Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ADITYA PRIYATNO

KLS : PPAK REGULER 1

RINGKASAN MATERI KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN


PERHITUNGAN PENCIPTAAN NILAI

1. Pengukuran Nilai dengan Menggunakan Arus Kas


Nilai suatu investasi dijelaskan atau dihitung dengan arus kas nilai sekarang (NPV).
Para konsultan keuangan sepakat bahwa cara terbaik dalam perhitungan nilai adalah dengan
menggunakan arus kas.
Prinsip ini digunakan untuk menilai atau menaksir suatu tugas baru, jika investasi
menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih besar dari investasi penyedia modal yang
dapat meningkatkan kekayaannya. Hal ini juga dapat digunakan untuk berbagai kategori
dalam pengambilan keputusan, antara lain:
1) Alokasi Sumber daya
2) Strategi unit bisnis
3) Strategi tingkat korporat
4) Motivasi, Penghargaan dan insentif

1.1.Nilai Perusahaan
Jika suatu perusahaan yang kita nilai memiliki aset lain dan tidak digunakan
dalam arus kas bebas tapi aset tersebut memiliki nilai pasar maka dapat ditambahkan
sebagai arus kas operasional untuk menentukan total nilai usaha
Corporate's Value Present value of free cash Value of non-operating
= +
(enterprise value) flow from operations assets

1.2.Nilai pemegang saham dari operasional


Jika nilai utang dikurangi dari total present value dari operasional, kita dapat
memperoleh nilai yang dimiliki oleh pemegang saham
Total discounted free cash Shareholder value from
- Debt =
flow from operations operation

2. Analisis Nilai Pemegang Saham


Alfred Rappaport (1998) telah mengembangkan analisis yang lebih sederhana dari
konsep dasar arus kas diskonto. Analisis nilai pemegang saham oleh Rappaport
mengasumsikan bahwa perubahan dalam berbagai elemen dalam arus kas saling berkaitan
dengan tingkat penjualan dalam satu tahun ke tahun berikutnya. Tujuh faktor yang
mempengaruhi nilai menurut Rappaport adalah:
a. Tingkat pertumbuhan penjualan (konstan)
b. Margin laba operasi (konstan)
c. Tingkat pajak (konstan)
d. Investasi modal tetap (meningkat)
e. Investasi model kerja (meningkat)
f. Periode peramalan
g. Tingkat pengembalian yang diharapkan
Untuk memperkirakan arus kas masa datang Rappaport mengasumsikan tingkat
persentase pertumbuhan penjualan adalah konstan. Margin laba operasional adalah
persentase konstan dari penjualan. Laba sini didefinisikan sebagai laba sebelum dikurangi
bunga dan pajak. Tarif pajak adalah persentase konstan dari laba usaha. Modal tetap dan
investasi modal kerja terkait dengan peningkatan penjualan.

2.1.Menggunakan analisa nilai pemegang saham untuk menilai sebuah perusahaan

Nilai perusahaan adalah nilai gabungan dari utang dan ekuitas dari struktur modal
keseluruhan:
Corporate value = Debt + Shareholder value
Dalam praktiknya analisis nilai pemegang saham dalam nilai buku dalam laporan
posisi keuangan sering digunakan sebagai dasar perhitungan nilai pasar. Persamaan diatas
dapat juga disumpulkan sebagai berikut:
Shareholder value = Corporate value - Debt
Penilaian perusahaan menurut Rappaport memiliki 3 elemen, berdasarkan pemisahan
dalam nilai arus kas sekarang dari penjulan surat berharga yang merupakan aset yang tidak
digunakan dalam operasi yang menggerakan arus kas dalam suatu bisnis. Nilai dari surat
berharga tersebut di nilai dari harga pasar sementara. Nilai perusahaan menurut Rappaport
adalah sebagai berikut:
Present value of Present value of The current value of
operating cash flow operating cash flows marketable securities
Corporate value = + +
within the planning after the planning and other non-
horizon horizon operating investment

