Anda di halaman 1dari 10

Resume Bab 6

Godfrey Edisi ke-7

Accounting Measurement System


Oleh : Andy Agung Nugraha (03) / DIV – 8 (2)

Three Main Income And Capital Measurement Systems


Runtuhnya Wallstreet pada tahun 1929 membuat sadar bahwa sistem pencatatan berdasarkan
historical cost tidan lagi relevan. Muncul pemikiran untuk menggunakan sistem pengukuran
penggunaan sumber daya dan penilaian modal pada harga beli sekarang (current buying price) dan
harga jual sekarang (current selling price).

Terkait dengan sistem berdasarkan harga beli saat ini, Edward dan Bell pada 1961 mengusulkan
sistem current cost accounting dalam Theory and Measurement of Business Income. Ada dua
konsep yakni fair value dengan konsep pemeliharaan modal keuangan dan fair value dengan
pemeliharaan modal fisik yang dapat berpengaruh pada penurunan perhitungan keuntungan.

Sedangkan berikutnya menggunakan harga jual atau nilai keluar untuk pengukuran modal dan
pendapatan.

Historical Cost Accounting


Objective of accounting

- Perkembangan setengah abad terakhir, akuntansi lebih berfungsi sebagai informasi tetang
perusahaan sebagai pertanggungjawaban dari manajer kepada pihak eksternal.
- Karena fokusnya adalah berdasarkan hubungan manajer dan penyedia sumber daya (kontrak
konservatif) maka manajemen bertanggung jawab atas laporan penggunaa aset dana pa
yang dihasilkan, dengan kata lain laporan laba rugi menjadi kunci informasi yang dipakai
sebagai komunikasi.
- Kritikus pada historical cost mempermasalahkan adanya kerugian yang disebabkan karena
menahan suatu aset yang dapat berakibat pada sesatnya informasi yang digunakan dalam
pengambilan keputusan.
- Pada dasarnya perubahan nilai aset pada historical cost ditahan sampai dengan aset terebut
dihapuskan atau dijual.

Capital and profit

- Penentuan keuntungan biaya historis mengaharuskan entitas akuntansi mempertahankan


jumlah modal aset (aset – kewajiban pada nilai historis).
- Pendapatan adalah prestasi perusahaan dalam periode tertentu.
- Beban dan laba berkolerasi menunjukkan efektivitas perusahaan.
- Laporan laba rugi menjadi fokus utama karena menggambarkan hasil operasi bisnis
- Neraca tidak signifikan perannya dan hanya sebagai kumpulan dari laporan laba rugi yang
terkomposit.
Matching of cost theory
- Adanya konsep pelacakan aliran biaya dimana akuntan menyocokkan aset yang telah jatuh
tempo (diakui sebagai beban) dan mana yang belum jatuh tempo (diakui sebagai neraca-
layaknya residu) dalam mendapatkan pendapatan (matching cost-revenue).
- Konsep ini berguna untuk menentukan biaya yang mana yang harus diakui sebagai beban.
- Istilah ‘biaya yang telah jatuh tempo’ untuk expense dan biaya amortisasi untuk aset non-
moneter dari teori cost attach yang diterapkan pada alokasi biaya historis.

Conservatism
- Komponen yang penting yakni bahwa pada pencocokan konservatif atas beban dan
pendapatan. Beban segera diakui saat terjadi sedangkan pendapatan baru akan diakui ketika
kemungkinan besar pendapatan akan diterima. Hal ini menunjukkan adanya bias.
- Selain itu naik turunnya nilai juga bias karena penurunan (mana yang lebih rendah antara
nilai perolehan dan nilai pasar) sudah pasti diakui sedangkan kenaikan tidak harus diakui.
- Adapun kenaikan nilai pada aset karena peningkatan aliran manfaat di masa depan baru
akan diakui secara perlahan saat pendapatan sebagai peningkatan arus direalisasikan.
- Dengan demikian, konsep konservatisme memperkuat pendekatan transaksi dengan
akuntansi (transaksi harus dibuktikan baik kredit atau uang tunai) dan pengakuan yang tidak
dihasilkan dalam transaksi (seperti kenaikan harga).

