Anda di halaman 1dari 5

PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN, PUSAT PENDAPATAN, BIAYA, DAN LABA

Mata Kuliah: Sistem Pengendalian Manajemen

Dosen Pengampu: Dr. Asri Usman, SE. M.Si., AK., CA.

Disusun Oleh:

Kelompok 9

Muhammad Akmal Amanah (A031201111)

Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118)

Cinta Arindinda Asriandi (A031201128)

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2022
 PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN

Pusat pertanggungjawaban adalah bagian atau unit organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap unit yang dipimpinnya. Suatu pusat
pertanggungjawaban dibentuk untuk mencapai salah satu atau beberapa tujuan yang secara
individual serasi, selaras dan seimbang dengan tujuan organisasi secara keseluruhan. Menurut
Prawironegoro dan Purwanti, terdapat empat jenis pusat pertanggungjawaban yaitu, Pusat
Biaya, Pusat Laba, Pusat Pendapatan, dan Pusat Investasi.

 Manfaat adanya pusatpertanggungjawaban

Manfaat adanya pusat pertanggungjawaban dalam suatu perusahaan adalah sebagai


berikut:

- Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya
- Untuk memudahkan dalam mencapai tujuan dari organisasi/perusahaan
- Sebagai alat pengendali anggaran
- Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat
- Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien

 Sifat Pusat Pertanggungjawaban

Adanya pusat pertanggungjawaban dimaksudkan untuk memenuhi satu atau beberapa


tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak. Tujuan yang dimaksud adalah
membantu mengimplementasikan rencana strategi manajemen puncak. Suatu pusat
pertanggungjawaban menggunakan suatu input tertentu (sejumlah bahan baku, tenaga kerja,
dan jasa lain) untuk menghasilkan output yang bisa berupa barang atau jasa. Dalam proses
pengerjaannya diperlukan juga modal kerja (persediaan piutang, peralatan, dan aset lainnya).
Bagian produksi pada suatu perusahaaan manufaktur menghasilkan suatu barang. Output
bagian administrasi dan akuntansi berupa suatu jasa. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu pusat pertanggungjawaban lain dalam suatu organisasi kemudian dijual kepadal pihak
luar dan menghasilkan pendapatan. Pendapatan dalam hal ini merupakan jumlah yang
diperoleh dari penjualan suatu output.
 JENIS-JENIS PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN

 Pusat Biaya

Pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan biaya pusat


pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban
yang mengolah masukan dan menghasilkan keluaran, tetapi keluaran yang dihasilkan tidak
digunakan sebagai dasar ukuran prestasi manajernya.

Dilihat dari hubungan antara masukan dan keluaran, pusat biaya dapat dibedakan
menjadi:

- Pusat Biaya Teknik (Engineered)

Pusat biaya teknik yaitu pusat pertanggungjawaban yang jumlah inputnya (beban)
secara tepat dan memadai dapat diestimasikan dengan wajar. Yang sebagian besar
masukannya mempunyai hubungan yang nyata dan erat dengan keluarannya. Dalam
pusat beban teknik, efisiensi lebih ditekankan sehingga output bisa dibandingkan
dengan beban standar. Di samping itu, pusat beban teknik mempunyai tugas penting,
yaitu menjaga mutu dan volume produksi serta melakukan pelatihan, pengembangan,
dan penilaian untuk karyawan. Manajer pusat biaya teknik diukur prestasinya atas
dasar seberapa jauh dia dapat mempertahankan dan mengembangkan efesiensinya.
Pusat biaya teknik memiliki ciri-ciri, yaitu inputnya dapat diukur secara moneter dn
inputnya dapat diukur secara fisik.

Contoh: departemen produksi yang mengolah masukan bahan baku dan tenaga kerja
menjadi produk jadi.

