uncontrollable) oleh manajer pusat pertanggungjawaban.

10

Anda mungkin juga menyukai