3. Laba Ekonomi
Laba ekonomi memiliki keuntungan lebih dibandingkan dengan analisis nilai
pemegang saham karena laba ekonomi menggunakan sistem akuntansi dan pelaporan usaha
yang fokus terhadap laba daripada informasi arus kas. ada 2 versi dari laba ekonomi:
1) Laba Ekonomi Berdasarkan Entitas
a. The profit less capital charge method
Operating profit
Economic Profit before interest
= - Capital charge
(entity approach) deduction and after
tax deduction

b. The performance spread method


Economic Profit
= Performance spread x Invested capital
(entity approach)
2) Laba Ekonomi Berdasarkan Ekuitas
Laba ekonomi ini didasarkan pada laba operasi sebelum dikurangi dengan bunga,
memperhitungkan kelebihan pengembalian dari semua sumber keuangan kepada suatu
usaha termasuk pemegang saham.

Operating profit after


Economic Profit Invested equity Required return
= deduction of interest - x
(entity approach) capital on equity
and tax
Atau
Return on equity -
Economic Profit Invested equity
= Required return on x
(entity approach) capital
equity

4. Economic Value Added (EVA)


Economic Value Added (EVA) adalah keuntungan operasi setelah pajak, dikurangi
biaya modal yang yang di gunakan untuk menilai kinerja perusahaan dengan memperhatikan
secara adil harapan-harapan para pemegang saham dan krditur. Economic Value Added
(EVA) merupakan merupakan perangkat finansial untuk mengukur keuntungan nyata
perusahaan. Hal ini membuat perhitungan Economic Value Added (EVA) lain dengan
perhitungan analisis rasio keuangan lainya. Perbedaan tersebut dikarenakan pada
perhitungan dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) di libatkannya
biaya modal operasi setelah laba bersih, dimana hal tersebut tidak dilakukan dalam
perhitungan konvensional. Rumus EVA sebagai berikut
EVA = Adjusted invested capital x (adjusted return on capital WACC)
atau
EVA = Adjusted operating profits after tax (Adjusted invested capital x WACC)
Langkah-langkah Menentukan EVA
Menghitung biaya utang (Cost of Debt)
Menghitung biaya laba ditahan (Cost of Equity)
Menghitung struktur permodalan dari neraca.
Struktur modal biasanya terdiri dari utang dan ekuitas,sehingga dicari:
Komposisi utang = rasio utang terhadap jumlah modal
Komposisi ekuitas = rasio modal saham terhadap jumlah modal
Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital)
Menghitung EVA

(EVA = laba operasi bersih sesudah pajak Biaya modal.)


Ukuran Penilaian Kinerja Keuangan dalam EVA
1) Jika EVA > 0, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dikatakan baik, sehingga
terjadi proses perubahan nilai ekonomisnya.
2) Jika EVA = 0, maka kinerja keuangan perusahaan secara ekonomis dalam keadaan
impas,
3) Jika EVA < 0, maka kinerja keuangan Perusahaan tersebut dikatakan kurang bagus
karena laba yang diperoleh tidak memenuhi harapan penyandang dana, sehingga
tidak terjadi penambahan nilai ekonomis pada perusahaan.

5. Cash Flow Return on Investment (CFROI)


CFROI adalah tingkat pengembalian internal (IRR) dari investasi yang didasarkan pada
arus kas sebenarnya. CFROI digunakan untuk proyek yang berskala besar, bahkan meliputi
seluruh perusahaan. Untuk melakukan penghitungan CFROI untuk strategi unit bisnis
diperlukan untuk mengetahui jumlah modal dan mengestimasikan arus kas dari aktivitas
operasi. Setelah melakukan penyesuaian dan melakukan penghitungan tingkat
pengembalian, akan menyebabkan arus kas masuk sama dengan arus kas keluar. Rumus
CFROI sebagai berikut
(1 )+ +
CFROI =

Daftar Pustaka
Arnold, Glen. 2013. Corporate Financial Management Fifth Edition. Prentice Hall.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Modul Chartered Accountant. Jakarta : Ikatan Akuntan
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai