Anda di halaman 1dari 448

I ISNATNUKA

RATNAGNEP
BREAKTHROUGH

\BOOK

RESUME PERSIAPAN

USM PKN STAN D4 DAN

D4 KHUSUS 2017
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Peran Akuntansi

B. Dasar-dasar D. Penggunaan
A. Definisi C. Persamaan E. Laporan
pembangun Persamaan
Akuntansi Dasar Akuntansi Keuangan
Akuntansi Akuntansi

Tujuan Pembelajaran :

A. Menjelaskan apakah definisi dari akuntansi


B. Mengidentifikasai para pengguna dan penggunaan dari akuntansi
C. Memahami mengapa etika adalah konsep bisnis yang fundamental
D. Menjelaskan standar akuntansi dan prinsip-prinsip pengukuran
E. Menjelaskan asumsi unit mata uang dan asumsi entitas ekonomi
F. Menyatakan persamaan akuntansi dan definisi setiap komponennya.
G. Menganalisa pengaruh transaksi bisnis dalam persamaan akuntansi
H. Memahami 5 laporan keuangan dan bagaimana cara penyajiannya.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 1
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

A. Menjelaskan apakah definisi dari akuntansi

Akuntansi adalah sistem informasi yang menyediakan laporan bagi pengguna (users) mengenai
kegiatan dan kondisi ekonomi suatu entitas bisnis. Akuntansi dikenal sebagai bahasa bisnis
(language of Business). Akuntansi terdiri dari 3 aktivitas dasar, antara lain :

 Identifikasi yaitu mengidentifikasi suatu kejadian yang merupakan transaksi ekonomi.


Contohnya pembelian perlengkapan, penjualan barang dagang, pembayaran beban utilitas.

 Pencatatan yaitu kegiatan pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisarkan. Kejadian yang telah
diidentifikasi kemudian dicatat dengan tujuan untuk menyediakan informasi mengenai
rangkaian aktivitas keuangan. Pencatatan dilakukan secara sistematis, catatan yg kronologis
mengenai kejadian , terukur dalam mata uang

 Komunikasi yaitu penyampaian informasi kepada pemangku kepentingan menyajikan laporan


keuangan. Laporan keuangan dibuat dengan melakukan pencatatan data menggunakan cara
yang telah memenuhi standar. Di dalamnya terdapat kumpulan informasi yang dihasilkan dari
transakasi-transaksi yang sama selama periode perusahaan. Contoh akun penjualan yang
merupakan ikhtisar dari transaksi penjualan baik itu penjualan tunai maupun kredit selama satu
periode perusahaan.

Proses Akuntansi diantaranya termasuk pembukuan yang merupakan bagian dari pencatatan atas
aktivitas ekonomi. Keseluruhan atas proses akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, serta
penyampaian atas aktivitas ekonomi.

Pengguna Data

 Internal users (Pengguna dari dalam)


Informasi akuntansi digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang merencanakan,
mengorganisasikan dan menjalankan aktivitas operasi. Termasuk manajer pemasaran,
supervisi produksi, direktur keuangan, dan pegawai perusahaan. Dalam menjalankan
aktivitas operasi pengguna internal memerlukan informasi akuntansi untuk menjawab
beberapa permasalahan penting. Seperti dalam masalah pembiayaan, apakah perusahaan
memiliki kas yang cukup untuk membayar dividen kepada para pemilik saham; Dalam
kegiatan pemasaran mengenai penentuan harga dari sebuah produk yang dapat
memaksimalkan laba bersih; atau dalam ranah HRD mengenai gaji yang dibayarkan kepada
para pegawai.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 2
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Selain membutuhkan informasi yang disediakan oleh informasi akuntansi yang disajikan
dalam bentuk laporan keuangan, pengguna internal tadi memerlukan informasi yang rinci
mengenai basis yang tepat waktu. Akuntansi manajemen menyediakan laporan internal
yang membantu pengguna dalam pembuatan keputusan mengenai apa yang perlu dan
seharusnya dilakukan oleh perusahaan.

 External users (Pengguna dari luar)


Selain pengguna internal, terdapat pengguna lain di luar perusahaan yang membutuhkan
informasi akuntansi. Pengguna eksternal merupakan individu dan atau badan di luar
perusahaan yang menginginkan informasi keuangan tentang perusahaan sesuai dengan
kepentingan dari pihak masing-masing.
Investor menggunakan informasi ini untuk membuat keputusan dalam alokasi
modalnya, apakah ingin membeli, mempertahankan atau menjual kepemilikan sahamnya di
sebuah perusahaan.
Kreditur seperti pemasok dan perbankan, menggunakan informasi untuk mengevaluasi
risiko dari pemberian kredit atau peminjaman uang.
Akuntansi keuangan menyediakan informasi ekonomi dan informasi keuangan untuk
investor, kreditur serta pihak lain.

B. Mengidentifikasai para pengguna dan penggunaan dari akuntansi

Dalam pelaporan informasi keuangan, seorang akuntan mengikuti standar yang ditentukan dan
disepakati, seperti IFRS (International Financial Reporting Standards). Sedangkan dalam
pelaksanaan profesinya, konsep mental bisnis yang fundamental harus diterapakan, disebut
perilaku etis.

C. Memahami mengapa etika adalah konsep bisnis yang fundamental

Etika dalam pelaporan keuangan


Skandal dalam akuntansi seperti kasus Enron, WorldCom, HealthSouth, AIG merupakan kasus
yang membuat ketidakpercayaan atas pelaporan keuangan mulai tumbuh. Standar yang
menghubungkan tindakan-tindakan pelakunya yang dapat dinilai mengenai benar atau salah,
Suplemen Ujian Tengah Semester Ganjil 2016 | Himas Panda 2015/2016 3

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 3
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

jujur atau tidak jujur, serta adil atau tidaknya, disebut dengan etika. Pelaporan keuangan yang
efiktif tergantung kepada perilaku etis pelakunya.

D. Menjelaskan standar akuntansi dan prinsip-prinsip pengukuran

Dua badan internasional utama yang menetapkan standar


pelaporan akuntansi adalah IASB (International Accounting
Standards Board) dan FASB (Financial Accounting
Standards Board). IASB merupakan pembuat standar
akuntansi yang berlokasi di London, U.K. IASB menerbitkan standar yang dipakai oleh lebih
dari 115 negara di dunia yaitu IFRS (International Financial Reporting Standards).
Sedangkan FASB merupakan badan pembuat standar yang berlokasi di Amerika, dan standar
yang dibuatnya adalah GAAP (Generally Accepted Accounting Principle sering disebut U.S
GAAP.
Akibat semakin globalnya pasar, maka kebutuhan
untuk perbandingan laporan antar perusahaan yang
berbeda negara yang menggunakan standar akuntansi
yang berbeda pula semakin bertambah. Untuk
meningkatkan komparabilitas, dua badan internasional tadi berusaha untuk mengurangi
perbedaan antara U.S. GAAP dengan IFRS. Proses ini dinamakan dengan konvergensi, yang
memungkinkan di masa depan dapat menghasilkan seperangkat standar akuntansi yang
berkualitas tinggi yang digunakan oleh seluruh perusahaan di dunia.

Perbedaan GAAP dengan IFRS


Keterangan IFRS GAAP
Organisasi yang menerbitkan IASB FASB
Isi dan landasan Principle based Rule-based
Regulasi dan penegakan standar IOSCo (International SEC (Security and
Organization of Securities Exchange Commisions)
Commisions)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 4
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Prinsip Pengukuran

HISTORICAL COST PRINCIPLE atau cost principle menyatakan bahwa perusahaan


menyajikan nilai asetnya sebesar biaya atau cost. Cost adalah segala biaya yang dikeluarkan
hingga mendapatkan aset tersebut.
FAIR VALUE PRINCIPLE menyatakan bahwa aset dan liabilitas sebaiknya dilaporkan
sebesar harga pasar pada saat itu atau fair value. Biasanya harga ini digunakan ketika akan
menjual asetnya seperti property, plant, equipment atau ketika akan melakukan pemberian
liabilitas seperti notes payable,bonds payable.

E. Menjelaskan asumsi unit mata uang dan asumsi entitas ekonomi

Asumsi-Asumsi

 Asumsi unit mata uang


Syarat sebuah transaksi termasuk dalam catatan akuntansi adalah transaksi tersebut dapat
dinilai dengan mata uang. Sehingga akuntansi dapat mengukur kegiatan ekonomi yang ada.
 Asumsi entitas ekonomi
Aktivitas perusahaan merupakan suatu yang terpisah dan berbeda dari aktivitas dengan
aktivitas pemiliknya dan entitas ekonomi yang lain.
Bentuk kepemilikan bisnis :
a) Proprietorship
Bisnis yang dimiliki oleh perseorangan. Biasanya untuk memulai usaha dengan
bentuk ini memerlukan jumlah modal yang relatif kecil. Pemilik menerima laba,
kerugian dan bertanggung jawab atas semua liabilitas atas bisnis. Tidak ada
kejelasan diantara bisnis sebagai unit ekonomi dan pemilik, tetapi akuntansi
mencatat secara terpisah antara aktivitas individu dengan aktivitas perusahaan.
b) Partnership
Bisnis yang dimiliki dua atau lebih orang yang bekerja sama sebagai partner. Di
awal pembentukan, partnership membuat perjanjian yang mengatur hal-hal
mengenai investasi awal, tugas dan kewajiban tiap-tiap partner, pembagian ketika
terjadi laba atau rugi, perjanjian apabila terjadi kematian salah satu partner atau
keluarnya partner lain. Setiap partner memiliki tanggung jawab tak terbatas atas
liabilitas perusahaan, yang artinya apabila harta kekayaan perusahaan tidak dapat

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 5
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

memenuhi untuk membayar liabitas yang ada maka dapat menggunakan harta
kekayaan milik partner masing-masing.
c) Corporation
Sebuah bisnis yang diorganisasikan sebagai entitas legal yang berada dalam
naungan hukum negara dan bentuk kepemilikannya berbentuk saham yang terbagi
yang dapat diperjualbelikan sesuai ketentuan.
Pemegang saham tanggung jawabnya terbatas terhadap liabilitas perusahaan.
Bentuk korporasi ini memiliki usia yang tak terbatas.
F. Menyatakan persamaan akuntansi dan definisi setiap komponennya.
Persamaan Dasar Akuntansi
Elemen dasar bisnis adalah kekayaan apa yang dimiliki perusahaan atau yang biasa disebut
aset, serta apa yang menjadi kewajiban disebut dengan liabilitas dan klaim pemilik atas
perusahaan yaitu ekuitas.
ASSETS = LIABILITIES + OWNER’S EQUITY
Total aset harus seimbang dengan liabilitas dan ekuitas yang dimiliki perusahaan. Pencatatan
liabilitas lebih didahulukan daripada ekuitas pada ruas sebelah kanan karena liabilitas
merupakan sesuatu yang wajib dibayarkan dahulu dalam usaha.

Aset
Karakteristik aset umumnya dimiliki oleh semua jenis aset yaitu kemampuan untuk
memberikan jasa atau manfaat di masa mendatang.

Liabilitas
Kewajiban yang dimiliki perusahaan, dengan adanya debt dan obligations. Pada umumnya
bisnis melakukan peminjaman uang dan pembelian secara kredit. Ada bermacam jenis liabilitas
akibat kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan yaitu accounts payable, notes payable,
salaries and wages payable, dan lainnya.

Ekuitas Pemilik
Klaim pemilik atas aset yang dimiliki perusahaan. Sering disebut residual equity karena
merupakan hasil dari aset setelah dikurangi dengan pembayaran kepada kreditur.
Penambah Ekuitas pemilik antara lain :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 6
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

 Penanaman modal oleh pemilik (Investments by owner)


Aset atas pemilik yang diinvestasikan ke bisnis. Investasi ini menambah ekuitas pemilik,
karena mereka merupakan bagian dari modal pemilik.
 Pendapatan usaha (Revenue)
Penambahan (masih gross) terhadap ekuitas pemilik akibat aktivitas bisnis yang memiliki
tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Pendapatan dihasilkan dari aktivitas seperti
penjualan barang dagang, pemberian jasa, penyewaan properti, peminjaman uang, adanya
royalti, dan atau pendapatan dividen.

Pengurang dalam ekuitas pemilik antara lain :

 Pengambilan oleh pemilik (Drawings)


Akun yang digunakan perusahaan untuk menentukan total pengambilan yang dilakukan
oleh pemilik baik itu dalam bentuk kas ataupun aset yang lain yang digunakan untuk
keperluan pribadi. Drawings ini mengurangi nilai ekuitas pemilik.
 Beban usaha (Expenses)
Beban pemakaian atas penggunaan aset atau jasa yang digunakan dalam proses
mendapatkan pendapatan. Beban dihasilkan dari aktivitas operasi bisnis.
 Dividen
Laba bersih ditunjukkan dari kenaikan aset bersih yang mana akan didistribusikan kepada
para pemegang saham. Distribusi kas atau aset lainnya tersebut ke pemegang saham
dinamakan dividen. Dividen bukan termasuk beban. Dividen ada ditentukan apakah
perusahaan mengalami keuntungan (net income) atau tidak, jika untung maka perusahaan
baru membagikannya ke pemegang saham.

G. Menganalisa pengaruh transaksi bisnis dalam persamaan akuntansi


Transaksi bisnis adalah kejadian ekonomi yang secara langsung mempengaruhi kondisi
keuangan perusahaan sebagai akibat dari kegiatan perusahaan.
Transaksi yang terjadi dalam perusahaan terdapat transaksi eksternal yaitu transaksi ekonomi
yang dilakukan perusahaan dengan pihak atau badan di luar perusahaan itu sendiri. Contohnya
adalah pembayaran pajak, di mana perusahaan membayar pajaknya ke pemerintah. Serta yang

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 7
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

kedua ada Transaksi internal yaitu transaksi ekonomi yang terjadi dalam perusahaan itu
sendiri. Contoh transaksi ini adalah penggunaan perlengkapan.
Transaksi yang terjadi harus memiliki dua efek dalam persamaan akuntansi. Contoh ketika
sebuah aset mengalami kenaikan, maka koresponden yang sesuai yaitu: (1) mengurangi aset
yang lain atau (2) menaikkan liabilitas tertentu (3) menaikkan ekuitas pemilik

ANALISIS TRANSAKSI

Ringkasan dari tiap transaksi : Summary of transactions


1. Setiap transaksi harus dianalisis terhadap efek yang ada pada:
a. 3 Komponen dari persamaan dasar
b. Item dengan jenis yang spesifik dalam setiap komponen.
2. Kedua sisi dari persamaan harus seimbang nilainya.
3. Kolom Saham Biasa (Share Capital—Ordinary) dan Laba ditahan (Retained Earnings)
menyatakan sebab dari setiap perubahan pada klaim pemegang saham terhadap aset.

Contoh kasus-kasus
1. Penerimaan kas sebagai investasi awal
Kasus : Pada bulan Juli 2016 Hasna menginvestasikan kas sebesar $40,000 sebagai modal
awalnya dalam perusahaan jasa bengkel “One Oke rock”.
Pengaruh : Asset = Liability + Equity
Cash (+) $40,000 = Hasna’s Equity (+) $40,000

2. Pembelian aset secara kredit


Kasus : Pembelian peralatan secara kredit sebesar $7,000
Pengaruh : Asset = Liability + Equity
Equipment (+)7,000 = Liability (+) $7,000

3. Pembelian perlengkapan secara tunai


Kasus : Pembelian perlengkapan sebesar $1,500
Pengaruh : Asset = Liability + Equity
Cash (-) $1,500 ; Supplies (+) $1,500 = -

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 8
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

4. Penagihan kepada pelanggan atas jasa


Kasus : Menagih pelanggan atas jasa bengkel yang telah dilakukan senilai $4,500
Pengaruh : Assets = Liability + Equity
Accounts Receivable (+) $4,500 = Service Revenue (+) $4,500

5. Penerimaan kas dari pelanggan atas transaksi penagihan


Kasus : Pelanggan membayar sejumlah $4,500 atas jasa yang telah diterima
Pengaruh : Assets = Liability + Equity
Cash (+) $4,500 ; Accounts Receivable (-) $4,500 = -

6.Pengambilan oleh pemilik


Kasus : Hasna melakukan pengambilan kas sebesar $2,000 untuk keperluan pribadinya.
Pengaruh : Assets = Liability + Equity
Cash (-) $2,000 = Hasna’s Equity (-) $2,000

H. Memahami 5 laporan keuangan dan bagaimana cara penyajiannya.


Perusahaan menyiapkan laporan keuangan dari ringkasan data akuntansi :
1.Laporan pendapatan menunjukkan pendapatan dan beban yang menghasilkan pendapatan
bersih atau rugi untuk periode tertentu.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 9
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

2. Laporan laba ditahan meringkas perubahan retained earnings (laba ditahan) selama periode
tertentu.
3. Laporan posisi keuangan (biasa disebut balance sheet) melaporkan aset, liebilitas, dan
ekuitas untuk tanggal yang spesifik.
4. Laporan arus kas meringkas informasi yang berkaitan dengan kas masuk (penerimaan) dan
kas keluar (pembayaran) untuk periode secara spesifik.

THE RECORDING PROCESS

Account Name
Debit / Dr. Credit / Cr.
INGAT !!!

Debit : Di sisi kiri

Kredit : Di sisi kanan

1. Pendahuluan
Hasil akhir dan tujuan akuntansi adalah menghasilkan informasi ekonomi untuk mengambil
keputusan bagi pihak yang memerlukannya. Agar hasil akhir mudah dimengerti dan mudah
memberikan gambaran yang jelas maka data perusahaan perlu di proses melalui tahap-tahap
dalam siklus akuntansi.
1) Jenis-jenis dokumen transaksi
Dokumen transaksi dibagi menjadi dua:
a. Dokumen transaksi intern, yaitu bukti transaksi yang berasal dan dilakukan di
dalam lingkungan perusahaan itu sendiri. Contohnya bukti memorial, bukti kas
masuk, dan bukti kas keluar.
b. Dokumen transaksi ekstern, yaitu bukti transaksi yang melibatkan pihak luar
perusahaan seperti faktur, nota kontan, nota debet/kredit, cek, bilyet giro, dan
kuitansi.
2. Prosedur Debit dan Kredit
Double-entry system (Berpasangan)
Dalam setiap terjadi transaksi harus mempengaruhi dua atau lebih akun agar persamaan
akuntansi tetap seimbang. Pencatatan transaksi dilakukan dengan mendebit sekurang-
kurangnya satu akun dan nengkredit satu akun lainnya. Yang harus selalu diingat bahwa
jumlah debit HARUS sama dengan jumlah kredit. Dalam sebuah akun, jika jumlah debit lebih
besar daripada jumlah kredit, maka akun tersebut dikatakan memiliki akun debit. Begitu juga

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 10
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

sebaliknya, jika jumlah kredit lebih besar daripada jumlah debit maka suatu akun dikatakan
memiliki saldo kredit.
Assets Revenues
Jumlah Jumlah
Debit / Dr. Credit / Cr. Debit / Dr. Credit / Cr.
debit harus kredit harus
lebih besar lebih besar
daripada daripada
Normal Balance
Normal Balance jumlah jumlah
Chapter
kredit Chapter
3-26
debit
3-23

Liabilities Expenses
Jumlah Debit / Dr. Credit / Cr.
Jumlah
Debit / Dr. Credit / Cr.
kredit harus debit harus
lebih besar lebih besar
daripada daripada
Normal Balance
Normal Balance jumlah jumlah
debit Chapter
3-27
kredit
Chapter
3-24

Normal balance/saldo
Equity normal menunjukan sisi
Jumlah
Debit / Dr. Credit / Cr. mana yang bertambah
kredit harus
lebih besar
daripada
Normal Balance jumlah
debit
Chapter
3-25

- Akun Asset &


Expense akan
meningkat di sisi
debit (panah biru ke
atas)
- Akun Liability,
Equity, dan Revenue
akan meningkat di
sisi kredit (panah biru
ke atas)

1. Hubungan dalam Ekuitas

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 11
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Pada income statement, setelah


revenue dikurangi expenses
menghasilkan net income/net
loss. Kemudian angka net
income/net loss dibawa ke dalam
retained earning statement/capital
statement sebagai penambah (net
income)/pengurang (net loss)
modal awal/retained earning.
Setelah dikurangi dividend
menemukan hasil ending retained
earning yang akan menjadi
penambah/pengurang akun equity
pada statement of financial
position.

2. Recording Process (proses pencatatan)


Dokumen bisnis seperti slip penjualan, cek, faktur tagihan atau pita register kas merupakan
bukti adanya transaksi. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses pencatatan :
1) Penjurnalan
Penjurnalan merupakan langkah pertama dalam pencatatan akuntansi dalam sistem
akuntansi. Sebelum melakukan penjurnalan, seorang akuntan akan menganalisis
terlebih dahulu setiap dokumen bisnis yang ia terima. Setiap transaksi harus dicatat
secara kronologis yang berarti harus berdasarkan urutan waktu. Manfaat dari proses
pencatatan ini adalah :
a. Mempertegas pengaruh suatu transaksi (terhadap akun).
b. Menjadi catatan kronologi transaksi.
c. Membantu mencegah atau menemukan masalah Karena jumlah debit dan
kredit dapat dengan mudah dibandingkan.

Ilustrasi :

- Pada tanggal 1 oktober pemegang saham biasa menginvestasikan uang tunai sejumlah
$ 15.000, dan softbye membeli computer seharga $ 7.000 tunai.
- Pada tanggal 21 Oktober, PPAP Company membeli Printer dengan harga $14.000.
Dari jumlah tersebut $8.000 dibayar tunai, sedangkan sisanya disepakati secara kredit.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 12
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Date Account Tittle Ref Debit ($) Credit ($)


Okt 1 Cash 15.000
Share Capital-Ordinary 15.000

Equipment 7.000
Cash 7.000

Okt 21 Equipment 14.000


Cash 8.000
Account Payable 6.000

2) Buku Besar
Pada buku besar umum mencakup semua akun pokok yang ada di perusahaan, antara
lan asset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban. Buku ini mencatat perubahan-
perubahan yang terjadi pada masing-masing rekening dan pada akhir periode akan
tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat
dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke dalam buku besar secara berkala.

Lalu bagaimana bentuk/format besar ?


Format T-account biasanya hanya digunakan dalam buku teks akuntansi, namun dalam
praktiknya buku besar yang digunakan adalah sebagai berikut :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 13
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Cara memindahkan
angka dari jurnal ke
dalam buku besar,
pertama tentu kita
harus membuat
ledger per akun,
kemudian pindahkan
angka dari jurnal ke
dalam buku besar
sesuai kronologi.
Perhatikan letak
angka di jurnal
apakah di debit atau
kredit, jika debit
pindahkan ke dalam
kolom debit, begitu
juga sebaliknya.

3) Trial Balance (Neraca Saldo)


Neraca saldo berisi semua akun yang disajikan di dalam ledger atau buku besar, neraca
saldo disajikan pada tanggal tertentu bukan pada periode tertentu. Angka yang
dicantumkan ke dalam neraca saldo berasal dari saldo akhir yang disajikan di dalam
buku besar, tentunya hasil akhir neraca saldo harus balance antara total debit maupun
total kredit nya. Kelemahan neraca saldo yaitu daftar saldo mungkin saja seimbang
meskipun :

a. Ada transaksi yang belum di jurnal.


b. Jurnal yang sudah tidak dipindahbukukan.
c. Jurnal dipindahbukukan dua kali
d. Penjurnalan dan pemindahbukuan menggunakan akun-akun yang tidak tepat,
atau
e. Angka rupiah transaksi yang salah di satu sisi ditutupi dengan angka rupiah
yang salah di sisi lainnya.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 14
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 15
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Penyesuaian Akun-
akun

C. Neraca yang telah


A. Permasalahan B. Dasar dalam jurnal
disesuaikan dan
dalam waktu penyesuaian
laporan keuangan

Tujuan Pembelajaran :

1. Menjelaskan asumsi periode waktu

2. Menjelakan akuntansi dengan basis akrual

3. Menjelaskan alasan mengapa perlu adanya jurnal penyesuaian

4. Mengidentifikasi jenis-jenis yang utama dalam jurnal penyesuaian

5. Menyiapkan jurnal penyesuaian untuk transaksi deferal

6. Menyiapkan jurnal penyesuaian untuk transaksi akrual

7. Menjelaskan asal dan maksud dari neraca yang telah disesuaikan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 16
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Tahun Fiskal dan tahun kalender

Periode akuntansi biasanya secara bulanan, kartal, atau tahunan. Laporan yang dibuat secara
bulanan dan kuartalan dinamakan laporan interim. Lamanya periode akuntansi adalah satu tahun
yang dinamakan tahun fiskal. Kebanyakn bisnis menggunakan tahun kalender sebagai periode
akuntansi mereka, yaitu dimulai dari 1 Januari hingga 31 Desember.

Basis Akrual vs Basis Kas

Dengan basis akrual, perusahaan mencatat transaksi yang merubah laporan keuangan di periode
transaksi itu terjadi. Maka perusahaan mencatat pendapatan di mana pendapatan itu didapat.
Dengan basis kas, perusahaan mencatat transaksi pendapatan ketika ada penerimaan kas.

Akuntansi basis kas tidak sesuai dengan IFRS. Basis kas memang sederhana namun tidak sesuai
dengan matching concept, menandingkan antara beban dengan pendapatan perusahaan dalam
periode berjalan. Perusahaan besar dan medium menggunakan basis akrual.

Pengakuan Beban dan Pendapatan

Prinsip pengakuan Pendapatan

Menyatakan bahwa perusahaan mengakui pendapatan ketika memungkinkan manfaat ekonomi di


masa depan dapat mengalir ke perusahaan.

Prinsip Pengakuan Beban

Menyatakan bahwa beban terjadi ketika perusahaan menggunakan aset atau mendatangkan liabilitas
sebagai hasil dalam mendatangkan pendapatan.

uplemen Ujian Tengah Semester Ganjil 2016 | Himas Pan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 17
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Perusahaan memerlukan adanya jurnal penyesuaian digunakan untuk memastikan perusahaan


tersebut mengikuti prinsip pengakuan pendapatan dan beban. Selain itu untuk melaporkan jumlah
yang tepat pada laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi.

Neraca atau trial balance yang berisi ringkasan transaksi data tidak memiliki data yang
diperbaharui serta komplit. Alasannya :

1. Beberapa kejadian tidak dicatat harian karena tidak efisien untuk dilakukan.

2. Beberapa biaya tidak dicatat selama periode akuntansi karena kadaluarsa mereka melewati
periode.

3. Beberapa item mungkin tidak dicatat, dikarenakan pembayarab atau penerimaannya baru bisa
dilakukan periode selanjutnya.

Perusahaan harus melakukan jurnal penyesuaian setiap akan menyiapkan laporan keuangan.
Menganalisa apakah setiap akun dalam neraca telah sesuai dan lengkap jumlahnya atau tidak.
Karena jurnal penyesuaian dan jurnal penutup memerlukan waktu yang cukup lama, tapi tanggal
yang digunakan sama seperti tanggal laporan posisi keuangan.

Tipe jurnal penyesuain :

Defferal Akrual
Prepaid expense (Beban dibayar di muka) Accrued revenues (Pendapatan terutang)
Beban yang dibayar dengan tunai dan dicatat Pendapatan yang sudah menjadi hak
sebagai aset sebelum digunakan dalam perusahaan, namun belum diterima dalam
periodenya. bentuk kas.
Contoh : prepeaid advertising, prepaid
insurance, prepaid rent.

Unearned revenue (Pendapatan diterima di Accrued expense (Beban terutang)


muka) Beban yang terjadi dan sudah menjadi
Penerimaan kas dari pelanggan dan dicatat kewajiban perusahaan namun belum dibayar
sebagai liabilitas karena belum menjadi oleh perusahaan dalam bentuk kas.
pendapatan atau hak perusahan.
Contoh :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 18
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

A. Dalam deferal, item-item yang perlu disesuaikan di akhir periode yaitu

 Prepaid expenses
Kasus : tanggal 1 Juli perusahaan membayar sewa untuk iklan selama 2 tahun sebesar
$48,000.
Diminta : jurnal transaksi dan jurnal penyesuaian jika menggunakan pendekatan aset dan
pendekatan beban!
Penyelesaian :

a. Pendekatan Aset (Dilihat akun apa yang digunakan saat transaksi awal. Untuk kasus ini
maka yang merupakan akun aset adalah Prepaid Expense.)

Jurnal transaksi :

1/7/2016 Prepaid Advertising $48,000

Cash $48,000

Jurnal Penyesuaian tanggal 31 Desember 2016

31/12/16 Advertising Expense $12,000

Prepaid Advertising $12,000

Beban iklan selama tahun 2016 yaitu sejak 1 Juli sampai 31 Des = x $48,000 = $12,000

Yang masih menjadi prepaid advertising = x $48,000 = $36,000

b. Pendekatan Beban (Adanya akun Advertising expense yang digunakan pertama kali saat
transaksi)

Jurnal transaksi :

1/7/2016 Advertising expense $48,000

Cash $48,000

Jurnal Penyesuaian tanggal 31 Desember 2016

31/12/16 Prepaid advertising $36,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 19
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Advertising expense $36,000

Yang masih menjadi prepaid advertising = x $48,000 = $36,000

Beban iklan selama tahun 2016 yaitu sejak 1 Juli sampai 31 Des = x $48,000 = $12,000

 Supplies
Kasus : Pembelian supplies tertanggal 2 Juli 2016 sebesar 17,000. menggunakan
Diminta jurnal transaksi dan jurnal penyesuaian dengan pendekatan aset dan pendekatan
beban apabila :
1) Jumlah perlengkapan yang tersisa di akhir Desember adalah $7,000
2) Jumlah perlengkapan yang dipakai selama Juli sampai Desember $8,000
Penyelesaian :

a. Pendekatan Aset (Dilihat akun apa yang digunakan saat transaksi awal. Untuk kasus ini
maka yang merupakan akun aset adalah Supplies.)

Jurnal transaksi :

2/7/2016 Supplies $17,000

Cash $17,000

Jurnal Penyesuaian tanggal 31 Desember 2016

1) Jumlah perlengkapan yang tersisa di akhir Desember adalah $7,000

31/12/16 Supplies Expense $10,000

Supplies $10,000

Beban perlengkapan selama tahun 2016 yaitu sejak 2 Juli sampai 31 Des = 17,000 – 10,000
=$7,000

2) Jumlah perlengkapan yang dipakai selama Juli sampai Desember $7,000

31/12/16 Supplies Expense $7,000

Supplies $7,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 20
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Beban perlengkapan selama tahun 2016 yaitu sejak 2 Juli sampai 31 Des = 17,000 – 7,000
=$10,000

b. Pendekatan Beban (Adanya akun supplies expense yang digunakan pertama kali saat
transaksi)

Jurnal transaksi :

2/7/2016 supplies expense $17,000

Cash $17,000

Jurnal Penyesuaian tanggal 31 Desember 2016

1) Jumlah perlengkapan yang tersisa di akhir Desember adalah $7,000

31/12/16 Supplies $7,000

Supplies expense $7,000

Beban perlengkapan selama tahun 2016 yaitu sejak 2 Juli sampai 31 Des = 17,000 – 10,000
=$7,000

2) Jumlah perlengkapan yang dipakai selama Juli sampai Desember $7,000

31/12/16 Supplies $10,000

Suppliesexpense $10,000

Beban perlengkapan selama tahun 2016 yaitu sejak 2 Juli sampai 31 Des = 17,000 – 7,000
=$10,000

 Depreciation
a. Bangunan, peralatan dan kendaraan (aset dengan umur yang panjang) dicatat
sebagai aset saat perolehannya bukan sebagai beban.
b. Depresiasi mengalokasikan bagian biaya dari aset sebagai beban selama tiap periode
sepanjang umur ekonomis set tersebut
Contoh : Panda corporation membeli mesin seharga $75,000 tertanggal 3 Juli 2016. Beban
depresiasi tahun tersebut setelah dihitung sebesar $7,500.
Jurnal transaksi dan jurnal penyesuaian yang dibutuhkan!

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 21
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Jurnal transaksi :

3/7/2016 Machine $75,000

Cash $75,000

Jurnal Penyesuaian tanggal 31 Desember 2016

31/12/16 Depreciation expense $7,500

Accumulation depreciation - machine $7,500

Beban depresiasi untuk tahun 2016 yaitu 7,500.

Akun lawannya tidak diperbolehkan menggunakan akun aset tersebut tetapi menggunakan
kontra akun yaitu akumulasi depresiasi dengan saldo normal kredit.Dalam laporan posisi
keuangan letak dari akumulasi depresiasi ini berada di bawah aset tersebut.

Book value adalah selisih antara nilai perolehan dari aset dengan nilai akumulasinya.

 Insurance : Perlakuannya sama dengan Prepaid advertising


 Unearned revenue
Contoh : Perusahaan Shinichi menyewakan sebuah bangunan dengan nilai $60,000 setahun
tertanggal 1 Agustus 2016.
Diminta : jurnal transaksi dan jurnal penyesuaian dengan pendekatan liabilitas dan
pendekatan pendapatan!

a. Pendekatan Liabilitas (Dilihat akun apa yang digunakan saat transaksi awal. Untuk kasus ini
maka yang merupakan akun aset adalah Uneraned revenue)

Jurnal transaksi :

1/8/2016 Cash $60,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 22
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Unearned Revenue $60,000

Jurnal Penyesuaian tanggal 31 Desember 2016

31/12/16 Unearned Revenue $25,000

Rent Revenue $25,000

Pendapatan sewa selama tahun 2016 yaitu sejak 1 agustus sampai 31 Des = x $60,000 =

$25,000

b. Pendekatan Pendapatan (Adanya akun Rent revenue yang digunakan pertama kali saat
transaksi)

Jurnal transaksi :

1/8/2016 Cash $60,000

Rent Revenue $60,000

Jurnal Penyesuaian tanggal 31 Desember 2016

31/12/16 Rent Revenue $35,000

Unearned Revenue $35,000

Yang masih menjadi pendapatan diterima dimuka = x $60,000 = $35,000

A. Dalam akrual, item-item yang perlu disesuaikan di akhir periode yaitu

 Accrued expense
Contoh : beban utilitas perusahaan di bulan Desember 2016 adalah $5,600 sedangkan
pembayaran dilakukan tanggal 3 Januari 2017.
Diminta : jurnal penyesuaian!

Jurnal Penyesuaian tanggal 31 Desember 2016

31/12/16 Utility expense $5,600

Utility payable $5,600


 Accrued revenue
Contoh : Tanggal 31 Desember mendapatkan bunga atas wesel yang dimiliki, namun baru
bisa dibayarkan tanggal 2 Januari 2017. Nilai yang diterima atas bunga yaitu $8,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 23
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Diminta : jurnal penyesuaian!

Jurnal Penyesuaian tanggal 31 Desember 2016

31/12/16 interest receivable $8,000

Interest revenue $8,000


 Accrued salaries
Contoh : Perusahaan menggaji karyawan secara mingguan, dengan hari kerja selama 6 hari.
Tanggal 31 Desember jatuh di hari kamis. Gaji per hari $45
Diminta : jurnal penyeseuaian!

Jurnal Penyesuaian tanggal 31 Desember 2016

31/12/16 Salaries expense $90

Salaries payable $90

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 24
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

COMPLETING THE ACCONTING CYCLE


Dengan memahami dan mempelajari mengenai hal-hal yang terkait dengan akun buku besar
akan mempermudah untuk mengerti bagaimana cara kerja dan pencatatan jurnal dalam buku harian.
Setelah memahami dan menguasai dengan baik yang berkaitan dengan cara pencatatan akun dalam
buku besar berkaitan dengan siklus akuntansi, maka cara kerja dan pengertian harus sesuai dengan
urutan sebenarnya. Dimana seharusnya proses pencatatan transaksi di buku harian mendahului
pencatatan dalam buku besar.

Neraca lajur adalah suatu lembar kerja berlajur yang digunakan untuk mengikhtisarkan
daftar saldo, menyesuaikan saldo dan menyiapkan laporan keuangan. Neraca lajur tidak dapat
menggantikan laporan keuangan dan bukan merupakan bagian dari laporan keuangan, namun
merupakan alat informal untuk mengumpulkan dan menyortir informasi yang diperlukan dalam
menyusun laporan keuangan.

Penyelesaian neraca lajur memberikan kepastian bahwa rincian yang berkaitan dengan
informasi akuntansi pada akhir periode dan penyusunan laporan keuangan telah diperhitungkan
secara tepat.

A. Tujuh Langkah Dasar Siklus Akuntansi


1. Transaksi dianalisis dan dicatat dalam jurnal.
2. Transaksi diposting ke dalam buku besar.
3. Sebuah neraca saldodisiapkan, data penyesuaian disusun, dan sebuah kertas
kerjadiselesaikan.
4. Ayat penyesuaian dijurnal dan diposting.
5. Laporan keuangan disiapkan.
6. Ayat penutup dijurnal dan diposting.
7. Sebuah neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance) disiapkan.

B. Menyusun Laporan Keuangan


1. Kertas Kerja (worksheet)
Seperti yang telah disebutkan tadi, kertas kerja bukan merupakan bagian dari laporan
keuangan, tetapi bagian dari siklus akuntansi. Worksheet terdiri dari sepuluh kolom
(lima bagian) yaitu trial balance, adjusting, adjusted trial balance, income statement, dan
statement of financial position.
Bagian trial balance pada worksheetdibuat dari buku besar umum. Akun-akun dalam
trial balance dijabarkan dalam urutan berikut : harta, kewajiban, ekuitas, pendapatan,
and beban. Terdapat dua kemungkinan dalam mengisi kolom adjusting, pertama secara
Deferrals –> Saldo yang ada berubah, kedua secara Accruals – Informasi yang baru
dimasukkan. Bagian adjusted trial balance merupakan saldo penyesuaian yang
digabungkan dengan neraca saldo. Saldo akun sekarang telah disesuaikan. Kemudian
pada kolom income statement saldo pendapatan dan beban dalam kolom adjusted trial
balance dipindahkan ke kolom Laporan Laba Rugi. Terakhir pada kolom statement of

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 25
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

financial position Saldo harta, kewajiban, dan ekuitas dalam kolom adjusted trial
balance dipindahkan ke kolom statement of financial position.

Langkah-langkah Penyusunan Worksheet :

1) Salin daftar saldo ke dalam lembar kerja


2) Masukkan data penyesuaian
3) Hitung saldo-saldo setelahpenyesuaian dan masukkan dikolom daftar saldo
penyesesuaian
4) Kategorikan saldo-saldo setelah penyesuaian ke kolom-kolom laporan keuangan yang
sesuai
5) Jumlahkan kolom-kolom laporan keuangan, hitung laba (rugi) bersih dan lengkapi lembar
kerja

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 26
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Ilustrasi :

 Masukkan daftar saldo ke lembar kerja

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 27
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

 Masukkan data penyesuaian

 Lengkapi kolom daftar saldo penyesuaian

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 28
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

 Kategorikan angka-angka daftar saldo penyesuaian ke kolom laporan keuangan yang


sesuai

 Jumlahkan semua kolom, hitung laba (rugi) bersih

Laporan laba-rugi disusun dari kolom laporan laba-rugi. Laporan posisi keuangan dan
laporan laba ditahan disusun dari kolom laporan posisi keuangan. Penyesuaiannya harus
dijurnal dan dipidahbukukan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 29
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

2. Penyusunan laporan keuangan dari Kertas Kerja

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 30
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

3. Jurnal Penutup
Pada akhir perioda akuntansi, perusahaan menyiapkan akun-akun untuk digunakan pada
periode selanjutnya.

Jurnal penutup dimaksudkan untuk memindahkan laba (rugi) bersih dan dividen ke Laba
Ditahan. Jurnal penutupan hanya dilakukan pada akhir perioda akuntansi tahunan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 31
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

4. Neraca Saldo Setelah Penutup

Ringkasan Siklus Akuntansi :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 32
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Akuntansi untuk
kegiatan dagang

B. Pencatatan C. Pencatatan
A. Kegiatan D. Penyelesaian E. Bentuk laporan
pembelian penjualan barang
dagang siklus akuntansi keuangan
barang dagang dagang

Tujuan Pembelajaran :

1. Mengidentifikasi perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang

2. Menjelaskan pencatatn pembelian dengan sistem persediaan barang dagang perpetual.

3. Menjelaskan pencatatn penjualan dengan sistem persediaan barang dagang perpetual.

4. Menjelaskan langkah-langkah siklus akuntansi untuk perusahaan dagang.

5. Menyiapkan laporan laba rugi untuk usaha dagang

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 33
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

AKTIVITAS USAHA DAGANG

Siklus Operasi

Siklus operasi perusahaan dagang biasanya lebih lama dibandingkan perusahaan jasa.

Arus Biaya

Arus biaya dari perusahaan dagang adalah sebagai berikut:

Persediaan awal perusahaan ditambahkan dengan pembelian bersih yang kemudian menjadi
persediaan yang siap untuk dijual. Persediaan yang siap dijual tadi dikurangkan dengan persediaan
akhir perusahaan yang nantinya dinamakan harga pokok penjualan.

Ada dua sistem dalam menghitung persediaan :

 Sistem Perpetual/terus menerus

Dalam sistem ini, perusahaan mencatat biaya setiap pembelian dan penjualan persediaan.
Ditunjukkan dengan penggunaan akun “inventory” di setiap transaksi yang berkaitan dengan
persediaan. Dalam sistem ini perusahaan menentukan harga pokok penjualan setiap transaksi
penjualan.

 Sistem Periodik
Dengan sistem ini perusahaan tidak mencatat persediaan secara detail. Penentuan harga
pokok penjualan hanya di akhir periode akuntansi.
Untuk menentukan harga pokok penjualan dengan mengikuti langkah berikut :
1. menentukan nilai persediaan awal perusahaan
2. Ditambahkan dengan pembelian bersih

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 34
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Pembelian bersih adalah pembelian setelah ditambah biaya angkut (freight in) dikurangi
dengan retur pembelian dan potongan/diskon pembelian.
3. dikurangi dengan persediaan akhir perusahaan.

Pertimbangan Perpetual System dengan Periodic system :

 Provides better control over inventories. Memiliki kontrol yang lebih baik terhadp
persediaan.

 Memerlukan tambahan pekerja dan biaya untuk melakukan pencatatan dalam setiap
transaksi yang berkaitan dengan persediaan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 35
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 36
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

INVENTORY
A. Pengklasifikasian Persediaan

Pada perusahaan dagang hanya terdapat satu persediaan yaitu persediaan barang
dagangan. Sedangkan pada perusahaan manufaktur, terdapat tiga jenis persediaan yaitu
bahan baku, barang dalam proses, dan produk jadi. Terlepas dari klasifikasi, perusahaan
melaporkan semua persediaan di bawah Aktiva Lancar pada laporan posisi keuangan.

B. Penentuan kuantitas Persediaan


Persediaan fisik dilakukan karena dua alasan :
1. Pada sistem perpetual :
1) Mengecek ketepatan pencatatan persediaan.
2) Menentukan jumlah persediaan yang hilang (bahan baku terbuang atau ada
karyawan yang mencuri)
2. Pada sistem Periodik :
1) Menentukan persediaan di tangan/yang ada di fisik.
2) Menentukan harga pokok penjualan untuk periode berjalan.
Dalam pengambilan persediaan fisik melibatkan perhitungan, penimbungan dan pengukuran
setiap jenis persediaan yang ada di tangan. Hal ini dilakukan pada saat usaha tutup atau pada
saat usaha berjalan lambat dan juga pada akhir periode akuntansi.

C. Penentuan Kepemilikan Barang


1. Barang dalam perjalanan
Barang dalam perjalanan adalah barang yang dibeli tetapi belum diterima atau
barang yang dijual tetapi belum dikirim. Barang dalam perjalanan harus dimasukkan
ke dalam persediaan perusahaan yang memiliki hak legal (legal title) atas barang.
Legal title ditentukan berdasarkan syarat penjualan.
1) FOB Shipping Point adalah suatu kejadian dimana kepemilikan barang berganti ke
pembeli saat bagian pengiriman menerima barang dari penjual.
2) FOB Destination adalah suatu kejadian dimana kepemilikan barang tetap di
penjual sampai dengan pembeli menerima barang.
2. Barang Konsinyasi
Pada beberapa lini industri, umum untuk memegang barang pihak lain dan
mencoba menjualnya dengan imbalan, tetapi tanpa mengambil alih kepemilikan
barang. Barang seperti ini disebut barang konsinyasi (consigned goods).
3. Pembiayaan Persediaan
Biaya per unit dapat diaplikasikan ke kuantitas di tangan menggunakan metode
pembiayaan berikut:
1) Identifikasi khusus
Metode arus pembiayaan fisik yang aktual dimana item yang masih dalam
persediaan dinilai secara khusus untuk memperoleh biaya total persediaan akhir
a. Prakteknya relatif jarang.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 37
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

b. Kebanyakan perusahaan membuat asumsi (Cost Flow Assumptions-


asumsi arus biaya) mengenai unit mana yang dijual.
Ilustrasi: Asumsi Crivitz TV Company membeli 3 TV 46-inch yang sama pada
tanggal yang berbeda seharga $700, $750, and $800. Selama tahun berjalan
Crivitz menjual 2 TV dengan harga masing-masing sebesar $1,200.

Purchases:
February 3 1 TV seharga $700
March 5 1 TV seharga $750
May 22 1 TV seharga $800
Sales :
June 1 2 TV seharga $ 2400 ($1200 x 2)

Ilustrasi: Jika Crivitz menjual TV yang dibelinya pada 3 February dan 22 May,
maka harga pokok penjualannya adalah $1,500 ($700 + $800), dan persediaan
akhirnya sebesar $750.

 Asumsi Arus Biaya

 Ishikawa menggunakan sistem persediaan periodik.


 Persediaan fisik menentukan bahwa Ishikawa menjual 550 unit dan
memiliki 450 unit pada persediaan per 31 Desember.
2) First-in, first-out (FIFO)
Adalah suatu metode yang menjelaskan bahwa barang yang terakhir dibeli
adalah yang pertama dijual. Umumnya bisnis yang baik mempraktikkan untuk
menjual unit yang tertua dahulu.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 38
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

3) Biaya rata-rata (Average Cost)


Dalam average cost pengalokasikan harga pokok barang yang tersedia untuk
dijual berdasarkan biaya unit rata-rata tertimbang yang terjadi. Selain itu
berasumsi bahwa barang sama dalam sifatnya. Mengaplikasikan biaya unit rata-
rata tertimbang ke unit di tangan untuk menentukan nilai persediaan akhir.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 39
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

4. Laporan Keuangan dan Pengaruh Pajak

Keuntungan utama metode FIFO adalah bahwa dalam periode inflasi, harga pokok
yang dialokasikan ke persediaan akhir akan mendekati harga pokok saat ini.
Sedangkan kelemahan metode biaya rata-rata adalah bahwa dalam periode inflasi,
harga pokok yang dialokasikan pada persediaan akhir kemungkinan kurang
dibebankan dari harga pokok saat ini. Dalam periode inflasi, pada metode FIFO
persediaan dan laba bersih lebih besar. Sedangkan pada metode average cost, pajak
penghasilan yang lebih besar.

5. Biaya terendah dan Nilai Realisasi Bersih (Net Realizable Value)


Saat nilai persediaan lebih rendah dari harga pokoknya, perusahaan dapat mencatat
write-down persediaan ke nilai realisasi bersih pada periode dimana penurunan harga
terjadi. Nilai realisasi bersih merujuk pada jumlah dimana perusahaan perkirakan
dapat direalisasikan (terima) dari penjualan persediaan. Ilustrasi: Asumsi Ken Tuckie
TV mengikuti urutan persediaan dengan nilai pasar dan harga pokok seperti berikut
ini:

6. Kesalahan Persediaan
Penyebab umum dalam pencatatan persediaan adalah karena kesalahan menghitung
atau harga persediaan yang tidak benar, pengakuan transfer legalitas barang dalam
perjalanan yang tidak semestinya, dan kesalahan yang mempengaruhi laporan laba
rugi dan laporan posisi keuangan.
1) Pengaruh Laporan Laba/Rugi

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 40
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

Kesalahan persediaan mempengaruhi penghitungan harga pokok penjualan dan


laba bersih.

Saat Kesalahan Harga Pokok Penjualan Laba bersih


Persediaan

Persediaan awal terlalu Terlalu rendah Terlalu tinggi


rendah

Persediaan awal terlalu Terlalu tinggi Terlalu rendah


tinggi

Persediaan akhir terlalu Terlalu tinggi Terlalu rendah


rendah

Persediaan akhir terlalu Terlalu rendah Terlalu tinggi


tinggi

Kesalahan persediaan mempengaruhi penghitungan harga pokok penjualan dan


laba bersih dalam dua periode. Kesalahan pada persediaan akhir periode berjalan
akan memiliki pengaruh yang berlawanan pada laba bersih periode akuntansi
berikutnya. Selama dua tahun, laba bersih benar karena kesalahan yang saling
mengimbangi. Persediaan akhir tergantung pada keakuratan penentuan dan penilaian
persediaan secara keseluruhan.

7. Pengaruh Laporan Posisi Keuangan


Pengaruh kesalahan persediaan pada Laporan Posisi Keuangan ditentukan
menggunakan persamaan akuntansi

Saat Kesalahan Aset Liabilitas Ekuitas


Persediaan Akhir
Terlalu tinggi Terlalu tinggi Tidak terpengaruh Terlalu tinggi
Terlalu rendah Terlalu rendah Tidak terpengaruh Terlalu rendah
Penyajian :
Laporan Posisi Keuangan – Persediaan diklasifikasikan sebagai aset lancar.
Laporan Laba/Rugi – Harga Pokok Penjualan. Ada kemungkinan diungkapkan:
1) Klasifikasi persediaan penting,
2) Basis akuntansi (harga pokok, atau biaya terendah atau nilai bersih yang dapat
direalisasikan), dan
3) Metode biaya (identifikasi khusus, FIFO, atau biaya rata-rata).

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 41
Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik)

8. Analisis menggunakan perputaran persediaan


Manajemen persediaan merupakan dua mata pedang :
1) Tingkat persediaan tinggi – dapat menyebabkan nilai buku yang tinggi (e.g.,
investment, storage, insurance, obsolescence, and damage).
2) Tingkat persediaan rendah – dapat menuntun kehabisan persediaan dan
kehilangan penjualan.
9. Penyajian dan Analisis Laporan
1) Perputaran Persediaan (inventory turnover)
Mengukur jumlah atau berapa kali rata-rata persediaan dijual selama periode
Inventory Turnover = Cost of Goods Sold
Average Inventory
2) Hari persediaan (days in inventory)
Mengukur rata-rata hari persediaan disimpan atau ditangan
Days in Inventory = Days In Year
Inventory Turnover

Ilustrasi: Esprit Holdings melaporkan di laporan tahunannya persediaan awal


sebesar HK$ 3,170 juta, persediaan akhir sebesar HK$2,997 juta, dan harga pokok
penjualan pada akhir tahun 30 Juni 2009 sebesar HK$16,523 juta. Rumus dan
perhitungan perputaran persediaan Esprit Holdings ditunjukkan berikut ini:

Hari pada persediaan: Perputara persediaan 5.4 kali dibagi dalam 365 berarti
mendekati 68 hari. Hal ini merupakan perkiraan waktu dimana perusahaan dapat
menjual persediaan.

When things go wrong as they sometimes will.


Dont quit! Rest if you must, but don’t quit. Just
remember the struggling brought you here...

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 42
PENGANTAR
AKUNTANSI II
BREAKTHROUGH BOOK
Pengantar Akuntansi II

UTANG
PENGERTIAN

Yaitu pengakuan kreditor terhadap aset kita, hak orang lain atas harta kita. Utang terbagi menjadi
Utang Lancar / Utang Jangka Pendek (Current Liabilities / Short term Liabilities) dan Utang Jangka
Panjang (Long term Liabilities)

a. Utang Lancar / Utang Jangka Pendek (Current Liabilities / Short term Liabilities)

Utang yang memiliki jangka waktu < 1th atau selama siklus perusahaan. Perusahaan yang memiliki
utang lancar lebih banyak daripada aset lancar, likuiditasnya akan berkurang (kemampuan
perusahaan membayar utang jangka pendeknya berkurang). Sebagai tambahan, pengguna informasi
perusahaan ingin mengetahui jenis-jenis dari utang yang dimiliki perusahaan.

Jenis-jenis Utang Lancar :

1.1 Notes Payable (Wesel Bayar)

Penggunaan Wesel bayar lebih sering dibanding utang biasa karena utang jenis ini memberikan
si peminjam bukti yang lebih nyata/formal ketika suatu saat dibutuhkan untuk ditagih utangnya.
Wesel ini diterbitkan untuk bermacam-macam periode. Wesel yang pembayarannya selama satu
tahun dalam laporan posisi keuangan biasanya digolongkan dalam utang lancar.

Ketika sebuah perusahaan menerbitkan sebuah wesel berbunga maka jumlah aset yang diterima
(kas) saat penerbitan wesel umumnya sama dengan nilai nominal dari wesel itu. Wesel bayar ini
dalam penghitungannya sama dengan wesel tagih (notes receivable).

Contoh soal : Sebuah wesel dengan nilai nominal $5,000 memiliki tingkat bunga tahunan 6%
diterbitkan tanggal 1 November 2006 dengan tanggal jatuh tempo (maturity date) 1 Maret 2007.

Jurnal :

1) Penerbitan Wesel bayar

Cash (Dr) $5,000

Notes Payable (Cr) $5,000

2) Saat pencatatan bunga secara akrual

Interest Expense (Dr) $50

Interest Payable (Cr) $50

Perhitungan bunga untuk 2 bulan (1 November – 31 Desember 2006)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 43
Pengantar Akuntansi II

2 6
= $5,000 x x
12 100

=$50

3) Ketika jatuh tempo

Interest Expense (Dr) $50

Interest payable (Dr) $50

Notes payable (Dr) $5,000

Kas (Cr) $5,100

1.2 Sales Tax Payable (Utang Pajak Penjualan)

Di Indonesia, dulu pajak ini bernama Pajak Penjualan yang pengenaannya dilakukan setiap terjadi
transaksi penjualan barang sehingga satu barang dapat dikenai pajak berkali-kali. Untuk
menghindari itu, pajak itu diganti menjadi pajak pertambahan nilai yang nilainya hanya dikenakan
sekali karena adanya pajak masukan dan pajak keluaran.

Subjek dari Pajak Penjualan(PPn) memiliki subjek yaitu benda-benda yang kita beli di toko-toko
retail, dll. Pajak ini menunjukkan presentasi dari harga penjualan itu sendiri.

Perusahaan mengumpulkan/menampung pajak dari konsumen ketika penjualan terjadi. Secara


periodik biasanya bulanan, penjual menyerahkan pajak yang telah terkumpul itu ke pemerintah
(petugas pajak).

Contoh :

23 Maret 2017 Penjualan $20,000 mendapat Pajak Penjualan (PPn) 5%.

Buatlah Jurnal saat terjadi penjualan dan saat membayarkan utang pajak penjualan!

1) Ketika terjadi penjualan

Cash (Dr) $21,000

Sales Revenue (Cr) $20,000

Sales Tax Payable (Cr) $1,000

2) Ketika membayar utang pajak

Sales Tax Payable (Dr) $1,000

Cash (Cr) $1,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 44
Pengantar Akuntansi II

Perusahaan hanya sebagai agen pengumpul untuk kebijakan pajak, jadi perusahaan tidak
melaporkan pajak penjualan ini sebagai sebuah beban. Nominal yang dibayarkan oleh pelanggan
langsung disalurkan / diteruskan ke pemerintah.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
Sales =𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ 100 %

1.3 Unearned Revenues ( Pendapatan diterima dimuka)

Ketika sebuah perusahaan menerima pembayaran awal, akan mengakibatkan kas bertambah (posisi
di debet) dan untuk pos sebelah kredit adalah akun pendapatan diterima dimuka. Saat pendapatan
diakui, untuk pos sebelah debit adalah pendapatan diterima dimuka tadi, dan pos sebelah kredit
adalah pendapatan.

LIKUIDITAS

Mengenai kemampuan untuk membayar obligasi yang jatuh tempo dan ketika membutuhkan kas
yang tidak terduga. Hubungan antara aset lancar dengan utang lancar secara jelas dalam anadihlisis
likuiditas.

Working capital = Current Assets – Current Liabilities

Current Ratio adalah membandingkan likuiditas dari perusahaan yang memiliki ukuran berbeda dan
perusahaan tunggal dalam waktu yang berbeda pula.
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Current Ratio = 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

b. Utang Jangka Panjang (Non- Current Liabilities/Long term Liabilities)

Bonds Payable
Non Current Liablities merupakan
(Utang Obligasi)
sebuah kewajiban yang perusahaan
bayarkan lebih dari satu tahun. Non-Current Liabilities
Long-term Notes
Payable
(Wesel Bayar Jangka
Panjang)

A. Utang Obligasi (Bonds Payable)

1. Keuntungan Obligasi untuk penerbit

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 45
Pengantar Akuntansi II

Pembiayaan obligasi Keuntungan


1. Kendali pemegang obligasi Pemegang obligasi tidak memiliki hak suara,
jadi pemegang saham sebelumnya memiliki
kontrol penuh terhadap perusahaan.
2. Pembayaran pajak lebih sedikit Di beberapa negara bunga obligasi dipungut
untuk pajak, tetapi deviden tidak dipungut.
3. Perolehan per lembar lebih tinggi Walaupun beban unga obliigasi mengurangi
laba bersih, perolehan per lembar saham
ordinary biasanya lebih tinggi ketika
digunakan untuk pembelian oblgasi karena
tidak ada tambahan saham yang diterbitkan.

2. Penerbitan obligasi
Obligasi yang berasal dari kontrak/ kesepakatan dikenal sebagai kontrak obligasi (Bonds
indenture). Dalam sebuah obligasi menyajikan :
- Face amount / Par value (pokok utang/ jumlah pada saat jatuh tempo) dan;
- Periodic interest (bunga periodik berdasarkan Contractual rate).
- Maturity date (tanggal jatuh tempo)
- Contractual Interest Rate (Tingkat suku bunga obligasi)

3. Macam obligasi dalam praktik


Jenis-jenis obligasi
Berdasarkan Penyebutan nama Keterangan
obligasi
Tingkat 1. Secured bonds dilindungi oleh properti atau barang lainnya yang digunakan
keamanan sebagai jaminan. Contoh : Mortgage bonds (dijamin oleh
perumahaan), collateral trust bond (dijamin oleh saham dan bond
atas perusahaan lain)
2. Unsecured tidak dilindungi dengan jaminan apapun
bonds
Masa jatuh 1. Term bonds diterbitkan dengan satu tanggal jatuh tempo pelunasan (sekali
tempo transaksi pelunasan pokok utang)
2. Serial bonds diterbitkan dengan beberapa kali pelunasan / pembayaran cicilan
(installment)
3. Callable bonds diterbitkan dengan memberikan hak kepada penerbit (issuer)
untuk mengambil dan melunasi bond sebelum jatuh tempo tanpa
dikenai pinalti/ denda
Fasilitas 1. Convertible memberikan hak kepada penerbit (issuer) untuk mengkonversi/
bonds menukar bond dengan sekuritas lain secara spesifik sesudah
penerbitan
2. Comodity dapat ditebus dengan uang atau komoditas lain, mana yang lebih
backed bonds/ tinggi nilainya pada saat jatuh tempo
asset-linked bonds

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 46
Pengantar Akuntansi II

3. Deep-discount obligasi yang dijual pada harga diskonto yang sangat besar, juga
bond mengacu sebagai zero interest debenture bonds atau Sukuk.
Kepemilikan 1. Registered diterbitkan dengan nama pemilik (buyer) dan membutuhkan
bonds sertifikat khusus serta tidak dapat ditransfer ke pemilik lain
2. Bearer (coupon) diterbitkan tanpa nama pemilik dan memungkinkan transfer
bonds kepemilikan obligasi

4. Penilaian Utang Obligasi


Harga jual penerbitan obligasi dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran dari pembeli
dan penjual, kondisi pasar, status perekonomian dan hal-hal lain. Perusahaan yang
menerbitkan obligasi membuat jurnal ketika transaksi yang berkaitan dengan obligasi
antara si penerbit atau penjual dengan pembeli, seperti penerbitan obligasi, pembelian
kembali atau penebusan, pembayaran bunga, atau ketika saat mengkonversikan obligasi ke
saham.
Penilaian obligasi berdasarkan nilai sekarang atas perkiraan uang yang diterima di masa
depan, yang terdiri dari pokok utang dan bunga periodik. Perusahaan mencatat beban
bunga obligasi selama masa berlaku obligasi melalui proses yang disebut amortisasi.
Amortisasi ini yang nantinya akan membuat CV (Carrying Value) menuju Face Amount,
seiring itu terjadi diskon atau premium.
- Amortisasi diskon meningkatkan nilai beban bunga obligasi, dan nilai CV akan
meningkat
- Amortiasi premium menurunkan nilai beban bunga obligasi dan nilai CV akan
menurun
Ingat: Interest Expense akhir menyesuaikan nilai maturity amount pada saat jatuh tempo.
a. Penilaian jika tanggal penerbitan sama dengan tanggal pembayaran bunga.
Konsep Penilaian atas Utang Obligasi (issued or sold date = interest date)
Selling price of the Bonds
Present value of the principal:
(face amount x PV-single sum) aaa (present value atas pokok utang)
Present value of the interest:
(Contractual rate x face amount x PV- bbb (present value atas bunga utang)
annuity)
Present value (selling price) of the Bonds xxx (present value/ harga jual obligasi)
Present value menggunakan: i = Market Rate dan n = Periode pembayaran (bulat)
ingat! Gunakan nilai yang sesuai dengan soal, jangan asumsikan anual, semianual, quarterly itu sama
misal : bond 9% p.a. 5 year market rate 10% semiannual, maka dalam menghitung present value harus
menggunakan i = 5% (10% : 2), n= 10 (2 x 5) hasilnya PV single sum = 0,61391; PV anuity = 7,72173
bukan i =10% dan n = 5 karena hasilnya berbeda menjadi PV single sum= 0,62092; PV anuity = 3,79079
Jika:Contractual Rate = Market Rate : Bonds dijual dengan harga par/ nilai tertera.
Contractual Rate < Market Rate : Bonds dijual dengan harga diskon (dijual lebih murah sebagai
kompensasi atas bunga yang dibayar secara periodik lebih rendah daripada bunga berlaku di pasar)
Contractual Rate > Market Rate : Bonds dijual dengan harga premium (dijual lebih mahal
sebagai kompensasi atas bunga yang dibayar secara periodik lebih tinggi daripada bunga berlaku di pasar)
Journal entries issued bond

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 47
Pengantar Akuntansi II

Issuer/Seller/Debitor Investor/Buyer/Creditor
(Dr.) Cash xxx (Dr.) Investment in Bonds xxx
(Cr.) Bonds Payable xxx (Cr.) Cash xxx
Nb : dalam soal, penjualan obligasi kadang disebut dalam notasi kurs (persentase dari nilai par)
“kurs 90” artinya obligasi dijual dengan harga 90% dari harga par (dijual dengan harga diskon)
“kurs 100” artinya obligasi dijual dengan harga 100% dari harga par (dijual senilai harga par)
“kurs 105” artinya obligasi dijual dengan harga 105% dari harga par (dijual dengan harga premium)
Journal entries interest payment and amortization (if any)
Issuer/Seller/Debitor Investor/Buyer/Creditor
(Dr.) Interest Expense (Dr.) Cash
(Dr.) p /(Cr.) d Bonds Payable (Cr.) p /(Dr.) d Investment in Bonds
(Cr.)Cash (Cr.) Interest Revenue
Nb : akun yang dicetak miring mengindikasikan amortisasi (diskon/premium) atas obligasi
ingat! Perhitungan untuk bunga, interest = Carrying value x Market Rate (CV x MR)
sedangkan menghitung kas yang dibayarkan, cash = Face amount x Contractual Rate (FA x CR)
dan menghitung amortisasi (jika MR ≠ CR), bonds = interest – cash (lebih jelas lihat penjelasan dibawah)
dimana :
Market rate = Effective interest rate = Effective yield
sedangkan Contractual Rate = Stated Rate = Coupon Rate = Nominal Rate = Historical Effective-Interest
Rate
Ingat: Adjustment entries atas beban bunga obligasi disertakan pula amortisasi atas obligasi
Schedule of Bond Discountd/Premiump Amortization
Effective-Interest Method
x-Year, (CR)% Bonds Sold to Market rate %
Date Cash Paid Interest Expense Amortization Carrying Amount
(if interest (a)=(FA x CR) (b)=(CV x MR) (c)d=(b)-(a) (d)d=(CAbefore)+(c)d
debenturebond) (c)p=(a)-(b) (d)p=(CAbefore) - (c)p
(if zero interest 0 (b)=(CV x MR) (c)d=(b)-(a) (d)d=(CAbefore)+(c)d
debenturebond)
(if serial bond) Cash Paid Interest Expense Principal Carrying Amount
(a) = (FA x _1_ ) (b)=(CV x MR) (c)=(a)-(b) (d)=(CAbefore) - (c)
PVAnuity
p
Nb : = jika bonds diterbitkan dengan harga premium; d= jika bonds diterbitkan dengan harga diskon
- Perhitungan berlaku sejak tanggal penerbitan (issued date)
- Penebusan obligasi sebagian (bukan pelunasan) hanya akan mengambil nilai cash paid dan
interest expense (begitu pula amortisasinya) proposional terhadap jumlah obligasi yang
ditebus.
- Baik perhitungan pada sisi debitor maupun kreditor akan menunjukkan jumlah yang sama
(namun menggunakan akun yang berbeda karena perbedaan posisi: debitor/ creditor)

CONTOH SOAL

Pada tanggal 1 Januari 2016, PT PENG AKUN menjual obligasi A kepada PT HUKPER
dengan nilai par $1,000,000, tingkat bunga tertera 9% semiannual selama 4 tahun. Sebulan
kemudian, PT AKM Sejahtera menerbitkan obligasi B kepada PT LAB PENG AKUN
dengan nilai par 1,500,000 tingkat bunga tertera 10% annual 1 Februari selama 3 tahun.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 48
Pengantar Akuntansi II

Tingkat bunga berlaku pada saat penerbitan obligasi a keduanya dalah 10%. Bagaimana
pencatatan transaksi tsb?
Jawab : Selling price of Bonds-A:
PV of pricipal (1,000,000 x PVF, i=5%, n=8)= 1,000,000 x 0,67684 $ 676,840
PV of interest [(1,000,000 x 9% x 6/12) xPV-OA, i=5%, n=8)]= 45,000 x 6,46321 $290,845*
PV of Bonds-A $ 967,685
Selling price of Bonds-B :
Karena SR = MR maka harga jual bonds-B senilai harga par $1,500,000
Journal entries
Date Description Dr. Cr.
2016
Jan 1. Cash 967,685
Bonds Payable – A 967,685
Feb 1 Cash 1,500,000
Bonds Payable – B 1,500,000
July 1. Interest Expense 48,384
Bonds Payable – A 3,384
Cash 45,000
Dec 31. Interest Expense 48,554
Interest Payable 45,000
Bonds Payable – A 3,554
Interest Expense (1,500,000 x 10% x 11/12) 137,500
Interest Payable 137,500
2017
Jan 1. Interest Payable 45,000
Cash 45,000
Feb 1. Interest Expense (1,500,000 x 10% x 1/12) 12,500
Interest Payable 137,500
Cash 150,000
July 1. Interest Expense 48,731
Bonds Payable – A 3,731
Cash 45,000
Dec 31. Interest Expense 48,918
Interest Payable 45,000
Bonds Payable – A 3,918
Interest Expense (1,500,000 x 10% x 11/12) 137,500
Interest Payable 137,500
2018
Jan 1. Interest Payable 45,000
Cash 45,000
Feb 1. Interest Expense (1,500,000 x 10% x 1/12) 12,500
Interest Payable 137,500
Cash 150,000
July 1 Interest Expense 49,114
Bonds Payable – A 4,114
Cash 45,000
Dec 31. Interest Expense 49,319
Interest Payable 45,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 49
Pengantar Akuntansi II

Bonds Payable – A 4,319


Interest Expense (1,500,000 x 10% x 11/12) 137,500
Interest Payable 137,500
2019
Jan 1. Interest Payable 45,000
Cash 45,000
Feb 1. Interest Expense (1,500,000 x 10% x 1/12) 12,500
Interest Payable 137,500
Cash 150,000
Bonds Payable – B 1,500,000
Cash 1,500,000
July 1. Interest Expense 49,319
Bonds Payable – A 4,319
Cash 45,000
Dec 31. Interest Expense 49,535
Interest Payable 45,000
Bonds Payable – A 4,535
2020
Jan 1. Interest Payable 45,000
Cash 45,000
Bonds Payable – A 1,000,000
Cash 1,000,000
Schedule of Bond Discount Amortization
Effective-Interest Method
4-Year, 9% Bonds Sold market rate 10%
Date Cash Paid Interest Expense Discount Amortized Carrying Amount
1/1/16 - - - 967,685
1/7/16 45,000 48,384 3,384 971,069
1/1/17 45,000 48,554 3,554 974,623
1/7/17 45,000 48,731 3,731 978,354
1/1/18 45,000 48,918 3,918 982,272
1/7/18 45,000 49,114 4,114 986,386
1/1/19 45,000 49,319 4,319 990,705
1/7/19 45,000 49,535 4,535 995,240
1/1/20 45,000 49,762 4.760 1,000,000
*Rounded

b. Penilaian jika tanggal penerbitan tidak sama dengan tanggal pembayaran bunga.
Konsep Penilaian atas Utang Obligasi (issued or sold date ≠ interest date)
Selling price of the Bonds
Present value of the principal:
(face amount x PV-single sum) aaa (present value atas pokok utang)
Present value of the interest:
(stated rate x face amount x PV-annuity) bbb (present value atas bunga utang)
Present value (selling price) of the Bonds xxx (present value/ harga jual obligasi)
NB : Dalam soal, adakalanya langsung diketahui nilai present valuenya / nilai jualnya saat tanggal
penerbitan/penjualan berbeda dengan tanggal pembayaran bunga sehingga bila sudah diketahui nilai jual
obligasi tidak perlu menghitung present valuenya lagi. ingat: PV of bond= Selling price of bond

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 50
Pengantar Akuntansi II

Ketika perusahaan menerbitkan obligasi di luar tanggal pembayaran bunga, investor akan membayar
penerbit bunga akrual dari tanggal pembayaran bunga terakhir hingga tanggal penjualan bond sebagai
kompensasi atas pembayaran bunga selama periode dimana investor tidak memegang obligasi, kemudian
pada saat tanggal pembayaran bunga pertama, akan menerima penuh bunga atas obligasi.
Journal entries issued bond
Issuer/Seller/Debitor Investor/Buyer/Creditor
(Dr.) Cash xxx (Dr.) Investment in Bonds xxx
(Cr.) Bonds Payable xxx (Cr.) Cash xxx
(Dr.) Cash xxx (Dr.) Interest Revenue xxx
(Cr.) Interest Expense xxx (Cr.) Cash xxx
Journal entries interest payment
Issuer/Seller/Debitor Investor/Buyer/Creditor
(Dr.) Interest Expense (Dr.) Cash
(Dr.) p /(Cr.) d Bonds Payable (Cr.) p /(Dr.) d Investment in Bonds
(Cr.)Cash (Cr.) Interest Revenue
Nb : akun yang dicetak miring mengindikasikan amortisasi (diskon/premium) atas obligasi
Schedule of Bond Discountd/Premiump Amortization
Effective-Interest Method
x-Year, (CR)% Bonds Sold to Market rate%
Date Cash Paid Interest Expense Amortization Carrying Amount
(if interest Net cash paid (c)d=(b)-(a) (d)d=(CAbefore)+(c)d
debenturebond) (a)=(FA x CR) (b)=(CV x MR) (c)p=(a)-(b) (d)p=(CAbefore) - (c)p

ingat! Perhitungan di schedule amortisasi untuk periode pertama pembayaran bunga adalah :
Cash interest paid = FA x CR x a/12, dimana a= masa pembayaran bunga periodik
Less:cash received at issued date = FA x CR x b/12, dimana b= masa pembayaran bunga terlewati
Net cash paid = ....................
Less: Interest expense = CV x MR x c/12, dimana c= masa pembayaran bunga berjalan
Discount/Premium amortization = .......................