Argument for historical cost accounting


Karena konsep nilai yang menurut beberapa pihak tidak lagi up-to-date untuk pengambilan
keputusan pemilik dana maka pihak-pihak pendukung teori ini melakukan pembelaan sebagai
berikut:

- Biaya historis relevan dalam pengambilan keputusan ekonomi , bagaimanapun kondisi


pengambilan keputusan, fokus kita adalah kondisi yang akan datang. Meski demikian, data
transaksi yang dilakukan itu terjadi di masa lampau maka harus dilihat kembali dan diukur
atas upaya-upaya tersebut.
- Biaya historis didasarkan pada aktual (kenyataan), bukan hanya kemungkinan transaksi ,
catatan/ bukti pendukung transaksi/kegiatan sebagai dasar menyusun laporan keuangan
adalah penting. Hal ini tidak ada dalam ‘fair value’ dimana harga saat ini diakui sebagai nilai
dan bukti transaksi dianggap tidak lagi relevan.
- Sepanjang sejarah, laporan keuangan berdasarkan biaya historis telah ditemukan dan
menjadi hal yang berguna, selama bertahun tahun laporan keuangan keuangan menjadi
bukti historis jatuh bangunnya (percobaan trial and error) pengembangan operasional yang
dapat digunakan dalam menjaga bisnis yang ada.
- Konsep terbaik memahami laba adalah kelebihan harga jual atas biaya historis . Keuntungan
sebagai keberhasilan kinerja diukur dari apakah ada kelebihan dari pendapatan dan beban.
- Akuntan harus menjaga integritas data mereka terhadap modifikasi internal . Data biaya
historis berfungsi bagi akuntan untuk menjaga akuntabilitas untuk memahami fungsi
pengarahan (stewardship function).
- Seberapa bergunanya informasi laba terhadap current cost atau exit price ? Ketika
perusahaan memiliki ase keuangan berupa investasi kepada perusahaan lain demi menjaga
pasokan bahan baku dan perusahaan tidak berniat menjual aset tersebut maka kenaikan
nilai menjadi bukan prioritas.
- Perubahan harga pasar dapat diungkapkan sebagai data pelengkap/ data tambahan .
Terdapat anggapan untuk menggunakan harga pasar sebagai data tambahan bukan sebagai
pengubah biaya historis
- Ada bukti cukup untuk membenarkan akuntansi biaya historis . Belum adanya bukti empiris
mengenai adanya harga biaya saat ini (current cost) atau exit price lebih berguna dibanding
dengan informasi biaya historis.

Criticisms of historical cost accounting


Objective of accounting

- Fungsi utama pada akuntansi biaya historis adalah untuk penyampaian informasi demi
pengambilan keputusan.
- Para kritikus mendebat bahwa sistem tersebut gagal dalam menyampaikan informasi yang
objektif. Banyak celah terkait pada pengukuran, penatatan dan pelaporan informasi pada
historical cost accounting untuk dimanipulasi.
- Pada tahun 1998 AARP menulis Accounting Theory Monograph 10. Measurement in financial
accounting. Monograph 10 (p22) mempertanyakan kevalidan dari biaya historis dan
pemeliharaan modal entitas.

Information for decision making

- Pendukung historical cost telah menjelaskan bahwa manajer mengevaluasi keputusan masa
lalu saat memikirkan komitmen ke depan. Data di pasar berfungsi sebagai alat evaluasi ini.
- Biaya historis tidak pas untuk digunakan sebagai dasar pembandingan evaluasi. Karena
konsep aslinya adalah evaluasi yang dilakukan yakni terkait dengan kinerja operasi
perusahaan atau dengan kata lain kemampuan meningkatkan modal awal entitas. Padahal,
setelah periode akuisisi berlalu, nilai historis tidak lagi konsekuensial atau tidak lagi relevan
karena mengalami perubahan.
- Dalam biaya historis modal lebih berarti nilai moneter asli dalam perusahaan sedangkan
dalam hal kemampuan perusahaan, modal adalah daya beli perusahaan atau kemampuan
bertransaksi
- Kritikus berpendapat bahwa keuntungan dalam harga perolehan tidak memiliki interpretasi
prospektif, malah retrospektif. Bila dikaitkan dengan modal keuangan, nilai biaya modal yang
dimaksud berkorelasi dengan biaya masa lalu setelah dilakukan penyesuaian. Fokusnya
adalah penyesuaian nilai itu sendiri. Nilai biaya perolehan historis tidak dapat begitu saja
dicocokkan dengan pendapatan saat ini karena perubahan tersebut. sehingga kritikus
menyimpulkan, meskipun biaya historis memang lebih objektif tetapi tidak relvan pada
pengambilan keputusan

Basis of historical cost

- Adanya asumsi going corcern entitas membuat perkiraan item non moneter akan terpenuhi.
Aset non lancar digunakan dalam bisnis dan persediaan terjual. Sehingga biaya aset atau
alokasinya adalah jumlah yang sesuai dengan pendapatan.
- Kritikus berpendapat bahwa tidak ada bisnis yang selamanya dapat bertahan sampai
kapanpun.

