Disusun oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kelompok 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengambilan keputusan taktis terdiri dari pemilihan diantara berbagai alternatif
dengan hasil yang lansung atau terbatas. Menerima pesanan khusus dengan harga yang
lebih rendah dari harga jual normal untuk memamfaatkan kapasitas menganggur dan
meningkatkan laba tahun ini merupakan suatu contoh. Jadi beberapa keputusan taktis
cenderung bersifat jangka pendek ; namun harus di perhatikan bahwa keputusan jangka
pendek seringkali mengandung konsekuensi jangka panjang. Tujuannya adalah untuk
menekan biaya pembuatan produk utamana dengan segera namun keputusan taktis ini
mungkin merupakan sebagian kecil dan keseluruhan strategi perusahaan meskipun tujuan
langsungnya berjangka pendek dan berskala kecil.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini akan dibahas tentang pengambilan keputusan taktis. Dimana akan
dibahas mengenai langkah-langkah dalam pengambilan keputusan taktis.
PEMBAHASAN
Untuk mengambil keputusan yang tepat, pengguna informasi biaya harus mampu
memutuskan apa yang relevan maupun yang tidak relevan bagi keputusan tersebut. Informasi
relevan merupakan faktor yang sangat berguna didalam menghasilkan keputusan yang baik
dan benar. Didalam mengambil keputusan yang tidak terstruktur (keputusan khusus)
informasi yang sangat penting adalah biaya relevan dan pendapatan yang relevan dengan
keputusan tersebut. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek, konsep biaya relevan
merupakan suatu konsep yang penting. Biaya relevan adalah biaya yang akan terjadi di masa
yang akan datang dan biaya tersebut berbeda diantara alternative yang ada. Dari pengertian
diatas, biaya relevan mempunyai 2 karakteristik yaitu:
Biaya Relevan adalah biaya yang dapat dihindari dan harus selalu dipertimbangkan
didalam setiap kali mengambil keputusan oleh manajemen. Definisi lainnya mengatakan
bahwa biaya relevan ialah biaya yang akan terjadi dimasa datang dengan nilai yang berbeda
untuk setiap alternatif yang akan dipilih. Dari kedua difinisi ini dapat diketahui ciri-ciri biaya
relevan sebagai berikut :
Biaya yang tidak memenuhi 2 kriteria tersebut merupakan irrelevant cost (biaya tidak
relevan). Biaya tidak relevan meliputi biaya masa lalu dan biaya masa yang akan datang
tetapi tidak berbeda diantara alternative yang ada. Sunk cost yang merupakan biaya masa lalu
akan selalu merupakan biaya yang tidak relevan dalam pengambilan keputusan. Untuk
menentukan biaya relevan dapat ditempuh sebagai berikut:
Setelah tiga tahap dilakukan maka sisanya merupakan biaya relevan. Untuk menilai relevansi
suatu sumber daya jika berdasarkan unit, pembedaan sederhana antara biaya tetap dan
variabel dapat dilakukan. Namun pada model ABC yang telah memfokuskan pada tingkat
unit, batch, produk, dan fasilitas model penggunaan sumber daya kegiatan dapat membantu.
Model penggunaan sumberdaya kegiatan memiliki 3 kategori sumberdaya :
Langkah untuk dapat menghasilkan keputusan taktis yang baik adalah sebagai berikut:
Jika hasil nettonya biaya, maka akan dipilih yang paling rendah jika hasil nettonya
manfaat, maka akan dipilih yang paling besar. Dalam pengambilan keputusan taktis,
masalah etika selalu mengitari cara di mana keputusan diimplementasikan, dan
pengorbanan sasaran jangka panjang yang mungkin untuk hasil jangka pendek.
Pencapaian sasaran adalah penting, tetapi bagaimana Anda mencapainya barangkali lebih
penting. Sebagai contoh, mem-PHK karyawan untuk menaikkan laba dalam jangka
pendek dapat dikualifikasi sebagai putusan taktis. Namun, apabila manfaatnya hanya
untuk menaikkan laba jangka pendek dan tidak ada tanda-tanda bahwa keputusan tersebut
mendukung sasaran strategis jangka panjang perusahaan, maka keputusan itu dapat
dipertanyakan. Faktanya, beban kerja mungkin tidak berkurang sama sekali tetapi jumlah
orang yang tersedia untuk melakukan pekerjaan tersebut dikurangi.
Tekanan selanjutnya mungkin dilakukan oleh manajer kepada karyawan yang tersisa
agar bekerja dengan jam lembur yang tidak wajar. Harus terdapat suatu pesan yang
konsisten ke seluruh perusahaan mengenai misi dan sasarannya. Misalnya, apabila
departemen pemasaran dengan antusias memuji mutu dan keandalan produk, sementara
departemen teknik dan produksi mengurangi mutu bahan serta keandalan desain, masalah
tentu saja akan muncul. Pelanggan akan melihat inkonsistensi ini sebagai suatu
pelanggaran etika.
Pada umumnya biaya variable akan merupakan biaya relevan sedangkan biaya tetap
merupakan biaya tidak relevan. Oleh karena itu pemahaman akan perilaku biaya menjadi
sangat penting dalam mengidentifikasi biaya relevan dan tidak relevan. Dalam akuntansi
manajemen kontemporer, khususnya akuntansi aktivitas, identifikasi biaya relevan dan
tidak relevan dikaitkan dengan apakah suatu biaya berhubungan dengan aktivitas berlevel
non-unit. Dalam akuntansi manajemen kontemporer, konsep activity resources usage
model sangat membantu dalam mengidentifiaksi apakah suatu biaya merupakan biaya
relevan atau tidak. Berdasarkan model tersebut, sumber ekonomi yang dibutuhkan untuk
menjalankan suatu aktivitas dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis sumber ekonomi yaitu:
Berikut ini akan dijelaskan beberpa contoh pengambilan keputusan taktis dengan
menggunakan konsep biaya relevan :
1. Keputusan membeli atau Membuat Sendiri. Pengambilan keputusan ini terjadi jika
perusahaan yang selama ini membuat sediri suatu bagian produk dihadapkan pada
alternative untuk melanjutkan membuat sendir atau membeli dari pihak luar. Biasanya
harga yang ditawarkan pihak luar kelihatannya lebih rendah dari biaya produksi setiap
unit
2. Analisa Pengambilan Keputusan. Analisa dapat dilakukan dengan membandingkan
biaya relevan antara kedua alternative, kemudian dipilih alternative yang mempunyai
biaya yang lebih kecil
3. Keputuan Mempertahankan atau menutup suatu segment. Merupakan suatu keputusan
untuk melanjutkan atau menghentikan kegiatan operasi suatu segment yang mepunyai
keuntungan negative. Pengambilan keputusan didasarkan pada informasi yang
disajikan dalam segmented reporting berdasarkan variable costing. Segment
merupakan bagian organisasi yang diberi tenggungjawab untuk memperoleh laba.
Segment dapat berupa lini produk, departemen atau daerah pemasaran
4. Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan khusus. Pengambilan keputusan ini
dapat terjadi pada perusahaan yang masih mempunyai kapasitas yang belum optimal
atau masih adanya kapasitas yang menganggur. Suatu pesanan dikatakan khusus
apabila pesanan tersebut berbeda dengan produkreguler perusahaan dan tidakakan
mengganggu pasar produk regular perusahaan. Salah satu cirri suatu pesanan khusus
adalah harga jual yang diminta pembeli biasanya lebih rendah dibandignkan
dengan harga jual produk regular yang sejenis. Pengambilan keputusan tentang
pesanan khusus, biasanya bekaitan dengan pakah harga yang ditawarkan pembeli
dapat diterima atau tidak. Sebelum mempertimbangkan apakah menerima/menolak
pesanan khusus perusahaan harus memenuhi kondis berikut. Syarat agar pesanan
khusus dapat dipertimbangkan untuk diterima atau ditolak:
a. Masih adanya kapasitas yang belum digunakan sehingga dengan adanya
tabahan pesanan tidak akan mempengaruhi jumlah biaya tetap
b. Dapat dilakukan pemisahan pasar untuk produk regular dan pesanan khusus,
agar supaya penjualan produk regular tidak terganggu dengan adanya pesanan
khusus ini
5. Pengambilan Keputusan. Dengan menggunakan dasar pengambilan keputusan diatas,
seharusnya pesanan khusus ini dapat diterima, karena harga yang ditawarkan pembeli
lebih tinggi dari biaya variable
6. Menjual atau Memproses lanjut. Pada perusahaan yang menghasilkan produk bersama
dihadapkan pada pengambilan keputusan apakah sebaiknya langsung menjual atau
memproses terlebih dahulusuatu produk setelah titik pemisahan. Dalam pengambilan
keputusan ini, secara umum kriterianya adalah sebagai berikut:
a. Tambahan pendapatan jika lebh lanjut>biaya proses lebih lanjut, sebaiknya
diproses lebih lanjut sebelum dijual
b. Tambahan pendapatan jika diolah lebih lanjut < biaya proses lebih lanjut ,
sehingga langsung dijual tanpa diproses lanjut,.
7. Penetuan Komposisi Produk Optimal. Komposisi produk merupakan perbandingan
relative volume produksi suatu produk dengan produk lainnya. Setiap kemunginan
komposisi produk akan menentukan tingkat keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan. Manajemen harus menetukan komposisi produk yang memberikan laba
atau keuntungan optimal bagi perusahaan dengan mempertimbangkan batasn-batasn
yang dimilikinya. Penetuan komposisi optimal ini dapat ditentukan denan
menggunakan Liniear programming dengan menggunakan grafik maupun metode
simplek.
Sering terjadi pada seorang manajer dalam menentukan apakah suatu segmen, seperti
misalnya suatu lini produk/ departemen harus dipertahankan atau dihentikan. Untuk
melakukan keputusan ini menggunakan analisis biaya relevan.
BAB III
A. KESIMPULAN
Tactical decision making atau pengambilan keputusan taktis biasanya juga disebut
keputusan jangka pendek yang merupakan pemilihan alternative dan harus segera
dilakukan atau keputusan yang bersifat jangka pendek. Tactical decision making juga
merupakan pengambilan keputusan yang berskala kecil. Secara umum tujuan
pengambilan keputusan strategis adalah memilih diantara beberapa keputusan strategis
sehingga competitive advantage jangka panjang dapat terwujud. Meskipun hanya
berorientasi jangka pendek tactical decision making harus tetap mengacu pada tujuan
tersebut. Pengambilan keputusan dalam jangka pendek tetap harus dipertimbangkan dan
selaras dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Terdapat enam langkah model
dalam yang akan diuraikan dibawah yakni sebagai berikut: