Anda di halaman 1dari 4

Sistem Pengendalian Manajemen

Management Control Structure: Responsibility Center; Expenses and Revenue Center.

Reaction Paper

Oleh :
Kelompok 12

Nama Anggota :
1. Halimah Tusadiah (1910532039)
2. Ahmad Khairuddin (1910532046)

Dosen Pengampu :
Dr. Suhairi, SE, M.Si, Ak, CA

Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas
Seperti yang telah kita ketahui dari adanya presentasi dari kelompok 3 sebelumnya yang
mendefinisikan bahwa pusat pertanggungjawaban merupakan organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan. Pada hakikatnya,
perusahaan merupakan sekumpulan pusat-pusat pertanggungjawaban, yang masing-masing
dipresentasikan oleh sebuah kotak dalam bagan organisasi. Pusat pertanggungjawaban muncul
guna mewujudkan satu atau lebih tujuan, yang disebut objective (tujuan jangka pendek). Banyak
organisasi mengendalikan perilaku dari karyawan-karyawannya, khususnya manajernya melalui
sistem pengendalian hasil finansial. Pada sistem ini, hasil didefinisikan dalam istilah moneter,
seperti pendapatan, biaya, keuntungan, dan tingkat pengembalian. Pusat-pusat tanggung jawab
menerima masukan, dalam bentuk material-material, kerja, dan jasa. Dengan menggunakan
kapital (seperti, inventaris), perlengkapan dan aset-aset lainnya, pusat pertanggungjawaban
bekerja dengan fungsi-fungsi tertentu dengan tujuan objektifnya adalah untuk
mentransformasikan input menjadi output, baik yang bersifat nyata (seperti: barang-barang) atau
bersifat tidak nyata (seperti: jasa). Dalam sebuah pabrik, outputnya bersifat barang. Dalam unit-
unit staf, seperti sumber daya manusia, transportasi, pencatatan dan administrasi, maka
outputnya berbentuk jasa.
Tujuan keuangan sangat berpengaruh pada perusahaan yang berorientasi laba. Laba dan
arus kas akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Ukuran keuangan menyediakan
suatu ringkasan komprehensif (menyeluruh) dari kinerja perusahaan, sehingga meningkatkan
daya banding dari dampak atas inisiatif dan mengurangi kemungkinan sinyal yang bertentangan
dengan kepentingan mereka. Kebanyakan ukuran keuangan itu relatif tepat dan objektif.
Pengendalian hasil keuangan dapat menyediakan suatu bentuk pengendalian manajemen yang
tidak kentara. Pengendalian hasil keuangan dapat digunakan secara luas. Biaya dari penerapan
hasil keuangan biasanya relatif kecil dibandingkan bentuk-bentuk pengendalian manajemen
lainnya. Sistem pengendalian hasil keuangan memiliki 3 elemen inti yaitu:
1. Pusat-pusat pertanggungjawaban keuangan
Pusat-pusat pertanggungjawaban keuangan mendefinisikan pembagian secara adil
terhadap hasil-hasil keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam suatu organisasi.
2. Sistem perencanaan dan pengendalian serta proses manajemen formal lainnya
Sistem perencanaan dan pengendalian serta proses manajemen formal lainnya
digunakan untuk sejumlah pengendalian yang berhubungan dengan tujuan, termasuk
pengaturan sasaran-sasaran kinerja dan standar-standar untuk mengevaluasi kinerja.
3. Kontrak insentif
Kontrak insentif mendefinisikan hubungan antara hasil dengan bermacam-macam
pemberian imbalan dan hukuman organisasi.
Terdapat empat jenis pusat pertanggungjawaban yang dapat dibedakan:
1. Pusat investasi
Seorang Manajer memiliki tanggungjawab dan melakukan hal apapun untuk
bertanggungjawab atas return akuntansi perusahaan atas investasi.

2. Pusat laba
Seorang Manajer memiliki tanggungjawab atas laba. Pusat pendapatan merupakan
ukuran perbedaan antara pendapatan yang dihasilkan dan biaya untuk menghasilkan
pendapatan.dan yang menjadi tujuan pusat pendapatan adalah mencapai titik impas

3. Pusat pendapatan
Seorang Manajer memiliki tanggungjawab untuk menghasilkan pendapatan,dan juga
menyediakan cara sederhana dan efektif untuk mendorong manajer penjualan dan
pemasaran untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.