Matching
- Dibanding dengan konsep matching yang sebelumnya telah disebut bahwa pendapatan
dicocokkan dengan beban yang relevan. Tetapi secara konvensional penekanan ada pada
apakah biaya harus dikurangi dari pendapatan periode berjalan atau ditangguhkan dahulu.

Notion of investor needs

- Penentuan laba bersih berdasarkan akuntansi biaya historis dapat menyebabkan distorsi
karena adanya informasi penting ayng tidak disampaikan.
- Whitman dan shubik berpendpat bahwamasalah ini muncul karena tujuan dariakuntansi
biaya konvensional historis yang salah dipahami bahwa:
o Akuntansi memiliki pandangan naif, pandangan sederhana terhadap investor dan
kebutuhan investor.
o Akuntan menerima gaya kuno, pandangan fundamental tentang bagaimana
perusahaan-perusahaan dan saham-saham dianalisis.
- Dalam melakukan analisis pangsa pasar dan perusahaan, investor melakukan pengamatan
terhadap apa yang dipikirkan sebagian besar investor yang lain, yakni tentang psikologi di
pasar. Semua ini karena:
o Investor tidak tahu keseluruhan tentang apa yang diketahui manajemen
o Investor berurusan dengan situasi surat berharga yang sangat mudah untuk
bergerak keluar-masuk
o Psikologi memiliki efek lebih besar daripada harga pasar dalam jangka pendek

Sehingga para kritikus berpendapat bahwa sebisa mungkin entitas dapat menyajikan informasi yang
dapat menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi pada entitas juga berdampak jangka panjang.

Current cost accounting


Objective of current cost accounting

- Aset didasarkan pada harga beli current market dan profit dihitung dengan alokasi
berdasarkan current costs.
- Ada asumsi manajer perusahaan berusaha memaksimalkan keuntungan.
- Edwards dan Bell menyimpulkan masalah utama dalam tiga pertanyaan yaitu:
o Berapa jumlah asset yang perlu dimiliki pada waktu tertentu? Masalah ekspansi
o Bagaimana komposisi jenis-jenis asset yang dibutuhkan? Masalah komposisi
o Bagaimana seharusnya asset akan dibiayai? Masalah pembiayaan
- Apabila atas kejadian masa lalu terjadi perubahan atau kondisinya sudah tidak akurat maka
harus di ubah.
- Pentingnya informai bagi shareholder dan kreditur dimana informasi dari manajemen
digunakan untuk bahan evaluasi
- Sehingga informasi akuntansi berguna untuk:
o Evaluasi yang dilakukan oleh manajer terkait keputusan masa lalu dan menjadi
pertimbangan bagi keputusan masa depan
o Evaluasi yang dilakukan oleh shareholders, kreditur, dan lainnya

Concept of business profit and financial capital

- 2 keputusan untuk mencapai profit yakni penggunaan aset dan bagaimana membiayai
operasi entitas.
- Untuk mengevaluasi keputusan diatas, Edwards dan Bell menawarkan konsep profit antara
lain (a) current operating profit dan (b) realizable cost savings. Current operating profit
adalah selisih lebih antara cost dan output yang terjual. Sedangkan realizable cost savings
adalah peningkatan current cost dari asset yang dimiliki perusahaan pada waktu tertentu.
Istilah realizable cost savings juga disebut holding gains/ losses

Holding gains and losses


- Dalam akuntansi biaya historis, keuntungan dicatat hanya pada saat asset dilepaskan. Jadi,
menentukan apakah holding activities berhasil atau tidak adalah mustahil kecuali bila asset
dibeli dan dijual pada periode yang sama sehingga dapat dibandingkan. Oleh karena itu,
perlu dipisahkan holding gains dan operating profit.

Why holdings gains are a component of profit


- Resvine menerangkan bahwa kenaikan harga aset layaknya mengelurakan uang yang lebih
kecil untuk membeli barang yang disebut dengan konsep cost saving.
- Mengakui holdings gain juga karena keuntungan dapat terjadi saat entitas menjual barang
yang naik harga tersebut.
- Economic profit dapat dibagi menjadi dua yaitu distributable cash flow dan unexpected
profit. Komponen- komponennya adalah:
- Expected profit = market rate of return x beginning value of net assets
- Unexpected profit = sporadic increases or decreases in present value of net assets due to
change in expectations regarding the level of future cash flows

Financial Capital vs Physical Capital


- Sebelumnya kita telah membahas pada bab sebelumnya tentang modal keuangan fisik dan
finansial. Dimana pada modal keuangan finansial mengakui holding gain tetapi tidak diakui
oleh modal keuangan fisik karena dianggap sebagai pemeliharaan modal atau kemampuan
beli perusahaan.

Dalam dukungan modal fisik


- Holding gain sebagai pemeliharan modal memiliki dua pendapat yakni
o Sebagai penghematan biaya
o Sebagai peningkatan arus kas di masa depan dari aset yang bersangkutan
- Samuelson menentang keduanya dan berpendapat bahwa perubahan dalam current cost
harus menjadi capital maintenance dan penghematan biaya merupakan opportunity gain
yang dihasilkan dari suatu tindakan.

Fitur utama pada sistem kapasitas fisik


Capital maintenance

- Konsep ini mempertahankan kemampuan operasi entitas.


- Penyesuaian dilakukan terus menerus pada perubahan dalam faktor-faktor yang ada di pasar
sehingga tetap kompetitif dan efisien

Prinsip Penilaian

- Non monetary items


Monetary items dan non-monetary items merupakan subjek untuk efek dari resiko yang
berbeda selama inflasi. Item moneter adalah klaim ke sejumlah dollar yang tetap, secara
nominal tidak berubah selama inflasi harga. Sebaliknya, nilai non moneter seperti tanah dan
bangunan akan disesuaikan dengan kekuatan pasar dalam nominal dollar (dengan nilai saat
ini, mengacu pada indeks spesifik bila pasar tidak ada, dan potensi untuk digantikan atau
aset khusus).
- Monetary items dan modal pinjaman
Aset moneter disajikan dalam jumlah dimana aset tersebut awalnya dibawa ke account dan
mewakili kerugian daya beli. Kewajiban moneter dinyatakan sebesar jumlah yang diharapkan
akan dibayar dan memberikan keuntungan pada perusahaan jika uang kehilangan daya
belinya.
- Non-monetary items yang dibeli dan dijual pada pasar yang sama
Saham dan komoditas berharga tertentu seperti emas, perak, dan aset lainnya yang dimiliki
sebagai aset spekulatif atau keuangan yang dibawa dan dijual dipasar yang sama.

Pendapat pro kontra terhadap current cost accounting

Prinsip pengakuan

- Pelanggaran atas pengakuan yang harusnya baru dilakukan ketika aset dilepas.

Objektivitas dari current cost

- Tidak adanya obyektivitas karena tidak didasarkan pada transaksi yang sesungguhnya

Perubahan teknologi

- Konsep ini mengabaikan kemajuan teknologi yang dapat dengan signifikan memotong biaya
produksi dan meningkatkan efisiensi.

Dari pendukung biaya historis

- Melanggar prinsip pengakuan realisasi tradisional dan dinilai subyektif dalam penentuan
kenaikan harga

Perbandingan dengan hasil biaya historis

- Perbedaan antara biaya historis dan biaya saat ini dari operasi berjalan disebabkan oleh
unrealised holding gains.

Dari pendukung exit price

- Teori exit price berpendapat bahwa biaya menunjukkan opportunity cost. Dalam hampir
semua kasus, pengorbanan saat ini yang dilakukan oleh perusahaan adalah lebih menjual
aset daripada menggunakannya, tetapi tidak untuk membelinya karena perusahaan telah
memilikinya. Oleh karena itu, biaya saat ini hanya untuk membeli item bukanlah jumlah yang
relevan, inilah yang disebut exit price atau biaya realisasi uang merupakan opportunity cost.
- Pendukung exit price percaya bahwa informasi biaya saat ini tidak relevan dengan sebagian
besar keputusan investasi.
- Sterling menganggap bahwa pandangan modal fisik bermakna jika 4 kondisi berikut
terpenuhi:
o Terus menggunakan unit-unit yang identik
o Menghadapi biaya yang terus meningkat
o Membeli dan menjual pada pasar yang berbeda
o Apakah sepenuhnya diinvestasikan dalam unit fisik atau tidak
- Jika salah satu dari kondisi tersebut tidak terpenuhi, masalah pengukuran serius dihadapi.
Hal ini membawa kita untuk mempertimbangkan exit price

Exit Price Accouting


- Exit-price Accounting merupakan sistem akuntansi yang menggunakan harga jual pasar
untuk mengukur posisi keuangan perusahaan dan kinerja keuangan. Exit-price Accounting ini
memiliki dua hal utama dari biaya historis konvensional:
o Nilai aktiva non-moneter disesuaikan untuk mengukur perubahan harga jual pasar
khusus untuk aktiva dan mereka dimasukkan dalam pendapatan sebagai keuntungan
yang belum direalisasi.
o Perubahan daya beli uang secara umum dipertimbangkan ketika mengukur modal
keuangan dan hasil usaha
- Laporan laba rugi merupakan laba (rugi) usaha serta keuntungan disesuaikan dengan inflasi
dari aset induk

Objective of accounting

- Adaptif dalam pengambilan keputusan yakni upaya terus menerus untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan bisnis yang kompetitif demi kelangsungan usaha.
- Dalam salah satu statement-nya, Chambers mengaku bahwa setiap aset pada dasarnya ada
nilai tukarnya (nilai keluar) dan value in use. Value in use pada dasarnya dihitung
berdasarkan nilai ekspektasi terkini, dan Chambers berargumen bahwa hal itu
merepresentasikan keyakinan terhadap masa depan, tidak pada fakta terkini.

Argument for exit-price accounting

- Memberikan informasi yang berguna


- Informasi relevan dan dapat diandalkan
- Aditivitas
- Alokasi
- Kenyataan
- Obyektivitas
- Ukuran risiko
Criticisms of exit-price accounting

- Konsep laba
- Aditivitas
- Penilaian kewajiban
- Current cost or exit-price

Value in use versus value in exchange


- Adam Smith merupakan orang pertama yang membuat perbedaan antara nilai pakai dan
nilai tukar.
- Solomons menyatakan bahwa nilai kepada pemilik atau perusahaan adalah perspektif yang
relevan.
- Staubus menunjukkan bahwa sejumlah faktor yang umum untuk setiap sudut pandang:
o Pegamatan up to date tentang harga pasar lebih relevan untuk pengambilan
keputusan keuangan;
o Keandalan yang dibutuhkan oleh sistem pengukuran yaitu penilaian tidak
bergantung pada alokasi subjektif;
o Aditivitas (pengukuran) dari fenomena ekonomi yang dibuat dalam unit yang sama,
disesuaikan dengan pergerakan inflasi dan harga.
- ketika harga bervariasi secara signifikan kedua sistem diperlukan untuk memberikan
informasi yang penting yang berbeda tentang nilai pakai dan nlai tukar.

A global perspective and international financial reporting


Berbagai macam dari akuntansi current cost dan price level telah diujicoba dan diadopsi di berbagai
negara.

Current cost di Amerika Serikat

Tahun 1976, SEC (Securities Exchange Commision) mengubah peraturan 3-17 dari Regulasi S-X untuk
mengharuskan data replacement cost diungkapkan dalam laporan 10-K yang diajukan oleh
perusahaan dengan persedian dan aset produktif sebesar lebih dari 100 juta dolar Amerika Serikat
yang merupakan 10% dari total aset. Hal ini dipublikasikan di Accounting Series Release (ASR) 190.

Tahun 1979, FASB mencabut ASK 190 dan mengeluarkan Statement 33 yang menambahkan adanya
keperluan untuk pengungkapan akun-akun yang telah disesuaikan dengan tingkat inflasi umum dan
data current cost. Setelah debat berkepanjangan, FASB mengeluarkan Statement 89 tahun 1986,
membatalkan keperluan pengungkapan diatas namun tetap meminta perusahaan untuk tetap
mengungkapkan data.

Current cost di Inggris

Komite Sandilands yang didirikan oleh pemerintah UK merekomendasikan sistem akuntansi current
cost pada tahun 1975. Komite tersebut memutuskan bahwa pernyataan historical cost memiliki
kegunaan yang terbatas. Lebih lanjut lagi mereka yakin bahwa holding gains mencerminkan kondisi
ekonomi saat ini yang secara umum berada di luar kendali manajemen, dan tidak mengindikasi
aktivitas normal. Mereka memutuskan bahwa holding gains seharusnya diungkapkan namun tidak
dimasukkan ke dalam laba.
Keinginan Komite Sandilands disahkan oleh pemerintah dan diterima oleh profesi akuntan yang
diwakili oleh Acounting Standards Steering Committee, dan disepakati bahwa implementasinya
diserahkan kepada profesi akuntan. Inflation Accounting Steering Group (IASG) dibentuk awal 1976
dan menerbitkan Exposure Draft 18. Setelah perdebatan dan, revisi dan uji coba, Accounting
Standard Committee menerbitkan pernyataan SSAP 16 tentang current cost accounting pada Maret
1980, yang bersifat mandatori. Setelah digunakan oleh banyak perusahaan, setelah banyak terjadi
perdebatan ASC menarik status mandatori SSAP 16 pada tahun 1985.

Current cost di Australia

Pada Oktober 1976,profesi akuntan mengeluarkan DPS 1.1, Statement of Provisional Accounting
Standards tentang Current Cost Accounting pada Oktober 1976. Amandemen atas standar tersebut
beserta panduannya diterbitkan pada Agustus 1978. Sistem yang direkomendasikan untuk current
cost didasarkan untuk menjaga kapasitas operasi perusahaan. Setelah banyak kritik, lobi yang
dilakukan perusahaan serta individual, dan kurangnya efek yang material, versi ‘downgrade’ dari
Statement of Accounting Practice (SAP) 1 diterbitkan.

International accounting standars and current cost

anggal 15 Juli 2004 , AASB memilih untuk mengadopsi standar akuntansi internasional untuk semua
entitas pelaporan yang mempersiapkan laporan keuangan yang ditujukan untuk umum seteah 1
Januari 2005. Standar tersebut juga diadopsi oleh perusahaan-perusahaan Eropa yang tercatat
dalam pasar modal yang menggunakan akuntansi konsolidasian.

IAS 39/AASB 139 tentang Financial Instrument: Recognition and Measurement (par.9) dan IFRS
3/AASB 3 tentang Business Combination (apdx A) mendefinisikan nilai wajar sebagai jumlah dimana
suatu aset dapat dipertukarkan, kewajiban diselesaikan antara pihak yang sejajar sesuai arm-length
transaction. Dalam pasar aktif, fair value normalnya adalah harga transaksi terkini dan jika tidak ada
pasar aktif maka dapat menggunakan banyak hal lain untuk menentukan fair value.

How is historical cost applied & historical cost under attack

Tidak dapat diperdebatkan bahwa sejumlah uang yang dibayarkan untuk memperoleh barang
merupakan ukuran yang lebih konkrit dan objektif daripada harga yang seharusnya dibayarkan. Biaya
perolehan mencerminkan realita dibandingkan dengan harga pasar. Namun perlu diingat bahwa
harga perolehan aset dalam akuntansi tidak hanya harga yang tertera di faktur , tetapi meliputi
semua biaya yang dikeluarkan hingga aset tersebut dapat beroperasi dan digunakan . Ada banyak
item yang sangat mungkin termasuk ke dalam biaya aset tersebut. Dalam akuntansi biaya historis,
dasar utama untuk pengukuran persediaan adalah pada tanggal perolehan biaya.

Biaya historis belum sepenuhnya ditinggalkan namun tetap dikritik sampai sekarang. Selama
beberapa tahun belakangan anyak yang telah meninggalkan biaya historis, yang mengindikasikan
kemungkinan dari berawalnya akhir dari pelaporan dengan historical cost. Namun meski banyak
tekanan dari banyaknya pihak yang melenggang dari historical cost, Group 100 menyatakan bahwa
pertimbangan untuk meninggalkan historical cost tidak dapat diterima.

Issues for auditors


Auditor mengumpulkan bukti untuk mendukung opini mereka dimana Laporan Keuangan disajikan
secara wajar dan sesuai dengan standar dan aturan. Bukti ini haruslah cukup dan memadai yang
artinya secara kuantitas cukup dan secara kualitas meyakinkan. Untuk mengurangi risikonya auditor
dapat pula menggunakan jasa ahli penilai untuk memberikan penilaian terkait nilai asset-aset.
Sehingga auditor memiliki keyakinan yang memadai terkait penyajian asset. Namun menurut
pendapat Cotter dan Richardson (2002) nilai asset yang disajikan oleh manajemen biasanya dapat
diandalkan sedangkan penilai diperlukan untuk menilai tanah dan bangunan. Faktor lainnya yang
meningkatkan risiko salah saji dalam pengukuran adalah hubungan dengan pihak lain. Dimana
terkait hubungan dengan pihak lain, auditor membutuhkan bukti spesifik mengenai transaksi yang
dicatat dan disajikan.

Anda mungkin juga menyukai