Obligasi (Bonds Payable) Wesel (Notes Payable)


1. Terdaftar di bursa/pasar sekuritas (go public) 1. Ada yang terdaftar ada yang tidak (go private)
2. Bunga selalu dibayar secara periodik (kecuali 2. Bisa ada bunga bisa tidak
zero interest debenture bond/suku)
3. Pembayaran pokok utang umumnya hanya 3. Pembayaran pokok utang sekali / cicilan
sekali (kecuali jenis serial bond)
4. Diterbitkan untuk pembiayaan proyek besar 4. Diterbitkan untuk pembiayaan modal kerja
5. Umumnya pihak yang menerbitkan adalah 5. Umumnya pihak yang menerbitkan adalah
korporasi (perseroan) usaha perseorangan atau partnership

A. Wesel Bayar Jangka Panjang (LT Notes Payable)


1. Penerbitan Wesel Bayar (Notes Payable)
Seperti obligasi, wesel diterbitkan pada nilai yang sama dengan nilai tertera (Face value)
atau tidak. Jika notes tidak diterbitkan pada nilai tertera, dibagi lagi menjadi 2 jenis : wesel

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 51
Pengantar Akuntansi II

tanpa bunga (zero interest bearing notes) atau wesel dengan bunga (interest bearing
notes). Baik wesel tanpa bunga maupun wesel dengan bunga dilakukan amortisasi diskon/
premium selama masa berlaku wesel.
Konsep Penilaian atas Wesel Bayar Jangka Panjang (LT- Notes Payable)
Jenis – jenis notes:
- Note issued at face value : SR = MR : Notes diterbitkan pada harga par
- Note no issued at face value : SR ≠ MR, dibagi menjadi 2 jenis :
a. Interest Bearing Notes : SR < MR : issued at discount; SR > MR : issued at premium
b. Zero Interest Bearing Notes : SR < MR : Notes diterbitkan pada harga diskon tanpa ada
pembayaran bunga secara periodik (dan mengakui adanya deep discount)
Journal entries issued notes
Issuer/Seller/Debitor Investor/Buyer/Creditor
(Dr.) Cash xxx (Dr.) Notes Receivable xxx
(Cr.) Notes Payable xxx (Cr.) Cash xxx
- Nilai par/nilai tertera >> issued at face value
- Present value- single sum (pokok utang) + present value- annuity (bunga) >> interest bearing notes
- Present value-single sum (pokok utang) saja >> zero interest bearing notes
Journal entries interest payment and amortization (if any)
Issuer/Seller/Debitor Investor/Buyer/Creditor
(Dr.) Interest Expense (Dr.) Cash
(Dr.) p /(Cr.) d Notes Payable (Cr.) p /(Dr.)d Notes Receivable
(Cr.)Cash (Cr.) Interest Revenue
Nb : akun yang dicetak miring mengindikasikan amortisasi (diskon/premium) atas obligasi
ingat! Zero interest bearing note tetap dilakukan amortisasi namun tanpa adanya kas yang keluar sehingga:
Issuer/Seller/Debitor Investor/Buyer/Creditor
(Dr.) Interest Expense (Dr.) d Notes Receivable
(Cr.) d Notes Payable (Cr.) Interest Revenue
Perhatikan! Pada ayat jurnal diatas amortisasi hanya pada harga diskon, karena SR < MR dimana SR = 0
Ingat: Adjustment entries atas beban bunga disertakan pula amortisasi atas notes
Schedule of Note Discountd/Premiump Amortization
Effective-Interest Method
(SR)% Note Discounted At (MR)%
Date Cash Paid Interest Expense Amortization Carrying Amount
d
(if interest (a)=(FA x CR) (b)=(CA x MR) (c) =(b)-(a) (d)d=(CAbefore)+(c)d
bearing note) (c)p=(a)-(b) (d)p=(CAbefore) - (c)p
(if zero interest 0 (b)=(CA x MR) (c)d=(b)-(a) (d)d=(CAbefore)+(c)d
bearing note)
(if serial note) Cash Paid Interest Expense Principal Carrying Amount
(a) = (FA x _1_ ) (b)=(CA x MR) (c)=(a)-(b) (d)=(CAbefore) - (c)
PVAnuity
p
Nb : = jika notes diterbitkan dengan harga premium; d= jika notes diterbitkan dengan harga diskon

2. Situasi Khusus Wesel Bayar


a. Wesel yang diterbitkan untuk properti, barang, atau jasa.
Ketika instrumen hutang (wesel) ditukar dengan properti, barang, atau jasa dalam
sebuah penawaran transaksi yang ditulis ke dalam harga wajar (arm length), tingkat
bunga tertera (SR) diperkirakan sehingga menjadi wajar jika:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 52
Pengantar Akuntansi II

1) Tanpa tingkat bunga tertera


2) Tingkat bunga tertera tidak masuk akal (unreasonable)
3) Jumlah pokok utang secara material berbeda dari harga jual tunai saat ini
untuk item yang serupa/ dari nilai wajar (FV) saat ini atas instrumen hutang.
Dalam beberapa kasus, perusahaan menilai nilai kini (PV) atas intrumen hutang
dengan nilai wajar (FV) atas properti, barang, atau jasa, atau dengan jumlah
perkiraan rasional atas FV wesel. Jika tidak ada tingkat bunga tertera (no
Stated Rate), jumlah bunga adalah perbedaan antara pokok utang wesel
dan FV properti. Misalkan, perusahaan A menjual tanah yang memiliki nilai
jual $200.000 kepada perusahaan B. Dalam pertukaran atas tanah, perusahaan B
menerbitkan wesel $293.866, JT 5 tahun, tanpa bunga. Nilai jual sebesar
$200.000 ini menyajikan PV atas wesel $293.866 yang didiskontokan pada
tingkat bunga 8% p.a. selama 5 tahun (ingat konsep zero interest bearing note).
Oleh karena itu, pencatatan seharusnya :
Perusahaan A (Seller) Perusahaan B (Buyer)
Notes Receivable 200.000 Land 200.000
Sales 200.000 Notes Payable 200.000
Kemudian selama 5 tahun masa berlaku wesel, baik perusahaan A dan B
melakukan amortisasi atas diskon $93.866 menggunakan metode bunga efektif.
2. Wesel Hipotik (Mortgage Notes Payable)
Salah satu bentuk yang umum dari wesel jangka panjang adalah wesel hipotik. Sebuah
wesel hipotik (mortgage note payable) adalah nota perjanjian yang dijamin dengan
dokumen yang disebut hipotik (mortgage) bahwa hak jaminan atas properti (biasanya
berupa tanah/ bangunan) sebagai pengaman atas pinjaman. Individu, usaha
perseorangan (propriertoships) dan usaha gabungan (partnership) lebih sering
menggunakan wesel hipotik daripada korporasi.
Peminjam biasanya menerima kas untuk jumlah tertera (FA) pada wesel hipotik. Dalam
kasus tersebut, jumlah tertera atas wesel adalah utang yang sebenarnya (true liability)
dan tidak ada diskon/premium yang terlibat. Ketika pemberi pinjaman (lender) menilai
“point”, walaupun, jumlah total yang diterima oleh peminjam (borrower) kurang dari
jumlah tertera dalam notes.
Misalkan, asumsikan bahwa AK Corp. Meminjam $1.000.000 dengan menerbitkan
wesel hipotik tenor 20 tahun dengan tingkat bunga tertera 10,75% sebagai pembiayaan
atas pembelian tanah baru. (Karena menerima pinjaman senilai nilai weselnya, maka
SR=MR=10,75%). Jika Lembaga Keuangan meminta 4 point untuk menutup
pembiayaan, AKM Corp. akan menerima 4% kurang dari $1.000.000 (=960.000) tetapi
akan diwajibkan membayar kembali sejumlah $1.000.000 pada tingkat bunga $10.150
per bulan. Karena AKM Corp. menerima hanya $960.000 dan harus membayar
$1.000.000, tingkat suku bunga efektifnya meningkat rata-rata 11,3%* berdasarkan
jumlah aktual pinjaman. (Karena sekarang menerima pinjaman pada diskonto, maka
SR<MR, dimana MR ditentukan melalui perhitungan tingkat suku bunga yang
diperhitungkan/ imputed interest rate). Pelaporan di neraca (SoFP) adalah sbb :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 53
Pengantar Akuntansi II

Jika terutang penuh pada saat jatuh tempo Jika terutang cicilan (installments)
Non Current Liabilities Current Liabilities
Mortgage Notes Payable 960.000 Mortgage Notes Payable (Current Portion) 48.000
Non Current Liabilities
Mortgage Notes Payable 912.000
Wesel hipotik ada 2 jenis :
 Fixed-rate mortgage = hipotik dengan tingkat bunga tetap hingga JT
 Variable-rate/ floating-rate/ adjustable-rate mortgage = hipotik dengan tingkat
bunga berubah-ubah mengikuti perubahan dalam fluktuasi tingkat bunga pasar
(MR) dan umumnya dikoreksi oleh pemberi pinjaman (lender) dengan interval 1-3
tahun sekali berdasarkan perubahan dalam tingkat bunga prime atau tingkat bunga
LIBOR (London Interbank Offering).

B. Permasalahan Khusus yang berhubungan dengan Non-current Liabilities


1. Pemberhentian liabilitas tidak lancar (Extinguishment non-current liabilities)
Ada 3 situasi tambahan dalam hal pemberhentian utang, yaitu :

a. Pemberhentian dengan pertukaran aktiva atau sekuritas


Selain munggunakan uang tunai, penebusan kewajiban utang bisa melalui
pertukaran atas aktiva non-kas (e.g. real estate, receivable, or other assets) atau
penerbitan lembar saham debitor. Dalam situasi seperti ini:
 Kreditor sebaiknya menghitung aktiva non-kas atau bunga ekuitas yang
diterima pada nilai wajarnya.
 Debitor harus menentukan kelebihan atas nilai terbawa (CV) utang diatas
nilai wajar (FV) atas aktiva atau ekuitas yang ditukar. Debitor mengakui
keuntungan/ kerugian pada disposisi atas aktiva untuk perluasan bahwa nilai
wajar atas aktiva tersebut berbeda dari nilai terbawa atau nilai buku mereka.
Bank ATM meminjamkan dana $25.000.000 kepada PT KA Cepat yang bergerak di bidang
perkereta-apian. Namun, karena tingkat okupansi yang rendah, ia tidak bisa memenuhi
kewajiban pinjamannya. Bank ATM menyetujui untuk menerima hipotik atas stasiun Pasar
Jumat dengan nilai wajar $20.000.000 dalam pelunasan atas kewajiban pinjaman
$25.000.000. Stasiun Pasar Jumat memiliki nilai terbawa $28.000.000 dalam catatan PT KA
Cepat. Diketahui saldo piutang tak tertagih milik Bank ATM atas PT KA Cepat adalah
6.000.000 pada saat tanggal penebusan. Bagaimana pengakuan atas transaksi tersebut oleh
Bank ATM dan PT KA Cepat dalam transaksi pertukuran atas aktiva?
Jawab: Journal entries
PT KA Cepat (Debitor)
Notes Payable (CA of Note) 25.000.000
Loss on Disposal of Asset (CV of Aset – FV of Aset) 8.000.000
Gain on Extinguishment of Debt (CV of Note – FV of Aset) 5.000.000
Station—Pasar Jumat (CV of Aset) 28.000.000
Bank ATM (Creditor)
Station—Pasar Jumat (FV of Asset received) 20.000.000
Allowance for Doubtful Account 6.000.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 54
Pengantar Akuntansi II

Gain on Exchange of Asset 1.000.000


Notes Receivable 25.000.000
Berdasarkan contoh, sekarang asumsikan Bank ATM setuju menerima 700.000 lembar
saham biasa (nilai par $20) yang memiliki nilai wajar $22.000.000 dalam pelunasan atas
kewajiban pinjaman $25.000.000. Bagaimana pengakuan atas transaksi tersebut oleh Bank
ATM dan PT KA Cepat dalam transaksi jaminan atas bunga ekuitas (dividen dari saham)?
Jawab: Journal entries
PT KA Cepat (Debitor)
Notes Payable (CV of Note) 25.000.000
Share Capital – Ordinary (par value xamount of shares) 14.000.000
Share Premium – Ordinary (FV of shares – shares capital) 8.000.000
Gain on Extinguishment of Debt 3.000.000
Bank ATM (Creditor)
Equity Invesment (FV of equity received) 22.000.000
Allowance for Doubtful Account 6.000.000
Gain on Exchange of Asset 3.000.000
Notes Receivable 25.000.000

2. Penyajian dan analisis (Presentation and analysis)


a. Penyajian liabilitas tidak lancar
 Utang jangka panjang yang jatuh temponya akan tiba < 1 tahun sebaiknya
dilaporkan sebagai liabilitas lancar (Current Liability).
 Jika perusahaan merencanakan untuk melakukan pembiayaan kembali atas
utang (refinance debt), mengganti ke dalam lembar saham, atau
menghentikanya dari dana pelunasan obligasi, sebaiknya melanjutkan
pelaporan utang sebagai non-current jika persetujuan pembiayaan kembali
selesai sampai dengan tanggal akhir periode.
 Perusahaan sebaiknya memperlihatkan aktiva apapun ya ng ditahan sebagai
jaminan atas utang dalam bagian assets di neraca. Fair value atas utang
jangka panjang sebaiknya diungkapkan (di Notes to Financial Statement).
 Perusahaan harus mengungkapkan pembayaran akan datang dengan
persyaratan dana cadangan dan jumlah jatuh tempo atas utang jangka
panjang untuk 5 tahun mendatang. Pengungkapan ini membantu pengguna
laporan keuangan dalam mengevaluasi jumlah dan waktu arus kas di masa
depan.
LATIHAN SOAL-SOAL

1. Pada Januari 2018 PT Manajemen menerbitkan Notes Payable dengan nominal Rp


150.000.000 dengan jangka waktu pelunasan 5 tahun dengan bunga annual anuitas 10%
dibayar tiap tanggal 31 Desember.

Diminta :

- Jurnal penerbitan Notes Payable


- Jurnal tanggal 31 Desember 2018

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 55
Pengantar Akuntansi II

- Tabel Angsuran sampai tahun ketiga

2018 Jan 1 Cash Rp. 100.000.000

- Notes Payable Rp 100.000.000


- Angsuran :
- a=1 / (1+r)n = 1/(1+0.1)5 = 0,62092
- b=1-a/r = 1-0.62092/0.10 = 3,79079
- Angsuran = 150.000.000/3,79079 = 39.569.588

Payment Interest Reduction


Date Cash Paid Expense Notes Notes Payable
Issued Date Rp 150.000.000
2018 Dec Rp Rp Rp
31 39.569.588 15.000.000 24.569.588 Rp 125.430.412
2019 Dec Rp Rp Rp
31 39.569.588 12.543.041 27.026.547 Rp 98.403.865
2020 Dec Rp Rp
31 39.569.588 Rp 9.840.387 29.729.201 Rp 68.674.664

2018 Dec 31 Interest Payable Rp 15.000.000

Notes Payable Rp 24.569.588

Cash Rp 39.569.588

Penerbitan obligasi dengan nilai nominal per Lembar Rp5.000.000,00 sebanyak 300
Lembar. Obligasi diterbitkan per tanggal 1 Januari 2016 dengan tingkat bunga kupon sebesar 8%
dan jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Bunga atas obligasi terutang setiap tanggal 30 Juni 31
Desember. Pada saat penerbitan obligasi, tingkat suku bunga Bank Indonesia sebesar 10%. Selisih
antara harga jual obligasi dan nilai nominal obligasi akan dialokasikan secara sistematis selama
masa umur obligasi secara merata. Pada akhir tahun ke 3 obligasi yang beredar ditarik kembali
sebesar 200 lembar, sisanya dibayar pada saat jatuh tempo.

Diminta :
1. Jurnal pada saat penerbitan/penjualan obligasi!
2. Jurnal pada tanggal pembayaran bunga (ke 2 dan ke 4)!
3. Jurnal pelunasan 200 Lembar obligasi pada akhir tahun ke 3!

Nilai sekarang dari obligasi :


PV = (1.500.000.000 x 0.61391) = 920.865.000
Interest = (60.000.000 x 7.72173) = 463.303.800 +
1.384.168.800
2016 Jan 1 Cash 1.384.168.800
Bond Payable 1.384.168.800
Amortization = 1.500.000.000-1.384.168.800 = Rp 115.831.200

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 56
Pengantar Akuntansi II

Amortization per period = Rp 115.831.200 / 10 = Rp 11.583.120

2016 Dec 31 Interest Expense Rp 71.583.120

Bond Payable Rp 11.583.120

Cash Rp 60.000.000

2015 Dec 31 Interest Expense Rp 71.583.120

Bond Payable Rp 11.583.120

Cash Rp 60.000.000

Jumlah Amortisasi sampai akhir tahun ke-3 = Rp 11.583.120 x 6 = Rp 69.498.720

Carrying Value akhir tahun ke-3 = 1.384.168.800 + Rp 69.498.720 = Rp 1.453.667.520

Bond payable yang dilunasi = 1.453.667.520 x 20/30 = Rp 969.111.680

2018 Dec 31 Bond Payable Rp 969.111.680

Loss on Redemption Rp 30.888.320

Cash ( 1.500.000.000 x 200/300 ) Rp 1.000.000.000

CV = Rp 1.453.667.520 - Rp 969.111.680 = Rp 484.555.840

Sisa amortisasi = 500.000.000 - 484.555.840 = Rp 15.444.160

Amortisasi per periode tersisa = Rp 15.444.160 / 4 = Rp 3.861.040

“Have you found your higher purpose?”

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 57
Pengantar Akuntansi II

PARTNERSHIP
1. Pengertian
Partnership atau persekutuan adalah kerja sama antara dua orang atau lebih yang
membentuk owners atau kepemilikan bersama dalam rangka untuk memperoleh profit
(keuntungan). Profitnya diambil bersama sama bukan hanya satu pihak. Bentuk partnership
ada yang berskala kecil sampai besar, berjenis manufaktur, dagang, jasa, dll.
2. Karekteristik partnership
1) Kerja sama antara individu-individu
 Legal entity
Partnership dapat terdiri dari 2 orang atau boleh lebih dari 2. Sebetulnya sebuah kerja
sama dapat dibentuk dengan sangat mudah, yaitu hanya dengan berjabat
tangan/berjanji, tetapi karena nanti sudah terbentuk partnership pasti ada pembagian
laba, jika bankrut seperti apa tindakannya maka ketika membentuk suatu partnership
harus diikuti suatu perjanjian yang sah.
 Accounting entity
Suatu partnership tidak bisa dikatakan memiliki entitas secara pribadi, jadi harus kita
sebut sebagai entitas akuntansi, bukan entitas si A atau entitas si B.
 Net income not taxed as a separate entity
Kita mengenal di dalam pajak itu terdiri dari pajak badan dan pajak pribadi. Dalam
partnership tidak dihitung dari pajak badan, tapi pajak pribadi. Jadi sebelum laba
partnership dikenakan pajak, laba dalam partnership harus dibagi dua dulu, setelah
masing-masing partner mendapatkan laba, mereka harus memotong pajak secara
pribadi dari laba yang mereka dapatkan.
2) Mutual agency
Ketika dua partner sudah membentuk suatu partnership maka segala tindakan mereka
itu sudah saling mengikat. Jadi ketika salah satu partner melakukan suatu tindakan
yang menimbulkan kerugian atau keuntungan, maka hal tersebut harus ditanggumg
bersama, karena seperti yang dijelaskan di awal tadi bahwa entitas yang mereka
miliki adalah entitas akuntansi atau entitas bersama.
3) Limited life
Kelangsungan hidup partnership tergantung dari masing-masing partner. Jika
misalnya saja salah satu partner sudah bersikap acuh terhadap perusahaan atau
mungkin salah satu partner memiliki masalah, kelangsungan hidup partnership
berarti juga berada di ambang masalah.
4) Unlimited liability
Tanggung jawab utang dalam partnership sampai ke individu masing-masing. Jadi
ketika suatu partnership bankrut, dan asset mereka tidak bisa menutupi utang
mereka, maka mereka harus menggunakan uang pribadi mereka untuk
membayarnya.
5) Co-Ownership Of Property
Misalnya pada awal partnership didirikan, si A menyetorkan mobil dan si B
menyetorkan uang sebagai modal awal. Ketika misalnya partnership itu bankrut,
maka si A tidak bisa mengambil langsung mobil yang telah disetorkan di awal tadi,

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 58
Pengantar Akuntansi II

jadi si A harus menjual mobil tersebut baru hasilnya dibagi dua, begitu juga dengan
si B.
3. Pembentukan partnership
Dalam penyetoran modal awal, modal tidak selalu hanya berupa cash, bisa berupa aktiva
lainnya, bahkan bisa berupa utang. Jika kita berbicara tentang aktiva tetap sebagai modal
awal, yang perlu diperhatikan dalam pencatatan dalam partnership berikutnya adalah nilai
fair value nya atau harga jual nya di pasar, bukan book value nya. Jika kita menggunakan
account receivable sebagai modal awal yang kita gunakan adalah net account receivable
value nya, perlu diingat bahwa jumlah account reveivable akan tetap sama walaupun dinilai
kembali , hal ini tidak berlaku untuk akun allowance for doubtful debt akun ini dapat
berubah nominalnya saat dinilai kembali.

Journal :

Cash 8.000
Equipment 4.000
A. Rolfe, Capital 12.000
Cash 9.000
Accounts Receivable 4.000
Allowance for Doubtful Accounts 1.000
T. Shea, Capital 12.000

4. Pembagian laba atau rugi


Pada umumnya jika ada laba atau rugi dibagi rata, tetapi dalam kondisi tertentu pembagian
tersebut dapat berbeda-beda. Salah satu contoh dalam pembagian laba/rugi yang berbeda
adalah ketika dua orang partner ingin membangun partnership, si A adalah akuntan yang
namanya sudah terkenal dimana-mana sedangkan si B adakah akuntan baru. Tentunya dalam
pembagian laba/rugi berbeda, si A akan mendapatkan laba yang lebih besar, tentunya juga
dengan kesepakatan dulu di awal. Atau juga pembagian dapat berbeda ketika nominal asset
yang disetorkan berbeda jumlahnya. Proses pembagian laba pada partnership dilakukan saat
closing entry.
Ilustrasi :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 59
Pengantar Akuntansi II

PT Jaya bangsaku mendapatkan laba Rp 15.000.000 pada tahun 2016. Adi dan Ani
membagi laba/rugi dalam jumlah yang sama. Prive yang diambil oleh Adi Rp 3.000.000 dan
Ani Rp 2.000.000. Jurnal :

2016 Income Summary 15.000.000


Dec 31 Adi’s Capital 7.500.000
Ani’s Capital 7.500.000

Adi’s Capital 3.000.000


Ani’s Capital 2.000.000
Adi’s Drawing 3.000.000
Ani’s Drawing 2.000.000

1) Income Ratios
Dalam praktiknya, pembagian laba bukan hanya langsung berdasarkan porsi laba.
Yang pertama ada pembagian salary,ada pembagian interest atau bonus lalu sisanya
dapat dibagi. Salary disini hanya istilah, disini salary tidak dicatat dalam salary
expense ini hanya menunjukan dari laba itu masing-masing partner mendapat gaji
dari laba, tetapi tidak dicatat sebagai salary expense dalam laporan laba rugi. Kedua,
Intersest atas modal yang disetorkan, disini kita bisa sebut bahwa interest adalah
bonus tambahan. Urutan pembagian laba yaitu gaji, bonus tambahan, dan sisanya
menjadi laba bersih.
Ilustrasi :
Sara King and Ray Lee are copartners in Kingslee Company. The partnership
agreement provides for (1) salary allowances of €8,400 to King and €6,000 to Lee,
(2) interest allowances of 10% on capital balances at the beginning of the year, and
(3) dividing the remainder equally. Capital balances on January 1 were King
€28,000, and Lee €24,000. In 2017, partnership net income is €22,000.
Prepare a schedule showing the distribution of net income.

Jurnal pengalokasian laba bersih :


Dec 31 Income Summary 22.000
Sara King, Capital 12.400
Ray Lee, Capital 9.600

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 60
Pengantar Akuntansi II

Ilustrasi: Asumsikan laba Kingslee sebesar €18.000

5. Pembubaran partnership
Berikut adalah langkah-langkah pembubaran partnership :
1.) Menjual/menguangkan semua asset yang berbentuk non cash
Sebagai contoh peralatan, perlengkapan, mesin, kendaraan, bahkan accounts receivable
dan notes receivable dapat diuangkan. Proses penguangannya tentu saja ada
kemungkinan rugi kalo book value asset yg kita miliki lebih tinggi dari fair value.
2.) Laba/rugi dialokasikan ke masing2 partnership berdasarkan rasio yang disepakati diawal
3.) Membayar utang
4.) Sisa dari hasil penjualan asset dikurangi untuk membayar utang baru bisa dibagi kepada
masing-masing partnership
Ilustrasi :
Ace company melikuidasi partnershipnya dengan asset, utang, dan ekuitasnya sebagai
berikut :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 61
Pengantar Akuntansi II

a) Yang dijual terlebih dahulu akun inventory, equipment dikurangi accumulated, lalu
accounts receivable juga diuangkan. Jurnal :
Cash 75.000
Accumulated Depreciation – Equipment 8.000
Accounts Receivable 15.000
Inventory 18.000
Equipment 35.000
Gain on Realization 15.000
b) Membagi seandainya untung/rugi ke masing-masing capital
Gain on Realization 15.000
R. Rnet Capital 7.500
P. Carey Capital 5.000
W. Eaton Capital 2.500
c) Membayar utang
Notes Payable 15.000
Accounts Payable 16.000
Cash 31.000
d) Membagi sisa secara cash
R. Rnet Capital 22.500
P. Carey Capital 22.800
W. Eaton Capital 49.000

6. Masuknya partner baru yang ingin bergabung ke dalam partnership


1) Membeli kepemilikan dari partner yang lama
a. Aset yang diserahkan oleh partner yang baru diterima oleh partner yang lama
b. Sesaat sebelum masuknya partner baru, seluruh aset dan liabilitas partnership harus
direvaluasi terlebih dulu
2) Melakukan investasi pada partnership
a. Aset yang diserahkan oleh partner yang baru diterima oleh partnership
b. Sesaat sebelum masuknya partner baru, seluruh aset dan liabilitas partnership harus
direvaluasi terlebih dulu
3) Bonus untuk Partner lama
 Terjadi jika modal yang diserahkan oleh partner baru lebih besar dibandingkan
dengan persentasi kepemilikan partner tsb.
4) Bonus untuk Partner baru
 Terjadi jika modal yang diserahkan oleh partner baru lebih kecil dibandingkan
dengan persentasi kepemilikan partner tsb.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 62
Pengantar Akuntansi II

Ilustrasi:
Alert Medical, LLC, consists of two doctors, Abrams and Lipscomb, who share in all
income and losses according to a 2:3 income-sharing ratio. Dr. Lin has been asked to join
the LLC. Prior to admitting Lin, the assets of Alert Medical were revalued to reflect their
current market values. The revaluation resulted in medical equipment being increased by
$40,000. Prior to the revaluation, the equity balances for Abrams and Lipscomb were
$154,000 and $208,000, respectively.
a. Provide the journal entry for the asset revaluation.
b. Provide the journal entry for the bonus under the following independent situations:
1. Lin purchased a 30% interest in Alert Medical, LLC, for $228,000.
2. Lin purchased a 25% interest in Alert Medical, LLC, for $124,000.
Jawab :
a. Equipment 40.000
Abrams Capital 16.000 Jurnal
Lipscomb Capital 24.000 Revaluasi Asset
b. 1.) 30% x (40.000 + 154.000 + 208.000 + 228.000) = 189.000
Cash 228.000
Abrams Capital 15.600
Lipscomb Capital 23.400
Lin Capital 189.000

2.) 25% x (40.000 + 154.000 + 208.000 + 124.000) = 131.500


Cash 124.000
Ambrams Capital 3.000
Lipscomb Capital 4.500
Lin Capital 131.500

7. Keluarnya salah seorang Partner


1) Jika seorang partner keluar dari partnership, maka aset dan liabilitas partnership harus
dinilai sesuai dengan nilai wajarnya
2) Partner yang keluar akan mendapatkan aset sebesar saldo modalnya.
3) Seorang partner keluar dengan cara :
 menjual kepemilikan kepada partner lain
 menjual kepemilikan kepada partnership
 keluar karena meninggal dunia

“Nothing Worth having comes easy.”

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 63
Pengantar Akuntansi II

KORPORASI
Korporasi (The Corporate Form)
Korporasi (disebut juga perseroan) adalah suatu Tiga bentuk organisasi bisnis :
kesatuan badan hukum terpisah yang didirikan 1. Propiertorship (Perseorangan)
2. Partnership (Persekutuan)
sesuai dengan undang-undang dan pemilikannya
3. Corporation(Korporasi/Perseroan)
dibagi lembar-lembar saham. Korporasi
mengendalikan sejumlah besar sumber daya, barang
dan jasa yang diproduksi, dan para pekerja. Keuntungan utama korporasi (dibanding 2
organisasi bisnis lainnya) adalah fasilitasnya untuk menarik dan mengakumulasi sejumlah
besar modal.
Karakterisitik khusus atas bentuk korporasi yang mempengaruhi akuntasi termasuk :
 Terpengaruh undang-undang badan hukum
 Menggunakan sistem saham
 Mengembangkan ragam kepentingan pemilik

1. Aturan Badan Hukum


 Seseorang yang ingin mendirikan korporasi umumnya harus mengirimkan akte
pendirian (articles of incorporation) kepada lembaga yang berwenang di suatu
negara yang mana perusahaan akan didirikan.
 Sesudah persyaratan terpenuhi, lembaga yang berwenang menerbitkan surat izin
perusahaan perseroan/ korporasi (corporation charter) dengan demikian
mengakui perusahaan sebagai entitas yang sah.
 Tanpa memperhatikan jumlah negara dimana bagian operasional korporasi
berjalan, badan hukumnya hanya satu negara (negara tempat pertama didirikan
sebagai negara asal korporasi, sekalipun memiliki banyak cabang di negara lain)
 Banyak pemerintah memiliki undang-undang badan hukum perseroan. Akuntansi
untuk ekuitas mengikuti ketentuan undang-undang ini. Dalam beberapa kasus,
hukum sangat kompleks dan beragam baik dalam ketentuannya maupun defini
persyaratannya. Beberapa hukum gagal dalam mendefinisikan syarat teknis.
Akibatnya, persyaratan sering memiliki satu makna di satu negara dan makna lain
di negara yang berbeda. Permasalahan ini lebih lanjut ditutup karena otoritas yang
sah sering menginterpretasikan dampak dan pemisahan hukum secara berbeda.
2. Sistem Saham
 Ekuitas dalam korporasi secara umum mengandung sejumlah besar unit/ saham.
Jika perusahaan  Setiap lembar saham sama dengan lembar saham yang lain dalam kelas yang sama.
membagi saham biasa  Jumlah lembar saham yang dimiliki menentukan setiap kepentingan pemilik.
ke dalam 1000 lembar
 Setiap lembar saham memiliki hak dan keistimewaan. Do you know?
saham, maka
seseorang yang  Pemilik harus menguji :
memiliki 500 lembar o Akte badan hukum
saham mengendalikan o Sertifikat saham
separuh atas o Ketentuan hukum yang dapat diterapkan untuk memastikan termasuk
kepemilikan. Seorang
yang memiliki 10
lembar saham
memiliki 1%
kepemilikan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 64
Pengantar Akuntansi II

 Karena ketiadaan batasan ketentuan, setiap lembar saham membawa hak sbb :
o Membagi secara proporsional keuntungan dan kerugian
o Membagi secara proporsional manajemen (hak untuk voting direktur)
o Membagi secara proporsional aset perusahaan selama likuidasi
o Membagi secara proporsional kesempatan untuk membeli penerbitan
lembar saham baru dalam kelas yang sama sebelum ditawarkan kepada
pihak yang lain (yang disebut hak prioritas/ preemtive right)
NB :
Dilusi (dilution) Hak prioritas melindungi pemegang saham yang ada dari dilusi (dilution)
adalah hilangnya tanpa pengawasan atas kepentingan pemilik. Namun, banyak perusahaan telah
nilai pemegang
menghapus hak prioritas, alasannya adalah hak tersebut membuat ketidaknyamanan
saham yang ada
akibat penambahan untuk perusahaan dalam menerbitkan sejumlah besar lembar saham tambahan yang
jumlah saham secara rutin dilakukan dalam membeli perusahaan lain.
beredar.
 Sistem saham mengizinan seseorang untuk mentransfer kepentingannya dalam
perusahaan kepada investior lain pada waktu kapanpun dan harga berapapun
tanpa persetujuan perusahaan atau pemegang saham lain.
 Karena investor secara bebas dan rutin mentransfer lembar saham, perusahaan
harus merevisi buku besar pembantu atas pemegang saham secara periodik,
yang secara umum ditindaklanjuti atas setiap pembayaran dividen atau rapat umum
pemegang saham (RUPS).
 Mayoritas pertukaran sekuritas mensyaratkan pemilik mengendalikan bahwa ciri
khas perusahaan menemukan ketidak ekonomisan untuk dilengkapi. Oleh karena
itu, perusahaan sering menggunakan panitera (registrars) dan agen penyalur
(transfer agents) yang ahli dalam memberikan jasa pencatatan & penukaran saham.
3. Ragam Kepentingan Pemilik
Ordinary Shares (Saham Biasa) Preference Shares (Saham Preferen)
Sebagai daya tarik untuk meminat investor dan
Merepresentasikan sisa kepentingan perusahaan
merepresentasikan kepentingan utama perusahaan
Membawa risiko paling besar atas kerugian dan Mengorbankan beberapa hak melekat atas
menerima manfaat atas keberhasilan pemegang saham biasa
Memberikan hak klaim sebelumnya atas laba,
Tidak dijamin dengan dividen ataupun aset
perusahaan menjamin dengan dividen sebelum
selama pembubaran (likuidasi)
didistribusikan ke pemegang saham biasa
Secara umum mengendalikan manajemen Tidak memiliki hak suara dalam manajemen
perusahaan (memiliki hak suara) perusahaan
Cenderung paling untung jika perusahaan Cenderung paling untung jika perusahaan
mendapatkan laba besar mendapatkan laba kecil
Jika perusahaan hanya menerbitkan saham Penerbitan saham preferen berdasarkan kebijakan
tunggal maka didefinisikan sebagai saham biasa pemegang saham biasa

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 65
Pengantar Akuntansi II

A. Ekuitas (Equity) Ekuitas diklasifikasikan dalam neraca sbb:


1. Share Capital (Lembar Saham)
Ekuitas adalah kepentingan sisa (residual interest) 2. Share Premium (Premi Saham)
atas aset perusahaan sesudah dikurangi dengan 3. Retained Earnings (Laba ditahan)
4. Accumulated Other Comprehensive
semua liabilitas. Ekuitas sering mengacu sebagai Income/ AOCI
shareholder’s equity, stockholder’s equity, atau 5. Treasury Shares (Saham Treasuri)
corporate capital. 6. Non-controlling interest (minority
interest) (Kepentingan minoritas)
Perusahaan sering membuat perbedaan sbb :
 Contributed (Paid-in) Capital = jumlah total yang dibayarkan pada modal saham
(yaitu jumlah yang disediakan oleh pemegang saham kepada perusahaan untuk
digunakan dalam operasi bisnis perusahaan). Modal yang dikontribusi (Contributed
Capital) termasuk nilai par atas semua lembar saham beredar (Outstanding shares)
dan premi dikurangi diskonto ketika penerbitan.
 Earned Capital = modal yang berkembang dari operasi bisnis yang mampu
menghasilkan profit/ laba. Modal yang diperoleh (Earned Capital) mengandung
semua pendapatan yang tidak didistribusi sebagai sisa yang diinvestasikan ke
perusahaan.
 Retained Earnings = merepresentasikan earned capital atas perusahaan.
Hanya dalam kasus yang tidak biasa sebuah ekuitas perusahaan akan sama dengan total nilai
wajar (FV) sahamnya. Misalkan, PT AKM Matoh memiliki total ekuitas $50 juta, dan
kapitalisasi pasar $65 juta. Ekuitas $50 juta adalah kontribusi bersih dari pemegang saham
ditambah laba ditahan dan AOCI. Sebagai kepentingan sisa, ekuitas tidak ada pemisahan
bagian dari aset & liabilitas (Equity = Net Asset). Ekuitas menaik jika perusahaan
mampu menghasilkan laba (profitable). Penurunan atau mungkin kehilangan seluruhnya
terjadi jika perusahaan kehilangan banyak uang.
1. Emisi/ Penerbitan Saham
Dalam menerbitkan saham, perusahaan mengikuti prosedut sbb :
1) Lembaga yang berwenang harus mengotorisasi saham (dengan akte/ surat izin)
2) Perusahaan menawarkan saham untuk dijual, memasukkan ke dalam kontrak
3) Sesudah menerima jumlah saham, perusahaan menerbitkan saham
NB : Perusahaan secara umum tidak membuat ayat jurnal ketika perusahaan
menerima pengesahan sahamnya (authorized shares) dari yurisdiksi perusahaan.
Permasalahan akuntansi terkait penerbitan saham akan dijelaskan sbb :

a. Saham dengan nilai par (par value shares)


Nilai par (par value) saham tidak memiliki Kewajiban bersyarat (Contingent Liabilities)
adalah kewajiban yang tidak pasti dalam
hubungan dengan nilai wajarnya. Nilai par jumlah dan waktu, serta tidak diakui dalam
yang rendah (low par values) membantu laporan keuangan karena :
perusahaan menghindari kewajiban bersyarat 1. Kewajiban yang mungkin (probb. 5-50%)
2. Kewajiban saat ini yang tidak
(contingent liabilities) yang berhubungan
memungkinkan pembayaran akan dibuat
dengan saham yang dijual dibawah nilai par. 3. Kewajiban saat ini dimana estimasi yang
dapat dipercaya atas kewajiban tidak
| Himas dibuat.2015/2016 24
PandA
dapat

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 66
Pengantar Akuntansi II

Untuk menjaga informasi yang dibutuhkan dalam menerbitkan saham dengan nilai
par, perusahaan menjaga akun untuk masing-masing kelas saham sbb:
1) Saham preferen (Preference shares) atau saham biasa (Ordinary shares)
Kedua akun saham ini merefleksikan nilai par atas penerbitan saham
perusahaan. Tidak ada tambahan ayat jurnal dalam akun ini jika tidak ada
penerbitan tambahan atau penghentian saham.
2) Premi saham (Shares Premium), mengindikasikan kelebihan atas nilai
par yang dibayar oleh pemegang saham sebagai hasil saham yang
diterbitkan untuk mereka. Pemegang saham secara individu tidak memiliki
klaim yang lebih tinggi atas kelebihan yang dibayarkan daripada semua
pemegang lain atas kelas saham yang sama.
b. Saham tanpa nilai par (no-par shares)
Alasan untuk menerbitkan saham tanpa nilai par :
1) Penerbitan saham tanpa nilai par menghindari liabilitas kontingen yang
mungkin terjadi jika perusahaan menerbitkan nilai par saham pada diskonto.
2) Beberapa kebingungan muncul selama hubungan (atau ketiadaan hubungan)
antara nilai par dan nilai wajar. Jika saham tanpa nilai par, perlakuan yang
dapat menimbulkan pertanyaan atas penggunaan nilai par sebagai
basis untuk nilai wajar tidak pernah muncul.
Inilah sebagian keuntungan ketika menerbitkan saham untuk properti termasuk aset
berwujud maupun aset tak berwujud.
Kerugiaan utama saham tanpa nilai adalah beberapa negara menerapkan pajak
tinggi pada penerbitan saham ini. Di beberapa negara, total harga penerbitan atas
saham tanpa nilai mungkin dipertimbangkan sebagai modal sah, yang dapat
menurunkan fleksibilitas dalam membayar dividen.
Perusahaan menjual saham tanpa nilai par, seperti saham dengan nilai par, pada
harga berapapun yang akan mereka peroleh. Namun, tidak seperti saham dengan
nilai par, perusahaan menerbitkan tanpa premi/ diskonto. Jumlah yang diterima
secara nyata merepresentasikan kredit atas saham biasa/ preferen. Saham tanpa
nilai par sebaiknya dibawa dalam akun pada harga penerbitan tanpa
melaporkan premi saham.
Beberapa negara mengharuskan saham tanpa nilai par memiliki nilai tertera
(Stated value). Nilai tertera adalah jumlah batas bawah minimum yang perusahaan
tidak bisa menerbitkannya. Jika saham tanpa nilai par memiliki nilai tertera dan
dijual melebih nilai tertera, jumlah kelebihan yang dibayar pemegang saham
dicatat sebagai premi saham (Share premium). Demikian, saham tanpa nilai par,
dengan nilai tertera yang rendah, mengizinkan perusahaan baru untuk memulai
operasinya dengan premi saham yang mungkin melebihi modal tertera (Stated
capital).
Seorang konglomerat memiliki sejumlah investasi pada 5 perusahaan terkemuka : PT ABC,
PT DEF, PT GHI, PT JKL, dan PT MNO, dimana saham yang diterbitkan oleh setiap
perusahaan adalah sebagai berikut:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 67
Pengantar Akuntansi II

a. PT ABCmenerbitkan saham biasa dengan nilai par $5 per lembar saham sebanyak
200.000 lembar saham, konglomerat membayar $2.000.000.
b. PT DEF menerbitkan saham tanpa nilai par sebanyak 100.000 lembar saham pada
nilai jual tunai $4 per lembar saham.
c. PT GHI menerbitkan saham dengan nilai tertera $8 per lembar saham sejumlah
100.000 lembar saham, transaksi tercapai pada harga $10 per lembar saham
d. PT JKL menerbitkan saham biasa dengan nilai par $6 per lembar saham sebanyak
400.000 lembar saham, namun saham dijual dengan $5 per lembar saham.
e. PT MNO menerbitkan saham preferen dengan nilai par $25 per lembar saham
sebanyak 50.000 lembar saham, senilai $1.500.000
Bagaimana pencatatan atas transaksi yang dilakukan oleh konglomerat tersebut oleh kelima
perusahaan diatas pada saat penerbitan saham (asumsikan penjualan tunai)?
Jawab : Journal entries
PT ABC (par value shares)
Cash 2.000.000
Share Capital – Ordinary 1.000.000
Share Premium – Ordinary 1.000.000
PT DEF (no-par value shares)
Cash 400.000
Share Capital – Ordinary 400.000
PT GHI (stated-value shares)
Cash 1.000.000
Share Capital – Ordinary 800.000
Share Premium – Ordinary 200.000
PT JKL (low par value shares)
Cash 2.000.000
Retained Earnings 400.000
Share Capital – Ordinary 2.400.000
PT MNO (preference shares)
Cash 1.500.000
Share Capital – Preference 1.250.000
Share Premium – Preference 250.000

c. Saham preferen tidak diketahui nilai Saham yang diterbitkan dalam transaksi non-kas

 Aturan Umum = Saham yang diterbitkan untuk jasa atau properti selain
daripada kas dicatat pada nilai wajar (FV) atas barang/ jasa yang diterima
jika dapat ditentukan nilai wajar barang/jasa secara reliabel.
NB :
Saham perbedaharaan  Jika nilai wajar barang/jasa tidak bisa dinilai secara reliabel, maka
adalah saham yang menggunakan nilai wajar saham yang diterbitkan.
diakuisisi kembali  Jika nilai wajar keduanya (saham dan properti/ jasa) diketahui dan transaksi
oleh perusahaan yang yang dihasilkan berasal dari pertukaran pada pertukaran normal (arm’s length
menerbitkan dan
disiapkan untuk exchange), maka ada kemungkinan sedikit perbedaan terjadi dalam nilai
disimpan atau dijual wajarnya, gunakan nilai wajar yang lebih reliabel diantara keduanya.
kembali atau untuk
dihentikan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 68
Pengantar Akuntansi II

 Jika nilai wajar keduanya diketahui dan reliabel, maka gunakan nilai Aturan
Umum.
 Jika nilai wajar keduanya tidak diketahui, maka perusahaan sebaiknya
menerapkan teknik penilaian yang tepat.
Perusahaan mungkin menukar saham yang belum diterbitkan atau saham
perbendaharaan/treasuri (Treasury
shares) untuk properti/jasa. Jika
menggunakan saham treasuri dan nilai Urutan dasar pengakuan dalam
wajar atas properti/ jasa tidak dapat transaksi non-kas (instrumen keuangan
dan aset) adalah menilai apa yang
diestimasi secara reliabel, biaya saham diterima berdasarkan :
treasuri sebaiknya tidak dipertimbangkan 1. FV aset, jika keduanya valid
sebagai faktor penegas dalam menyediakan 2. FV saham/ utang, jika tidak
diketahui nilai FV aset
nilai wajar properti/ jasa. Sehingga,
3. Penilaian oleh profesional/
perusahaan sebaiknya menggunakan lembaga penilai yang sah/
nilai wajar saham treasuri untuk diketahui dalam soal
menilai properti/ jasa.

Reakuisisi Saham
Alasan perusahaan membeli saham beredarnya :
 Untuk menyediakan efisiensi pajak atas kelebihan kas kepada pemegang saham.
 Untuk meningkatkan pendapatan per lembar saham (Earnings per share) dan
pengembalian modal (Return on Equity).
 Untuk menyediakan saham sebagai kontrak atas kompensasi pegawai atau untuk
mempertemukan kebutuhan merger yang potensial.
 Untuk menghindari percobaan pengambilan alih atau untuk menurunkan jumlah
pemegang saham.
 Untuk membuat pasar dalam saham. Membeli saham dalam pasar membuat
permintaan, yang mungkin menstabilkan harga saham bahkan meningkatkannya.
 Mengeliminasi kepemilikan publik secara keseluruhan oleh pembelian seluruh
saham beredar (Outstanding shares).
Leveraged Buyout (LBO) = perusahaan meminjam uang untuk membiayai pembelian
kembali saham.
Saham Perbendaharaan/ Treasuri (Treasury Shares) = saham milik perusahaan yang
diakuisi kembali sesudah diterbitkan dan tidak dihapus/ dihentikan.
Saham treasuri bukanlah sebuah aset. Ketika perusahaan membeli saham treasuri,
penurunan terjadi pada aset dan ekuitas. Perusahaan boleh menjual saham treasuri untuk
memperoleh dana, tetapi hal ini tidak membuat saham treasuri berada di posisi aset
dalam neraca. Kepemilikan saham treasuri tidak memberikan perusahaan hak untuk
voting, menguji hak prioritas sebagai pemegang saham, menerima dividen, atau
menerima aset selama likuidasi perusahaan. Saham treasuri secara esensial sama
dengan saham biasa yang belum diterbitkan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 69
Pengantar Akuntansi II

a. Pembelian Saham Treasuri


Dua metode umum yang digunakan dalam mengelola saham treasuri :
NB :
Perusahaan melaporkan 1) Metode biaya (Cost Method)
baik jumlah yang (Dr.) Treasury Shares xxx
diterbitkan (issued (Cr.) Cash xxx
shares) maupun jumlah
Senilai biaya reakuisisi dan melaporkannya sebagai pengurang ekuitas
saham treasury.
Perbedaan antara dalam neraca.
jumlah keduanya 2) Metode nilai nominal (tertera) (Par (stated) value method)
adalah jumlah (Dr.) Treasury Shares xxx
outstanding shares
(Cr.) Cash xxx
(saham yang beredar)
Senilai nilai nominalnya dan melaporkannya sebagai pengurang dari modal
saham saja.
b. Penjualan Saham Treasuri
1) Menjual saham treasuri sama dengan biaya reakusisi
(Dr.) Cash xxx
(Cr.) Treasury Shares xxx
2) Menjual saham treasuri di atas biaya reakuisisi
(Dr.) Cash xxx
(Cr.) Share Premium-Treasury xxx
(Cr.) Treasury Shares xxx
3) Menjual saham treasuri di bawah biaya reakuisi
Jika masih ada saldo Share Premium-Treasury Jika tidak ada saldo Share Premium-Treasury
(Dr.) Cash xxx (Dr.) Cash xxx
(Dr.) Share Premium-Treasury xxx (Dr.) Retained Earnings xxx
(Cr.) Treasury Shares xxx (Cr.) Treasury Shares xxx

c. Penghentian Saham Treasuri


Penghentian saham treasuri memiliki status saham diotorisasi dan tidak diterbitkan.
Oleh karena itu, akuntansi untuk penghentian saham treasuri mirip dengan
penjualan saham treasuri, kecuali bahwa perusahaan mendebit akun yang
berhubungan dengan saham yang dihentikan dan bukan kas.
Jika saham asli dijual pada nilai par Jika saham asli dijual di atas nilai par
(Dr.) Share Capital-Ordinary/Preference xxx (Dr.) Share Capital-Ordinary/Preference xxx
(Cr.) Treasury Shares xxx (Dr.) Share Premium-Ordinary/Preference xxx
(Cr.) Treasury Shares xxx

PT Kenangan menerbitkan saham biasa dengan nilai par $1 sebanyak 100.000 lembar saham
seharga $10. Saldo Retained Earnings dalam laporan keuangan 2014 adalah $300.000.
a. Tanggal 20 Januari 2015, perusahaan mengakuisisi kembali saham beredarnya
sebanyak 10.000 lembar saham dengan harga $11 per lembar saham. Perusahaan
menggunakan metode biaya untuk melakukan pencatatan.
b. Tanggal 25 Februari 2015 perusahaan menjual kembali saham yang dibeli seharga
$11 per lembar saham sebanyak 500 lembar

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 70
Pengantar Akuntansi II

c. Tanggal 3 Maret 2015 perusahaan kembali menjual saham treasuri 1000 lembar
seharga $15 per lembar saham
d. Tanggal 14 April 2015 perusahaan menjual saham treasuri 1500 lembar seharga $9
per lembar saham
e. Tanggal 2 Mei 2015 perusahaan menjual kembali 2000 lembar saham treasuri
seharga $7 per lembar saham
f. Tanggal 30 Juni 2015 perusahaan menghentikan seluruh sisa saham treasuri.
Bagaimana pencatatannya? Bagaimana pelaporan ekuitas di neraca bulan Januari dan Juni?
Jawab : Journal entries
Date Description Dr. Cr.
2015
Jan 20 Treasury Shares (11x10.000) 110.000
Cash 110.000
Feb 25 Cash 5.500
Treasury Shares (11x500) 5.500
Mar 3 Cash (15x1000) 15.000
Treasury Shares (11x1000) 11.000
Share Premium-Treasury 4.000
Apr 14 Cash (9x1500) 13.500
Share Premium-Treasury 3.000
Treasury Shares (11x1500) 16.500
May 2 Cash (7x2000) 14.000
Share Premium-Treasury (4000-3000) 1.000
Retained Earnings 7.000
Treasury Shares (11x2000) 22.000
June 30 Share Capital-Ordinary (5000x1) 5.000
Share Premium-Ordinary 50.000
Treasury Shares (5000x11) 55.000
(sisa 10.000-500-1000-1500-2000=5000 shares)
Statement of Financial Position
Equity (January 31, 2015) Equity (June 30, 2015)
Share Capital-Ordinary, $1 par value, Share Capital-Ordinary, $1 par value,
100.000 shares issued, 90.000 outstanding $ 100.000 95.000 shares issued and outstanding $ 95.000
Share Premium-Ordinary 900.000 Share Premium-Ordinary 850.000
Retained Earnings 300.000 Retained Earnings 293.000
Treasury Shares (10.000 shares) (110.000)
Total Equity $1.190.000 Total Equity $1.238.000
NB : Nilai premi saham lebih besar daripada nilai nominal saham adalah hal yang wajar dalam
kenyataan. Oleh karena itu, premi saham (apapun) tidak boleh diakui sebagai Gain dalam Income
Statement dan harus dilaporkan sebagai bagian dari ekuitas perusahaan.
B. Saham Preferen (Preference Shares)
Adalah saham khusus yang memiliki keistimewaan tertentu atau fitur-fitur yang tidak
dimiliki oleh saham biasa. Beberapa fitur yang sering berhubungan dengan saham preferen:
 Keistimewaan atas dividen (hak atas penerimaan dividen didahulukan)
 Keistimewaan atas aset yang dilikuidasi (didahulukan menerima hasil likuidasi)
 Dapat dikonversi ke saham biasa

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 71
Pengantar Akuntansi II

 Dapat dikembalikan pada opsi perusahaan


 Tidak memiliki hak voting (hak untuk memilih direksi atau hak suara di perusahaan)

Preference Shares artinya saham preferen ini memiliki nilai nominal $200 dengan
$200 par dividen per tahun sebesar $16 (8% x$200).
8% Artinya saham preferen ini tidak memiliki nilai
nominal namun perusahaan menyertakan jumlah Preference Shares
dividen per tahun pada nilai yang spesifik yakni No par
divide sebesar $7 per tahun $7

Jumlah dividen preferen tidak menjamin pembayaran dividen. Namun menjamin bahwa
perusahaan harus membayar jumlah dividen tertera atau jumlah dividen yang dapat dibagi
untuk pemegang saham preferen sebelum membagi kepada pemegang saham biasa.
Perusahaan sering menerbitkan saham preferen (dan bukan utang) karena rasio utang-ekuitas
yang tinggi. Dalam instansi lain, penerbitkan saham preferen melalui tempat khusus dengan
perusahaan lain pada pasar divididen yang lebih rendah karena mengakuisisi perusahaan
sering menerima pembebasan pajak yang cukup besar di negara tertentu.
1. Fitur-fitur Saham Preferen
Perusahaan boleh melekatkan keistimewaan atau batasan apapun dalam kombinasi yang
diinginkanny untuk saham preferen, dan juga boleh menerbitkan lebih dari satu kelas
saham preferen, diantaranya ada 5 kelas saham preferen yaitu :
a. Saham Preferen Kumulatif (Cumulative Preference Shares)
Adalah saham yang mewajibkan perusahaan yang gagal membayar dividen di
suatu tahun untuk membayarnya di tahun berikutnya sebelum membayar
dividen kepada pemegang saham biasa. Dividen yang terlewat pada saham
preferen kumulatif disebut tunggakan dividen (dividen in arrears). Karena
tidak ada liabilitas yang terjadi hingga perusahaan mengumumkan (declare)
dividen, perusahaan dilarang mencatat tunggakan dividen sebagai liabilitas
tetapi harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan .
b. Saham Preferen Partisipan (Participating Preference Shares)
Adalah saham yang tidak hanya menerima dividen pokok tetapi juga
menerima dividen tambahan jika jumlah dividen yang dibagikan ke pemegang
saham biasa masih tersisa pada tingkat yang sama dengan yang dibayarkan ke
pemegang saham biasa. NB: saham preferen partisipan mungkin hanya
berpartisipasi sebagian (tidak seluruh saham preferen memiliki hak ini).
c. Saham Preferen dapat dikonversi (Convertible Preference Shares)
Adalah saham yang mengizinkan pemegang saham ini untuk menukar saham
preferen dengan saham biasa pada tingkat yang telah ditentukan. Pemegang
saham ini tidak hanya menikmati klaim atas dividen preferen tetapi juga opsi
untuk dapat diubah sebagai pemegang saham biasa dengan partisipasi
pendapatan yang tidak terbatas.
d. Saham Preferen dapat diambil kembali (Callable Preference Shares)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 72
Pengantar Akuntansi II

Adalah saham yang mengizinkan perusahaan untuk mengambil atau menebus


kembali saham preferen yang beredar pada tanggal spesifik dan harga yang
ditetapkan. Ketersediaan harga ini cenderung mengatur batas atas pada harga
pasar atas saham preferen jika saham ini tidak dikonversi ke saham biasa. Ketika
perusahaan menebus saham preferen, ia harus membayar tunggakan dividen.
e. Saham Preferen dapat ditebus tanpa pinalti (Redeemable Preference Shares)
Adalah saham yang mirip dengan utang yang memiliki periode penebusan /
fitur bahwa penerbit tidak bisa mengendalikan penebusan. Ada perhatian
mengenai klasifikasi sekuritas mirip utang ini, yang memungkinkan dilaporkan
sebagai ekuitas atau dalam “pertengahan (Mezzanine)” dalam neraca antara
ekuitas dan utang. Ada juga pembedaan dalam praktinya mengenai bagaimana
dividen pada sekuritas ini dilaporkan. IFRS mengharuskan sekuritas mirip utang
diklasifikasikan sebagai liabilitas dan dihitung sama seperti liabilitas.

2. Akuntansi dan Pelaporan Saham Preferen


Akuntansi untuk saham preferen sama seperti saham biasa. Perusahaan mengalokasikan
pendapatan antara nilai par dan premi saham.
(Dr.) Cash
(Cr.) Share Capital – Preference
(Cr.) Share Premium – Preference
Perusahaan mempertimbangkan convertible preference shares sebagai bagian dari
ekuitas. Ketika melakukan konversi saham preferen, tidak ada pembenaran secara teori
untuk mengakui gain/ loss. Perusahaan tidak mengakui gain/ loss ketika persetujuan
dengan pemegang saham dalam kapasitasnya sebagai pemilik bisnis. Perusahaan
menggunakan metode nilai buku (book value method) untuk mencatatnya.
(Dr.) Share Capital – Preference
(Dr.) Share Premium – Conversion Equity
(Cr.) Share Capital – Ordinary
(Cr.) Share Premium – Ordinary (jika ada)
Saham preferen secara umum tidak memiliki jatuh tempo. Oleh karena itu, tidak ada
kewajiban yang sah untuk membayar kepada pemegang saham preferen. Perusahaan
harus mempertimbangkan dividen pada saham preferen sebagai distribusi laba dan
bukan sebagai beban. Perusahaan harus mengungkapkan hak yang bersangkutan
(pertinent right) atas saham preferen yang beredar.

C. Aturan Dividend (Dividend Policy)


Pemegang saham perusahaan memiliki peranan besar dalam menentukan aturan dividen.
Sangat sedikit perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan
laba ditahan yang tersedia secara legal. Alasannya, beberapa pakar hukum mengharuskan
bahwa perusahaan memisahkan modal yang dikontribusi dari distribusi kepada pemegang
saham, untuk melindungi terhadap kerugian oleh kreditor.
1. Kondisi Keuangan dan Distribusi Dividen

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 73
Pengantar Akuntansi II

Perusahaan harus memastikan ketersediaan dana untuk membayar dividen. Perusahan


sebaiknya tidak membayar dividen jika kondisi keuangan saat ini maupun masa depan
tidak menjamin pembagian dividen. Likuiditas perusahaan bisa diukur dengan
ketersediaan modal kerja (working capital) = current asset – current liabilities.
2. Jenis-jenis Dividen
Perusahaan secara umum mendasarkan pembagian dividen pada akumulasi laba (yakni
Retained Earnings) atau beberapa ekuitas lain termasuk Share Premium. Ada 4 jenis:
NB : a. Dividen tunai
Semua jenis b. Dividen properti
dividen, kecuali c. Pencairan dividen
dividen saham, d. Dividen saham
menurunkan total
ekuitas Perusahaan sebaiknya mengungkapkan pencairan dividen (Liquidating dividend, yakni
perusahaan. dividen yang tidak berdasarkan retained earnings) kepada pemegang saham sehingga
mereka tidak salah paham atas sumbernya.
a. Dividen tunai (Cash Dividends)
Jajaran direktur mengusulkan pendeklarasian dividen tunai. Perusahaan
dilarang mengumumkan atau membagikan dividen tunai pada saham
(Dr.) Retained Earnings treasuri. Ada 3 tanggal khusus dalam membagikan dividen:
1) Tanggal pengumuman/ deklarasi (Date of declaration), janji perusahaan
(Cr.) Dividends Payable
untuk membagikan dividen, dicatat sebagai liabilitas (current liabilities)
(or Cash Dividends Declare) 2) Tanggal pencatatan (Date of record), perusahaan mencatat siapa saja yang
berhak mendapat dividen, tidak perlu ayat jurnal
Nilai= (rate x par) x outstanding
(Dr.) Dividends Payable 3) Tanggal pembayaran (Date of payment), pembayaran dividen kepada
(Cr.) Cash pemegang saham yang sah, dicatat sebagai pelunasan utang dividen
Perusahan yang “berkembang”, membayar lebih kecil atau tidak dividen tunai
karena aturan mereka untuk memperluas keuangannya secara cepat. Investor di
perusahaan berkembang berharap harga sahamnya meningkat nilainya. Investor
akan menyadari keuntungannya ketika mereka menjual sahamnya. Banyak
perusahaan lebih fokus kepada peningkatan harga saham, program pembelian
kembali saham, dan laba perusahaan daripada pembayaran dividen.
b. Dividen properti (Property Dividends)
Atau ragam dividen (dividend in kind) adalah utang dividen dalam bentuk aset
dan bukan uang tunai. Bisa berbentuk persediaan, perumahan, atau investasi.
(Dr.) Equity Investments

(Cr.) Unrealized Holding Gain or Loss-Income (jika gain di kredit jika loss di debit,masuk I/S)

(Dr.) Retained Earnings

(Cr.) Property Dividends


1) Date ofPayable (senilai mengemukakan
declaration= FV properti yang akan
nilaidibagikan)
wajar (FV) properti yang
akan dibagikan, mengakui gain atau loss dan mencatat liabilitas
2) Date of record = tidak dijurnal
3) Date of payment= mencatat pembayaran dividen properti

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 74
Pengantar Akuntansi II

(Dr.) Property Dividends Payable (senilai FV properti yang akan dibagikan)

(Cr.) Equity Investments

c. Pencairan dividen (Liquidating Dividends)


Beberapa perusahaan menggunakan jumlah yang dibayarkan kepada pemegang
saham untuk dividen. Tanpa pengungkapan yang jelas atas kenyataan ini,
pemegang saham mungkin secara tak menentu percaya bahwa perusahaan telah
beroperasi pada keuntungan. Untuk menghindari penipuan, kesengajaan atau
tidak, laporan secara jelas atas sumber dari setiap dividen sebaiknya disertakan
pada cek dividen(dividend check).
Dividen yang berdasarkan pada selain laba ditahan (Retained Earnings) disebut
pencairan dividen (Liquidating dividends), mengimplikasikan bahwa dividen
sebagai pengembalian atas investasi pemegang saham dan bukan sebagai laba.
Dengan kata lain, dividen apapun yang tidak berdasarkan laba mengurangi
jumlah yang dibayarkan kepada pemegang saham dan untuk itu diperluas,
ialah liquidating dividend. Perusahaan industri ektraktif mungkin membayar
dividen sama dengan total akumulasi laba dan deplesi. Bagian dividen ini yang
melebihi akumulasi laba menggambarkan pengembalian investasi pemegang
saham.
1) Date of declaration= mencatat jumlah dividen dari laba beserta
pengembalian modal dan mencatat liabilitas
(Dr.) Retained Earnings (bagian laba yang didistribusikan kepada pemegang saham)

(Dr.) Share Premium – Ordinary (senilai pengembalian modal kepada pemegang saham)

(Cr.) Dividends Payable


2) Date of record = tidak dijurnal
3) Date of payment= mencatat pembayaran dividen
(Dr.) Dividends Payable (jumlah yang sama dengan laba+pengembalian modal)

(Cr.) Cash
PT Pengantar Perpajakan memiliki ekuitas pada akhir tahun 2015 sebagai berikut :
Share Capital – Preference, $100 par value, 7% cumulative, 100.000
shares authorized, 30.000 shares issued and outstanding $ 3.000.000
Share Capital – Ordinary, $10 par value, 500.000 shares authorized,
400.000 shares issued 4.000.000 $ 7.000.000
Share Premium – Preference 1.500.000
Share Premium – Ordinary 12.000.000
Share Premium – Treasury Shares 600.000 14.100.000
Retained Earnings 4.500.000
Treasury Shares (50.000 ordinary shares) (4.000.000)
Accumulated Other Comprehensive Income 500.000
Total Equity $ 22.100.000
Pada tahun 2016 membagikan dividen sebagai berikut :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 75
Pengantar Akuntansi II

a. Tanggal 2 Januari mengumumkan pembagian dividen tunai untuk seluruh pemegang


saham sebesar $0,5per lembar saham biasa dan saham preferen senilai dividen tertera
terutang hingga tanggal 30 April atas pencatatan pemilik saham tanggal 25 Maret.
b. Tanggal 3 Mei mengumumkan dividen berupa emas seharga $400.000 yang
memiliki nilai wajar $450.000 untuk didistribusikan tanggal 31 Agustus kepada
pemegang saham yang tercatat tanggal 25 Juli.
c. Tanggal 4 September mengumumkan dividen tunai sebesar $550.000, dengan
catatan bahwa pemegang saham sebaiknya mempertimbangkan dari total laba 2016
sebanyak $1.300.000 maka $200.000 untuk dibagikan dan $200.000 sebagai
pengembalian modal saham preferen serta sisanya untuk saham biasa. Pencatatan
pemegang saham dilakukan tanggal 25 November,dividen dibagikan akhir periode.
Bagaimana pencatatannya? Bagaimana pelaporan ekuitas di neraca tahun2016?
Jawab :

Journal entries
Date Description Dr. Cr.
2016
Jan 2 Retained Earnings 385.000
Dividends Payable 385.000
(preferen = 7% x 100 x 30.000 = $210.000
ordinary = $0,5 x (400.000-50.000) = 175.000
total = $385.000)
Mar 25 No entry
Apr 30 Dividends Payable 385.000
Cash 385.000
May 3 Equity Investments (450.000-400.000) 50.000
Unrealied Holding Gain– Income 50.000
Retained Earnings 450.000
Property Dividends Payable 450.000
July 25 No entry
Aug 31 Property Dividends Payable 450.000
Equity Investments 450.000
Sept 4 Retained Earnings 200.000
Share Premium – Preference 200.000
Share Premium – Ordinary 150.000
Dividends Payable 550.000
Nov 25 No entry
Dec 31 Dividends Payable 550.000
Cash 550.000
Statement of Financial Position, Dec 31, 2016
Share Capital – Preference, $100 par value, 7% cumulative, 100.000
shares authorized, 30.000 shares issued and outstanding $ 3.000.000
Share Capital – Ordinary, $10 par value, 500.000 shares authorized,
400.000 shares issued 4.000.000 $ 7.000.000
Share Premium – Preference * 1.300.000
Share Premium – Ordinary* 11.850.000
Share Premium – Treasury Shares 600.000 13.750.000
Retained Earnings* 4.765.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 76
Pengantar Akuntansi II

Treasury Shares (50.000 ordinary shares) (4.000.000)


Accumulated Other Comprehensive Income 500.000
Total Equity $ 22.015.000
*saldo akhir : Share Premium – Preference = 1.500.000 – 200.000; Share Premium – Ordinary = 12.000.000 – 150.000;
RE = 4.500.000 – 385.000 – 450.000 – 200.000 + 1.300.000

3. Dividen Saham dan Pemecahan Saham


a. Dividen saham (Share Dividends)
Beberapa aturan secara spesifik melarang
Perusahaan tidak mendistribusikan aset. menerbitkan saham dividen kepada saham
Dividen saham adalah penerbitan oleh treasuri. Jika perusahaan menerbitkan
perusahaan dalam hubungan dengan opsi
perusahaan sahamnya sendiri kepada saham pegawai, saham treasuri boleh
pemegang saham pada basis pro rata, tanpa berpartisipasi dalam distribusi. Tetapi tidak
mempertimbangkan pertimbangan apapun. ada manfaat khusus yang tersaji dari
penerbitan saham tambahan ke saham
Beberapa alasan mengapa perusahaan treasuri tanpa tujuan khusus, karena secara
NB :
mendistribusikan dividen saham : esensial saham treasuri sama dengan saham
Pembagian dividen  Bisa mengisyaratkan publisitas yang diotorisasi tetapi belum diterbitkan.
saham tidak
mempengaruhi jumlah karena banyak orang
aset, liabilitas, ekuitas, mempertimbangkan dividen saham sebagai dividen.
maupun proporsi  Harapan untuk menahan laba dalam bisnis dengan mengkapitalisasi
kepentingan pemegang bagian dari laba ditahan (Retained Earnings)
saham di perusahaan
 Untuk meningkatkan kapasitas pasar (marketability) sahamnya, meskipun
kapasitas pasar sering menjadi pertimbangan sekunder
Jurnal berikut menggambarkan reklasifikasi dalam ekuitas:
1) Date of declaration= memindahkan nilai par saham yang diterbitkan
sebagai dividen dari RE kepada saham dan mencatat saham yang akan
dibagikan (Ordinary Share Distrbutable) yang digolongkan ke dalam
bagian ekuitas sebagai tambahan saham biasa, bukan liabilitas.

(Dr.) Retained Earnings (Share Dividend Declare)

(Cr.) Ordinary Share Dividends Distributable (senilai par saham, bukan FV saham)

2) Date of record = tidak dijurnal


3) Date of payment= mencatat pembayaran dividen saham

(Dr.) Ordinary Share Dividends Distributable

(Cr.) Share Capital


Before Dividends After declaration 10% share dividend After declaration and distribution
Share Capital-Ordinary, Share Capital-Ordinary, Share Capital-Ordinary,
100.000 shares, $1 par $100.000 100.000 shares, $1 par $100.000 110.000 shares, $1 par $110.000
Retained Earnings 50.000 OS. Dividends Distributable, Retained Earnings($50.000-10.000) 40.000
10.000 shares, $1 par 10.000
Retained Earnings($50.000-10.000) 40.000
Total Equity $150.000 Total Equity $150.000 Total Equity $150.000

Shareholder interest: Shareholder interest: Shareholder interest:


A. 40.000 shares, 40% interest $ 60.000 A. 40.000 shares, 40% interest $ 60.000 A. 44.000 shares, 40% interest $ 60.000
B. 50.000 shares, 50% interest 75.000 B. 50.000 shares, 50% interest 75.000 B. 55.000 shares, 50% interest 75.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 77
Pengantar Akuntansi II

C. 10.000 shares, 10% interest 15.000 C. 10.000 shares, 10% interest 15.000 C. 11.000 shares, 10% interest 15.000
$150.000 $150.000 $150.000

b. Pemecahan Saham (Share Splits)


Saham yang diterbikan pada harga yang rendah (misal $50 per lembar saham)
bisa dengan mudah memperoleh harga pasar yang lebih tinggi ($200 per lembar
saham). Semakin tinggi harga pasar selembar saham, tetapi, semakin rendah
kemudahan investor dapat membelinya. Pemecahan saham (Share splits) adalah
menurunkan harga pasar per masing-masing lembar saham dan memperluas
distribusi saham. Total ekuitas tidak berubah, sehingga perusahaan tidak perlu
mencatat ayat jurnal untuk pemecahan saham.
Before Split 4-for-1 (4-untuk-1) Perhitungan split 4-for-1 After Split 4-for-1 (4-untuk-1)
Share Capital-Ordinary, Nilai par saham Share Capital-Ordinary,
100.000 shares, $8 par $800.000 = $8 x ¼ = $2 par 400.000 shares, $2 par $800.000
Share Premium-Ordinary 1.200.000 Jumlah lembar saham Share Premium-Ordinary 1.200.000
Retained Earnings 500.000 = 100.000 shares x 4 Retained Earnings 500.000
Total Equity $2.500.000 = 400.000 shares Total Equity $2.500.000

c. Persamaan dan Perbedaan Share Split dan Cash atau Share Dividends
1) Cash Dividends = menurunkan RE, menurunkan Ekuitas, menurunkan
working capital
2) Share Dividends = menurunkan RE, meningkatkan nilai par/ nilai tertera
saham, meningkatkan jumlah saham beredar
3) Share Splits = hanya mempengaruhi jumlah saham beredar (karena
kenaikan jumlah saham beredar diimbangi dengan penurunan nilai par)
Deklarasi dan
Deklarasi Pembayaran Pemecahan
Dampak terhadap : pembayarn
dividen kas dividen kas saham
dividen saham
Retained Earnings Menurun - Menurun -
Share Capital - - Meningkat* -
Share Premium - - - -
Total Equity Menurun - - -
Working Capital (Current Aset-Current Liabilities) Menurun - - -
Total Assets - Menurun - -
Number of shares outstanding - - Meningkat Meningkatkan
*Terhadap nilai par/nilai tertera saham

4. Pengungkapan atas Pembatasan pada Retained Earnings


Pembatasan RE adalah bagian dari RE yang ditahan secara sah yang tidak disediakan
untuk pembayaran dividen. Banyak perusahaan membatasi RE atau dividen tanpa ayat
jurnal. Pembatasan diungkapkan secara terbaik dengan catatan (Notes). Catatan
pengungkapan sebaiknya mengungkapkan sumber pembatasan/pemisahan, provisi
yang bersangkutan, dan jumlah RE yang menjadi subkjek dari pembatasan atau
jumlah yang tidak dibatasi. Pembatasan mungkin berdasarkan retensi atas saldo RE
tertentu, kemampuan untuk menjaga persyaratan modal kerja, tambahan pinjaman, dan
pertimbangan lain. Keadaan yang membuat terjadinya pembatasan RE antara lain :
 Tunggakan pembayaran dividen saham preferen kumulatif
 Kurangnya rasio modal kera yang telah ditentukan dalam indentur

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 78
Pengantar Akuntansi II

 Secara sederhana suara yang diberikan oleh dewan direksi


D. Penyajian dan Analisis (Presentation and Analysis)
1. Penyajian Ekuitas (contoh ada di halaman berikutnya)
a. Neraca (Statement of Financial Position)
Perusahaan harus mengungkapkan hak yang bersangkutan dan keistimewaan
atas beragam sekuritas yang beredar. Semisal, perusahaan harus
NB :
mengungkapkan sbb: dividen dan likuidasi preferen, hak partisipasi, tanggal dan
Restricted Retained
Earnings
harga penarikan, konversi atau permintaan harga dan tanggal yang
(Pembatasan laba bersangkutan, peryaratan dana cadangan, hak suara yang tidak biasa, dan syarat
ditahan) kadang signifikan kontrak untuk menerbitkan saham tambahan. Likuidasi preferen
disebut juga
Restricted Surplus sebaiknya diungkapkan di bagian ekuitas pada neraca, dan bukan pada catatan
(Surplus terbatas) atas laporan keuangan, untuk memperluas kemungkinan dampak dari
pembatasan arus kas masa depan.
b. Penyajian Laporan Perubahan Modal (Statement of Changes in Equity)
Laporan ini termasuk :
1) Total laba komprehensif (Comprehensive Income) pada periode tsb,
NB : memperlihatkan secara terpisah jumlah yang dapat dibagi kepada
Restropective artinya pemilik kepentingan induk dan minoritas
penyesuaian 2) Untuk setiap komponen ekuitas, dampak penerapan restrospektif atau
perhitungan akuntansi uraian restrospektif
di periode lalu, akibat 3) Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara nilai terbawa pada
perubahan pada prinsip
akuntansi yang awal dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan perubahan hasil
digunakan dari: (a) Laba/rugi; (b) setiap item di laba komprehensif lainnya (OCI);
(c) Transaksi dengan pemilik lain dalam kapasitasnya sebagai pemilik

2. Analisis
a. Pengembalian Ekuitas Saham Biasa (Return on Ordinary Share Equity)
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 − 𝑃𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑒 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑𝑠
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑂𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑟𝑦 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑂𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑟𝑦 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟 ′ 𝑠 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
b. Rasio Pembayaran (Payout Ratio)
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑𝑠
𝑃𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 − 𝑃𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑒 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑𝑠

c. Nilai Buku per Saham (Book Value per Share)


𝑂𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑟𝑦 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟 ′ 𝑠 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 =
𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠
Contoh Pelaporan Ekuitas di Neraca (in Million):
Share Capital – Preference, $100 par value, 7% cumulative, 100.000
shares authorized, 30.000 shares issued and outstanding $3.000
Share Capital – Ordinary, $10 par value, 500.000 shares authorized,
400.000 shares issued 4.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 79
Pengantar Akuntansi II

Ordinary Shares Dividends Disributable 500 $ 7.500


Share Premium – Preference 1.300
Share Premium – Ordinary 11.850
Share Premium – Treasury Shares 600 13.750
Retained Earnings* 4.765
Accumulated Other Comprehensive Income (Loss) (500)
Treasury Shares (50.000 ordinary shares) (4.000)
Equity of Shareholders of PT ATM $21.515
Non-controlling Interest (Minority Interest) 300
Total Equity (Dec 31, 2016) $21.815
Contoh Pengungkapan atas pembatasan Retained Earning

Contoh Pelaporan Ekuitas di Laporan Perubahan Modal :

“Dalam mencapai mimpi, ketika kamu berada di titik F sedangkan mereka berada di titik M.
Bukan berarti kita harus berhenti, tetapi yang perlu kita lakukan adalah berusaha tiga kali, atau
lima kali atau lebih dari usaha mereka, bukan berjalan tapi berlari.”

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 80
AKUNTANSI
KEUANGAN
MENENGAH I
BREAKTHROUGH BOOK/

RESUME PERSIAPAN USM


PKN STAN D4 DAN D4
KHUSUS 2017
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Pelaporan Keuangan dan Standar Akuntansi (Financial Reporting and


ting Standards)

Pelaporan Keuangan
dan Standar
Akuntansi

B. Tujuan dari D. Tantangan


A. Pasar Global Pelaporan Keuangan
C. Standar Organisasi
Pelaporan Keuangan

Tujuan dari Pembelajaran bab pertama ini :

A. Mendeskripsikan pentingnya pertumbuhan pasar keuangan global dan hubungannya


terhadap pelaporan keuangan

B. Mengidentifikasi laporan keuangan utama dan cara lain pelaporan keuangan.

C. Menjelaskan bagaimana akuntansi membantu dalam efisiensi penggunaan sumber daya yang
langka.

D. Menjelaskan kebutuhan standar berkualitas tinggi.

E. Mengidentifikasi tujuan pelaporan keuangan.

F. Mengidentifikasi kebijakan-pengaturan badan utama dan peran mereka dalam proses


penetapan standar.

G. Menjelaskan arti dari IFRS.

H. Menjelaskan tantangan yang dihadapi pelaporan keuangan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 81
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

A. Mendeskripsikan pentingnya pertumbuhan pasar keuangan global dan hubungannya


terhadap pelaporan keuangan
Sekilas tentang pasar global
Banyak dari perusahaan besar di dunia sering melakukan transaksi bisnis luar negeri
dibandingkan dengan domestiknya. Sebagai hasil dari globalisasi, terdapat
kemudahan untuk mendapatkan pendanaan yang tidak hanya dari dalam negeri
melainkan luar negeri. Selain itu perusahaan mengakui bahwa akibat transaksi yang
mereka lakukan, mereka membutuhkan seperangkat standar pelaporan keuangan.
Untuk lebih efisien, standar ini tentunya dapat dibandingkan dan menjadi bahan
pertimbangan, sehingga kegunaannya di suatu negara memiliki fungsi yang sama
serta nilainya dapat diperbandingkan dengan negara lain yang mengadopsi standar
tersebut.
Sudah banyak perusahaan besar asing yang namanya ditemukan dalam Bursa Efek
negara lain.

B. Mengidentifikasi laporan keuangan utama dan cara lain pelaporan keuangan


Karakteristik esensial dari akuntansi adalah:
 Identifikasi, pengukuran, dan komunikasi informasi keuangan
 Entitas ekonomi kepada,
 Pihak yang berkepentingan.
Akuntansi keuangan adalah proses menuju akhir dari penyiapan laporan keuangan
pada sebuah perusahaan yang nantinya digunakan oleh pihak internal maupun
eksternal. Pengguna laporan keuangan ini termasuk investor, kreditur, manajer,
serikat kerja, serta pemerintah.
Selain akuntansi keuangan, di perusahaan tentunya membutuhkan akuntansi
manajemen dalam pengelolaan kegiatan usahanya.
Akuntansi manajemen adalah proses mengidentifikasi,mengukur, menganalisis,
dan mengomunikasikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk
merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan operasi perusahaan.
Jenis Laporan Keuangan adalah Statement of Financial Position (Laporan Posisi
keuangan), Income Statement or Statement of Comprehensive Income (Laporan Laba
Rugi atau Laporan Laba Rugi Komprehensif), Statement of Cash Flows (Laporan
Arus Kas), Statement of Changes in Equity (Laporan Perubahan Ekuitas) dan Note
Disclosures (Catatan penjelasan).

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 82
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Setiap Note Disclosure merupakan kesatuan bagian dari setiap laporan keuangan.
Beberapa informasi keuangan lebih baik diberikan atau hanya dapat diberikan
apabila disertai dengan pelaporan keuangan lain tidak hanya laporan keuangan yang
umum.
Contohnya adalah Pernyataan Manajemen, Prospektus, Laporan kepada badan
pemerintah, Berita, Ramalan/Prediksi Manajemen, Dampak Lingkungan, dll.
Perusahaan mungkin harus memberikan informasi-informasi tadi dikarenakan
adanya keputusan pihak yang berwenang, peraturan atau kebiasaan. Mereka juga
menyediakan informasi tambahan tadi karena manajemen berharap untuk
mengungkap hal tadi secara sukarela.

C. Menjelaskan bagaimana akuntansi membantu dalam efisiensi penggunaan sumber


daya yang langka
Sumber daya yang terbatas membuat setiap orang berusaha untuk berhemat dan
memastikan penggunaannya secara efektif. Perkembangan bisnis perusahaan
ditentukan oleh penggunaan sumber daya yang efisien.
Pelaporan Keuangan adalah informasi keuangan sebuah perusahaan yang
digunakan untuk membantu pengguna atau pemangku kepentingan dalam
pengambilan keputusan guna pengalokasian modal.
Pengguna (sekarang dan potensial) adalah investor dan kreditur yang
menggunakan laporan keuangan untuk membuat keputusan dalam pengalokasian
modal.
Alokasi modal adalah proses yang menentukan bagaimana dan berapa modal yang
akan diinvestasikan ke berbagai kepentingan yang saling berkaitan.

D. Menjelaskan kebutuhan standar berkualitas tinggi.


Globalisasi menuntut satu set standar berkualitas tinggi yaitu standar akuntansi
internasional. Beberapa elemen :
1. Seperangkat standar akuntansi yang dibangun berkualitas tinggi oleh badan
pembuat standar.
2. Konsistensi dalam aplikasi dan interpretasi.
3. Pengungkapan umum.
4. Standar audit dan praktek berkualitas tinggi.
5. Pendekatan untuk review dan penegakan hukum.
6. Pendidikan dan pelatihan partisipan pasar.
7. Sistem pengiriman umum (misalnya, Bisnis eXtensible Pelaporan Bahasa-
XBRL).
8. Pendekatan tata kelola perusahaan dan kerangka hukum di seluruh dunia.
E. Mengidentifikasi tujuan pelaporan keuangan.
Tujuan dari pelaporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan tentang
pelaporan entitas atau perusahaan yang berguna untuk investor yang sekarang dan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 83
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

potensial, pemberi pinjaman, dan kreditur lain untuk membuat keputusan dalam
kapasitas mereka sebagai penyedia modal.
Elemen dari tujuan pelaporan keuangan :
a. Tujuan Umum Laporan Keuangan
 Memberikan informasi pelaporan keuangan untuk berbagai pengguna.
 Memberikan informasi yang paling berguna pada biaya paling yang paling
memungkinkan
b. Investor dan Kreditur
Tujuan dari pelaporan keuangan yaitu mengidentifikasi investor dan kreditur
sebagai pengguna utama (Primary users). Mereka digolongkan dalam
kelompok ini karena kebutuhan terhadap informasi keuangan dalam laporan
keuangan yang utama dan segera. Selain itu peran mereka paling signifikan
dalam pengalokasian modal.
c. Perspektif Entitas
Perusahaan dipandang sebagai satuan terpisah dan berbeda dari pemiliknya.
Sedangkan perspektif di mana pelaporan keuangan berfokus pada kebutuhan
penyedia modal adalah perspektif kepemilikan (proprietary perspective).
d. Kegunaan Keputusan
Investor tertarik dalam menilai perusahaan :
 kemampuan untuk menghasilkan arus kas bersih dan
 kemampuan manajemen untuk melindungi dan meningkatkan investasi
penyedia modal.

F. Mengidentifikasi kebijakan-pengaturan badan utama dan peran mereka dalam proses


penetapan standar.
Standar yang diterbitkan oleh berbagi organisasi memiliki ciri tertentu, seperti
principle-based, rule-based, tax-oriented, atau business-based. Organisasi utama
pembuat standar berlokasi di London, Inggris, dengan nama International
Accounting Standard Board (IASB). IASB ini menerbitkan International
Financial Reporting Standards (IFRS). IFRS digunakan lebih dari 115 negara.
2 organisasi yang berperan dalam pembuat standar
internasional adalah International Organization of Securities
Commisions (IOSCO) dan IASB.
1. International Organization of Securities Commisions
(IOSCO)
Asosiasi dari organisasi-organisasi yang mengatur pasar
sekuritas dan keadaan pasar di masa mendatang. IOSCO
tidak menetapkan standar akuntansi dan didedikasikan
untuk memastikan bahwa pasar global dapat beroperasi
secara efisien dan efektif.
2. International Accounting Standard Board (IASB)
Terdiri dari empat organisasi :
 The IFRS Foundation

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 84
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Memberikan pengarahan kepada IASB, IFRS Advisory Council dan


IFRS Interpretations Committee. Dalam hal ini, menunjuk memberi,
meninjau keefektifan dan membantu dalam pendanaan organisasi tadi.
 International Accounting Standards Board (IASB)
Membangun ketertarikan publik, seperangkat standar bermutu tinggi,
mudah pelaksanaannya, dan merupakan standar global dalam pelaporan
keuangan internasional yang bertujuan untuk pembuatan laporan
keuangan.
 IFRS Advisory Council
Memberikan konsultasi pada IASB mengenai kebijakan utama dan
permasalahan teknis.
 IFRS Interpretations Committee (IFRIC)
Membantu IASB untuk identifikasi dalam waktu yang tepat, diskusi, dan
resolusi mengenai permasalahan pelaporan keuangan dalam kerangka
IFRS.

Proses IASB

Proses IASB dalam menetapkan standar akuntansi keuangan memiliki unsur-unsur sebagai
berikut :

1. Badan pembuat/penetapan standar yang independen;

2. Proses menyeluruh dan sistematis untuk mengembangkan standar;

3. Keterlibatan dengan investor, regulator, pemimpin bisnis, dan profesi akuntansi


global pada setiap tahap proses;

4. Upaya kolaborasi dengan komunitas penetapan standar di seluruh dunia.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 85
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Tahapan selama proses penetapan standar :

Research – Discussion paper – Preliminary views – Exposure Draft – Standard

Jenis Penetapan Standar

IASB menerbitkan 3 tipe penetapan standar:

 International Financial Reporting Standards.


Standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh IASB. Sebelum IASB (di
mana IASB terbentuk tahun 2001), badan penetapan standar level internasional
adalah International Accounting Standard Committee (IASC) yang
menerbitkan International Accounting Standard (IAS). IASC telah
menerbitkan sebanyak 41 IAS yang mana telah diamandemen oleh IASB.
Hingga saat ini IASB sendiri telah menerbitkan 13 standar.
 Conceptual Framework for Financial Reporting.
Menetapkan tujuan fundamental dan konsep di masa mendatang yang badan
gunakan dalam pengembangan standar pelaporan keuangan di masa datang.
Walaupun Kerangka konseptual ini bukan merupakan IFRS dan juga tidak
didefinisikan sebagai standar dalam pengukuran khusus atau pengungkapan
masalah. Namun, kerangka konseptual ini tidak mengesampingkan standar
akuntansi keuangan.

 International Financial Reporting Standards Interpretations.


Diterbitkan oleh IFRS Interpretations Committee. Interpretasi ini mencakup
masalah-masalah yang baru namun belum dibahas dalam IFRS dan masalah-
masalah karena adanya ketidakpuasan interpretasi yang telah ada.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 86
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

G. Menjelaskan arti dari IFRS.

Hirarki IFRS

Beberapa perusahaan menyatakan bahwa mereka menyiapkan laporan keuangan mereka


yang sedang dalam penyesuaian dengan IFRS, yang harus menggunakan semua standar
dan interpretasi. Hirarki berikut ini untuk menentukan pengakuan, penilaian, keperluan
pengungkapan yang seharusnya digunakan. Perusahaan untuk pertama kali melihat ke :

1. International Financial Reporting Standards; International Accounting


Standards dan IFRS Interpretations.

2. Kerangka Konseptual untuk Pelaporan Keuangan; dan

3. Penetapan dari badan lain pembuat standar yang menggunakan kerangka


konseptual yang sama (contoh U.S. GAAP)

H. Menjelaskan tantangan yang dihadapi pelaporan keuangan.


1) IFRS dalam lingkungan politik
Dalam penerbitan IFRS terkadang dipengaruhi oleh tekanan politik. Dan bukan berarti
setiap politik yang ada bernilai negatif. Namun dalam pelaksanaannya politik yang
mempengaruhi IFRS ini harus memenuhi syarat yaitu dengan mempertimbangkan
konsekuensi ekonomi (economic consequences) dari beberapa aturan di akuntansi dan
standar yang ada nantinya tidak dimaksudkan untuk kepentingan politik/subjektif.
2) Kesenjangan harapan
Apa yang masyarakat pikirkan bahwa apa yang seharusnya akuntan lakukan dan apa
yang akuntan pikirkan mengenai apa yang mereka bisa lakukan dengan kapasitas
mereka.
3) Masalah pelaporan keuangan yang signifikan
a. Pengukuran Non-Keuangan (Non-financial Measurement)
Pelaporan keuangan tidak menyediakan informasi mengenai beberapa performa yang
penting yang digunakan oleh manajemen, seperti indeks kepuasan pelanggan, tingkat
retur pembelian yang ada.
b. Informasi perusahaan di masa mendatang (Forward-looking Information)
Laporan keuangan tidak berhasil memberikan informasi ke depan yang dibutuhkan
oleh investor dan kreditur yang ada sekarang dan potensial bagi perusahaan.
c. Aset lunak (Soft Assets)
Laporan keuangan terfokus pada aset fisik seperti persediaan, bangunan, dan aset
berbentuk yang lainnya, namun tidak menyediakan informasi mengenai aset lunak
atau aset tidak berwujud. Contohnya seperti brand yang dimiliki perusahaan, prestasi
dan kemampuan karyawannya.
d. Aktualitas
Perusahaan hanya menyiapkan laporan keuangan secara kuartalan dan diaudit
keuangannya secara tahunan. Sehingga informasi laporan keuangan yang tersedia
sedikit hingga tidak tepat waktu.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 87
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Tantangan yang ada tentunya akan dihadapi para akuntan dalam menyediakan
informasi yang dibutuhkan untuk efisiensi proses alokasi modal. Ketika terjadi
perubahan diharapkan dapat menjadi tanda yang positif seperti :
 Beberapa perusahaan secara sukarela mengungkap informasi yang dianggap
relevan kepada para investor. Contoh beberapa perusahaan perbankan sekarang
menyajikan data pada pertumbuhan pinjaman, kualitas kredit, efisiensi operasi,
manajemen modal, strategi manajemen.
 Pada awalnya, perusahaan menggunakan internet dalam memberikan data
keuangan yang terbatas. Sekarang, kebanyakan perusahaan mempublikasikan
laporan tahunan dalam berbagai format di web.
 Kebanyakan standar akuntansi sekarang meminta untuk mencatat atau
menyajikan informasi dari nilai pasar (fair value).
4) Etika dalam lingkungan akuntansi keuangan
Perusahaan yang berkonsentrasi pada "memaksimalkan apa yang menjadi fokusnya,"
"menghadapi tantangan kompetisi," dan "menekankan hasil jangka pendek”
menyebabkan akuntan dalam lingkungan konflik dan tekanan. IFRS tidak selalu
memberikan jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi akuntan. Sehingga
melakukan hal yang benar tidak selalu mudah atau jelas.
5) Konvergensi Internasional
Konvergensi menuju seperangkat standar pelaporan keuangan yang berkualitas tinggi
memiliki kemungkinan. Beberapa contoh di mana konvergensi dapat terjadi.
 China melakukan pembaharuan sistem pelaporan keuangan dengan pendekatan
yang disebut proses konvergensi yang berkelanjutan. Tujuannya adalah
menghilangkan perbedaan standar awal mereka dengan IFRS.
 Jepang memperbolehkan penggunaan IFRS untuk perusahaan domestik. Jumlah
perusahaan yang memilih menggunakan IFRS diharapkan dapat meningkat
secara substansial dalam waktu yang dekat.
 IASB dan FASB menghabiskan sekitar 12 tahun untuk menyatukan standar-
standar mereka. Kedua badan tersebut baru saja menerbitkan standar baru
mengenai revenue recognition dan dengan segera akan diikuti oleh standar
substansial yang lain mengenai instrumen dan akuntansi sewa-menyewa.
Regulator dari U.S. dan Eropa menyetujui untuk mengakui setiap standar
masing – masing untuk penyertaan dalam berbagai bursa sekuritas di dunia.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 88
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (Conceptual Framework for


Financial Accounting)
1. Pengertian
Kerangka konseptual adalah menetapkan konsep-konsep yang mendasari laporan keuangan. Kerangka
konseptual berguna untuk mengatur tubuh dari konsep dan memungkinkan IASB menerbitka pernyataan
lebih yang berguna dan konsisten dari waktu ke waktu.

Kerangka konseptual mempunyai 3 tingkatan

1. Tingkat pertama = Tujuan dasar


2. Tingkat kedua = karakteristik kualitatif dan elemen laporan keuangan
3. Tingkat ketiga = pengakuan, pengukuran, dan konsep pengungkapan

2. Tujuan Laporan keuangan


- Menyediakan dan menyajikan info tentang posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
untuk pengambilan keputusan
3. Karakteristik Kualitatif Lapora Keuangan

- Dapat dipahami (Understandability)


- Relevan (Relevance)
- Materialitas (Materiality)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 89
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

- Keandalan (Reliability)
- Penyajian yang Jujur (Faithful Presentation)
- Substansi mengungguli bentuk (Subtance over Form)
- Netralitas (Neutrality)
- Pertimbangan yang Sehat (Prudence)
- Kelengkapan (Completeness)
- Dapat Dibandingkan (Comparability)
4. Konsep-konsep dasar pada level 2

- Relevansi adalah salah satu dari kualitas mendasar yang membuat informasi akuntansi berguna
untuk pengambilan keputusan
- Predictive value adalah inout informasi yang dapat digunakan oleh investor untuk mengukur
ekpektasi di masa depan
- Confirmatory value adalah informasi yang sesuai untuk memebantu pengguna untuk mngecek atau
memebearkan ekpektasi sebelumnya (melihat kebelakang)
- Materiality adalah kondisi informasi yang memepengaruhi pengambilan keputusan
- Veriability adalah kondisi informasi yang dapat atau sudah diperiksa oleh ihak lain sehingga terdapat
kata sepakat antar individu
- Understandability adalah kondidi dimana pengguna dapat memahami maksud informasi
5. Elemen-elemen dasar

 Asset ialah sumber daya ekonomi yang kita miliki yang mempunyai future benefits.

 Kewajiban ialah pengorabanan ekonomi yang mungkin terjadi dimasa depan yang timbul dari
kewajiban berjalan sebuah entitas tertentu.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 90
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

 Ekuitas ialah kepentingan residu dalam aktiva sebuah entinitas setelah dikurangi kewajibannya .

 Investasi oleh pemilik ialah kenaikan aktiva bersih sebuah perusahaan yang di timbulkan oleh
transfer sesuatu yang bernilai dari entinitas lain kepada perusahaan tersebut untuk menaikan
kepentingan pemilik di dalamnya.

 Pendapatan ialah arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entinitas atau pelunasan
kewajiban selama suatu periode.

 Keuntungan ialah kenaikan ekuitas bersih sebauah perusahaan yang ditimbulkan transaksi
peripheral dan insidentil dari semua transaksi atau kejadian lainnya.

 Kerugian ialah penurunan ekuitas bersih sebuah perusahaan yang di ditimbulkan transaksi
peripheral dan insidentil dari semua transaksi atau kejadian lainnya.
6. Asumsi-Asumsi Akuntansi
a. Asumsi dasar
- Economic Entity – perusahaan yang kegiatannya terpisah antara pemilik dan unit bisnisnya sendiri.
- Going Concern – perusahaan mampu bertahan cukup lama untuk memenuhi tujuan dan komitmen.
- Monetary Unit – uang adalah yang paling mendominasi.
- Periodicity - perusahaan dapat membagi kegiatan ekonomi ke dalam periode waktu.
- Accrual Basis of Accounting – transaksi dicatat dalam periode dimana peristiwa terjadi.
7. Principle (level 3)
Measurement

 Cost umumnya dianggap menjadi representasi dari jumlah yang dibayar untuk item tertentu.

 Fair value adalah "nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, kewajiban diselesaikan, atau
instrumen ekuitas yang diberikan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan
berkeinginan untuk brtransaksi dalam waktu yang relatif lama."
8. Prinsip-prinsip akuntansi
a. Revenue Recognition - Pendapatan harus diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomis
masa depanakan mengalir ke perusahaan dan pengukuran yang dapat diandalkan dari
jumlahpendapatan dimungkinkan.
b. Expense Recognition - arus keluar atau "pengurasan habis" aset
dapat menimbulkan kewajiban (atau kombinasi keduanya) selama periode sebagai akibat
dari memberikan atau menghasilkan barang dan / atau penyerahan jasa.

c. Full Disclosure Memberikan informasi yang cukup penting untuk mempengaruhi penilaian dan
keputusan pengguna informasi.
Disediakan oleh:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 91
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

 Laporan Keuangan

 Catatan Atas laporan Keuangan

 Informasi Tambahan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 92
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

sistem informasi akuntansi (Accounting Information System)


sistem informasi akuntansi adalah sistem pengumpulan dan pemrosesan data tarnssaksi serta pebyebaran
informasi keuangankepadapihak-pihak yang berkepentingan.

Hubungan antara Assets, Liabilities dan ekuitas

Persamaan harus seimbang pada setiap transaksi. Untuk setiap Debet harus ada Kredit.

Financial Statements and Ownership Structure

Struktur kepemilikan menentukan jenis account yang merupakan bagian dari bagian ekuitas.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 93
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Laporan Keuangan dan Struktur Kepemilikan

Siklus Akuntansi

Langkah-langkah ini adalahprosedur akuntansi yang biasanya digunakan oleh perusahaan untuk mencatat
transaksi dan membuat laporan keuangan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 94
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

1. Mengidentifikasi dan Mencatat Transaksi

Suatu item harus diakui dalam laporan keuangan jika memenuhi kriteria unsur laporan keuangan, dapat
diukur, dan relevan serta handal. Semua kejadian yang mempengaryhi posisi keuangn perusahaan harus
dicatat .

2. Pembuatan jurnal

General Journal – sebuah catatan kronologis dari transaksi.

Journal Entries - Dicatat dalam jurnal.

Contoh:

September 1: Pemegang Saham menginvestasikan uang tunai $ 15.000 dalam perusahaan dengan
imbalan saham biasa.

3. Posting
Posting – proses mentransfer dari jurnal ke buku besar.

Perlu diingat bahwa setiap jurnal mempengaruhi satu atau lebih dari item berikut: aktiva,
Proses posting juga dapat dilakukan menggunakan T-account.
kewajiban, ekuitas, pendapatan, atau beban.

4. Neraca Saldo

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 95
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Trial Balance – Daftar ke rekening dan keseimbangan; digunakan untuk membuktikan persamaan
saldo debit dan kredit.

5. Adjusting Entries
Ini dimungkinkan :
Laporan posisi keuangan yang tepat seperti aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal
laporan.
Laporan laporan laba rugi pendapatan yang tepat dan biaya periode berjalan
 Revenues dicatat dalam periode di mana mereka diterima.
 Expenses diakui pada periode terjadinya.
Tipe Jurnal penyesuaian

Penyesuaian untuk “Prepaid Expenses”

Pembayaran kas yang dicatat sebagai aset karena layanan atau manfaat akan diterima di masa depan.
Singkatnya Cash Payment before expense recorded.

Pioneer membeli perlengkapan iklan seharga


$ 25.000 pada tanggal 5 Oktober. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pembelian persediaan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 96
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Penyesuaian Untuk “Unearned Revenues”

Penerimaan kas yang dicatat sebagai kewajiban karena pendapatan belum diterima. Singkatnya cash receipt
before revenue recorded.

Unearned Revenue. Pioneer Advertising menerima $ 12.000 pada tanggal 2 Oktober dari KC untuk layanan
iklan diharapkan akan selesai pada 31 Desember. Tampilkan ayat jurnal untukmencatat
penerimaan Oktober 2.

Penyesuaian Untuk accruals

Accruals are either

 Pendapatan yang masih harus dibayar or

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 97
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

 Biaya yang masih harus di bayar.

Adjusting Entries for “Accrued Revenues”

Pendapatan yang diperoleh tetapi belum diterima secara tunai atau dicatat. Revenue recorded before cash
receipt.

Penyesuaian untuk “Accrued Revenues”

Penyesuaian Untuk “Accrued Expenses”

Beban yang terjadi namun belum dibayar tunai atau dicatat. Expenses recorded before cash receipt.

Accrued Interest Pioner telah menandatangani wesel bayar senilai $ 50.000 selama 3 bulan dengan bunga
12%. Dengan catatan dalam setahun bunganya adalah 12%. Tiga faktor menentukan
jumlah akumulasi bunga:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 98
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

6. Persiapan Pembuatan Laporan Keuangan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 99
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 100
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

7. Jurnal Penutup
Untuk mengurangi saldo
income statement akun
(revenue dan expense) harus
nol.
Untuk mentransfer rugi
bersih pendapatan atau bersih
terhadap ekuitas.
Laporan posisi keuangan
(asset, liability, dan equity)
rekening tidak ditutup.
Dividen ditutup langsung
ke akun Saldo Laba.

8. Neraca Saldo setelah


Penutupan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 101
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

9. Membalikan Entry
Setelah menyiapkan laporan keuangan dan menutup buku, sebuah perusahaan dapatmembalikkan
beberapa jurnal penyesuaian sebelum mencatat transaksi regulerperiode berikutnya.

Ringkasan Siklus Akuntansi


1. Masukkan periode transaksi dalam jurnal yang sesuai.
2. Posting dari jurnal ke buku besar (atau ledger).
3. Buat neraca saldo disesuaikan (Trial Balance).
4. Siapkan jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar .
5. Buat neraca saldo setelah disesuaikan (adjusted trial balance).
6. Siapkan laporan keuangan dari neraca saldo kedua.
7. Siapkan ayat jurnal penutup dan posting ke buku besar .
8. Buat neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance).
9. Siapkan ayat jurnal pembalik (opsional) dan posting ke buku besar .

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 102
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Income Statement
1. Pengertian
Laporan Laba Rugi Comprehensive adalah laporan yang mengukur keberhasilan kinerja perusahaan selama
periode tertentu. Informasi tentang kinerja perusahaan digunakan untuk menilai dan memprediksi jumlah dan
waktu atas ketidakpastian arus kas masa depan.

Laporan Laba Rugi Komprehensif berguna untuk

a. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan


b. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan
c. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan
Limitation income statment

a. Penghasilan atau beban yang tidak dapat diukur dengan pasti, tidak dilaporkan dalam laporan laba
rugi
b. Tergantung penggunaan metode akuntansi yang digunakan
c. Terpengaruhi oleh pertimbangan manajemen
Kualitas Laba

Perusahaan dapat melakukan manajemen laba untuk tujuan tertentu seperti memenuhi ekspektasi investor
maupun kreditur serta menaikan kompensasi manajemen. Manajemen laba adalah kondisi memanipulasi
laporan laba untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Elemen laporan Laba Rugi Komprehensif


 Total Laba Rugi Komprehensif
adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang berasal dari transaksi dan peristiwa lain, tidak termasuk
transaksi pemilik.

Total Laba rugi komprehensif dibagi menjadi:

1. Komponen “laba rugi”


Laba rugi adalah total pendapatan dikurangi beban, yang tidak termasuk dalam komponen
pendapatan komprehensif lain.

2. Komponen “pendapatan komprehensif lain”


Pendapatan komprehensif lain berisi pos-pos pendapatan dan beban yang tidak diakui di dalam
laba rugi, sebagaimana disyaratkan oleh SAK lainnya. Pendapatan komprehensif lain terdiri atas perubahan
dalam surplus revaluasi aset tetap dan aset tak berwujud serta kentungan dan kerugian aktuarial atas program
manfaat pasti yang diakui.

Notes:

 Surplus revaluasi : Nilai revaluasi – nilai tercatat aset tetap dan aset tak berwujud yang diukur
menggunakan model revaluasi

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 103
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

 Penghasilan
Adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi yang menyebabkan kenaikan ekuitas
dalam bentuk penambahan atau pemasukan aset atau penurunan liabilitas, yang tidak berasal dari kontribusi
pemilik modal.

3. Format Laporan Laba-Rugi


Unsur-unsur laporan laba rugi

a. Penghasilan meliputi pendapatan (revenue) dan keuntungan (gain).

 Pendapatan – aktivitas operasi utama perusahaan.

 Keuntungan – transaksi insidental di luar transaksi perusahaan yang menghasilkan


pendapatan.

Akun Pendapatan Akun Keuntungan


Penjualan Keuntungan dari pelepasan aset tetap
Pendapatan Jasa
Pendapatan Bunga Keunrungan yang belum direalisasi dari efek
Pendapatan dividen tersedia untuk dijual
Pendapatan sewa

b. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi, yang menyebabkan
penurunan aset neto (ekuitas), dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aset atau
bertambahnya liabilitas, yang bukan termasuk distribusi kepada pemilik.
Beban meliputi beban (expense) dan kerugian (loss).

 Beban – aktivitas operasi utama perusahaan.

 Kerugian – transaksi insidental di luar transaksi perusahaan.


Akun Beban

 Beban Pokok Penjualan (COGS)


 Beban depresiasi
 Beban Bunga
 Beban sewa
 Beban Gaji

4. Format Laporan laba rugi tunggal

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 104
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 105
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Penjelasan:

Pendapatan adalah jumlah pendapatan neto, yang terdiri atas penjualan, setelah dikurangi dengan diskon
dan retur penjualan selama periode laporan.

Beban pokok penjualan menunjukkan beban pokok penjualan yang berkaitan langsung untuk menghasilkan
penjualan selama periode pelaporan.

Laba bruto berasal dari pendapatan dikurangi dengan beban pokok penjualan.

Biaya distribusi berisi informasi tentang beban yang terjadi akibat upaya perusahaan mendapat penjualan
selama periode laporan.

Beban administrasi berisi informasi beban umum administrasi selama periode laporan.

Beban lain-lain mencakup transaksi selama periode laporan yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
pendapatan dan beban. Ex: keuntungan dan kerugian dari penjualan aset tetap dan penurunan nilai aset,
pendapatan lain (sewa, deviden, bunga).

Beban Pendanaan merupakan pos terpisah untuk menampung informasi biaya pendanaan perusahaan, yaitu
beban bunga selama periode laporan.

Laba sebelum pajak merupakan total laba sebelum pajak penghasilan.

Beban pajak penghasilan merupakan beban pajak penghasilan yang kenakan terhadap laba sebelum pajak
penghasilan.

Laba tahun berjalan merupakan hasil neto laba perusahaan selama satu periode.

Kepentingan nonpengendali menyajikan alokasi laba tahun laba tahun berjalan dan alokasi laba
komprehensif kepada hak minoritas atau entitas non pengendali.

Laba per saham merupakan jumlah laba periode berjalan per lembar saham yang beredar.

5. Laporan Laba Rugi Komprehensif Bentuk Ganda


Pos minimum yang harus disajikan dalam laba rugi terpisah ketika menggunakan format bentuk ganda, yaitu:

1. Pendapatan;
2. Biaya pendanaan;
3. Bagian laba atau rgi dari entitas asosisi dan ventura yang menggunakan metode ekuitas;
4. Beban pajak;
5. Jumlah laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan dan keuntungan kerugian setelah pajak
dari pelepasan aset dalam rangka operasi yang dihentikan;
6. Laba rugi.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 106
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Pos yang tidak disajikan dalam laporan laba rugi terpisah, kemudian disajikan dalam laporan
kedua, yaitu laporan laba rugi komprehensif.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 107
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Notes:

Fomat laporan laba rugi

1. Sales/Revenue
2. Cost of Goods Sold / Cost of Service
Gross Profit
3. Selling expense
4. Administratif or general expense
5. Other Income and expenses (interest revenue)
Income from operation

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 108
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

6. Financing cost (interest expense)


Income before income tax
7. Income tax
Income from continuing operations
8. Discontinued operations
Net income
9. Non-Controlling interest
10. Earnings per share

7. Penyajian Operasi dihentikan (discontinued operation)


Operasi dihentikan adalah komponen dalam perusahaan yang dilepas atau dimiliki untuk dijual,
yang biasanya merupakan:

1. Lini bisnis terpisah yang mewakili lini usaha atau area geografis oprasi utama yang terpisah.
2. Bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau area geografis
operasi utama yang terpisah.
3. Akuisisi untuk dijual kembali, yaitu entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan
dijual kembali.
8. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas harus berisi informasi:
a. Total laba rugi komprehensif, dengan penyajian terpisah untuk jumlah yang dialokasikan untuk
pemilik induk perusahaan dan alokasi untuk kepentingan nonpengendali.
b. Dampak dari setiap pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian kembali untuk setiap
komponen ekuitas. Biasanya ditunjukkan dengan penyesuaian terhadap saldo laba (retained
earning) awal periode.
c. Rekonsiliasi atas perubahan selama periode berjalan untuk setiap komponen ekuitas yang
dihasilkan dari laba atau rugi setiap pos dari pendapatan komprehensig lain, serta transaksi
dengan pemilik, seperti tambahan modal atau penarikan.
d. Dividen yang diakui dan jumlah dividen per saham. Pos ini dapat juga disajikan pada catatan
atas laporan keuangan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 109
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas (Statement of Financial


Position and Statement of Cash Flows)

Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Arus Kas

A. Laporan Posisi B. Laporan Arus Kas C. Informasi Tambahan


Keuangan

Tujuan dari Pembelajaran Bab 5 :

A. Memahami kegunaan dan keterbatasan laporan posisi keuangan.

B. Menjelaskan elemen dan pengklasifikasian dalam laporan posisi keuangan.

C. Menyiapkan laporan posisi keuangan yang telah diklasifikasikan menggunakan akun dan
laporan yang sesuai format.

D. Menjelaskan tujuan dan kegunaan laporan arus kas.

E. Mengidentifikasi isi laporan arus kas.

F. Mengetahui dasar-dasar menyusun laporan arus kas.

G. Memahami kegunaan dari laporan arus kas.

H. Menentukan informasi tambahan yang memerlukan catatan penjelas.

I. Mendeskripsikan teknik penyajian yang utama untuk laporan keuangan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 110
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

A. Memahami kegunaan dan keterbatasan laporan posisi keuangan


Statement of Financial Position, juga biasa disebut dengan balance sheet adalah sarana
untuk melaporkan aset, liabilitas dan ekuitas pada tanggal tertentu yang memberikan
informasi tentang sumber daya, kewajiban kepada kreditur, dan ekuitas sumber daya
bersih.Laporan ini membantu dalam memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus
kas masa depan.

Kegunaan (Usefullness)
Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk
menilai risiko-risiko entitas dan arus kas masa depan.
Kegunaan laporan posisi keuangan bagi pengguna laporan
keuangan adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan tingkat pengembalian.
2. Mengevaluasi struktur pendanaan
3. Menilai risiko dan arus kas masa depan.
4. Menganalisis perusahaan mengenai:
 Likuiditas
Banyaknya waktu yang diperkirakan sampai aset direalisasi atau dikonversikan
menjadi kas; atau sampai utang dilunasi.
Pemilik saham menilai likuiditas untuk mengevaluasi kemungkinan dari kas
dividen di masa depan atau pembelian kembali saham. Semakin besar
likuiditasnya, semakin kecil risiko kegagalan dalam pembayaran.
 Solvabilitas
Kemampuan perusahaan untuk membayar liabilitas
mereka ketika jatuh tempo. Contoh ketika perusahaan
dengan liabilitas jangka panjang yang banyak memiliki
solvabilitas yang lebih rendah dibandingkan perusahaan
dengan liabilitas jangka panjang yang lebih sedikit
karena liabilitas dengan jumlah yang banyak relatif lebih
berisiko karena mereka akan membutuhkan lebih banyak
aset mereka untuk dicairkan yang digunakan untuk pembayaran bunga serta
pokok pembayaran liabilitas.
 Fleksibilitas Keuangan
Likuiditas dan solvabilitas mempengaruhi fleksibilitas keuangan perusahaan
yang mana mengukur kemampuan perusahan dalam mengambil langkah untuk
mengubah jumlah dan pemilihan waktu arus kas yang dapat menangani
kebutuhan dan kesempatan yang tak terduga.

Keterbatasan (Limitations)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 111
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

1. Pilihan pengukuran beberapa aset tertentu berdasarkan biaya perolehan (historical


cost) atau biaya perolehan terdepresiasi, bukan pada nilai kininya, sehingga tidak
mencerminkan nilai wajar dari aset.
2. Beberapa pengukuran nilai untuk beberapa unsur di laporan posisi keuangan
melibatkan pertimbangan dan estimasi.
3. Rekayasa keuangan yang sering kali memungkinkan dilakukan untuk menghasilkan
pembiayaan off-balance sheet.

B. Menjelaskan elemen dan pengklasifikasian dalam laporan posisi keuangan

Klasifikasi dalam laporan posisi keuangan

Perusahaan sebaiknya melaporkan dan menggolongkan tiap item dengan rincian yang cukup
dengan maksud agar pengguna dapat menilai jumlah,pemilihan waktu, fleksibilitas
keuangan, profitabilitas, dan risiko.

Aset dan liabilitas diklasifikasikan dengan suatu cara yang dapat memfasilitasi pengguna
untuk dapat mengevaluasi struktur modal entitas, likuiditas, solvabilitas dan fleksibiltas
keuangan, sehingga aset dan liabilitas diklasifikasikan berdasarkan karakteristik operasi
perusahaan. Contohnya :

1. Aset dan liabilitas dengan karakteristik perbedaan likuiditas. Seperti memisahkan kas
dengan persediaan barang dagang.
2. Aset dibedakan berdasarkan fungsi yang diperlukan dalam perusahaan apakah
termasuk di dalam operasi perusahaan atau kegunaan yang lain. Contoh aset yang
masuk investasi dengan aset yang dimaksudkan untuk dicadangkan / restriksi seperti
fasilitas leasing.
3. Liabilitas dibedakan berdasarkan jumlah, sifat, dan pemilihan waktu.

Elemen Laporan Posisi Keuangan :

 Aset merupakan sumber daya dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu yang mana manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dapat diterima
entitas.

 Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi.

 Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua liabilitas.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 112
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Klasifikasi dalam Laporan Keuangan

1. Aset Tidak Lancar (Non-current Assets)


a) Investasi Jangka Panjang (Long-Term Investments)
 Investasi dalam saham (Investment in securities), seperti obligasi, saham
ordinary, wesel jangka panjang.
 Investasi dalam aset berwujud tidak digunakan dalam operasi perusahaan
(Investment in tangible assets not currently used in corporations) seperti
land held for speculation.
 Investasi yang ditetapkan dengan dana khusus (Investment set aside in
special funds). Seperti sinking fund, dana pensiun, atau plant expansion
fund.
 Investasi dalam perusahaan non konsolidasi (Investment in non-
consolidated subsidiaries or associated companies)

Investments in Debt and Equity Securities

Portofolio Jenis Valuasi Klasifikasi

Held for Collection Utang (Debt) Nilai Perolehan yang Lancar atau tidak lancar
diamortisasi

Trading Utang (Debt) atau Nilai Pasar Lancar


Ekuitas (Equity)

Available for Sale Utang (Debt) atau Nilai Pasar Lancar atau tidak lancar
Ekuitas (Equity)

Non Trading Ekuitas (Equity) Nilai Pasar Lancar atau tidak lancar

b) Property, Plant and Equipment

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 113
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Aset yang bersifat tahan lama dan digunakan dalam operasi reguler
perusahaan.
Properti (kekayaan) fisik seperti tanah, bangunan, mesin, furnitur,
peralatan, sumber daya yang tidak dapat perbaharui (hutan, mineral). Kecuali
tanah, sebagian besar aset tersebut dapat disusutkan (contoh: gedung) atau
dideplesikan (contoh: cadangan minyak).
c) Intangible Assets
Aset yang tidak memiliki substansi fisik (tanpa wujud fisik) dan bukan
merupakan instrumen keuangan.
Hak paten, hak cipta, waralaba (franchise), goodwill, merek dagang, nama
dagang, dan daftar pelanggan. Diamortisasi selama masa manfaatnya yang
terbatas.
Secara periodik umur aset tak berwujud dinilai berdasarkan penurunan nilai
(impairment) yang terjadi.
d) Other Assets
Item-item yang sangat bervariasi dalam praktek. Meliputi: Beban dibayar
dimuka dalam jangka panjang, Piutang tid ak lancer, Aset dalam dana
khusus, Properti yang dimiliki untuk dijual, dan Kas atau sekuritas yang
dibatasi
2. Aset Lancar (Current Assets)
Aset Lancar adalah kas dan aset lain yang perusahaan harapkan dikonversikan
menjadi kas, dijual atau digunakan dalam setahun atau siklus operasi perusahaan,
yang mana yang lebih panjang. Siklus operasi adalah waktu rata-rata yang
dibutuhkan perusahaan antara dari perolehan bahan baku dan perlengkapan dengan
menerima kas dari penjualan produk atas bahan dan perlengkapan tadi. Jadi siklus
operasi dimulai dari kas melalui persediaan, produksi, piutang lalu kembali ke kas.

Sebuah perusahaan tidak akan melaporkan beberapa item diatas sebagai aset lancar
apabila diperkirakan tidak digunakan dalam satu tahun atau satu siklus operasi
perusahaan. Misalnya, jika perusahaan memperkirakan sebuah aset untuk diubah
menjadi kas atau untuk pembayaran liabilitas lancar dalam waktu setahun atau satu
siklus operasi perusahaan, yang mana yang lebih lama, maka termasuk menjadi
bagian aset lancar. Memerlukan interpretasi dalam penggolongannya. Seperti dalam
penggolongan investasi non trading apakah termasuk aset lancar atau tidak lancar,
tergantung maksud dari manajemen.
Bagian-bagian dari aset lancar :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 114
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

a) Persediaan (Inventories)
Agar dapat menyajikan nilai persediaan dengan baik, perusahaan
menggunakan basis penilaian (seperti lower-of-cost-or-net-realizable-value)
dan asumsi arus biaya yang digunakan (contohnya FIFO atau average cost)
b) Receivables
Akun ini harus disajikan dengan jelas dalam mengantisipasi adanya kerugian
akibat adanya kemungkinan tak tertagih, termasuk memastikan jumlah dan
asal piutang apakah itu dari trading atau non-trading, apakah piutang itu
digunakan untuk dijaminkan untuk hal lain atau tidak.
c) Beban dibayar dimuka (Prepaid Expenses)
Perusahaan menggolongkannya sebagai sebagai aset lancar karena dalam
pembayarannya akan menggunakan kas dalam jangka waktu setahun atau
siklus operasi perusahaan. Pelaporan dari beban dibayar dimuka ini pada
jumlah yang masih tersisa atau belum digunakan dalam kegiatan operasi
perusahaan. Contoh dari golongan beban dibayar dimuka yaitu prepaid taxes,
prepaid advertising, prepaid rent, dan lainnya.
d) Investasi Jangka Pendek (Short-Term Investments)
Sebah perusahaan sebaiknya menyajikan trading sekuritas (baik debt atau
equity) sebagai bagian dari aset lancar. Penggolongan non trading investasi
berdasarkan keadaan dari investasi itu sendiri.
Untuk investasi held for collection atau held to maturity disajikan
berdasarkan nilai wajar (at cost), untuk semua investasi trading adalah senilai
nilai pasar (at fair value).
e) Kas (Cash)
Kas umumnya terdiri dari currency dan demand deposit . Setara kas memiliki
jangka waktu yang pendek, seperti investasi dengan likuiditas tinggi yang
akan jatuh tempo dalam kurang lebih 3 bulan.

3. Equity
EQUITY SECTION
Share Capital Saham yang diterbitkan dengan nilai par atau stated value.
Terdiri saham biasa dengan saham preferens. Nilai par
adalah nilai yang tercantum di slembar saham sedangkan
stated value adalah nilai pengganti ketika perusahaan
sahamnya no par value.
Bagi saham biasa maupun saham preferens perlu untuk
menyajikan par value dan jumlah saham yang diotorisasi,
diterbitkan serta beredar.
Share Premium Nilai lebih atas pembayaran saham, nilai pembayarannya
melebihi stated value atau nilai par. Menurut IFRS
penggunaan nama akun reserve sebagai pengganti
Retained Earnings diperbolehkan.
Retained Earnings Laba perusahaan yang belum dibagikan.
Accumulated Other Total nilai dari Other Comprehensive Income.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 115
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Comprehensive Income
Treasury Shares Jumlah dari saham biasa yang dibeli kembali oleh
perusahaan.
Non-Controlling interest Perusahaan dengan porsi kepemilikan yang minoritas
(Minority interest) namun memiliki kepentingan atas perusahaan.

4. Non-Current Liabilities
Liabilitas yang dimiliki perusahaan yang dibayarkan dengan jangka waktu lebih dari
setahun atau lebih dari siklus operasi perusahaan. Utang tidak lancar bisa
digolongkan utang lancar apabila jika jatuh temponya dalam satu siklus operasi atau
satu tahun serta jika pembayarannya karena penggunaan aset lancar.
3 jenis Liabilitas tidak lancar :
 Liabilitas yang timbul karena adanya suatu pendanaan tertentu, seperti
penerbitan liabilitas leasing jangka panjang, wesel bayar jangka panjang.
 Liabilitas yang timbul karena kegiatan rutin dari operasi perusahaan, seperti
pension obligations dan deffered income tax liabilities.
 Liabilitas yang tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih
peristiwa yang mempertegas jumlah liabilitas, penerima pembayaran, tanggal
dari liabilitas. Contohnya service or product warranties, environmental
liabiliities, restructurings, sering disebut sebagai provisions.
5. Current Liablities
Liabilitas yang dimiliki perusahaan yang diperkirakan akan dibayar dalam siklus
operasi perusahaan atau satu tahun sesuai dengan yang dijanjikan. Termasuk hal-hal
berikut :
6. Liabilitas Jangka Panjang

Kewajiban yang diperkirakan secara memadai tidak akan dilunasi dalam siklus operasi yang
normal, melainkan akan dibayar pada suatu tanggal di luar waktu tersebut. Terdiri dari tiga jenis:

1. Liabilitas yang berasal dari pembiayaan, seperti penerbitan obligasi, utang sewa
guna usaha, dan utang bank jangka panjang.
2. Liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi entitas. Seperti kewajiban pensiun, dan
kewajiban pajak tangguhan.
3. Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa di masa
depan, seperti provisi untuk kewajiban garansi.
7. Ekuitas
1. Saham biasa dan saham preferen- harus diungkapkan mengenai nilai pari, diotorisasi,
diterbitkan dan jumlah beredar.
2. Premium saham- biasanya disajikan satu jumlah untuk saham biasa dan saham preferen.
3. Laba ditahan- jumlah biasanya dibagi antara jumlah unappropriated dan restricted.
4. Saham Treasury- disajikan sebagai pengurang dari ekuitas.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 116
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Laporan Arus Kas


Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas masuk dan arus
kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu. Melalui laporan arus kas, pengguna
laporan keuangan dapat mengetahui bagaimana entitas menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas.
Tujuan utama laporan arus kas yaitu menyajikan informasi tentang perubahan arus kas dan setara kas yang
berasal dari penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu.

Kegunaan Laporan Arus Kas :

1. Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas, waktu dan kepastian
dalam menghasilkannya.
2. Mengevaluasi struktur keuangan entitas (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuannya
dalam memenuhi kewajiban dan membayar deviden.
3. Memahami pos yang menjadi selisih antara laba rugi periode berjalan dengan arus kas netto dari
kegiatan operasi (akrual). Analisis perbedaan in seringkali dapat membantu dalam mengevaluasi
kulaitas laba entitas.
4. Membandingkan kinerja operasi antar-entitas yang berbeda, karena arus kas netto dari laporan arus
kas tidak dipengaruhi oleh perbedaan pilihan metode akuntansi dan pertimbangan manajemen, tidak
seperti basis akrual yang digunakan dalam menentukan laba rugi entitas.
5. Memudahkan pengguna laporan keuangan untuk mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai kini arus kas masa depan antar-entitas yang berbeda.

Kas dan Setara Kas

Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposit).

Setara Kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid (dapat segera dikonversi menjadi kas)
berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan
dan memiliki resiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Misalnya, deposito jangka pendek
(<3bln) dan tidak termasuk investasi dalam bentuk saham.

Isi dan Format Laporan Arus Kas

Arus kas masuk dan arus kas keluar yang diklasifikasikan menurut aktivitas:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 117
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Metode Pelaporan Arus Kas dari Aktivitas Operasi :

Arus kas dari aktivitas operasi dapat disajikan dengan dua metode, yaitu:

1. Metode langsung, yang menyajikan kelompok utama penerimaan kas bruto (gross) dan pembayaran
kas bruto; atau
2. Metode tidak langsung, dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan menyesuaikan laba rugi
tersebut dengan transaksi non kas, akrual, dan tangguhan dari pos penghasilan atau pengeluaran
dalam aktivitas investasi dan pendanaan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 118
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Kas dan Piutang (Cash and Receivable)


Aset Keuangan—atau instrumen keuangan.

Instrumen Keuangan- Suatu kontrak yang menambah nilai aset atau liabilitas keuangan.

Aset Keuangan Non-Aset Keuangan

Kas Persediaan

Pinjaman dan Piutang Beban Dibayar Dimuka

Investasi pada Sekuritas Utang Aset Tetap (Properti, Pabrik dan Peralatan)

Investasi pada Sekutitas Ekuitas Aset Tidak Berwujud

Kas adalah:

► Aset yang paling liquid.

► Media pertukaran standar.

► Dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya.

► Aset Lancar (current asset).

uang logam, uang kertas, dana yang tersedia pada deposito di bank, instrumen yang dapat dinegosiasikan
seperti; pos wesel, cek, wesel bank dan rekening tabungan.

Pelaporan Kas

Kas Ekuivalen

Investasi jangka pendek yang sangat likuid, yang:

(a) Segera dapat dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui.

(b) Dekat dengan jatuh temponya sehingga resiko perubahan suku bunga tidak signifikan.

Contoh: Treasury bill, kertas komersial (commercial paper), dan dana-dana pasar uang.

Kas yang Dibatasi atau Restriktif

Jika jumlahnya material:

 Kas yang dibatasi dipisahkan dari jumlah Kas “Reguler”.

 Dikelompokkan dalam aset lancar atau aset tidak lancar (tergantung pada tanggal ketersediaan
atau pengeluaran).

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 119
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Contoh, Dibatasi untuk: (1) perluasan pabrik, (2) pelunasan hutang jangka panjang, dan (3) saldo
kompensasi.

Overdraft Bank

Ketika perusahaan menulis cek dalam jumlah yang melebihi rekening kas (bank).

 Umumnya dilaporkan dalam kelompok kewajiban lancar (bukan utang usaha).

 Di offset terhadap akun kas apabila kas tersedia pada akun lainnya di bank yang sama di mana
overdraft tersebut terjadi.

Piutang
Piutang adalah klaim kepada pelanggan atau pihak-pihak lain atas uang, barang dan jasa.

Piutang dagang (trade receivables) jumlah yang terutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang telah
diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal.

Piutang Usaha

Janji lisan dari pembeli untuk membayar barang atau jasa yang dijual.

Wesel Tagih

Janji tertulis untuk membayar sejumlah uang dimasa depan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 120
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Piutang Non-Dagang (Non-trade Receivables)

1. Uang muka kepada karyawan dan staf.

2. Uang muka kepada anak perusahaan.

3. Deposito untuk menutup kemungkinan kerugian dan kerusakan.

4. Deposito sebagai jaminan penyediaan jasa atau pembayaran.

5. Piutang deviden dan bunga.

6. Klaim terhadap:

a) Perusahaan asuransi untuk kerugian yang dipertanggungkan.

b) Terdakwa dalam suatu perkara hukum.

c) Badan-badan pemerintah untuk pengembalian pajak.

d) Perusahaan pengangkutan untuk barang yang rusak atau hilang.

e) Kreditor untuk barang yang rusak, dikembalikan, atau hilang.

f) Pelanggan untuk barang-barang yang dapat dikembalikan (krat, kontainer, etc.).

Karena sifatnya yang unik, piutang non dagang umumnya diklasifikasikan dan dilaporkan sebagai pos
terpisah dalam Laporan Posisi Keuangan.

Pengakuan Piutang Usaha

Diskon Dagang

 Menghindari perubahan yang sering terjadi dalam katalog

 Mengutip harga yang berbeda bagi pembelian dalam kuantitas yang berbeda.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 121
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

 Menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya dari pesaing.

Diskon Tunai (Diskon Penjualan)

 Perangsang agar pembeli melakukan pembayaran secepatnya.

 Dinyatakan dalam bentuk istilah, seperti 2/10, n/30 atau 2/10. EOM net 30.

 Metode Kotor atau Metode Bersih

Contoh:

Pada tanggal 3 Juni, Bolton Company menjual barnag dangang kepada Arquette Company seharga £2,000
dengan ketentuan 2/10, n/60, f.o.b. shipping point. Pada tanggal 12 Juni, perusahaan menerima cek untuk
saldo piutang Arquette Company. Buat ayat jurnal pada pembukuan Bolton Company untuk mencatat
penjualan dengan menggunakan metode kotor (gross method) dan metode bersih (net method).

- Gross Method
- Net method

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 122
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Tidak Ada Pengakuan atas Unsur Bunga

Piutang harus diukur dalam dengan nilai sekarang (present value), yaitu nilai diskonto dari kas yang akan
diterima di masa depan.

Jika ekspektasi penerimaan kas memerlukan periode tunggu (waiting period), maka jumlah nominal (face
amount) piutang tidak sama nilainya dengan jumlah yang akan diterima kemudian.

Sebagai ilustrasi:

Asumsikan Best Buy melakukan penjualan kredi sebesar $1000 dengan pembayaran jatuh tempo 4 bulan.
Suku bunga tahunan yang berlaku adalah 12%, dan pembayaran dilakukan pada akhir bulan ke-4. Nilai
sekarang dari piutang ini bukanlah $1000 tetapi $961,54 ($1000 x 0,96154). Dengan kata lain, $1000 yang
akan diterima 4 bulan dari sekarang tidak sama dengan $1000 yang diterima hari ini.

Sebagai ilustrasi:

Asumsikan Best Buy melakukan penjualan kredi sebesar $1000 dengan pembayaran jatuh tempo 4 bulan.
Suku bunga tahunan yang berlaku adalah 12%, dan pembayaran dilakukan pada akhir bulan ke-4. Nilai
sekarang dari piutang ini bukanlah $1000 tetapi $961,54 ($1000 x 0,96154). Dengan kata lain, $1000 yang
akan diterima 4 bulan dari sekarang tidak sama dengan $1000 yang diterima hari ini.

Posisi Account Receivable dan Allowence for doubtful Account pada Laporan Keuangan

ABC Corporation
Statement of Financial Position (partial)
Current Assets:
Merchandise inventory $ 812
Prepaid expense $ 40
Accounts receivable $ 500
Less: Allowance for doubtful accounts $ (25) $ 475
Cash $ 330
Total current assets $ 1,327

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 123
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 124
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Penilaian Piutang Usaha

 Klasifikasi

 Penilaian (nilai realisasi bersih)

Piutang Usaha yang tak Tertagih

 Penjualan atas dasar selain penjualan tunai berisiko menimbulkan kegagagalan untuk menagih
piutang

Piutang Usaha Tidak Tertagih

Piutang usaha tak tertagih adalah kerugian pendapatan yang memerlukan, (melalui ayat jurnal) pencatatan
yang tepat dalam akun, menunjukkan:

 Penurunan aset piutang usaha dan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 125
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

 Penurunan yang berkaitan dengan laba dan ekuitas pemegang saham.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 126
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Pendekatan Persentase Penjualan

 Persentase berdasarkan pengalaman masa lalu dan mengantisipasi kebijakan kredit.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 127
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

 Mencapai penanding yang tepat antara biaya dengan pendapatan.

 Setiap saldo dalam akun penyisihan diabaikan.

Pendekatan Persentase Piutang

 Tidak sesuai dengan prinsip penanding biaya dan pendapatan.

 Melaporkan nilai realisasi bersih piutang pada neraca.

Metode ini dapat diaplikasikan dengan menggunakan:

► Tarif gabungan (composite rate), atau

► Skedul umur piutang (aging schedule) dan menerapkan persentase yang berbeda
berdasarkan pengalaman.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 128
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 129
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Contoh soal:

(Pencatatan piutang tak tertagih): Sandel Company melaporkan informasi keuangan sebelum penyesuaian
sebagai berikut:

Buat ayat jurnal untuk mencatat Beban Piutang Tak Tertagih dengan mengasumsikan Sandel mengestimasi
piutang tak tertagih sebesar:

(a) 1% dari penjualan bersih (b) 5% dari piutang usaha.

Jawab:

(a) 1% dari penjualan bersih

(€800,000 – €50,000) x 1% = €7,500

Bad Debt Expense 7,500

Allowance for Doubtful Accounts 7,500

(b) 5% dari piutang usaha.

(€160,000 x 5%) – €2,000) = €6,000

Bad Debt Expense 6,000

Allowance for Doubtful Accounts 6,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 130
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

LIABILITAS JANGKA PENDEK, PROVISI, DAN KONTINJENSI


Apa itu liabilitas?

Three essential characteristics:

1. Kewajiban masa kini

2. Muncul dari kejadian masa lalu

3. Hasil dari arus keluar (cash, goods, service)

Current liability dilaporkan dalam 2 kondisi:

1. Kewajiban akan diselesaikan dalam siklus operasi normal

2. Kewajiban yang dilaksanakan lebih dari 12 bulan atau melebihi siklus normal

3. Liability is expected to be settled within 12 months after the reporting date.

Jenis-jenis Current Liabilities:

 Accounts payable.

 Notes payable.

 Current maturities of long-term debt.

 Short-term obligations expected to be refinanced.

 Dividends payable.

 Customer advances and deposits.

 Unearned revenues.

 Sales taxes payable.

 Income taxes payable.

 Employee-related liabilities.

Accounts Payable (trade accounts payable)

Saldo terhutang kepada orang lain atas barang, persediaan, atau jasa

 Waktu jeda antara penerimaan atau akuisisi hak asset dan pembayaran kepada mereka

 Syarat penjualan (misalnya, 2/10, n / 30 atau 1/10, E.O.M.) biasanya period kredit diperpanjang, 30
sampai 60 hari.
Notes Payable

janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal di masa depan tertentu.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 131
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

 Timbul dari pembelian, pembiayaan, atau transaksi lainnya.


 Notes diklasifikasikan sebagai jangka pendek atau jangka panjang.
 Catatan dapat berbunga atau tanpa bunga-bearing

Illustration: Castle National Bank setuju untuk memberi pinjaman sebesar $100,000 pada tanggal 1 Maret
2011, kepada Landscape Co. jika Landscape menandatangani wesel senilai $100,000, dengan tingkat bunga
6 persen dan berjangka empat bulan. Landscape mencatat penerimaan kas 1 Maret sebagai berikut.:

Kas 100,000

Utang Wesel 100,000

Jika Landscape menyusun statemen keuangan tengah tahunan, perusahaan membuat jurnal pengesusaian
untuk mengakui biaya bunga dan utang bunga pada tanggal 30 at Juni:

Perhitungan bunga = ($100,000 x 6% x 4/12) = $2,000

Biaya Bunga 2,000

Utang Bunga 2,000

Pada tanggal 1 Juli, Landscape mencatat pembayaran wesel dan utang bunga sebagai berikut.

Utang Wesel 100,000

Utang Bunga 2,000

Kas 102,000

Zero-Bearing Note Issued

Ilustrasi: pada tanggal 1 Maret, Landscape mengeluarkan wesel senilai $102,000, berjangka empat bulan,
dengan bunga nol kepada Castle National Bank. Nilai tunai wesel adalah $100,000. Landscape mencatat
transaksi tersebut sebagai berikut.

Kas 100,000

Utang Wesel 100,000

Jika Landscape menyusun statemen keuangan setengah tahunan, pada tanggal 30 Juni perusahaan
membuat jurnal penyesuaian berikut ini untuk mengakui biaya bunga dan kenaikan utang wesel sebesar
$2,000.

Biaya bunga 2,000

Utang Wesel 2,000

Pada tanggal j.t. (1 Juli), Landscape membayar utang wesel

Utang wesel 102,000

Kas 102,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 132
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Kewajiban Jangka Panjang yang j.t. dalam waktu kurang dari 1 tahun.

Bagian dari obligasi, wesel jangka panjang, dan utang jangka panjang lain yang jatuh tempo pada tahun
fiskal mendatang. Tidak termasuk didalamnya:

1. Dilunasi dengan akumulasi aset yang belum nampak sebagai aset lancar.

2. Di-refinance atau dilunasi dari penerimaan utang baru, atau dikonversi menjadi saham biasa

Obligasi Jangka Pendek yang Diharapkan Di-refinance

Dikeluarkan dari kewajiban lancar jika kedua kondisi berikut terpenuhi:

1. Harus berniat untuk membiayai kewajiban pada basis jangka panjang.


2. Harus memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian kewajiban untuk setidaknya 12 bulan
setelah tanggal pelaporan.

Utang Dividen

Utang perusahaan kepada para pemegang sahamnya sebagai hasil otorisasi dewan direktur.

 Umumnya dibayar dalam waktu tiga bulan

 Dividen yan tidak diumumkan pada saham preferen tidak diakui sebagai kewajiban

 Utang dividen dalam bentuk tambahan saham tidak diakui sebagai kewajiban. Dilaporkan sebagai
ekuitas.

Sales Taxes Payable

Retailers must collect sales taxes or value-added taxes (VAT) from customers on transfers of tangible
personal property and on certain services and then remit to the proper governmental authority.

Employee-Related Liabilities

Jumlah yang harus dibayar kepada karyawan untuk gaji atau upah dilaporkan sebagai kewajiban saat ini.

Current liabilities may include:

 Payroll deductions.

 Compensated absences.

 Bonuses.

Utang Bonus

Bonus merupakan pembayaran kepada karyawan diluar gaji reguler yang mereka terima.

 Bonus yang dibayarkan merupakan biaya operasi.

 Bonus yang belum dibayarkan harus dilaporkan sebagai utang lancar.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 133
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Contoh:

PT LMN memutuskan untuk memberikan bonus pada karyawannya. Laba yang diperoleh perusahaan tahun
2006 sebelum dikurangi bonus dan pajak adalah Rp280.000.000. Bonus yang akan diberikan adalah 20%
dan besarnya pajak 40%.

Buatlah jurnal jika bonus dihitung berdasarkan:

1. Laba sebelum pajak setelah dikurangi bonus.

2. Laba setelah dikurangi pajak sebelum dikurangi bonus

3. Laba setelah dikurangi pajak dan bonus

Bonus dihitung atas dasar laba sebelum pajak (t) setelah dikurangi bonus (b):

b = 20% x (laba - b)

b = 20% x (280.000.000 - b)

b = 56.000.000 – 0,2b

1,2b = 56.000.000

b= 46.666.667

Jurnal Biaya Bonus 46.666.667

Utang Bonus 46.666.667

Bonus dihitung atas dasar laba setelah pajak (t) sebelum dikurangi bonus (b)

t = 40% x (laba - b)

t = 40% x (280.000.000 - b)

t = 112.000.000 - 0,4b

b = 20% x (laba - t)

b = 20% x (280.000.000 - (112.000.000 - 0,4b))

b = 20% x (168.000.000 + 0,4b)

b = 33.600.000 + 0,08b

b = 33.600.000/0,92 = 36.521.739

t = 40% x (laba - b)

t = 40% x (280.000.000 - b)

t = 112.000.000 - 0,4b

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 134
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

b = 20% x (laba - b - t)

b = 20% x (280.000.000 - b - (112.000.000 - 0,4b))

b = 20% x (168.000.000 - 0,6b)

b = 33.600.000 - 0,12b

b = 33.600.000/1,12 = 30.000.000

Provisi

Provisi adalah kewajiban yang belum pasti nilai dan waktunya.

Dapat dilaporkan sebagai kewajiban lancar atau tidak lancar liability.

Contoh:

► Kewajiban yang terkait dengan litigasi.

► Garansi penjualan produk.

► Restrukturisasi perusahaan.

► Kerusakan lingkungan.

Perusahaan bertambah beban dan kewajiban terkait ketentuan hanya jika tiga kondisi berikut ini terpenuhi:

1. Warrantees atau jaminan produk (garansi).


2. kemungkinan bahwa aliran keluar sumber daya akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban; dan
3. Perkiraan yang dapat diandalkan dapat dibuat.

Recognition Criteria

 Sebuah perusahaan memiliki sebuah kewajiban (legal atau konstruktif) sebagai hasil peristiwa masa
lalu

 Kemungkinan besar (probable) diperlukan arus keluar sumberdaya untuk melunasi kewajiban
tersebut.

 Estimasi reliabel dapat dibuat untuk mengetahui nilai kewajiban tersebut.

Bagaimana perusahaan melaporkan jumlah provisi?

IFRS:

 Jumlah yang diakui harus estimasi terbaik dari pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban kini.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 135
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

 estimasi terbaik mewakili jumlah yang perusahaan akan bayar untuk menyelesaikan kewajiban
pada tanggal laporan posisi keuangan.

Common Types of Provisions

1. Lawsuits

2. Warranties

3. Premiums

4. Environmental

5. Onerous contracts

6. Restructuring

Warranty Provisions

Janji yang dibuat oleh penjual kepada pembeli untuk memastikan bahwa kuantitasnya memadai,
kualitasnya baik, dan kinerjanya produk baik. .

Jika kemungkinan besar (probable) bahwa pelanggan akan melakukan klaim garansi dan perusahaan dapat
secara layak (reasonably) mengestimasi kos yang akan terjadi, perusahaan harus mencatatnya sebagai
biaya.

Two basic methods of accounting for warranty costs:

Cash-Basis method

Biaya ganransi telah terjadi:

 Tidak mungkin kewajiban telah terjadi


 Pelanggan tidak dapat mengestimasikan jumlah liability

Accrual-Basis method

► Biaya garansi untuk operating exepense berlaku pada ahun berjalan

► Metode yang digunakan sudah berlaku umum

► Referred to as the expense warranty approach.

BE13-13: Streep Factory memberikan garansi 2 tahun untuk produk yang dijual tahun 2010. pada tahun
tersebut, Streep mengeluarkan biaya servis sebesar $70,000 untuk klaim garansi. Pada akhir tahun, Streep
menaksir akan ada tambahan pengeluaran sebesar $400,000 di tahun mendatang terkait penjualan produk
tahun 2010.

2010 Biaya Garansi 70,000

Kas 70,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 136
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

12/31/10 Biaya Garansi 400,000

Utang Garansi 400,000

PT MNO menjual produk dengan garansi tiga bulan. Berdasarkan pengalaman, produk tersebut rata-rata memerlukan
biaya garansi sebesar Rp200.000 per unit, dan jumlah produk yang diklaim garansinya setiap tahun rata-rata 30%
dari jumlah unit yang terjual.

Keterangan 2005 2006


Penjualan (harga jual @ Rp1.000.000,00) 500 unit 600 unit
Pengeluaran biaya garansi untuk:
- Penjualan 2005 130 unit 20 unit
- Penjualan 2006 - 155 unit

Pertanyaan:
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi penjualan, pengeluaran biaya garansi, dan utang garansi untuk tahun 2005
dan 2006

solution:

Expense Warranty Treatment

2005 Piutang Dagang 500.000.000

Penjualan 500.000.000

Biaya Garansi 26.000.000

Kas/Persediaan SC 26.000.000

Des. 31 Biaya Garansi 4.000.000

Utang Garansi 4.000.000

2006 Piutang Dagang 600.000.000

Penjualan 600.000.000

Utang Garansi 4.000.000

Kas/Persediaan SC 4.000.0

Biaya Garansi 31.000.000

Kas/Persediaan SC 31.000.000

Des. 31 Biaya Garansi 5.000.000

Utang Garansi 5.000.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 137
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Premiums and Coupons (Provisi Hadiah)

Perusahaan harus membebankan kos premi dan kupon menjadi biaya dalam periode terjadinya

Akuntansi:

 Estimasi jumlah premi yang diperkirakan akan dimanfaatkan oleh para pelanggan.

 Bebankan kos premi ke Biaya Premi dan kredit Utang Premi.

Dalam tahun 2005 PT NOP memutuskan untuk memberikan hadiah berupa sabun mandi kepada
konsumennya. Untuk itu setiap pembelian satu unit produk, pembeli akan mendapat satu lembar kupon
hadiah. Setiap 5 lembar kupon dapat ditukar dengan satu buah sabun mandi. Informasi transaksi yang
terjadi selama tahun 2005 adalah:

- Dijual 100.000 unit produk dengan harga Rp50.000/unit.


- Dibeli 10.000 buah sabun mandi dengan harga Rp2.000/buah.
- Diterima 40.000 lembar kupon untuk ditukar dengan sabun mandi.

Perusahaan memperkirakan 60% dari kupon yang diberikan akan ditukarkan dengan sabun mandi.

Penj. Piutang Dagang 5.000.000.000

Penjualan 5.000.000.000

Pemb. Persediaan Hadiah 20.000.000

Kas 20.000.000

Biaya Hadiah 16.000.000

Persediaan Hadiah 16.000.000

Des. 31 Biaya Hadiah 8.000.000

Utang Hadiah 8.000.000

Illustration: Fluffy Cakemix Company menawarkan kepada pelanggannya sebuah panci sebagai penukar 25
sen dan 10 tutup kotak. Harga beli panci per unit adalah 75 sen dan perusahaan mengestimasi bahwa
pelanggan akan menukarkan sebanyak 60 persen dari jumlah tutup yang beredar. Penawaran ini mulai
bulan Juni 2011 dan dicatat dalam jurnal di bawah. Perusahaan mencatat pembelian 20,000 panci sebagai
berikut.

Persediaan Premi Panci 15,000

Kas 15,000

$20,000 x .75 = $15,000

Illustration: Mencatat penjualan 300,000 box produk

300,000 x .80 = $240,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 138
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Kas 240,000

Penjualan 240,000

Perusahaan mencatat penukaran 60,000 tutup kotak, menerima 25 sen per 10 tutup kotak, dan
mengirimkan panci.

Kas [(60,000 / 10) x $0.25] 1,500

Biaya Premi 3,000

Presediaan Premi Panci 4,500

Computation: (60,000 / 10) x $0.75 = $4,500

Illustration: akhir periode, perusahaan membuat penyesuaian untuk mengakui dan mencatat utang premi:

Biaya Premi 6,000

Utang Premi 6,000

Perusahaan harus memberikan pembandingan saldo awal dan saldo akhir untuk setiap kelompok utama
provisi, mengidentifikasi apa penyebabnya perubahan selama periode tersebut.

Selain itu,

► Provisi harus diuraikan dan ekspektasi waktu pembayaran harus diungkapkan.

► Disclosure tentang ketidakpastian yang berhubungan dengan arus keluar ekspektasian


(expected outflows ) dan pembayaran ulang ekspektasian (expected reimbursement) harus
dibuat.

Kontingen kewajiban tidak diakui dalam laporan keuangan karena mereka

1. possible obligation (belum dikonfirmasi),

2. Kewajiban sekarang yang sangat tidak mungkin bahwa pembayaran akan dilakukan, atau

3. Kewajiban sekarang yang dapat diandalkan perkiraan kewajiban tidak dapat dilakukan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 139
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Aset kontingen adalah aset yang tersedia yang timbul dari peristiwa masa lalu dan yang keberadaannya
akan dikonfirmasikan oleh kejadian atau bebas terjadinya peristiwa masa depan tidak pasti tidak
sepenuhnya dalam kendali perusahaan.

Aset-aset kontingen:

1. penerimaan uang dari hadiah, sumbangan, bonus.


2. pengembalian uang dari pemerintah pajak
3. menunggu pengadilan kasus dengan kemungkinan hasil yang menguntungkan.

Kontingen aset tidak diakui pada pernyataan posisi keuangan.

Kontingen aset yang diungkapkan ketika aliran manfaat ekonomi ini dianggap lebih mungkin daripada
tidak terjadi (lebih dari 50 persen).

Penyajian Kewajiban Lancar

 Biasanya dilaporkan sebesar nilai jatuh tempo penuh (full maturity value)

 Selisih antara present value dan nilai jatuh tempo dianggap tidak material (considered immaterial).

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 140
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Likuiditas mengenai kewajiban adalah perkiraan waktu untuk berlalu sebelum pembayaran. Dua rasio
untuk membantu menilai likuiditas adalah:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 141
BREAKTHROUGH BOOK

AKUNTANSI
KEUANGAN
MENENGAH 2
D4 DAN D4 KHUSUS 2017
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Liabilitas Tidak Lancar (Non-Current Liabilities)

Do you know?
Bonds Payable
(Utang Obligasi) Libilitas tidak lancar disebut juga
utang jangka panjang yaitu jumlah
Long-term Notes yang diperkirakan akan mengalirkan
Payable sumberdaya ke luar sebagai akibat
Non-Current Liabilities
(Wesel Bayar Jangka dari kewajiban saat ini yang jatuh
Panjang)
temponya lebih dari 1 tahun/ 1 siklus
operasi/ 1 periode akuntansi
Special Issues perusahaan, mana yang lebih lama.
(Permasalahan Khusus)

Karakteristik liabilitas tidak lancar :


 Diterbitkan berdasarkan persetujuan jajaran direktur/ manajemen perusahaan dan pemegang
saham sebelum utang diterbitkan.
 Secara umum, utang jangka panjang memiliki berbagai perjanjian (covenants) atau larangan
(restriction) yang melindungi pemberi pinjaman (lender/creditor) dan peminjam (borrower/
debitor)
Hal-hal yang berkaitan dengan perjanjian utang jangka panjang :
o Jumlah yang disetujui untuk diterbitkan kemudian menjadi jumlah yang terbawa
(Carrying amount/ carrying value/ book value)
o Tingkat suku bunga
NB :  Berdasarkan jenisnya
 Kupon (Stated interest rate/ coupon rate/ nominal interest rate/
Pembayaran selain annually
(yakni semiannual, quarter,
historical effective-interest rate ) = tingkat bunga yang tercantum/
month) biasanya tetap tertera dalam perjanjian.
diekspresikan tingkat suku  Pasar (Market rate/ effective interest rate/ effective yield rate) =
bunga per tahun (p.a dibaca tingkat bunga yang berlaku di pasar/ eksternal atau juga bisa
per annually) namun diartikan tingkat bunga yang sesungguhnya diperoleh debtholder.
perhitungan dilakukan  Berdasarkan masa pembayaran
dengan membagi sesuai
 Tahunan (annually) = dibayar setiap 12 bulan sekali
periode pembayaran a/12,
dimana a adalah masa  Semester (semiannually) = dibayar setiap 6 bulan sekali
pembayaran)  Kuartal/Triwulan (quarterly) = dibayar setiap 3 bulan sekali
 Bulanan (Monthly) = dibayar setiap 1 bulan sekali
o Tanggal jatuh tempo (due date/ maturity date)
o Jumlah pokok utang (Face amount/ face value/ pricipal amount/ maturity value)
o Ketentuan (Call provisions)
o Properti yang dijanjikan sebagai jaminan (pledged/ collateral/ security)
o Kewajiban dana cadangan (Sinking fund)
o Modal kerja (working capital) dan pembatasan dividen (dividend restrictions)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 142
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Do you know?
A. Utang Obligasi (Bonds Payable) Di Indonesia, pemerintah menerbitkan
1. Penerbitan obligasi surat utang yang dinamakan SBN
(Surat Berharga Negara), yang terdiri
Obligasi yang berasal dari kontrak/ kesepakatan dari SUN, ORI, SPN, SBSN/Sukuk.
dikenal sebagai kotrak obligasi (Bonds indenture). Metode amortisasi atas utang yang
Sebuah obligasi menyajikan : digunakan dalam SAK mengadopsi
- Face amount (pokok utang/ jumlah pada saat prinsip IFRS.
jatuh tempo) dan;
- Periodic interest (bunga periodik berdasarkan stated rate).
Berdasarkan cara penerbitannya, peneribitan obligasi dibagi menjadi :
 Pertanggungan asuransi (Firm underwriting) = menjual obligasi kepada agen
penjualan obligasi (e.g. Investment bank) yang boleh mengasuransikan obligasi dengan
menjaminkan jumlah tertentu kepada perusahaan, oleh karena itu agen penjualan
obligasi mengambil seluruh risiko atas penjualan obligasi untuk berapapun harga yang
mereka dapat.
 Pertanggungan kinerja terbaik (Best-effort underwriting) = menjual obligasi dengan
komisi yang dihasilkan dari penjualan kepada agen penjualan obligasi.
 Penempatan khusus (Private placement) = menjual obligasi secara langsung kepada
institusi besar, lembaga keuangan atau sejenisnya, tanpa bantuan perantara/ pihak
penanggung jawab (underwriter).
2. Macam obligasi dalam praktik
Jenis-jenis obligasi
Berdasarkan Penyebutan nama Keterangan
obligasi
Tingkat 1. Secured bonds dilindungi oleh properti atau barang lainnya yang digunakan
keamanan sebagai jaminan. Contoh : Mortgage bonds (dijamin oleh
perumahaan), collateral trust bond (dijamin oleh saham dan bond
atas perusahaan lain)
2. Unsecured tidak dilindungi dengan jaminan apapun
bonds
Masa jatuh 1. Term bonds diterbitkan dengan satu tanggal jatuh tempo pelunasan (sekali
tempo transaksi pelunasan pokok utang)
2. Serial bonds diterbitkan dengan beberapa kali pelunasan / pembayaran cicilan
(installment)
3. Callable bonds diterbitkan dengan memberikan hak kepada penerbit (issuer)
untuk mengambil dan melunasi bond sebelum jatuh tempo tanpa
dikenai pinalti/ denda
Fasilitas 1. Convertible memberikan hak kepada penerbit (issuer) untuk mengkonversi/
bonds menukar bond dengan sekuritas lain secara spesifik sesudah
penerbitan
2. Comodity dapat ditebus dengan uang atau komoditas lain, mana yang lebih
backed bonds/ tinggi nilainya pada saat jatuh tempo
asset-linked bonds
3. Deep-discount obligasi yang dijual pada harga diskonto yang sangat besar, juga
bond mengacu sebagai zero interest debenture bonds atau Sukuk.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 143
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Kepemilikan 1. Registered diterbitkan dengan nama pemilik (buyer) dan membutuhkan


bonds sertifikat khusus serta tidak dapat ditransfer ke pemilik lain
2. Bearer (coupon) diterbitkan tanpa nama pemilik dan memungkinkan transfer
bonds kepemilikan obligasi
Keuntungan 1. Income bonds memberikan hak untuk tidak membayar bunga jika perusahaan
penerbit obligasi tidak mampu menghasilkan laba/ profit. Jadi,
selama perusahaan memperoleh pendapatan bersih (Revenue –
COGS – Expenses) maka selama itu pula perusahaan harus
membayar kewajiban utangnya.
2. Revenue bonds memberikan kewajiban untuk membayar bunga dari pendapatan
yang didapat perusahaan selama operasional usaha. Jadi, selama
perusahaan beroperasi (yang akan memperoleh pendapatan) maka
selama itu pula perusahaan harus membayar kewajiban utangnya
Beda income dan revenue: Income = Pendapatan bersih; Revenue = Pendapatan kotor

3. Penilaian Utang Obligasi


Harga jual penerbitan obligasi dipengaruhi oleh Do you know?
permintaan dan penawaran dari pembeli dan Metode suku bunga efektif (effective
penjual, risiko relatif, kondisi pasar, dan status interest method) menghasilkan beban
perekonomian. Penilaian obligasi berdasarkan nilai bunga periodik yang sama dengan
kini atas perkiraan arus kas di masa depan, yang persentase tetap atas nilai terbawa
mengandung pokok utang dan bunga periodik. obligasi (constant percentage of the
Perusahaan mencatat beban bunga obligasi carrying value of the bonds)
selama masa berlaku obligasi melalui proses
yang disebut amortisasi.
- Amortisasi diskon meningkatkan beban bunga obligasi, dan CA akan meningkat
- Amortiasi premium menurunkan beban bunga obligasi dan CA akan menurun
Ingat! Interest Expense akhir menyesuaikan nilai maturity amount pada saat jatuh tempo.
a. Penilaian jika tanggal penerbitan sama dengan tanggal pembayaran bunga.
Konsep Penilaian atas Utang Obligasi (issued or sold date = interest date)
Selling price of the Bonds
Present value of the principal:
(face amount x PV-single sum) aaa (present value atas pokok utang)
Present value of the interest:
(stated rate x face amount x PV-annuity) bbb (present value atas bunga utang)
Present value (selling price) of the Bonds xxx (present value/ harga jual obligasi)
Present value menggunakan: i = Market Rate dan n = Periode pembayaran (bulat)
ingat! Gunakan nilai yang sesuai dengan soal, jangan asumsikan anual, semianual, quarterly itu sama
misal : bond 9% p.a. 5 year effective yield 10% semiannual, maka dalam menghitung present value harus
menggunakan i = 5% (10% : 2), n= 10 (2 x 5) hasilnya PV single sum = 0,61391; PV anuity = 7,72173
bukan i =10% dan n = 5 karena hasilnya berbeda menjadi PV single sum= 0,62092; PV anuity = 3,79079
Jika: Stated Rate = Market Rate : Bonds dijual dengan harga par/ nilai tertera.
Stated Rate < Market Rate : Bonds dijual dengan harga diskon (dijual lebih murah sebagai
kompensasi atas bunga yang dibayar secara periodik lebih rendah daripada bunga berlaku di pasar)
Stated Rate > Market Rate : Bonds dijual dengan harga premium (dijual lebih mahal sebagai
kompensasi atas bunga yang dibayar secara periodik lebih tinggi daripada bunga berlaku di pasar)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 144
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Journal entries issued bond


Issuer/Seller/Debitor Investor/Buyer/Creditor
(Dr.) Cash xxx (Dr.) Investment in Bonds xxx
(Cr.) Bonds Payable xxx (Cr.) Cash xxx
Nb : dalam soal, penjualan obligasi kadang disebut dalam notasi kurs (persentase dari nilai par)
“kurs 90” artinya obligasi dijual dengan harga 90% dari harga par (dijual dengan harga diskon)
“kurs 100” artinya obligasi dijual dengan harga 100% dari harga par (dijual senilai harga par)
“kurs 105” artinya obligasi dijual dengan harga 105% dari harga par (dijual dengan harga premium)
Journal entries interest payment and amortization (if any)
Issuer/Seller/Debitor Investor/Buyer/Creditor
(Dr.) Interest Expense (Dr.) Cash
(Dr.) p /(Cr.) d Bonds Payable (Cr.) p /(Dr.) d Investment in Bonds
(Cr.)Cash (Cr.) Interest Revenue
Nb : akun yang dicetak miring mengindikasikan amortisasi (diskon/premium) atas obligasi
ingat! Perhitungan untuk bunga, interest = Carrying amount x Market Rate (CA x MR)
sedangkan menghitung kas yang dibayarkan, cash = Face amount x Stated Rate (FA x SR)
dan menghitung amortisasi (jika MR ≠ SR), bonds = interest – cash (lebih jelas lihat penjelasan dibawah)
dimana :
Market rate = Effective interest rate = Effective yield
sedangkan Stated Rate = Coupon Rate = Nominal Rate = Historical Effective-Interest Rate (lihat hal.1)
Ingat! Adjustment entries atas beban bunga obligasi disertakan pula amortisasi atas obligasi
Schedule of Bond Discountd/Premiump Amortization
Effective-Interest Method
x-Year, (SR)% Bonds Sold to Yield (MR)%
Date Cash Paid Interest Expense Amortization Carrying Amount
d
(if interest (a)=(FA x SR) (b)=(CA x MR) (c) =(b)-(a) (d)d=(CAbefore)+(c)d
debenturebond) (c)p=(a)-(b) (d)p=(CAbefore) - (c)p
d
(if zero interest 0 (b)=(CA x MR) (c) =(b)-(a) (d)d=(CAbefore)+(c)d
debenturebond)
(if serial bond) Cash Paid Interest Expense Principal Carrying Amount
(a) = (FA x _1_ ) (b)=(CA x MR) (c)=(a)-(b) (d)=(CAbefore) - (c)
PVAnuity
p
Nb : = jika bonds diterbitkan dengan harga premium; d= jika bonds diterbitkan dengan harga diskon
- Perhitungan berlaku sejak tanggal penerbitan (issued date)
- Penebusan obligasi sebagian (bukan pelunasan) hanya akan mengambil nilai cash paid dan
interest expense (begitu pula amortisasinya) proposional terhadap jumlah obligasi yang
ditebus (lebih jelas lihat penjelasan mengenai bagian C. Spesicial Issues)
- Baik perhitungan pada sisi debitor maupun kreditor akan menunjukkan jumlah yang sama
(namun menggunakan akun yang berbeda karena perbedaan posisi: debitor/ creditor)
Pada tanggal 1 Januari 2016, PT AKM Sejahtera menjual obligasi A kepada PT HKN
dengan nilai par $100.000, tingkat bunga tertera 9% semiannual selama 4 tahun. Sebulan
kemudian, PT AKM Sejahtera menerbitkan obligasi B kepada PT AKPEM dengan nilai par
Contoh
150.000 tingkat bunga tertera 10% annual 1 Februari selama 3 tahun. Tingkat bunga berlaku
14.1
pada saat penerbitan obligasi a keduanya dalah 10%. Bagaimana pencatatan transaksi tsb?
Jawab : Selling price of Bonds-A:
PV of pricipal (100.000 x PVF, i=5%, n=8)= 100.000 x 0,67684 $ 67.684
PV of interest [(100.000 x 9% x 6/12) xPV-OA, i=5%, n=8)]= 4500 x 6,46321 29.085*
PV of Bonds-A $ 96.769

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 145
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Selling price of Bonds-B :


Karena SR = MR maka harga jual bonds-B senilai harga par $150.000
Journal entries
Date Description Dr. Cr.
2016
Jan 1. Cash 96.769
Bonds Payable – A 96.769
Feb 1 Cash 150.000
Bonds Payable – B 150.000
July 1. Interest Expense 4839
Bonds Payable – A 339
Cash 4500
Dec 31. Interest Expense 4855
Interest Payable 4500
Bonds Payable – A 355
Interest Expense (150.000 x 10% x 11/12) 13.750
Interest Payable 13.750
2017
Jan 1. Interest Payable 4500
Cash 4500
Feb 1. Interest Expense (150.000 x 10% x 1/12) 1250
Interest Payable 13.750
Cash 15.000
July 1. Interest Expense 4873
Bonds Payable – A 373
Cash 4500
Dec 31. Interest Expense 4892
Interest Payable 4500
Bonds Payable – A 392
Interest Expense (150.000 x 10% x 11/12) 13.750
Interest Payable 13.750
2018
Jan 1. Interest Payable 4500
Cash 4500
Feb 1. Interest Expense (150.000 x 10% x 1/12) 1250
Interest Payable 13.750
Cash 15.000
July 1 Interest Expense 4911
Bonds Payable – A 411
Cash 4500
Dec 31. Interest Expense 4932
Interest Payable 4500
Bonds Payable – A 432
Interest Expense (150.000 x 10% x 11/12) 13.750
Interest Payable 13.750
2019
Jan 1. Interest Payable 4500
Cash 4500
Feb 1. Interest Expense (150.000 x 10% x 1/12) 1250

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 146
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Interest Payable 13.750


Cash 15.000
Bonds Payable – B 150.000
Cash 150.000
July 1. Interest Expense 4954
Bonds Payable – A 454
Cash 4500
Dec 31. Interest Expense 4975
Interest Payable 4500
Bonds Payable – A 475
2020
Jan 1. Interest Payable 4500
Cash 4500
Bonds Payable – A 100.000
Cash 100.000
Schedule of Bond Discount Amortization
Effective-Interest Method
4-Year, 9% Bonds Sold to Yield 10%
Date Cash Paid Interest Expense Discount Amortized Carrying Amount
1/1/16 - - - 96.769
1/7/16 4500 4839 339 97.108
1/1/17 4500 4855 355 97.463
1/7/17 4500 4873 373 97.836
1/1/18 4500 4892 392 98.228
1/7/18 4500 4911 411 98.639
1/1/19 4500 4932 432 99.071
1/7/19 4500 4954 454 99.525
1/1/20 4500 4975* 475 100.000
*Rounded
Menggunakan data yang sama dengan contoh 14.1, PT AKM akan menyajikan laporan
keuangan triwulan I dan triwulan III tahun 2017, bagaimana perhitungan dan pencatatan
Contoh untuk transaksi tersebut (termasuk saat pembayaran bunga)? Berapa total amortisasi selama
14.2 triwulan I – III tahun 2017 ?
Jawab: Journal entries 2017
Mar 31. Interest Expense (4873 x 3/6) 2436,5
Bonds Payable – A 186,5
Interest Payable (4500 x 3/6) 2250
Mar 31. Interest Expense 2500
Interest Payable(15.000 x 2/12) 2500
July 1. Interest Payable 2250
Interest Expense (4873 x 3/6) 2436,5
Bonds Payable – A 186,5
Cash 4500
Sept 30. Interest Expense (4892x3/6) 2446
Bonds Payable – A 196
Interest Payable (4500 x 3/6) 2250

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 147
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Sept 30. Interest Expense 2500


Interest Payable (15.000 x 6/12) 2500
Total amortisasi : Discount amortized = 186,5 +196 = 382,5
b. Penilaian jika tanggal penerbitan tidak sama dengan tanggal pembayaran bunga.
Konsep Penilaian atas Utang Obligasi (issued or sold date ≠ interest date)
Selling price of the Bonds
Present value of the principal:
(face amount x PV-single sum) aaa (present value atas pokok utang)
Present value of the interest:
(stated rate x face amount x PV-annuity) bbb (present value atas bunga utang)
Present value (selling price) of the Bonds xxx (present value/ harga jual obligasi)
Present value menggunakan: i = Market Rate dan n = Periode pembayaran (pecahan)
ingat! Gunakan periode pembayaran (n) sesuai dengan tanggal penjualan, misal : bond 9% p.a. 5 year
effective yield 10% semiannual dibayar tiap 1 Januari dan 1 July diterbitkan tanggal 1/1/2015,
Jika dijual tanggal 1/4/2015, menggunakan i = 5% dan n = 9,5 hasilnya PVF = 0,62907; PV-OA = 7,41852
Jika dijual tanggal 1/10/2015, menggunakan i = 5% dan n = 8,5 hasilnya PVF= 0,66053; PV-OA= 6,78945
NB : Dalam soal, adakalanya langsung diketahui nilai present valuenya / nilai jualnya saat tanggal
penerbitan/penjualan berbeda dengan tanggal pembayaran bunga sehingga bila sudah diketahui nilai jual
obligasi tidak perlu menghitung present valuenya lagi. ingat! PV of bond= Selling price of bond
Ketika perusahaan menerbitkan obligasi di luar tanggal pembayaran bunga, investor akan membayar
penerbit bunga akrual dari tanggal pembayaran bunga terakhir hingga tanggal penjualan bond sebagai
kompensasi atas pembayaran bunga selama periode dimana investor tidak memegang obligasi, kemudian
pada saat tanggal pembayaran bunga pertama, akan menerima penuh bunga atas obligasi.
Journal entries issued bond
Issuer/Seller/Debitor Investor/Buyer/Creditor
(Dr.) Cash xxx (Dr.) Investment in Bonds xxx
(Cr.) Bonds Payable xxx (Cr.) Cash xxx
(Dr.) Cash xxx (Dr.) Interest Revenue xxx
(Cr.) Interest Expense xxx (Cr.) Cash xxx
Journal entries interest payment
Issuer/Seller/Debitor Investor/Buyer/Creditor
(Dr.) Interest Expense (Dr.) Cash
(Dr.) p /(Cr.) d Bonds Payable (Cr.) p /(Dr.) d Investment in Bonds
(Cr.)Cash (Cr.) Interest Revenue
Nb : akun yang dicetak miring mengindikasikan amortisasi (diskon/premium) atas obligasi
Schedule of Bond Discountd/Premiump Amortization
Effective-Interest Method
x-Year, (SR)% Bonds Sold to Yield (MR)%
Date Cash Paid Interest Expense Amortization Carrying Amount
(if interest Net cash paid (c)d=(b)-(a) (d)d=(CAbefore)+(c)d
debenturebond) (a)=(FA x SR) (b)=(CA x MR) (c)p=(a)-(b) (d)p=(CAbefore) - (c)p

ingat! Perhitungan di schedule amortisasi untuk periode pertama pembayaran bunga adalah :
Cash interest paid = FA x SR x a/12, dimana a= masa pembayaran bunga periodik
Less:cash received at issued date = FA x SR x b/12, dimana b= masa pembayaran bunga terlewati
Net cash paid = ....................
Less: Interest expense = CA x MR x c/12, dimana c= masa pembayaran bunga berjalan
Discount/Premium amortization = .......................

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 148
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Pada tanggal 1 Maret 2016, PT AKM Sejahtera menjual obligasi A tertanggal 1 Januari2016
kepada PT Lab AKM dengan nilai par $100.000, tingkat bunga tertera 12% semiannual
selama 4 tahun dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Sebulan kemudian, PT AKM
Contoh Sejahtera menerbitkan obligasi B kepada PT AKPEM dengan nilai par 150.000 tingkat
14.3 bunga tertera 10% annual 1 Februari selama 3 tahun. Tingkat bunga berlaku pada saat
penerbitan obligasi keduanya adalah 10%. Bagaimana pencatatan transaksi tersebut oleh PT
AKM Sejahtera dan saat pembayaran bunga tahun pertama?
4 2 42
Jawab : 1 Maret 2016 s.d. 1 Juli 2016 = 6 = 3 dan 1 Juli 2016 s.d. 1 Januari 2020 = 6 = 7
2 6
Jadi, n (berapa kali periode pembayaran) = 7 3 dengan i = 5% (10% x 12 )
Selling price of Bonds-A:
2
PV of pricipal (100.000 x PVF, i=5%, n=7 3 ) = 100.000 x 0,68794 $ 68.794*
2
PV of interest [(100.000 x 12% x 6/12) x PV-OA, i=5%, n=7 3 )] = 6000 x 6,24126 37.448*
PV of Bonds-A $106.242
Selling price of Bonds-B :
Karena SR = MR maka harga jual bonds-B senilai harga par $150.000
*Rounded
Journal entries
Date Description Dr. Cr.
2016
Mar 1. Cash 106.242
Bonds Payable – A 106.242
Cash 2000
Interest Expense (100.000x12%x2/12) 2000
Apr 1 Cash 150.000
Bonds Payable – B 150.000
Cash 2500
Interest Expense (150.000x10%x2/12) 2500
July 1. Interest Expense 6000
Cash (100.000 x 12% x 6/12) 6000
Bonds Payable – A 459
Interest Expense 459
(6000 – 2000 – (106.242 x 10% x 4/12 ))
Dec 31. Interest Expense (105.783 x 10% x 6/12) 5289
Bonds Payable 711
Interest Payable (100.000x 12%x 6/12) 6000
Interest Expense (150.000 x 10% x 11/12) 13.750
Interest Payable 13.750
2017
Jan 1. Interest Payable 6000
Cash 6000
Feb 1. Interest Expense (150.000 x 10% x 1/12) 1250
Interest Payable 13.750
Cash 15.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 149
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Obligasi (Bonds Payable) Wesel (Notes Payable)


1. Terdaftar di bursa/pasar sekuritas (go public) 1. Ada yang terdaftar ada yang tidak (go private)
2. Bunga selalu dibayar secara periodik (kecuali 2. Bisa ada bunga bisa tidak
zero interest debenture bond/sukuk)
3. Pembayaran pokok utang umumnya hanya 3. Pembayaran pokok utang sekali / cicilan
sekali (kecuali jenis serial bond)
4. Diterbitkan untuk pembiayaan proyek besar 4. Diterbitkan untuk pembiayaan modal kerja
5. Umumnya pihak yang menerbitkan adalah 5. Umumnya pihak yang menerbitkan adalah
korporasi (perseroan) usaha perseorangan atau partnership

B. Wesel Bayar Jangka Panjang (LT Notes Payable)


1. Penerbitan Wesel Bayar (Notes Payable)
Seperti obligasi, wesel diterbitkan pada nilai yang sama dengan nilai tertera (Face value)
atau tidak. Jika notes tidak diterbitkan pada nilai tertera, dibagi lagi menjadi 2 jenis : wesel
tanpa bunga (zero interest bearing notes) atau wesel dengan bunga (interest bearing
notes). Baik wesel tanpa bunga maupun wesel dengan bunga dilakukan amortisasi diskon/
premium selama masa berlaku wesel.
Konsep Penilaian atas Wesel Bayar Jangka Panjang (LT- Notes Payable)
Jenis – jenis notes:
- Note issued at face value : SR = MR : Notes diterbitkan pada harga par
- Note no issued at face value : SR ≠ MR, dibagi menjadi 2 jenis :
a. Interest Bearing Notes : SR < MR : issued at discount; SR > MR : issued at premium
b. Zero Interest Bearing Notes : SR < MR : Notes diterbitkan pada harga diskon tanpa ada
pembayaran bunga secara periodik (dan mengakui adanya deep discount)
Journal entries issued notes
Issuer/Seller/Debitor Investor/Buyer/Creditor
(Dr.) Cash xxx (Dr.) Notes Receivable xxx
(Cr.) Notes Payable xxx (Cr.) Cash xxx
- Nilai par/nilai tertera >> issued at face value
- Present value- single sum (pokok utang) + present value- annuity (bunga) >> interest bearing notes
- Present value-single sum (pokok utang) saja >> zero interest bearing notes
Journal entries interest payment and amortization (if any)
Issuer/Seller/Debitor Investor/Buyer/Creditor
(Dr.) Interest Expense (Dr.) Cash
(Dr.) p /(Cr.) d Notes Payable (Cr.) p /(Dr.)d Notes Receivable
(Cr.)Cash (Cr.) Interest Revenue
Nb : akun yang dicetak miring mengindikasikan amortisasi (diskon/premium) atas obligasi
ingat! Zero interest bearing note tetap dilakukan amortisasi namun tanpa adanya kas yang keluar sehingga:
Issuer/Seller/Debitor Investor/Buyer/Creditor
d
(Dr.) Interest Expense (Dr.) Notes Receivable
(Cr.) d Notes Payable (Cr.) Interest Revenue
Perhatikan! Pada ayat jurnal diatas amortisasi hanya pada harga diskon, karena SR < MR dimana SR = 0
Ingat! Adjustment entries atas beban bunga disertakan pula amortisasi atas notes
Schedule of Note Discountd/Premiump Amortization
Effective-Interest Method

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 150
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Date Cash Paid Interest Expense Amortization Carrying Amount


(if interest (a)=(FA x SR) (b)=(CA x MR) (c)d=(b)-(a) (d)d=(CAbefore)+(c)d
bearing note) (c)p=(a)-(b) (d)p=(CAbefore) - (c)p
(if zero interest 0 (b)=(CA x MR) (c)d=(b)-(a) (d)d=(CAbefore)+(c)d
bearing note)
(if serial note) Cash Paid Interest Expense Principal Carrying Amount
(a) = (FA x _1_ ) (b)=(CA x MR) (c)=(a)-(b) (d)=(CAbefore) - (c)
PVAnuity
p
Nb : = jika notes diterbitkan dengan harga premium; d= jika notes diterbitkan dengan harga diskon

2. Situasi Khusus Wesel Bayar


a. Wesel yang diterbitkan untuk properti, barang, atau jasa.
Ketika instrumen hutang (wesel) ditukar dengan properti, barang, atau jasa dalam
sebuah penawaran transaksi yang ditulis ke dalam harga wajar (arm length), tingkat
bunga tertera (SR) diperkirakan sehingga menjadi wajar jika:
1) Tanpa tingkat bunga tertera
2) Tingkat bunga tertera tidak masuk akal (unreasonable)
200.000 = 293.866(PVFn,i) 3) Jumlah pokok utang secara material berbeda dari harga jual tunai saat ini
PVFn,i = 200.000 untuk item yang serupa/ dari nilai wajar (FV) saat ini atas instrumen hutang.
293.866
= 0,68058 Dalam beberapa kasus, perusahaan menilai nilai kini (PV) atas intrumen hutang
Tabel PV Single sum dengan nilai wajar (FV) atas properti, barang, atau jasa, atau dengan jumlah
Baris N = 5 ; Kolom i = 8% perkiraan rasional atas FV wesel. Jika tidak ada tingkat bunga tertera (no
Stated Rate), jumlah bunga adalah perbedaan antara pokok utang wesel
dan FV properti. Misalkan, perusahaan A menjual tanah yang memiliki nilai
ALWAYS REMEMBER! jual $200.000 kepada perusahaan B. Dalam pertukaran atas tanah, perusahaan B
PVF (Present Value of menerbitkan wesel $293.866, JT 5 tahun, tanpa bunga. Nilai jual sebesar
Factor) dalam tabel $200.000 ini menyajikan PV atas wesel $293.866 yang didiskontokan pada
PV Single Sum tingkat bunga 8% p.a. selama 5 tahun (ingat konsep zero interest bearing note).
digunakan untuk
Oleh karena itu, pencatatan seharusnya :
menghitung nilai kini
atas jumlah uang Perusahaan A (Seller) Perusahaan B (Buyer)
yang diterima/ Notes Receivable 200.000 Land 200.000
dibayar dalam 1x Sales 200.000 Notes Payable 200.000
pembayaran (single Kemudian selama 5 tahun masa berlaku wesel, baik perusahaan A dan B
payment) melakukan amortisasi atas diskon $93.866 menggunakan metode bunga efektif.
PV-OA (Present Value
of Annuity) dalam b. Pemilihan tingkat suku bunga (ingat konsep amortisasi diskon/ premium)
tabel PV Annuity  Dalam transaksi notes, suku bunga efektif/ pasar (effective or martket interest
digunakan untuk rate) adalah jelas/ dapat ditentukan oleh faktor-faktor lain yang termasuk
menghitung nilai kini dalam pertukaran, termasuk FV atas apa yang diserahkan atau diterima (mana
atas jumlah uang
yang lebih terbukti secara jelas, jika keduanya terbukti secara jelas, gunakan
yang diterima/
dibayar dalam >1x FV atas aset yang diterima)
pembayaran  Jika tidak dapat menentukan FV atas properti, barang, jasa, atau hak lainnya dan
(multipayment) jika wesel tidak tersedia dalam pasar (wesel bersifat tertutup), perusahaan harus
dengan jumlah memperkirakan tingkat suku bunga yang dapat diterapkan (applicable) yang
konstan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 151
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

mungkin berbeda dari tingkat suku bunga tertera (SR). Proses perkiraan ini
disebut penghitungan (imputation) dan menghasilkan tingkat suku bunga yang
dikenal tingkat suku bunga diperhitungkan (imputed interest rate).
 Tingkat bunga yang berlaku untuk instrumen serupa dari penerbit dengan kredit
rating (penilaian atas kelancaran penerbit/debitor dalam memenuhi kewajiban
pembayaran bunga maupun pokok utang) berdampak pada pemilihan tingkat
suku bunga, faktor-faktor lain yang termasuk a.l.: Batasan perjanjian, jaminan,
jadwal pembayaran, ketersediaan tingkat suku bunga pokok, kepentingan pihak.
 Perusahaan menentukan tingkat suku bunga diperhitungkan ketika mereka
menerbitkan wesel; apapun perubahan selanjutnya dalam tingkat suku bunga
yang berlaku (prevailing interest rate) dibiarkan.
 Selisih antara PV dengan FA (diskon/premium) dilakukan amortisasi.
NB : Cara menghitung tingkat suku bunga diperhitungkan (imputed interest rate)
Jika instrumen diterbitkan pada diskon (CA < FA) Jika instrumen diterbitkan pada premi (CA > FA)
FA−CA CA−FA
FA x SR +( 𝑛
) FA x SR−( 𝑛
)
i= FA+CA i= FA+CA
2 2
Pada tanggal 31 Desember 2015 PT Jawara AKM menerbitkan nota perjanjian (wesel)
kepada PT Sukses UTS untuk jasa arsitektur. Wesel memiliki nilai nominal $550.000, jatuh
Contoh tempo 31 Desember 2020, dan tingkat bunga tertera 2%. Wesel diterbitkan pada harga
14.4 418.239. Tentukan bagaimana perusahaan dapat menentukan tingkat bunga berlaku dan
tabel amortisasinya!
Jawab : Diket SR = 2%, FA = 550.000, CA = 418.239, n = 5
Wesel diterbitkan pada harga diskon, maka perhitungannya adalah sbb
550.000−418.239 131.761
2% x 550.000 +( ) 11.000 +( ) 11.000 +26.352,2
5 5
i= 550.000+418.239 = 968.239 = 484.119,5
2 2
37.352,2
i= = 0,07715 = 7,715% Pembulatan = 8% (Cek halaman 669)
484.119,5
Pembuktian :
PV of Principal (550.000 x PVF i=8% n=5) = 550.000 x0,68058 374.319
PV of interest (550.000 x 2%) x PV-OA i=8% n=5) = 11.000 x 3,99271 43.920
PV of notes 418.239

Schedule of Note Discount Amortization


Effective-Interest Method
2% Note Discounted At 8% (Imputed)
Date Cash Paid Interest Expense Discount Amortized Carrying Amount
31/12/15 - - - 418.239
31/12/16 11.000 33.459 22.459 440.698
31/12/17 11.000 35.256 24.256 464.954
31/12/18 11.000 37.196 26.196 491.150
31/12/19 11.000 39.292 28.292 519.442
31/12/20 11.000 41.558* 30.558 550.000
*Rounded

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 152
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

3. Wesel Hipotik (Mortgage Notes Payable)


Do you know?
NB : Salah satu bentuk yang umum dari wesel Point, dalam pembiayaan hipotik,
* MR=11,3% adalah jangka panjang adalah wesel hipotik. Sebuah dianalogikan sebagai diskon obligasi. Point
imputed interest rate,
yakni dengan memilih
wesel hipotik (mortgage note payable) meningkatkan tingkat suku bunga efekif
suatu tingkat bunga adalah nota perjanjian yang dijamin dengan diatas tingkat yang spesifik dalam notes.
yang bisa membuat nilai dokumen yang disebut hipotik (mortgage) Sebuah point adalah 1% diskon dari
terbawa (960.000) pokok utang (Face Amount/ FA).
menjadi nilai pinjaman bahwa hak jaminan atas properti (biasanya
pokok (1.000.000) berupa tanah/ bangunan) sebagai pengaman
selama masa pinjaman
atas pinjaman. Individu, usaha perseorangan (propriertoships) dan usaha gabungan
berlaku (n=20). Dalam
contoh tersebut, AKM (partnership) lebih sering menggunakan wesel hipotik daripada korporasi.
Corp membayar bunga
+ pokok cicilan per Peminjam biasanya menerima kas untuk jumlah tertera (FA) pada wesel hipotik. Dalam
bulan = 10.150, dimana kasus tersebut, jumlah tertera atas wesel adalah utang yang sebenarnya (true liability)
10.150 ditentukan
berdasarkan perhitungan dan tidak ada diskon/premium yang terlibat. Ketika pemberi pinjaman (lender) menilai
yang mendekati “point”, walaupun, jumlah total yang diterima oleh peminjam (borrower) kurang dari
FA x __1__ jumlah tertera dalam notes.
anuity
Misal, diasumsikan Misalkan, asumsikan bahwa AKM Corp. Meminjam $1.000.000 dengan menerbitkan
AKM Corp memilih
MR=12%, maka wesel hipotik tenor 20 tahun dengan tingkat bunga tertera 10,75% sebagai pembiayaan
pembayaan cicilan atas pembelian tanah baru. (Karena menerima pinjaman senilai nilai weselnya, maka
bunga dan pokok : SR=MR=10,75%). Jika Lembaga Keuangan meminta 4 point untuk menutup
= 1.000.000 x ___1___
7,46944 pembiayaan, AKM Corp. akan menerima 4% kurang dari $1.000.000 (=960.000) tetapi
= 1.000.000 x 0,13388 akan diwajibkan membayar kembali sejumlah $1.000.000 pada tingkat bunga $10.150
= 133.880 per anual
= 11.150 per month
per bulan. Karena AKM Corp. menerima hanya $960.000 dan harus membayar
$1.000.000, tingkat suku bunga efektifnya meningkat rata-rata 11,3%* berdasarkan
jumlah aktual pinjaman. (Karena sekarang menerima pinjaman pada diskonto, maka
SR<MR, dimana MR ditentukan melalui perhitungan tingkat suku bunga yang
diperhitungkan/ imputed interest rate). Pelaporan di neraca (SoFP) adalah sbb :
Jika terutang penuh pada saat jatuh tempo Jika terutang cicilan (installments)
Non Current Liabilities Current Liabilities
Mortgage Notes Payable 960.000 Mortgage Notes Payable (Current Portion) 48.000
Non Current Liabilities
Mortgage Notes Payable 912.000
Wesel hipotik ada 2 jenis :
 Fixed-rate mortgage = hipotik dengan tingkat bunga tetap hingga JT
 Variable-rate/ floating-rate/ adjustable-rate mortgage = hipotik dengan tingkat
bunga berubah-ubah mengikuti perubahan dalam fluktuasi tingkat bunga pasar
(MR) dan umumnya dikoreksi oleh pemberi pinjaman (lender) dengan interval 1-3
tahun sekali berdasarkan perubahan dalam tingkat bunga prime atau tingkat bunga
LIBOR (London Interbank Offering).

C. Permasalahan Khusus yang berhubungan dengan Non-current Liabilities


1. Pemberhentian liabilitas tidak lancar (Extinguishment non-current liabilities)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 153
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Ada 3 situasi tambahan dalam hal pemberhentian utang, yaitu :


a. Pemberhentian dengan uang tunai sebelum jatuh tempo
Jumlah yang dibayarkan pada saat pemberhentian/ penebusan sebelum JT, termasuk
premi dan beban atas akuisisi kembali disebut harga reakuisisi (reaquisition price).
 Nilai terbawa (CA) pada saat pemberhentian adalah CA pada tanggal penebusan
 Harus dilakukan amortisasi hingga tanggal reakuisisi
 Mengakui kerugian/ keuntungan dari selisih CA dan harga reakuisisi (RP)
o Gain on extinguishment of debt, jika Reaqusition Price < Carrying Amount
o Loss on extinguishment of debt, jika Reaqusition Price > Carrying Amount
Perhatikan! - Sering keuntungan bagi issuer untuk memperoleh obligasi beredar yang masih
tersedia dan menggantinya dengan menerbitkan obligasi baru yang membawa
tingkat suku bunga lebih rendah. Penggantian atas penerbitan yang masih tersedia
dinamakan pembiayaan ulang (refunding).
- Perusahaan harus mengakui perbedaan (gain/ loss) antara harga reakuisisi dan
nilai terbawa atas obligasi yang ditebus dalam laba periode penebusan.
Menggunakan data yang sama dengan contoh 14.1, PT AKM akan memanggil kembali
obligasi A pada tanggal 2 Mei 2018 pada kurs 102 dan membatalkannya. Sedangkan
Contoh
obligasi B dibiarkan berjalan hingga JT. Bagaimana perhitungan dan pencatatannya?
14.5
Jawab:
Reacquisition price ($100.000 x 1,02) $102.000
Carrying amount of bonds redeemed
At last date (1 Jan. 2018) $ 98.228
Discount amortized (until 2 May 2018)
Cash paid (100.000 x 9% x 4/12) $ 3000
Interest expense (98.228 x 10% x 4/12) 3274,27 274,27 98.502,27
Loss from extinguishment $ 3497,73
Journal entries 2018
May 2. Interest Expense 3274,27
Bonds Payable – A 274,27
Cash 3000
May 2. Bonds Payable – A 98.502,27
Loss on Extinguishment of Debt 3.497,73
Cash 102.000

b. Pemberhentian dengan pertukaran aktiva atau sekuritas


Selain munggunakan uang tunai, penebusan kewajiban utang bisa melalui
pertukaran atas aktiva non-kas (e.g. real estate, receivable, or other assets) atau
penerbitan lembar saham debitor. Dalam situasi seperti ini:
 Kreditor sebaiknya menghitung aktiva non-kas atau bunga ekuitas yang
diterima pada nilai wajarnya.
 Debitor harus menentukan kelebihan atas nilai terbawa (CA) utang diatas
nilai wajar (FV) atas aktiva atau ekuitas yang ditukar. Debitor mengakui

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 154
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

keuntungan/ kerugian pada disposisi atas aktiva untuk perluasan bahwa nilai
wajar atas aktiva tersebut berbeda dari nilai terbawa atau nilai buku mereka.
Bank AKM meminjamkan dana $25.000.000 kepada PT KA Cepat yang bergerak di bidang
perkereta-apian. Namun, karena tingkat okupansi yang rendah, ia tidak bisa memenuhi
Contoh
kewajiban pinjamannya. Bank AKM menyetujui untuk menerima hipotik atas stasiun Pasar
14.6
Jumat dengan nilai wajar $20.000.000 dalam pelunasan atas kewajiban pinjaman
$25.000.000. Stasiun Pasar Jumat memiliki nilai terbawa $28.000.000 dalam catatan PT KA
Cepat. Diketahui saldo piutang tak tertagih milik Bank AKM atas PT KA Cepat adalah
6.000.000 pada saat tanggal penebusan. Bagaimana pengakuan atas transaksi tersebut oleh
Bank AKM dan PT KA Cepat dalam transaksi pertukuran atas aktiva?
Jawab: Journal entries
PT KA Cepat (Debitor)
Notes Payable (CA of Note) 25.000.000
Loss on Disposal of Asset (CA of Aset – FV of Aset) 8.000.000
Gain on Extinguishment of Debt (CA of Note – FV of Aset) 5.000.000
Station—Pasar Jumat (CA of Aset) 28.000.000
Bank AKM (Creditor)
Station—Pasar Jumat (FV of Asset received) 20.000.000
Allowance for Doubtful Account 6.000.000
Gain on Exchange of Asset 1.000.000
Notes Receivable 25.000.000
Berdasarkan contoh 14.6, sekarang asumsikan Bank AKM setuju menerima 700.000 lembar
saham biasa (nilai par $20) yang memiliki nilai wajar $22.000.000 dalam pelunasan atas
Contoh
kewajiban pinjaman $25.000.000. Bagaimana pengakuan atas transaksi tersebut oleh Bank
14.7
AKM dan PT KA Cepat dalam transaksi jaminan atas bunga ekuitas (dividen dari saham)?
Jawab: Journal entries
PT KA Cepat (Debitor)
Notes Payable (CA of Note) 25.000.000
Share Capital – Ordinary (par value x amount of shares) 14.000.000
Share Premium – Ordinary (FV of shares – shares capital) 8.000.000
Gain on Extinguishment of Debt 3.000.000
Bank AKM (Creditor)
Equity Invesment (FV of equity received) 22.000.000
Allowance for Doubtful Account 6.000.000
Gain on Exchange of Asset 3.000.000
Notes Receivable 25.000.000

c. Pemberhentian dengan pengubahan (modifikasi) atas persyaratan


Dalam beberapa situasi, kreditor mungkin memberikan peminjam kemudahan atas
penebusan. Kreditor menawarkan konsesi untuk memastikan kemungkinan tertinggi
pelunasan atas pinjaman. Semisal, kreditor mungkin menawarkan satu atau
kombinasi modifikasi berikut :
1) Menurunkan tingkat suku bunga tertera (SR)
2) Memperpanjang jatuh tempo pembayaran pokok utang
3) Menurunkan jumlah pokok utang
4) Menurunkan atau menangguhkan bunga akrual

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 155
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Do you know?
Penghitungan atas pembayaran Seperti pemberhentian yang lain, ketika kreditor memberikan konsesi
bunga dan pelunasan sesudah yang menyenangkan pada persyaratan atas pinjaman, debitor memiliki
restrukturisasi pinjaman sama keuntungan ekonomis. Oleh karena itu, akuntansi untuk modifikasi
halnya dengan penghitungan mirip dengan poin a dan b. Ketika kewajiban semula dihentikan, utang
pinjaman seperti sediakala
yang baru dicatat pada FV dan keuntungan diakui atas perbedaan FV
(menggunakan metode suku
bunga efektif) kewajiban baru dan CA atas kewajiban lama, yang dikenal sebagai
restrukturisasi utang.
IFRS mengharuskan modifikasi dihitung sebagai pemberhentian atas notes lama dan
menerbitkan note baru yang dinilai pada nilai wajar (FV). Modifikasi pinjaman
terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
1) Modifikasi substansial, jika perbedaan utang baru dengan utang lama
Ingat!
setidaknya 10% atas nilai terbawa (CA) kewajiban semula. Hitung dengan
Historis tingkat suku cara menghentikan secara langsung utang lama dengan utang baru setelah
bunga efektif (Historical
bunga dibayar pada tanggal modifikasi (dengan cara menggantikan).
effective interest rate) =
Tingkat suku bunga tertera 2) Modifikasi non-substansial, jika perbedaan < 10% atas CA kewajiban
(Stated Rate/ SR) semula. Hitung dengan cara menangguhkan dan amortisai perbedaan (gain)
Tingkat suku bunga efektif selama masa berlaku utang pada tingkat suku bunga efektif. Esensinya,
(Effective interest rate) = pinjaman baru melanjutkan pinjaman lama, bukan menggantikan. Oleh
Tingkat suku bunga pasar karena itu, debitor sebaiknya mencarat bunga pada historis tingkat suku
(Market Rate/MR) bunga efektif.
Pada tanggal 2 Mei 2016, PT AKM Bahagia melakukan negosiasi untuk memperoleh
keringan atas pinjaman kepada Bank ABC karena selama satu tahun terakhir mengalami
krisis keuangan. Pinjaman $550.000 diterbitkan dengan bunga 10% tahunan dan suku bunga
Contoh efektif pada saat penerbitan (1 Juni 2013) adalah 8% dengan tenor 3 tahun. Bank ABC
14.8 merestruktur pinjaman dengan cara:
a. Menurunkan pokok pinjaman menjadi 450.000 (modifikasi substansial)
b. Memperpanjang jatuh tempo selama 3 tahun
c. Menurunkan tingkat bunga tertera menjadi 8%. MR pada saat restruktur adalah 9%.
Jawab : Selling price of Old Notes (1 Juni 2013) :
PV of Principal (550.000 x PVF i=8% n=3) = 550.000 x0,79383 436.606,5
PV of interest (550.000 x 10%) x PV-OA i=8% n=3) = 55.000 x 2,57710 141.740,5
PV of notes 578.347
Date Cash Paid Interest Expense Premium Amortized CA (old notes)
(10%) (8%)
1/6/13 - - - 578.347
1/6/14 55.000 46.267,76 8732,24 569.614,76
1/6/15 55.000 45.569,18 9430,82 560.183,94
1/6/16 55.000 44.816,06* 10.183,94 550.000
 Carrying amount at restructured date (2 May 2016) :
Carrying amount at last interest payment (1 June 2015) 560.183,94
Cash paid : 550.000 x 10% x 11/12 50.416,67
Interest Expense : 560.183,94 x 8% x 11/12 41.080,16
Premium amortized 9.336,51
CA of old notes 550.847,43

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 156
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

 PV of restructured cash flows :


PV of principal (450.000 x PVF i=9% n=3)= 450.000 x0,77218 347.481,00
PV of interest (450.000 x 8%) x PV-OA i=9% n=3)= 36.000 x 2,53130 91.126,80
FV of notes 438.607,80
 Journal entries (2 May 2016)
PT AKM Bahagia (Debitor)
Interest Expense 41.080,16
Notes Payable (old) 9.336,51
Cash 50.416,67
Notes Payable (old) 550.847,43
Gain on Extinguishment of Debt 112.239,63
Notes Payable (new) 438.607,80
*Gain on Extinguishment of Debt masuk Other income or Expense (Income Statement)
Oleh karena modifikasi bersifat substansial, maka utang yang lama dihentikan dan
digantikan dengan utang yang baru. Jadwal pembayaran wesel baru adalah sbb :
Date Cash Paid Interest Expense Discount Amortized CA (new notes)
(8%) (9%)
2/5/16 - - - 438.607,8
2/5/17 36.000 39.474,7 3474,7 442.082,5
2/5/18 36.000 39.787,43 3787,43 445.869,93
2/5/19 36.000 40.130,07* 4130,07 450.000
Seperti contoh 14.8, namun kali ini Bank ABC merestruktur pinjaman dengan menurunkan
pokok pinjaman dari 550.000 menjadi 525.000, bukan 450.000 (modifikasi non-substansial).
Contoh Jawab : Perhitungan nilai terbawa (CA) atas wesel lama seperti jawaban contoh 14.8
14.9  PV of restructured cash flows :
PV of principal (525.000 x PVF i=9% n=3)= 525.000 x0,77218 405.394,5
PV of interest (525.000 x 8%) x PV-OA i=9% n=3)= 42.000 x 2,53130 106.314,6
FV of notes 511.709,1
 Journal entries (2 May 2016)
PT AKM Bahagia (Debitor)
Interest Expense (550.000 x 8% x 11/12) 41.080,16
Notes Payable (old) 9.336,51
Interest Payable 50.416,67
Notes Payable (old) 550.847,43
Unearned Revenue 39.138,33
Notes Payable (new) 511.709,1
*Unearned Revenue digolongkan sebagai Current Liabilites jika JT semestinya ≤1 tahun
Non-Current Liabilities jika JT semestinya >1 tahun. Utang yang lama dilunasi terlebih
dahulu hingga JT, keuntungan ditangguhkan dan diamortisasi selama masa berlaku utang
yang lama.Kemudian utang baru mulai berjalan sesudah JT utang lama berakhir.
 Journal entries (1 Juni 2016)
PT AKM Bahagia (Debitor)
Interest Expense (550.000 x 8% x 1/12) 3.666,67
Interest Payable 50.416,67
Unearned Revenue 916,66
Cash (550.000 x 10%) 55.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 157
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Unearned Revenue 38.221,67


Gain on Extinguishment of Debt (39.138,33 – 916,66) 38.221,67
*Keuntungan diakui saat JT utang lama, Jadwal pembayaran wesel baru adalah sbb:
Date Cash Paid Interest Expense Discount Amortized CA (new notes)
(8%) (9%)
1/6/16 - - - 511.709,1
1/6/17 42.000 46.053,82 4053,82 515.762,92
1/6/18 42.000 46.418,66 4418,66 520.181,58
1/6/19 42.000 46.818,42* 4818,42 525.000
*Rounded

2. Opsi nilai wajar (FV option)


Secara umum, liabilitas tidak lancar dinilai pada biaya yang diamortisasi. Opsi pencatatan
pada nilai wajar (fair value/ FV) dapat digunakan untuk instrumen keuangan, termasuk
liabilitas, yang menyediakan informasi yang lebih relevan dan dapat dipahami daripada
biaya yang diamortisasi. Informasi tersebut lebih relevan karena merefleksikan nilai
persamaan tunai saat ini atas instrumen keuangan.
a. Penilaian nilai wajar
Keuntungan/ kerugian yang belum terealisasi (Unrealized holding gain or loss-
income) diakui saat perubahan bersih atas FV liabilitas dari satu periode ke periode
yang lain, terpisah dengan beban bunga yang diakui tetapi tidak dicatat. Perusahaan
melaporkan liabilitas pada FV pada setiap tanggal pelaporan sebagai bagian dari
laba bersih (Income statement).
Misalnya, PT AKM Jaya menerbitkan obligasi $500.000 pada tingkat bunga 6%
senilai harga par tanggal 1 Mei 2015. PT AKM Jaya memilih opsi FV untuk
obligasi ini. Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai obligasi sekarang adalah
$480.000 karena tingkat bunga dalam pasar mengalami kenaikan menjadi 8%. Nilai
atas sekuritas utang jatuh karena obligasi membayar kurang dari tingkat suku bunga
pasar untuk sekuritas sejenis. Dibawah opsi FV, PT AKM Jaya mencatat sbb:
PT AKM Jaya (Debitor)
Bonds Payable (500.000-480.000) 20.000
Unrealized Holding Gain or Loss – Income 20.000
Ayat jurnal ini mengindikasikan penurunan utang obligasi dan menghasilkan
Unrealized Holding Gain yang dilaporkan pada Other Income and Expense jika:
Nilai utang menurun karena kenaikan tingkat suku bunga pasar (MR),
sedangkan nilai utang meningkat karena penurunan tingkat suku bunga pasar.
b. Perdebatan nilai wajar
 Pada bagian a, perubahan nilai obligasi disebabkan perubahan tingkat suku
bunga. Dalam situasi lain, penurunan mungkin terjadi karena obligasi menjadi
lebih memungkinkan mengalami kegagalan. Karena itu, jika kelayakan kredit
atas perusahaan debitor menurun, nilai atas utangnya juga menurun. Jika
kelayakan kredit turun, investor obligasinya akan menerima tingkat bunga lebih
rendah dibanding investor lain dengan investasi yang memiliki risiko serupa.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 158
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

 IASB mencatat bahwa kerugian pemegang utang adalah keuntungan pemegang


saham. Klain pemegang saham pada aset perusahaan naik ketika nilai atas klaim
pemegang utang menurun. Penurunan posisi kredit mungkin mengindikasikan
NB : bahwa aset perusahaan menurun dalam penilaian secara cermat. Oleh karena itu,
Sekali liabilitas dinilai
pada nilai wajar, perusahaan boleh melaporkan kerugian di bagian aktiva yang akan ditutup oleh
maka perusahaan keuntungan di bagian liabilitas.
harus melanjutkan  IASB secara jelas menyetujui pernyataan bahwa dampak dari perubahan risiko
penilaian atas kredit perusahaan sebaiknya tidak berdampak pada profit dan kerugian jika
liabilitas tersebut liabilitas tidak ditahan untuk penjualan (held for trading). Oleh karena itu
pada nilai wajar perubahan apapun pada nilai liabilitas berdasarkan perubahana risiko kredit
untuk seluruh
sebaiknya dilaporkan dalam Other Comprehensive Income (OCI).
periode.
Misalnya, perubahan atas tingkat suku bunga dari 6% menjadi 8% disebabkan
penurunan kualitas kredit atas obligasi tersebut. Dibawah opsi FV, PT AKM
Jaya membuat ayat jurnal sbb :
PT AKM Jaya (Debitor)
Bonds Payable (500.000-480.000) 20.000
Unrealized Holding Gain or Loss – Equity 20.000
Ayat jurnal ini mengakui penurunan FV atas liabilitas dan menghasilkan
Unrealized Holding Gain yang dilaporkan pada OCI jika : Nilai obligasi
menurun karena perubahan risiko kredit, bukan karena kondisi pasar secara
umum.
3. Pembiayaan tidak tercatat (off-balance-sheet financing)
Yaitu tindakan peminjaman uang dengan jalan menyembunyikan pencatatan
atas kewajiban (utang). Permasalahan ini menjadi isu yang sangat penting.
Banyak perusahaan besar gagal dalam mencatat, menyembunyikan jumlah yang
dapat dipertimbangkan atas utang pada neraca (SoFP). Hasilnya, perusahaan
menggunakan pembiayaan tidak tercatat yang menimbulkan risiko pada lembar
sahamnya. Secara konsekuen, lembar sahamnya akan merosot.
a. Perbedaan bentuk
Pembiayaan neraca tersembunyi dapat terjadi pada beberapa bentuk, antara lain:
NB: 1) Anak perusahaan tidak digabung (non-consolidated subsidiary)
Lebih rinci penjelasan ada Dibawah aturan IFRS, perusahaan tidak diharuskan mengkonsolidasi anak
di SAK 4 tentang perusahaan jika < 50% kepemilikan. Dalam beberapa kasus, induk
LAPORAN KEUANGAN perusahaan tidak melaporkan aktiva dan liabilias anak perusahaan tetapi
KONSOLIDASIAN melaporkan investasi dalam anak perusahaan. Hasilnya, pemakai laporan
DAN LAPORAN keuangan mungkin tidak memahami bahwa anak perusahaan memiliki
KEUANGAN utang yang dapat dipertimbangkan yang akhirnya induk perusahaan besar
TERSENDIRI kemungkinan bertanggung jawab jika anak perusahaan mengalami kesulitan
pembiayaan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 159
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

2) Entitas Tujuan Khusus (special purpose entity/ SPE)


Perusahaan membuat entitias tujuan khusus untuk melakukan sebuah proyek
khusus. Misalnya, perusahaan memutuskan membangun pabrik baru.
Namun manajemen tidak ingin melaporkan pabrik ataupun pinjaman yang
digunakan untuk mendanai konstruksi pada neraca. Oleh karena itu,
membuat sebuah SPE, yang tujuannya adalah membangun pabrik.
Perencanaan ini disebut dengan perencanaan pembiayaan proyek (project
financing arrangement). SPE mendanai dan membangun pabrik.
Sebaliknya, perusahaan menjamin bahwa perusahaan atau beberapa pihak
luar akan membeli semua produk yang diproduksi oleh pabrik (kadang
mengacu sebagai kontrak ambil atau bayar/ take or pay contract).
SPE sering menggunakan Hasilnya, perusahaan mungkin tidak melaporkan aktiva maupun liabilitas
sewa untuk mencapai pada bukunya.
tindakan neraca 3) Sewa operasi (operating leases)
tersembunyi. Lebih rinci Jalan lain perusahaan tidak mencatat utangnya pada neraca adalah dengan
penjelasan ada di SAK 30 sewa. Bukan memiliki aset, tetapi perusahaan menyewa aset. Lagipula,
tentang SEWA dan di Bab
dalam beberapa kondisi tertentu perusahaan harus melaporkan hanya beban
21 tentang Akuntansi
sewa (Rent Expense) pada setiap periode dan menyediakan catatan
untuk Sewa
pengungkapan atas transaksi.
b. Pemikiran Rasional
Mengapa perusahaan sibuk dalam pembiayaan tidak tercatat?
1) Alasan utama : menghapus utang mempertinggi kualitas neraca dan
perizinan kredit diperoleh lebih mudah dan lebih hemat.
2) Jenis-jenis komitmen ini mungkin tidak dipertimbangkan dalam
menghitung batas utang.
3) Jika perusahaan melaporkan aset pada nilai wajar (FV), mengurangi
tekanan secara pasti tersedia untuk perencanaan pembiayaan tidak tercatat
 Gagasan umum “out of sight, out of mind (jauh dari pandangan, jauh dari
pemikiran)” mungkin tidak benar dalam akuntansi.
o Pemakai laporan keuangan mengindikasikan bahwa mereka mencoba faktor
rencana pembiayaan tidak tercatat ini ke dalam perhitungan mereka ketika
menilai hubungan utang dan ekuitas.
o Pemberi pinjaman juga mencoba menghitung rencana ini secara komplek.
o Perusahaan masih percaya bahwa keuntungan akan bertambah jika mereka
melewatkan (tidak mencatat) beberapa kewajiban di neraca.
 Sebagai respon atas permasalahan ini, IASB meningkatkan kebutuhan atas
pengungkapan (catatan). Respon ini konsisten dengan “efficient market (efisiensi
pasar)”. SEC saat ini mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan :
1) Seluruh kewajiban bersifat kontraktual dalam format tabel
2) Kesatuan liabilitas dan komitmen dalam format tekstual ataupun tabel

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 160
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

4. Penyajian dan analisis (Presentation and analysis)


a. Penyajian liabilitas tidak lancar
 Utang jangka panjang yang jatuh temponya akan tiba < 1 tahun sebaiknya
dilaporkan sebagai liabilitas lancar (Current Liability).
 Jika perusahaan merencanakan untuk melakukan pembiayaan kembali atas
utang (refinance debt), mengganti ke dalam lembar saham, atau
menghentikanya dari dana pelunasan obligasi, sebaiknya melanjutkan
pelaporan utang sebagai non-current jika persetujuan pembiayaan kembali
selesai sampai dengan tanggal akhir periode.
 Perusahaan sebaiknya memperlihatkan aktiva apapun yang ditahan sebagai
jaminan atas utang dalam bagian assets di neraca. Fair value atas utang
jangka panjang sebaiknya diungkapkan (di Notes to Financial Statement).
 Perusahaan harus mengungkapkan pembayaran akan datang dengan
persyaratan dana cadangan dan jumlah jatuh tempo atas utang jangka
panjang untuk 5 tahun mendatang. Pengungkapan ini membantu pengguna
laporan keuangan dalam mengevaluasi jumlah dan waktu arus kas di masa
depan.
b. Analisis liabilitas tidak lancar
(lebih lengkap di mata kuliah Manajemen Keuangan)
 Rasio utang terhadap aktiva (debt to assets ratio)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
 Jumlah (transaksi) bunga yang diperoleh (times interest ratio)
𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑏𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑥 + 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑒𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒
𝑇𝑖𝑚𝑒𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡𝑠 𝑒𝑎𝑟𝑛𝑒𝑑 =
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑒𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒

Belajar bukanlah sebuah kewajiban,


melainkan sebuah kebutuhan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 161
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Ekuitas (Equity)
Equity

The Corporate Form Equity Preference Shares Dividend Policy Presentation and Analysis
( Bentuk Korporasi ) ( Ekuitas ) ( Lembar Saham Preferen ) ( Aturan Dividen ) ( Penyajian dan Analisis )

A. Bentuk Korporasi (The Corporate Form) Do you know?

Korporasi (disebut juga perseroan) adalah suatu Tiga bentuk organisasi bisnis :
kesatuan badan hukum terpisah yang didirikan 1. Propiertorship (Perseorangan)
2. Partnership (Persekutuan)
sesuai dengan undang-undang dan pemilikannya
3. Corporation(Korporasi/Perseroan)
dibagi lembar-lembar saham. Korporasi
mengendalikan sejumlah besar sumber daya, barang
dan jasa yang diproduksi, dan para pekerja. Keuntungan utama korporasi (dibanding 2
organisasi bisnis lainnya) adalah fasilitasnya untuk menarik dan mengakumulasi sejumlah
besar modal.
Karakterisitik khusus atas bentuk korporasi yang mempengaruhi akuntasi termasuk :
 Terpengaruh undang-undang badan hukum
 Menggunakan sistem saham
 Mengembangkan ragam kepentingan pemilik

1. Aturan Badan Hukum


 Seseorang yang ingin mendirikan korporasi umumnya harus mengirimkan akte
pendirian (articles of incorporation) kepada lembaga yang berwenang di suatu
negara yang mana perusahaan akan didirikan.
 Sesudah persyaratan terpenuhi, lembaga yang berwenang menerbitkan surat izin
perusahaan perseroan/ korporasi (corporation charter) dengan demikian
mengakui perusahaan sebagai entitas yang sah.
 Tanpa memperhatikan jumlah negara dimana bagian operasional korporasi
NB : berjalan, badan hukumnya hanya satu negara (negara tempat pertama didirikan
Nilai par sebagai negara asal korporasi, sekalipun memiliki banyak cabang di negara lain)
=  Banyak pemerintah memiliki undang-undang badan hukum perseroan. Akuntansi
nilai nominal untuk ekuitas mengikuti ketentuan undang-undang ini. Dalam beberapa kasus,
Nilai par bisa sama
hukum sangat kompleks dan beragam baik dalam ketentuannya maupun defini
dengan nilai
tertera, bisa juga persyaratannya. Beberapa hukum gagal dalam mendefinisikan syarat teknis.
berbeda. Akibatnya, persyaratan sering memiliki satu makna di satu negara dan makna lain
di negara yang berbeda. Permasalahan ini lebih lanjut ditutup karena otoritas yang
sah sering menginterpretasikan dampak dan pemisahan hukum secara berbeda.
2. Sistem Saham
 Ekuitas dalam korporasi secara umum mengandung sejumlah besar unit/ saham.
 Setiap lembar saham sama dengan lembar saham yang lain dalam kelas yang sama.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 162
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

 Jumlah lembar saham yang dimiliki menentukan setiap kepentingan pemilik.


Jika perusahaan
membagi saham biasa  Setiap lembar saham memiliki hak dan keistimewaan. Do you know?
ke dalam 1000 lembar  Pemilik harus menguji : Tujuan utama perusahaan
saham, maka o Akte badan hukum bukanlah mendapatkan laba
seseorang yang sebanyak-banyaknya,
o Sertifikat saham
memiliki 500 lembar melainkan meningkatkan nilai
o Ketentuan hukum yang dapat diterapkan untuk perusahan yang diukur dengan
saham mengendalikan
separuh atas memastikan termasuk batasan atau variasi kenaikan harga sahamnya
kepemilikan. Seorang dari hak standar dan istimewa.
yang memiliki 10  Karena ketiadaan batasan ketentuan, setiap lembar saham membawa hak sbb :
lembar saham o Membagi secara proporsional keuntungan dan kerugian
memiliki 1%
kepemilikan.
o Membagi secara proporsional manajemen (hak untuk voting direktur)
o Membagi secara proporsional aset perusahaan selama likuidasi
o Membagi secara proporsional kesempatan untuk membeli penerbitan
lembar saham baru dalam kelas yang sama sebelum ditawarkan kepada
pihak yang lain (yang disebut hak prioritas/ preemtive right)
NB :
Dilusi (dilution) Hak prioritas melindungi pemegang saham yang ada dari dilusi (dilution)
adalah hilangnya tanpa pengawasan atas kepentingan pemilik. Namun, banyak perusahaan telah
nilai pemegang
menghapus hak prioritas, alasannya adalah hak tersebut membuat ketidaknyamanan
saham yang ada
akibat penambahan untuk perusahaan dalam menerbitkan sejumlah besar lembar saham tambahan yang
jumlah saham secara rutin dilakukan dalam membeli perusahaan lain.
beredar.
 Sistem saham mengizinan seseorang untuk mentransfer kepentingannya dalam
perusahaan kepada investior lain pada waktu kapanpun dan harga berapapun
tanpa persetujuan perusahaan atau pemegang saham lain.
 Karena investor secara bebas dan rutin mentransfer lembar saham, perusahaan
harus merevisi buku besar pembantu atas pemegang saham secara periodik,
yang secara umum ditindaklanjuti atas setiap pembayaran dividen atau rapat umum
pemegang saham (RUPS).
 Mayoritas pertukaran sekuritas mensyaratkan pemilik mengendalikan bahwa ciri
khas perusahaan menemukan ketidak ekonomisan untuk dilengkapi. Oleh karena
itu, perusahaan sering menggunakan panitera (registrars) dan agen penyalur
(transfer agents) yang ahli dalam memberikan jasa pencatatan & penukaran saham.
3. Ragam Kepentingan Pemilik
Ordinary Shares (Saham Biasa) Preference Shares (Saham Preferen)
Sebagai daya tarik untuk meminat investor dan
Merepresentasikan sisa kepentingan perusahaan
merepresentasikan kepentingan utama perusahaan
Membawa risiko paling besar atas kerugian dan Mengorbankan beberapa hak melekat atas
menerima manfaat atas keberhasilan pemegang saham biasa
Memberikan hak klaim sebelumnya atas laba,
Tidak dijamin dengan dividen ataupun aset
perusahaan menjamin dengan dividen sebelum
selama pembubaran (likuidasi)
didistribusikan ke pemegang saham biasa

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 163
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Secara umum mengendalikan manajemen Tidak memiliki hak suara dalam manajemen
perusahaan (memiliki hak suara) perusahaan
Cenderung paling untung jika perusahaan Cenderung paling untung jika perusahaan
mendapatkan laba besar mendapatkan laba kecil
Jika perusahaan hanya menerbitkan saham Penerbitan saham preferen berdasarkan kebijakan
tunggal maka didefinisikan sebagai saham biasa pemegang saham biasa

Do you know?
B. Ekuitas (Equity) Ekuitas diklasifikasikan dalam neraca sbb:
1. Share Capital (Lembar Saham)
Ekuitas adalah kepentingan sisa (residual interest) 2. Share Premium (Premi Saham)
atas aset perusahaan sesudah dikurangi dengan 3. Retained Earnings (Laba ditahan)
4. Accumulated Other Comprehensive
semua liabilitas. Ekuitas sering mengacu sebagai Income/ AOCI
shareholder’s equity, stockholder’s equity, atau 5. Treasury Shares (Saham Treasuri)
corporate capital. 6. Non-controlling interest (minority
interest) (Kepentingan minoritas)
Perusahaan sering membuat perbedaan sbb :
NB :  Contributed (Paid-in) Capital = jumlah total yang dibayarkan pada modal saham
Ekuitas bukanlah (yaitu jumlah yang disediakan oleh pemegang saham kepada perusahaan untuk
klaim atas aset digunakan dalam operasi bisnis perusahaan). Modal yang dikontribusi (Contributed
tertentu melainkan Capital) termasuk nilai par atas semua lembar saham beredar (Outstanding shares)
klaim terhadap
bagian dari total dan premi dikurangi diskonto ketika penerbitan.
aset. Jumlah ini  Earned Capital = modal yang berkembang dari operasi bisnis yang mampu
tidak spesifik atau menghasilkan profit/ laba. Modal yang diperoleh (Earned Capital) mengandung
tetap: ekuitas semua pendapatan yang tidak didistribusi sebagai sisa yang diinvestasikan ke
tergantung
profitabilita perusahaan.
perusahaan  Retained Earnings = merepresentasikan earned capital atas perusahaan.
Hanya dalam kasus yang tidak biasa sebuah ekuitas perusahaan akan sama dengan total nilai
wajar (FV) sahamnya. Misalkan, PT AKM Matoh memiliki total ekuitas $50 juta, dan
kapitalisasi pasar $65 juta. Ekuitas $50 juta adalah kontribusi bersih dari pemegang saham
ditambah laba ditahan dan AOCI. Sebagai kepentingan sisa, ekuitas tidak ada pemisahan
bagian dari aset & liabilitas (Equity = Net Asset). Ekuitas menaik jika perusahaan
mampu menghasilkan laba (profitable). Penurunan atau mungkin kehilangan seluruhnya
terjadi jika perusahaan kehilangan banyak uang.
1. Emisi/ Penerbitan Saham
Dalam menerbitkan saham, perusahaan mengikuti prosedut sbb :
1) Lembaga yang berwenang harus mengotorisasi saham (dengan akte/ surat izin)
2) Perusahaan menawarkan saham untuk dijual, memasukkan ke dalam kontrak
3) Sesudah menerima jumlah saham, perusahaan menerbitkan saham
NB : Perusahaan secara umum tidak membuat ayat jurnal ketika perusahaan
menerima pengesahan sahamnya (authorized shares) dari yurisdiksi perusahaan.
Permasalahan akuntansi terkait penerbitan saham akan dijelaskan sbb :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 164
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

a. Saham dengan nilai par (par value shares)


Nilai par (par value) saham tidak memiliki hubungan dengan nilai wajarnya. Nilai
par yang rendah (low par values) membantu perusahaan menghindari kewajiban
bersyarat (contingent liabilities) yang berhubungan dengan saham yang dijual
dibawah nilai par. Untuk menjaga informasi yang dibutuhkan dalam menerbitkan
saham dengan nilai par, perusahaan menjaga akun untuk masing-masing kelas
saham sbb: Do you know?
1) Saham preferen (Preference shares) Kewajiban bersyarat (Contingent Liabilities)
atau saham biasa (Ordinary shares) adalah kewajiban yang tidak pasti dalam
Kedua akun saham ini merefleksikan jumlah dan waktu, serta tidak diakui dalam
laporan keuangan karena :
nilai par atas penerbitan saham
1. Kewajiban yang mungkin (probb. 5-50%)
perusahaan. Tidak ada tambahan 2. Kewajiban saat ini yang tidak
ayat jurnal dalam akun ini jika tidak memungkinkan pembayaran akan dibuat
ada penerbitan tambahan atau 3. Kewajiban saat ini dimana estimasi yang
dapat dipercaya atas kewajiban tidak
penghentian saham. dapat dibuat.
2) Premi saham (Shares Premium),
mengindikasikan kelebihan atas nilai par yang dibayar oleh pemegang
saham sebagai hasil saham yang diterbitkan untuk mereka. Pemegang
saham secara individu tidak memiliki klaim yang lebih tinggi atas kelebihan
yang dibayarkan daripada semua pemegang lain atas kelas saham yang
NB : sama.
Perusahaan jarang,
jika pernah, b. Saham tanpa nilai par (no-par shares)
menerbitkan saham di Alasan untuk menerbitkan saham tanpa nilai par :
bawah nilai par. 1) Penerbitan saham tanpa nilai par menghindari liabilitas kontingen yang
Alasannya: mungkin terjadi jika perusahaan menerbitkan nilai par saham pada diskonto.
Perusahaan mungkin
memanggil pembeli 2) Beberapa kebingungan muncul selama hubungan (atau ketiadaan hubungan)
awal atau pemegang antara nilai par dan nilai wajar. Jika saham tanpa nilai par, perlakuan yang
saham saat ini untuk dapat menimbulkan pertanyaan atas penggunaan nilai par sebagai
membayar dalam basis untuk nilai wajar tidak pernah muncul.
jumlah diskonto
supaya menjaga Inilah sebagian keuntungan ketika menerbitkan saham untuk properti termasuk aset
kreditur dari dari berwujud maupun aset tak berwujud.
keberlangsungan
kerugian hingga Kerugiaan utama saham tanpa nilai adalah beberapa negara menerapkan pajak
likuidasi perusahaan tinggi pada penerbitan saham ini. Di beberapa negara, total harga penerbitan atas
saham tanpa nilai mungkin dipertimbangkan sebagai modal sah, yang dapat
menurunkan fleksibilitas dalam membayar dividen.
NB :
Perusahaan menjual saham tanpa nilai par, seperti saham dengan nilai par, pada
Sebagian besar PT
menerbitkan saham harga berapapun yang akan mereka peroleh. Namun, tidak seperti saham dengan
tanpa nilai par nilai par, perusahaan menerbitkan tanpa premi/ diskonto. Jumlah yang diterima
(nominal) dengan secara nyata merepresentasikan kredit atas saham biasa/ preferen. Saham tanpa
nilai tertera sehingga
nilai par sebaiknya dibawa dalam akun pada harga penerbitan tanpa
seolah-olah saham
memiliki nilai par melaporkan premi saham.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 165
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Beberapa negara mengharuskan saham tanpa nilai par memiliki nilai tertera
(Stated value). Nilai tertera adalah jumlah batas bawah minimum yang perusahaan
tidak bisa menerbitkannya. Jika saham tanpa nilai par memiliki nilai tertera dan
dijual melebih nilai tertera, jumlah kelebihan yang dibayar pemegang saham
dicatat sebagai premi saham (Share premium). Demikian, saham tanpa nilai par,
dengan nilai tertera yang rendah, mengizinkan perusahaan baru untuk memulai
operasinya dengan premi saham yang mungkin melebihi modal tertera (Stated
capital).
Seorang konglomerat memiliki sejumlah investasi pada 5 perusahaan terkemuka : PT Cinta
AKM, PT Sayang HKN, PT Suka AKPEM, PT Kenangan COST, dan PT Paham KEPUB,
dimana saham yang diterbitkan oleh setiap perusahaan adalah sebagai berikut:
Contoh a. PT Cinta AKM menerbitkan saham biasa dengan nilai par $5 per lembar saham
15.1 sebanyak 200.000 lembar saham, konglomerat membayar $2.000.000.
b. PT Sayang HKN menerbitkan saham tanpa nilai par sebanyak 100.000 lembar saham
pada nilai jual tunai $4 per lembar saham.
c. PT Suka AKPEM menerbitkan saham dengan nilai tertera $8 per lembar saham
sejumlah 100.000 lembar saham, transaksi tercapai pada harga $10 per lembar saham
d. PT Kenangan COST menerbitkan saham biasa dengan nilai par $6 per lembar saham
sebanyak 400.000 lembar saham, namun saham dijual dengan $5 per lembar saham.
e. PT Paham KEPUB menerbitkan saham preferen dengan nilai par $25 per lembar
saham sebanyak 50.000 lembar saham, senilai $1.500.000
Bagaimana pencatatan atas transaksi yang dilakukan oleh konglomerat tersebut oleh kelima
perusahaan diatas pada saat penerbitan saham (asumsikan penjualan tunai)?
Jawab : Journal entries
PT Cinta AKM (par value shares)
Cash 2.000.000
Share Capital – Ordinary 1.000.000
Share Premium – Ordinary 1.000.000
PT Sayang HKN (no-par value shares)
Cash 400.000
Share Capital – Ordinary 400.000
PT Suka AKPEM (stated-value shares)
Cash 1.000.000
Share Capital – Ordinary 800.000
Share Premium – Ordinary 200.000
PT Kenangan COST (low par value shares)
Cash 2.000.000
Retained Earnings 400.000
Share Capital – Ordinary 2.400.000
PT Paham KEPUB (preference shares)
Cash 1.500.000
Share Capital – Preference 1.250.000
Share Premium – Preference 250.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 166
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

c. Saham yang diterbitkan dengan Sekuritas Lain/ Penjualan gabungan (Lump-sum)


Kadang-kadang perusahaan menerbitkan dua atau lebih sekuritas dalam sekali
pembayaran / gabungan (lump sum). Permasalahan akuntansi dalam penjualan lump
sum adalah bagaimana mengalokasikan pendapatan dari beberapa kelas sekuritas.
1) Metode Proporsional (Proportional Method)
Untuk instansi dimana seluruh sekuritas yang diperdagangkan memiliki
nilai wajar. Pengalokasian dengan cara menilai sekuritas pada basis nilai
wajarnya masing-masing secara proporsional terhadap jumlah penjualan
lump sum yang diterima.

NB: NB:
Pencatatan untuk transaksi penjualan saham secara gabungan FV ordinary shares a
metode proporsional : FV preference shares b
(Dr.) Cash (senilai kas yang diterima) Agregate FV c
(Cr.) Share Capital – Ordinary (senilai par) Allocated to :
(Cr.) Share Premium – Ordinary (allocated FV – par) Ordinary = a/c x cash received
(Cr.) Share Capital – Preference (senilai par) Preference= b/c x cash received
(Cr.) Share Premium – Preference (allocated FV – par)

2) Metode Inkremental (Incremental Method)


 Untuk instansi dimana hanya sebagian sekuritas yang diperdagangkan
memiliki nilai wajar, sedangkan sebagian yang lain tidak, maka
pengalokasiannya :
o Untuk sekuritas yang diketahui nilai wajarnya, menggunakan
nilai wajarnya, sedangkan
o Sisa atas penjulan lump sum, dialokasikan untuk sekutitas yang
tidak diketahui nilai wajarnya.
 Untuk instansi dimana tidak ada sekuritas yang diperdagangkan
memiliki nilai wajar. Pengalokasian menggunakan pendekatan lain :
berdasarkan penilai ahli, atau jika perusahaan tahu satu atau lebih
sekuritas yang diterbitkan akan memiliki nilai wajar yang dapat
ditentukan dalam jangka waktu singkat ke depan, boleh menggunakan
basis estimasi terbaik dengan kecenderungan untuk mengoreksi
selama pembentukan nilai wajar masa depan.

NB: Pencatatan untuk transaksi penjualan saham secara gabungan


Konsep Perhitungan metode inkremental :
(Dr.) Cash (senilai kas yang diterima)
Lump sum receipt (senilai cash) (Cr.) Share Capital – A(saham yang diketahui FV senilai par)
(Cr.) Share Premium – A (Allocated FV – par saham A)
Allocated to.... (senilai FV yg diket)
(Cr.) Share Capital – B (saham yang tidak diketahui FV senilai par)
Balance allocated to...(nilai sisa) (Cr.) Share Premium – B (Nilai sisa alokasi – par saham B)
ingat! Premi saham terjadi jika nilai jual alokasi saham > nilai par atau tertera

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 167
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Seorang PNS yang baru saja menerima gaji rapelan, menyisihkan Rp25.000.000 dari gajinya
untuk membeli beberapa kelas saham sekaligus pada PT AKM STAN yakni saham biasa
dengan nilai par Rp50 sebanyak 100.000 lembar dan saham preferen dengan nilai par Rp200
Contoh sebanyak 50.000 lembar. Hitunglah bagaimana transaksi penjualan tersebut apabila:
15.2 a. Saham tersebut diketahui nilai wajarnya Rp70 untuk saham biasa dan Rp280 untuk
saham preferen.
b. Saham preferen tidak diketahui nilai wajarnya. Sementara saham lain diketahui.
c. Saham biasa tidak diketahui nilai wajarnya. Sementara saham lain diketahui.
d. Kedua saham tersebut tidak diketahui nilai wajarnya. Estimasi nilai wajar Rp60
untuk saham biasa dan Rp220 untuk saham preferen.
Jawab :
a. FV of ordinary shares (Rp70 x 100.000) Rp 7.000.000
FV of preference shares (Rp280 x 50.000) _14.000.000
Aggregate FV Rp21.000.000
7.000.000
Allocated to ordinary = 21.000.000 𝑥 25.000.000 = 8.333.333
14.000.000
Allocated to preference = 21.000.000 𝑥 25.000.000 = 16.666.667
b. Lump-sum receipt Rp25.000.000
Allocated to ordinary shares (Rp70 x 100.000) _ _ 7.000.000
Balance allocated to preference shares Rp18.000.000
c. Lum-sum receipt Rp25.000.000
Allocated to preference shares (Rp280 x 50.000) _ 14.000.000
Balance allocated to ordinary shares Rp11.000.000
d. Estimated of ordinary shares (Rp60 x 100.000) Rp 6.000.000
Estimated of preference shares (Rp220 x 50.000) _11.000.000
Aggregate estimated Rp17.000.000
6.000.000
Allocated to ordinary = 17.000.000 𝑥 25.000.000 = 8.823.529
11.000.000
Allocated to preference = 17.000.000 𝑥 25.000.000 = 16.176.471

Melanjutkan contoh 15.2, bagaimana pencatatan masing-masing opsi?


Jawab : Journal entries
a. Proportional Method
Contoh Cash 25.000.000
15.3 Share Capital – Ordinary (50 x 100.000) 5.000.000
Share Premium – Ordinary (8.333.333 – 5.000.000) 3.333.333
Share Capital – Preference (200 x 50.000) 10.000.000
Share Premium – Preference (16.666.667 – 10.000.000 ) 6.666.667
b. Incremental Method
Cash 25.000.000
Share Capital – Ordinary (50 x 100.000) 5.000.000
Share Premium – Ordinary (7.000.000 – 5.000.000) 2.000.000
Share Capital – Preference (200 x 50.000) 10.000.000
Share Premium – Preference (18.000.000 – 10.000.000 ) 8.000.000
c. Incremental Method
Cash 25.000.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 168
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Share Capital – Preference (200 x 50.000) 10.000.000


Share Premium – Preference (14.000.000 – 10.000.000 ) 4.000.000
Share Capital – Ordinary (50 x 100.000) 5.000.000
Share Premium – Ordinary (11.000.000 – 5.000.000) 6.000.000
d. Incremental Method with best estimate using propotional value
Cash 25.000.000
Share Capital – Ordinary (50 x 100.000) 5.000.000
Share Premium – Ordinary (8.823.529 – 5.000.000) 3.823.529
Share Capital – Preference (200 x 50.000) 10.000.000
Share Premium – Preference (16.176.471 – 10.000.000 ) 6.176.471
d. Saham yang diterbitkan dalam transaksi non-kas
 Aturan Umum = Saham yang diterbitkan untuk jasa atau properti selain
daripada kas dicatat pada nilai wajar (FV) atas barang/ jasa yang diterima
jika dapat ditentukan nilai wajar barang/jasa secara reliabel.
 Jika nilai wajar barang/jasa tidak bisa dinilai secara reliabel, maka
menggunakan nilai wajar saham yang diterbitkan.
 Jika nilai wajar keduanya (saham dan properti/ jasa) diketahui dan transaksi
yang dihasilkan berasal dari pertukaran pada pertukaran normal (arm’s length
exchange), maka ada kemungkinan sedikit perbedaan terjadi dalam nilai
wajarnya, gunakan nilai wajar yang lebih reliabel diantara keduanya.
 Jika nilai wajar keduanya diketahui dan reliabel, maka gunakan nilai Aturan
NB : Umum.
Perusahaan sebaiknya  Jika nilai wajar keduanya tidak diketahui, maka perusahaan sebaiknya
menghindari nilai
buku, par, atau tertera menerapkan teknik penilaian yang tepat.
sebagai dasar penilaian Perusahaan mungkin menukar saham yang belum diterbitkan atau saham
atas transaksi ini.
perbendaharaan/treasuri (Treasury
Do you know?
shares) untuk properti/jasa. Jika
menggunakan saham treasuri dan nilai Urutan dasar pengakuan dalam
NB :
wajar atas properti/ jasa tidak dapat transaksi non-kas (instrumen keuangan
Saham perbedaharaan
dan aset) adalah menilai apa yang
adalah saham yang diestimasi secara reliabel, biaya saham diterima berdasarkan :
diakuisisi kembali
treasuri sebaiknya tidak dipertimbangkan 1. FV aset, jika keduanya valid
oleh perusahaan yang
sebagai faktor penegas dalam menyediakan 2. FV saham/ utang, jika tidak
menerbitkan dan
diketahui nilai FV aset
disiapkan untuk nilai wajar properti/ jasa. Sehingga,
3. Penilaian oleh profesional/
disimpan atau dijual perusahaan sebaiknya menggunakan lembaga penilai yang sah/
kembali atau untuk
nilai wajar saham treasuri untuk diketahui dalam soal
dihentikan
menilai properti/ jasa.
PT AKM Lovers melakukan penerbitan saham biasa dengan nilai par $5 sebanyak 200.000
untuk ditukar dengan tanah di daerah lapangan Banteng milik PT AKL Lovers yang
Contoh memiliki nilai buku $1.200.000. Hitunglah bagaimana transaksi pertukaran tersebut apabila:
15.4 a. Saham tersebut diketahui nilai wajarnya $7dan nilai wajar tanah adalah $1.500.000
b. Nilai wajar tanah tidak diketahui
c. Nilai wajar saham tidak diketahui

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 169
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

d. Keduanya tidak diketahui nilai wajarnya. Penilaian independen menilai tanah pada
$1.300.000 berdasarkan diskonto atas arus kas yang diperkirakan.
Jawab : Journal entries
a. Diketahui kedua nilai wajar (asumsi keduanya reliabel)
Land (senilai FV tanah) 1.500.000
Share Capital – Ordinary (5 x 200.000)
Pencatatan Sama

1.000.000
Share Premium – Ordinary (1.500.000 – 1.000.000) 500.000
b. Tidak diketahui nilai wajar tanah (no-FV apa yang diterima)
Land (senilai FV saham, 7 x 200.000) 1.400.000
Share Capital – Ordinary (5 x 200.000) 1.000.000
Share Premium – Ordinary (1.400.000 – 1.000.000) 400.000
c. Tidak diketahui nilai wajar saham (no-FV apa yang diserahkan)
Land (senilai FV tanah) 1.500.000
Share Capital – Ordinary (5 x 200.000) 1.000.000
Share Premium – Ordinary (1.500.000 – 1.000.000) 500.000
d. Tidak diketahui nilai wajar keduanya
Land 1.300.000
Share Capital – Ordinary (5 x 200.000) 1.000.000
Share Premium – Ordinary (1.300.000 – 1.000.000) 300.000
Secara umum,jajaran direktur memiliki kekuatan untuk mengatur transaksi non-kas.
Walaupun kadang menyalahgunakan kekuatan ini. Akibat yang mungkin terjadi:
Cadangan rahasia juga bisa 1) Saham yang berlimpah (Watered shares)
dihasilkan dari : Kelebihan Perusahaan menerbitkan saham lebih banyak dibandingkan nilai aset yang
perubahan depresiasi dan/atau sebenarnya (overvaluation of equity), dan dalam transaksi pertukaran,
amortisasi, membebankan perusahaan mencatat terlalu tinggi nilai properti/ jasa yang diterima.
pengeluaran modal (Capital
Exp), Kelebihan menghapus 2) Cadangan rahasia (Secret reserves)
piutang tak tertagih,Kelebihan Perusahaan menerbitkan saham lebih sedikit dibandingkan nilai aset yang
nilai liabilitas dan/atau sebenarnya (undervaluation of equity), dan dalam transaksi pertukaran,
kekurangan nilai aset. perusahaan mencatat terlalu rendah nilai properti/ jasa yang diterima.
e. Biaya penerbitan saham
1) Biaya pendirian perusahaan = biaya pertama kali pada saat saat perusahaan
(Dr.) Organization Cost mendirikan perusahaan. Diakui sebagai beban organisasi (Organization
(Cr.) Cash Cost)
2) Biaya langsung (Direct costs) = Biaya yang berhubungan langsung dengan
penerbitan saham. Perusahaan mendebit Share Premium atau langsung
(Dr.) Share Premium mengakui kas yang diterima sejumlah kas bersih. Contoh :
(Cr.) Cash
 Biaya penulisan dan pencetakan (underwriting and printing costs)
 Imbalan akuntan dan biaya perizinan (accounting and legal fees)
 Pajak (taxes)
3) Biaya tidak langsung (Indirect costs) = Biaya yang sulit ditelusuri
(Dr.) ....... Expense
hubungan langsung dengan penerbitan saham. Perusahaan mendebit
(Cr.) Cash Expense dan melaporkannya dalam laporan laba rugi periode bersangkutan.
 Biaya berulang (recurring costs); Panitera utama (primarily
registrars); Imbalan agen penyalur (transfer agent fees)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 170
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

2. Reakuisisi Saham
Alasan perusahaan membeli saham beredarnya :
 Untuk menyediakan efisiensi pajak atas kelebihan kas kepada pemegang saham.
 Untuk meningkatkan pendapatan per lembar saham (Earnings per share) dan
pengembalian modal (Return on Equity).
 Untuk menyediakan saham sebagai kontrak atas kompensasi pegawai atau untuk
mempertemukan kebutuhan merger yang potensial.
 Untuk menghindari percobaan pengambilan alih atau untuk menurunkan jumlah
pemegang saham.
 Untuk membuat pasar dalam saham. Membeli saham dalam pasar membuat
permintaan, yang mungkin menstabilkan harga saham bahkan meningkatkannya.
 Mengeliminasi kepemilikan publik secara keseluruhan oleh pembelian seluruh
saham beredar (Outstanding shares).
Leveraged Buyout (LBO) = perusahaan meminjam uang untuk membiayai pembelian
kembali saham.
Saham Perbendaharaan/ Treasuri (Treasury Shares) = saham milik perusahaan yang
diakuisi kembali sesudah diterbitkan dan tidak dihapus/ dihentikan.
Saham treasuri bukanlah sebuah aset. Ketika perusahaan membeli saham treasuri,
penurunan terjadi pada aset dan ekuitas. Perusahaan boleh menjual saham treasuri untuk
memperoleh dana, tetapi hal ini tidak membuat saham treasuri berada di posisi aset
dalam neraca. Kepemilikan saham treasuri tidak memberikan perusahaan hak untuk
voting, menguji hak prioritas sebagai pemegang saham, menerima dividen, atau
menerima aset selama likuidasi perusahaan. Saham treasuri secara esensial sama
dengan saham biasa yang belum diterbitkan.
a. Pembelian Saham Treasuri
Dua metode umum yang digunakan dalam mengelola saham treasuri :
NB :
Perusahaan melaporkan 1) Metode biaya (Cost Method)
baik jumlah yang (Dr.) Treasury Shares xxx
diterbitkan (issued (Cr.) Cash xxx
shares) maupun jumlah
Senilai biaya reakuisisi dan melaporkannya sebagai pengurang ekuitas
saham treasury.
Perbedaan antara dalam neraca.
jumlah keduanya 2) Metode nilai nominal (tertera) (Par (stated) value method)
adalah jumlah (Dr.) Treasury Shares xxx
outstanding shares
(Cr.) Cash xxx
(saham yang beredar)
Senilai nilai nominalnya dan melaporkannya sebagai pengurang dari modal
saham saja.
b. Penjualan Saham Treasuri
1) Menjual saham treasuri sama dengan biaya reakusisi
(Dr.) Cash xxx
(Cr.) Treasury Shares xxx

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 171
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

2) Menjual saham treasuri di atas biaya reakuisisi


(Dr.) Cash xxx
(Cr.) Share Premium-Treasury xxx
(Cr.) Treasury Shares xxx
3) Menjual saham treasuri di bawah biaya reakuisi
Jika masih ada saldo Share Premium-Treasury Jika tidak ada saldo Share Premium-Treasury
(Dr.) Cash xxx (Dr.) Cash xxx
(Dr.) Share Premium-Treasury xxx (Dr.) Retained Earnings xxx
(Cr.) Treasury Shares xxx (Cr.) Treasury Shares xxx

c. Penghentian Saham Treasuri


Penghentian saham treasuri memiliki status saham diotorisasi dan tidak diterbitkan.
Oleh karena itu, akuntansi untuk penghentian saham treasuri mirip dengan
penjualan saham treasuri, kecuali bahwa perusahaan mendebit akun yang
berhubungan dengan saham yang dihentikan dan bukan kas.
Jika saham asli dijual pada nilai par Jika saham asli dijual di atas nilai par
(Dr.) Share Capital-Ordinary/Preference xxx (Dr.) Share Capital-Ordinary/Preference xxx
(Cr.) Treasury Shares xxx (Dr.) Share Premium-Ordinary/Preference xxx
(Cr.) Treasury Shares xxx

PT AKM Mudah menerbitkan saham biasa dengan nilai par $1 sebanyak 100.000 lembar
saham seharga $10. Saldo RE dalam laporan keuangan 2014 adalah $300.000.
Contoh a. Tanggal 20 Januari 2015, perusahaan mengakuisisi kembali saham beredarnya
15.5 sebanyak 10.000 lembar saham dengan harga $11 per lembar saham. Perusahaan
menggunakan metode biaya untuk melakukan pencatatan.
b. Tanggal 25 Februari 2015 perusahaan menjual kembali saham yang dibeli seharga
$11 per lembar saham sebanyak 500 lembar
c. Tanggal 3 Maret 2015 perusahaan kembali menjual saham treasuri 1000 lembar
seharga $15 per lembar saham
d. Tanggal 14 April 2015 perusahaan menjual saham treasuri 1500 lembar seharga $9
per lembar saham
e. Tanggal 2 Mei 2015 perusahaan menjual kembali 2000 lembar saham treasuri
seharga $7 per lembar saham
f. Tanggal 30 Juni 2015 perusahaan menghentikan seluruh sisa saham treasuri.
Bagaimana pencatatannya? Bagaimana pelaporan ekuitas di neraca bulan Januari dan Juni?
Jawab : Journal entries
Date Description Dr. Cr.
2015
Jan 20 Treasury Shares (11x10.000) 110.000
Cash 110.000
Feb 25 Cash 5.500
Treasury Shares (11x500) 5.500
Mar 3 Cash (15x1000) 15.000
Treasury Shares (11x1000) 11.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 172
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Share Premium-Treasury 4.000


Apr 14 Cash (9x1500) 13.500
Share Premium-Treasury 3.000
Treasury Shares (11x1500) 16.500
May 2 Cash (7x2000) 14.000
Share Premium-Treasury (4000-3000) 1.000
Retained Earnings 7.000
Treasury Shares (11x2000) 22.000
June 30 Share Capital-Ordinary (5000x1) 5.000
Share Premium-Ordinary 50.000
Treasury Shares (5000x11) 55.000
(sisa 10.000-500-1000-1500-2000=5000 shares)
Statement of Financial Position
Equity (January 31, 2015) Equity (June 30, 2015)
Share Capital-Ordinary, $1 par value, Share Capital-Ordinary, $1 par value,
100.000 shares issued, 90.000 outstanding $ 100.000 95.000 shares issued and outstanding $ 95.000
Share Premium-Ordinary 900.000 Share Premium-Ordinary 850.000
Retained Earnings 300.000 Retained Earnings 293.000
Treasury Shares (10.000 shares) (110.000)
Total Equity $1.190.000 Total Equity $1.238.000
NB : Nilai premi saham lebih besar daripada nilai nominal saham adalah hal yang wajar dalam
kenyataan. Oleh karena itu, premi saham (apapun) tidak boleh diakui sebagai Gain dalam Income
Statement dan harus dilaporkan sebagai bagian dari ekuitas perusahaan.

C. Saham Preferen (Preference Shares)


Adalah saham khusus yang memiliki keistimewaan tertentu atau fitur-fitur yang tidak
dimiliki oleh saham biasa. Beberapa fitur yang sering berhubungan dengan saham preferen:
 Keistimewaan atas dividen (hak atas penerimaan dividen didahulukan)
 Keistimewaan atas aset yang dilikuidasi (didahulukan menerima hasil likuidasi)
 Dapat dikonversi ke saham biasa
 Dapat dikembalikan pada opsi perusahaan
 Tidak memiliki hak voting (hak untuk memilih direksi atau hak suara di perusahaan)

Preference Shares artinya saham preferen ini memiliki nilai nominal $200 dengan
$200 par dividen per tahun sebesar $16 (8% x$200).
8% Artinya saham preferen ini tidak memiliki nilai
nominal namun perusahaan menyertakan jumlah Preference Shares
dividen per tahun pada nilai yang spesifik yakni No par
divide sebesar $7 per tahun $7

Jumlah dividen preferen tidak menjamin pembayaran dividen. Namun menjamin bahwa
perusahaan harus membayar jumlah dividen tertera atau jumlah dividen yang dapat dibagi
untuk pemegang saham preferen sebelum membagi kepada pemegang saham biasa.
Perusahaan sering menerbitkan saham preferen (dan bukan utang) karena rasio utang-ekuitas
yang tinggi. Dalam instansi lain, penerbitkan saham preferen melalui tempat khusus dengan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 173
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

perusahaan lain pada pasar divididen yang lebih rendah karena mengakuisisi perusahaan
sering menerima pembebasan pajak yang cukup besar di negara tertentu.
1. Fitur-fitur Saham Preferen
Perusahaan boleh melekatkan keistimewaan atau batasan apapun dalam kombinasi yang
diinginkanny untuk saham preferen, dan juga boleh menerbitkan lebih dari satu kelas
saham preferen, diantaranya ada 5 kelas saham preferen yaitu :
a. Saham Preferen Kumulatif (Cumulative Preference Shares)
Adalah saham yang mewajibkan perusahaan yang gagal membayar dividen di
suatu tahun untuk membayarnya di tahun berikutnya sebelum membayar
dividen kepada pemegang saham biasa. Dividen yang terlewat pada saham
preferen kumulatif disebut tunggakan dividen (dividen in arrears). Karena
tidak ada liabilitas yang terjadi hingga perusahaan mengumumkan (declare)
dividen, perusahaan dilarang mencatat tunggakan dividen sebagai liabilitas
tetapi harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan .
b. Saham Preferen Partisipan (Participating Preference Shares)
Adalah saham yang tidak hanya menerima dividen pokok tetapi juga
menerima dividen tambahan jika jumlah dividen yang dibagikan ke pemegang
saham biasa masih tersisa pada tingkat yang sama dengan yang dibayarkan ke
pemegang saham biasa. NB: saham preferen partisipan mungkin hanya
berpartisipasi sebagian (tidak seluruh saham preferen memiliki hak ini).
c. Saham Preferen dapat dikonversi (Convertible Preference Shares)
Adalah saham yang mengizinkan pemegang saham ini untuk menukar saham
preferen dengan saham biasa pada tingkat yang telah ditentukan. Pemegang
saham ini tidak hanya menikmati klaim atas dividen preferen tetapi juga opsi
untuk dapat diubah sebagai pemegang saham biasa dengan partisipasi
NB : pendapatan yang tidak terbatas.
Dari kelima jenis d. Saham Preferen dapat diambil kembali (Callable Preference Shares)
saham ini, 2 jenis
dikategorikan sebagai Adalah saham yang mengizinkan perusahaan untuk mengambil atau menebus
saham yang mirip kembali saham preferen yang beredar pada tanggal spesifik dan harga yang
dengan utang : ditetapkan. Ketersediaan harga ini cenderung mengatur batas atas pada harga
convertible dan pasar atas saham preferen jika saham ini tidak dikonversi ke saham biasa. Ketika
redeemable. Namun
dari 2 jenis saham perusahaan menebus saham preferen, ia harus membayar tunggakan dividen.
tersebut, hanya e. Saham Preferen dapat ditebus tanpa pinalti (Redeemable Preference Shares)
redeemable yang
digolongkan sebagai Adalah saham yang mirip dengan utang yang memiliki periode penebusan /
liabilitas dalam neraca fitur bahwa penerbit tidak bisa mengendalikan penebusan. Ada perhatian
mengenai klasifikasi sekuritas mirip utang ini, yang memungkinkan dilaporkan
sebagai ekuitas atau dalam “pertengahan (Mezzanine)” dalam neraca antara
ekuitas dan utang. Ada juga pembedaan dalam praktinya mengenai bagaimana
dividen pada sekuritas ini dilaporkan. IFRS mengharuskan sekuritas mirip utang
diklasifikasikan sebagai liabilitas dan dihitung sama seperti liabilitas.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 174
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

2. Akuntansi dan Pelaporan Saham Preferen


Akuntansi untuk saham preferen sama seperti saham biasa. Perusahaan mengalokasikan
pendapatan antara nilai par dan premi saham.
(Dr.) Cash
(Cr.) Share Capital – Preference
(Cr.) Share Premium – Preference
Perusahaan mempertimbangkan convertible preference shares sebagai bagian dari
ekuitas. Ketika melakukan konversi saham preferen, tidak ada pembenaran secara teori
untuk mengakui gain/ loss. Perusahaan menggunakan metode nilai buku (book value
method) untuk mencatatnya. (Lebih lengkap dipelajari di Chapter 16)
(Dr.) Share Capital – Preference
(Dr.) Share Premium – Conversion Equity
(Cr.) Share Capital – Ordinary
(Cr.) Share Premium – Ordinary
Saham preferen secara umum tidak memiliki jatuh tempo. Oleh karena itu, tidak ada
kewajiban yang sah untuk membayar kepada pemegang saham preferen. Perusahaan
harus mempertimbangkan dividen pada saham preferen sebagai distribusi laba dan
bukan sebagai beban. Perusahaan harus mengungkapkan hak yang bersangkutan
(pertinent right) atas saham preferen yang beredar.

D. Aturan Dividend (Dividend Policy)


Pemegang saham perusahaan memiliki peranan besar dalam menentukan aturan dividen.
Sangat sedikit perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan
laba ditahan yang tersedia secara legal. Alasannya, beberapa pakar hukum mengharuskan
bahwa perusahaan memisahkan modal yang dikontribusi dari distribusi kepada pemegang
saham, untuk melindungi terhadap kerugian oleh kreditor.
1. Kondisi Keuangan dan Distribusi Dividen
Perusahaan harus memastikan ketersediaan dana untuk membayar dividen. Perusahan
sebaiknya tidak membayar dividen jika kondisi keuangan saat ini maupun masa depan
tidak menjamin pembagian dividen. Likuiditas perusahaan bisa diukur dengan
ketersediaan modal kerja (working capital) = current asset – current liabilities.
2. Jenis-jenis Dividen
Perusahaan secara umum mendasarkan pembagian dividen pada akumulasi laba (yakni
Retained Earnings) atau beberapa ekuitas lain termasuk Share Premium. Ada 4 jenis:
NB : a. Dividen tunai
Semua jenis b. Dividen properti
dividen, kecuali c. Pencairan dividen
dividen saham, d. Dividen saham
menurunkan total
ekuitas
perusahaan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 175
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Perusahaan sebaiknya mengungkapkan pencairan dividen (Liquidating dividend, yakni


dividen yang tidak berdasarkan retained earnings) kepada pemegang saham sehingga
mereka tidak salah paham atas sumbernya.

a. Dividen tunai (Cash Dividends)


Jajaran direktur mengusulkan pendeklarasian dividen tunai. Perusahaan
dilarang mengumumkan atau membagikan dividen tunai pada saham
(Dr.) Retained Earnings treasuri. Ada 3 tanggal khusus dalam membagikan dividen:
(Cr.) Dividends Payable 1) Tanggal pengumuman/ deklarasi (Date of declaration), janji perusahaan
(or Cash Dividends Declare) untuk membagikan dividen, dicatat sebagai liabilitas (current liabilities)
Nilai= (rate x par) x outstanding
2) Tanggal pencatatan (Date of record), perusahaan mencatat siapa saja yang
berhak mendapat dividen, tidak perlu ayat jurnal
(Dr.) Dividends Payable 3) Tanggal pembayaran (Date of payment), pembayaran dividen kepada
(Cr.) Cash pemegang saham yang sah, dicatat sebagai pelunasan utang dividen
Perusahan yang “berkembang”, membayar lebih kecil atau tidak dividen tunai
karena aturan mereka untuk memperluas keuangannya secara cepat. Investor di
perusahaan berkembang berharap harga sahamnya meningkat nilainya. Investor
akan menyadari keuntungannya ketika mereka menjual sahamnya. Banyak
perusahaan lebih fokus kepada peningkatan harga saham, program pembelian
kembali saham, dan laba perusahaan daripada pembayaran dividen.
b. Dividen properti (Property Dividends)
Atau ragam dividen (dividend in kind) adalah utang dividen dalam bentuk aset
dan bukan uang tunai. Bisa berbentuk persediaan, perumahan, atau investasi.
1) Date of declaration= mengemukakan nilai wajar (FV) properti yang
akan dibagikan, mengakui gain atau loss dan mencatat liabilitas
(Dr.) Equity Investments
(Cr.) Unrealized Holding Gain or Loss-Income (jika gain di kredit jika loss di debit,masuk I/S)
(Dr.) Retained Earnings
(Cr.) Property Dividends Payable (senilai FV properti yang akan dibagikan)

2) Date of record = tidak dijurnal


3) Date of payment= mencatat pembayaran dividen properti
(Dr.) Property Dividends Payable (senilai FV properti yang akan dibagikan)
(Cr.) Equity Investments

c. Pencairan dividen (Liquidating Dividends)


Beberapa perusahaan menggunakan jumlah yang dibayarkan kepada pemegang
saham untuk dividen. Tanpa pengungkapan yang jelas atas kenyataan ini,
pemegang saham mungkin secara tak menentu percaya bahwa perusahaan telah
beroperasi pada keuntungan. Untuk menghindari penipuan, kesengajaan atau
tidak, laporan secara jelas atas sumber dari setiap dividen sebaiknya disertakan
pada cek dividen(dividend check).

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 176
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Dividen yang berdasarkan pada selain laba ditahan (Retained Earnings) disebut
pencairan dividen (Liquidating dividends), mengimplikasikan bahwa dividen
sebagai pengembalian atas investasi pemegang saham dan bukan sebagai laba.
Dengan kata lain, dividen apapun yang tidak berdasarkan laba mengurangi
jumlah yang dibayarkan kepada pemegang saham dan untuk itu diperluas,
ialah liquidating dividend. Perusahaan industri ektraktif mungkin membayar
dividen sama dengan total akumulasi laba dan deplesi. Bagian dividen ini yang
melebihi akumulasi laba menggambarkan pengembalian investasi pemegang
saham.
1) Date of declaration= mencatat jumlah dividen dari laba beserta
pengembalian modal dan mencatat liabilitas
(Dr.) Retained Earnings (bagian laba yang didistribusikan kepada pemegang saham)
(Dr.) Share Premium – Ordinary (senilai pengembalian modal kepada pemegang saham)
(Cr.) Dividends Payable
2) Date of record = tidak dijurnal
3) Date of payment= mencatat pembayaran dividen
(Dr.) Dividends Payable (jumlah yang sama dengan laba+pengembalian modal)
(Cr.) Cash

PT Ahli AKM memiliki ekuitas pada akhir tahun 2015 sebagai berikut :
Share Capital – Preference, $100 par value, 7% cumulative, 100.000
Contoh shares authorized, 30.000 shares issued and outstanding $ 3.000.000
15.6 Share Capital – Ordinary, $10 par value, 500.000 shares authorized,
400.000 shares issued 4.000.000 $ 7.000.000
Share Premium – Preference 1.500.000
Share Premium – Ordinary 12.000.000
Share Premium – Treasury Shares 600.000 14.100.000
Retained Earnings 4.500.000
Treasury Shares (50.000 ordinary shares) (4.000.000)
Accumulated Other Comprehensive Income 500.000
Total Equity $ 22.100.000
Pada tahun 2016 membagikan dividen sebagai berikut :
a. Tanggal 2 Januari mengumumkan pembagian dividen tunai untuk seluruh pemegang
saham sebesar $0,5per lembar saham biasa dan saham preferen senilai dividen tertera
terutang hingga tanggal 30 April atas pencatatan pemilik saham tanggal 25 Maret.
b. Tanggal 3 Mei mengumumkan dividen berupa emas seharga $400.000 yang
memiliki nilai wajar $450.000 untuk didistribusikan tanggal 31 Agustus kepada
pemegang saham yang tercatat tanggal 25 Juli.
c. Tanggal 4 September mengumumkan dividen tunai sebesar $550.000, dengan
catatan bahwa pemegang saham sebaiknya mempertimbangkan dari total laba 2016
sebanyak $1.300.000 maka $200.000 untuk dibagikan dan $200.000 sebagai
pengembalian modal saham preferen serta sisanya untuk saham biasa. Pencatatan
pemegang saham dilakukan tanggal 25 November,dividen dibagikan akhir periode.
Bagaimana pencatatannya? Bagaimana pelaporan ekuitas di neraca tahun2016?

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 177
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Jawab : Journal entries


Date Description Dr. Cr.
2016
Jan 2 Retained Earnings 385.000
Dividends Payable 385.000
(preferen = 7% x 100 x 30.000 = $210.000
ordinary = $0,5 x (400.000-50.000) = 175.000
total = $385.000)
Mar 25 No entry
Apr 30 Dividends Payable 385.000
Cash 385.000
May 3 Equity Investments (450.000-400.000) 50.000
Unrealied Holding Gain– Income 50.000
Retained Earnings 450.000
Property Dividends Payable 450.000
July 25 No entry
Aug 31 Property Dividends Payable 450.000
Equity Investments 450.000
Sept 4 Retained Earnings 200.000
Share Premium – Preference 200.000
Share Premium – Ordinary 150.000
Dividends Payable 550.000
Nov 25 No entry
Dec 31 Dividends Payable 550.000
Cash 550.000
Statement of Financial Position, Dec 31, 2016
Share Capital – Preference, $100 par value, 7% cumulative, 100.000
shares authorized, 30.000 shares issued and outstanding $ 3.000.000
Share Capital – Ordinary, $10 par value, 500.000 shares authorized,
400.000 shares issued 4.000.000 $ 7.000.000
Share Premium – Preference * 1.300.000
Share Premium – Ordinary* 11.850.000
Share Premium – Treasury Shares 600.000 13.750.000
Retained Earnings* 4.765.000
Treasury Shares (50.000 ordinary shares) (4.000.000)
Accumulated Other Comprehensive Income 500.000
Total Equity $ 22.015.000
*saldo akhir : Share Premium – Preference = 1.500.000 – 200.000; Share Premium – Ordinary = 12.000.000 – 150.000;
RE = 4.500.000 – 385.000 – 450.000 – 200.000 + 1.300.000

3. Dividen Saham dan Pemecahan Saham Do you know?


a. Dividen saham (Share Dividends) Beberapa aturan secara spesifik melarang
Perusahaan tidak mendistribusikan aset. menerbitkan saham dividen kepada saham
NB : treasuri. Jika perusahaan menerbitkan
Dividen saham adalah penerbitan oleh perusahaan dalam hubungan dengan opsi
Pembagian dividen perusahaan sahamnya sendiri kepada saham pegawai, saham treasuri boleh
saham tidak berpartisipasi dalam distribusi. Tetapi tidak
mempengaruhi jumlah pemegang saham pada basis pro rata, tanpa
ada manfaat khusus yang tersaji dari
aset, liabilitas, ekuitas, mempertimbangkan pertimbangan apapun. penerbitan saham tambahan ke saham
maupun proporsi treasuri tanpa tujuan khusus, karena secara
kepentingan pemegang esensial saham treasuri sama dengan saham
saham di perusahaan yang diotorisasi tetapi belum diterbitkan.
2016 | Himas Panda 2015/2016 37

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 178
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Beberapa alasan mengapa perusahaan mendistribusikan dividen saham :


 Bisa mengisyaratkan publisitas karena banyak orang mempertimbangkan
dividen saham sebagai dividen.
 Harapan untuk menahan laba dalam bisnis dengan mengkapitalisasi
NB : bagian dari laba ditahan (RE)
 Untuk meningkatkan kapasitas pasar (marketability) sahamnya, meskipun
Nilai buku per lembar
saham lebih rendah kapasitas pasar sering menjadi pertimbangan sekunder
karena masing-masing Jurnal berikut menggambarkan reklasifikasi dalam ekuitas:
pemegang saham 1) Date of declaration= memindahkan nilai par saham yang diterbitkan
menahan lebih banyak
sebagai dividen dari RE kepada saham dan mencatat saham yang akan
saham, dan proporsi
kepentingan tetap. dibagikan (Ordinary Share Distrbutable) yang digolongkan ke dalam
bagian ekuitas sebagai tambahan saham biasa, bukan liabilitas.
(Dr.) Retained Earnings (Share Dividend Declare)
(Cr.) Ordinary Share Dividends Distributable (senilai par saham, bukan FV saham)

2) Date of record = tidak dijurnal


3) Date of payment= mencatat pembayaran dividen saham
(Dr.) Ordinary Share Dividends Distributable
(Cr.) Share Capital

Before Dividends After declaration 10% share dividend After declaration and distribution
Share Capital-Ordinary, Share Capital-Ordinary, Share Capital-Ordinary,
100.000 shares, $1 par $100.000 100.000 shares, $1 par $100.000 110.000 shares, $1 par $110.000
Retained Earnings 50.000 OS. Dividends Distributable, Retained Earnings($50.000-10.000) 40.000
10.000 shares, $1 par 10.000
Retained Earnings($50.000-10.000) 40.000
Total Equity $150.000 Total Equity $150.000 Total Equity $150.000

Shareholder interest: Shareholder interest: Shareholder interest:


A. 40.000 shares, 40% interest $ 60.000 A. 40.000 shares, 40% interest $ 60.000 A. 44.000 shares, 40% interest $ 60.000
B. 50.000 shares, 50% interest 75.000 B. 50.000 shares, 50% interest 75.000 B. 55.000 shares, 50% interest 75.000
C. 10.000 shares, 10% interest 15.000 C. 10.000 shares, 10% interest 15.000 C. 11.000 shares, 10% interest 15.000
$150.000 $150.000 $150.000

b. Pemecahan Saham (Share Splits)


Saham yang diterbikan pada harga yang rendah (misal $50 per lembar saham)
bisa dengan mudah memperoleh harga pasar yang lebih tinggi ($200 per lembar
saham). Semakin tinggi harga pasar selembar saham, tetapi, semakin rendah
kemudahan investor dapat membelinya. Pemecahan saham (Share splits) adalah
menurunkan harga pasar per masing-masing lembar saham dan memperluas
distribusi saham. Total ekuitas tidak berubah, sehingga perusahaan tidak perlu
mencatat ayat jurnal untuk pemecahan saham.
Before Split 4-for-1 (4-untuk-1) Perhitungan split 4-for-1 After Split 4-for-1 (4-untuk-1)
Share Capital-Ordinary, Nilai par saham Share Capital-Ordinary,
100.000 shares, $8 par $800.000 = $8 x ¼ = $2 par 400.000 shares, $2 par $800.000
Share Premium-Ordinary 1.200.000 Jumlah lembar saham Share Premium-Ordinary 1.200.000
Retained Earnings 500.000 = 100.000 shares x 4 Retained Earnings 500.000
Total Equity $2.500.000 = 400.000 shares Total Equity $2.500.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 179
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

c. Persamaan dan Perbedaan Share Split dan Cash atau Share Dividends
1) Cash Dividends = menurunkan RE, menurunkan Ekuitas, menurunkan
working capital
2) Share Dividends = menurunkan RE, meningkatkan nilai par/ nilai tertera
saham, meningkatkan jumlah saham beredar
3) Share Splits = hanya mempengaruhi jumlah saham beredar (karena
kenaikan jumlah saham beredar diimbangi dengan penurunan nilai par)
Deklarasi dan
Deklarasi Pembayaran Pemecahan
Dampak terhadap : pembayarn
dividen kas dividen kas saham
dividen saham
Retained Earnings Menurun - Menurun -
Share Capital - - Meningkat* -
Share Premium - - - -
Total Equity Menurun - - -
Working Capital (Current Aset-Current Liabilities) Menurun - - -
Total Assets - Menurun - -
Number of shares outstanding - - Meningkat Meningkatkan
*Terhadap nilai par/nilai tertera saham

4. Pengungkapan atas Pembatasan pada Retained Earnings


Pembatasan RE adalah bagian dari RE yang ditahan secara sah yang tidak disediakan
untuk pembayaran dividen. Banyak perusahaan membatasi RE atau dividen tanpa ayat
jurnal. Pembatasan diungkapkan secara terbaik dengan catatan (Notes). Catatan
NB : pengungkapan sebaiknya mengungkapkan sumber pembatasan/pemisahan, provisi
Restricted Retained
yang bersangkutan, dan jumlah RE yang menjadi subkjek dari pembatasan atau
Earnings jumlah yang tidak dibatasi. Pembatasan mungkin berdasarkan retensi atas saldo RE
(Pembatasan laba tertentu, kemampuan untuk menjaga persyaratan modal kerja, tambahan pinjaman, dan
ditahan) kadang
disebut juga pertimbangan lain. Keadaan yang membuat terjadinya pembatasan RE antara lain :
Restricted Surplus  Tunggakan pembayaran dividen saham preferen kumulatif
(Surplus terbatas)  Kurangnya rasio modal kera yang telah ditentukan dalam indentur
 Secara sederhana suara yang diberikan oleh dewan direksi

E. Penyajian dan Analisis (Presentation and Analysis)


1. Penyajian Ekuitas (contoh ada di halaman berikutnya)
a. Neraca (Statement of Financial Position)
Perusahaan harus mengungkapkan hak yang bersangkutan dan keistimewaan
atas beragam sekuritas yang beredar. Semisal, perusahaan harus
mengungkapkan sbb: dividen dan likuidasi preferen, hak partisipasi, tanggal dan
harga penarikan, konversi atau permintaan harga dan tanggal yang
bersangkutan, peryaratan dana cadangan, hak suara yang tidak biasa, dan syarat
signifikan kontrak untuk menerbitkan saham tambahan. Likuidasi preferen
sebaiknya diungkapkan di bagian ekuitas pada neraca, dan bukan pada catatan
atas laporan keuangan, untuk memperluas kemungkinan dampak dari
pembatasan arus kas masa depan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 180
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

b. Penyajian Laporan Perubahan Modal (Statement of Changes in Equity)


Laporan ini termasuk :
1) Total laba komprehensif (Comprehensive Income) pada periode tsb,
memperlihatkan secara terpisah jumlah yang dapat dibagi kepada
NB : pemilik kepentingan induk dan minoritas
Restropective artinya 2) Untuk setiap komponen ekuitas, dampak penerapan restrospektif atau
penyesuaian uraian restrospektif
perhitungan akuntansi
3) Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara nilai terbawa pada
di periode lalu, akibat
perubahan pada prinsip awal dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan perubahan hasil
akuntansi yang dari: (a) Laba/rugi; (b) setiap item di laba komprehensif lainnya (OCI);
digunakan (c) Transaksi dengan pemilik lain dalam kapasitasnya sebagai pemilik

2. Analisis
a. Pengembalian Ekuitas Saham Biasa (Return on Ordinary Share Equity)
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 − 𝑃𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑒 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑𝑠
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑂𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑟𝑦 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =
𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑂𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑟𝑦 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟 ′ 𝑠 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
b. Rasio Pembayaran (Payout Ratio)
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑𝑠
𝑃𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 − 𝑃𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑒 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑𝑠
c. Nilai Buku per Saham (Book Value per Share)
𝑂𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑟𝑦 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟 ′ 𝑠 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 =
𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠

Contoh Pelaporan Ekuitas di Neraca (in Million):


Share Capital – Preference, $100 par value, 7% cumulative, 100.000
shares authorized, 30.000 shares issued and outstanding $3.000
Share Capital – Ordinary, $10 par value, 500.000 shares authorized,
400.000 shares issued 4.000
Ordinary Shares Dividends Disributable 500 $ 7.500
Share Premium – Preference 1.300
Share Premium – Ordinary 11.850
Share Premium – Treasury Shares 600 13.750
Retained Earnings* 4.765
Accumulated Other Comprehensive Income (Loss) (500)
Treasury Shares (50.000 ordinary shares) (4.000)
Equity of Shareholders of PT AKM $21.515
Non-controlling Interest (Minority Interest) 300
Total Equity (Dec 31, 2016) $21.815
Contoh Pengungkapan atas pembatasan RE

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 181
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Contoh Pelaporan Ekuitas di Laporan Perubahan Modal :

Belajar untuk memahami dan mengamalkan,


Belajar bukan untuk mencari nilai

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 182
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Investasi (Investment)
Do you know?
Debt Investment
Terdapat dua pendekatan yang
digunakan dalam mengukur aset
keungan (Invstasi merupakan bagian
Investment Equity Investment dari aset keuangan), yaitu:

 Fair Value
Other Reporting Issues  Amortized Cost
(Masalah Pelaporan
Lainnya)

2 kriteria untuk menetukan pendektan yang digunakan dalam pengukuran aset keuangan:
 Model bisnis perusahaan dalam mengelola aset keuangan.
 Karakteristik perjanjian arus kas dari aset keuangan.

Investment Business model

Hold to collect contracltual cash flow. Trading strategy to speculate on interest


rate changes.
Mencari keuntungan dari pembayaran
bunga setiap peroide. Mencari keuntungan dari perubahan
tingkat bunga. Beli saat harga turun
kemudian mejualnya saat harga naik.
Contractual Term

Mempunyai tanggal pembayaran bunga dan Contractual Term


tanggal jatuh tempo
Tidak mempunyai tanggal pembayaran
bunga dan tanggal jatuh tempo
Gunakan amotized cost

Catatan:
Hanya debt investment seperti piutang, Gunakan fair value
pinjaman dan bond investment yang
memenuhi 2 kriteria (Held for collection Contoh:
dan have fixed interest or principal
schedule) dicatat pada amortized cost. PT Papa Panda Membeli bonds dari Himas Corporation. PT Papa
Debt investment lainnya dicatat pada fair
value.
Panda akan menahan bond tersebut sampai tanggal jatuh tempo
dengan mengambil keuntungan dari pembayaran bunga dan pokok
Equity investment secara umum bond. Tanggal pembayaran bunga dan pokok tecatat dalam bond.
dilaporkan pada fair value. Karena tidak
memiliki tanggal pembayaran bunga dan
Maka PT Papa Panda mencatat investasi dengan pendekatan
pokok, sehingga tidak bisa dihitung pada amortized cost.
amortized cost

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 183
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

A. Debt Investment
Do you know?
Debt investment dicirikan dengan kontrak
pembayaran pada tanggal yang ditentukan Amortized cost adalah pengkuan
dari pokok dan bunga dari pokok. awal jumlah dari investasi
Perusahaan mengukur debt investment pada dikurangi pembayaran kembali,
amortized cost jika tujuan dari model bisnis ditambah atau dikurangi
adalah menahan aset keuangan untuk akumulasi amortisasi dan nilai
mendapatkan pembayaran kontrak. Jika bersih dari pengurangan untuk
kriteria untuk pengukuran pada amortized ketidaktetagihan.
cost tidak terpenuhi, maka debt investment

dinilai dan dihitung pada fair value.
Debt Investment

Yes Yes No
Held for Collection? Contractual Cash Fair Value Option?
Flow
No Yes
No

Fair Value Amortized Cost

1. Debt Investment – Amortized Cost


Hanya debt investment yang dapat diukur pada amortized cost. Klasifikasi sebagai
held for collection tidak berarti sekuritas harus ditahan sampai dengan tanggal jatuh
tempo. Sebagai contoh, perusahaan bisa saja menjual sebuah investasi sebelum jatuh
tempo jika:
 Sekuritas tidak memenuhi strategi investasi perusahaan.
Contoh: PT Kieso Bergembira memiliki kebijakan dalam investasi yaitu
hanya berinvestasi pada sekuritas dengan credit rating AAA. PT Kieso
Bergembira memiliki bond PT Kuning Telur. Pada pertengahan tahun 2016
credit rating bond PT Kuning Telur menurun dari AAA menjadi A+ sehingga
tidak lagi memenuhi kebijakan investasi PT Kieso Bergembira. Maka PT
Kieso Bergembira akan menjual bond PT Kuning Bergembira.
 Perusahaan mengubah strategi dalam berinvestasi hanya dalam sekuritas
dengan beberapa jarak jatuh tempo.
 Perusahaan dana untuk pengeluaran modal.
Pada 1 januari 2016 PT Mahaparana membeli Rp500.000.000, 4% bonds dari PT
Metamorphosa yang jatuh tempo 31 Desembar 2018. Tingkat bunga pasar 6% saat
pembelian terjadi. Pembayaran bunga dilakukan setiap tanggal 30 juni dan 31
Contoh desember.
17.1 Jawab :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 184
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Konsep Debt Investment dengan pendekatan amortized cost sama dengan konsep
Non-current liabilitias pada bab 14.
 Tentukan Present Value dari bond
P.V. dari pokok bond (6%, semiannualy, 3 = pokok bond x PVF
tahun) = Rp500.000.000 x 0,83748
= Rp418.740.000
P.V. dari bunga (Rp10.000.000, 6%, = bunga x PVFA
semiannualy, 3 tahun, annuity) = Rp10.000.000 x 5,41719
= Rp54.171.900
Total PV dari bond = Rp472.911.900

 Jurnal Pembelian

Debt Investment Rp472.911.900


Cash Rp472.911.900

 Pembayaran bunga.
Perusahaan harus mengamortisasi premium atau discount dengan
 Interest paid = menggunakan effective-interest method sama seperti Non Current
stated rate* x Liabilities.
principal
 Interest expense = Interest Discount Carrying
Market rate* X CA Date Interest Paid
Expense Amortization Amount

01-Jan-16 Rp472.911.900
30-Jun-16 Rp10.000.000 Rp14.187.357 Rp4.187.357 Rp477.099.257
*Stated rate dan market 31-Des-16 Rp10.000.000 Rp14.312.978 Rp4.312.978 Rp481.412.235
rate yang digunakan
30-Jun-17 Rp10.000.000 Rp14.442.367 Rp4.442.367 Rp485.854.602
adalah rate per periode
pembayaran. 31-Des-17 Rp10.000.000 Rp14.575.638 Rp4.575.638 Rp490.430.240
30-Jun-18 Rp10.000.000 Rp14.712.907 Rp4.712.907 Rp495.143.147
31-Des-18 Rp10.000.000 Rp14.856.853 Rp4.856.853 Rp500.000.000

30-Jun-16
Cash Rp10.000.000
Debt Investment Rp4.187.357
Interest Revenue Rp14.187.357
 Jurnal penjualan sebelum jatuh tempo
Pada 2 maret 2017, PT Mahaparana menjual investasi di PT Metamorphosa
pada harga 97 ditambah bunga ditangguhkan.
 Pertama, Update nilai CA sampai dengan tanggal penjualan. Cara
dengan mengakui amortisasi bond sampai dengan tanggal penjualan ( 2
maret 2017)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 185
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

02-Mar-17
Debt investment Rp1.480.789
Interest Revenue Rp1.480.789
Rp1.480.789 = 2/6 x Rp4.442.367
 Hitung Gain or Loss

Harga jual bond Rp450.000.000


book value of bond:
CA 1 jan 2017 Rp481.412.235
amortisasi sampai 2 maret Rp1.480.789 Rp482.893.024
loss on sale Rp32.893.024
 Jurnal

Cash Rp453.333.333
loss on sale Rp32.893.024
Interest Revenue Rp3.333.333
Debt Investment Rp482.893.024

2. Debt Investment – Fair Value


Perusahaan yang menghitung dan melaporkan debt investment pada fair value
mengikuti jurnal yang sama dengan debt investment held for collection. Namun,
pada setiap tanggal pelaporan, perusahaan menyesuaikan amortized cost ke fair
value, dengan setiap unrealized holding gain or loss doiaporkan di income statement
bagian other income and revenue
Kita akan menggunakan contoh 17.1 untuk menggunakan fair value approach. PT
Mahaparana tetap menjurnal semua jurnal seperti menggunakan pendekatan held fo
collection. Bedanya adalah di setiap tanggal 31 desember akan dilakukan
Contoh pengesuaian nilai pasar. Misal pada 31 desember 2016 nilai pasar bond PT
17.2 Metamorphosa seharga Rp490.000.000.
Jawab :

nilai pasar 31 des 2016 Rp490.000.000


amortized cost 31 des 2016 (ada di tabel) Rp481.412.235
unrealized holding gain or (loss) Rp8.587.765

Fair Value Adjustment Rp8.587.765


Unrealized Holding Gain or Loss Rp8.587.765

melanjutkan sontoh 17.2 misalkan nilai pasar bond PT Metemorphosa tanggal 31


desember 2017 seharga Rp475.000.000
Jawab :
Contoh
17.3

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 186
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

nilai pasar 31 des 2017 Rp475.000.000


amortized cost 31 des 2016 (ada di tabel) Rp490.430.240
unrealized holding gain or (loss) (Rp15.430.240)
STEP 3:
Tentukan
Fair Value Adjustment - Investment on bond of PT
penyesuaian yang
Metamorphosa
diperlukan agar FVA
(31/12, 2016) Rp8.587.765 sebelum menjadi
Rp24.018.005 (Adj. entries) FVA sesudah.
STEP 1: Rp15.430.240 (31/12, 2017)
Tentukan saldo FVA
sebelum STEP 2:
penyesuaian Tentukan saldo FVA setelah penyesuaian. selisih antara FV
dengan amortized cost pada saat dilakukan penyesuaian.

3. Fair Value Option


Perushaan memiliki pilihan untuk melaporkan aset keuangan dengan pendekatan fair value.
Dalam beberapa situasi, perusahaan memnuhi kriteria untuk meghitung debt investment at
amortized cost, tapi akan lebih baik menghitung investasi tersebut dengan pendekatan fair
value. Fair value option diaplikasikan hanya pada waktu perusahaan membeli pertama kali
aset keuangan tersebut atau membuat kewajiban keuangan.
PT Berjuang membeli bond yang diterbitkan oleh PT Meraih IP. PT Berjuang
merencanakan utnuk menahan debt investment tersebut sampai jatuh tempo. Pada 31
desember 2016, amortized cost dari investasi tersebut adalah Rp800.000.000 dan
Contoh nilai pasarnya adalah Rp790.000.000. jika PT Berjuang memilih fair value option
17.4 untuk menghitung investasi tersebut. Maka pada 31 desember 2016 PT berjuang
melakukan jurnal:
Jawab :

Unrealized holding gain or loss - income Rp10.000.000


Debt Investment Rp10.000.000

Yang digunakan adalah akun debt investment, bukan akun fair value adjustment,
karena perhitungan untuk fair value option menggunakan basis investment-by-
investment, bukan basis portofolio.
B. Equity Investment
Equity investment merepresentasikan bagian kepemilikan seperti saham biasa,
saham preferen, atau modal saham lainnya. Equity investment juga mencakup hak untuk
memperolehatau melepaskan bagian kepemilikian dengan harga yang sudah disepakati atau
yang dapat ditentukan seperti warran, hak, serta opsi beli atau opsi jual. Biaya dari equity
investment diukur pada harga beli dari sekuritas. Broker commisions dan biaya lain untuk
membeli dicatat sebagai expense.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 187
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Klassifikasi investasi berdasarkan persen kepemilikan


Kategori Valuation Unrealized gain or Hak investor
loss
<20% - Trading Fair Value Dicatat di I/S Pasif
<20% - Non trading Fair Value Dicatat sebagai Pasif
OCI
20% - 50% Equity method Tidak dicatat Memiliki pengaruh
yang signifikan
>50% Laporan konsolidasi Tidak dicatat Memilik hak
mengatur
1. Holdings of less than 20%
Trading investment Non trading investment
 Mendapatkan keuntungan dari  Dicatat dan dolaporkan
Fair value pada saat perubahan harga pada fair value
pencatatan awal adalah  Dihitung dan dilaporkan pada fair  Unrealized gain or loss
sebesar harga transaksi value dolaporkan di OCI
(terpisah dari broker dan  Unrealized gain or loss dilaporkan di
biaya transaksi lainnya). Fair I/S bagian other income & expense
value setelahnya diukur
berdasarkan harga pasar, jika
a. Equity investment – trading (income)
ada. Meskipun IFRS meminta
semua equity investment Perusahaan mencatat equity investment pada fair value.
diukur pada fair value. Biaya Perusahaan mencatat equity investment yang diakuisisi dengan
bisa jadi estimasi yang tepat pertukaran pembayaran non cash (property atau jasa) pada fair value
dari fair value untuk equity pembayaran yang diberikan, jika fair value bisa diukur dengan
investment dalam kondisi terpercaya. Jika tidak, nilai dari pertukaran dapat diukur berdasarkan
yang langka.
fair value dari equity investment.

31 Januari 2015, PT BEBEK membeli saham biasa dari PT BUAYA seharga


Rp50.000.000. Investasi tersebut merepresentasikan kepemilikan kurang dari 20%.
Tanggal 12 desember 2015 PT BUAYA menerima cash dividend sebanyak
Contoh 12.000.000.
17.5 Jawab :
31 Jan 2015

Equity Investment Rp50.000.000


Cash Rp50.000.000

12 des 2015

cash Rp12.000.000
dividen revenue Rp12.000.000

Investor hanya menerima laba ketika investee mengumumkan cash dividen.


Karena, kepemilikan kurang dari 20% mengindikasikan investor tidak memilik
kekuatan untuk mempengaruhi investee. Investee bisa saja menahan semua net

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 188
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

income dan tidak membagikan cash dividen. Maka, net income dari investee
bukanlah basis yang tepat untuk mencatat pendapatan dari investasi tersebut.
 Penyesuaian Fair Value tahun pertama
Pada 31 desember 2015 fair value dari investasi di PT BUAYA adalah
Rp45.000.000. maka PT BEBEK mencatat jurnal penyesuaian:

Unrealized gain or loss - Income Rp5.000.000


Fair Value Adjustment Rp5.000.000
 Penyesuaian Fair Value tahun kedua dan selanjutnya
Pada 31 desember 2016 fair value dari investasi di PT BUAYA adalah
Rp65.000.000. maka PT BEBEK mencatat jurnal penyesuaian:

Fair Value Adjustment Rp20.000.000


Unrealized gain or loss - Income Rp20.000.000

Cara Perhitungan: STEP 1:


Tentukan saldo
FVA - Investment on PT BUAYA FVA sebelum
Rp5.000.000 penyesuaian.
STEP 3: Rp20.000.000
Tentukan jumlah Rp15.000.000
untuk
STEP 2:
menyesuaikan
Tentukan saldo FVA setelah penyesuaian.
saldo awal ke
Perhatikan! Di tahun kedua nilai saham naik.
saldo akhir.
Maka, mendebit FVA.

 Penjualan Investment
Terus bagaimana Pada 2 februari 2017. karena nilai investasi PT BUAYA sedang naik, PT BEBEK menjual
dengan akun FVA? semua investasinya di PT BUAYA. PT BEBEK menjualnya dengan harga Rp95.000.000
Kok gak dihapus juga
saat jual??
Cash Rp95.000.000 Niai EI yang dicata
sebesar Carriyng
Akun FVA akan Equity Investment Rp50.000.000
Value. Karena, semua
otomatis Gain on sale investment Rp45.000.000 rugi atau untung saat
menyesuaikan saldo
penyesuaian sudah
setiap akhir tahun.
dicatat pada I/S.
b. Equity Investment – Non Trading
Jurnal untuk mencatat non trading equity investment Pengklasifikasian sebuah
equity investment sebagai
sama seperti trading equity investment, kecuali pecatatan
non trading tidak dapat
unrealized gain or loss dicatat sebagai OCI.
diubah/dibatalkan. Hal ini
30 sepetember 2015. D’Opis membeli 5000 lembar untuk memberikan
saham biasa PT Warkop dengan harga per lembar saham kedisiplinan dalam dalam
adalah Rp1.500. Investasi ini merepresentasikan penggunaan klasifikasi non
Contoh kepemilikan kurang dari 20%. D’Opis membeli saham trading, dimana mengijinkan
17.6 tersebut bukan untuk diperjualbelikan. unrealized gain or loss untuk
memotong net income.
Jawab :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 189
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

30 September 2015

Equity Investment Rp7.500.000


Cash Rp7.500.000

Pada 21 desember 2015 PT D’Opis menerima cash dividend sebanyak Rp500.000


dari investasinya di PT Warkop.
12 des 2015

cash Rp500.000
dividen revenue Rp500.000

Sama seperti trading euiqty investement, Investor hanya menerima laba


ketika investee mengumumkan cash dividen. Karena, kepemilikan kurang dari 20%
mengindikasikan investor tidak memilik kekuatan untuk mempengaruhi investee.
 Penyesuaian Fair Value tahun pertama
Pada 31 desember 2015 fair value dari investasi di PT Warkop adalah Rp10.000.000.
maka D’Opis mencatat jurnal penyesuaian:

Fair Value Adjustment Rp2.500.000


Unrealized gain or loss - Equity Rp2.500.000
D’Opis melaporkan Unrealied gain or loss – equity sebagai bagian dari other
comprehensive income (OCI) dan juga sebagai bagian dari accumulate other
comprhensive income (AOCI) di bagian equity pada SOFP.

Statement of comprehensive income SOFP


Sales XXX Asset:
Expense XXX Investment Rp10.000.000
Other Income & Expense:
Dividend Revenue Rp500.000 Liabilities: XXX
Net Income XXX
Other comprehensive income: Equity:
Unrealized gain or loss Rp2.500.000 AOCI Rp2.500.000

 Penjualan Investment
Pada 28 Desember 2016, D’Opis memustuskan untuk menjual seluruh investasinya
karena kebutuhan dana. Pada tanggal tersebut fair value dari investasi di PT Warkop
adalah Rp11.000.000. maka PT D’Opis mencatat jurnal penyesuaian:

Fair Value Adjustment Rp1.000.000


Unrealized gain or loss - Income Rp1.000.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 190
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Cara Perhitungan: STEP 1:


Tentukan saldo
FVA - Investment on PT Warkop FVA sebelum
Rp2.500.000 penyesuaian.
STEP 3: Rp1.000.000
Tentukan jumlah Rp3.500.000
untuk
STEP 2:
menyesuaikan
Tentukan saldo FVA setelah penyesuaian.
saldo awal ke
Perhatikan! Di tahun kedua nilai saham naik.
saldo akhir.
Maka, mendebit FVA.

Jurnal Penjualan Tidak mencatat


gain or loss lagi.
Cash Rp11.000.000 Semua gain and
Equity Investment Rp7.500.000 loss untuk non
Fair Value Adujsmnet Rp3.500.000 trading
investment dicatat
di ekuitas
2. Holdings Between 20% and 50%
Investor mungkin menahan kepemilikan kurang dari 50% namun tidak
memiliki hak mengendalikan. Namun, masih bisa memberikan investor kemampuan
untuk malakuakan pengaruh yang signifikan dalam kegiatan operasi dan kebijakan
keuangan dari investee. Karena memiliki pangaruh yang signifikan, investor
mencatat investment menggunakan equity method.
Beberapa hal yang termasuk memiliki pengaruh yang signifikan adalah:
 Merepresentasikan pada dewan direksi. Do you know?
 Berpartisipasi dalam membuat
Investor mencatat investasi
kebijakan.
pada harga saham saat
 Transaksi material antar perushaan.
pengakuan namun
 Perubahan dari personil manajer. berikutnya menyasuaikan
Equity Method: jumlah di setiap periode
Investor akan menyesuaikan saham untuk perubahan aset
dengan setiap keutungan atau kerugian bersih investee.
investee secara peroide. Ketika investe
untung maka investor akan menambah
carrying amount dari investasi dan sebaliknya. Semua dividen yang diterima
investor dari investee juga akan mengurangi carrying amount dari investasi.
pada 2 januari 2016. Batman Co. Membeli 30.000 lembar saham Superman Co.
Dengan harga Rp5.000 per lembar saham. Investasi ini merepresentasikan
kepemilikan 25%.
Contoh Jawab :
17.7

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 191
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Equity Investment Rp150.000.000


Cash Rp150.000.000

Superman Co. Melaporkan bahwa tahun 2016 net income sebesar Rp100.000.000.
maka Batman Co. Mencatat kenaikan nilai investasi sebesar 25% dari total net
income Superman Co.

Equity Investment Rp25.000.000


investment Income Rp25.000.000

31 desember 2016. Nilai saham Superman Co naik menjadi Rp10.000 per lembar
saham.

No Entry

28 january 2017. Superman Co membayarkan cash dividen sebesar Rp20.000.000.


maka Batman Co mencatat cash dividen sebesar 25% dari Rp20.000.000

Cash Rp5.000.000
Equity Investment Rp5.000.000
Jika kerugian investee melebihi CA,
Dalam equity method, Batman Co apakah investor harus mencatat
melaporkan sebagai pendapatan saham dari net tambahan kerugian??
income yang dilaporkan Superman Co. Batman
Co mencatat cash dividen dari Superman Co Secara umum, investor harus
menghentikan menggunakan
sebagai pengurang carrying value dari investasi
equity method dan tidak mencatat
tersebut. tambahan kerugian.
Menggunakan dividen sebagai basis untuk
pencatatan keuntungan memiliki tambahan Jika potensi kerugian investor tidak
masalah. Sebagai contoh, asumsikan bahwa pada nilai asli dari investasi (misal
investee melaporkan sebuah kerugian. Namun, dengan garansi), investor harus
mencatat tambahan kerugian.
investor melakukan pengaruh untuk
mengusahakan pembayaran dividen dari investee. Dalam kasus tersebut, investor
akan melaporkan keuntungan padahal investee mengalami kerugian.
3. Holding of more than 50% (memiliki hak mengatur)
Investor menajdi induk perusahaan dan investee menjadi anak perusahaan.
Ketika induk perusahaan memperlakukan anak perusahaan sebagai investasi, induk
perusahaan secara umum menyiapkan consolidated finansial statement (laporan
keuangan konsolidasi). Laporan ini memperlakukan induk dan anak perusahaan
sebagai satu kesatuan entitas. Induk perusahaan secara umum mencatat investasi
tersebut menggunakan equity method.
C. Masalah Pelaporan Lainnya
1. Impairment of Value

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 192
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Perusahaan harus mengevaluasi


setiap held for collection investment, di Do you know?
setiap tanggal pelaporan, untuk Impairment test hanya untuk
menentukan jika telah terjadi impairmant ( debt invesment yang held for
kerugian dalam nilai seperti fair value dari collection (atau yang dihitung
investasi dibawah carrying value). Jika pada amortized cost). Debt
perusahaan menentukan bahwa invetasti investment lain dan equity
telah terimpair, maka mengurangi investment yang diukur pada
amortized cost dari sekuritas yang fair value setiap periode tidak
bersangkutan untuk mennyesuaikan nilai diperlukan impairment test.
kerugian tersebut.
Untuk debt investment, perusahaan menggunakan inpairment test untuk
menentukan apakah ada kemungkinan investor tidak dapat menagih semua jumlah
yang seharusnya dibayar sesuai kontrak. Jika investasi terimpair, perusahaan harus
mengukur kerugian akibat impairment. Dihtiung dengan menghitung selisih antara
CA ditambah bunga akrual dengan perkiraan arus masuk uang yang didiskontokan
(Dihitung present valuenya) dengan menggunakan market rate yang lama (market
rate waktu beli).

pada 3 januari 2010, PT AYO Belajar membeli debt investment di PT AYO Lulus
dengan harga Rp2.000.000.000. invetstasi memiliki jangan waktu 10 tahun dengan
bunga 5%. Pembayaran bungan dilakukan setiap
Contoh tanggal 1 januari. Pada saat pembelian, market rate ANEH!
17.8 adalah 5%. Pada 31 desember 2015, PT AYO Lulus Banyak yang mempertanyakan
mengalami bencana banjir dan mengalami gangguan mengapa market rate yang
keuangan. Diperkirankan PT AYO Lulus tidak dapat digunakan saat menghitung
impairment loss bukan market rate
membayar bunga tahun tahunan secara penuh, saat terjadinya impairment
melainkan hanya mampu membayar Rp25.000.000. melainkan market rate saat
Namun diperkiran dalam 5 tahun sudah dapat pembelian investment.
kembali normal sehingga PT AYO Lulus sanggup WHY? WHY? WHY?
membayar semua debt investment saat jatuh tempo. Masih menjadi pertanyaan 
Jawab :

Carrying Amount Rp2.000.000.000


Less :
P.V. Of Principal (2M, 5%, 4 tahun) Rp1.645.404.950
P.V. Of Interest (Rp25 jt, 5%, 4 tahun) Rp88.648.763 Rp1.734.053.712
loss on Impairment Rp265.946.288

loss on Impairment Rp265.946.288


Debt Investment Rp265.946.288

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 193
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

 Recovery of Impairment loss


Kondisi ekonomi bisa saja berubah sehingga menurunkan kerugian akibat
impairment. Di situasi tersebut, beberapa atau semua impairment loss yang terlah
dicatat harus dikembalikan dengan cara mendebit Debt Investment dan mengkredit
recovery of impairment loss (Seperti di Ch.7). recovery of impairment loss tidak
boleh melebihi jumlah impairment yang telah dilakukan.
2. Transfer Between Catagories
Mentransfer sebuah investasi dari satu kategori menjadi kategori lain hanya terjadi
ketika model bisnis dalam mengelola investasi tersebut berubah. Perusahaan
menghitung tranfer antar kategori secara prospectively (tidak merubah yang telah
terjadi) di awal periode setelah perubahan bisnis model.
PT Jangan Lupa Berdoa memiliki debt investment yang dikalsifikasikan sebagai
trading. Jadi, dicatat pada fair value. Pada 31 desembar 2014, PT Jangan Lupa Bedoa
memilik saldo sebagai berikut:
Contoh
17.9 Debt Investment Rp200.000.000
FVA Rp40.000.000
Carrying Value Rp240.000.000

Pada pertengahan 2014 PT Jangan Lupa Berdoa memutuskan merubah model


bisnisnya dalam mengelola investasi tersebut dari trading menjadi held for collection.
Jawab :
Baru dicatat diawal periode setelah dilakukan perubahan. (1 Januari 2015)

Debt Investment Rp40.000.000


FVA Rp40.000.000

Meskipun pada 1 januari 2015, debt investmnet dicatat pada fari value. Namun, pada
periode selanjutnya, PT Jangan Lupa berdoa akan menghitung investasi tersebut
pada amortized cost. Market rate yang digunakan untuk menghitung present value
adalah market rate tanggal 1 januari 2015.

Investasi terbaik bukanlah debt maupun equity investment,


melainkan ilmu

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 194
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition)

Sekilas Pandang Permasalahan


Penyajian dan
Pengakuan Proses 5 tahap Lain Pengakuan
Pengungkapan
Pendapatan Pendapan

A. Sekilas Pandang Pengakuan Pendapatan (Overview of Revenue Recognition)


1. Latar Belakang
Dalam banyak transaksi pendapatan sedikit terjadi Do you know?
permasalahan pengakuan pendapatan. Hal ini
Di Indonesia, Ikatan Akuntansi
dikarenakan dalam banyak kasus, transaksi dimulai Indonesia (IAI) menerbitkan aturan
dan diselesaikan pada waktu yang sama. Namun, tentang pengakuan pendapatan tertulis
tidak semua transaksi adalah sederhana. Perusahaan pada PSAK 23 Revisi 2010 tentang
kadang menyediakan paket penjualan, bonus, PENDAPATAN
diskon, layanan gratis, dsb. Tidak semuanya dari
berbagai harga ini diakui sebagai pendapatan penjualan.
Oleh karena itu, eksekutif keuangan mencatat bahwa proses pengakuan pendapatan secara
meningkat lebih komples untuk diatur, lebih cenderung kesalahan, dan lebih material
pada laporan keuangan dibandingkan ke area lain dalam pelaporan keuangan. Pelaporan
pengakuan pendapatan menjadi risiko pencurian yang paling utama tanpa
memperhatikan aturan akuntansi yang diikuti (IFRS atau US GAAP), risiko kesalahan
dan ketidakakuratan pelaporan pendapatan yang signifikan. Sebagai perbandingan :
 IFRS hanya mengatur satu standar dasar untuk pengakuan pendapatan (IAS 18 )
ditambah beberapa pedoman terbatas yang berhubungan dengan topik tertentu
 US GAAP mengatur sejumlah besar standard yang berhubungan dengan pengakuan
pendapatan, tetapi sering terdapat ketidakkonsistenan aturan satu dengan yang lain
Saat ini, IASB dan FASB menerbitkan kesaturan standard pada pengakuan pendapatan
dengan judul Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan (Revenue from Contracts
with Customers).
2. Standard Baru Pengakuan Pendapatan
Revenue from Contracts with Customers mengadopsi pendekatan aset-liabilitas (asset-
liability approach). Perusahaan :
 Menghitung pendapatan berdasarkan aset atau liabilitas yang berasal dari kontrak
dengan pelanggan
 Diharuskan untuk menganalisis perjanjian dengan dengan pelanggan :
o Kontrak mengindikasikan pertimbangan syarat (term) dan penilaian
(measurement)
o Tanpa kontrak, perusahaan tidak dapat mengetahui apakah kontrak akan
terpenuhi

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 195
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Konsep Utama Pengakuan Pendapatan


Tujuan Utama
Pengakuan pendapatan untuk menggambarkan pemindahan (kepemilikan) barang/ jasa kepada
pelanggan dalam jumlah yang merefleksikan pertimbangan bahwa perusahaan menerima (Cash),
atau memperkirakan untuk diterima (Receivable), dalam pertukaran atas barang/ jasa tersebut.
Proses 5-tahap Pengakuan Pendapatan
1. Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan
2. Mengidentifikasi pemisahan pelaksanaan kewajiban dalam kontrak
3. Menentukan harga transaksi
4. Mengalokasikan harga transaksi ke dalam pemisahan pelaksanaan kewajiban
5. Mengakui pendapatan ketika setiap pelaksanaan kewajiban terpenuhi
Prinsip Dasar Pengakuan Pendapatan
Mengakui pendapatan dalam periode akuntansi ketika pelaksanaan kewajiban terpenuhi

B. Proses 5 Tahap (The Five-Step Process)


Asumsikan bahwa PT AKM Easy melakukan perjanjian penjualan pesawat kepada PT
KEUPUB Airliness senilai $100 Juta. Proses pengakuan pendapatan oleh PT AKM Easy :

Kontrak adalah persetujuan antara 2 pihak yang


Tahap 1 : identifikasi kontrak membuat hak atau kewajiban yang dapat
dilaksanakan. Dalam kasus ini, PT AKM Easy
dengan pelanggan melakukan kontrak untuk mengirimkan pesawat
kepada PT KEUPUB Airlines

PT AKM Easy hanya memiliki satu kewajiban :


Tahap 2 : identifikasi pemisahan mengirimkan pesawat kepada PT KEUPUB Airlines.
pelaksanaan kewajiban dalam
Jika PT AKM Easy juga setuju untuk merawat
kontrak pesawat, pemisahan kewajiban dicatat sebagai janji

Harga transaksi adalah jumlah pertimbagan bahwa


Tahap 3 : tentukan harga perusahaan memperkirakan menerimanya dari
pelanggan dalam pertukaran atas pemindahan
transaksi barang/jasa. Dalam kasus ini, harga transaksi
konstan senilai $100 juta

Tahap 4 : alokasikan harga Dalam kasus ini, PT AKM Easy hanya memiliki satu
pelaksanaan kewajiban, oleh karena itu seluruh
transaksi ke dalam pemisahan pendapatan ke satu bagian : pengiriman pesawat
pelaksanaan kewajiban kepada PT KEUPUB Airlines

Tahap 5 : Pengakuan pendapatan PT AKM Easy mengakui pendapatan $100 juta untuk
penjualan pesawat kepada PT KEUPUB ketika
ketika setiap pelaksanaan pemenuhian atas pelaksanaan kewajiban :
kewajiban terpenuhi mengirimkan pesawat kepada PT KEUPUB Airlines

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 196
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Do you know?
1. Kontrak dengan Pelanggan Dalam menentukan perjanjian/kontrak itu
valid/ tidak, manajemen menilai risiko kredit
Perjanjian/Kontrak (Contract) adalah persetujuan pelanggan. Di bawah standar pendapatan
antara dua/lebih pihak yang membuat hak (IAS), perolehan bukan pertimbangan dalam
atau kewajiban yang dapat dilaksanakan. menentukan apakah pendapatan diakui/tidak.
Perjanjian dapat berupa tertulis, janji lisan, atau Melainkan pertimbangan apakah pihak-
pihak dalam perjanjian berkomitmen untuk
tersirat dari praktik bisnis biasa. Perusahaan melaksanakannya.
menerapkan pedoman pendapatan untuk
perjanjian berdasarkan kiteria sbb :
Menerapkan pedoman pendapatan untuk kontrak jika : Tidak menerapkan pedoman untuk kontrak jika :
1. Kontrak memiliki substansi komersial 1. Kontrak secara keseluruhan tidak dilaksanakan
2. Pihak-pihak dalam kontrak telah menyetujui 2. Setiap pihak dapat menghentikan kontrak tanpa
kontrak dan berkomitmen untuk melakukan kompensasi/ denda
kewajibannya masing-masing
3. Perusahaan dapat mengidentifikasi hubungan
setiap hak atas barang/jasa yang berpindah
4. Perusahaan dapat mengidentifikasi syarat
pembayaran untuk barang/jasa yang berpindah
5. Memungkinkan bahwa perusahaan akan
memperoleh hak atas pertimbangan yang akan
didapat (pendapatan)
Dalam beberapa kasus, ada banyak kontrak yang berhubungan dengan transaksi, dan
akuntansi untuk masing-masing perjanjian mungkin/ tidak mungkin terjadi, tergantung
pada kasusnya. Perusahaan sebaiknya mengkombinasikan kontrak dan menghitungnya
sebagai satu kontrak.
a. Dasar Akuntansi (Basic Accounting)
Pendapatan dari perjanjian dengan pelanggan tidak dapat diakui hingga
kontrak tersedia. Pada saat melakukan kontrak dengan pelanggan, perusahaan
memperoleh hak untuk menerima pertimbangan dari pelanggan (Right of
received) dan mengasumsikan kewajiban untuk mentransfer barang/jasa kepada
pelanggan/ pelaksanaan kewajiban (Performance liability)
Kombinasi keduanya memberikan sebuah aset (bersih) atau liabilitas (bersih).
Kontrak aset (Contract Aset) = Hak yang diterima > Pelaksanaan kewajiban
Kontrak liabilitas (Contract Liability) = Hak yang diterima < Pelaksanaan Kewajiban
Kunci utamanya : Perusahaan dilarang mengakui kontrak aset atau liabilitas
hingga salah satu/ kedua pihak melaksanakan perjanjian.
Pengakuan pendapatan saat pemenuhan kewajiban oleh Kepemilikan barang berpindah maka kewajiban pembeli
penjual (kepemilikan barang berpindah) timbul.
(Dr.) Accounts Receivable 5000 (Dr.) Inventory 5000
(Cr.) Sales Revenue 5000 (Cr.) Accounts Payable 5000
(Dr.) Cost of Goods Sold 3000
(Cr.) Inventory 3000
Penerimaan hak oleh penjual Pelaksanaan kewajiban oleh pembeli
(Dr.) Cash 5000 (Dr.) Accounts Payable 5000
(Cr.) Account Receivable 5000 (Cr.) Cash 5000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 197
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

b. Modifikasi Perjanjian (Contract Modifications)


Terjadi ketika kontrak dirubah pada saat sedang dalam proses berlangsungnya
NB :
kontrak tersebut. Perusahaan menentukan : (1) Apakah sebuah kontrak baru
Syarat ini adalah
syarat kumulatif. dihasilkan, atau (2) Apakah modifikasi atas kontrak yang tersedia.
Modifikasi ini tidak
1) Pemisahaan Pelaksanaan Kewajiban, apabila kedua syarat terpenuhi :
mempengaruhi
akuntansi untuk  Janji atas barang/ jasa yang berbeda (misal perusahaan menjual
kontrak asli secara terpisah dan tidak saling tergantung antar barang/ jasa)
 Perusahaan menerima hak sejumlah pertimbangan yang
merefleksikan harga jual tersendiri.
NB :
Pendekatan prospektif Dalam situasi tersebut, modifikasi kontrak dihitung sebagai kontrak baru
tidak mempengaruhi dan terpisah dari kontrak sebelumnya.
akuntasi periode
yang telah lewat, 2) Modifikasi Prospektif, terjadi apabila produk baru tidak memiliki harga
tetapi mempengaruhi jual tersendiri atau jika barang/jasa tidak berbeda. Dalam situasi ini,
akuntansi periode kini perusahaan secara umum menghitung modifikasi menggunakan
dan masa depan pendekatan prospektif (Prospective approach). Modifikasi dihitung
sebagai perubahan atas kontrak sebelumnya.
PT Jawara AKM melakukan transaksi penjualan sebagai berikut selama tahun 2015:
Pelanggan Kontrak
PT Sukses UTS Kontrak dilakukan pada tanggal 2 Januari untuk mengirimkan LJK sejumlah
Contoh 100 Rim bermerk A dengan harga kontrak $10.000 secara bertahap untuk UTS
18.1 Tanggal 16 Mei. Tanggal 10 Mei, 60 Rim dikirim, dan sesudah barang
dikirim, PT Jawara AKM memodifikasi kontrak dengan berjanji untuk
mengirim 20 Rim tambahan dengan harga $95 per Rim, LJK ini bermerk B
pada tanggal 15 Mei. Sisa 40 Rim LJK bermerk A dikirim bersamaan dengan
LJK bermerk B. PT Sukses UTS menerima dan membayar lunas kontrak
tanggal 27 Mei. HPP produk LJK A $50 per Rim dan LJK B $40 per Rim
PT Sukses UAS Kontrak dilakukan pada tanggal 5 Maret dengan nilai kontrak $10.000 untuk
produk Soal UAS AKM sejumlah 100 Copy. Barang dikirim secara bertahap,
tahap 1 tanggal 1 Agustus 60 Copy dikirim. Kemudian dilakukan modifikasi
atas kontrak dengan nilai $1900 sebagai penambahan 20 Copy Soal UAS. PT
Sukses UAS membayar lunas kontrak pada tanggal 19 Agustus setelah seluruh
produk sisa diterima sehari sebelumnya. HPP produk Soal UAS AKM adalah
$45 per Copy.
Bagaimana pencatatannya? Berapa total pendapatan yang diakui dari kedua pelanggan itu?
Jawab : Journal entries
Date Description Dr. Cr.
2016
Jan 2 No entry
Mar 5 No entry
May 10 Accounts Receivable 6000
Sales Revenue (60x$100) 6000
Cost of Goods Sold 3000
Inventory – LJK A (60x$50) 3000
May 27 Accounts Recevable 4000
Sales Revenue (40x$100) 4000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 198
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Cost of Goods Sold 2000


Inventory – LJK A (40x$50) 2000
May 27 Accounts Recevable 1900
Sales Revenue (20x$95) 1900
Cost of Goods Sold 800
Inventory – LJK B (20x$40) 800
May 27 Cash 11.900
Accounts Receivable 11.900
Aug 1 Accounts Receivable 6000
Sales Revenue (60x$100) 6000
Cost of Goods Sold 2700
Inventory – LJK A (60x$45) 2700
Aug 18 Accounts Recevable 5900
Sales Revenue (60x$98,33) 5900
Cost of Goods Sold 2700
Inventory – LJK A (60x$45) 2700
(Original product = 40x$100 = $4000
Additional product = 20 copy = 1900
Total remaining revenue =$5900
Divide by amount of copy ÷60
Revenue per remaining copy =$ 98,33)
Aug 19 Cash 11.900
Accounts Receivable 11.900
Perbandingan modifikasi kontrak
Pendapatan Pendapatan
yang diakui yang diakui
sebelum sesudah Total
Pelanggan Model Modifikasi modifikasi modifikasi pendapatan
PT Sukses UTS Pemisahan pelaksanaan kewajiban $ 6000 $ 5900 $11.900
PT Sukses UAS Modifikasi prospektif $ 6000 $ 5900 $11.900

2. Pemisahan Pelaksanaan Kewajiban


Pelaksanaan kewajiban (performance obligations) = janji (eksplisit, implisit, atau mungkin
berdasarkan praktis bisnis biasa) dalam kontrak untuk memberikan produk/ jasa kepada
pelanggan. Untuk menentukan apakah terdapat kewajiban, perusahaan harus
menyediakan perbedaan produk/ jasa. Situasi pengakuan pendapat dirangkum sbb :
Jenis transaksi Penjualan produk dari Penyediaan jasa Perizinan penggunaan Penjualan aset selain
persediaan (inventory) aset persediaan
Deskripsi Revenue from sales Revenue from fees or Revenue from interest, Gain or loss on
pendapatan services rents and royalties disposition
Waktu pengakuan Tanggal penjualan Jasa diberikan dan Saat waktu terlewat/ Tanggal penjualan/
pendapatan (tanggal pengiriman dapat ditagih aset digunakan pertukaran
Dalam tabel, hanya tersedia hanya satu kewajiban. Namun, banyak perencanaan
pendapatan mungkin lebih dari satu kewajiban. Untuk menentukannya, evaluasi kondisi :
apakah produk berbeda daripada kontrak :
a. Kewajiban dihitung/ dilaporkan secara terpisah = jika setiap janji dalam kontrak
tidak saling tergantung/ berhubungan, sebaliknya
b. Kewajiban dihitung/ dilaporkan sebagai pelaksanaan kewajiban tunggal = jika
setiap janji dalam kontrak saling tergantung/ berhubungan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 199
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Dalam suatu komplek bisnis elektronik di Genteng, Surabaya Pusat, ada 2 perusahaan sbb:
Perusahan Jenis Transaksi
PT Sukses UTS Memproduksi dan menjual LED Running Text dan Videotron. Setiap
Contoh penjualan produknya, pembeli diberikan CD berisi pedoman penggunaan,
18.2 aplikasi untuk pengaturan tampilan LED, dan pelatihan cara penggunaan
aplikasi. Jaminan garansi 1 tahun untuk LED Running Text dan untuk
Videotron garansi 2 tahun sejak tanggal penjualan. Apabila pembeli ingin
memperpanjang masa garansi untuk 3 tahun setelah masa jaminan garansi,
dikenakan tarif 1 juta. Diluar masa jaminan garansi tanpa perpanjangan masa
garansi, pembeli yang mengalami masalah pada LED-nya akan dikenai biaya
reparasi dan penggantian komponen setiap kali ada kerusakan.
PT Sukses UAS Menyediakan jasa pembangunan jaringan. Setiap pembangunan jaringan 15
titik komputer seharga Rp2.000.000. Tarif termasuk didalamnya instalasi
jaringan client-server (pemasangan kabel, instalasi aplikasi jaringan, instalasi
router, modem hingga tersambung ke internet). Setiap penambahan 1 titik
komputer diatasnya dikenakan biaya Rp 200.000. Biaya tidak termasuk
penyediaan peralatan (modem, router, kabel dan konektor) dan komputer.
Untuk paket penuh (instalasi jaringan+penyediaan peralatan dan 15
komputer), perusahaan mengenakan tarif Rp50.000.000. Di samping itu,
perusahaan juga memberikan jaminan maintenance selama 3 bulan dan jasa
konsultasi networking secara gratis kepada pelanggan.
Identifikasi pelaksanaan kewajiban oleh masing-masing jenis transaksi perusahaan tersebut!
Jawab :
a. PT Sukses UTS
 Jasa penjualan LED Running Text dan Videotron, CD aplikasi dan
pedoman, pelatihan, dan jaminan garansi (Assuance warranty) masing-
masing (1 tahun untuk LED Running text dan 2 tahun untuk Videotron) =
karena ada ketergantungan dan saling berhubungan maka diakui
sebagai pelaksanaan kewajiban tunggal.
 Perpanjangan masa garansi (Extended/ Service warranty) dan jasa reparasi
= karena tidak ada ketergantungan maka diakui secara terpisah.
b. PT Sukses UAS
 Jasa instalasi jaringan client-server, jaminan maintenance selama 3 bulan,
dan jasa konsultasi networking = karena ada hubungan dan saling
ketergantungan maka diakui sebagai pelaksanaan kewajiban tunggal.
 Paket penuh, jasa instalasi >15 titik komputer = karena tidak saling
ketergantungan maka diakui secara terpisah.

3. Menentukan Harga Transaksi


Harga transaksi (Transaction price) = jumlah yang dipertimbangkan bahwa perusahaan
akan menerima dari pelanggan dalam pertukaran dengan barang/jasa. Dalam kontrak,
sering secara mudah ditentukan karena pelanggan menyetujui pembayaran jumlah tetap.
Dalam kontrak lain, perusahaan harus mempertimbangkan faktor sbb : (a) pertimbangan
variabel; (b) nilai waktu dari uang; (c) pertimbangan non-kas; (d) pertimbangan yang
dibayarkan atau terutang kepada pelanggan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 200
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

NB :
Pengakuan kendala a. Pertimbangan variabel (Variable consideration)
pendapatan yang
tepat adalah ketika Dalam beberapa kasus, harga barang/ jasa tergantung pada kejadian di masa depan
perusahaan mampu (diskon, rabat, kredit, bonus kinerja, atau royalti). Dalam kasus ini, perusahaan
mengetahui secara mengestimasi jumlah pendapatan untuk diakui. Perusahaan memilih diantara dua
pasti jumlah pendekatan berdasarkan mana pendekatan terbaik yang akan dipakai, yaitu :
pendapatan yang
akan diterima. 1) Perkiraan nilai (Expected value) : jumlah probabilitas-tertimbang dalam
Kendala pendapatan jangkauan pertimbangan jumlah yang memungkinkan.
dapat terjadi dalam  Mungkin tepat jika perusahaan memiliki sejumlah besar kontrak
kondisi sbb : dengan karaktreristik serupa
 Jumlah
pertimbangan  Dapat berdasarkan jumlah terbatas atas hasil dan probabilitas
sangat rentan yang memiliki ciri tersendiri.
dengan faktor di
luar pengaruh
2) Pendekatan yang paling disukai (Most Likely Amount) : jumlah tunggal
perusahaan yang paling disukai dalam jangkauan pertimbangan hasil yang
 Ketidakpastian memungkinkan. Mungkin tepat jika kontrak memiliki hanya dua
jumlah tidak
diperkirakan untuk kemungkinan hasil.
ditetapkan selama
periode waktu
Perhatikan! Perusahaan hanya mengalokasikan pertimbangan variabel jika
yang panjang cukup meyakinkan bahwa perusahaan akan berhak atas jumlah tersebut.
 Pengalaman Oleh karena itu, perusahaan hanya boleh mengakui pertimbangan variabel jika :
perusahaan dengan
kewajiban serupa 1) Perusahaan memiliki pengalaman dengan kontrak serupa dan mampu
terbatas untuk mengestimasi jumlah kumulatif dari pendapatan
 Kontrak memiliki 2) Berdasarkan pengalaman, sangat mungkin bahwa tidak akan ada
sejumlah besar dan
jangkauan luas pembalikan secara signifikan atas pengakuan pendapatan sebelumnya.
atas kemungkinan Jika kedua syarat ini tidak terpenuhi, pengakuan pendapatan terkendala (Revenue
jumlah Constraint).
Tentukan bagaimana sebaiknya perusahaan menghitung perencanaan pendapatan :
Perusahan Fakta
PT Sukses UTS Melakukan kontrak untuk membangun Gedung Student Center senilai 5
Contoh Milyar dengan bonus 500 juta jika pembangunan selesai tanggal 2 Mei 2005.
18.3 Jumlah bonus kinerja akan berkurang 10% tiap minggu untuk setiap minggu
yang melewati tanggal persetujuan penyelesaian. Dua kubu manajemen
berbeda pendapat : satu pihak percaya bahwa bangunan akan selesai tepat
waktu, pihak lain mengestimasi bahwa 75% kemungkinan akan selesai tepat
waktu, 15% kemungkinan selesai lewat seminggu, 10% kemungkinan selesai
lewat 2 minggu.
PT Sukses UAS Melakukan kontrak dengan PT MLM untuk memasarkan produk kesehatan
selama 5 tahun. Perusahaan menerima imbalan 20% dari nilai jual produk
setiap bulan atas produk yang berhasil dijual dan akan mendapatkan bonus
insentif 10% dari nilai kontrak setiap kali perusahaan mampu mengajak
perusahaan lain untuk bergabung dalam memperluas jaringan, dan 0,5% untuk
setiap perusahaan yang di bawah tingkatannya mampu mengajak perusahaan
lain hingga jumlah yang tak terbatas. Bonus diakumulasikan setiap akhir
tahun. Perusahaan menghitung kontrak sebagai kewajiban tunggal untuk
penjualan produk. Perusahaan memiliki sejumlah kontrak yang sejenis dengan
pelanggan lain di masa lalu dan telah berpengalaman selama 5 tahun.
Jawab :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 201
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

1) PT Sukses UTS
 Untuk manajemen yang percaya bahwa perusahaan akan menyelesaikan
pembangunan tepat waktu, menggunakan pertimbangan hasil yang paling
disukai (Most likely outcome), total harga transaksi = 5.500.000.000
 Untuk manajemen yang mengestimasikan jumlah probabilitas-tertimbang
(Probability Weighted Method) total harga transaksi =
75% kesempatan untuk 5,5M (5M + 500juta x 100%) = 4.125.000.000
15% kesempatan untuk 5,45 M (5M + 500juta x 90%) = 817.500.000
10% kesempatan untuk 5,4M (5M + 500 juta x 80%) = 540.000.000
Probability weighted estimate = 5.482.500.000
2) PT Sukses UAS
 Untuk pendapatan dari hasil penjualan produk, perusahaan sebaiknya
mencatat pendapatan setiap bulan atas penjualan produk yang berhasil
dijual karena perusahaan mampu menghitung jumlah kumulatif pendapatan.
 Untuk bonus insentif, perusahaan sebaiknya tidak mencatat bonus insentif
hingga akhir tahun. Meskipun perusahaan telah berpengalaman, namun
pengalaman tidak memprediksikan hasil atas kontrak saat ini karena jumlah
pertimbangan rentan terhadap perubahan pasar (minat perusahaan lain
untuk bergabung). Selain itu bonus tidak dapat diprediksi secara pasti
jumlah akumulasinya (karena setiap tingkatan dapat berubah sewaktu-
waktu) sehingga pendapatan yang berhubungan dengan bonus insentif
terkendala (tidak diakui) hingga bonus insentif diketahui pada akhir tahun.

b. Nilai waktu dari uang (Time value of money)


Waktu pembayaran kadang-kadang tidak sesuai dengan saat pengiriman barang/
NB : jasa kepada pelanggan. Dalam banyak situasi, perusahaaan menerima pertimbangan
Perusahaan tidak sesudah produk disediakan/ jasa dilaksanakan. Esensinya, perusahaan menyediakan
diharuskan pembiayaan untuk pelanggan.
merefleksikan nilai
waktu dari uang untuk
Perusahaan menghitung nilai waktu uang jika kontrak melibatkan komponen
menentukan harga pembiayaan secara signifikan (e.g. bunga ditangguhkan pada pertimbangan untuk
transaksi jika periode dibayar selama masa berlaku), nilai wajar (FV) ditentukan dengan menilai
waktu pembayaran pertimbangan yang diterima atau dengan mendiskontokan pembayaran
kurang dari 1 tahun
menggunakan tingkat suku bunga yang diperthitungkan (imputed interest rate).
Tingkat suku bunga yang diperhitungkan dapat ditentukan secara jelas apabila :
1) Tingkat bunga berlaku (Prevailing rate) untuk instrumen serupa dari
penerbit dengan kredit rating serupa, atau
2) Tingkat bunga yang mendiskontokan jumlah nominal instrumen menjadi
nilai jual kini atas barang/ jasa.
Ingat kembali bahwa untuk mencari imputed interest rate rumusnya adalah :
Jika instrumen diterbitkan pada diskon (CA < FA) Jika instrumen diterbitkan pada premi (CA > FA)
FA−CA CA−FA
FA x SR +( 𝑛
) FA x SR−( 𝑛
)
i= FA+CA i= FA+CA
2 2

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 202
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Pada 1 Juli 2015, PT Suka AKM menjual barang kepada PT Cinta Lab AM seharga
$900.000 dalam pertukaran dengan wesel syariah (zero interest bearing note) dengan nilai
jatuh tempo $1.416.163 tenor 4 tahun. HPP barang dijual adalah $590.000. Tentukan :
Contoh 1) Berapa banyak pendapatan yang sebaiknya diakui pada tanggal 1 Juli 2015?
18.4 2) Berapa tingkat suku bunga yang diperhitungkan atas wesel syariah tersebut?
3) Berapa banyak pendapatan yang sebaiknya dilaporkan atas transaksi di akhir tahun?
4) Buatlah pencatatan atas transaksi ini dan akhir tahun!
Jawab :
1) PT Suka AKM seharusnya mencatat pendapatan $900.000 yang merupakan nilai
wajar atas persediaan.
2) Wesel syariah mengandung SR = 0%, dengan n = 4 dan FA= $1.416.163 maka :
1.416.163−900.000 516.163
1.416.163 x 0%+( ) 0 +( ) 129.040,75
4 4
i= 1.416.163+900.000 = 2.316.163 = 1.158.081,5
2 2
i = 0,11143 = 11,143% Pembulatan i = 12% (cek buku halaman 893)
3) PT Suka AKM mencatat pendapatan atas transaksi ini di laporan keuangan sebesar :
- Sales revenue = $ 900.000 (dari penjualan)
- Interest revenue (12% x 900.000 x 6/12) = 54.000 (dari amortisasi)
4) Journal entries
Date Description Dr. Cr.
2015
July 1 Notes Receivable 1.416.163
Sales Revenue 900.000
Discount on Notes Receivable 516.163
Cost of Goods Sold 590.000
Inventory 590.000
Dec 31 Discount on Notes Receivable 54.000 54.000
Interest Revenue

c. Pertimbangan non-kas (Non-cash consideration)


Perusahaan kadang-kadang menerima pertibangan dalam bentuk barang, jasa, atau
pertimbangan non-kas lainnya (properti, donasi, hadiah, sekuritas utang/ saham,
dsb.), sehingga perusahaan secara umum mengakui pendapatan pada basis nilai
wajar (FV) atas apa yang diterima. Jika perusahaan tidak dapat menentukan
nilai wajar atas apa yang diterima, perusahaan sebaiknya mengestimasi nilai
wajar barang/ jasa yang diberikan dan mengakuinya sebagai pendapatan.
Pada 17 April 2016, PT AKM Lovers menerima saham atas produk yang dijual dengan nilai
par saham $5 per lembar sebanyak 100.000 dari PT MANKEU Lovers. Nilai wajar saham
pada saat itu $11 per lembar saham. Harga jual produk $600.000. kemudian pada tanggal 16
Contoh Mei 2016, perusahaan menerima donasi perlengkapan kantor dari PT KEUPUB Lovers
18.5 senilai $300.000 atas produk yang dijual dengan harga $280.000. Atas produk yang dijual
oleh PT AKM Lovers, perusahaan mengambil margin laba dari harga jual sebesar 40%.
Tentukan bagaimana pengakuan pendapatan oleh PT AKM Lovers dan pencatatannya!
Jawab : Journal entries

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 203
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Date Description Dr. Cr.


2015
April 17 Equity Investments ($11 X 100.000) 1.100.000
Sales Revenue 1.100.000
(pengakuan pendapatan senilai FV saham
diterima karena saham memiliki nilai wajar)
Cost of Goods Sold 360.000
Inventory 360.000
(Cost + Gross profit = Selling Price
C + 40% SP = 600.000
C = 600.000 x (1-0,4)
C = 600.000 x 60%
C = 360.000 )
May 16 Donation (Office Supplies) 280.000
Sales Revenue 280.000
(pengakuan pendapatan senilai harga jual produk
karena donasi tidak memiliki nilai wajar)
Cost of Goods Sold 168.000
Inventory (280.000 x 60%) 168.000

d. Pertimbangan yang dibayarkan atau terutang kepada pelanggan


Perusahaan sering membuat pembayaran kepada pelanggannya sebagai bagian dari
perencanaan pendapatan. Pertimbangan yang dibayarkan atau terutang mungkin
berupa diskon, ukuran potongan harga, kupon, bonus produk/ jasa.
Pertimbangan ini menurunkan jumlah yang diterima dan pendapatan diakui.
PT AKM menawarkan kepada pelangganya 10% diskon volume jika mereka dapat membeli
produk setidaknya $3 Juta selama satu tahun kalender. Pada 2 Mei 2016, PT AKM menjual
produk senilai $1,2 juta kepada PT HKN. Selama 2 tahun sebelumnya, PT HKN telah
Contoh membeli sebanyak $5 juta. HPP produk 500.000. Buat pencatatan untuk :
18.6 a. Pengakuan pendapatan pada tanggal 2 Mei 2016
b. Penerimaan kas jika PT HKN berhasil mendapat persyaratan diskon
c. Penerimaan kas jika PT HKN gagal dalam mencapai syarat diskon
Jawab : Journal entries
Date Description Dr. Cr.
2016
a. May 2 Account Receivable 1.080.000
Sales Revenue 1.080.000
($1,2 juta – (10% x 1,2 juta))
Cost of Goods Sold 500.000
Inventory 500.000
b. Cash 1.080.000
Accounts Receivable 1.080.000
c. Cash 1.200.000
Accounts Receivable 1.080.000
Sales Discount Forfeited 120.000
(sales discount forfeited masuk dalam Other
income and expense, sebagai pendapatan)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 204
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

4. Mengalokasikan Harga Transaksi


Pengalokasian harga transaksi ke berbagai pelaksanaan berdasarkan pada relatif nilai
wajarnya. Penilaian terbaik atas nilai wajar adalah apakah perusahaan mampu menjual
barang/ jasa pada basis tersendiri, yang mengacu sebagai harga jual tersendiri (standalone
selling price). Jika informasi ini tidak tersedia, perusahaan sebaiknya menggunakan
perkiraan terbaik atas apakah barang/ jasa yang mungkn dijual sebagai unit tersendiri.
NB : a. Pendekatan penyesuaian penilaian wajar (Adjusted market assesment approach)
Ketika perusahaan Mengevaluasi pasar yang menjual barang/ jasa dan mengestimasi harga yang
menjual paket
pelanggan bersedia untuk membayar atas barang/ jasa. Pendekatan ini juga
barang/ jasa, harga
mungkin termasuk mengacu pada harga dair kompetitor usaha untuk barang/ jasa
jual paket lebih
sejenis dan menyesuaikan harganya sesuai kebutuhan untuk merefleksikan biaya
murah daripada
harga individu. dan margin perusahaan.
Perusahaan b. Pendekatan biaya perkiraan ditambah margin (Expected cost plus margin
sebaiknya approach)
mengalokasikan Prakiraan biaya masa depan atas pemenuhan pelaksanaan kewajiban dan
diskon untuk
kemudian menambahkan margin yang tepat untuk barang/ jasa tersebut.
produk (atau
banyak produk) c. Pendekatan sisa/ residual (Residual approach)
yang menyebabkan Jika harga jual tersendiri atas barang/ jasa sangat beragam/ tidak menentu,
diskon dan tidak perusahaan boleh mengestimasi harga jual tersendiri dengan referensi pada
pada paket harga total transaksi dikurangi jumlah harga jual tersendiri yang tampak atas
sepenuhnya. barang/ jasa lain yang dijanjikan dalam kontrak.
Tentukan bagaimana penyelesaian 3 kasus berikut terkait pengalokasian harga transaksi :
Perusahan Fakta
PT Sukses UTS Melakukan kontrak untuk membangun, mengoperasikan, dan menjaga
Contoh sejumlah unit peralatan elektronik selama 5 tahun, mulai hingga pengiriman
18.7 peralatan. Ada biaya tetap untuk setiap kewajiban, dan proses pembayaran
dibuat tanpa dapat dikembalikan (non-refundable). Semua memiliki harga
tersendiri. Ada bukti yang dapat diverifikasi atas harga jual pembangunan dan
perawatan tetapi tidak untuk pengoperasian peralatan. Ditentukan bahwa harga
transaksi harus dialokasikan ke dalam pelaksanaan tiga kewajiban tersebut.
Bagaimana prosedur pengalokasian 3 kewajiban tersebut?
PT Sukses UAS Berpengalaman dalam industri kontruksi. Produknya dari ukuran kecil hingga
besar atas mesin otomatis untuk sistem kompleks mengandung sejumlah besar
komponen. Harga jual per unit berkisar dari $600.000 - $4.000.000 dan
diberikan instalasi dan pelatihan. Proses instalasi tidak melibatkan perubahan
pada fitur-fitur peralatan. Berikut perencanaannya dengan PT UTS Lulus :
 PT UTS Lulus membeli peralatan seharga $2.000.000 dan memilih PT
Sukses UAS untuk instalasi. PT Sukses UAS membebankan harga yang
sama untuk peralatan tidak pengaruh apakah ada instalasi/ tidak.
(beberapa perusahaan melakukan instalasi untuk dilakukan pekerjanya
sendiri karena hubungan kerja dengan pelanggan). Biaya jasa instalasi
diperkirakan memiliki nilai wajar $20.000. HPP = 1.500.000
 Nilai wajar sesi pelatihan diperkiraan $50.000. Perusahaan lain juga bisa
melakukan jasa pelatihan ini.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 205
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

 PT UTS Lulus berkewajiban untuk membayar PT Sukses UAS hingga


pengiriman dan instalasi peralatan
 PT Sukses UAS mengirimkan peralatan pada 1 September 2015 dan
menyelesaikan instalasi peralatan pada 1 November 2015. Pelatihan yang
berhubungan dengan peralatan dimulai sekali saat instalasi selesai dan
terakhir hingga 1 tahun. Peralatan memiliki masa manfaat 10 tahun.
Apakah pelaksanaan kewajiban untuk tujuuan akuntansi atas penjualan
peralatan tsb? Jika ada lebih dari 1 kewajiban, bagaimana sebaiknya
pembayaran $2.000.000 dialokasikan ke berbagai kompenen tsb?
PT Aku Lulus PT Aku Lulus selaku bimbel STAN menyediakan informasi yang
berhubungan dengan paket bimbel Super Intensive dalam brosurnya sbb :
Item Harga Jual Tersendiri Harga ketika Paket
8x Pertemuan Rp 2.000.000 Rp 1.750.000
Buku USM PKN STAN 50.000 30.000
Try Out 3x 300.000 200.000
Hypnotherapy 500.000 200.000
ATK 50.000 20.000
Total Rp 2.900.000 Rp 2.200.000
Bagaimana sebaiknya diskon dialokasikan dan alokasi pendapatan?
Jawab :
1) PT Sukses UTS dapat menentukan harga tersendiri atas peralatan dan perjanjian
pemeliharaan. Perusahaan dapat membuat estimasi terbaik atas harga jual
pengoperasian peralatan menggunakan adjusted market assesment approach atau
expected cost plus margin approach, menerapkan metode nilai wajar relatif
(relative fair value method) pada permulaan transaksi untuk menentukan
alokasi yang tepat atas setiap pelaksanaan kewajiban. Sekali alokasi dilakukan,
perusahaan mengakui pendapatan secara independen untuk setiap pelaksanaan
kewajiban menggunakan kriteria pengakuan pendapatan. Sementara, untuk
pengoperasian peralatan boleh mengguakan residual approach karena harga jual
tersendirinya sangat variabel dan tidak tentu: Perusahaan menggunakan nilai wajar
peralatan dan perjanjian dan mengurangi nilai wajarnya dari total harga transaksi
untuk mencapai nilai residual atas pengoperasian peralatan.
2) Karena syarat kondisi pemisahan ke dalam unit tersendiri untuk peralatan
terpenuhi, peralatan, instalasi dan pelatihan adalah berbeda dan tidak tergantung
oleh karena itu diakui sebagai kewajiban terpisah. Nilai wajar pertimbangan
adalah $2.070.000 (2.000.000+50.000+20.000). Alokasi dan pencatatannya :
 Equipment $1.932.367 [($2.000.000 ÷ $2.070.000) x $2.000.000]
 Installation $19.324 [($20.000 ÷ $2.070.000) x $2.000.000]
 Training $48.309 [($50.000 ÷ $2.070.000) x $2.000.000]
Date Description Dr. Cr.
2015
Nov. 1 Cash 2.000.000
Sales Revenue 1.932.367
Service Revenue (installation) 19.324
Unearned Service Revenue 48.309

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 206
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Nov 1 Cost of Goods Sold 1.500.000


Inventory 1.500.000
Dec 31 Unearned Service Revenue 8.052
Service Revenue (training) 8.052
(sebesar $48.309 x 2/12)
2016
Dec 31 Unearned Service Revenue ($48.309-8052) 40.257
Service Revenue (training) 40.257
3) Diskon dialokasikan ke dalam pelaksanaan kewajiban yang berhubungan dengan
penyediaan selain barang/ jasa utama (dalam kasus ini diasumsikan urutan daftar
harga adalah urutan fasilitas dari yang diutamakan hingga yang tidak diutamakan,
tidak selalu mengacu pada besarnya harga). Sehingga alokasi pendapatannya
adalah sbb : Allocated amounts
8x Pertemuan $ 2.000.000 (utama)
Buku USM PKN STAN 50.000 (preferensi 1)
Try Out 3x 150.000 (preferensi 2)
Hypnotherapy - (bonus)
ATK -___ (bonus)
Total $ 2.200.000

5. Pemenuhan Pelaksanaan Kewajiban


Perusahaan melaksanakan kewajibannya ketika pelanggan memperoleh pengendalian atas
barang/ jasa, yakni :
1) ketika memiliki kemampuan secara langsung penggunaan dan secara
substansial semua sisa manfaat dari dari aset/ jasa, juga termasuk
2) kemampuan pelanggan untuk menahan perusahaan lain dari penggunaaan
langsung atau menerima manfaat dari aset/ jasa.
Indikator perubahan dalam pengendalian adalah sbb:
1) Perusahaan memiliki hak atas pembayaran aset
2) Perusahaan memiliki perpindahan hak secara legal atas aset
3) Perusahaan telah berpindah kepemilikan secara fisik atas aset
4) Perusahaan memiliki risiko dan manfaat signifikan atas kepemilikan
5) Perusahaan telah menerima aset
Perusahaan memenuhi pelaksanaan kewajiban pada suatu titik waktu atau selama periode
waktu. Perusahaan mengakui pendapatan selama periode waktu apabila salah satu dari
dua kriteria berikut terpenuhi :
a) Pelanggan mengendalikan aset saat dibuat/ ditingkatkan (e.g. pemborong
membangun bangunan pada properti pelanggan)
b) Perusahaan tidak memiliki alternatif penggunaan atas aset yang dibuat/
ditingkatkan dan
a. Pelanggan menerima manfaat atas perlakuan perusahaan dan tidak
membutuhkan untuk dilakukan kembali
b. Perusahaan memiliki hak atas pembayaran dan hak ini dapatdilaksanakan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 207
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Pengakuan pendapatan dari pelaksanaan kewajiban sepanjang waktu dengan menilai


proses menuju penyelesaian (progress toward completion).
NB :  Metode untuk menilai proses sebaiknya menggambarkan transfer pengendalian
dari perusahaan ke pelanggan
Pengukuran paling
 Kebanyakan menggunakan metode biaya ke biaya (Cost-to-cost method) dan
populer yang
metode pengiriman unit (unit-of-delivery method)
digunakan untuk
menentukan  Tujuan metode ini adalah untuk mengukur sejauh mana dalam hal biaya, unit,
progress toward atau nilai tambah.
completion adalah Perusahaan mengidentifikasi berbagai pengukuran dan mengklasifikasikannya sebagai
basis biaya-ke- pengukuran input/ output
biaya (cost-tocost  Pengukuran input = usaha menyediakan kontrak
basis)  Pengukuran output = membawa hasil dari input.
PT Pecinta AKM melakukan kontrak dengan PT Pecinta LAB AKM untuk mengembangkan
dan menerapkan perangkat lunak manajemen hubungan pelanggan (CRM Software). Proses
pembayaran dibuat selama penyelesaian setiap tahap kontrak. Jika kontrak dihentikan, CRM
Contoh Software sebagian selesai melewati PT Pecinta LAB AKM. PT Pecinta AKM dilarang
18.8 mengalihkan software ke pelanggan lainnya. Pada waktu kapan sebaiknya perusahaan
mengakui pendapatan yang berhbungan dengan kontrak dengan PT Pecinta LAB AKM?
Jawab :
PT Pecinta AKM tidak membuat aset dengan alternatif penggunaan karena dilarang
mengalihkan software ke pelanggan lain. PT Pecinta AKM diberi hak atas pembayaran
pekerjaan pada tanggal dan prakiraan penyelesaian proyek. Oleh karena itu, PT Pecinta
AKM menyimpulkan bahwa kontrak memenuhi kriteria pengakuan pendapatan sepanjang
waktu.
C. Permasalahan Lain Pengakuan Pendapatan (Other Revenue Recognition
Issues)
1. Hak Pengembalian (Right of Return)
Hak pengembalian dijamin untuk produk dalam berbagai alasan. (e.g. ketidak puasan
dengan produk). Perusahaan menerima berbagai kombinasi sbb :
1) Pengembalian penuh/ sebagian atas pertimbangan yang dibayarkan
2) Kredit yang bisa diterapkan terhadap jumlah yang dimiliki atau bahwa akan
dimiliki, kepada penjual
3) Produk lainnya dalam pertukaran
Untuk menghitung pemindahan barang dengan hak pengembalian, perusahaan sebaiknya
mengakui :
1) Pertimbangan produk yang diperkirakan unntuk dikembalikan
2) Liabilitas pengembalian dana (refund liability)
3) Aset atas haknyasaat penetapan refund liability.
Perusahaan mencatat aset dalam akun yang terpisah dari inventory hingga menyediakan
transparansi. Nilai terbawa aset yang dikembalikan menjadi subjek uji impairmen, terpisah dari
inventory. Jika perusahaan tidak dapat mengestimasi tingkat pengembalian, maka sebaiknya

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 208
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

19 April 2016, PT Kangen UTS menjual 100 produk seharga $100 per unit kepada PT Cinta
AKM membayar DP $1000 dan sisanya utang, dengan syarat 3/10 EOM dan mengizinkan
produk dikembalikan dalam jangka waktu sebulan. HPP $60 per unit. Untuk menentukan
Contoh
harga transaksi, PT Kangen UTS memutuskan pendekatan yang paling prediktif atas jumlah
18.9
pertimbangan yang akan menjadi hak sejumlah yang paling disukai. PT Kangen UTS
mengestimasi 5 produk akan dikembalikan, biaya perbaikan produk tidak material, produk
yang dikembalikan dapat dijual kembali. 25 April 2016, PT Cinta AKM membayar setengah
dari hutang. 6 Mei 2016, PT Cinta AKM mengembalikan produk 3 buah dan mendapatkan
kompensasi utang. Utang dilunasi pada akhir persyaratan. Buat pencatatan PT Kangen UTS!
Jawab : Journal entries
Date Description Dr. Cr.
2016
Apr 19 Cash 1000
Accounts Receivable 9000
Sales Revenue 9500
Refund Liability (5x$100) 500
Cost of Goods Sold 5700
Estimated Inventory Returns (5x$60) 300
Inventory 6000
Apr 25 Cash 4500
Accounts Receivable 4500
May 6 Refund Liability 300
Accounts Receivable (3x$100) 300
Returned Inventory (3x$60) 180
Estimated Inventory Returns 180
May 19 Cash 4200
Accounts Receivable 4200

2. Perjanjian Pembelian Kembali (Repurchase Agreements)


Adalah perjanjian yang mengizinkan perusahaan memindahkan hak kendali atas
“penjualan” aset kepada pelanggan tetapi memiliki kewajiban/ hak untuk membeli aset di
kemudian hari. Secara umum, perusahaan melaporkan transaksi ini sebagai pembiayaan
(financing)/ peminjaman (borrowing). Jika perusahaan memiliki kewajiban/ hak untuk
membeli kembali aset dalam jumlah yang lebih besar/ sama dengan harga jualnya,
transaksi ini adalah transaksi pembiayaan.
1 April 2016, PT Kangen UTS menjual emas seberat 1 Kg kepada PT Cinta AKM. Harga
emas pada waktu PT Kangen UTS membeli adalah $95.000. Nilai wajar saat ini atas emas 1
Kg adalah $100.000. PT Kangen UTS menyetujui pembelian kembalian kembali emas pada
Contoh
2 tahun kemudian seharga $120.000. buat pencatatan oleh PT Kangen UTS!
18.9
Jawab : karena nilai emas saat pengembalian > nilai emas saat transaksi dilakukan, maka
ini termasuk transaksi pembiayaan. FA = 120.000, CA = 100.000 SR = 0%, n = 2 maka:
FA−CA 120.000−100.000
FA x SR +( 𝑛
) 120.000x0% +( ) 10.000
2
i= FA+CA = 120.000+100.000 = = 9,09%
110.000
2 2
Pembulatan i = 10% (cek halaman 901)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 209
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Journal entries
Date Description Dr. Cr.
2016
Apr 1 Cash 100.000
Liability to PT Cinta AKM 100.000
Dec 31 Interest Expense (10% x 100.000 x 9/12) 7500
Liability to PT Cinta AKM 7500
2017
Dec 31 Interest Expense (10% x 107.500) 10.750
Liability to PT Cinta AKM 10.750
2018
Apr 1 Interest Expense (121.000-118.250`) 2.750
Liability to PT Cinta AKM 2.750
Liability to PT Cinta AKM 121.000
Cash 121.000

3. Perencanaan Tagih-dan-Tahan (Bill-and-hold Arrangement)


NB : Adalah kontrak di bawah penagihan pelanggan untuk produk tetapi perusahaan menahan
Syarat ini adalah kepemilikan fisik atas produk hingga produk ditransfer ke pelanggan pada suatu waktu.
kumulatif. Jika Penjualan ini dihasilkan ketika pembeli belum siap untuk mengambil barang tetapi
ada salah satu yang mengambil hak dan menerima tagihan. Pengakuan pendapatan harus memenuhi kriteria :
tidak terpenuhi,
a. Alasan atas perencanaan tagih-dan-tahan harus bersifat subtantif (sebenarnya)
maka dilarang
b. Produk harus diidentifikasi secara terpisah milik pembeli
mengakui
pendapatan pada c. Produk saat ini harus sudah siap secara fisik untuk dikirim kepada pembeli
saat kontrak d. Pembeli tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan produk/ secara langsung
dilakukan kepada pelanggan lain
19 April 2016, PT Kangen UTS menjual 1000 buku “Sukses IP Cumlaud” kepada PT Panda
senilai $100 per unit (HPP $50 per unit). Dibawah perjanjian, PT Panda meminta PT
Kangen UTS untuk menahan barang dalam gudangnya hingga gedung PT Panda selesai
Contoh
dibangun. Hak telah berpindah pada saat perjanjian dilakukan. Produk saat itu telah siap
18.10
untuk dikirim kepada PT Panda. Pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 7 hari setelah
kontrak. Bagaimana pengakuan pendapatan oleh PT Kangen UTS atas transaksi tersebut?
Jawab :
Karena seluruh kriteria pengakuan pendapatan dalam transaksi bill-and-hold maka atas
penjualan dalam transaksi ini diakui sebagai pendapatan dari penjualan.
Journal entries
Date Description Dr. Cr.
2016
Apr 19 Accounts Receivable 100.000
Sales Revenue 100.000
Cost of Goods Sold 50.000
Invenotory 50.000
Apr 26 Cash 100.000
Accounts Receivable 100.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 210
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

4. Hubungan Agen – Induk (Principal-agent Relationship)


Dalam hubungan agen – induk, pelaksaaan kewajiban perusahaan induk adalah
menyediakan barang/ jasa kepada pelanggan, sedangkan kewajiban agen adalah
mengatur penjualan untuk perusahaan induk dalam penyediaan barang/ jasa kepada
pelanggan. Jumlah yang diperoleh pada setengah bagian induk bukanlah pendapatan agen.
Pendapatan untuk agen adalah komisi yang diterima. Ada 2 pendekatan terkait pengakuan
pendapatan oleh agen :
1) Gross method, jika agen mencatat pendapatan penuh dari harga jual produk induk
dan membebankan biaya atas produk terhadap pendapatan
2) Net method, jika pendapatan yang diterima adalah berasal dari komisi yang dia
terima dari induk, bukan harga jual produk.
16 April 2016, Paditrain.com membuka pre-order (H-93) tiket KA Brantas (Ekonomi)
seharga Rp86.000 untuk keberangkatan 16 Juli 2016. Selaku mitra resmi PT KAI,
paditrain.com memperoleh komisi 10% dari harga jual. Pada tanggal yang sama, paditrain
Contoh
juga membuka penjualan (H-90) tiket KA Gajayana (Eksekutif) yang memiliki harga normal
18.11
batas atas Rp535.000. Mulai H-7 hingga H+7 KAI mengeluarkan kebijakan dengan
menurunkan harga tiket Rp2000 untuk kelas ekonomi dan menaikkan harga tiket Rp100.000
untuk kelas Eksektutif. Lebaran 2016 bertepatan tanggal 6 dan 7 Juli 2016. Seorang
mahasiswa asal Kediri berencana mudik lebaran menggunakan KA Brantas dan mahasiswa
asal Malang menggunakan KA Gajayana melalui pemesanan online. Bagaimana pengakuan
pendapatan oleh Paditrain.com atas transaksi tersebut?
Jawab :
Paditrain.com sebagai agen dan PT KAI selaku induk. Menyesuaikan kebijakan baru PT
KAI, harga tiket untuk pemesanan pada tanggal 16 April 2016 untuk KA Brantas Rp84.000
(86.000-2000) dan untuk tiket KA Gajayana Rp 635.000 (535.000+100.000). Pencatatannya:
Journal entries
Date Description Dr. Cr.
2016
Apr 16 Cash 71.900
(Net Method) Commision Revenue 71.900
(KA Brantas = 10% x 84.000 = 8.400
KA Gajayana = 10% x 635.000 = 63.500
Total komisi = 71.900)

5. Titipan/Konsinyasi (Consigment)
Di bawah perencanaan ini, penitip/induk (Consignor, yakni perusahaan manufaktur/
penjual utama) mengirimkan barang kepada pihak yang dititipkan/ agen (Consignee, yakni
dealer/ agen penjualan) tetapi menahan hak kepemilikan hingga barang tsb dijual.
NB :
 Consignor = membuat laba dalam penjualan, mengakui inventory dalam konsinyasi
Consignee hanya
mengakui sebagai inventory, secara periodik menerima laporan penjualan, pendapatan
pendapatan yang penjualan diakui oleh consignor
berhubungan
dengan komisi  Consignee = membuat komisi dalam penjualan, dilarang mencatat inventory
yang disepakati sebagai asetnya, hingga barang dijual consignee memiliki utang pada jumlah neto
dalam perjanjian kepada consignor

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 211
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

17 April 2016, PT AKM Lovers (SBY) mengirimkan 10 buah LED Running Text senilai
harga produksi Rp500.000 per unit dalam konsiyasi kepada PT MANKEU Lovers (KDR).
Biaya pengiriman via Expedisi JNE dari Surabaya ke Kediri adalah Rp 8.000/ Kg. Setelah
Contoh
ditimbang, ternyata berat LED per unit adalah 1,5 kg. PT MANKEU Lovers membuat
18.12
banner atas produk LED sebesar Rp50.000 yang dapat diganti oleh PT AKM Lovers. 16 Mei
2016, PT MANKEU Lovers berhasil menjual 6 unit kepada PT KEPUB Lovers seharga
Rp2.000.000 per unit tunai, kemudian sehari setelahnya memberitahu atas penjualan tsb
kepada PT AKM Lovers, menahan komisi 10% dan mentransfer uang kepada penitip.
Jawab : Jurnal entries
PT AKM Lovers (Consignor) PT MANKEU Lovers
Date Description Dr/Cr Description Dr/Cr
2016
Apr Inventory (Consignment) 5.000.000 No entry (mencatat atas barang yang diterima
17 FG Inventory 5.00.000 pada CALK)
Inventory (Consignment) 120.000 No entry
Cash (8000x1,5x10) 120.000
No entry Receivable from Consignor 50.000
Cash 50.000
May No entry Cash 12.000.000
16 Payable to Consignor 12.000.000
May Cash 10.750.000 Payable to Consignor 12.000.000
17 Advertising Expense 50.000 Receivable from
Commision Expense 1.200.000 Consignor 50.000
Revenue from Commision Revenue
Consigment Sales 12.000.000 (12.000.000x10%) 1.200.000
Cash 10.750.000
Cost of Goods Sold (6x500.000) 3.000.000 No entry
Inventory (Consigment) 3.000.000

6. Garansi (Warranties)
a. Jaminan Garansi (Assurance Warranty) = garansi atas produk yang memenuhi
persetujuan dalam kontrak pada waktu barang dijual. Termasuk harga jual produk,
diakui sebagai kewajiban tunggal menyatu dengan kewajiban pengiriman produk.
Diakui sebagai beban dan mengakui liabilitas garansi pada waktu penjualan.
Estimasi jumlah liabilitas termasuk semua biaya yang mungkin terjadi.
b. Pelayanan Garansi/ Perpanjangan Garansi (Service type/ Extended Warranty) =
garansi tambahan atas produk selain jaminan garansi. Tidak termasuk harga jual
produk. Dicatat sebagai kewajiban secara terpisah/ tambahan. Perusahaan
mengalokasikan harga transaksi atas pelaksanaan kewajiban ini. Efeknya,
diakuinya pendapatan atas tambahan garansi ini selama periode waktu garansi telah
berjalan.
Mengacu pada Contoh 18.2. PT Sukses UTS menjual LED Running Text kepada PT Ahli
AKM seharga Rp1.700.000 per unit (HPP Rp500.000) pada tanggal 17 April 2016 dengan
Contoh pembayaran via transfer rekening bank. Pada hari yang sama, barang dikirim dengan syarat
18.13 FOB Destination dan diterima tanggal 20 Mei 2016. Biaya pengiriman Rp50.000. Seminggu

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 212
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

kemudian PT Ahli AKM membeli garansi tambahan atas LED yang dibelinya. 4 September
2016, PT Ahli AKM komplain kepada PT Sukses UTS atas kerusakan pada LED-nya. Total
biaya yang dikeluarkan atas perbaikan adalah Rp40.000. Diketahui bahwa PT Sukses UTS
mengestimasi biaya jaminan garansi sebesar Rp100.000. kemudian pada tanggal 5 Mei 2017
terjadi kerusakan lagi pada LED-nya. Biaya yang dikeluarkan kali ini Rp 80.000. Bagaimana
pengakuan pendapatan oleh PT Sukses UTS selama tahun 2016 dan 2017 atas transaksi tsb?
Jawab : Jurnal entries
Date Description Dr. Cr.
2016
Apr 20 Cash 1.700.000
Warranty Expense 100.000
Sales Revenue 1.700.000
Warranty Liability 100.000
Inventory 50.000
Cash 50.000
Apr 27 Cash 1.000.000
Unearned Warranty Revenue 1.000.000
Sept 4 Warranty Liability 40.000
Cash 40.000
2017
May 5 Warranty Expense 80.000
Cash 80.000
Dec 31. Unearned Warranty Revenue 666.667
Warranty Revenue (1 juta x 8/12) 666.667

7. Uang Muka yang Tidak dapat dikembalikan (Non-refundable Upfront Fees)


Secara umum, pembayaran di muka berhubungan dengan inisiasi, aktivasi, atau pengaturan
atas barang/ jasa yang diberikan/ dilaksanakan di masa depan. Dalam banyak kasus,
pembayaran di muka tidak dapat dikembalikan. Perusahaan harus menentukan apakah
pembaran uang muka ini atas produk/ jasa pada periode tsb. Pembayaran ini sebaiknya
dilarang mencatat sebagai pendapatan pada tanggal pembayaran. Melainkan mengakui
pendapatan pada periode tersebut.
17 April 2016, PT AKM Ceria melakukan kontrak dengan PT MANKEU Bahagia. Syarat
kontrak adalah PT MANKEU Bahagia harus membayar biaya permulaan sebesar Rp200.000
dan biaya tahunan keanggotaan sebesar Rp 50.000 per bulan. PT AKM Ceria menentukan
Contoh
pelanggannya, dalam rata-rata, memperbarui biaya tahunan keanggotaan 2x sebelum
18.14
menghentikan keanggotaannya. Tentukan berapa jumlah pendapatan yang diakui PT AKM
Ceria.
Jawab : Jurnal entries
Date Description Dr. Cr.
2016
Apr 17 Cash (200.000+(50.000x36)) 2.000.000
Unearned Fees Revenue 2.000.000
May 31 Unearned Fees Revenue 55.556
Fees Revenue (2.000.000 x 1/36) 55.556

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 213
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

D. Penyajian dan Pengungkapan (Presentation and Disclosure)


1. Penyajian
a. Kontrak Aset dan Kontrak Liabilitas
 Kontrak aset ada 2 jenis :
1) Hak tak bersyarat (Unconditional right) untuk menerima
pertimbangan karena perusahaan telah memuhi pelaksanaan
kewajibannya. Dilaporkan sebagai piutang (Receivable) pada
neraca.
2) Hak bersyarat (Conditional right) untuk menerima pertimbangan
karena perusahaan telah memenuhi salah satu kewajiban tetapi harus
memenuhi kewajiban lain sebelum hal itu bisa ditagih kepada
pelanggan. Dilaporkan sebagai aset kontrak (Contract aset) secara
terpisah pada neraca.
Penting bahwa pengguna laporan keuangan dapat membedakan antara hak
bersyarat dan hak tak bersyarat melalui penyajian akun yang tepat.
21 April 2016, PT AKM Sehat melakukan kontrak dengan PT MANKEU Farmasi untuk
mengirim produk obat dan peralatan kedokteran senilai Rp100.000.000. Dalam kontrak
dikhususkan bahwa pembayaran produk obat tidak akan terjadi hingga peralatan kedokteran
Contoh
dikirim. Dengan kata lain tidak akan ada pembayaran hingga obat dan peralatan kedokteran
18.15
dikirim ke PT MANKEU Farmasi. Harga produk obat adalah Rp40.000.000 (HPP 15 juta)
dan peralatan kedokteran Rp60.000.000 (HPP 45 juta). Produk obat dikirim 10 Mei dan
peralatan kedokteran akhir bulan Mei. Pembayaran dilakukan pada saat sehari setelah
seluruh kewajiban dilaksanakan. Bagaimana pencatatan oleh PT AKM Sehat?
Jawab : Jurnal entries
Date Description Dr. Cr.
2016
Apr 21 No entry
May 10 Contract Asset 40.000.000
Sales Revenue 40.000.000
Cost of Goods Sold 15.000.000
Inventory (Medicine) 15.000.000
May 31 Accounts Receivable 100.000.000
Contract Asset 40.000.000
Sales Revenue 60.000.000
Cost of Goods Sold 45.000.000
Inventory (Doctor’s equipment) 45.000.000
June 1 Cash 100.000.000
Accounts Receivable 100.000.000
 Kontrak liabilitas = kewajiban perusahaan untuk mengirim barang/ jasa
kepada pelanggan yang mana perusahaan telah menerima pertimbangan
dari pelanggan. Secara umum mengacu sebagai pendapatan penjualan yang
ditangguhkan (Unearned Sales Revenue), pendapatan jasa yang
ditangguhkan (Unearned Service Revenue), atau akun lain yang tepat.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 214
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Mengacu pada soal 18.15. Kali ini dalam kontrak dikhususkan bahwa PT MANKEU
Farmasi harus melakukan pelunasan terlebih dahulu pada tangga 1 Mei. Namun PT
MANKEU Farmasi baru membayar tanggal 5 Mei. Bagaimana pencatatan oleh PT AKM
Contoh
Sehat?
18.16
Jawab : Jurnal entries
Date Description Dr. Cr.
2016
Apr 21 No entry
May 5 Cash 100.000.000
Unearned Sales Revenue 100.000.000
May 10 Unearned Sales Revenue 40.000.000
Sales Revenue 40.000.000
Cost of Goods Sold 15.000.000
Inventory (Medicine) 15.000.000
May 31 Unearned Sales Revenue 60.000.000
Sales Revenue 60.000.000
Cost of Goods Sold 45.000.000
Inventory (Doctor’s equipment) 45.000.000

b. Biaya untuk Memenuhi Kontrak


Perusahaan membagi biaya pemenuhan (biaya akuisisi kontrak) menjadi 2 katergori
1) Yang memberikan peningkatan pada aset
NB :
Perusahaan mengakui aset untuk biaya inkremental jika biaya-biaya ini
Perusahaan hanya
mengkapitalisasi terjadi untuk mendapatkan kontrak dengan pelanggan. Dengan kata lain
biaya langsung, biaya inkremental adalah biaya yang tidak akan terjadi jika kontrak tidak
inkremental, dan diperoleh (e.g. komisi penjualan).
yang dapat o Direct labor, direct materials, biaya lain yang berhubungan dengan
dikembalikan.
Perusahaan mengakui kontrak secara langsung (e.g. kontrak manajemen dan supervisi,
biaya inkremental asuransi, depresiasi peralatan dan perlengkapan)
sebagai beban ketika
terjadi jika periode
o Biaya yang dihasilkan dari peningkatan sumberdaya perusahaan
amortisasi atas aset yang akan digunakan dalam pemenuhan kewajiban di masa
perusahaan diakui depan. (e.g. desain tak berwujud/ biaya engineering yang akan
dalam 1 tahun/
kurang melanjutkan peningkatan manfaat di masa depan)
2) Yang dibebankan pada saat terjadinya
Termasuk general and administrative cost seperti wasted material, labor,
atau sumberdaya lain untuk memenuhi kontrak yang tidak merefleksikan
harga atas kontrak (tidak berhubungan langsung dengan kontrak). Biaya ini
dibebankan pada saat terjadinya dan tidak dapat diganti (not recoverable).
Tahun 2016, PT Sukses AKM melakukan kontrak dengan PT Sukses MANKEU untuk
mengoperasikan SIA (Sistem Informasi Akuntansi) selama 5 tahun tanggal 1 Maret. PT
Sukses AKM membayar biaya komisi penjualan $10.000 untuk memperoleh kontrak.
Contoh
Sebelum melakukan jasa, PT Sukses AKM mendesain dan membangun blue print sistem
18.17
akuntansi PT Sukses MANKEU. Blue print tidak dikirim ke PT Sukses MANKEU. PT
Sukses MANKEU berjanji akan mengirimkan dana tetap setiap bulan sebesar $20.000.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 215
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Biaya yang terjadi meliputi : desain blue print $40.000 (15 Maret), perangkat keras
$120.000 (20 Maret), perangkat lunak $90.000 (25 Maret) dan pemindahan dan pengujian
data pusat $100.000 (30 Maret). Berapa biaya PT Sukses AKM untuk memenuhi kontrak?
Jawab : Jurnal entries
Date Description Dr. Cr.
2016
Mar 1 No entry
Mar 7 Accounts Receivable 10.000
Cash 10.000
(kapitalisasi biaya komisi penjualan)
Mar 15 Accounts Receivable 40.000
Cash 40.000
(kapitalisasi biaya desain blue print)
Mar 20 Accounts Receivable 120.000
Cash 120.000
(kapitalisasi biaya perangkat keras)
Mar 25 Accounts Receivable 90.000
Cash 90.000
(kapitalisasi biaya perangkat lunak)
Mar 30 General Expenses 100.000
Cash 100.000
(pembebanan biaya pemindahan dan pengujian)

c. Kolektibilitas
Jika kemungkinan bahwa harga transaksi tidak akan diperoleh, indikasi ini bahwa
pihak-pihak yang tidak berkomitmen untuk melaksanakan kewajibannya. Hasilnya,
salah satu kriteria atas kontrak tidak terpenuhi dan pendapatan tidak diakui.
Kolektibilitas mengacu pada risiko kredit (risiko pembayaran), yakni, risiko
bahwa pelangkan tidak mampu untuk membayar jumlah pertimbangan sesuai
dengan kontrak. Di bawah pedoman pengakuan pendapatan, jumlah yang diakui
sebagai pendapatan tidak disesuaikan dengan risiko kredit pelanggan.
Oleh karena itu, perusahaan melaporkan pendapatan kotor (tanpa pertimbangan
risiko kredit) dan kemudian menyajikan penyisihan (Allowance) atas impairment
berdasarkan utang buruk (Bad Debt) yang diakui secara semula dan berkelanjutan
berdasarkan respektif pedoman Bad Debt. Impairmen yang berhubungan dengan
Bad Debt dilaporkan sebagai Operating Expense dalam Income Statement.
Apakah perusahaan akan membayar atas pemenuhan pelaksanaan kewajiban tidak
mempertimbangkan dalam pengakuan pendapatan.

2. Pengungkapan
Pengungkapan mengharuskan pengakuan pendapatan didesain untuk membantu pengguna
laporan keuangan memahami sifat, jumlah, waktu dan ketidak pastian pendapatan dan arus
kas yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Perusahan mengungkapkan infomasi
kuantitatif dan kualitatif mengenai :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 216
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

a. Kontrak dengan pelanggan. Termasuk = pemisahan pendapatan, penyajian


pembukaan dan penutupan saldo Contract Asset dan Contract Liabilities, dan
infomasi signifikan terkait pelakasanaan kewajiban
b. Pendapat signifikan. Termasuk = pendapat dan perubahan atas pendapat ini yang
berdampak pada penentuan harga transaksi, alokasi harga transaksi, dan penentuan
waktu pendapatan
c. Aset yang diakui dari biaya yang terjadi untuk memenuhi kontrak. Termasuk =
penutupan saldo aset yang diakui untuk memperoleh/ memenuhi kontrak, jumlah
amortisasi yang diakui, dan metode amortisasi yang digunakan.
Jenis
Persayaratan
Pengungkapan
Pemisahan Pengungkapan informasi pendapatan yang dipisahkan dalam kategori yang
pendapatan menggambarkan bagaimana sifat, jumlah, waktu dan ketidakpastian pendapatan
dan arus kas yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Rekonsiliasi pendapatan
yang dipisahkan untuk pendapatan dapat dilaporkan bersegmen-segmen
Rekonsiliasi saldo Pengungkapan permulaan dan penutupan saldo contract aset (e.g. piutang belum
kontrak ditagih) dan contract liabilites (e.g. pendapatan ditangguhkan) dan menyediakan
deskripsi atas perubahan signifikan dalam jumlah ini. Pengungkapan jumlah
pendapatan yang diakui dalam periode saat ini berhubungan dengan pelaksanaan
kewajiban yang dipenuhi dalam periode sebelumnya (e.g. dari kontrak dengan
pertimbangan variable). Pengungkapan atas permulaan dan penutupan saldo
trade receivable jika tidak disajikan di tempat lain
Sisa pelaksanaan Pengungkapan jumlah harga transaksi yang dialokasikan untuk pelaksanaan
kewajiban kewajiban atas sisa pelaksanaan kewajiban bukan subjek pembalikan pendapatan
signifikan. Menyediakan diskusi narasi atas pendapatan tambahan yang potensial
dalam perencanaan yang terkendala
Biaya-biaya untuk Pengungkapan penutupan saldo atas biaya yang dikapitalisasi untuk memperoleh
memenuhi kontrak dan memenuhi kontrak dan jumlah yang diamortisasi dalam periode tsb.
Pengungkapan atas metode yang digunakan dalam menentukan amortisasi untuk
setiap periode pelaporan
Pengungkapan Pengungkapan pendapat signifikan dan perubahan dalam pendapat bahwa
kualitatif lain dampak jumlah dan waktu atas pendapatan dari kontrak dengan pelanggan.
Pengungkapan bagaimana manajemen menentukan jumlah minimum pendapatan
bukan subjek untuk kendala pertimbangan variable

Banyak anak dari keluarga kurang mampu mendambakan


untuk bersekolah, masih maukah kita bermalas-malasan?

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 217
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

SOAL LATIHAN AKM


1. Suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang jika
a. Entitas mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya.
b. Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan.
c. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan setelah
periode pelaporan.
d. Entitas memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-
kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
2. Nilai liabilitas jangka panjang merupakan nilai kini dari pokok pinjaman sesuai tingkat suku
bunga pasar atau bunga efektif
a. Ditambah nilai kini dari seluruh pembayaran bunga sesuai tingkat suku bunga pasar atau
effective interest rate.
b. Ditambah nilai kini dari seluruh pembayaran bunga sesuai tingkat bunga kupon atau stated
rate.
c. Dikurangi nilai kini dari seluruh pembayaran bunga sesuai tingkat suku bunga pasar atau
effective interest rate.
d. Dikurangi nilai kini dari seluruh pembayaran bunga sesuai tingkat bunga kupon atau stated
rate.
3. Jika suatu obligasi dijual kurang dari harga nominal maka tingkat suku bunga pasar:
a. Sama dengan tingkat bunga kupon atau stated rate.
b. Lebih rendah dari tingkat bunga kupon atau stated rate.
c. Lebih tinggi dari tingkat bunga kupon atau stated rate.
d. Tidak dapat ditentukan.
4. Jika obligasi diterbitkan di antara tanggal pembayaran bunga, jurnal untuk mencatat penerbitan
obligasi:
a. Mengkredit Interest payable sebesar bagian bunga akrual dari tanggal pembayaran bunga
terakhir.
b. Mendebit Interest expense sebesar bagian bunga akrual dari tanggal pembayaran bunga
terakhir.
c. Mendebit kas setelah dikurangi bagian bunga akrual dari tanggal pembayaran bunga
terakhir.
d. Mendebit kas sebesar pembayaran bunga.
5. Dalam tabel amortisasi untuk obligasi yang dijual dengan diskonto:
a. Efektif interest expense semakin menurun dengan adanya pembayaran bunga setiap periode.
b. Jumlah total bunga efektif sampai dengan jatuh tempo obligasi sama dengan jumlah diskonto
ditambah jumlah bunga yang dibayarkan secara kas.
c. Nilai tercatat atau carrying amount obligasi semakin menurun sehingga pada saat jatuh
tempo jumlahnya sama dengan nilai nominal.
d. Jumlah amortisasi diskonto semakin menurun dengan adanya pembayaran bunga setiap
periode.
6. PT Resik menjual obligasi dengan diskonto. Non current liability yang dilaporkan dalam neraca
PT Resik akan:
a. Meningkat setiap tahun sampai dengan saat jatuh tempo.
b. Menurun setiap tahun sampai dengan saat jatuh tempo.
c. Sama jumlahnya sampai dengan saat jatuh tempo.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 218
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

d. Meningkat atau menurun tergantung dari tingkat suku bunga pasar.


7. PT Ikal membeli mesin yang mempunyai nilai pasar Rp120.000.000 dan menerbitkan wesel
bayar atas pembelian tersebut dengan nilai nominal Rp150.000.000 tanpa bunga, berjangka
waktu 3 tahun. Maka:
a. PT Ikal mencatat mesin sebesar nilai nominal wesel bayar Rp150.000.000.
b. Selisih Rp30.000.000 diakui sebagai kerugian atas pembelian mesin.
c. PT Ikal mengakui premium atas wesel bayar sebesar Rp30.000.000.
d. Selisih Rp30.000.000 diakui sebagai beban bunga selama 3 tahun.
8. PT Hobi Minjem bermaksud melunasi bonds payable seri AC-32 pada 1 Juli 2016 dengan
membayar kas 480.000. Nominal BP tersebut 550.000, 5 tahun, bunga 2%, dibayar setiap 31
Des. BP diterbitkan 1 Jan 2015 pada harga 418.239. Jika diketahui interest expense pada 31 Des
2015 sebesar 33.459 dan 31 Des 2016 sebesar 35.256, berapa gain/loss yang harus diakui pada
saat pelunasan?
a. Mengakui gain 70.000 c. Mengakui loss 10.674
b. Mengakui loss 61.761 d. Mengakui loss 27.774
9. Pengungkapan atas non current liability mencakup,kecuali:
a. Tanggal jatuh tempo liability c. Rencana penggunaan dana pinjaman
b. Nilai aset yang menjadi jaminan atas pinjaman d. Tingkat suku bunga pinjaman
10. Penghentian pengakuan liabilitas jangka panjang dapat dilakukan dengan:
a. Pembayaran menggunakan aset perusahaan.
b. Modifikasi persyaratan utang.
c. Pertukaran instrumen utang dengan pemberi pinjaman.
d. Semua benar.
11. PT Bang Rud akhir Des 2015 mengalami kesulitan keuangan sehingga meminta modifikasi
utang pada Bank Kaya. Nilai nominal utang yang akan jatuh tempo 31 des 2015 sebesar
Rp1.000.000 berjangka waktu 5 tahun, interest rate 6%. Berdasarkan kesepakatan, masa jatuh
tempo diperpanjang 3 tahun, pokok utang tetap, tanpa bunga. Jika market rate 12%, berapa nilai
utang setelah modifikasi? ( PVF OA 6%, 3 thn = 2.67301; 12%, 3 thn =2.40183 ; PVF single
sum 6%, 3 thn = 0.83962; 12%, 3thn = 0.71178)
a. Rp711.780 c. Rp855.890
b. Rp839.620 d. Rp1.000.000
12. Sumber utama ekuitas adalah
a. Saldo laba yang disisihkan untuk tujuan tertentu.
b. Laba ditahan dan akumulasi penghasilan komprehensif lain
c. Laba ditahan dan kontribusi pemegang saham
d. Laba ditahan dikurangi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham.
13. Kepemilikan residual suatu perseroan terbatas berarti bagian yang dimiliki oleh
a. Manajemen c. Pemegang saham biasa
b. Kreditor d. Pemegang saham preferen
14. Hak memesan terlebih dahulu adalah hak pemegang saham biasa untuk:
a. Berbagi aset perusahaan saat likuidasi secara proporsional
b. Memperoleh bagian penerbitan saham baru, yaitu saham dengan kelas yang sama, secara
proporsional.
c. Menerima dividen tunai sebelum didistribusikan kepada pemegang saham preferen.
d. Memberikan hak suara dalam penentuan dewan direksi.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 219
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

15. PT Setoran menerbitkan saham biasa 1.000.000 lembar yang bernilai nominal Rp100 pada
harga Rp1.000. PT Setoran mengeluarkan Rp 20.000.000 untuk biaya penjaminan, biaya legal,
serta biaya cetak atas penerbitan saham tersebut. Pengeluaran Rp20.000.000 dicatat sebagai:
a. Debit terhadap share premium c. Kredit terhadap share premium
b. Debit terhadap beban financing-equity d. Kredit terhadap share capital
16. PT Sukses pada tahun 2015 melakukan pembagian dividen tunai Rp20.000.000 kepada
pemegang saham. Komposisi pemegang saham: saham preferen 5%, nonkumulatif partisipatif
dengan total nominal Rp100.000.000 dan saham biasa dengan total nominal Rp400.000.000.
Total dividen yang diterima saham biasa:
a. Rp15.000.000 c.Rp5.000.000
b. Rp20.000.000 d.Rp10.000.000
17. Apabila saham treasury diperoleh dalam waktu yang berbeda-beda, maka pada saat dijual
kembali perusahaan dapat memilih harga perolehan menggunakan metode:
a. Alokasi proporsional c. Cost atau par value
b. Alokasi incremental d. FIFO, average, atau specific identification
18. Perbedaan antara stock dividen dengan stock split:
a. Stock dividen menambah jumlah saham yang beredar
b. Stock split mengurangi nilai nominal saham
c. Stock dividen hanya ditujukan untuk pemegang saham mayoritas
d. Stock split mengurangi jumlah saham yang beredar
19. Contoh item equity yang memiliki karakteristik liability:
a. Bonds Payable yang dapat dikonversi menjadi saham biasa
b. Saham preferen 6% non-kumulatif , non-partisipatif yang dapat dikonversi ke saham biasa
c. Saham preferen 8% non-kumulatif, partisipatif, callable
d. Saham preferen 5% kumulatif, partisipatif, redeemable dalam jangka waktu 5 tahun
20. PT Apik memiliki 10.000 lembar saham PT Akeh yang dibeli pada tahun 2013 dengan nilai
Rp110.000. Pada 30 November 2015 PT Apik mendeklarasikan dividen properti berupa 1 lembar
saham PT Akeh untuk setiap 10 lembar saham PT Apik. Saat itu harga pasar saham PT Akeh
Rp15 per lembar dan terdapat 100.000 lembar saham PT Apik yang beredar. Akibat dari
transaksi tersebut:
a. Retained Earnings berkurang Rp40.000
b. Mengakui Unrealized Holding Gain-Income Rp40.000
c. Retained Earnings bertambah Rp150.000
d. Mengakui Unrealized Holding Loss-Income Rp150.000
21. Dividen likuidasi adalah:
a. Dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham saat perusahaan mengalami kerugian.
b. Dividen yang berasal dari pembagian seluruh laba pada tahun berjalan.
c. Dividen yang sebagian berasal dari modal saham karena saldo laba tidak mencukupi.
d. Dividen yang diterima pemegang saham biasa setelah seluruh utang dilunasi.
22. PT Melo pada awal tahun 2015 membeli kembali saham perusahaan sebanyak 10.000
lembar pada harga Rp25. Harga saat penerbitan Rp5. Selama tahun 2015 PT Melo melepas
kembali saham tersebut yaitu 2.000 lembar pada harga Rp30, 1.000 lembar pada harga Rp20,
dan 1.000 lembar pada harga Rp27. Berapa saldo saham treasury 31 Des jika menggunakan cost
method?
a. Rp150.000 c. Rp180.000
b. Rp175.000 d. Rp200.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 220
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

SOAL LATIHAN LAB AKM

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 221
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

SOAL 1

PV of Principal 2.000.000.000 0,385543289 771.086.579


PV of Interest 210.000.000 6,144567106 1.290.359.092
PV of Bond 2.061.445.671
Premium 61.445.671

01/01/2015 Cash 2.061.445.671


Bond 2.061.445.671
10,50% 10%
Cash Int Exp Amort CV
01/01/2015 2.061.445.671
01/01/2016 210.000.000 206.144.567 3.855.433 2.057.590.238
01/01/2017 210.000.000 205.759.024 4.240.976 2.053.349.262
31/12/2015 Interest Exp 206.144.567
Bond 3.855.433
Interest Pay 210.000.000
01/01/2016 Interest Pay 210.000.000
Cash 210.000.000
31/12/2016 Interest Exp 205.759.024
Bond 4.240.976
Interest Pay 210.000.000

01/01/2017 Interest Pay 210.000.000


Interest Pay 210.000.000

Bond 2.053.349.262
Loss on Extinguish 11.650.738
Cash 2.065.000.000
SOAL 2

PV 200.000.000 0,679994652 135.998.930


PVA 10.000.000 8,000133708 80.001.337
216.000.267
Premium 16.000.267
01/03/2015 Cash 217.666.934
Interest Exp 1.666.667
Bond 216.000.267

5,00% 4%
Cash Int Exp Amort CV
01/03/2015 216.000.267
01/08/2015 8.333.333 7.200.009 1.133.324 214.866.943
01/02/2016 10.000.000 8.594.678 1.405.322 213.461.621

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 222
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

01/08/2016 10.000.000 8.538.465 1.461.535 212.000.086


01/02/2017 10.000.000 8.480.003 1.519.997 210.480.089
01/08/2017 10.000.000 8.419.204 1.580.796 208.899.293
01/02/2018 10.000.000 8.355.972 1.644.028 207.255.264
01/08/2018 10.000.000 8.290.211 1.709.789 205.545.475
01/02/2019 10.000.000 8.221.819 1.778.181 203.767.294
01/08/2019 10.000.000 8.150.692 1.849.308 201.917.986
01/02/2020 10.000.000 8.076.719 1.923.281 199.994.705
01/08/2015 Interest Exp 8.866.676
Bond 1.133.324
Cash 10.000.000

31/12/2015 Interest Exp 7.162.231


Bond 1.171.102
Interest Pay 8.333.333

01/02/2016 Interest Exp 1.432.446


Interest Pay 8.333.333
Bond 234.220
Cash 10.000.000

01/08/2015 Interest Exp 8.538.465


Bond 1.461.535
Cash 10.000.000

01/02/2020 Bond 200.000.000


cash 200.000.000
SOAL 3

PV 100,000,000 0.702586736 70,258,674


PVA 3,500,000 7.435331611 26,023,661
96,282,334
Discount 3,717,666

1/3/2015 NO ENTRY, BOND BELUM AKTIF


1/10/2015 Cash 96,924,216
InterestExp 583,333
Bond 96,340,883
31/12/2015 Interest Exp 2,567,529
Bond 234,196
Interest Pay 2,333,333
1/3/2016 Interest Pay 2,333,333

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 223
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

Interest Exp 1,283,764


Bond 117,098
Cash 3,500,000

PV 90,000,000 0.703185127 63,286,661


PVA 2,700,000 6.595886067 17,808,892
81,095,554
Discount 8,904,446

1/3/2017 Interest Pay 2,333,333


Interest Exp 1,293,320
Bond 126,653
Cash 3,500,000

Bond (old) 97,378,932


Gain on Extinguish 16,283,378
Bond 81,095,554

1/3/2021 Bond 90,000,000


Cash 90,000,000

Tabel Amortisasi 1
3.50% 4%
Cash Int Exp Amort CV
9/1/2015 96,282,334
3/1/2016 3,500,000 3,851,293 351,293 96,633,628
9/1/2016 3,500,000 3,865,345 365,345 96,998,973
3/1/2017 3,500,000 3,879,959 379,959 97,378,932
9/1/2017 3,500,000 3,895,157 395,157 97,774,089
3/1/2018 3,500,000 3,910,964 410,964 98,185,052
9/1/2018 3,500,000 3,927,402 427,402 98,612,454
3/1/2019 3,500,000 3,944,498 444,498 99,056,953
9/1/2019 3,500,000 3,962,278 462,278 99,519,231
3/1/2020 3,500,000 3,980,769 480,769 100,000,000

Tabel Amortisasi 2
3.00% 4,5%
Cash Int Exp Amort CV
3/1/2017 81,095,554
9/1/2017 2,700,000 3,649,300 949,300 82,044,854
3/1/2018 2,700,000 3,692,018 992,018 83,036,872
9/1/2018 2,700,000 3,736,659 1,036,659 84,073,531
3/1/2019 2,700,000 3,783,309 1,083,309 85,156,840
9/1/2019 2,700,000 3,832,058 1,132,058 86,288,898
3/1/2020 2,700,000 3,883,000 1,183,000 87,471,899
9/1/2020 2,700,000 3,936,235 1,236,235 88,708,134

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 224
Akuntansi Keuangan Menengah II (Teori dan Praktik)

3/1/2021 2,700,000 3,991,866 1,291,866 90,000,000

Berhentilah sejenak 
Papan dan Rayap

Dikisahkan dua orang laki-laki bekerja keras membuat sebuah perahu. Ketika sedang sibuk
bekerja mereka berdua menemukan rayap disebuah papan. Salah seorang dari mereka kemudian
ingin membuang papan itu tapi temannya melarang. Dia berkata, ”kenapa papan ini dibuang? Kan
sayang. Lagipula tidak ada masalah. Cuma kena rayap sedikit saja.”
Karena tidak ingin mengecewakan temannya, papan yang ada rayapnya pun digunakan
untuk membuat perahu. Selang beberapa hari, perahu pun selesai dan sudah bisa digunakan untuk
melayari lautan.
Tapi beberapa tahun kemudian, rayap-rayap itu ternyata bertelur dan menetas. Rayap-
rayap itu kemudian menggerogoti kayu kapal. Bahkan rayap-rayap itu menyebar kemana-mana
hingga memakan kayu yang ada di lambung kapal.
Kapal terus digunakan dan tak seorang pun sadar hingga akhirnya, kayu-kayu perahu itu
pun mulai keropos. Dan, ketika dihantam oleh ombak besar, air berhasil menembus masuk dari
celah-celah dan lubang-lubang kayu.
Karena hujan juga sering turun dengan deras, para awak perahu tidak mampu lagi
menguras air yang masuk ke dalam perahu sehingga akhirnya perahu itu karam. Di dalamnya
terdapat barang-barang berharga dan nyawa manusia.
....
Sering kali kita tak sadar bahwa malapetaka besar sebenarnya berasal dari hal yang remeh
dan tidak berharga seperti papan yang sudah kena rayap. Kalau saja ketika membuat perahu
dahulu papan itu dibuang, tentu saja malapetaka ini bisa dicegah.
Dan, begitulah kalau pada kenyataannya kita sering tidak sadar kalau perbuatan-perbuatan
kesalahan kecil dan remeh yang kita lakukan kadang-kadang justru malah menimbulkan
malapetaka besar.
Begitu pula dengan waktu, sering kita tepikir “aah ujian masih lama, besok aja belajarnya”
jangan sobat, jangan remehkan waktu yang kita miliki saat ini. Jangan sampai hal ini yang
menyebabkan malapetaka besar di akhir semester nanti.
#ReachYourTarget

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 225
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

02
TWINKLE COMET
Performed by The Starships
their debut single which
topped the UK Charts

04
HAPPY MOON
Performed by Lulu Lullaby
which has an acoustic version
performed live in San Diego

06
MAGIC ORBITS
Performed by Spike Centre
The band ' s song dedicated to
NASA ' s satellite launch

08
THE ROCKETSHIP
Performed by Dance Hero
The 2021 Pop Indie Anthem
and awarded best song
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Kombinasi Bisnis
A. Definisi Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi
memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu bisnis. Kombinasi bisnis bisa dilakukan
dengan :
1. membeli aset neto perusahaan,
2. mengambil alih hutang,
3. membeli sebagian aset neto perusahaan lain dan bersama-sama membentuk satu atau
lebih bisnis lainnya, atau
4. membeli saham perusahaan di atas 50%.

