Definisi etika secara garis besar merupakan serangkain prinsip atau nilai moral
yang dimiliki oleh setiap orang. Dalam berbagai hal etika sangat dijunjung tinggi oleh
kebanyakan orang. Etika dianggap sebagai sesutu yang bernilai tinggi dalam kehidupan
sehari-hari.
tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa auditng adalah proses yang dilakukan
secara sistematis untuk memperoleh informasi yang dapat di ukur mengenai suatu entitas
ekonomi dan menyampaikan dalam bentuk laporan kesesuaian antara informasi yang
diperoleh dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan. Proses auditing hanya dilakukan oleh
Pengertian etika dalam auditing dapat diartikan sebagai suatu prinsip untuk
melakukan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang
dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan dan melaporkan
memperoleh keyakinan memadai mengenai apakah laporan keuangan bebas dari salah
publik. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam
Dengan adanya etika profesi akuntan, maka fungsi akuntan sebagai penyedia informasi
untuk proses pembuatan keputusan bisnis dapat dijalankan oleh para pelaku bisnis.
Tanggungjawab Auditor
b. Sistem Akuntansi
Auditor harus memahami dan dapat mengetahui dengan pasti bagaiman sistem
c. Bukti Audit
Auditor harus memperoleh bukti audit yang relevan dan dan reliable untuk
d. Pengendalian Intern
melakukan compliance test. Compliance test atau tes ketaatan adalah tes
terjadi sudah diproses dan dicatat sesuai dengan sistem dan prosedur yang di
berdasarkan bukti audit lain yang didapat, dan untuk memberi dasar rasional
PSA 1 (SA 110) revisi, menyatakan bahwa Auditor memiliki tanggungjawab untuk
apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji material, yang disebabkan oleh
kesalahan ataupun kecurangan. Karena sifat dari bahan bukti audit dan karatkeristik
bukan absolute, bahwa salah saji material telah didteksi. Auditor tidak memiliki
tanggungjawab untuk merencanakan dan menjalankan audit untuk mendapatkan
keyakinan yang disebabkan oleh kesalahan maupun kecurangan, yang tidak signifikan
publik.Dalam kode etik diungkapkan, akuntan tidak hanya memiliki tanggung jawab
terhadap klien yang membayarnya saja, akan tetapi memiliki tanggung jawab juga
terhadap publik. Kepentingan publik adalah kepentingan masyarakat dan institusi yang
tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya serta sesuai dengan kode etik professional
AKDA.
yang dilayani secara keseluruhan. Publik akan mengharapkan akuntan untuk memenuhi
kepentingan untuk melayani publik. Para akuntan diharapkan memberikan jasa yang
berkualitas, mengenakan jasa imbalan yang pantas, serta menawarkan berbagai jasa
dengan tingkat profesionalisme yang tinggi. Atas kepercayaan publik yang diberikan
akuntan publik yang independen dalam memberikan laporan penilaian mengenai laporan
keuangan perusahaan memandang bahwa tanggung jawab kepada publik itu melampaui
c. Auditor harus melayani klien dengan profesional dan konsisten dengan tanggung
Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti “timbul
dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika terbagi
menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi
penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika/
Auditing adalah suatu proses dengan apa seseorang yang mampu dan
terukur dari suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan
melaporkan tingkat kesesuaian dari keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria
Independensi
Independensi adalah keadaan bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak
lain, tidak tergantung pada orang lain (Mulyadi dan Puradireja, 2002: 26).
Dalam SPAP (IAI, 2001: 220.1) auditor diharuskan bersikap independen, artinya
Artinya auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi, keterkaitan yang erat
dengan objektivitas.
pelaksanaan audit.
profesional auditor.
Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya
adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material,
posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan auditor merupakan sarana bagi
menyatakan tidak memberikan pendapat. Baik dalam hal auditor menyatakan pendapat
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan jika ada, menunjukkan
manajemen.
memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan.1 Oleh karena sifat bukti
audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh keyakinan memadai,
namun bukan mutlak, bahwa salah saj i material terdeteksi.2 Auditor tidak bertanggung
bahwa salah saji terdeteksi, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan, yang
melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatansuatu perusahaan atau organisasi.
The Auditing Practice Committee, yang merupakan cikal bakal dari Auditing
auditor:
laporan keuangan.
Bukti Audit. Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable untuk
dengan kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti audit lain yang didapat, dan
Opini Auditor
Pendapat Wajar Tanpa Bersyarat. Pendapat ini hanya dapat diberikan bila auditor
laporan keuangan, atau dalam keadaan bahwa laporan keuangan tersebut secara
keseluruhan adalah wajar tanpa kecuali untuk hal-hal tertentu akibat faktor tertentu
yuang menyebabkan kualifikasi pendapat (satu atau lebih rekening yang tidak
wajar).
Pendapat Tidak Setuju. Adalah suatu pendapat bahwa laporan keuangan tidak
menyajikan secara wajar keadaan keuangan dan hasil operasi seperti yang
disyaratkan dalam Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU). Hal ini diberikan
bahwa laporan audit tidak memuat pendapat auditr. Hal ini bisa diterbitkan apabila:
auditor tidak meyakini diri atau ragu akan kewajaran laporan keuangan, auditor
karena merupakan produk dari hasil pekerjaan auditor. Dalam proses penerbit audit
report, auditor memang sering membantu klien mempersiapkan draft laporan keuangan,
sebagaian ataupun seluruhnya, sehingga klien menganggap bahwa laporan keuangan
Independensi
Independensi adalah keadaan bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak
lain, tidak tergantung pada orang lain (Mulyadi dan Puradireja, 2002: 26).
fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam
keahlian dalam bidang praktek akuntansi dan prosedur audit yang harus dimiliki oleh
setiap auditor. Dalam SPAP (IAI, 2001: 220.1) auditor diharuskan bersikap independen,
segi integritas dan hubungannya dengan pendapat akuntan atas laporan keuangan.
