Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

RINGKASAN MATA KULIAH


PENGELOLAAN NILAI PERUSAHAAN, STRATEGI DAN NILAI
PERUSAHAAN

Oleh:

Truly Wulandari

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
1. Penciptaan dan penurunan nilai perusahaan
Perkembangan dunia bisnis sekarang ini sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin
banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan kompetitif yang baik.
Banyaknya kompetitor-kompetitor bisnis yang muncul mengakibatkan terjadinya dinamika
bisnis yang berubah-ubah. Dinamika bisnis yang berubah-ubah tersebut menyebabkan banyak
perusahaan membutuhkan tambahan pendanaan untuk lebih mengembangkan usahanya agar
mampu “bertahan hidup”. Sumber pendanaan tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara
diantaranya adalah dengan investasi dan pembiayaan dari owners (equity)dan nonowners
(liabilities) sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan baik. Go publicmerupakan
salah satu cara yang dirasakan lebih efisien dalam memperoleh sumber dana, namun tidak
mudah untuk menarik dana melalui investasi, mengingat adanya perbedaan karakteristik para
investor didalam menilai sebuah investasi. Dibutuhkan laporan keuangan untuk pengambilan
keputusan investasi karena angka-angka pada laporan keuangan mampu mencerminkan
kinerja suatu perusahaan.
Penurunan nilai merupakan penurunan kemampuan suatu aset dalam menghasilkan
manfaat ekonomi dari yang diharapkan sebelumnya, sebagaimana telah diperkirakan oleh
perusahaan secara periodik. Penyebab dari penurunan nilai perusahaanadalah :
1) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam
2) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga
3) Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan
kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan pada pihak
peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami
kesulitan tersebut
4) Terdapatnya kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan lainnya
5) Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan
Sedangkan hal-hal yang bukan merupakan bukti objektif adanya penurunan nilai
perusahaan adalah :
1) Menghilangnya pasar aktif karena instrumen keuangan tidak lagi diperdagangkan
secara publik
2) Penurunan peringkat kredit entitas tidak secara langsung menjadi bukti adanya
penurunan nilai. Namun, jika hal tersebut dipertimbangkan bersama-sama dengan
informasi yang tersedia, penurunan peringkat kredit bank dapat menjadi bukti
penurunan nilai
3) Penurunan nilai wajar aset keuangan di bawah biaya perolehan atau biaya perolehan
diamortisasi
2. Tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham
Salah satu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham, yang kita
lakukan adalah memodofikasi tujuan memaksimalkan keuntungan agar mampu mengahadapi
perubahan lingkungan operasi yang kompleks. Memaksimalkan kekayaan pemegang saham
yaitu memaksimalkan harga pasar saham perusahaan karena seluruh kuputusan keuangan
akan terefleksi didalamnya. Kebijakan investasi ataupun dividen yang buruk akan
mengakibatkan para investor bereaksi dan membuat harga saham menjadi turun, begitupun
sebaliknya. Selain itu cara memaksimalkan kekayaan pemegang saham adalah dengan cara
menerbitkan saham baru untuk memperoleh tambahan dana yang kemudian diinvestasikan
untuk mendapatkan tambahan keuangtungan.
Meskipun upaya memaksimalkan laba merupakan tujuan yang logis bagi setiap
perusahaan, semua pakar keuangan korporasi sepakat bahwa tujuan perusahaan dalam
perspektif manajemen keuangan bukan memaksimalkan laba, melainkan memaksimalkan
kekayaan pemegang saham (stockholder’s wealth) atau memaksimalkan nilai perusahaan
(value of the firm). Kekayaan pemegang saham adalah perkalian antara harga saham per
lembar dan jumlah saham yang beredar. Ini berarti bahwa kekayaan pemegang saham akan
tercermin dari nilai perusahaan, yang ditunjukkan oleh harga saham perusahaan bersangkutan
di bursa saham. Dengan demikian, maksimisasi kekayaaan pemegang saham atau nilai
perusahaan (harga saham) memiliki arti yang benar-benar sama.
Perumusan maksimisasi kekayaaan pemegang saham atau nilai perusahaan sebagai tujuan
pada akhirnya akan memudahkan pengukuran kinerja suatu perusahaan. Bila mana harga
saham suatu perusahaan memiliki trend yang meningkat dalam jangka panjang, hal itu suatu
indikator bahwa kinerja perusahaan dalam keadaan baik. Meningkatnya harga saham
mencerminkan kepercayaan pasar akan baiknya prospek perusahaan bersangkutan pada masa
datang.

3. Tiga Langkah Dalam Menentukan Nilai Perusahaan


Terdapat tiga langkah dalam menciptakan nilai untuk pemegang saham adalah :
1) Menciptakan kesadaran dan komitmen yang murni untuk sebuah misi yang akan
meningkatkan kekayaan pemegang saham di seluruh organisasi
2) Menetapkan metode dan teknik yang akan digunakan untuk mengukur apakah nilai telah
diciptakan pada setiap tingkatan dalam organisasi.
3) Meyakinkan bahwa dalam setiap aspek dari manajemen telah sesuai dengan tujuan nilai
pemegang saham, dari manajemen sumber daya manusia sampai dengan penelitian dan
pengembangan, dari penetapan target sampai dengan alokasi sumber daya.

4. Manajemen Berbasis Laba


Konsep manajemen berbasis laba memungkinkan pemegang saham untuk mengetahui
kinerja perusahaan melalui penilaian spesifik, yaitu laba per saham. Menurut Ball dan
Brown (1968), laba merupakan angka yang informatif serta mencakup lebih dari setengah
informasi mengenai perusahaan dalam periode 1 tahun. Penggunaan laba juga dianggap
lebih mudah karena menggunakan data-data yang bersifat historical. Namun laba yang
diraih perusahaan bukan merupakan sebuah hal yang mutlak karena pembentukan angka
laba didasarkan pada pendekatan akuntansi yang sarat akan penggunaan estimasi dan
metode yang beragam. Ketika suatu perusahaan memiliki laba yang terlihat baik dengan
menggunakan suatu metode dan estimasi, belum tentu pada kenyataannya perusahaan
tersebut beroperasi dengan baik. Bahkan perusahaan bisa saja lebih buruk pada
kenyataannya. Maka penggunaan laba sebagai alat untuk menilai kinerja dirasa kurang
akurat dengan kenyataannya.

5. Bagaimana Bisnis Menciptakan Nilai


Nilai tercipta ketika investasi menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih besar dari
yang dibutuhkan untuk risiko kelas investasi. Pada tingkatan paling sederhana, semuanya
mengarah ke pihak investor atau pemegang saham, atau “stake holder”. Ini adalah
sekumpulan orang-orang yang berbeda, yang memiliki faktor risiko di dalam perusahaan
yang dengan cara tertentu, mereka mengontribusikan nilai-nilai tersendiri kepada
perusahaan, dengan harapan, mereka dapat memperoleh pengembalian, sebuah “value
exchange”.
Penting untuk selalu dipahami bahwa ukuran sukses di dalam setiap perusahaan adalah
tingkat pengembalian dari investasi untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Perusahaan
hanya dapat sukses dengan menyajikan pengembalian kepada pihak investor secara
berkesinambungan, sehingga setiap investor dapat mencapai sukses juga.

Pendahuluan – Aplikasi Prinsip Nilai


Dalam hal ini perusahaan akan merubah pandangannya dari basis pendapatan menjadi
basis nilai. Perubahan ini akan membawa efek yang besar kesemua aspek organisasi. Jika
perusahaan yang akan berubah basisnya menjadi basis nilai maka strategi akusisi dan
strategi mungkin dirubah untuk meletan penciptaan kekayaan pemengang saham ditempat
yang utama. Struktur modal dan kebijakan deviden juga dipredisikan ke dalam
pengoptimalan kekayaan pemegang saham dan bukan terbatas pada pertumbuhan
pendapatan saja.

Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan yang berorientasi nilai adalah untuk menciptakan kekayaan bagi
pemegang saha, dan bukan membuat kecurangan atas angaka-angka akuntansi. Untuk
mencapai tujuan itu perusahaan perlu menghubungkannya dengan pengukuran kinerja,
target yang ditetapkan dan sinkroniasi dengan manajerial. Terlebih diperlukannya
perubahan budaya organisasi dimana setiap orang harus menetapkan tujuan ini. Bahkan
pelatihan ulang dan sistem penghargaan yang baru dibutuhkan untuk merubah pandangan
jangka pendek menjadi pandangan jangka panjang.

Manajemen Unit Bisnis Strategi


Manajemen unit bisnis strategi diartikan dengan unit bisnis yang secara keseluruhan
dibedakan dari unit bisnis lainnya karena unit bisnis ini menyajikan pengertian mengenai
pasar kuar dimana manajemen dapat melakukan perencanaan strategis dalam hubungannya
dengan produk dan pasar. Strategi diartikan dengan pemilihan area pasar atau produk yang
akan dimasuki atau ditinggalkan dan bagaimana memastikan posisi pesaing yang baik
dalam pasar atau produk itu. Manajemen unit bisnis strategi terdiri dari 3 bagian yaitu
Penilaian strategi, Pemilihan strategi, Implementasi strategi.

Tingkatan Strategi dalam Perusahaan


Ketika sebuah perusahaan telah mengembangkan bisnisnya melalui unit bisnis
strategis, maka perusahaan mendelegasikan pemikiran strategi kepada penanggungjawab
unit bisnisnya. Namun apakah pusat persusahaan tetap memiliki perannya dalam
merumuskan strategi pada aktivitas bisnis yang berjalan? Pusat perusahaan (corporate
centre) tentunya memiliki peranan dalam aktivitas bisnis. Peranan corporate centre adalah
sebagai berikut:
a. Portfolio planning, yaitu pengalokasian sumber daya kepada unit
bisnis/produk/wilayah pelanggan yang berpotensi memberikan penciptaan nilai
terbaik.
b. Mengatur drivers nilai strategis yang disebarkan oleh unit bisnis strategis.
c. Memberikan dan menanamkan filosofi yang mendalam serta tujuan pengelolaan.
d. Mengatur organisasi sehingga peraturan dan tanggung jawab dari setiap posisi menjadi
lebih jelas terkait dengan penciptaan nilai perusahaan.

Target dan Motivasi


Penetapan target dan penghargaan kepada karyawan harus diimbangi kontrol atas
kinerja dan tanggungjawab terhadap hasil. Umumnya di perusahaan, hasil kinerja biasa ada
di bawah kendali manajer menegah, manajer inilah yang berfungsi untuk mengevaluasi
segala kebijakan serta kinerja yang dilakukan oleh karyawan dalam mengembangkan
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai