1.1.Nilai Perusahaan
Jika suatu perusahaan yang kita nilai memiliki aset lain dan tidak digunakan
dalam arus kas bebas tapi aset tersebut memiliki nilai pasar maka dapat ditambahkan
sebagai arus kas operasional untuk menentukan total nilai usaha
Corporate's Value Present value of free cash Value of non-operating
= +
(enterprise value) flow from operations assets
Nilai perusahaan adalah nilai gabungan dari utang dan ekuitas dari struktur modal
keseluruhan:
Corporate value = Debt + Shareholder value
Dalam praktiknya analisis nilai pemegang saham dalam nilai buku dalam laporan
posisi keuangan sering digunakan sebagai dasar perhitungan nilai pasar. Persamaan diatas
dapat juga disumpulkan sebagai berikut:
Shareholder value = Corporate value - Debt
Penilaian perusahaan menurut Rappaport memiliki 3 elemen, berdasarkan pemisahan
dalam nilai arus kas sekarang dari penjulan surat berharga yang merupakan aset yang tidak
digunakan dalam operasi yang menggerakan arus kas dalam suatu bisnis. Nilai dari surat
berharga tersebut di nilai dari harga pasar sementara. Nilai perusahaan menurut Rappaport
adalah sebagai berikut:
Present value of Present value of The current value of
operating cash flow operating cash flows marketable securities
Corporate value = + +
within the planning after the planning and other non-
horizon horizon operating investment
3. Laba Ekonomi
Laba ekonomi memiliki keuntungan lebih dibandingkan dengan analisis nilai
pemegang saham karena laba ekonomi menggunakan sistem akuntansi dan pelaporan usaha
yang fokus terhadap laba daripada informasi arus kas. ada 2 versi dari laba ekonomi:
1) Laba Ekonomi Berdasarkan Entitas
a. The profit less capital charge method
Operating profit
Economic Profit before interest
= - Capital charge
(entity approach) deduction and after
tax deduction
Daftar Pustaka
Arnold, Glen. 2013. Corporate Financial Management Fifth Edition. Prentice Hall.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Modul Chartered Accountant. Jakarta : Ikatan Akuntan
Indonesia.