Anda di halaman 1dari 4

Transaksi Sistem Periodek Sistem Perpetual

1. Membeli barang Pembelian 10.000 Persediaan Brg 10.000


dagangan secara Dag
kredit Rp Hutang 10.000 10.000
10.000 Hutang
2. Retur Hutang 500 Hutang 500
pembelian Rp
500 Retur 500 Persediaan Brg 500
Pembelian Dag
3. Terdapat barang Piutang/Kas 4.000 Piutang/Kas 4.000
yang dijual.
Harga jual Rp Penjualan 4.000 Penjualan 4.000
4.000 dan harga
pokok barang HPP 1.500
Rp 1.500
Persediaan Brg 1.500
Dag
4. Pada akhir Mutlak harus dilakukan Tanpa inventarisasi sudah dapat
tahun inventarisasi fisik karena tanpa diketahui persediaan, namun
inventarisasi fisik barang, tidak inventarisasi perlu dilakukan
dapat diketahui persediaan yang
ada
Misalkan Jika hasil inventarisasi fisik tidak
menurut sama dengan saldo rekening
perhitungan Ikhtisar L/R 150 persediaan, perusahaan perlu
fisik pada akhir membuat jurnal, jika sama tidak
tahun saldo Persediaan 150 perlu membuat jurnal.
persediaan Rp B.D.
200 dan pada
awal tahun Rp
150. 200
Persediaan
B.D 200

Ikhtisar L/R
HPP = PERSEDIAAN AWAL+PEMBELIAN BERSIH– PERSEDIAAN AKHIR

Untuk mencatat taransaksi-transaksi yang mempengaruhi nilai persediaan, terdapat 2 metode


sebagai berikut :

1. Metode Pisik/Periodik (Periodik/Phisical Inventory System)

Dalam metode ini pencatatan persediaan hanya dilakukan pada akhir periode akuntansi melalui
ayat jurnal penyesuaian. Transaksi yang mempengaruhi persediaan, dicatat masing-masing
dalam perkiraan tersendiri sebagai berikut: Pembelian , Retur pembelian , Penjualan dan Retur
penjualan.

PERIODE AWAL

Perobahan persediaan (Harga Pokok) 999,999.99


Persediaan 999,999.99

PEMBELIAN

Pembelian (Harga Pokok) 999,999.99


Ppn 999,999.99
Utang / Kas 999,999.99

PENJUALAN

Piutang/ Kas /Bank 999,999.99


Penjualan 999,999.99
Ppn 999,999.99

AKHIR PERIODE

Persediaan 999,999.99
Perubahan Persediaan (Harga Pokok) 999,999.99

Untuk mendapatkan nilai persediaan secara periodik dilakukan perhitungan fisik (Stock
Opname).
Metode ini sudah mulai ditinggalkan karena secara jelas tidak mendukung integrasi system
dimana, sepanjang peridode akuntansi berjalan tidak tersedia data mengenai posisi persediaan.
Hal ini menyebabkan data bagian akuntansi kurang mendukung operasional. Laporan neraca
dan rugilaba tidak akan dapat dibuat sebelum nilai persediaan diketahui.

2. Metode Perpetual (Continual Inventory System)

Dalam metode ini pencatatan persediaan dilakukan setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi
persediaan. Saldo perkiraan persediaan akan menunjukan saldo persediaan yang sebenarnya.
Dengan demikian pada saat penyusunan laporan keuangan tidak diperlukan ayat jurnal
penyesuaian. Pencatatan transaksi kedalam perkiraan persediaan, adalah berdasarkan harga
pokok produksi, baik transaksi pembelian maupun penjualan. Metode ini akan menampilkan
dapat menyediakan laporan neraca setiap saat baik untuk di print_out maupun secara visual.

A. WAKTU PEMBELIAN

Persediaan 999,999.99
Ppn 999,999.99
Utang/Kas/Bank 999,999.99

B. WAKTU DISTRIBUSI (PEMAKAIAN)

Persediaan barng dalam proses 999,999.99


Pesediaan bahan baku 999,999.99

C. PENERIMAAN HASIL PRODUKSI

Persediaan barang Jadi 999,999.99


Persediaan Dalam Proses 999,999.99
PENJUALAN

1. Harga Jual

Piutang/Kas/Bank 999,999.99
Penjualan 999,999.99
Ppn 999,999.99

2. Harga Pokok

Harga Pokok Penjualan 999,999.99


Persediaan Barang yang dijual 999,999.99

PENYESUAIAN AKHIR

1. JIKA SALDO SEMENTARA < STOCK OPNAME

Koreksi persediaan/Barang dalam proses 999,999.99


Koreksi pemakaian bahan 999,999.99

2. JIKA SALDO SEMENTARA > STOCK OPNAME

Koreksi pemakaian Bahan 999,999.99


Persediaan/Barang dalam prosess 999,999.99

Anda mungkin juga menyukai