Independensi meliputi:
sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak
tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri
pendapatnya.
Artinya auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi, keterkaitan yang erat dengan
objektivitas.
Artinya pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan
audit.
Independensi dari sudut pandang keahlian terkait erat dengan kecakapan profesional
auditor
pada profesi akuntan publik dan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
Independensi sikap mental berarti adanya kejujuran di dalam diri akuntan dalam
untuk mempertahankan sikap yang wajar atau tidak memihak dalam perencanaan
akuntan publik.
2.8 Peraturan Pasar Modal dan Regulator Mengenai Independensi Akuntan Publik
Undang undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 memberikan pengertian pasar
modal yang lebih spesifik yaitu, “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
Pasar modal memiliki peran yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia.
sehari-hari kegiatan pasar modal di Indonesia adalah Badan Pengawas Pasar Modal atau
pendaftaran kepada para pelaku pasar modal, memproses pendaftaran dalam rangka
bidang pasar modal, dan melakukan penegakan hukum atas setiap pelanggaran
kepada investor dari kegiatan-kegiatan yang merugikan seperti pemalsuan data dan
pelaksana di bidang pasar modal. Dalam melindungi investor dari ketidakakuratan data
yang berhubungan dengan kereablean data yang disajikan emiten baik dalam laporan
2. Periode Penugasan Profesional berakhir pada saat tanggal laporan Akuntan atau
pemberitahuan secara tertulis oleh Akuntan atau klien kepada Bapepam bahwa
Dilema etika merupakan situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia merasa
bingung untuk mengambil suatu keputusan tentang perilaku apa yang seharusnya
diperlukan suatu perhatian khusus dari tiap individu untuk menghindari rasionalisasi
Kode ini menjelma dalam kode etik profesional AKDA, ada 3 karakteristik dan hal-
publik.
3. CPA harus melayani klien dengan profesional dan konsisten dengan tanggung
Di bawah kondisi tertentu auditor dapat memberikan jasa auditing dan pembukuan
untuk klien yang sama. Satu alasan untuk membolehkan hubungan tersebut adalah
bahwa uditor menilai kewajaran dari hasil keputusan operasi manajemen bukan
1. Klien harus menerima tanggung jawab atas laporan keuangan. Ketika diperlukan,
auditor tidak memberi kuasa atas transaksi, pemeliharaan atas harta klien atau
3. Ketika laporan keuangan disiapkan dari buku dan catatan yang dikelola oleh
auditor, auditor tersebut harus menaati standar audit yang berlaku umum.
Kantor akuntan publik merupakan tempat penyediaan jasa oleh profesi akuntan
publik bagi masyarakat berdasarkan SPAP. Kantor akuntan publik dapat menyediakan
jasa:
1. Audit atas laporan historis
4. Jasa konsultasi.
Perlu dibedakan istilah akuntan publik dan auditor independen. Akuntan publik
menyediakan berbagai jasa yang diatur SPAP (auditing, atestasi, akuntansi dan review,
dan jasa akuntasi).Auditor independen menyediakan jasa audit atas dasar standar
Sistem pengendalian mutu suatu KAP menetapkan sembilan unsur kendali mutu
yang harus dipenuhi oleh kantor akuntan dalam melakukan profesinya, yaitu:
1. Independensi
memperoleh keyakinan yang layak bahwa para auditor, pada semua tingkatan atau
Kebijakan ini ditetapkan agar kantor akuntan publik memperoleh keyakinan yang
layak bahwa pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh para auditor yang telah
mendapat latihan teknis dan keterampilan yang memadai yang sesuai dengan
penugasan.
3. Konsultasi
Ditetapkan dengan maksud agar kantor akuntan publik memperoleh keyakinan yang
layak bahwa auditor pada kantor akuntan publik akan meminta bantuan sepanjang
diperlukan dari orang yang mempunyai pertimbangan yang lebih matang ataupun
otoritas.
4. Supervisi
Kebijakan dan prosedur dalam melaksanakan supervisi atas semua pekerjaan pada
Luas supervisi dan penelaahan yang tepat untuk suatu keadaan tergantung pada
banyak faktor, termasuk kerumitan masalah yang dihadapi, kualifikasi auditor yang
ditugasi, serta tersedia tidaknya dan dimanfaatkan tidaknya tenaga yang dapat
memberikan konsultasi.
5. Pengangkatan auditor
Hal ini harus ditetapkan agar kantor akuntan publik memperoleh keyakinan yang layak
bahwa auditor yang diangkat memiliki karakter yang sesuai sehingga mereka mampu
Ditetapkan dengan alasan agar kantor akuntan publik memperoleh keyakinan yang
layak bahwa para auditor memiliki pengetahuan yang diperlukan sehingga mereka
7. Promosi
Ditetapkan dengan alasan agar kantor akuntan publik dapat memperoleh keyakinan
yang layak bahwa para auditor yang dipilih untuk dipromosikan telah memiliki
kualifikasi yang diperlukan untuk memikul tanggung jawab yang akan diserahkan
padanya. Tata cara dalam mempromosikan auditor mempunyai pengaruh besar atas
Ditetapkan dalam menerima atau memelihara hubungan dengan klien, agar sejauh
mungkin dihindarkan terlibatnya nama kantor akuntan tersebut dengan klien yang
Ditetapkan agar kantor akuntan publik memperoleh keyakinan yang layak bahwa
prosedur yang ada hubungannya dengan unsur pengendalian mutu lainnya telah