- Pusat Biaya Kebijakan (Discretionary)

Pusat biaya kebijakan merupakan pusat pertanggungjawaban yang jumlah


inputnya (beban) yang diestimasikan tidak tersedia. Oleh karena itu, beban-beban
yang dikeluarkan tergantung pada penilaian manajemen atas jumlah yang memadai
suatu kondisi. Contoh pusat biaya kebijakan adalah departemen keuangan,
departemen personalia, dan departemen akuntansi. Karena biaya yang terjadi dalam
pusat pendapatan merupakan biaya kebijakan, maka pusat pendapatan pada umumnya
juga merupakan pusat biaya kebijakan. Pusat biaya kebijakan memiliki ciri-ciri, yaitu
inputnya dapat diukur dengan satuan unit moneter, Outputnya diukur bukan bentuk
fisik (moneter), Jumlah optimum input yang akan diproduksi untuk satu unit output.

Biaya yang terjadi tergantung pada kebijakan manajemen untuk mengeluarkan


sesuai dengan keadaan dan kelayakan. Pada umumnya ada tiga hal penting yang harus
diperhatikan dalam pengendalian pusat biaya kebijakan, yaitu:

1. Sistem pengendalian manajemen hanya membantu dalam pengendalian biaya


2. Perbedaan antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual bukanlag suatu tolak
ukur efisiensi
3. Sistem pengendalian keuangan mengukur efisiensi dan efektifitas dari sudut
pertanggungjawaban

 Pusat Laba

Dalam pusat laba, kinerjanya diukur berdasarkan laba yang diperoleh yang
dihubungkan dengan investasi yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Apabila
suatu pusat pertanggungjawaban diukur prestasinya atas dasar laba yang diperoleh, maka
pusat pertanggungjawaban tersebut merupakan pusat laba. Dalam pusat laba, baik masukan
atau pengeluaran dinyatakan dalam satuan moneter. Pusat laba dapat berbentuk divisi apabila
kegiatan fungsional dilaksanakan oleh unit-unit kerja dalam lingkup suatu organisasi tersebut.
Kinerja keuangan pusat laba diukur berdasarkan laba, yang merupakan pengurangan antara
pendapatan dan beban. Laba yang diperoleh perlu dibandingkan dengan anggarannya. Hal ini
diperlukan oleh manajemen puncak sebagai langkah pengendalian pusat laba.

 Pusat Pendapatan

Pusat pendapatan dinilai kinerjanya hanya berdasarian jumlah pendapatan yang


diperoleh. Pusat pendapatan merupakan pusat pertanggungjawaban di mana outputnya diukur
dalam unit moneter, tetapi tidak dihubungkan dengan inputnya. Pusat pendapatan adalah
organisasi pemasaran yang tidak mempunyai tanggung jawab terhadap laba. Dalam sebuah
organisasi fungsional, departemen pemasaran merupakan pusat pendapatan. Dalam organisasi
divisi, bagian pendapatan juga merupakan pusat pendapatan. Setiap pusat pendapatan
merupakan pusat biaya karena mereka mengeluarkan biaya untuk mendapatkan pendapatan,
namun biaya tersebut tidak diukur. Kinerja keuangan pusat pendapatan diukur atas dasar
pendapatan yang diperoleh, yaitu perkalian antara unit yang dijual dengan harga jualnya.
Penentuan tentang keberhasilan pusat pendapatan dilakukan dengan membandingkan antara
pendapatan sesungguhnya diperoleh dengan pendapatan yang dianggarkan.

 Pusat Investasi

Pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan laba yang


dihasilkan dikaitkan dengan invesatasi yang ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban
yang dipimpinnya. Prestasi manajer pusat investasi diukur berdasarkan perbandingan antara
laba yang dihasilkan dengan investasi yang ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban.
Pusat laba umumnya terdapat pada organisasi yang dibagi-bagi menjadi divisi-divisi
penghasil laba (organisasi divisional). Rasio laba antara laba dan invesatasi pada setiap divisi
digunakan untuk membandingkan presatasi dari masing-masing pusat investasi.

Anda mungkin juga menyukai