Anda di halaman 1dari 17

Pusat Pertanggungjawaban

Keuangan

Start!
1. Pusat Pertanggung jawaban keuangan

Pusat tanggung jawab adalah struktur sistem pengendalian dan pemberian tanggung jawab
kepada sub unit organisasi yang mencerminkan strategi organisasi.
pusat pertanggungjawaban merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer.
Pada hakikatnya, perusahaan merupakan sekumpulan pusat-
pusat pertanggungjawaban, yang masing-masingdipresentasikan oleh sebuah kotak dalam
bagan organisasi. Pusat pertanggungjawabanmuncul guna mewujudkan satu atau lebih
tujuan, yang disebut objective (tujuan jangka pendek).
.
2. Sifat Pusat Tanggung Jawab

pusat tanggung jawab menerima masukan, dalam bentuk bahan baku, tenaga
kerja, dan jasa. Dengan menggunakan modal kerja kapital (sepreti persediaan,
peralatan dan aktiva lain ) pusat pertanggungjawaban melaksanakan fungsi-
fungsi tertentu dengan tujuan akhir mengubah input menjadi output, baik
yang berupa barang ataupun jasa.
Manajemen memastikan hubungan yang optimal antara input dan output.
Hubungan tersebut bersifat timbal balik dan langsung, misalnya di
departemen produksi, input bahan baku menjadi bagian fisik dari barang
jadi.Maka pengendalian fokus pada penggunaan input minimum yang
dibutuhkan untuk memproduksi output yang diperlukan menurut spesifikasi
dan standar mutu yang benar, tepat waktu, dan sesuai dengan jumlah yang
diminta.
3. Memilih Pusat Pertanggungjawaban Keuangan Yang Digunakan

Pertanyaan penting untuk dijawab adalah: para manajer mana yang seharusnya diharapkan dapat bertanggung
jawab untuk macam-macam item spesifik laporan keuangan? Pilihan ini jelas penting karena mereka
mempengaruhi perilaku di mana para manajer memberikan perhatian untuk ukuran-ukuran di mana
mereka diharapkan dapat bertanggung jawab. Dari sudut perilaku, jawaban dasar untuk pertanyaan di atas
adalah secara relatif terang-terangan mengharapkan para manajer dapat bertanggung jawab untuk macam-
macam item yang anda inginkan mereka berikan perhatiannya. Pada tingkat yang luas, struktur pusat
pertanggungjawaban keuangan kebetulan sama dengan otoritas para manajer. Area-area otoritas yang
didefinisikan oleh struktur dan kebijakan organisasi yang mendefinisikan hak dan kewajiban manajer untuk
membuat keputusan-keputusan tertentu. Keputusan mengenai struktur organisasi tidak perlu mendahului
keputusan-keputusan mengenai jenis-jenis pusat pertanggungjawaban yang seharusnya digunakan;
keputusan struktur pertanggungjawaban mungkin yang pertama kali diputuskan.
4. Manfaat Adanya Pusat Pertanggungjawaban

Manfaat adanya pusat peranggungjawwaban adalah sebagai berikut

1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilai kinerja manajer dan unit organisasi
yang dipimpinnya.
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence.
4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi sehingga
mengurangi beban tugas manajer pusat.
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan.
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.
7. Sebagai alat pengendalian anggaran
5. Kaitan Pusat Pertanggungjawaban dengan Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan


struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi
termanifestasi dalam bentuk struktur pusat
pertanggungjawaban (Responsibility centers). Pengendalian
manajemen berfokus pada pusat pertanggungjawaban,
karena pusat pertanggungjawaban merupakan alat untuk
melaksanakan strategi dan program-program yang telah
diseleksi melalui proses perencanaan strategi.
Pusat-pusat pertanggung jawaban organisasi mempunyai peran yang sangat penting dalam
melakukan perencanaan dan pengendalian anggaran. Melalui pusat pertanggung jawaban tersebut
anggaran dibuat, dan jika telah disahkan anggaran dikomunikasikan kepada manajer level menengah
dan bawahan untuk dilaksanakan. Idealnya, struktur pusat pertanggung jawaban sebagai alat
pengendalian anggaran sejalan dengan program atau struktur aktivitas organisasi. Dengan
perkataan lain, tiap-tiap pusat pertanggungjawaban bertugas untuk melaksanakan program atau
aktivitas tertentu, dan penggabungan program-program dari tiap-tiap pusat pertanggungjawaban
tersebut seharusnya mendukung program pusat pertanggung jawaban pada level yang lebih tinggi,
sehingga pada akhirnya tujuan umum organisasi dapat tercapai.
6. JENIS-JENIS PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN

Pusat Investasi
Pusat pertanggungjawaban Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawabandimana manajer
keuangan adalah pusat A memegang pertanggungjawabanterhadap pendapatan, biaya dan
tingkat pengembalianinvestasi. Sebagai contoh, wakil direktur Divisi
pertanggungjawaban
dimanatanggung jawab setiap Trukdi General Motors memiliki wewenang yang
individu didefinisikan setidaknya sangat besar atas investasi di divisi tersebut.
sebagian dalam istilah
Pusat Laba
keuangan.Empat jenis pusat
pertanggungjawaban yang dapat B pusat pertanggungjawaban dimana manajer
memegang pertanggungjawaban atas laba maupun biaya. Manajer pus
dibedakan: pusat investasi,
at laba tidak memiikikendali atas dana-dana investasi
pusat pendapatan, pusat laba, dan p
usat biaya. Terdapat empat jenis pus Pusat Pendapatan
at pertanggungjawabankeuangan,
yaitu :
C Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban dimana
manajermemegang tanggung jawab akan menghasilkan
pendapatan yang merupakanukuran output keuangan .
A. Pusat Biaya

Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki ciri (karakteristik):


1) Melaksanakan tugas/pekerjaan yang tidak terkait dengan perolehan pendapatan atau laba.
2) Diberi wewenang untuk mengatur biaya dalam rangka melaksanakan pekerjaan yang menjadi
tugasnya.
3) Prestasinya diukur berdasarkan perbandingan biaya yang dianggarkan dengan realisasinya. Input atau
biaya pada pusat biaya diukur dalam unit moneter (nilai uang) tetapi output-nya tidak selalu dapat
diukur dalam unit moneter.

Pusat biaya terdiri atas:


1. Pusat biaya tekhnik (engineered expenpense center)
Merupakan pusat biaya yang sebagian besar biayanya mempunyai hubungan fisik yang erat dengan
output yang dihasilkan.

Karakteristiknya :
a. Input dan outputnya dapat diukur dengan satuan unit moneter
b. Input dan outputnya dapat diukur dalam bentuk fisik
c. Jumlah optimum input yang akan diproduksi untuk satu unit output produksi bisa diukur.
d. Pengukuran kinerjanya adalah efisiensi biayanya, disamping itu mutu produk dan volume
produksinya.
Contoh : Biaya produksi suatu barang di unit produksi.
2. Pusat biaya kebijakan (discreationary expense center),
Merupakan pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak mempunyai hubungan fisik yang erat
dengan output yang dihasilkan.
Karakteristiknya :
a. Inputnya dapat diukur dengan satuan unit moneter
b. Outputnya diukur bukan bentuk fisik (moneter)
c. Jumlah optimum input yang akan diproduksi untuk satu unit output produksi tidak bisa diukur.
Pengukuran kinerjanya adalah bukan selisih realisasi dan anggaran atau efisiensi, melainkan peran
manajer dalam perencanaan program kerja serta pengendalian dalam pengeluaran uang harus
disetujui oleh atasannya.
Contoh : Biaya administrasi dan pendukung, biaya penelitian atau pengembangan, serta sebagian
biaya pemasaran .
d. Walaupun konotasinya “kebijakan”, tidak berarti bahwa pertimbangan manajemen tidak dapat
diduga atau bersifat insidentil. Oleh sebab itu biaya yang telah ditetapkan harus diawasi agar tidak
melewati jumlah yang telah ditetapkan (anggarannya).
B. Pusat Laba

Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban dimana kinerja finansialnya diukur dalam ruang lingkup laba, yaitu
selisih antara pendapatan dan pengeluaran. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan
pihak manajemen senior dapat menggunakan satu indikator yang komprehensif dibandingkan harus menggunakan
beberapa indikator.
Keberadaan suatu pusat laba akan relevan ketika perencanaan dan pengendalian laba mengaku kepada pengukuran unit
masukan dan keluaran dari pusat laba yang bersangkutan.
Manfaat pusat laba yaitu:
1) Keputusan operasional dapat dilakukan lebih cepat karena tidak memerlukan pertimbangan dari kantor pusat.
2) Kualitas keputusan cenderung lebih baik, karena dilakukan oleh orang yang benar-benar mengerti tentang keputusan
tersebut.
3) Manajemen kantor pusat bebas dari urusan operasional rutin dan bias lebih focus pada keputusan yang lebih luas.
4) Kesadaran laba (Profit Consciousness) lebih meningkat pada manajer pusat laba, karena ukuran prestasinya adalah laba.
5) Pengukuran prestasi pusat laba lebih luas daripada hanya pengukuran pada pusat pendapatan dan pusat biaya yang
terpisah.
6) Manajer pusat laba lebih bebas berkreasi.
7) Dapat difungsikan sebagai pusat atau sarana pelatihan yang handal, karena pusat laba hampir sama dengan satu
perusahaan yang independen.
8) Memudahkan kantor pusat untuk memperoleh informasi profitabilitas dari komponen produk-produk perusahaan.
9) Untuk meningkatkan kinerja bersaing karena outputnya siap pakai atau jelas, dan sangat responsif terhadap tekanan.
Kelemahan pusat laba adalah:
1) Manajemen kantor pusat kehilangan kendali menegenai keputusan yang telah didelegasikan.
2) Manajer pusat laba cenderung hanya memperhatikan laba jangka pendek.
3) Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara fungsi satu dengan lainnya menjadi saling
bersaing.
4) Terdapat kemungkinan peningkatan perbedaan pendapat dalam pengambilan keputusan yang dapat
menimbulkan pertentangan antar pusat pertanggungjawaban.
5) Tidak ada yang menjamin bahwa divisionalisasi pada masing-masing pusat laba akan menjamin
peningkatan laba perusahaan menjadi lebih optimal.
6) Kualitas pengambilan keputusan oleh manajer divisi mungkin bisa lebih jelek daripada manajer
puncak.
7) Menimbulkan terjadinya tambahan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan manajerial divisi.
8) Kompetensi general manajer seringkali menjadi tidak diperlukan
C. Pusat Investasi

Yaitu pusat pertanggungjawaban yang kinerja pimpinannya dinilai dari prestasinya memanfaatkan asset
perusahaan, sehingga menghasilkan pendapatan atau laba yang maksimal bagi perusahaan.
Kewenangan pusat investasi menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan dan biaya)
serta mengelola asset yang dipergunakan untuk memperoleh laba. Pusat investasi prestasinya diukur
berdasarkan perbandingan antara laba yang diperoleh dengan asset (investasi) yang dipergunakan.
Tujuan dari pengukuran prestasi pada pusat investasi adalah sebagai berikut:
1) Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan mengenai investasi yang
digunakan oleh manajer divisi dan memotivasi mereka untuk melakukan keputusan yang tepat.
2) Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan usaha yang berdiri sendiri.
3) Menyediakan alat perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan alokasi sumber ekonomi.
Informasi dari pusat investasi dapat memotivasi:
1) Menghasilkan laba yang memadai dengan wewenang mengambil keputusan tentang sumber ekonomi
dan fasilitas fisik yang digunakan.
2) Mengambil keputusan untuk menambah investasi bila investasi tersebut memberikan kembalian
(return) yang memadai.
3) Mengambil keputusan untuk melepas atau mengurangi investasi yang tidak memberikan kembalian
(return) yang memadai.
Bentuk pusat investasi adalah kantor pusat perusahaan atau unit bisnis strategis maupun divisi yang
diberi wewenang atau kebijakan maksimum dalam menentukan keputusan operasi yang tidak hanya
berjangka pendek , tetapi juga tingkat (besarnya) dan tipe (jenis) investasi. Masalah yang mungkin
muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1) Pada umumnya tujuan manajer unit usaha adalah memperoleh laba yang memuaskan dari
investasi yang ditanamkan.
2) Laba yang diperoleh berasal dari modal yang ditanam untuk memperoleh laba tersebut.
3) Makin besar modal yang ditanam belum tentu makin besar pula labanya.
Metode yang dapat digunakan dalam menilai prestasi pusat investasi adalah sebagai berikut:
1) Return On Investment (ROI)
Yaitu perbandingan (rasio) antara laba dengan investasi yang digunakan. Dirumuskan sebagai
berikut:

Keuntungan dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:


• Mendorong manajer untuk memberikan perhatian yang lebih luas terhadap hubungan antara
penjualan, biaya, dan investasi yang seharusnya menjadi focus bagi manajer investasi.
• Mendorong efisiensi biaya, bisa mengurangi investasi yang berlebihan.
Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut:
• Manajer pusat investasi cenderung menolak investasi yang bisa menurunkan ROI pusat
pertanggungjawabannya, walaupun akan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara
keseluruhan.
• Mendorong manajer pusat investasi hanya berpikiran jangka pendek tanpa memperhatikan
kepentingan jangka panjang.
2) Residual Income (EVA)
Yaitu dengan mengitung jumlah uang yang diperoleh dari laba setelah dikurangi dengan beban investasi.

Keuntungan dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:


• Manajer pusat investasi cenderung menerima investasi yang menurut ROI tidak menguntungkan sehingga tidak
diterima walaupun secara perusahaan keseluruhan menguntungkan.
• Memungkinkan penggunaan cost of capital yang berbeda-beda pada jenis aktiva.
Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut:
• Seperti halnya ROI, residual income mendorong hanya pencapaian jangka pendek, tanpa memperhatikan pencapaian
jangka panjang.
THANK
YOU!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai