NIM: 142170076
BAB 11 DAN 12
Pengertian CAPM
Capital Asset Pricing Model atau CAPM adalah adalah hubungan sistematis
antara resiko dan perkiraan pengembalian dari aset, terutama saham. CAPM banyak
digunakan dalam dunia finansial untuk menilai saham yang beresiko dan menghitung
Secara teori, merupakan turunan dari hubungan potensi keuntungan dan resiko
Secara umum, CAPM merupakan metode yang lebih baik dalam menghitung
biaya saham dibandingkan DGM atau Dividend Growth Model karena juga
Capital Asset Pricing Model atau CAPM mengukur resiko sebuah aset dan
tingkat pengembalian dari saham dan kontribusinya dalam resiko portofolio secara
keseluruhan. Dalam CAPM, hanya resiko sistematis yang bisa menentukan nilai
Resiko dapat dihitung dari harga volatilitas sebuah saham, lewat nilai beta. Namun,
pergerakan naik turunnya harga bisa jadi tidak sama. Saat kita menentukan nilai
volatilitas, keuntungan saham dan tingkat kerugiannya tidak memiliki nilai yang
serupa.
CAPM juga mengasumsi tingkat bebas resiko tetap sama dalam periode yang
akan datang. Peningkatan dari tingkat bebas resiko bisa berarti peningkatan modal
yang dibutuhkan dalam investasi, yang mengakibatkan harga saham diatas nilai
seharusnya.
Portofolio pasar yang kamu gunakan untuk menentukan premi resiko pasar,
hanya teoritis belaka dan bukan berupa aset yang dapat kamu beli atau investasikan.
Dalam banyak kasus, investor akan menggunakan Indeks LQ45 atau Jakarta Islamic
Index (JII) sebagai pengganti pasar. Dimana merupakan perbandingan yang kurang
tepat.
BETA SAHAM
Beta merupakan suatu pengukur volatilitas return suatu sekuritas atau return
pasar. Volatilitas adalah fluktuasi dari return return suatu sekuritas atau portofolio
dalam suatu periode waktu tertentu. Mengetahui beta suatu sekuritas atau beta suatu
portofolio merupakan hal yang penting untuk menganalisis sekuritas tersebut. Beta
diversifikasi.
Beta pasar diestimasi dengan mengumpulkan nilai historis return dari sekuritas
dan return pasar selama periode tertentu misalnya selam 60 bulan untuk return
bulanan/ 200 hari untuk harian. Beta akuntansi seperti misalnya laba akuntansi dapat
juga digunakan untuk mengestimasi beta, beta akuntansi ini dapat dihitung secara
Beta fundamental, variabel yang dipilih oleh mereka merupakan variabel yang
dianggap berhubungan dengan risiko karena beta merupakan pengukur dari risiko,
2. Asset growth
3. Leverage
4. Liquidity
5. Asset size
6. Earnings variability
7. Accounting beta
Beta return pasar dan beta fundamental masing masing memiliki kelebihan dan
kekurangan, kelebihan beta return pasar adalah mengukur respon masing masing
fundamental.
Ketepatan beta historis, melakukan pengujian terhadap hubungan beta dari waktu
ke waktu. Menyesuaikan dan memprediksi beta, memprediksi nilai beta dapat juga
dilakukan dengan cara lain, nilai dari beta yang diprediksi sesungguhnya juga
Beta untuk pasar modal berkembang, beta ini perlu disesuaikan. Alasannya adalah
beta yang belum disesuaikan masih merupakan beta yang bisa disebabkan oleh
perdagangan yang tidak sinkron. Ini terjadi di pasar transaksi perdagangannya jarang
Beberapa metode dapat digunakan untuk mengoreksi bias yang terjadi untuk beta
sekuritas. Metode scholes dan wiliam, memberikan solusi untuk mengoreksi bias dari
Metode flower dan rorke, berargumentasi bahwa metode dimson yang hanya
menjumlah koefisien regresi berganda tanpa membei bobot tetap akan memberikan
Jogiyanto, Hartono. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kesepuluh.
Yogyakarta : BPFE.
http://blog.stie-mce.ac.id/sriati/2014/07/04/beta-saham/
https://tradingindo.com/capm-adalah/