Anda di halaman 1dari 6

NAMA: TAUFIQURRIZAL FATHONI

NIM: 142170076

BAB 11 DAN 12

CAPM DAN BETA

Pengertian CAPM

Capital Asset Pricing Model atau CAPM adalah adalah hubungan sistematis

antara resiko dan perkiraan pengembalian dari aset, terutama saham. CAPM banyak

digunakan dalam dunia finansial untuk menilai saham yang beresiko dan menghitung

perkiraan pengembalian dari resiko aset tadi dan biaya modal.

CAPM memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan beberapa

metode lain dalam menghitung pengembalian keuntungan. Berikut beberapa alasan

model ini bertahan selama lebih dari 40 tahun terakhir.

 Model ini hanya menggunakan resiko sistematis, dimana kenyataannya

banyak investor yang memiliki divesifikasi portofolio

 Secara teori, merupakan turunan dari hubungan potensi keuntungan dan resiko

sistimatis. Dimana banyak terbukti secara akademis

 Secara umum, CAPM merupakan metode yang lebih baik dalam menghitung

biaya saham dibandingkan DGM atau Dividend Growth Model karena juga

membandingkan resiko pasar secara menyeluruh


Asumsi CAPM

Capital Asset Pricing Model atau CAPM mengukur resiko sebuah aset dan

hubungannya dengan portofolio yang kamu miliki. Ia juga mempertimbangkan

tingkat pengembalian dari saham dan kontribusinya dalam resiko portofolio secara

keseluruhan. Dalam CAPM, hanya resiko sistematis yang bisa menentukan nilai

pengembalian dari aset terkait.

Resiko dapat dihitung dari harga volatilitas sebuah saham, lewat nilai beta. Namun,

pergerakan naik turunnya harga bisa jadi tidak sama. Saat kita menentukan nilai

volatilitas, keuntungan saham dan tingkat kerugiannya tidak memiliki nilai yang

serupa.

CAPM juga mengasumsi tingkat bebas resiko tetap sama dalam periode yang

akan datang. Peningkatan dari tingkat bebas resiko bisa berarti peningkatan modal

yang dibutuhkan dalam investasi, yang mengakibatkan harga saham diatas nilai

seharusnya.

Portofolio pasar yang kamu gunakan untuk menentukan premi resiko pasar,

hanya teoritis belaka dan bukan berupa aset yang dapat kamu beli atau investasikan.

Dalam banyak kasus, investor akan menggunakan Indeks LQ45 atau Jakarta Islamic

Index (JII) sebagai pengganti pasar. Dimana merupakan perbandingan yang kurang

tepat.
BETA SAHAM

Beta merupakan suatu pengukur volatilitas return suatu sekuritas atau return

pasar. Volatilitas adalah fluktuasi dari return return suatu sekuritas atau portofolio

dalam suatu periode waktu tertentu. Mengetahui beta suatu sekuritas atau beta suatu

portofolio merupakan hal yang penting untuk menganalisis sekuritas tersebut. Beta

sekuritas menunjukan risiko sistematiknya yang tidak dapat dihilangkan karena

diversifikasi.

Beta pasar diestimasi dengan mengumpulkan nilai historis return dari sekuritas

dan return pasar selama periode tertentu misalnya selam 60 bulan untuk return

bulanan/ 200 hari untuk harian. Beta akuntansi seperti misalnya laba akuntansi dapat

juga digunakan untuk mengestimasi beta, beta akuntansi ini dapat dihitung secara

sama dengan beta pasar

Beta fundamental, variabel yang dipilih oleh mereka merupakan variabel yang

dianggap berhubungan dengan risiko karena beta merupakan pengukur dari risiko,

dengan argumentasi bahwa risiko dapat ditentukan menggunakan kombinasi

karakteristik pasar dari sekuritas dan nilai nilai fundamental perusahaan.


Berikut ketujuh variabel yang digunakan

1. Dividen pay out

2. Asset growth

3. Leverage

4. Liquidity

5. Asset size

6. Earnings variability

7. Accounting beta

Beta return pasar dan beta fundamental masing masing memiliki kelebihan dan

kekurangan, kelebihan beta return pasar adalah mengukur respon masing masing

sekuritas terhadap sekuritas pasar. Kelemahannya adalah tidak langsung

mencerminkan perubahan dari karakterisitik perusahaan

Beta fundamental mempunyai kebaikan bahwa beta ini secara langsung

berhubungan dengan perubahan karakteristik perusahaan dan kelemahannya adalah

variabel variabel karakteristik perusahaan mempunyai efek terhadpa beta

fundamental.

Ketepatan beta historis, melakukan pengujian terhadap hubungan beta dari waktu

ke waktu. Menyesuaikan dan memprediksi beta, memprediksi nilai beta dapat juga
dilakukan dengan cara lain, nilai dari beta yang diprediksi sesungguhnya juga

mempunyai kecenderungan mendekati nilai rata ratanya.

Beta untuk pasar modal berkembang, beta ini perlu disesuaikan. Alasannya adalah

beta yang belum disesuaikan masih merupakan beta yang bisa disebabkan oleh

perdagangan yang tidak sinkron. Ini terjadi di pasar transaksi perdagangannya jarang

terjadi atau disebut pasar tipis. Teridiri atas:

1. Perdagangan tidak sinkron

2. Pengujian terhadap bias

3. Koreksi terhadap bias

Beberapa metode dapat digunakan untuk mengoreksi bias yang terjadi untuk beta

sekuritas. Metode scholes dan wiliam, memberikan solusi untuk mengoreksi bias dari

perhitungan beta akibat perdagangan tidak sinkroN. Metode dimson

menyederhanakan cara scholes dan wiliams dengan menggunakn regresi berganda

sehingga hanya digunakan pengoperasian regresi saja.

Metode flower dan rorke, berargumentasi bahwa metode dimson yang hanya

menjumlah koefisien regresi berganda tanpa membei bobot tetap akan memberikan

beta yang bias.


Daftar Pustaka

Jogiyanto, Hartono. 2014. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kesepuluh.

Yogyakarta : BPFE.

http://blog.stie-mce.ac.id/sriati/2014/07/04/beta-saham/

https://tradingindo.com/capm-adalah/

Anda mungkin juga menyukai