4. Pusat biaya.
Seorang Manajer memiliki tanggungjawab atas beberapa elemen biaya. Kontrol yang
dilakukan oleh manajer pusat biaya yakni dengan membandingkan biaya standar dengan
biaya yang sebenarnya dikeluarkan. Pengendalian biasanya dilakukan dengan
memastikan bahwa pusat biaya mematuhi tingkat pengeluaran yang dianggarkan sambil
berhasil menyelesaikan tugas yang ditugaskan untuk itu.

Adapun yang menjadi sifat-sifat pusat pertanggungjawaban yaitu :


1. Pusat Pertanggungjawaban dimaksudkan untuk memehuhi suatu atau beberapa tujuan
yang disebut cita-cita. Perusahaan secara keseluruhan memiliki tujuan, dan manajemen
senior memutuskan serangkaian strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pusat Pertanggungjawaban memiliki fungsi dari berbagai pusat tanggung jawab dalam
perusahaan adalah untuk mengimplementasikan rencana strategi manajemen senior.
3. Pusat Pertanggungjawaban memiliki prinsip untuk memenuhi tujuan organisasi agar
tujuan tersebut dapat tercapai seperti yang ditargetkan.

Pengukuran Input dan Output bagi perusahaan


Input adalah sumber daya yang dipergunakan oleh pusat tanggung jawab. Sebagian
besar input yang digunakan oleh pusat tanggung jawab dinyatakan dalam ukuran fisik seperti
kwh listrik, rim kertas dan jam kerja. Dalam sistem pengendalian manajemen jumlah
kuantitas ini diterjemahkan ke dalam satuan moneter yaitu uang. Nilai moneter dari input
yang biasanya dihitung dengan mengalikan kuantitas fisik dengan harga per unit (misalnya
jam tenaga kerja x tarif per jam). Jumlah moneter yang dihasilkan dari perhitungan tersebut
disebut dengan biaya.
Pada organisasi profit, pendapatan tahunan umumnya digunakan untuk mengukur
hasil output tetapi tidak mengungkapkan semua yang dilakukan organisasi selama tahun itu.
Input seperti aktivitas penelitian dan pengembangan, penelitian SDM, periklanan dan
promosi penjualan mungkin tidak mempengaruhi output pada tahun tersebut. Pada
Organisasi nirlaba mungkin tidak ada ukuran kuantitatif outpun. Sebagai contoh, sebuah
universitas dapat dengan mudah mengukur jumlah mahasiswa yang lulus tetapi tidak dengan
seberapa banyak pendidikan yang diperoleh masing-masing mereka.
Setiap pusat pertanggungjawaban harus efektif dan efisien, dalam hal ini organisasi
harus memenuhi tujuannya secara optimal. Suatu pusat dalam menjalan tugas menggunakan
sumber daya yang rendah mungkin akan efisien, akan tetapi jika output yang dihasilkan gagal
dalam memberikan kontribusi terhadap tujuan organisasi maka pusat pertanggungjawaban
tersebut tidak efektif pertanggungjawaban.

Revenue centres and Expense centres


Revenue centres/pusat pendapatan, adalah output (pendapatan) diukur dalam istilah
moneter, tetapi tidak ada upaya formal yang dilakukan untuk menghubungkan input (yaitu
biaya) dengan output. (Jika pengeluaran dicocokkan dengan pendapatan, unit tersebut akan
menjadi pusat laba.) Biasanya, pusat pendapatan adalah unit pemasaran/penjualan di mana
PPmanajer tidak mengendalikan biaya produk atau layanan yang mereka pasarkan, maupun
investasi yang dilakukan.
Sementara itu, Expense centres/Pusat beban adalah pusat pertanggung jawaban yang
inputnya diukur dalam istilah moneter, tetapi outputnya tidak. Dalam expense centres,
terdapat 2 jenis pusat beban, yaitu :
1. Pusat Beban Teknik
Pusat Beban Teknik memiliki beberapa karakteristik didalamnya seperti Input-
inputnya dapat diukur dalam istilah moneter, Outputnya dapat diukur dalam istilah fisik,
Jumlah input optimal Euro yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit output dapat
ditentukan. Di pusat beban teknik, output dikalikan dengan biaya standar setiap unit yang
diproduksi mengukur berapa biaya produk. jadi, perbedaan antara biaya teoritis dan biaya
aktual diukur untuk menilai kinerja pusat biaya.

2. Pusat Beban Kebijakan


Pusat Beban Kebijakan mencakup unit administrasi dan pendukung (misalnya
akuntansi, hukum, hubungan industrial, hubungan masyarakat, SDM), operasi R&D, dan
sebagian besar kegiatan pemasaran. Output dari pusat-pusat ini tidak dapat diukur dalam
istilah moneter.

Anda mungkin juga menyukai