Penggabungan usaha dilakukan untuk memperoleh efisiensi operasi melalui integrasi secara
horizontal atau vertikal atau mendiversifikasikan risiko usaha melalui konglomerasi.
1. Integrasi horizontal : penggabungan perusahaan-perusahaan dalam line-business atau
pasar yang sama.

2. Integrasi vertikal : penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang
berbeda secara berturut-turut, tahapan produksi dan/atau distribusi, misalnya
penggabungan usaha antara perusahaan kain dengan perusahaan pakaian jadi.

3. Konglomerasi : penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan/atau jasa


yang tidak saling berhubungan, misalnya penggabungan usaha antara perusahaan
minyak dengan perusahaan komputer.

B. Alasan
Kombinasi Bisnis

a. Penghematan
biaya
Dengan kombinasi
bisnis, berbagai
biaya bisa
dihemat.
Diantaranya biaya
gaji berbagai
manajer, biaya
penelitian produk
baru (produk
tersebut sudah ada
di perusahaan
yang diakuisisi)
dan biaya penelitian dan pengembangan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 226
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

b. Mengurangi risiko
Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam produk, dan juga
pasarnya, akan lebih kecil resikonya dibandingkan dengan mengembangkan dan
memasarkan produk baru.
c. Mengurangi penundaan beroperasinya perusahaan
Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam fasilitas dan sudah
memenuhi berbagai macam aturan pemerintah, akan lebih cepat dibandingkan dengan
mengembangkan sendiri atau mendirikan perusahaan baru.
d. Menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lainnya
Salah satu cara untuk menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lain adalah dengan
melakukan kombinasi bisnis.
e. Memperoleh aset tidak berwujud
Salah satu alasan untuk melakukan kombinasi bisnis adalah untuk memperoleh aset
tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi seperti hak paten, hak
penambangan, database pelanggan dan lain-lain.
f. Alasan-alasan lain
Ada perusahaan yang punya kebanggaan tersendiri ketika berhasil mengakuisisi
perusahaan-perusahaan lain.

C. Bentuk Penggabungan Usaha


 Akuisisi
Akuisisi terjadi ketika suatu perusahaan memperoleh aset produktif dari suatu entitas
usaha lain dan mengintegrasikan aset-aset tersebut ke dalam operasi miliknya.
[Perusahaan X + Perusahaan Y = Perusahaan (X + Y)]
Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.
 Merger
Merger terjadi ketika suatu perusahaan mengambil alih semua operasi dari entitas
usaha lain dan entitas yang diambil alih tersebut dibubarkan.
[Perusahaan X + Perusahaan Y = Perusahaan X]
Contoh : bergabungnya Lippo Bank dengan CIMB Niaga pada tahun 2008. Setelah
proses merger, Lippo Bank tidak beroperasi sebagai entitas tersendiri dan melebur
menjadi satu kesatuan dengan Bank CIMB Niaga.
 Konsolidasi
Konsolidasi terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk mengambil alih aset-
aset dan operasi dari dua atau lebih entitas usaha yang terpisah, dan akhirnya entitas
yang terpisah tersebut dibubarkan.
[Perusahaan X + Perusahaan Y = Perusahaan Z]
Contoh : Bank Mandiri sebagai konsolidasi karena awalnya Bank mandiri berasal dari
berbagai perusahaan yang kemudian bersatu membentuk nama perusahaan baru.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 227
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

D. Metode Pencatatan
Metode pencatatan untuk kombinasi bisnis yang dipakai adalah metode pembelian atau
metode akuisisi. Penerapan metode akuisisi ini mensyaratkan :
a. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi (entitas yang memperoleh pengendalian atas
pihak yang diakuisisi).
b. Penentuan tanggal akuisisi (tanggal pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas
pihak yang diakuisisi). Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh,
liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi
(dalam kombinasi bisnis dengan pembelian saham di atas 50%).
c. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.

E. Pengidentifikasian Pihak Pengakuisisi


Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan dengan cara membeli aset neto (total aset dkurangi
dengan total hutang) perusahaan, pihak pengakuisisi adalah pihak yang memberikan imbalan
berupa kas atau aset lain, atau memberikan imbalan dalam bentuk efek hutang atau efek
ekuitas. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi akan dibahas lebih lanjut di dalam
pembahasan konsolidasi.

F. Penentuan Imbalan yang Diberikan


Imbalan yang diberikan kepada perusahaan yang diakuisisi adalah jumlah dari nilai wajar
aset yang ditransfer, hutang yang timbul dan efek ekuitas yang diterbitkan oleh pengakusisi.
Imbalan juga termasuk “contingent consideration” sepanjang imbalan tersebut besar
kemungkinan akan terjadi dan jumlahnya dapat diukur.

G. Biaya yang Terkait dengan Perolehan/ Akuisisi


Biaya yang terkait dengan perolehan akuisisi meliputi biaya makelar, (finder’s fee), advis,
hukum, akuntansi, penilaian, biaya profesional atau konsultansi lainnya, biaya administrasi
umum termasuk biaya pemeliharaan departemen akuisisi internal, dan biaya pendaftaran
serta penerbitan efek hutang dan efek ekuitas. Semua biaya tersebut, kecuali biaya
pendaftaran dan penerbitan efek hutang dan efek ekuitas, dibebankan pada periode berjalan.
Sesuai dengan PSAK 55, biaya pendaftaran serta penerbitan efek hutang akan menambah
diskon atas utang atau mengurangi premium (didebetkan ke discount atau premium efek
hutang), sedangkan biaya pendaftaran serta penerbitan efek ekuitas akan mengurangi
(didebetkan) ke agio saham (additional paid-in capital).
Jadi dapat disimpulkan, biaya-biaya yang terkait dengan investasi digolongkan menjadi tiga:
a. Biaya-biaya langsung berupa harga yang dibayarkan kepada pihak yang dibeli
(diakuisisi) akan diakui sebagai harga perolehan investasi.
b. Biaya langsung lainnya seperti biaya akuntansi, hukum, konsultan, dan biaya-biaya
penemuan. Perlakuan akuntansinya >> dimasukkan dalam beban berjalan pada saat
terjadinya
c. Biaya-biaya langsung seperti biaya pendaftaran dan penerbitan surat-surat berharga
ekuitas.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 228
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

additional paid in capital).

H. Penentuan Tanggal Akuisisi


Tanggal akuisisi adalah tanggal penutupan kontrak, yaitu tanggal penandatanganan
kontrak di notaris.

I. Pengakuan dan Pengukuran Aset Teridentifikasi yang Diperoleh,


Liabilitas yang Diambil Alih, dan Kepentingan Nonpengendali Pihak
Yang Diakuisisi
Penerapan prinsip dan ketentuan pengakuan oleh pihak pengakuisisi, dapat menyebabkan
pengakuan atas suatu aset dan liabilitas yang sebelumnya tidak diakui oleh pihak yang
diakuisisi dalam laporan keuangannya. Contohnya: merk, paten, hubungan pelanggan
mungkin tidak tercatat dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Akan tetapi ketika
perusahaan tersebut diakuisisi, maka aset tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan.

Pengukuran aset teridentifikasi dan liabilitas yang diambilalih menggunakan nilai wajar
yang mengacu pada SAK yang mengatur maisng-masing aset dan liabilitas tersebut.
Sedangkan pengukuran kepentingan nonpengendali didasarkan pada nilai wajar atau
berdasarkan proporsi aset neto teridentifikasi.

J. Pengakuan dan Pengukuran Goodwill atau Keuntungan dari Pembelian dengan


Diskon
Dalam suatu kombinasi bisnis, ada kalanya imbalan yang diberikan lebih besar daripada
nilai wajar aset neto (aset dikurangi liabilitas) yang diperoleh. Selisih tersebut diberikan
karena pengakuisisi menilai bahwa perusahaan yang diakuisisi mempunyai berbagai
kelebihan (aset) yang tidak bisa diidentifikasi. Aset demikian disebut goodwill.
Sebaliknya bila imbalan yang diberikan lebih kecil daripada nilai wajar aset neto (aset
dikurangi liabilitas) yang diperoleh, maka akan terdapat goodwill negatif. Goodwill negatif
akan dicatat oleh pengakuisisi sebagai keuntungan pada tahun berjalan.
Perhitungan goodwill didapatkan dari :

Goodwill = Biaya akuisisi – jumlah aset neto teridentifikasi yang diambil alih

Setiap akhir periode dilakukan pengujian atas Goodwill, apakah terjadi penurunan atau
tidak. Bila nilainya turun, goodwill harus dikurangi.
Contoh : (di buku Bu Iin)
P Corp. membeli aset neto dari S Co. pada tanggal 27 Desember 2010. Aset teridentifikasi
dan liabilitas S Co. yang diambil alih pada tanggal tersebut menunjukkan data sebagai
berikut (dalam ribuan) :
Nilai Tercatat Nilai wajar
Assets :
Cash $ 50 $ 50
Net Receivables 150 140
Inventory 200 250

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 229
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Land 50 100
Building-net 300 500
Equipment-net 250 350
Patent - 50
Total assets 1,000 1,440
Liabilities :
Account Payable 60 60
Notes Payable 150 135
Other liabilities 40 45
Total liabilities 250 240
Net assets $ 750 $ 1,200

 Jurnal Apabila Terdapat goodwill


P Corp. membayar tunai $400.000 dan menerbitkan 50.000 lembar saham par $10, dan
nilai pasar saham $20. P juga membayar berbagai biaya untuk akuisisi $9,000 dan
biaya penerbitan saham $5,000.

Nilai Investasi = pembayaran tunai + penerbitan saham


= 400.000 + 1.000.000 = 1.400.000
Nilai wajar aset neto = 1.200.000
Goodwill = 1.400.000 – 1.200.000 = 200.000

Maka jurnalnya :
Jurnal pencatatan untuk penerbitan saham dan pembayaran tunai dalam rangka
kombinasi bisnis :
Investment in S 1,400,000
Cash 400,000
Common Stock 500,000
Additional Paid-In Capital 500,000

Jurnal pencatatan biaya- biaya :


Investment Expense 9,000
Additional Paid-In Capital 5,000
Cash 14,000

Jurnal pencatatan aset dan liabilitas yang diambil alih :


Cash 50,000
Net Receivables 140,000
Inventories 250,000
Land 100,000
Buildings 500,000
Equipment 350,000
Patents 50,000
Goodwill 200,000
Accounts payable 60,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 230
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Notes payable 135,000


Other liabilities 45,000
Investment in S 1,400,000

 Jurnal Apabila tidak terdapat goodwill


P Corp. menerbitkan 40,000 lembar saham par $10, dengan nilai pasar $20, dan
menyerahkan 10% notes payable senilai $200,000 untuk memperoleh aset neto S Co.
Biaya akuisisi $9,000 dan biaya penerbitan saham $5,000.
Nilai Investasi = penyerahan efek utang + penerbitan saham
= 200.000 + 800.000 = 1.000.000
Nilai wajar aset neto = 1.200.000
Goodwill negatif = 1.000.000 – 1.200.000 = (200.000)

Maka jurnalnya :
Jurnal pencatatan untuk penerbitan saham dan pembayaran tunai dalam rangka
kombinasi bisnis :
Investment in S 1,000,000
Notes Payable 200,000
Common Stock 400,000
Additional Paid-In Capital 400,000

Jurnal pencatatan biaya- biaya :


Investment Expense 9,000
Additional Paid-In Capital 5,000
Cash 14,000

Jurnal pencatatan aset dan liabilitas yang diambil alih :


Cash 50,000
Net Receivables 140,000
Inventories 250,000
Land 100,000
Buildings 500,000
Equipment 350,000
Patents 50,000
Accounts payable 60,000
Notes payable 135,000
Other liabilities 45,000
Investment in S 1,000,000
Gain on Bargain Purchase 200,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 231
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Akuntansi Agen & Cabang


Untuk meningkatkan penjualan, atau dalam rangka memperluas area penjualan, perusahaan
menunjuk agen atau membuka cabang di wilayah tertentu. Berikut ini adalah perbedaan agen &
cabang beserta perlakuan akuntansinya.

A. Agen
Agen merupakan unit yang menerima pesanan barang dan beroperasi di bawah pengawasan
langsung dari kantor pusat. Berikut ini adalah ciri- ciri agen:
1. Agen tidak memiliki persediaan, kecuali sampel produk yang akan dijualnya
2. Promosi iklan langsung ditangani oleh kantor pusat
3. Semua beban operasional dipenuhi oleh kantor pusat
4. Agen diberi modal kerja yang digunakan untuk membayar beban operasional yang akan
lebih mudah jika diselesaikan dan dibayar oleh agen
5. Pengelolaan kas menggunakan sistem imprest (tetap).

Berikut adalah operasional agen : Agen menerima pesanan pembelian untuk kemudian
dikirimkan ke kantor pusat untuk dimintakan persetujuan. Jika harga jual dan syarat-syarat
kredit dapat diterima, kantor pusat akan memenuhi pesanan dan mengirimkan barang ke
pelanggan. Kantor pusat yang bertanggungjawab untuk menyelenggarakan pembukuan dari
penjualan, membuat tagihan ke pelanggan dan menerima pelunasan pelanggan. Sedangkan
agen tidak menyelenggarakan pembukuan (akuntansi) atas transaksi yang dilakukan.

Agen hanya mencatat :


1. Mencatat penjualan ke pelanggan. Jika manajer agen dibayar berdasarkan volume
penjualan, maka catatan penjualan diserahkan ke kantor pusat.
2. Mencatat ringkasan penerimaan dan pengeluaran modal kerja yang nantinya dikirim ke
kantor pusat dilengkapi bukti-bukti dalam bentuk voucher yang telah dibayar.

Sedangkan berikut ini adalah transaksi yang dicatat oleh kantor pusat terkait
hubungannya dengan agen :
a. Kantor pusat mencairkan cek sejumlah dana modal kerja yang ditentukan sebesar
Rp100.000 dan dikirimkan ke agen. Pengelolaan kas menggunakan sistem imprest.
Maka jurnal di Kantor Pusat yaitu :

Working Fund – Agency A 100.000


Cash 100.000

b. Agen mengajukan pengisian kembali modal kerja jika saldo modal kerja sudah menipis
dan juga pada akhir periode. Di akhir periode, agen telah menggunakan modal kerja
sebesar Rp40.000. Bukti- bukti terkait pengeluaran modal kerja diserahkan ke kantor
pusat untuk mengajukan pengisian kembali. Karena pengelolaan kas menggunakan
sistem imprest, maka kantor pusat menjurna :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 232
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Expenses- Agency A 40.000


Cash 40.000

c. Kantor pusat mengirimkan aset non kas ke agen, seperti barang sampel, peralatan atau
perlengkapan. Misalnyakantor pusat mengirimkan barang sample sebesar Rp40.000,
maka kantor pusat menjurnal :

Agency Samples 40.000


Inventory 40.000

d. Kantor pusat memberikan persetujuan pesanan yang diajukan Agen, dan mengirimkan
barang dagang ke pelanggan sebesar Rp200.000, maka jurnal yang dicatat kantor pusat
adalah :

Accounts Receivable 200.000


Sales-Agency A 200.000

Cost of Goods Sold-Agency A 150.000


Merchandise Inventory-Agency A 150.000

e. Kantor Pusat menerima pembayaran dari pelanggan, maka jurnal di kantor pusat adalah :

Cash 200.000
Accounts Receivable 200.000

f. Pada akhir periode, jika Kantor pusat menyajikan transaksi-transaksi agen seolah-olah
transaksinya sendiri, maka akun-akun transaksi agen akan ditutup ke Ikhtisar Laba Rugi.
Jurnal di kantor pusat yaitu :

Sales-Agency A 200.000
Income – Agency A 200.000

Income – Agency A 190.000


COGS – Agency A 150.000
Expenses- Agency A 40.000

Income – Agency A 10.000


Income Summary 10.000

g. Pada akhir periode masih terdapat perlengkapan yang belum habis terpakai, dan
perlengkapan yang telah terpakai sebesar Rp10.000. Maka Kantor Pusat membuat jurnal
penyesuaian sebagai berikut :

Expense 10.000
Prepaid Expenses 10.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 233
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

B. Akuntansi Cabang (Branch)


Kantor cabang merupakan unit yang menjual barang yang dikuasainya kepada pembeli dan
memiliki wewenang untuk mengelola transaksi sebagai unit bisnis yang mandiri. kantor
cabang tetap menjadi subyek yang dikendalikan oleh kantor pusat. Otonomi, kebijakan, dan
prosedur umum ditetapkan oleh kantor pusat. Berikut ini adalah hal- hal terkait cabang :
1. Kas dan barang dagang kantor cabang serta aset lainnya disuplai dari kantor pusat
2. kantor cabang dapat membeli barang dagang yang tidak dapat disediakan kantor pusat
dari pemasok lain
3. Cabang dapat mengirimkan barang dagang ke pelanggan, mengirimkan tagihan,
menerima pembayaran dan menyetorkan hasil penjualan ke rekening Cabang di bank
4. Cabang dapat menggunakan rekeningnya untuk menerima pelunasan maupun membayar
tagihan.

Sistem akuntansi kantor cabang dibedakan menjadi :


1) Pembukuan pada kantor pusat saja
Semua transaksi Cabang dicatat dan dibukukan oleh Kantor Pusat. Cabang
menyediakan bukti-bukti transaksi. Metode pembukuan seperti ini mirip dengan
pembukuan agen dengan kantor pusat.
2) Pembukuan pada kantor pusat dan cabang
Cabang membukukan dan mencatat semua transaksinya, kemudian mengirimkan kopi
dokumen transaksi ke Kantor Pusat, untuk kemudian dicatat pada buku yang terpisah
atau dimasukkan ke dalam buku besar umum Kantor Pusat.
3) Pembukuan pada kantor cabang
Secara umum, sistem akuntansi cabang diselenggarakan oleh Cabang. Cabang
mencatat semua transaksinya dalam bentuk jurnal, lalu dirangkum dalam buku besar.
Laporan keuangan disusun secara periodik oleh Cabang dan juga dikirimkan ke Kantor
Pusat.

AKUNTANSI CABANG
Hasil akhir akuntansi cabang akan menghasilkan laporan keuangan cabang, yang nantinya
akan disesuaikan dan digabung dengan laporan keuangan kantor pusat untuk menghasilkan
Laporan Keuangan Gabungan. Perlu diingat bahwa laporan keuangan gabungan ini berbeda
dengan laporan keuangan konsolidasi.

Laporan Keuangan Cabang + Laporan Keuangan Pusat = Laporan Keuangan Gabungan


Laporan Keuangan Anak Perusahaan + Laporan Keuangan Induk Perusahaan = Laporan
Keuangan Konsolidasi

JURNAL TRANSAKSI
Berikut adalah contoh pencatatan transaksi yang dilakukan antara kantor pusat dan kantor
cabang:
Ingat, setiap transaksi antara kantor pusat dan cabang akan selalu melibatkan akun “Branch”
dan “Home Office”. Namun jika transaksi hanya melibatkan kantor cabang saja atau kantor

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 234
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

pusat saja, maka tidak ada akun “Branch” dan “Home Office”. Akun “Home Office” yang
setara dengan akun modal, digunakan oleh Cabang untuk mencatat Kas, Barang, dan Jasa
yang diterima dari Kantor Pusat. Akun “Branch” atau “Investment in Branch” digunakan
oleh kantor pusat untuk mencatat semua pengeluaran yang dikirimkan ke Kantor Cabang.
a. Transfer antara Kantor Pusat dengan Cabang
Transaksi : cabang menerima uang kas dari kantor pusat sebesar Rp500.000.
Cabang Kantor Pusat
Cash 500.000 Branch#1 500.000
Home Office 500.000 Cash 500.000

Transaksi : cabang menerima uang kas dari kantor pusat sebesar Rp100.000.
Cabang Kantor Pusat
Home Office 100.000 cash 100.000
Cash 100.000 Branch#1 100.000

b. Pengiriman Barang Dagang oleh Kantor Pusat ke Cabang


Transaksi : Kantor pusat mengirimkan barang senilai Rp75.000 ke cabang. Pencatatan
dilakukan dengan metode “periodik”.
Cabang Kantor Pusat
Shipment from Home Office 75.000 Branch#1 75.000
Home Office 75.000 Shipment to Branch 75.000

Namun Seandainya pencatatan dilakukan secara perpetual, maka jurnalnya menjadi :

Cabang Kantor Pusat


Inventory 75.000 Branch#1 75.000
Home Office 75.000 Inventory 75.000

c. Beban operasional cabang yang dibayar cabang sendiri


Cabang mencatat semua pembebanan biaya operasional yang dibayar Cabang itu sendiri.
Transaksi : membayar beban gaji Rp40.000, beban sewa Rp45.000, dan beban lain- lain
Rp15.000.
Cabang Kantor Pusat
Salaries exp 40.000 No Entry
Rent Exp 45.000
Miscellaneous exp 15.000
Cash 100.000
Beban ini dikeluarkan oleh cabang, sehingga kantor pusat tidak mencatat. Ketika
transaksi tidak melibatkan cabang dengan kantor pusat, maka tidak ada akun “home
office” dan “branch” seperti dalam contoh ini.
d. Beban operasional cabang menjadi tanggungan kantor pusat
Misalnya adalah beban pajak, iklan, dan asuransi. Contoh :
Transaksi : Cabang membebankan biaya-biaya operasional Cabang ke Kantor Pusat.
Biaya-biaya antara lain :
- Asuransi aset pada cabang Rp20.000
- Pajak Cabang Rp10.000
- Biaya iklan Rp15.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 235
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Cabang Kantor Pusat


Insurance Exp 20.000 Branch#1 45.000
Taxes Exp 10.000 Prepaid Insurance 20.000
Advertising Exp 15.000 Taxes Payable 10.000
Home Office 45.000 Advertising Expense 15.000
Karena transaksi melibatkan kantor pusat dan cabang, maka terdapat akun “home office”
dan “branch”.
e. Penjualan Cabang dan menerima penagihan dari hasil penjualan
Karena transaksi hanya melibatkan kantor cabang saja, maka tidak ada akun “home
office” dan “branch”.
Transaksi : Cabang #1 menjual barang dagang secara kredit Rp50.000, dengan cost
Rp40.000. Perusahaan menggunakan metode periodik dalam pencatatan inventorynya.
Cabang Kantor Pusat
Account Receivable 250.000 No entry
Sales 250.000

Transaksi : Cabang menerima pelunasan dari pelanggan


Cabang Kantor Pusat
Cash 250.000 No entry
Account Receivable 250.000

f. Pembelian aset tetap


Pembelian aset tetap biasanya dicatat di buku Kantor Pusat, diikuti dengan penerapan
kebijakan penyusutan yang seragam untuk sekelompok aset, apakah dipakai oleh
Cabang maupun Kantor Pusat. Contoh :
Transaksi : Kantor Pusat membeli Peralatan Rp100.000 dan mengirim Peralatan tersebut
ke Cabang
Jurnal pembeliannya :
Cabang Kantor Pusat
No Entry Equipment 100.000
Cash 100.000
Ketika Peralatan tersebut dikirim oleh Kantor Pusat ke Cabang, baik kantor Pusat
maupun Cabang tidak melakukan pencatatan atas pengiriman tersebut.

Transaksi : Peralatan yang digunakan oleh Cabang disusutkan sebesar Rp20.000 pada
akhir periode. Karena cabang lah yang menggunakan peralatan, maka beban depresiasi
dicatat oleh cabang.
Cabang Kantor Pusat
Depreciation Exp 20.000 Branch#1 20.000
Home Office 20.000 Acc. Depreciation 20.000

g. Pembelian aset tetap oleh kantor Cabang yang akan dicatat di buku Kantor Pusat
saja
Transaksi : Cabang membeli Tanah seharga Rp500.000 secara tunai, tanah tersebut
dibukukan di pembukuan Kantor Pusat. Maka jurnalnya :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 236
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Cabang Kantor Pusat


Home Office 500.000 Land 50.000
Cash 500.000 Branch#1 50.000

h. Cabang membeli barang dagang dari pemasok luar


Maksudnya, barang dagangan tidak dipasok dari kantor pusat, namun beli sendiri dari
supplier lain.
Transaksi : Cabang membeli barang dagang dari pihak luar seharga Rp25.000.
Perusahaan mencatat inventory dengan metode periodik. Maka jurnalnya :
Cabang Kantor Pusat
Purchase 25.000 No Entry
Cash/Payable 25.000

i. Jurnal Penutup : Penentuan laba/rugi dari Cabang


Pada akhir periode, cabang akan menutup akun temporary seperti lazimnya pada proses
akuntansi, sehingga diketahuilah income cabang. Income ini ditranfer ke pusat, sehingga
pusat akan menerima income dari cabang (dengan mengkredit branch income).
Cabang
Income summary 165.000
Expenses 165.000

Sales 250.000
Income Summary 250.000
Kantor Pusat
Income Summary 85.000 Branch#1 85.000
Home office 85.000 Branch income 85.000

Kantor Pusat
Branch Income 85.000
Income Summary 85.000

JURNAL PENYESUAIAN
Sebelum akun- akun pada kantor cabang dan pusat ditutup, perlu dilakukan jurnal
penyesuaian. Jurnal penyesuaian dilakukan oleh cabang atau pusat dikarenakan akun “Home
Office” atau “branch” terkadang tidak menunjukkan transaksi timbal balik (reciprocal). Hal
ini terjadi karena terdapat transaksi timbal balik yang belum dicatat oleh cabang namun
sudah dicatat pusat, atau sebaliknya, sehingga diperlukan rekonsiliasi. Beberapa kejadian
yang membutuhkan penyesuaian seperti :
a. Debit akun pada Cabang tanpa terkait dengan kredit rekening Kantor Pusat
Contoh : Kantor pusat telah mengirimkan barang dagang seharga Rp8.000 ke kantor
cabang, dan pada akhir periode barang dagang tersebut belum sampai ke Cabang,
sehingga Cabang belum membukukan pengiriman barang dagang tersebut. Jurnal
penyesuaiannya :
Cabang
Shipment from Home Office 8.000
Home Office 8.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 237
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

b. Kredit akun pada Cabang tanpa terkait dengan kredit rekening Kantor Pusat
Contoh : Ketika Kantor Pusat menerima dan mencatat Rp75.000 pelunasan pelanggan
dari penjualan yang dicatat oleh Cabang, namun cabang belum mencatat pelunasan
penjualan tersebut. Maka jurnal penyesuaiannya :
Cabang
Home Office 75.000
Account Receivable 75..000

c. Debit akun pada Kantor Pusat tanpa terkait dengan kredit rekening Cabang
Cabang membeli peralatan belum dicatat oleh Kantor Pusat
Contoh : Cabang telah mendebet perkiraan kantor pusat (Home Office) dan mengkredit
perkiraan kas sebesar 5000 atas pengiriman uang kas ke kantor pusat. Uang ini belum
sampai di kantor pusat pada tanggal 31 Desember. tidak disertai dengan Kredit yang
sama pada perkiraan cabang. Ayat jurnal penyesuaian pada buku Kantor Pusat tanggal
31 Desember:
Kantor Pusat
Cash 5.000
Branch 5..000

d. Kredit akun pada Kantor Pusat tanpa terkait dengan kredit rekening Cabang
Contoh : Cabang telah mengkredit pada perkiraan kantor pusat (Home Office) pada
waktu mengoreksi perkiraan laba bersih sebesar 2.000 yang ditetapkan terlalu rendah
untuk periode yang lalu. Informasi ini belum dicatat dalam buku kantor pusat. Ayat
jurnal penyesuaian pada buku Kantor Pusat tanggal 31 Desember:
Kantor Pusat
Branch 2.000
Retained Earning 2.000

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


Seperti dijelaskan di bagian sebelumnya bahwa kantor cabang mempunyai kewenangan
dalam melakukan transaksi penjualan. Oleh karena itu, kantor cabang melaksanakan
pembukuan tersendiri. Jadi baik kantor pusat maupun kantor cabang menyelenggarakan
pencatatan akuntansi sendiri-sendiri. Pencatatan ini hanya berguna untuk pihak intern kantor
pusat maupun kantor cabang saja. Perlu diingat, bahwa laporan keuangan kantor cabang
tidak perlu dipublish. Berbeda dengan laporan keuangan anak perusahaan yang perlu untuk
dipublish. Jadi dari jurnal transaksi, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup pada kantor
cabang dan pusat diatas, dibuatlah Laporan Keuangan Cabang & Laporan Keuangan Pusat.

Untuk kepentingan pihak ekstern kantor pusat menyiapkan Laporan Keuangan Gabungan
yaitu laporan keuangan yang berisi kinerja keuangan gabungan dari kantor pusat dan kantor
cabang.

ILUSTRASI SOAL PT MAKMUR :


Pada tanggal 1 Oktober 2010, PT Makmur membuka cabang pertamanya di Kota Lama.
Cabang berikutnya akan dibuka tahun depan. Pembukuan dilakukan di Cabang dan laporan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 238
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

keuangan Cabang disusun setiap akhir bulan dan dikirimkan ke Kantor Pusat. Barang
dagang ditagih pada harga pokoknya, peralatan dicatat pada pembukuan Kantor Pusat.
Cabang dikenakan biaya investasi sebesar 6% atas investasi Kantor Pusat, yang dibayarkan
setiap awal bulan.

Berikut ini adalah transaksi Cabang Kota Lama :


1 Oktober menerima transfer uang dari kantor pusat sebesar Rp6.000,-
5 Oktober menerima barang dagang dari kantor pusat pada harga pokok Rp12.000
10 Oktober membeli peralatan kantor seharga Rp3.000, tunai. Peralatan ini akan dicatat
di buku kantor pusat.
15 Oktober menjual kredit barang dagang seharga Rp6.500
17 Oktober menerima pelunasan piutang sebesar Rp3.500
20 Oktober membayar beban-beban operasional :
 Beban gaji Rp400
 Beban Sewa Rp200
 Beban Rupa-Rupa Rp150
22 Oktober menyetor uang Rp2.000 ke kantor pusat
28 Oktober mencatat beban-beban tidak langsung yang telah dibayar oleh kantor pusat:
 Beban Asuransi Rp35
 Beban penyusutan Rp50
 Beban pajak Rp25
 Biaya iklan Rp300
 Beban bunga atas investasi kantor Pusat 6%/12 x $18,000= $90
31 Oktober membuat jurnal penyesuaian :
Barang Dagang yang masih ada di Cabang Rp8.400
31 Oktober membuat jurnal penutup semua akun Laba Rugi
31 Oktober menutup akun Laba/Rugi Cabang
Buatlah Jurnal Transaksi, Jurnal Penyesuaian, dan Jurnal Penutupnya!

Date Home Office Books Branch Book


Jurnal transaksi
1/10 Branch #1 $6,000 Cash $6,000
Cash $6,000 Home Office $6,000
5/10 Branch #1 $12,000 Shipment from Home Office $12,000
Shipment to Branch #1 $12,000 Home Office $12,000
10/10 Equipment $3,000 Home Office $3,000
Branch#1 $3,000 Cash $3,000
15/10 Acccount Receivable $6,500
Sales $6,500
17/10 Cash $3,500
A/R $3,500
20/10 Salaries Exp $400
Rent Expense 200
Miscellaenous Exp 150
Cash $750
22/10 Cash $2,000 Home Office $2,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 239
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Branch#1 $2,000 Cash $2,000


28/10 Branch#1 $500 Insurance Expense $35
Prepaid Insurance $35 Deprecition Expense $50
Acc depreciation $50 Taxes expense $25
Taxes payable $25 Advertising Expense $300
Advertising Expense $300 Interest Exp-Home Office $90
Interest Income, Branch#1 $90 Home Office $500
Jurnal Penyesuaian
31/10 Merchandise inventory $8,400
Income Summary $8,400
Jurnal Penutup
31/10 Sales $6,500
Income Summary $6,500

Income Summary $13,250


Shipment from HO $12,000
Salaries exp 400
Rent expense 200
Miscellaneous exp 150
Insurance exp 35
Depreciation exp 50
Taxes expense 25
Advertising exp 300
Interest exp 90

31/10 Branch#1 $1,650 Income summary $1,650


Branch#1 income $1,650 Home Office $1,650

Branch #1 income $1,650


Income Summary $1,650

LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN & JURNAL ELIMINASI


Dipandang dari segi ekonomi kantor pusat dan kantor cabang adalah satu kesatuan ekonomi.
Di samping itu bagi pihak eksternal menganggap bahwa kantor pusat dan kantor-kantor
cabangnya hanya merupakan satu perusahaan. Oleh karena itu, sesuai dengan konsep
enterprise (satu kesatuan ekonomi) kantor pusat harus menyusun Laporan Keuangan
Gabungan yang merupakan laporan keuangan gabungan antara kantor pusat dan kantor
cabang.
Prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi:
1. Membuat jurnal Eliminasi
2. Membuat Kertas Kerja (Worksheet)
3. Menyusun Laporan keuangan Gabungan
Masing-masing tahapan dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi dijelaskan pada
bagian berikut ini:

MELANJUTKAN ILUSTRASI PT MAKMUR


Buatlah Jurnal Eliminasi & Worksheet untuk tujuan pembuatan Laporan Keuangan
Gabungan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 240
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

1. Membuat Jurnal Eliminasi


Laporan keuangan Gabungan merupakan laporan keuangan yang menggabungkan
laporan keuangan kantor pusat dan kantor cabang. Jadi jurnal eliminasi yang dibuat tidak
akan mempengaruhi laporan keuangan individual, baik kantor pusat maupun kantor
cabang. Jurnal Eliminasi hanya diposting pada kertas kerja yang dibuat dalam rangka
penyusunan laporan gabungan. Tujuan pembuatan Jurnal Eliminasi adalah
menghilangkan (mengeliminasi) semua saldo rekening resiprokal. Caranya dengan
mendebit rekening yang dikredit dan mengkredit rekening yang didebet dari transaksi
yang bersifat resiprokal. Contoh:
a. Eliminasi akun “pendapatan dari Cabang”
Income from Branch 1.650
Branch 1.650

b. Eliminasi akun “Shipment from HO” dan “Shipment to Branch”


Shipment to Branch#1 12.000
Shipment from HO 12.000

c. Eliminasi akun resiprokal “Home Office” dan “Branch#1”


Home Office 13.500
Branch#1 13.500

d. Eliminasi akun resiprokal “Interest Expense” dan “Interest Income”


Interest Income 90
Interest Expense 90

2. Membuat Kertas Kerja


Pada dasarnya pembuatan Kertas Kerja (Work Sheet) adalah untuk mempermudah dan
mempercepat penyusunan Laporan Keuangan Gabungan. Prosedur untuk penyusunan
Kertas Kerja :
1. masukkan angka-angka yang terdapat di laporan keuangan individual ke kolom yang
tersedia.
2. masukkan angka-angka dari jurnal eliminasi ke kolom jurnal eliminasi sesuai debet
dan kreditnya di buku besar.
3. Menghitung angka-angka yang akan disajikan di laporan keuangan gabungan dengan
cara mengkompilasi dari langkah 1 (satu) dan langkah 2 (dua)
KERTAS KERJA PENGGABUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT DAN CABANG

Adjustment & Eliminations


Accounts Home Office Branch Combined F/S

INCOME STATEMENT :

Sales 24.000 6.500 30.500

Branch Income 1.650 1.650 -


COGS :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 241
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

M/I beginning (38.000) (38.000)

Purchases (16.000) (16.000)

Shipment from Home Office (12.000) 12,000


Shipment to Branch 12.000 12,000

M/I ending 30.000 8.400 38.400

COGS (12.000) (3.600) (15.600)


Expenses :

Salaries expense (1.900) (400) (2.300)

Rent expense (1.000) (200) (1.200)

Advertising expense (800) (300) (1.100)

Depreciation expense (400) (50) (450)

Insurance expense (250) (35) (285)

Taxes expense (150) (25) (175)

Miscellaneous expense (1.450) (150) (1.600)

Total expenses (5.950) (1.160) (7.110)

Operating income 7.700 1.740 7.790


Add interest income 90 90

Less interest expense (90) 90

Net income 7.790 1.650 7.790


Beginning R/E 21.110 21.110

Home office – preclosing 13.500 13.500 -


Devidend - -
Ending R/E 28.900 28.900

Home office – postclosing 15.150


BALANCE SHEET :

Cash 6.250 3.750 10.000

Acc Receivable 18.000 3.000 21.000

Merchandise Inventory 30.000 8.400 38.400


Prepaid Insurance 150 150

Branch#1 15.150 1.650 13.500

13.500 (13.500)
Furniture&Fixture-HO 14.000 14.000

Acc depreciation (9.100) (9.100)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 242
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Furniture&Fixture-Branch#1 3.000 3.000

Acc depreciation (50) (50)

Total assets 77.400 15.150 77.400


Accounts Payable 23.300 23.300
Taxes Payable 200 200
Capital Stock 25.000 25.000
R/E 28.900 28.900
Home office-post closing 15.150
Total Liabilities + OE 77.400 77.400

3. Menyusun Laporan Keuangan Gabungan


Setelah kertas kerja selesai disusun, langkah selanjutnya adalah membuat Laporan
Keuangan Gabungan yang sumbernya berasal dari kolom terakhir kertas kerja. Dengan
membuat kertas kerja terlebih dahulu, Kantor Pusat dengan mudah dapat menyusun
Laporan keuangan Gabungan.

C. Special Problem - Akuntansi Cabang


Kita sudah melihat perlakuan akuntansi untuk Kantor Pusat & 1 Cabang. Namun
kenyataannya kantor pusat biasanya tidak hanya memiliki 1 cabang saja, namun banyak
cabang. Sehingga timbullah permasalahan khusus tentang akuntansi Pusat & Cabang, yaitu:
1. Transfer kas dan barang dagangan antar cabang
2. Pengiriman barang dagangan dari pusat ke cabang di atas costnya atau dengan kata lain
menggunakan harga retail (harga eceran)

TRANSFER ANTAR CABANG

1. Transfer kas antar cabang


Kantor pusat bisa mengotorisasi transfer aset tertentu dari satu cabang ke cabang yang
lainnya. Daripada membuka akun khusus dengan cabang lainnya, cabang biasanya
menyelesaikan transaksi tersebut melalui akun kantor pusat.
Contoh : Cabang 1 mengirimkan uang sebesar Rp1.000,- ke Cabang 2. Transaksi ini
akan dicatat sebagai berikut:
Kantor Pusat Cabang 1 Cabang 2
Branch 2 1.000 Home Office 1.000 Cash 1.000
Branch 1 1.000 Cash 1.000 Home Office 1.000

2. Transfer barang dagangan antar cabang


Dalam transfer barang dagangan, pasti terdapat biaya pengangkutan. Biaya
pengangkutan normalnya dibebankan ke Cabang yang menerima barang, meskipun
demikian Cabang tersebut tidak boleh dibebani biaya pengangkutan yang berlebihan;
maksimal biaya yang menjadi tanggungannya adalah sebesar biaya seperti pengiriman

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 243
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

biasa dari Kantor Pusat. Biaya pengangkutan yang lebih besar dari itu, ditanggung oleh
Kantor Pusat.
Contoh : Kantor Pusat mengirimkan barang dagangan ke Cabang 1 senilai Rp.4.500
ditambah biaya pengangkutan Rp.600. Beberapa hari kemudian, Kantor Pusat
memerintahkan Cabang 1 untuk mengirimkan barang dagangan tersebut ke Cabang 2.
Cabang 1 membayar biaya pengangkutan ke Cabang 2 Rp.450. Seandainya transfer ke
Cabang 2 dilakukan oleh Kantor Pusat, maka biaya pengangkutan hanya akan sebesar
Rp.650. Jurnal yang akan dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah:
 Saat kantor pusat mengirim barang ke cabang 1
Kantor Pusat Cabang 1 Cabang 2
Branch 1 5.100 Shipment from H O 4.500 No entry
Shipment to Branch 1 4.500 Freight in 600
Cash 600 Home Office 5.100

 Pengiriman barang dagangan dari cabang 1 ke cabang 2 atas perintah kantor pusat
Coba perhatikan. Freight in dibebebankan pada pihak yang menerima barang.
Karena cabang 2 yang terakhir menerima barang, maka ia yang mencatat freight in.
Namun cabang 2 ini hanya menanggung freight in sebesar 650 saja. Sedangkan
freight in yang ditransfer dari cabang 1 ke cabang 2 adalah sebesar 1.050 (600 +
450). Karena cabang 2 hanya menanggung freight in sebesar 650, maka sisa freight
in sebesar 400 (1.050 – 650) akan ditanggung oleh kantor pusat, dan dimasukkan ke
akun “Excess freight on interbranch transfer”.

PENGIRIMAN BARANG DAGANGAN DENGAN HARGA DI ATAS COST

Billing atas pengiriman barang oleh kantor pusat mungkin menggunakan harga di atas cost.
Hal ini dilakukan untuk menyembunyikan informasi lengkap tentang laba kantor cabang
yang sebenarnya dari para pegawai kantor cabang. Kebijakan ini juga dilakukan sebagai
alat untuk membagi beban pembelian dan penanganan barang dagangan juga biaya-biaya
lain yang berkaitan dengan hubungan kantor pusat dan cabang.
Pada saat Cabang menerima pengiriman barang, maka cabang akan mencatat harga yang
tertera di dalam faktur yang menyertai barang. Bila tagihan ke cabang melebihi
costnya,maka laba yang dihitung oleh cabang akan lebih kecil dibandingkan laba yang
sebenarnya. Inventory yang dilaporkan cabang akan dilaporkan dengan angka yang lebih
tinggi. Hal ini harus diakui oleh kantor pusat.
Contoh : barang dagangan dengan harga perolehan Rp.10.000 dikirimkan oleh Kantor Pusat
Ke Cabang dengan tagihan 20% diatas harga perolehan. Transaksi ini akan dicatat:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 244
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Home Office Branch


Branch 12,000 Shipments from HO 12,000
Shipments to Branch 10,000 Home Office 12,000
Unrealized Interco. inventory 2,000
Profit

Akhir periode :
Branch melaporkan inventory $8,400 dan Cost of goods sold $3,600. Dari sudut pandang
Kantor Pusat, inventory tersebut harusnya $8,400 : 120% = $7,000 dan COGS $3,600 :
120% = $3,000. Laba cabang harus dinaikkan $600. Barang yang terjual oleh cabang
3600/12,000 = 30%; laba yang terealisir 30% x 2000 = $600. Misalkan Kantor Cabang
melaporkan laba $5,000, maka jurnal yang akan dibuat adalah:
Transactions Home Office Branch
Untuk menutup laba cabang ke buku Branch 5,000 Income Summary 5,000
kantor pusat Branch Income 5,000 Home Office 5,000
Untuk menyesuaikan unreal-ized Unrealized Interco.
profit dan mengoreksi laba cabang inventory Profit 600
Branch income 600
Untuk menutup laba cabang ke akun Branch Income 5,600
income summary Income Summary 5,600

PENGIRIMAN BARANG DAGANGAN PADA HARGA JUAL ECERANNYA (RETAIL)

Kantor Pusat dapat mengirim barang ke cabang dengan harga ecerannya dengan tujuan :
1. menyembunyikan laba cabang dari para pegawai cabangnya
2. untuk dapat lebih mengontrol barang yang ditangani kantor cabang secara lebih efektif.

Pada akhir periode, inventarisasi fisik atas inventory cabang at retail price harus sama
dengan selisih antara billed price of goods available for sales dengan penjualan bersih
selama periode berjalan. Hal ini dikarenakan harga pokok barang yang dijual oleh cabang
akan sama dengan penjualannya, , dan kegiatan cabang akan menunjukkan rugi operasi
sebesar biaya operasi. Akun-akun kantor cabang akan disesuaikan dan ditutup seperti biasa
pada akhir periode akuntansi dan akun kantor pusat didebet sebesar rugi yang dilaporkan.
Prosedur pencatatan pengiriman barang dengan harga jual eceran sama denganpengiriman
barang pada harga di atas cost yang telah dibahas sebelumnya.

LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN JIKA BARANG DAGANGAN DIKIRIM


DENGAN HARGA SELAIN COST

Bila Kantor Pusat mengirimkan barang ke kantor cabang dengan harga selain costnya, maka
dalam penyusunan laporan gabungan, kantor pusat harus membuat jurnal penyesuaian untuk
beberapa akun. Berikut adalah contoh penyusunan kertas kerja dimana kantor pusat
mengirim barang dengan harga selain cost. Neraca Individual dan Gabungan Kantor Pusat
dan Kantor Cabang akhir tahun 2009 tampak sbb:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 245
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

X Corp.
Statement of Financial Position – Home Office
December 31, 2009
Assets Liabilities & Stockholders’ Equity
Cash 25,000 Accounts Payable 40,000
Accounts Receivable 60,000 Capital Stock 200,000
Merchandise inventory 100,000 Retained earnings 36,500
Equipment 30,000
Less: accm depreciation 12,000 18,000
Branch 78,500
Less: unrealized interco.
inventory profit 5,000 73,500
Total assets 276,500 Total Liabilities & Stockholders’ Equity 276,500

X Corp.
Statement of Financial Position – Branch
December 31, 2009
Assets Liabilities & Stockholders’ Equity
Cash 10,000 Accounts Payable 10,000
Accounts Receivable 20,000 Home Office 78,500
Merchandise inventory 45,000
Equipment 22,500
Less: accm depreciation 9,000 13,500
Total assets 88,500 Total Liabilities & Stockholders’ Equity 88,500

X Corp.
Combined Statement of Financial Position for Home Office and Branch
December 31, 2009
Assets Liabilities & Stockholders’ Equity
Cash 35,000 Accounts Payable 50,000
Accounts Receivable 80,000 Capital Stock 200,000
Merchandise inventory 140,000 Retained earnings 36,500
Equipment 52,500
Less: accm depreciation 21,000 31,500
Total assets 286,500 Total Liabilities & Stockholders’ Equity 286,500

Keterangan : Inventory yang ada di kantor cabang sebesar $45,000 terdiri dari inventory
yang berasal dari pembelian ke pihak luar $20,000 dan pembelian dari kantor pusat senilai
$25,000 yang ditagihkan dengan margin 25%. Sehingga inventory pada Neraca Gabungan
harus disesuaikan sebesar $25,000 – (25,000 : 125%) = $5,000. Dengan demikian inventory
di Neraca Gabungan menjadi 100,000 + 40,000 = 140,000.

Melanjutkan contoh di atas, berikut ini adalah transaksi yang terjadi pada tahun 2010 :

Transactions Home Office Books Branch Books


Pembelian secara kredit Purchases 220,000 Purchase 25,000
Acct Payable 220,000 Acct Payable 25,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 246
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Pengiriman barang ke kantor Branch 60,000 Shipments from HO 60,000


cabang, cost $48,000 margin Shipments to Branch 48,000 Home Office 60,000
25% Unrealized interco
inventory profit 12,000
Penjualan secara kredit Acct Receivables 300,000 Acct Receivables 125,000
Sales 300,000 Sales 125000
Penerimaan pembayaran Cash 305,000 Cash 115,000
piutang Acct Receivables 305,000 Acct Receivables 115,000
Pembayaran utang Accounts Payable 200,000 Accounts Payable 30,000
Cash 200,000 Cash 30,000
Pembayaran biaya Expenses 47,000 Expenses 17,750
Cash 47,000 Cash 17,750
Pengumuman dan pemba- Dividends 25,000
yaran dividen oleh kantor Cash 25,000
pusat
Remittance (setoran) dari Cash 30,000 Home Office 30,000
kantor cabang ke pusat Branch 30,000 Cash 30,000
Depresiasi asset tetap Depreciation expense 3,000 Depreciation expense 2,250
Accm depreciation 3,000 Accm depreciation 2,250
Penutupan akun inventory Income Summary 100,000 Income Summary 45,000
awal Merch inventory, Jan 1 100,000 Merch inventory, Jan 1 45,000
Pencatatan ending inventory Merch invent, Dec 31 80,000 Merch invent, Dec 31 30,000
Home Office 80,000 Income Summary 80,000 Income Summary 30,000
Branch:
From outsiders 10,000
From HO at
billed price 20,000
30,000

Untuk membuat laporan keuangan gabungan maka dibutuhkan jurnal eliminasi. Jurnal
eliminasi yang dibuat Kantor Pusat adalah sbb:
a. Branch Income $18,000
Branch $5,000
Unrealized profit $13,000
(untuk menghilangkan reciprocal accounts)

b. Shipment to Branch $48,000


Unrealized profit $12,000
Shipment from Home Office $60,000
(untuk menghilangkan reciprocal accounts dan menghilangkan unrealized interco.
Inventory profit)

c. COGS (Merchandise Inventory ending I/S) $4,000


Merchandise Inventory (B/S) $4,000
[untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory $20,000 – (20,000 :
125%) = 4,000]

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 247
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

d. Unrealized profit $5,000


COGS (Merchandise Inventory beg I/S) $5,000
[untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam beginning inventory $25,000 – (25,000 :
125%) = 5,000]

e. Home Office-preclosing $108,500


Branch $108,500
(untuk menghilangkan reciprocal accounts)

Setelah dibuat jurnal eliminasi, maka perusahaan memnyusun worksheet gabungan sbb ;
Home Adjustment & Combined
Office Branch Eliminations Statemen
Debits Credits t
Income Statements
Sales 300,000 125,000 425,000
Branch Income 18,000 a)18,000
Cost of goods sold:
Beg inventory 100,000 45,000 d)5,000 140,000
Purchases 220,000 25,000 245,000
Shipments from Home Office 60,000 b)60,000
320,000
Less: Shipments to Branch (48,000) b)48,000
Goods available for sale 272,000 130,000 385,000
Ending inventory (80,000) (30,000) c)4,000 (106,000)
COGS 192,000 100,000 279,000
Gross Profit 126,000 146,000
Expenses 50,000 20,000 70,000
Net income 76,000 5,000 76,000
Retained Earning
Retained earnings, beg 36,500 36,500
Home Office –preclosing 108,500 e) 108,500
Dividends (25,000) (25,000)
Retained earnings, ending 87,500 87,500
Home Office –postclosing 113,500
Statement of Financial Position :
Cash 88,000 47,250 135,250
Accounts Receivable 55,000 30,000 85,000
Merchandise inventory 80,000 30,000 c)4,000 106,000
Unrealized Interco. Inventory profit (4,000) b)12,000 a)13,000
d)5,000
Equipment 30,000 22,500 52,500
Less: Accmulated depreciation (15,000) (11,250) (26,250)
Branch 113,500 a)5,000 -
e)108,500
Total Assets 347,500 118,500 352,500
Accounts Payable 60,000 5,000 65,000
Home Office-postclosing 113,500 -

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 248
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Capital stock 200,000 200,000


Retained earnings-ending 87,500 87,500
Total liabilities & Equities 347,500 118,500 352,500

Akun-akun Kantor Pusat dan Kantor Cabang ditutup dengan jurnal sbb:

Transactions Home Office Books Branch Books


Jurnal penutup: Sales 300,000 Sales 125,000
Untuk menutup akun-akun Shipments to Purchases 25,000
laba rugi Branch 48,000 Shipments from HO 60,000
Ending Inventory 80,000 Expenses 20,000
Purchases 220,000 Income summary 20,000
BegInventory 100,000
Expenses 50,000
Income summary 58,000

Untuk menutup laba cabang Income Summary 5,000


ke akun kantor pusat Home Office 5,000
Untuk mengakui laba cabang a. Branch 5,000
di buku kantor pusat: Branch Income 5,000
a.laba cabang menurut buku
cabang $5,000 b. Unrealized interco.
b. Untuk membawa akun Inventory profit 13,000
unrealized profit ke jumlah Branch income 13,000
yang seharusnya dan untuk
mengoreksi laba cabang:
Saldo sebelum
penyesuaian 17,000
Saldo yg dibutuhkan
20,000 – (20,000:125%) 4,000
Transfer ke laba
cabang13,000
Untuk menutup laba cabang Branch Income 18,000
ke akun Income Summary Income summary 18,000
Untuk menutup laba Income summary 76,000
gabungan ke Retained Retained earnings 76,000
earnings
Untuk menutup akun dividend Retained earnings 25,000
Dividends 25,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 249
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Investasi Saham – Akuntansi dan Pelaporan oleh Investor (Stock


Investments – Investor Accounting and Reporting)
Stock Investment - Investor
Accounting and Reporting

Stock Fair Value/Cost Equity Method - One line Other Accounting


Investments Method consolidation Procedures

A. Stock Investments (Investasi Saham)


Setelah belajar mengenai kombinasi bisnis yang mana satu perusahaan mengakuisisi aset
bersih perusahaan lainnya yang akan dikombinasi, mengeliminasi akun invidual aset dan
liabilitas. Kali ini, akan dibahas mengenai akuntansi untuk investasi saham/ ekuitas yang
mana investor menada akun investasi pada basis berkelanjutan.
Akuntansi investasi saham meliputi :
1. Investasi dibawah metode nilai wajar/biaya (Fair value/cost method), yang mana:
 Nilai wajar digunakan untuk sekuritas yang dapat diperjualbelikan
(marketable securities) dan biaya digunakan untuk sekuritas yang tidak dapat
diperjualbelikan (non-marketable securities)
 Investor tidak memiliki kemampuan untuk menguji pengaruh akivitas
dari investee (entitas yang dibeli/ yang mengeluarkan saham)
 Untuk saham dengan kepemilikan pada investee kurang dari seperlima total
saham investee (< 20% ownership)
 Dikelompokkan sebagai Trading atau Available for sale securities (Non-
trading) dalam kelompok aset lancar (Current Assets)
 Perlakuan akuntansi untuk kepemilikan < 20%
i. Di Indonesia tunduk kepada PSAK khususnya PSAK 50 dan 55
ii. Di AS tunduk pada US GAAP khususnya FAS 115
iii. Di Eropa tunduk kepada IFRS khususnya IAS 39 dan 9
2. Investasi dibawah metode ekuiti (Equity method) yang mana:
 Untuk saham dengan kepemilikan seperlima hingga separuh total saham
investee (20% - 50% ownership)
 Investor dapat menguji pengaruh signifikan pada operasi bisnis investee
 Dikelompokkan sebagai Investment in (Entity name) dalam kelompok aset
non-lancar (Non-current Assets)
 Perlakuan akuntansi untuk kepemilikan 20% - 50%
o Di Indonesia tunduk kepada PSAK khususnya PSAK 15
o Di AS tunduk pada US GAAP khususnya ASC 323
o Di Eropa tunduk kepada IFRS khususnya IAS 28

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 250
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

3. Investasi dibawah metode konsolidasi (Consolidation method) yang mana:


 Untuk saham dengan kepemilikan lebih dari separuh total saham investee
(>50% ownership)
 Investor harus menyusun laporan konsolidasi, yang mana investor memiliki
kemampuan untuk mengendalikan atau menguasai investee
 Dalam operasionalnya, akuntansi untuk investee dan investor adalah terpisah,
namun pada akhir periode disatukan untuk dianggap sebagai satu entitas
gabungan (konsolidasi) dengan cara mengeliminasi transaksi-transaksi
tertentu yang berkaitan dengan kedua entitas
 Perlakuan akuntansi untuk kepemilikan > 50%
o Di Indonesia tunduk kepada PSAK khususnya PSAK 65
o Di AS tunduk pada US GAAP
o Di Eropa tunduk kepada IFRS khususnya IAS 27
Keberadaan pengaruh signifikan oleh investor umumnya dibuktikan dengan satu atau lebih
cara berikut ini:
1) Keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara di
investee;
2) Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam
pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya;
3) Adanya transaksi yang material antara investor dengan investee;
4) Pertukaran personel manajerial; atau
5) Penyediaan informasi teknis pojok.

B. Fair Value/Cost Method (Metode Nilai Wajar/Biaya)


Di bawah metode nilai wajar/biaya:
 Investor memiliki kepemilikan < 20% atau tidak memiliki pengaruh siginifikan
 Pada tanggal akuisisi, investasi dicatat pada biaya/harga perolehan
 Untuk periode selanjutnya, menggunakan:
o Metode biaya (costs) untuk sekuritas yang tidak dapat ditentukan nilai
wajarnya/ non-marketable securities, fluktuasi nilai wajar tidak
mempengaruhi nilai terbawa (carrying amount/book value) investasi
o Metode nilai wajar (fair value) untuk sekuritas yang dapat ditentukan
nilai wajarnya/ marketable securities, terbagi menjadi dua:
 Sekuritas yang diperjualbelikan (Trading securities) maka diakui
unrealized gain or loss – income (komponen laba rugi)
 Sekuritas yang tersedia untuk dijual (Available for sale/ non-trading
securities) maka diakui unrealized gain or loss – equity
(komponen OCI) setiap perubahan nilai wajar investasi.
 Penerimaan dividen diakui sebagai laba dividen (Cr. Dividend Income) dan jika
melebihi keuntungan saham investor maka akan dianggap sebagai pengembalian
investasi/liquidating dividend dimana mengurangi investasi (Cr. Investment in S)
 Perbedaan perlakuan akuntansi (accounting treatment) antara kedua metode tersebut
dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 251
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Fair Value Method


Cost Method Available for sale/
Trading non-trading
Akuisisi (Dr.) Investment in S (Dr.) Investment in S (Dr.) Investment in S
(Cr.) Cash (Cr.) Cash (Cr.) Cash
(senilai harga perolehan) (senilai harga perolehan) (senilai harga perolehan)
Penerimaan (Dr.) Cash (Dr.) Cash (Dr.) Cash
dividend (Cr.) Dividend Income (Cr.) Dividend Income (Cr.) Dividend Income
[(div pesr share) x shares] [(div per share) x shares] [(div per share) x shares]
Pengumuman - - -
laba
Jika dividen (Dr.) Dividend Income (Dr.) Dividend Income (Dr.) Dividend Income
> laba saham (Cr.) Investment in S (Cr.) Investment in S (Cr.) Investment in S
Nilai wajar - (Dr.) Allowance to Adjust (Dr.) Allowance to Adjust
saham naik Trading Securities to MV Trading Securities to MV
(Cr.) Unrealized Gain on (Cr.) Unrealized Gain on
Trading Securites – Income Trading Securites – OCI
Nilai wajar - (Dr.) Unrealized Loss on (Dr.) Unrealized Loss on
saham turun Trading Securites – Income Trading Securites – OCI
(Cr.) Allowance to Adjust (Cr.) Allowance to Adjust
Trading Securities to MV Trading Securities to MV
Disinvestasi (Dr.) Cash (Dr.) Cash (Dr.) Cash
(Dr./Cr.) Loss/ Gain on (Dr.) Allowance to Adjust (Dr.) Allowance to Adjust
Sale of Investment Trading Securities to MV Trading Securities to MV
(Cr.) Investment in S (Dr./Cr.) Loss/ Gain on (Dr./Cr.) Loss/ Gain on
Sale of Investment Sale of Investment
(Cr.) Investment in S (Cr.) Investment in S
(Cr.) Unrealized Loss on
Trading Securites – OCI

C. Equity Method – One Line Consolidation


Metode ekuiti penting untuk beberapa alasan sbb:
1) Investasi ini menyajikan komponen signifikan atas total aset, laba bersih, atau
keduanya untuk beberapa perusahaan.
2) Kerjasama Joint venture dan tujuan khusus entitas lainnya menggunakan metode
ekuiti.
3) Metode ekuiti digunakan dalam mendiskusikan persiapan laporan keuangan
konsolidasi.
Metode ekuiti sering disebut sebagai konsolidasi satu baris karena konsolidasi akun-akun
neraca diwakili dalam satu akun “Investment in S”sedangkan konsolidasi akun-akun laba
rugi diwakili oleh akun “Income from S”. Di bawah metode ekuiti:
 Investor memiliki persentase kepemilikan 20% - 50% atau memiliki pengaruh
yang signifikan dalam perusahaan. Alasan kenapa tidak menggunakan metode
fair value/cost adalah menghindari terjadinya manipulasi laba investor karena
investor memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan.
 Pada tanggal akuisisi, investasi dicatat sebesar harga perolehan
o Uang tunai diakui sebesar yang diserahkan kepada investee

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 252
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

o Saham diakui sebesar nilai wajar saham


o Biaya-biaya terkait investasi diakui sebagai:
 Pengurang premi saham [(Dr.) Share Premium ] yang diterbitkan
untuk biaya pendaftaran dan penerbitan surat-surat berharga ekuitas
 Beban Investasi [(Dr.) Investment Expense ] untuk biaya-biaya
lainnya, seperti biaya akuntansi, hukum, konsultan, dll.
Perolehan investasi Pembayaran biaya-biaya terkait perolehan
Investment in S xxx Share Premium – Ordinary xxx
Share Capital – Ordinary xxx Investment Expense xxx
Share Premium – Ordinary xxx Cash xxx
Cash xxx
 Untuk periode selanjutnya:
o Pengumuman dividen diakui sebesar persentase kepemilikan dikali jumlah
dividen yang diumumkan sebagai pengurang invetasi (Cr. Investment in S)
o Pengumuman laba investee diakui sebesar persentase kepemilikan dikali
jumlah laba yang diumumkan sebagai penambah investasi (Dr. Investment
in S) dan keuntungan diakui laba investasi (Cr. Incomr from S).
 Berbeda dengan bab 1 tentang kombinasi yang mengakui goodwill dan gain on
bargain purchase sebagai selisih antara investment cost dan fair value net
identifibale asset, dalam konsolidasi satu baris (one line consolidation) berlaku:

Eliminasi atas perbedaan secara periodik pembebanan (debit) dan kredit ke laba dari investasi dan
sama dengan pembebanan atau kredit ke akun investasi sehingga goodwill atau gain tidak diakui

 Jika:
1) Fair Value > Costs > Book Value = Positive Excess
Nilai wajar > biaya investasi > nilai buku investee seharusnya diakui
goodwill, tapi apabila menggunakan metode konsolidasi satu baris harus
dilakukan amortisasi atas kelebihan biaya investasi terhadap nilai buku
(excess Investment Cost over Book Value) dengan cara:
a. Membandingkan nilai wajar dan nilai buku setiap akun dalam basis
tingkat amortisasi yang ada dan persentase kepemilikan
Step 1. Understated (overstated)/ account= (FV – BV) x %interest acquired x %amortize rate

b. Hitung bagian keuntungan yang diakui oleh investor terhadap laba


bersih yang diumumkan investee
Step 2. Calculate net income announced by investee= Net income investee x %intrest acquired

c. Hitung total pada poin b (bagian keuntungan) ditambah dengan selisih


negatif poin a (FV < BV/ overstatement account) dikurangi selisih
positif poin a (FV > BV/ understatement account) sebagai amortisasi
atas kelebihan biaya terhadap nilai buku

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 253
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Step 3. Calculate amortization of excess investment cost over book value:


Net income recognized by investor = xxx
Add: overstatement account (FV < BV) = xxx
Less: understatement accounts (FV > BV) = (xxx)
Total investment from investee to be recognized by investor = xxx

Penerimaan/Pengumuman Dividen Pengumuman Laba


Cash/ Dividend Receivable xxx Investment in S xxx
Investment in S xxx Income from S xxx
(%interest acquired x total div. Declare or (To recognize step 3)
Div per share x amount of shares acquired)

2) Book Value > Costs > Fair Value = Bargain Purchase (Negative excess)
Nilai buku investee > biaya investasi > nilai wajar maka diakui sebagai
gain on bargain purchase, dan apabila menggunakan metode konsolidasi
satu baris harus dilakukan amortisasi atas kelebihan nilai buku terhadap
nilai wajar (excess Book Value over Investment Cost) dengan cara yang
sama dengan konsep di atas untuk Step 1 dan Step 2, dan Step 3. Jadi
perbedaannya terletak pada pengakuan awal untuk konsolidasi satu baris
yang mengandung bargain purchase diakui gain.
Perolehan investasi Pembayaran biaya-biaya terkait perolehan
Investment in S xxx Investment Expenses xxx
Gain on Bargain Purchase xxx Cash xxx
Cash xxx
Penerimaan/Pengumuman Dividen Pengumuman Laba
Cash/ Dividend Receivable xxx Investment in S xxx
Investment in S xxx Income from S xxx
(%interest acquired x total div. Declare or (To recognize step 3)
Div per share x amount of shares acquired)
PT AKL Lovers menerbitkan 40.000 lembar sahamnya (tanpa nilai par) untuk memperoleh
40% saham PT Sayang AKL pada 1 Jan 2016. Perusahaan juga membayar biaya kombinasi
Contoh bisnis $40.000 dan biaya penerbitan dan registrasi saham $10.000. Aset dan liabilitas PT
4.1 Sayang AKL pada saat itu tampak sbb:
Book Value ($) Fair Value ($)
Cash 100.000 100.000
Account Receivable 250.000 250.000
Allowance for Doubtfull Account (50.000) (50.000)
Inventory (sold during current year) 500.000 600.000
Land 100.000 300.000
Building, net (estimate useful life 10 years) 600.000 400.000
Equipment, net (estimate useful life 7 years) 400.000 500.000
Total Assets 1.900.000 2.100.000
Liabilities 900.000 900.000
Share Capital – Ordinary 700.000
Retained Earnings 300.000
Total Liabilities and Equity 1.900.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 254
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Selama tahun 2016, PT Sayang AKL mengumunkan pembagian dividen $600.000 dan laba
bersih $1.200.000. Dividend dibagikan pada awal 2017.
Anda sebagai akuntan PT AKL Lovers diminta untuk:
a) Membuat daftar alokasi kelebihan biaya atas net aset yang diperoleh bila nilai wajar
saham PT AKL Lovers $11 per saham dan jurnalnya
b) Membuat daftar alokasi kelebihan biaya atas net aset yang diperoleh bila nilai wajar
saham PT AKL Lovers $8 per saham dan jurnalnya
c) Membuat jurnal terkait pengumuman dividen dan laba bersih oleh PT Sayang AKL
d) Menentukan saldo investasi dan laba bersih dari PT Sayang AKL akhir 2016

Jawab:

a) Fair Value = $ 480.000 [($2.100.000 – 900.000) x 40%]


Investment Cost = 440.000 ($11 x 40.000)
Book Value = 400.000 [(1.900.000 – 900.000) x 40%]
Excess Cost over Book Value (Cost > BV) = $ 40.000 (Cost – BV)
Gain on Bargain Purhcase (Negative Excess) = (40.000) (Cost – FV)

Assignment to Negative Final


Account [(FV – BV) x 40%]
Fair Value ($) Excess ($) Assignment ($)
Inventory [(600.000 – 500.000) x 40%] 40.000 40.000
Land [(300.000 – 100.000) x 40%] 80.000 80.000
Building [(400.000 – 600.000) x 40%] (80.000) (80.000)
Equipment [(500.000 – 400.000) x 40%] 40.000 40.000
Gain on Bargain Purchase 40.000 (40.000)
Excess Cost over Book Value 80.000 40.000 40.000
Jurnal akuisisi
Perolehan investasi (in thousand $) Pembayaran biaya (in thousand $)
Investment in PT Sayang AKL 480 Investment Expenses 40
Gain on Bargain Purchase 40 Share Premium – Ordinary/RE 10
Share Capital –Ordinary 440 Cash 50
b) Fair Value = $ 480.000 [($2.100.000 – 900.000) x 40%]
Investment Cost = 320.000 ($8 x 40.000)
Book Value = 400.000 [(1.900.000 – 900.000) x 40%]
Excess Book Value over Cost (BV > Cost) = $(80.000) (Cost – BV)
Gain on Bargain Purhcase (Negative Excess) = (160.000) (Cost – FV)

Assignment to Negative Final


Account [(FV – BV) x 40%]
Fair Value ($) Excess ($) Assignment ($)
Inventory [(600.000 – 500.000) x 40%] 40.000 40.000
Land [(300.000 – 100.000) x 40%] 80.000 80.000
Building [(400.000 – 600.000) x 40%] (80.000) (80.000)
Equipment [(500.000 – 400.000) x 40%] 40.000 40.000
Gain on Bargain Purchase 160.000 (160.000)
Excess Book Value over Cost 80.000 160.000 (80.000)
Jurnal akuisisi

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 255
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Perolehan investasi (in thousand $) Pembayaran biaya (in thousand $)


Investment in PT Sayang AKL 480 Investment Expenses 40
Gain on Bargain Purchase 160 Share Premium – Ordinary/RE 10
Share Capital –Ordinary 320 Cash 50
c) Membuat jurnal terkait pengumuman dividen dan laba bersih oleh PT Sayang AKL
Penerimaan/Pengumuman Dividen Pengumuman Laba
(in thousand $)
Dividend Receivable 240 Investment in PT Sayang AKL 442.286
Investment in PT Sayang AKL 240 Income from PT Sayang AKL 442.286
(40% x $600.000)

Income from Investee (1.200.000 x 40%) = $ 480.000


Add: Building (80.000 / 10) = 8.000
Less: Inventory (40.000 x 100%) = (40.000)
Land (80.000 x 0%) = 0
Equipment (40.000 / 7) = (5.714)
Total income from investee to be recognized = $ 442.286

Note : Land tidak didepresiasi, jadi tidak diakui eliminasi keuntungannya.


d) Menentukan saldo investasi dan laba bersih dari PT Sayang AKL
Investment
Accountin PTName
Sayang AKL Income from PT Sayang AKL
Account Name
Debit / Dr. Credit / Cr. Debit / Dr. Credit / Cr.
480.000 240.000 442.286
442.286

682.286 442.286

D. Other Accounting Procedures


1. Transfer Aset antara Investor dan Investee (Transfer Pricing)
 Diatur dalam PSAK 15, dimana laba atau rugi yang dihasilkan dari
transaksi antara investor dan investee (upstream/downstream) diakui
dalam laporan keuangan investor hanya sebesar bagian investor lain
dalam entitas asosiasi.
 Bagian investor atas laba/rugi entitas asosiasi yang dihasilkan dari transaksi-
transaksi ini harus dieliminasi (dihapuskan).
Lanjutan dari contoh4.1, data transaksi antara PT AKL Lovers dan PT Sayang AKL di 2017:
 2 Mei, PT AKL Lovers menjual persediaan berupa LED tipe P9616R sebanyak 100
Contoh unit kepada PT Sayang AKL senilai Rp1.200.000/unit (HPP: Rp700.000/unit)
4.2  13 Juli, PT Sayang AKL menjual LED kepada PT AKL Mudah sebanyak 15 unit
seharga Rp1.600.000/unit secara tunai
 31 Juli, PT Sayang AKL menjual LED kepada PT Kangen AKL sebanyak 35 unit
seharga Rp1.550.000/unit secara tunai

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 256
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

 4 Sep, PT AKL Mudah mengembalikan 5 unit LED karena ada kerusakan akibat
kesalahan produksi, diterima barang tanggal 7 Sep dan dibayarkan uang tanggal 15
Sep, barang dikembalikan lagi ke lab teknisi untuk diperbaiki kembali agar dapat
dijual kembali
 26 Des, PT Sayang AKL menjual LED kepada PT AKL Mania sebanyak 15 unit
seharga Rp1.660.000/unit secara tunai
 31 Des, PT Sayang AKL mengumumkan laba bersih sebanyak Rp3.000.000 dan
sekaligus mengumumkan pembagian dividen sebanyak Rp2.000.000
Anda sebagai akuntan PT AKL Lovers diminta untuk mengakui transaksi 31 Des 2017!
Jawab: Total unit LED dijual oleh investee di tahun 2017 = 15 + 35 – 5 + 15 = 60 unit dari
100 unit yang dijual kepada investee (60/100 = 60%)
Penerimaan/Pengumuman Dividen Pengumuman Laba
(in thousand $) (in thousand $)
Dividend Receivable 800 Investment in PT Sayang AKL 1186
Investment in PT Sayang AKL 800 Income from PT Sayang AKL 1186
(40% x $2.000.000)
Income from PT Sayang AKL 80
Investment in PT Sayang AKL 80
Gain on Transfer Pricing (1,2 juta – 700 ribu) = $ 500.000
Gain realized due to sold in current year (60% x 500 ribu) = 300.000
Unrealized gain (40% x 500 ribu) = $ 200.000
Elimination unrealized gain (40% x 200 ribu) = $ 80.000

Income from PT Sayang AKL (3.000.000 x 40%) = $ 1.200.000


Add: Building (80.000 / 10) = 8.000
Less: Equipment (40.000 / 7) = (5.714)
Total income from PT Sayang AKL to be recognized = $ 1.186.286

2. Akuisisi Investasi di tengah periode (Interim Acquisition)


 Bila investasi dilakukan tidak di awal tahun, maka penghitungan laba dari
invesee dan amortisasi selisih harga perolehan dengan nilai tercaat dimulai
dari tanggal pembelian.
Lanjutan dari contoh 4.1, pada tanggal 4 September 2018, PT AKL Lovers mengakusisi
40% saham PT AKL Ceria dengan memberikan uang tunai $100.000 dan menerbitkan
Contoh saham dengan nilai par $1/share sebanyak 50.000 lembar. Harga wajar per saham = $1,75.
4.3 Net aset PT AKL Ceria adalah $100.000 pada 1 Januari 2018. Nilai buku aset dan liabilitas
sama dengan nilai wajarnya kecuali Peralatan yang nilai bukunya $500.000 dan nilai
wajarnya $550.000. Peralatan diestimasi memiliki masa manfaat 5 tahun.
Pada akhir tahun 2018, PT AKL Ceria mengumumkan pembagian dividen tunai 2x yakni
tanggal 1 Juli dan 1 Desember masing-masing sejumlah $400.000 dan laba bersih selama
tahun 2018 adalah $1.000.000. Sedangkan PT Sayang AKL mengumumkan laba bersih
$4.000.000, dividen $2.000.000 dan diketahui bahwa inventory yang dijual ke PT Sayang
AKL tahun lalu sudah habis terjual di tahun ini. Tentukan jurnal tahun 2018!
Jawab: Calculation excess of cost over book value

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 257
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Investment costs:
 Cash $100.000
 Issued shares ($1,75 x 50.000) 87.500
Total investment costs $ 187.500
Less:
 Beginning equity $ 100.000
 Income (8/12 x 1.000.000) 666.667
 Less: dividend (1 Juli) (400.000)
Total 366.667
Ownership (40% x $366.667) 146.667
Excess cost over book value $ 40.833
Allocated to:
 Equipment (550.000 – 500.000) x 40% $ 20.000
 Goodwill 20.833
Total $ 40.833
Jurnal
Date Description Dr. Cr.
2018
Sept 4. Investment in PT AKL Ceria 187.500
Cash 100.000
Share Capital – Ordinary 50.000
Share Premium – Ordinary 37.500
Dec 1. Cash/Dividend Receivable 160.000
Investment in PT AKL Ceria 160.000
(40% x 400.000)
Dec 31 Investment in PT AKL Ceria 132.000
Income from PT AKL Ceria 132.000
Dec 31 Investment in PT Sayang AKL 200.000
Income from PT Sayang AKL 200.000
(Recognized gain due to realized gain inventory sold)
Dec 31. Cash/wsDividend Receivable 800.000
Investment in PT Sayang AKL 800.000
(40% x $2.000.000)
Dec 31. Invesment in PT Sayang AKL 1.586.286
Income from PT Sayang AKL 1.586.286

Income from PT AKL Ceria (40% x 1.000.000 x 4/12) =$ 133.333


Less: Equipment (20.000/5 x 4/12) = (1.333)
Total income from PT AKL Ceria to be recognized =$ 132.000

Income from PT Sayang AKL (4.000.000 x 40%) = $ 1.600.000


Add: Building (80.000 / 10) = 8.000
Less: Equipment (40.000 / 7) = (5.714)
Total income from PT Sayang AKL to be recognized = $ 1.586.286

3. Investasi melalui Kepemilikan Bertahap (Step – by – step Acquisition)


 Investor memiliki pengaruh signifikan secara bertahap melalui pembelian
bertahap investasi. Dari yang semula menggunakan metode cost/fair value

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 258
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

karena kepemilikan <20% berubah menggunakan metode ekuiti karena


kepemilikan >20%.
 Saldo Investment dan Retained Earnings harus disesuaikan.
PT Kangen AKL membeli 15% saham PT AKL Mudah pada awal 2016 senilai $250.000
dan mengelompokkannya sebagai Trading Securities dengan pencatatan menggunakan
Contoh metode costs. Nilai ekuitas PT AKL Mudah saat itu $225.000. Selisih dialokasikan ke:
4.4  Peralatan, nilai buku $800.000, nilai wajar $700.000, masa manfaat 10 tahun
 Bangunan, nilai buku $950.000, nilai wajar $1.200.000, masa manfaat 20 tahun
 Inventory, nilai buku $100.000, nilai wajar $216.667, terjual habis selama 2016
Akhir tahun 2016, PT AKL Mudah mengumumkan dan membayar dividen $200.000, laba
bersih $900.000. Nilai ekuitas akhir PT AKL Mudah di akhir tahun 2016 adalah $1.200.000.
Kemudian, pada 1 Maret 2017, perusahaan membeli lagi tambahan 15% kepemilikan
dengan menerbitkan saham (no par) 50.000 lembar, nilai wajar saham saat itu $10/saham.
Nilai buku net aset sama dengan nilai wajarnya, kecuali untuk tanah yang memiliki nilai
buku $1.000.000 dan nilai wajar $1.200.000. Pada akhir tahun 2017, PT AKL mudah
mengumumkan dan membayar dividen $300.000 dan laba bersih $1.000.000.
Jawab:
Date Description Dr. Cr.
2016
Jan 1 Investment in Trading Securities 250.000
Cash 250.000
Dec 31. Cash 30.000
Dividend Income 30.000
(15% x 200.000)
2017
Mar 1 Investment in PT AKL Mudah 750.000
Investment in Trading Securities 250.000
Share Capital – Ordinary (50.000@10) 500.000
Mar 1 Investment in PT AKL Mudah 117.875
Retained Earnings 117.875
Dec 31 Cash 90.000
Investment in PT AKL Mudah 90.000
(30% x 300.000)
Dec 31. Investment in PT AKL Mudah 250.000
Income from PT AKL Mudah 250.000

Interim Acquisition: Cost – [(Beg. Equity + Income – Div) x % ownership] = Excess cost over book value
= (50.000x10) – [(1.200.000 + (1.500.000x2/12) – 0) x 30% = 435.000] = $ 65.000
Allocated to: Land understatement (300.000 x 30%) = $60.000
Goodwill = 5.000 $ 65.000

Retrospective Adjustment for 2016


Income from PT AKL Mudah (900.000 x 15%)=$135.000
Add: Equipment [(100.000 x 15%) /10] = 1.500 Recognized income from investee for 2017
Less: Inventory [(116.667 x 15%) x 100%] =(17.500) Income (1.000.000 x 30%x10/12) = $250.000
Building [(150.000 x 15%) /20] = (1.125) Less: Land [(60.000 x 0%] = 0
Total retrospective adjustment =$117.875 Total retrospective adjustment = $250.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 259
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

4. Penjualan Kepemilikan Saham kepada entitas lain (Sale of an equity interest)


 Investor menghentikan penggunaan metode ekuiti sejak tangal investor
tidak lagi memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi
 Pencatatan berdasarkan PSAK 55:
o Pengukuran investasi yang tersisa pada nilai wajarnya
o Mengakui laba/rugi dari selisih antara nilai wajar tersisa dan
hasil pelepasan investasi dengan nilai tercatat investasi
Lanjutan dari contoh 4.4, selang 3 tahun kemudian, nilai ekuitas per 31 Desember 2020
adalah $2.316.667, sedangkan akun investasi tersebut menunjukkan saldo $700.000 yaitu
Contoh sama dengan 30%x nilai ekuitas+goodwill [(30% x 2.316.667)+5000]. Diketahui jumlah
4.5 saham beredar yang dimiliki PT AKL Mudah adalah 1.200.000 lembar saham. Pada awal
2017, PT Kangen AKL menjual dua per tiga dari total lembar saham yang dimilikinya
kepada PT Cinta AKL seharga $500.000. Sisa lembar saham nilai wajarnya $2,5/lembar
saham. Tentukan pencatatan atas transaksi ini!
Jawab:
Date Description Dr. Cr.
2017
Jan 1. Cash 500.000
Investment in PT AKL Mudah ($1,94 x 240.000) 466.667
Gain on Sale of Securities 33.333
[Amount of shares to be sold=(1.200.000x30%)x2/3= 240.000
Par = 700.000/360.000 = $1,94/share)
Jan 1. Investment in Trading Securities ($2,5 x 120.000) 300.000
Investment in PT AKL Mudah ($1,94 x 120.000) 233.333
Gain on Transfer of Securities 66.667

5. Pembelian kembali saham secara langsung dari Investee (Stock purchases


directly from the Investee)
 Terjadi bila investor membeli saham secara langsung dari perusahaan, bukan
melalui bursa atau pemegang saham sebelumnya.
 Akan menambah jumlah saham yang beredar dan mempengaruhi
persentase perolehan saham
PT Senyum AKL membeli saham secara tunai $500.000 saham yang belum diterbitkan oleh
PT Suka AKL sebanyak 40.000 lembar saham pada tanggal 5 Januari 2016. Diketahui
Contoh sebelumnya bahwa nilai par saham $10/lembar, jumlah saham yang diotorisasi sebanyak
4.6 500.000 lembar, saham yang beredar 80.000 lembar, saham yang diterbitkan 100.000, premi
saham biasa $400.000, saham perbendaharaan $500.000, laba ditahan $2.000.000. Tentukan
pencatatan atas transaksi tersebut! Berapa persentase kepemilikan PT Senyum AKL pada PT
Suka AKL? Berapa nilai ekuitas akhir PT Suka AKL sesaat setelah transaksi tersebut?
Jawab:
Date Description Dr. Cr.
2017
Jan 1. Investment in PT Suka AKL (*28,57% x 2.900.000) 828.571
Cash 500.000
Gain on Bargain Purchase 328.571

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 260
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

*Persentase kepemilikan PT Senyum AKL pada PT Suka AKL:


Beginning (issued) 100.000 shares
Purchase by company 40.000 shares
Total 140.000 shares
% Ownership (40.000/140.000) = 28,57%
EQUITY (After)
Shares Capital – Ordinary, $10 (issued 140.000 shares,
outstanding 120.000 shares, authorized 500.000 shares) $ 1.400.000
Shares Premium – Ordinary 500.000
Retained Earnings 2.000.000
Treasury Shares (20.000 shares@Rp25) (500.000)
Total Equity $ 3.400.000

6. Investee berasosiasi dengan Saham Preferen (Investee corporation with


prefered stock)
 Jika entitas asosiasi menerbitkan saham preferen yang dmiliki oleh pihak lain
selain investor dan diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka investor
menghitung bagian laba/rugi investee setelah penyesuaian atas dividen
saham tersebut, terlepas apakah dividen terebut diumumkan/belum.
Data seperti contoh 4.6, namun kali ini PT Suka AKL juga memiliki saham preferen
kumulatif, 10%, par $50, saham yang diotoriasi 100.000 lembar, sedangkan diterbitkan dan
Contoh beredar 5.000 lembar. Net income yang diperoleh dan dividen yang dibayarkan oleh PT
4.7 Suka AKL pada tahun 2016 masing-masing $700.000 dan $200.000. Selain itu, uang tunai
yang dibayarkan adalah $1.000.000, bukan $500.000. Tentukan laba yang harus diakui!
Jawab: Calculation excess cost over book value
Invesment costs $ 1.000.000
Less: Equity(Beginning) $ 3.150.000
Less Prefered Shares (250.000)
Total 2.900.000
% Ownership 28,57% (828.571)
Excess cost over book value (Goodwill) $ 171.428
Income from investee to be recognized:
Net income PT Suka AKL $ 700.000
Prefered dividend (10% x 50 x 5000) (25.000)
Income from PT Suka AKL 675.000
% Ownership 28,57%
Income recognized by PT Senyum AKL $ 192.857

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 261
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Laporan Keuangan Konsolidasian (Consolidated Financial Statement)

Consolidated Financial Statement

Business The The Parent Effect of Consolidat


Consolid
Combin Repor Parent– Acquires Consolidat Consolidated Consolidated ed Balance
ated Income
ations ting Subsidia 100% of ed Balance Sheet
Balance Statement
Consum Entity ry Subsidiar Balance Sheet After Worksheet
Sheet at
mated Relation y at Book Sheets Acquisition
Date
Through ship Value After
Acquisiti
Stock on Acquisitio
Acquisiti n
ons

K. Kombinasi Bisnis Melalui Perolehan Saham (Business Cominations


Consummated Through Stock Acquisitions)
Konsep Kombinasi Bisnis dinaungi oleh GAAP. Do you know?
Termasuk kombinasi bisnis satu atau lebih perusahaan
Afiliasi merupakan sebutan untuk
maupun perusahaan cabang dan induk. Landasan perusahaan cabang / anak
kombinasi bisnis adalah PSAK 22 dan IFRS 3. Sebuah perusahaan.
perusahaan menjadi cabang dari perusahaan lain ketika
Perusahaan lain mengakui sisi saham milik perusahaan tersebut secara besar. Secara harfiah,
perusahaan mendapat kontrol dari perusahaan yang diakuisisi ketika perusahaan tersebut
mengakuisisi saham perusahaan lebih dari 50%. Sekali peusahaan mengakuisisi perusahaan
lainnya, maka hal tersebut bukanlah kombinasi bisnis. Melainkan Perusahaan Induk dan
Cabang. Perusahaan induk memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan
operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut / cabang.
Jika terdapat kondisi sebagai berikut :
 Induk perusahaan punya kekuasaan (power) lebih dari 50% melalui perjanjian dengan
investor lain
 Induk perusahaan punya kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan
operasional dari anak perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian
 Induk perusahaan punya kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti mayoritas dewan
direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan anggota dewan
direksi/dewan komisaris/organ pengatur ini mengendalikan anak perusahaan
 Induk perusahaan punya kekuasan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat-rapat
dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan anggota dewan
direksi / dewan komisaris/organ pengatur ini mengendalikan anak perusahaan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 262
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

L. Entitas Pelaporan (The Reporting Entity)


Bila investasi saham menimbulkan hubungan induk-anak, maka masing masing
perusahaan berlangsung sebagai perusahaan yang terpisah dan menyusun laporan keuangan
masing-masing. Sedangkan entitas yang mengendalikan/menguasai entitas-entitas
lainnya(induk) diharuskan untuk menyusun laporan konsolidasian. Induk bisa memperoleh
anak perusahaan di industri yang sangat berbeda dari sendiri sebagai sarana diversifikasi
risiko bisnis secara keseluruhan. PSAK No.4 Laporan KeuanganKonsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri par 35 menyatakan bahwa jika entitas induk menyusun laporan
keuangan sendiri sebagai informasi tambahan maka entitas induk tersebut mencatat investasi
pada anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi pada:
1. Biaya perolehan (cost)
2. Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (sebagai trading
atau available for sale)
Akan tetapi pada saat membuat laporan keuangan konsolidasian tetap menyesuaikan ke
metode ekuitas. GAAP tidak menggunakan metode cost dalam pencatatannya dan tetap pada
metode ekuitas. Dalam kasus tersebut, pengalaman manajemen dan keterampilan yang
diperlukan sejalan dengan anak perusahaan dari bisnis sudah di tempat dan dilakukan dalam
entitas yang terpisah. Selanjutnya, anak perusahaan mungkin telah membentuk rantai
pasokan dan sistem distribusi yang sangat berbeda dari yang induk. Anak perusahaan juga
mungkin telah menetapkan loyalitas pelanggan, yang lebih mudah untuk mempertahankan
dengan identitas terpisah. nama merek dan merek dagang terkait dengan anak perusahaan
tersebut merupakan intangible asset yang sangat berharga. Jika Goodyear membeli Coca-
Cola Company atau PepsiCo, kemungkinan Good year tidak akan mengambil langkah yang
besar untuk mengubah nama menjadi Goodyear Tire dan Cola.

M. Hubungan Antara Induk dan Anak (The Parent-Subsidiary


Relationship)

Percy sebagai Induk Perusahaan dan masing-masing anak perusahaan adalah badan hukum
yang terpisah yang mempertahankan catatan akuntansi yang terpisah. Dalam catatan
terpisah, Percy Perusahaan menggunakan metode ekuitas. Untuk tujuan pelaporan, namun,
metode ekuitas pelaporan biasanya tidak mengakibatkan laporan keuangan yang paling
penting. Hal ini terjadi karena Induk, melalui kepemilikan sahamnya, mampu memilih
direksi perusahaan anak dan mengontrol keputusan perusahaan anak, termasuk deklarasi
dividen. Meskipun perusahaan afiliasinya adalah badan hukum yang terpisah, namun

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 263
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

sebenarnya hanya satu entitas ekonomi karena semua sumber daya berada di bawah kendali
manajemen-single direksi dan manajer dari Induk.

Parent and Subsidiary with Different Fiscal Periods


Ketika periode fiskal induk dan anak perusahaan berbeda, kita mempersiapkan laporan pada
akhir periode fiskal Induk. Jika perbedaan periode fiskal tidak lebih dari tiga bulan, biasanya
dapat diterima dengan menggunakan pernyataan anak perusahaan untuk tahun fiskal demi
tujuan konsolidasi, dengan pengungkapan pengaruh intervensi peristiwa yang secara
material mempengaruhi posisi keuangan atau hasil usaha. Jika tidak, laporan dari anak
perusahaan harus disesuaikan sehingga mereka sesuai sedekat mungkin dengan periode
fiskal dari perusahaan induk.
N. Consolidated Balance Sheet at Date of Acquisition
Perusahaan yang dikonsolidasikan konseptual entitas pelapor. Hal ini didasarkan
pada asumsi bahwa badan hukum dan akuntansi yang terpisah dari Induk dan anak
perusahaan dapat dikombinasikan menjadi satu set bermakna tunggal laporan keuangan
untuk tujuan pelaporan eksternal. Perhatikan bahwa entitas konsolidasi tidak memiliki
transaksi dan tidak mempertahankan buku konsolidasi rekening.
O. Parents Acquires 100 percent of subsidiary book value
Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan konsodilasian, dibuat suatu
kertas kerja. Didalam kertas kerja tersebut kita membuat jurnal eliminasi untuk
menghilangkan akun-akuin yang resiprokal. Jurnal ini tidak dibukukan ke dalam pembukuan
Pen & Sel. Dan hanya ada didalam kertas kerja (worksheet)
Pen Corporation mengambil alih 100 persen Sel Perusahaan dengan nilai buku dan
nilai wajar dari $ 40.000 dalam akuisisi pada tanggal 1 Januari 2011. Contoh 3-1
menunjukkan neraca disiapkan segera setelah investasi. "Investasi pada Sel" milik Pen
muncul di neraca terpisah dari Pen, tetapi tidak dalam neraca konsolidasi untuk Pen dan
Anak. Ketika mempersiapkan neraca / Balance sheet, kita menghilangkan Investasi di akun
Sel (Catatan buku Sel) dan rekening ekuitas (Catatan buku Sel) karena mereka Resiprokal-
baik mewakili aktiva bersih Sel pada 1 Januari 2011. Kami menggabungkan akun non
reciprocal Pen dan Sel dan memasukkan mereka dalam neraca konsolidasi Pen Corporation
dan Anak Perusahaan. Perhatikan bahwa neraca konsolidasi bukan hanya penjumlahan saldo
rekening afiliasi. Kami menghilangkan akun resiprokal dalam proses konsolidasi dan
menggabungkan account hanya non resiprokal. Modal saham yang muncul dalam neraca
konsolidasi adalah modal dari induk, dan laba ditahan konsolidasi adalah laba ditahan
dari perusahaan induk.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 264
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Contoh 1 Januari 2009 P membeli 100% saham S Senilai $200.000 . pada saat itu stock
6.1 holders equity S terdiri dari Capital Stock $30.000; additional paid in capital
$90.000 . dan retained earnings $80.000. untuk tahun 2009 S melaporkan net
income $60.000 dan tidak membayar dividend.
Kertas kerja untuk penyusunan laporan konsolidasi 2009, tampak sbb (dalam
ribuan $)
Jawab :
P S Adjusted & Eliminations Consolidated
($) ($) ($) balance
Debit ($) Credit ($) sheet
Assets:
Current Assets 175 90 265
Non Current
Assets:
PPE 680 245 925
Investment in 200 200
S
Total Assets 1.055 335 1190
Liablities &
Stockholders
equiy
Current 155 75 230
liabilities

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 265
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Equity:
Capital Sock 150 30 30 150
par $1
Addiotional 280 90 90 280
PIC
Retained 470 140 80 530
Earnings
Total 1.055 335 1.190
Liabilities &
Stockholders
equity

Jurnal Eliminasi yang dibuat adalah:


Capital Stock-S 30.000
Additional PIC-S 90.000
Retained Earnings-Beginning-S 140.000
Investment in S 200.000
(untuk mengeliminasi akun investment in S dan Stockholders Equity S)

Goodwill
Bila suatu induk perusahaan membeli Do you know?
saham anak perusahaan dengan harga di atas
Bila suatu induk perusahaan
fair value net asset yang diperolehnya, maka emmbeli anak perusahaan tidak
akan terdapat goodwill. Mengapa induk 100%, misalnya 90%. Maka 10%
perusahaan mau membeli saham anak nya disebut non Controlling
perusahaan dengan harga yang lebih tinggi interest. Sedangkan induknya
disebut Controlling Interest
dari yang diperolehnya? Karena investor
melihat berbagai kelebihan dari sinerginya
dengan anak perusahaan dan kelebihan kelebihan tersebut tidak bisa
diidentifikasikan, sehingga dikelompokkan dalam satu akun bernama goodwill.
Investor akan mencatat goodwill sebagai asset dalam neraca nya.

Cara Menentukan Goodwill.



Terdapat 2 cara untuk menentukan goodwill. Cara pertama adalah dengan mengurangkan
cost/harga perolehan dari % kepemilikan atas nilai wajar anak perusahaan. Dengan cara
seperti ini, maka goodwill yang diperoleh adalah goodwill indk perusahaan saja. Sedangkan
cara kedua adalah mengurangkan cost/harga perolehan dari (nilai wajar aset neto – nilai
wajar saham yang dimiliki kepentingan non pengendali.) dengan cara ke 2 akan diperoleh
goodwill sebagai satu kesatuan, yaitu goodwill induk dan anak.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 266
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Contoh Awal januari 2009. P membayar $87.000 untuk membeli 80% saham S. Pada saat itu
6.2 stockholder’s equity S terdiri dari capital stock $60.000 (6.000 lembar saham) dan
retained Earnings $30.000; nilai tercatat net asset sama dengan nilai wajarnya. Dari
transaksi ini jika digunakan penghitungan goodwill dengan cara pertama akan didapat
goodwill sbb:
Jawab :
Cost/harga perolehan $87.000
% kepemilikan 80% x ($60.000 + $30.000) $72.000
Goodwill $15.000

Dengan cara kedua akan diperoleh goodwill sebesar:


Cost/harga Perolehan $87.000
Total nilai perusahaan = 100/80 x 87.000 = 108.750
Bagian kepentingan non pengendali 20% x 108.750 = 21.750
Bagian kepentingan pengendali 68.250
Goodwill $18.750

Dari total goodwill $18.750 tersenit 80%nya yaitu 15.000 adalah goodwill untuk induk
perusahaan, sama dengan perhitungan goodwill cara yang pertama, sisanya $3.750
adalah goodwill untuk kepentingan non pengendali. Goodwill sebesar $18.750 bisa juga
dicari dengan mengurangkan total nilai wajar perusahaan dari nilai wajar asset neto
(108.750 – 90.000) = $18.750
Bila dalam contoh soal diawat diketahui nilai pasar kepentingan non pengendali
$20/lembar, maka goodwill dihitung sbb:
Cost/Harga perolehan $87.000
Bagian kepentingan non pengendali $20x1200 lembar $24.000
Total nilai perusahaan $111.000
Nilai buku = nilai wajar aset neto 90.000
Goodwill $ 21.000

P. Neraca Konsolidasi setelah Akuisisi (Consolidated Balance Sheets After


Acquisition)
Saldo rekening dari induk dan anak perubahan untuk mencerminkan operasi terpisah mereka
setelah hubungan Perusahaan Induk-anak telah ditetapkan. Selanjutnya, Melakukan
penyesuaian tambahan untuk menghilangkan saldo Reciprocal lainnya. Jika neraca
konsolidasi disusun antara tanggal declares anak perusahaan dan tanggal membayar dividen,
dalam catatan perusahaan induk akan menunjukkan piutang dividen adalah kebalikan dari
dividen akun hutang pada catatan anak perusahaan. Saldo tersebut tidak mewakili jumlah
piutang atau hutang dari luar kelompok afiliasinya; Oleh karena itu, induk dan anak harus
menghilangkan reciprocal dalam penyusunan laporan konsolidasi. Juga menghilangkan
piutang dan hutang, seperti akun piutang dan akun hutang, dalam penyusunan laporan
konsolidasi.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 267
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Contoh
6.3 Laporan Perubahan Posisi Keuangan perusahaan Pen & perusahaan Sel per 31 Desember
2011, satu tahun setelah pengakuisisian, menunjukkan (dalam Ribuan) :

Asumsi :
1. Perusahaan Pen mempunyai 90% saham di perusahaan Sel seharga $45.000 di 1
Januari 2011 ketika nilai buku dari ekuitas perusahaan Sel sebesar $40.000.
2. Account Payable dari perusahaan Sel termasuk $5.000 kepada perusahaan Pen
3. Selama 2011, perusahaan Sel mendapatkan laba sebesar $20.000 dan mengumumkan
dividen sebesar $10.000
Jawab :

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 268
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

a. Capital Stock – Sel 30


Retained Earnings – Sel 20
Goodwill 10
Investment in Sel 54
Noncontrolling Interest 6
(Untuk mengeliminasi saldo investasi dan ekuitas Sel, mencatat Goodwill dan
Noncontrolling Interest)

b. Dividends payable 9
Dividends Receivable 9
(Untuk mengevaluasi saldo dividen receivable dan payable)

c. Account Payable 5
Other current assets 5
(Untuk mengevaluasi saldo Account receivable dan payable)

Efek dari penyerahan Neraca Konsolidasi pada akuisisi


Pembukuan yang dilakukan pada masing-masing perusahaan walaupun saling memiliki
hubungan konsolidasi tidak mencatat adanya perbedaan nilai wajar/nilai buku, akan tetapi
harus menggunakan kertas kerja konsolidasi untuk melakukan penyesuaian dalam
membuat laporan keuangan konsolidasi.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Pil membeli 90% saham yang beredar dari Sad dengan
harga $5.200.000 dan ditambah 100.000 saham dengan nilai par $10 dan nilai pasar
$5.000.000. Tambahan biaya kombinasi sebesar $200.000 secara tunai.
Jawab:
Pil mencatat pengakuisisian terhadap Sad dengan jurnal sbb (dalam ribuan) :
a. Investment in Sad 10.200
Common Stock 1000
Additional PIC 4000
Cash 5200
(Untuk mencatat Pengakuisisian 90% kepemilikan)
b. Investment Expense 200
Cash 200
(Untuk mencatat tambahan biaya)
Pada saat membuat laporan keuagan konsolidasi, kita memasukkan penyesuaian terhadap
overstated atau understated pada aset dan kewajiban yang bisa diidentifikasi untuk
menentukan Goodwill.

Seorang yang ahli adalah yang sering mengalami


kegagalan namun tak pernah berhenti untuk berjuang

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 269
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Consolidation Techniques & Procedures


A. Prosedur Konsolidasi
Cost Menthod Vs Equity Menthod

0% 20% 50% 100%


Cost Equity Cost/Equity

Cost Method (10%) Equity Menthod (25%)


Pembelian saham senilai $80.000
Investment on TS 8,000 Investment in Sub. 20,000
Cash 8,000 Cash 20,000
Pengumuman Net Income senilai $40.000
Investment in Sub. 10,000
No Entry
Investment Income 10,000
Pengumuman Dividen senilai $60.000
Cash 6,000 Cash 15,000
Dividen Income 6,000 Investment In Sub. 15,000

Do you know? Dalam penyusunan laporan konsolidasian, entitas


Konsolidasi ialah menggabungkan laporan keuangan entitas induk dan entitas anak
menggabungkan satu persatu dengan menjumlahkan pos pos sejenis dari aset,
dua atau lebih liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban. Agar laporan
entitas menjadi satu keuangan konsolidasian dapat menyajikan informasi keuangan dai
entitas pelaporan. kelompok usaha tesebut sebagai entitas tunggal, maka dilakukan
langkah-langkah berikut :
a. Jumlah tercatat invesati induk pada tiap entitas
anak dengan porsi entitas induk atas ekuitas anak Kendali (controlling)
juga dianggap ada,
dieleminasi.
bila induk perusahaan
b. Kepentingan non pengendali atas laba atau rugi
memiliki kurang dari
entitas anak yang dikonsolidasikan selama periode atau 50% saham anak
pelaporan diidentifikasi. perusahaan tetapi
c. Kepentingan non pengendali dan bagian memenuhi beberapa
kepemilikan entitas induk atas asset neto entitas kondisi tertentu.
anak yang dikonsolidasikan diidentifikasi secara
terpisah.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 270
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Bila suatu induk perusahaan membeli anak perusahaan, sebesar 90%, maka
10%-nya disebut non-controlling interest (kepentingan non-pengendali).

Consolidated
Statement

Statement of Statemet of
Income Statement
Retained Earnings Financial Position

Seiring dengan bertambahnya kompleksitas penyusunan laporan keuangan


konsolidasian, pembuatan jurnal eliminasi diurutkan sbb:

1) Jurnal penyesuaian terhadap kesalahan dan pengabaian dalam laporan keuangan


perusahaan induk dan anak yang terpisah.
2) Jurnal untuk mengeleminasi laba dan rugi antarperusahaan (induk-anak).
3) Jurnal untuk mengeliminasi laba dan dividen dari perusahaan anak dan
menyesuaikan investasi dalam perusahaan anak dengan saldo awal periode.
4) Jurnal penyesuaian untuk mencatat hak minoritas pada laba dan dividen
perusahaan anak.
5) Jurnal untuk mengeliminasi akun resiprokal “Investment in S” dengan akun
ekuitas S
6) Jurnal untuk mengalokasikan dan mengamortisasi kelebihan cost atas nilai
tercatat asset neto yang diperoleh.
7) Jurnal untuk mengeliminasi akun resiprokal lainnya (hutang-piutang, interest
expense dan interest income)

NB PSAK No. 4:

Jika entitas induk menyusun laporan keuangan sendiri sebagai informasi tambahan, maka entitas induk
tersebut mencatat investasi pada anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi pada:

a. Biaya perolehan (cost)


b. Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (sebagai T/S atau AFS)

Contoh 1 Januari 2015 P membeli 100% saham S senilai $300,000. Pada saat itu
7.1 stockholders’ equity S terdiri dari Capital Stock $120,000; Additional paid-in capital
$65,000; dan Retained Earnings $115,000. Untuk tahun 2015 S melaporkan net income
$60,000 dan tidak membayar dividend.
Kertas kerja untuk penyusunan laporan konsolidasian 2015, tampak sbb (dalam ribuan $):

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 271
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Adjustment &
P S Consolidated
Eliminations ($)
($) ($) Statement
Debit Credit
Assets:
Current Assets 175 90 265
Non current assets:
Plant, property and
Equipment 680 245 925
Investment in S 300 - 300
Total Assets 1,055 335 1,190
Liablities &
Stockholders’equity:
Current Liabilities 155 75 230
Equity:
Capital Stock par $1 150 120 120 150
Additional paid-in
capital 280 65 65 280
Retained Earnings 470 175* 115 530
Tota Liablities &
Stockholders’equity 1,055 335 1,190
300 300
*Retained Earnings + Net Income : $115,000+$60,0000 = $175,000

Capital Stock – S 120,000


Additional paid-in capital – S 65,000
Retained Earnings –beginning -S 115,000
Investment in S 300,000

(Untuk mengeleminasi akun Investment in S dan Stockholders’ Equity S)

Jurnal eliminasi untuk menghilangkan akun-akun yang resiprokal,


yaitu suatu rekening yang dicatat oleh kedua belah pihak (induk dan
anak) untuk suatu transaksi yang sama Jurnal ini tidak dibukukan ke
pembukuan P maupun S, hanya ada didalam kertas kerja.

B. Goodwill

Jika Harga Beli diatas FV Net Assets maka terdapat goodwill.

Kelebihan dari sinerginya dengan anak perusahaan dan kelebihan-kelebihan tersebut


tidak bisa diidentifikasikan, sehingga dikelompokkan dalam satu akun bernana goodwill.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 272
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Ada dua cara;


1. Mengurangkan cost/harga perolehan dari % kepemilikan atas nilai wajar anak
perusahaan = goodwill induk perusahaan saja
2. Mengurangkan cost/harga perolehan dari (nilai wajar aset neto - nilai wajar saham
yang dimiliki kepentingan non pengendali) = goodwill untuk perusahaan
sebagai satu kesatuan

P membeli 80% saham S sebesar $93,000 per tanggal 1/1/2015 ketika ekuitas S
Contoh $40,000 (capital stock), 4,000 lembar saham dan $45,000 retained earnings. Nilai tercatat
7.2 net asset sama dengan nilai wajarnya. Nilai pasar kepentingan non-pengendali tidak
diketahui. Pada tahun 2016, S meminjam uang kepada P sebesar $7,500 dan menyerahkan
wesel bayar.
S’s net income & dividends
tercatat sebagai berikut:
2015 2016
Net Income $25,000 $30,000
Dividends $17,000 $15,000

Dari transaksi ini terdapat goodwill sebesar $31,250 [(100/80 x 93,000) – 85,000]

Kertas kerja untuk penyusunan laporan konsolidasian 2015, tampak sbb:


P S Adjustment & Consolidated
($) ($) Eliminations ($) Statements
Dr Cr
Income Statement:
Sales 250,000 65,000 315,000
Dividend Income 13,600 a 13,600
Expenses 200,000 40,000 (240,000)
Net Income 63,600 25,000
Non controlling interest exp c 5,000 (5,000)
Consolidated Net Income 70,000

Retained Earnings:
Beginning 9,400 45,000 b 45,000 9,400
Add: net income 63,600 25,000 70,000
Deduct: dividend 30,000 17,000 a 13,600 (30,000)
c 3,400
Retained Earnings Dec 31 43,000 53,000 49,400

Statement of Fin. Position:


Cash 40,000 3,000 43,000
Other Current Assets 90,000 50,000 140,000
Investment in S 93,000 b 93,000
Plant, property and 300,000 100,000 400,000
Equipment
Accumulated Depreciation 50,000 30,000 (80,000)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 273
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Goodwill b 31,250 31,250


Total Assets 473,000 123,000 534,250
Liabilities 80,000 30,000 110,000
Capital Stock 350,000 40,000 b 40,000 350,000
Retained Earnings Dec 31 43,000 53,000 49,400
473,000 123,000
NCI 1 Jan b 23,250
NCI 31 Dec c 1,600 24,850
134,850 134,850 534,250

(a) Dividend Income 13,600


(untuk mengeleminasi dividend
Dividens-S 13,600
income dan dividend S)
($17,000*80%)

Dari sudut pandang konsolidasi, tidak ada pendapatan yang berasal dari anak
perusahaan dan tidak ada pembagian dividend kepada induk, sehingga akun-akun tersebut
harus dieleminasi.

(b) Capital Stock - S 1 40,000


Retained Earnings S – Beginning 45,000
Goodwill 31,250
Investment in S 93,000
Non Controlling Interest Beginning 23,250

(untuk mengeleminasi akun Investment in S dan Stockholder’s


Equity S dan memuncul goodwill & NCI)

(c) Non Controlling Interest Expense 5,000*


Dividend – S 3,400**
Non Controlling Interest Ending 1,600
(*$25,000*20%; **$17,000*20%)

(untuk mencatat bagian laba kepentingan non pengendali, mengeleminasi akun Dividend
– S dan menambahkan bagian laba tersebut ke ekuitas kepentingan non pengendali)

Kertas kerja untuk penyusunan laporan konsolidasian 2016, tampak sbb:


P S Adjustment & Consolidated
($) ($) Eliminations ($) Statements
Dr Cr
Income Statement:
Sales 300,000 75,000 375,000
Income from investment 12,000 b 12,000
Expenses 244,000 45,000 (289,000)
Net Income 68,000 30,000
Non controlling interest exp d 6,000 (6,000)
Consolidated Net Income 80,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 274
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Retained Earnings:
Beginning 43,000 53,000 b 53,000 a 6,400 49,400
Add: net income 68,000 30,000 80,000
Deduct: dividend 45,000 15,000 b 12,000 (45,000)
c 3,000
Retained Earnings Dec 31 66,000 68,000 84,400

Statement of Fin. Position:


Cash 52,900 10,500 63,400
Note Receivable – S 7,500 e 7,500
Other Current Assets 97,000 70,000 167,000
Investment in S 93,000 a 6,400 c 99,400
Plant, property and 300,000 100,000 400,000
Equipment
Accumulated Depreciation 60,000 40,000 (100,000)
Goodwill c 31,250 31,250
Total Assets 490,400 140,500 561,650
Liabilities 70,000 25,000 95,000
Note Payable – P 7,500 e 7,500
Capital Stock 354,400 40,000 c 40,000 354,400
Retained Earnings Dec 31 66,000 68,000 84,400
490,400 140,500
NCI 1 Jan c 24,850
NCI 31 Dec d 3,000 27,850
156,150 156,150 561,650

(a) Investment in S 6,400


(untuk mencatat kenaikan
Retained Earning P Beg. 6,400
Investment in S dan RE awal)
[($25,000-17,000)*80%]

Tahun 2015, Ekuitas S sudah naik $8,000; asalnya $85,000 menjadi $93,000 karena
adanya net income dan pembayaran dividen. P tidak mencatat apapun untuk pelaporan net
income S karena P menggunakan metode cost. Oleh karena itu, untuk kepentingan
penyusunan laporan konsolidasi, agar akun Investment in S mengikuti kenaikan ekuitas S,
maka Investment in S harus disesuaikan dengan cara mendebetnya sebesar 80% x $8,000
(kenaikan ekuitas S).

(b) Dividend Income 12,000


Dividens-S 12,000
($15,000*80%)
(untuk mengeleminasi dividend income dan dividend S)

(c) Capital Stock - S 1 40,000


Retained Earnings S – Beginning 53,000
Goodwill 31,250
Investment in S 99,400
Non Controlling Interest Beginning 24,850

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 275
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

(untuk mengeleminasi akun Investment in S dan Stockholder’s


Equity S dan memuncul goodwill & NCI)

(d) Non Controlling Interest Expense 6,000*


Dividend – S 3,000**
Non Controlling Interest Ending 3,000
(*$30,000*20%; **$15,000*20%)
(untuk mencatat bagian laba kepentingan non pengendali, mengeleminasi akun Dividend
– S dan menambahkan bagian laba tersebut ke ekuitas kepentingan non pengendali)
(e) Notes Payable - P 7,500
Notes Receivable - S 7,500

(untuk mengeleminasi hutang-piutang antar perusahaan)

Pengejaan soal laporan konsolidasi diatas menggunakan metode


cost (kepemilikan >50%) mengikuti ketentuan PSAK 55
(Sebagai Trading Securities atau Available For Sale)

C. Alokasi Ekses Kepada Net Asset yang Bisa di Identifikasi

Bila induk perusahaan membayar harga perolehan lebih dari nilai tercatat value
aset neto yang diperoleh, maka kelebihan tersebut dialokasikan ke berbagai akun yang
nilai buku dan nilai wajarnya berbeda, bila masih ada sisa, dialokasikan ke goodwill.

Contoh P membeli 90% saham S pada akhir Desember 2015 senilai $360,000 secara tunai.
7.3 Stockholders’ equity S pada saat itu terdiri dari Capital Stock $200,000 dan Retained
Earnings $50,000. Beberapa akun aset S pada saat itu menunjukkan angka sbb:

Fair Value Book Value Undervaluation


($) ($) (overvaluation)
Inventories (terjual di
60,000 50,000 10,000
tahun 2010)
Land 60,000 30,000 30,000
Buildings (masa manfaat
180,000 100,000 80,000
25 tahun)
Equipment (masa manfaat
70,000 90,000 (20,000)
5 tahun)
370,000 270,000 100,000
Fair value perusahaan 100/90 x 360,000 = 400,000
Nilai tercatat asset neto (200,000 + 50,000) 250,000
Selisih nilai wajar perusahaan atas nilai tercatat asset neto 150,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 276
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Selisih dialokasikan ke berbagai akun seperti terlihat di atas 100,000


Goodwill 50,000
150,000
Harga perolehan 360,000
Nilai tercatat net asset yang diperoleh P 90% x 250,000 = 225,000
Selisih cost atas nilai tercatat net asset 135,000
Selisih dialokasikan ke berbagai akun 90% x 100,000 = 90,000
Goodwill P 90% x 50,000 = 45,000 135,000
0
Bila segera setelah penggabungan usaha, P menyusun laporan konsolidasian, maka
kertas kerja akan tampak seperti ini (dalam ribuan $):
P 90% S Adjustment & Conslidt
($) ($) Eliminations ($) Statements
Dr Cr
Cash 25 5 30
Receivables - net 90 25 115
Inventories 80 50 b 10 140
Land 60 30 b 30 120
Buildings – net 200 100 b 80 380
Equipment – net 135 90 b 20 205
Investment in S 360 a 360
Goodwill b 50 50
Unamortized excess a 150 b 150
950 300 1,040
Accounts Payable 130 50 180
Capital Stock 700 200 a 200 700
Ret. Earnings Dec 31 120 50 a 50 120
950 300
NCI 31 Dec a 40 40
570 570 1,040

Sedangkan jurnal eliminasi yang dibuat untuk menyusun laporan konsolidasian adalah:
a. Capital stock 200,000
Retained Earnings Dec 31 50,000
Unamortized excess 150,000
Investment in S 360,000
Non Controlling Interest 40,000

(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investment in S dan stockholders’ equity S dan


memunculkan unamortized excess serta Non Controlling interest awal tahun)

b. Inventories 10,000
Land 30,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 277
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Buildings – net 80,000


Goodwill 50,000
Equipment – net 20,000
Unamortized excess 150,000

(untuk mengalokasikan unamortized excess ke berbagai akun dan ke goodwill)

Pada tahun 2016, S memperoleh net income $60,000 dan membayar dividend
$20,000; S juga meminjam uang kepada P sebesar $20,000 dan akhir Desember 2016 S
sudah mengirimkan cek untuk membayarnya, tetapi P belum menerima cek tersebut.

Jurnal eliminasi yang dibuat untuk menyusun laporan konsolidasi 2016 adalah:
a. Cash 20,000
Notes Receivable 20,000

(Untuk mencatat pembayaran utang dari S melalui cek yang belum diuangkan oleh P karena
ceknya belum diterima)

b. Dividend income 18,000


Dividend S 18,000
(untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S)

c. Non controlling interest expense 5,080


Dividend 2,000
Non controlling interest 3.080

(untuk mencatat bagian laba kepentingan non pengendali, mengeliminasi dividend S dan
menambahkan selisihnya ke ekuitas kepentingan non pengendali)

Bagian laba kepentingan non pengendali diperoleh dari perhitungan sbb:

Bagian laba 10% x 60,000 = 6,000


Dikurangi amortisasi excess - inventory (10% x 10,000) = (1,000)
amortisasi excess - buildings (10% x 80,000 : 25) = (320)
ditambah amortisasi excess - equipment (10% x 20,000 : 5) = 400
5,080

d. Capital stock 200,000


Retained Earnings Dec 31 50,000
Unamortized excess 150,000
Investment in S 360,000
Non Controlling Interest 40,000

(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investment in S dan stockholders’ equity S dan


memunculkan unamortized excess)

e. Inventory 10,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 278
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Land 30,000
Buildings – net 80,000
Goodwill 50,000
Equipment – net 20,000
Unamortized excess 150,000

(untuk mengalokasikan unamortized excess ke berbagai akun dan ke goodwill)

f. Cogs 10,000

Inventory 10,000

g. Operating expenses 3,200

Buildings – net 3,200

h. Equipment 4,000

Operating expenses 4,000

Sedangkan kertas kerjanya tampak sbb:

P S Adjustment & Consolidt


($) ($) Eliminations ($) Statements
Dr Cr
Income Statement:
Sales 900,000 300,000 1,200,000
Dividend Income 18,000 b 18,000
Cost of goods sold 600,000 150,000 f 10,000 760,000
Operating Expenses 190,000 90,000 g 3,200 h 4,000 279,200
Net Income 128,000 60,000
Non controlling interest
expense c 5,080 5,080
Consolidated Net Income 155,720

Retained Earnings:
Beginning 120,000 50,000 d 50,000 120,000
Add: net income 128,000 60,000 155,720
Deduct: dividend b 18,000
100,000 20,000 c 2,000 100,000
Ret. Earnings Dec 31 148,000 90,000 175,720

Statement of Fin. Statement:


Cash 13,000 15,000 a 20,000 48,000
Accounts Receivable - net 76,000 25,000 101,000
Note Receivable – S 20,000 a 20,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 279
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Inventories 90,000 60,000 e 10,000 f 10,000 150,000


Land 60,000 30,000 e 30,000 120,000
Buildings – net 190,000 110,000 e 80,000 g 3,200 376,800
Equipment – net 150,000 120,000 h 4,000 e 20,000 254,000
Investment in S 360,000 d360,000
Goodwill e 50,000 50,000
Unamortized excess d150,000 e150,000
959,000 360,000 1,099,800
Accounts Payable 120,000 60,000 180,000
Capital Stock 700,000 200,000 d200,000 700,000
Ret. Earnings Dec 31 148,000 90,000 175,720
968,000 360,000
NCI 1 Jan d 40,000
NCI 31 Dec c 3,080 43,080
630,280 630,280 1,098,800
D. Laporan Arus Kas Konsolidasi
Laporan arus kas konsolidasi disusun dari laporan laba rugi konsolidasi dan
neraca posisi awal dan akhir tahun, bukan dari laporan keuangan perusahaan induk dan anak
terpisah. Neraca konsolidasi pada posisi awal dan akhir tahun akan digunakan untuk
menghitung perubahan yang terjadi selama tahun tersebut.
Arus Kas Konsolidasi disusun secara langsung dari kolom – kolom “Arus Kas dari
Operasi”. “Arus Kas – Aktivitas Investasi”, dan “Arus Kas – Aktivitas Pembiayaan.”
a. Laporan Arus Kas Konsolidasi - Metode Tidak Langsung
Beban hak minoritas (non-controlling interest expense) dari laba bersih adalah
kenaikan arus kas dari aktivitas operasi karena beban hak minoritas meningkatkan
aset dan kewajiban konsolidasi dengan cara yang sama seperti laba bersih
konsolidasi. Demikian juga, dividen hak minoritas dikurangkan dalam pelaporan
arus kas dari aktivitas pembiayaaan (financing).
b. Laporan Arus Kas Konsolidasi - Metode Langsung
Metode langsung mengoffset kas yang diterima dari pelanggan dan laba investasi
terhadap kas yang di bayarkan kepada pemasok, karyawan, item operasi, pajak,
dan bunga untuk memeroleh kas bersih dari operasi.

1. Laba dari ekuitas investasi menambah laba tanpa meningkatkan kas


karena penambahannya telah tercemin pada akun investasi.
2. Dividen yang diterima dari ekuitas investai menambah kas tanpa
menimbulkan laba karena dividen telah tercemin dalam akun
investasi
P membeli 75% saham berhak suara S Co. tanggal 1 Januari 2015 senilai $600,000
Latihan kas. Ekuitas S Co. saat itu terdiri dari Capital stock $500,000 dan Retained earnings
8.1

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 280
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

$100,000. Selisih antara cost dan nilai tercatat asset neto dialokasikan 10% ke undervalued
Inventory, 20% ke undervalued Buildings, 30% undervalued Equipment, dan sisanya ke
patent yang tidak dicatat oleh S.
Inventory terjual di tahun 2015; masa manfaat equipment 5 tahun, sedangkan
building dan patent masing-masing 10 tahun.
Account Payable S per 31 Desember 2015 termasuk utang ke P sebesar $10,000 yang jatuh
tempo tanggal 15 Januari 2016. Laporan keuangan terpisah P dan S per 31 Desember 2015
tampak sbb:

P ($) S ($)
Combined Income and Retained Earnings
Statements for the year ended Dec 31, 2010
Sales 800,000 700,000
Dividend income 37,500
Gain on sale of equipment 10,000
Cost of goods sold 300,000 400,000
Depreciation expense 155,000 60,000
Other expenses 160,000 140,000
Net income 232,500 100,000
Add: Retained earnings Jan 1,2010 397,500 100,000
Deduct: Dividend 200,000 50,000
Retained earnings Dec 31,2010 430,000 150,000
Balance Sheet at Dec 31, 2010
Cash 85,000 60,000
Accounts Receivable - net 100,000 70,000
Inventories 150,000 100,000
Other current asset 70,000 30,000
Land 50,000 100,000
Buildings – net 140,000 160,000
Equipment – net 570,000 330,000
Investment in S 600,000
Total assets 1,765,000 850,000
Accounts Payable 200,000 85,000
Other liabilities 135,000 115,000
Capital Stock 1,000,000 500,000
Retained Earnings Dec 31 430,000 150,000
Total liabilities & Equities 1,765,000 850,000
Latihan P Co. membeli 80% saham berhak suara S Inc. senilai $2,500,000 pada 1 January
8.2 2015. Ekuitas S pada saat itu terdiri dari:

Capital stock, par $10 $1,000,000


Additional Paid-in capital 600,000
Retained Earnings 800,000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 281
Akuntansi Keuangan Lanjutan I (Teori dan Praktik)

Total stockholders’equity $2,400,000

Kelebihan cost atas nilai tercatat asset neto dialokasikan 10% ke inventory yang
under value dan terjual di tahun 2016, 40% ke asset tetap yang juga undervalue dengan
masa manfaat 8 tahun, dan sisanya ke goodwill.

Neraca saldo komparatif untuk kedua perusahaan pada 31 Desember 2015 tampak
sebagai berikut:

P ($) S ($)
Other assets-net 3,850,000 2,600,000
Investment in S 2,500,000
Expenses (including cost of goods sold) 3,180,000 600,000
Dividends 500,000 200,000
Total debits 10,030,000 3,400,000
Capital stock $10 par 3,000,000 1,000,000
Additional paid-in capital 850,000 600,000
Retained Earnings 2,020,000 800,000
Sales 4,000,000 1,000,000
Dividend income 160,000
Total credits 10,030,000 3,400,000

Berdasarkan informasi di atas, Saudara diminta untuk menentukan angka yang akan
muncul di dalam laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2010 untuk akun-
akun:
1) Goodwill (asumsi tidak ada penurunan nilai)
2) Bagian keuntungan kepentingan non pengendali
3) Consolidated net income
4) Consolidated retained earnings
5) Kepentingan non pengendali di neraca konsolidasi

Tetaplah merasa bodoh, agar kita belajar. Tetaplah merasa


lapar, agar kita berusaha.
-Steve Jobs

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 282
AUDITING
BREAKTROUGH BOOK/

RESUME PERSIAPAN D4 DAN D4 KHUSUS PKN STAN 2017


Audit Keuangan Sektor Komersial

Permintaan Jasa Audit dan Jasa Assurance Lainnya

Permintaan Jasa Audit dan Assurance Lainnya

Audit vs Jasa yang


Sifat Auditing Jenis Audit Jenis Auditor
Akuntansi DIberikan Auditor

A. Sifat Auditing

Kompeten (minimal menguasai ilmu akuntansi,


audit, dan dunia usaha yang diaudit)
Auditor

Independen (bebas dari “conflict of interest”)

Mengumpulkan
Informasi Laporan Audit
Informasi
(Audit Report)
Bukti-bukti
menentukan
(dengan kualitas jumlah
kesesuaian
yang mencukupi)

Informasi
Kesaksian pihak yang diaudit harus tersedia:
1. Dalam
Komunikasi tertulis dengan
bentuk
pihak luar
yang dapat
Observasi oleh auditor diverifikasi
2. Standar
Data elektronik dan data lain (kriteria)
tentang transaksi

1. Pengertian Auditing
Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan
dan melaporkan derajat kesuaian antara informasi dan kriteria yang telah ditetapkan
yang dilakukan oleh pihak yang kompeten dan independen.
2. Peran Auditor
Auditor menawarkan assurance (kepastian) mengenai laporan keuangan, efektivitas
pengendalian internal, dan informasi lainnya.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 283
Audit Keuangan Sektor Komersial

3. Kriteria Informasi
Kriteria dalam mengevaluasi informasi bervariasi, tergantung informasi yang sedang
diaudit, seperti contoh berikut ini.
Variasi Informasi
No Kriteria yang Berlaku Pihak Auditor
yang Diaudit
Audit atas laporan GAAP/IFRS KAP (Kantor Akuntan
1.
keuangan historis Publik)
Audit atas SPT Pajak Internal Revenue Code IRS (Internal Revenue
2.
Service)
Audit atas informasi Kesepakatan antara auditor KAP atau auditor
3. yang bersifat lebih & entitas yang diaudit lainnya
subjektif sebelum audit dimulai

B. Audit vs Akuntansi

No Perbedaan Audit Akuntansi


Proses pengumpulan dan Proses pencatatan,
evaluasi bukti tentang informasi pengklasifikasian,
1. Aktivitas serta menentukan derajat pengikhtisaran peristiwa
kesuaian antara informasi dan ekonomi dengan cara yang
kriteria yang telah ditetapkan logis
Menyediakan keandalan Menyediakan informasi
2. Tujuan informasi keuangan yang keuangan sebagai dasar
disajikan pengambilan keputusan
Pemahaman mendalam atas Pemahaman akuntansi dan
Keahlian yang
3. prinsip dan aturan dasar keahlian pengumpulan dan
harus dimiliki
penyiapan informasi akuntansi pengintepretasian bukti audit
Kebalikan siklus akuntansi 1. Transaksi
dengan menganalisis apabila 2. Pencatatan (recording)
terdapat kejanggalan. 3. Jurnal
1. Laporan keuangan 4. Posting buku besar
2. Ayat jurnal penyesuaian 5. Neraca saldo
4. Siklus
3. Neraca saldo 6. Ayat jurnal penyesuaian
4. Posting buku besar 7. Laporan keuangan
5. Jurnal
6. Pencatatan (recording)
7. Transaksi

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 284
Audit Keuangan Sektor Komersial

Mengapa Diperlukan Audit?


Alasan informasi tidak andal:
- Jauhnya informasi
Adanya audit dikarenakan adanya
- Keberpihakan (bias) atau motif
resiko informasi (information risk) penyedia informasi
yang belum atau tidak andal sehingga - Data yang sangat banyak
dapat memengaruhi pengambilan - Transaksi pertukaran yang kompleks
keputusan stakeholders.

C. Jasa yang Diberikan Auditor


Jasa yang Diberikan Auditor Audit atas Laporan Keuangan
Historis

Jasa Atestasi Audit atas Pengendalian Internal


(jenis jasa dimana KAP atas Pelaporan Keuangan
mengeluarkan laporan
Jasa Assurance permasalahan/asersi Review Laporan Keuangan Historis
yang disiapkan pihak
(jasa profesional lain
independen untuk Jasa Atestesi Teknologi Informasi
meningkatkan mutu
informasi) Jasa Assurance Lainnya
Jasa Atestesi Lain

Konsultasi Manajemen
Tertentu

Jasa Akuntansi dan


Pembukuan

Jasa Pajak

Jasa Non Assurance Jasa Konsultasi Manajeman


(memberikan rekomendasi
kepada manajeman)
Konsultasi Manajemen
Tertentu

Do You Know?
Atestasi (Atestation): penyataan pendapat yang menyatakan asersi sesuai dengan kriteria.
Asersi: pernyataan manajemen yang terkandung dalam komponen laporan keuangan.

D. Jenis Audit
Audit Laporan
Perbedaan Audit Operasional Audit Ketaatan
Keuangan

Target Audit Efisiensi dan efektivitas Kepatuhan terhadap Kesesuaian dengan


setiap bagian dari prosedur, aturan, dan kriteria (standar

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 285
Audit Keuangan Sektor Komersial

prosedur dan metode ketentuan tertentu akuntansi) yang berlaku


operasi organisasi
Kriteria atau 3E (Ekonomis, Efisien, Peraturan atau SOP Standar Akuntansi
Standar Audit dan Efektif) Pemerintah (SAK)

Jadi, dalam pelaksanaan atas jenis-jenis audit tersebut, membandingkan antara kondisi
(laporan keuangan) dan kriteria atau standar audit yang telah ditetapkan.

E. Jenis Auditor
- KAP (Kantor Akuntan Publik) yaitu penyedia jasa audit yang dapat digunakan oleh
seluruh perusahaan atau publik
- Auditor pajak yaitu penyedia jasa audit untuk pemenuhan kewajiban pajak (DJP)
- Auditor internal yaitu penyedia jasa audit untuk manajemen
- Auditor badan akuntabilitas negara yaitu penyedia jasa audit untuk efisiensi dan
efektifitas program pemerintah (BPKP, BPK)

Bab 6. Tanggung Jawab dan Tujuan Audit

Tanggung Jawab &


Tujuan Audit

Tanggung Jawab
Tujuan Audit atas Siklus Laporan Tujuan Audit atas
Manajemen & Asersi Manajemen
Laporan Keuangan Keuangan Laporan Keuangan
Auditor

A. Tujuan Audit Atas Laporan Keuangan


“Tujuan audit adalah untuk menyediakan pendapat dari auditor kepada pemakai laporan
keuangan tentang kewajaran penyajian laporan keuangan terkait semua hal yang bersifat
material sesuai dengan standar atau prinsip akuntansi keuangan yang berlaku secara umum.”
Auditor juga menerbitkan laporan atas pengendalian internal atas pelaporan keuangan
biasanya untuk perusahaan yang besar. Adapun pendapat auditor tersebut dapat
meningkatkan keyakinan pengguna yang bersangkutan terhadap laporan keuangan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 286
Audit Keuangan Sektor Komersial

Membagi Mengetahui Mengetahui Mengetahui


Memahami laporan asersi tujuan audit tujuan audit
tujuan dan keuangan manajemen umum untuk khusus untuk
tanggung menjadi tentang kelas transaksi, kelas transaksi,
jawab audit beberapa laporan akun, dan akun, dan
siklus keuangan pengungkapan pengungkapan

Gambar 1.3.
Langkah-langkah Untuk Mengembangkan Tujuan Audit

B. Tanggung Jawab Manajemen dan Auditor


1. Tanggung Jawab Manajemen
a. Mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik
b. Menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai
c. Menyajikan laporan keuangan yang wajar
2. Tanggung Jawab Auditor
a. Mendeteksi salah saji (kekeliruan
dan kecurangan) yang material Do You Know?
pada laporan keuangan Profesional adalah salah satu sikap yang
b. Mengidentifikasi kelemahan harus auditor tanamkan perencanaan dan
yang material dalam pelaksanaan audit. Sikap ini terdiri dari
pengendalian internal atas dua komponen, yakni:
pelaporan keuangan jika auditor 1. Questioning mind (penanganan audit
juga melaporkan tentang dengan “percaya tapi verifikasi”)
keefektifan pengendalian internal 2. Penilaian kritis terhadap bukti
c. Mempertimbangkan UU dan
regulasi baik yang berpengaruh
langsung dan tidak langsung
terhadap laporan keuangan

C. Siklus Laporan Keuangan


Audit dilaksanakan dengan membagi laporan keuangan menjadi komponen yang lebih kecil
demi memudahkan dalam mengelola dan membantu pembebanan tugas kepada setiap
anggota tim audit. Cara yang umum untuk membagi audit adalah dengan tetap
mempertahankan hubungan erat antara jenis (atau kelas) transaksi dengan saldo akun dalam
segmen yang sama atau biasa dikenal pendekatan siklus (cycle approach). Pendekatan
siklus (cycle approach) yaitu melakukan pengujian audit atas transaksi-transaksi yang
menghasilkan saldo akhir dan juga melaksanakan pengujian audit atas saldo akun serta
pengungkapan terkait.
Contoh perlakuan audit secara terpisah atau independen terhadap siklus-siklus dengan
pertimbangan keterkaitan satu sama lain.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 287
Audit Keuangan Sektor Komersial

Kas umum

Siklus akuisisi modal dan


pembayaran kembali

Siklus penjualan Siklus akuisisi dan Siklus penggajian


dan penagihan pembayaran dan personalia
Siklus persediaan dan
pergudangan

Hubungan di antara Siklus Transaksi

Menetapkan Tujuan Audit


Secara umum, auditor telah menemukan bahwa cara yang paling efisien dan efektif dalam
melakukan audit adalah dengan memperoleh beberapa kombinasi kepastian bagi setiap
kelas transaksi dan saldo akhir pada akun yang terkait.

D. Asersi Manajemen
Asersi manajemen (management representation) adalah representasi tersirat oleh
manajemen tentang kelas transaksi, akun, dan pengungkapan terkait dalam laporan
keuangan. Asersi manajemen berkaitan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP/PSAK) karena asersi ini termasuk bagian kriteria yang digunakan manajemen
dalam mencatat dan mengungkapan informasi dalam laporan keuangan.
Klasifikasi asersi manajemen dalam standar auditing AICPA
Asersi Tentang Kelas Asersi tentang Saldo Asersi tentang Penyajian
Transaksi dan Peristiwa Akun dan Pengungkapan
Keterjadian Eksistensi Keterjadian serta hak dan
Transaksi dan peristiwa yang Aset, kewajiban, dan ekuitas kewajiban
dicatat telah terjadi dan yang ada Peristiwa dan transaksi yang
bersangkutan dengan entitas diungkapan telah terjadi dan
tersebut bersangkutan dengan entitas
tersebut
Kelengkapan Kelengkapan Kelengkapan
Semua transaksi dan peristiwa Semua aset, kewajiban, dan Semua pengungkapan yang
yang harus dicatat telah dicatat kepentingan ekuitas yang harus dimasukkan dalam
harus dicatat telah dicatat laporan keuangan telah
dicantumkan
Keakuratan\ Penilaian dan alokasi Keakuratan dan penilaian
Transaksi dan peristiwa Aset, kewajiban, dan Informasi keuangan baik secara
disajikan sesuai data dan kepentingan ekuitas definitif maupun matematis
jumlah yang tepat dimasukkan dalam laporan telah diungkapan secara tepat
keuangan serta hasil
penyesuaian penilaian dicatat
dengan tepat
Klasifikasi Klasifikasi dan dapat dipahami

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 288
Audit Keuangan Sektor Komersial

Transaksi dan peristiwa telah Informasi keuangan disajikan,


dicatat dalam akun yang tepat diuraikan, dan diungkapkan
secara benar dan jelas
Cutoff
Transaksi dan peristiwa telah
dicatat dalam periode
akuntansi yang benar
Hak dan kewajiban
Asset merupakan hak dan
liabilities merupan kewajiban
entitas terkait.

E. Tujuan Audit atas Laporan Keuangan


1. Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi (transaction-related audit
objectives)
Merupakan pemenuhan beberapa tujuan audit untuk setiap kelas transaksi sebelum
auditor menyimpulkan bahwa transaksi-transaksi tersebut telah dicatat dengan tepat.
Tabel 1: Contoh penerapan pada transaksi penjualan
Asersi
Manajemen Tujuan Audit
Terkait Kelas Umum Tujuan Audit Khusus Transaksi
Transaksi dan Transaksi
Peristiwa
Keterjadian Keterjadian Penjualan yang dicatat adalah pengiriman yang
dilakukan kepada pelanggan nonfiktif
Kelengkapan Kelengkapan Transaksi penjualan yang ada telah tercatat
Keakuratan Keakuratan Penjualan dicatat dengan benar dan ditagih sesuai
barang yang dikirim
Posting dan Transaksi penjualan dimasukkan ke dalam file induk
pengikhtisaran dan diikhtisarkan dengan benar
Klasifikasi Klasifikasi Transaksi penjualan diklasifikasikan dengan benar
Cutoff Penetapan Waktu Transaksi penjualan dicatat pada tanggal yang benar

2. Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo (balance-related audit objectives)


Tabel 2: Contoh penerapan terkait persediaan
Asersi Tujuan Audit
Manajemen Umum Tujuan Audit Khusus Transaksi
Terkait Saldo Transaksi
Eksistensi Eksistensi Semua persediaan yang dicatat ada pada tanggal
neraca
Kelengkapan Kelengkapan Semua persediaan yang ada telah dihitung dan
dicatat dalam ikhtisar persediaan
Penilaian dan Keakuratan Kuantitas persediaan pada catatan perpetual
Alokasi klien sesuai item-item yang ada

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 289
Audit Keuangan Sektor Komersial

Harga yang digunakan untuk menilai persediaan


secara material benar
Perkalian harga dengan kuantitas dan rinciannya
benar
Klasifikasi Item-item persediaan diklasifikan secara tepat
yakni bahan baku, barang dalam proses, dan
barang jadi
Cutoff Cutoff pembelian pada akhir tahun sudah tepat
Hubungan yang Total item-item persediaan sesuai dengan buku
rinci besar
Nilai yang dapat Persediaan telah dikurangi apabila nilai realisasi
direalisasikan bersih menurun
Hak dan Hak dan Perusahaan mempunyai ha katas semua item
kewajiban kewajiban persediaan yang tercantum
Persediaan tidak dijaminkan sebagai agunan

3. Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Penyajian dan Pengungkapan (presentation


and disclosure-related audit objectives)
Tabel 3: Contoh penerapan terkait penyajian dan pengungkapan pada wesel bayar
Asersi
Manajemen Tujuan Audit
Terkait Umum Tujuan Audit Khusus Transaksi
Penyajian dan Transaksi
Pengungkapan
Keterjadian Keterjadian Wesel bayar sebagaimana diuraikan dalam
serta hak dan serta hak dan catatan kaki ada dan merupakan kewajiban
kewajiban kewajiban perusahaan
Kelengkapan Kelengkapan Semua pengungkapan yang diperlukan terkait
wesel bayar telah dicatat dalam catatan kaki
laporan keuangan
Keakuratan Keakuratan dan Pengungkapan catatan kaki yang berkaitan
dan penilaian penilaian dengan wesel bayar telah akurat
Klasifikasi dan Klasifikasi dan Wesel bayar secara tepat diklasifikasikan sebagai
dapat dipahami dapat dipahami kewajiban jangka pendek dan jangka panjang
serta pengungkapannya dalam laporan keuangan
yang berkaitan dapat dipahami

BAGAIMANA TUJUAN AUDIT DIPENUHI?


FASE I FASE II FASE III
Merencanakan Melaksanakan Melaksanakan FASE IV
dan merancang pengujian prosedur analisis Menyelesaikan
pendekatan audit pengendalian dan berdasarkan dan menerbitan
Suplemen Mata Kuliah pengujian
berdasarkan Ujian Tengah Semester Ganjil | Himas Panda 2015/2016
prosedur 8
laporan audit
prosedur dan substantif atas penilaian resiko
penilaian resiko transaksi

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 290
Audit Keuangan Sektor Komersial

Organisasi Profesi, Standar Audit, dan Kode Etik Profesi

Organisasi-Oraganisasi Pembuat Standar Akuntansi Dan Audit Internasional


1. Amerika Serikat
Contoh 2 organisasi diantara 4 organisasi besar di AS yang memiliki pengaruh besar dalam
pengembangan standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat, yaitu:
a. Securities and Exchange Commission (SEC)
Merupakan badan pemerintah federal yang membantu menyediakan informasi yang andal
bagi investor untuk membuat keputusan investasi. Perusahaan yang menerbitkan sekuritas
baru harus menyerahkan laporan registrasi (disertai dengan pendapat akuntan public
independen) kepada SEC untuk disetujui. SEC dibentuk pertama kalinya pada tahun 1934,
dimana peran utamanya adalah untuk mengatur penerbitan dan transaksi perdagangan
sekuritas oleh emiten kepada khalayak ramai (publik). SEC juga mewajibkan perusahaan
public agar laporan keuangan eksternalnya diaudit oleh akuntan independen. SEC sangat
fokus terhadap pelaporan keuangan perusahaan publik dan pengembangan standar akuntansi.
SEC juga secara seksama memonitor proses pembentukan standar akuntansi di Amerika.
SEC membantu mengembangkan dan menstandarisasi informasi keuangan yang disajikan
kepada para pemegang saham. SEC memiliki mandat untuk menetapkan prinsip-prinsip
akuntansi

b. American Institute of Certified Public Accountans (AICPA)


AICPA adalah sebuah organisasi profesi akuntan public di Amerika. Organisasi ini didirikan
pada tahun 1887 dan menerbitkan jurnal bulanan dengan nama Journal of Accountancy.
AICPA memiliki peran penting dalam pengembangan dan pembentukan standar akuntansi,
termasuk penyiapan (penyelenggaraan) ujian sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan bagi
para akuntan publik. Pada tahun 1959 AICPA mendirikan Accounting Principles Boards
(APB). Tugas utama dari APB adalah mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai
prinsip akuntansi, menentukan praktik akuntansi yang tepat, dan mempersempit celah
perbedaan-perbedaan yang ada serta ketidak konsistennan yang terjadi dalam praktik
akuntansi saat itu.

AICPA beranggotakan para CPA professional yang melakukan riset dan mempublikasikan
bahan-bahan mengenai bebagai topik yang berkaitan dengan akuntansi, auditing, jasa atestasi
dan assurance, jasa konsultasi manajemen, dan perpajakan, menyusun dan memberi nilai
dalam CPA examination, melakukan fungsi pendidikan, fungsi lain bagi para akuntansi, serta
mempubikasikan berbagai macam jurnal. AICPA memiliki kewenangan untuk menetapkan
standar dan pembuat aturan dalam empat bidang utama berikut ini:

 Standar auditing
Bertanggung jawab untuk mengeluarkan pernyataan atau keputusan mengenai
permasalahan auditing bagi semua entitas selain perusahaan terbuka.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 291
Audit Keuangan Sektor Komersial

 Standar kompilasi dan riview


Bertanggung jawab untuk mengeluarkan pernyataan tentang tanggung jawab akuntan
public yang terkait dengan laporan keuangan perusahaan swasta yang belum diaudit
(Statement for Accounting and Review Service).
 Standar atestasi lainnya
Memberikan suatu kerangka kerja bagi pengembangan standar untuk penugasan
atestasi.
 Kode perilaku professional
Menetapkan perilaku yang wajib dipenuhi para akuntan public.

Sarbanes Oaxley Act dan Public Company Accounting Oversight Board


Sarbanes Oaxley Act membentuk Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) yang
ditunjuk dan diawasi oleh Securities and Exchange Comission (SEC). PCAOB mengawasi auditor
perusahaan public atau terbuka, menetapkan standar auditing dan pengendalian mutu untuk audit
atas perusahaan public, serta melakukan pemeriksaan atas pengendalian mutu di kantor-kantor yang
melakukan audit, serta melakukan inspeksi atas kantor-kantor akuntan yang teerdaftar untuk menilai
ketaatannya pada aturan-aturan PCAOB dan SEC.

Standar auditing internasional dan AS


Standar ini mencakup pertimbangan mengenai kualitas professional seperti kompetensi dan
independensi, persyaratan pelaporan, dan bukti yang merupakan pedoman umum untuk membantu
auditor memenuhi tanggung jajwab profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan historis.
International Standadrs on Auditing (ISA) dikeluarkan oleh International Auditing and Assurance
Standards Board (IAASB) dari International Federation of Accountants (IFAC). Sedangkan standar
auditing untuk perusahaan swasta dan entitas lainnya di US ditetapkan oleh Auditing Standadrs
Board (ASB) dari AICPA, yang dikenal dengan nama Statement on Auditing Standards (SASs).

2. Indonesia
Organisasi yang memiliki pengaruh besar dalam pengembangan standar akuntansi keuangan
di Indonesia, yaitu:

1. IAI
Konsep Anggaran Dasar IAI yang pertama diselesaikan pada 15 Mei 1958 dan naskah
finalnya selesai pada 19 Oktober 1958. Menteri Kehakiman mengesahkannya pada 11
Februari 1959. Namun demikian, tanggal pendirian IAI ditetapkan pada 23 Desember 1957.

Ketika itu, tujuan IAI adalah:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 292
Audit Keuangan Sektor Komersial

1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan.


2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.

Anggota IAI terdiri dari :


1. Anggota individu
Anggota individu terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota
kehormatan. Anggota biasa adalah pemegang gelar akuntan atau sebutan akuntan
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan pemegang
sertifikat profesi akuntan yang diakui oleh IAI. Anggota luar biasa adalah sarjana
ekonomi jurusan akuntansi atau yang serupa sesuai dengan perundang-undangan
yang berlaku yang terkait dengan profesi akuntan. Sedangkan anggota kehormatan
adalah warga negara Indonesia yang telah berjasa bagi perkembangan profesi
akuntan di Indonesia. Pada saat didirikannya, hanya ada 11 akuntan yang menjadi
anggota IAI, yaitu para pendirinya. Dari waktu ke waktu anggota IAI terus
bertambah.

2. Anggota asosiasi
Sebagaimana keputusan Kongres Luar Biasa IAI pada bulan Mei 2007, selain
keanggotaan perorangan IAI juga memiliki keanggotaan berupa Asosiasi, dan pada
saat ini IAI telah memiliki satu anggota Asosiasi yaitu Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI), yang sebelumnya tergabung dalam IAI sebagai Kompartemen
Akuntan Publik.
3. Anggota perusahaan
Perusahaan pengguna jasa profesi akuntan sebagai corporate member, baik
perusahaan terbuka maupun tertutup.
4. Anggota Junior
IAI juga membuka keanggotaan selain para akuntan, yaitu para mahasiswa akuntansi
yang tergabung dalam junior member.

Kegiatan
1. Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan
2. Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Akuntan Manajemen (Certified Professional
Management Accountant)
3. Penyelenggaraan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL)

Kerjasama Internasional
Pada skala internasional, IAI aktif dalam keanggotaan International Federation of
Accountants (IFAC) sejak tahun 1997. Di tingkat ASEAN IAI menjadi anggota pendirian
ASEAN Federation Accountants (AFA). Keaktifan IAI di AFA pada periode 2006-2007
semakin penting dengan terpilihnya IAI menjadi Presiden dan Sekjen AFA. Selain
kerjasama yang bersifat multilateral, kerjasama yang bersifat bilateral juga telah dijalin oleh

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 293
Audit Keuangan Sektor Komersial

IAI diantaranya dengan Malaysian Institute of Accountant (MIA) dan Certified Public
Accountant (CPA).

2. IAPI
IAPI mempunyai latar belakang sejarah yang cukup panjang, dimulai dari didirikannya Ikatan
Akuntan Indonesia di tahun 1957 yang merupakan perkumpulan akuntan Indonesia yang
pertama. Perkembangan profesi dan organisasi Akuntan Publik di Indonesia tidak bisa
dipisahkan dari perkembangan perekonomian, dunia usaha dan investasi baik asing maupun
domestik, pasar modal serta pengaruh global. Secara garis besar tonggak sejarah perkembangan
profesi dan organisasi akuntan publik di Indonesia memang sangat dipengaruhi oleh perubahan
perekonomian negara pada khususnya dan perekonomian dunia pada umumnya.

Kegiatan

1. Penyusunan Standar Profesional Akuntan Publik


2. Penyusunan Kode Etik Profesi Akuntan Publik
3. Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP)
4. Penyelenggaraan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 294
Audit Keuangan Sektor Komersial

Profesi Akuntansi  suatu pekerjaan yang memerlukan keahlian dan pelatihan di bidang
akuntansi, serta mengikuti perkembangan bisnis dan profesinya, memahami, mempelajari dan
menerapkan prinsip akuntansi dan standar (auditing) yang dtetapkan IAI.

Etika profesi  studi tentang benar dan salah, atau baik dan buruk yang berkaitan dengan
perilaku orang dalam menjalankankan profesinya

ETIKA PROFESI AKUNTAN

Etika profesi akuntan merupakan karakteristik profesi akuntan yang membedakan dengan
profesi lain. Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar
profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan
publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:

 Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.


 Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh
pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.
 Kualitas Jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan
diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
 Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka
etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh
anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada
instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab
profesionalnya. Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 295
Audit Keuangan Sektor Komersial

1. Prinsip Etika  memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan
pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku
bagi seluruh anggota
2. Aturan Etika  Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat
anggota Himpunan yang bersangkutan.
3. Interpretasi Aturan Etika  Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang
dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan
dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan
Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
4. Tanya Jawab

Kepatuhan
Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat
terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota. Di
samping itu, kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh sesama
anggota dan oleh opini publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme pemrosesan
pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota yang tidak
menaatinya. Jika perlu, anggota juga harus memperhatikan standar etik yang ditetapkan
oleh badan pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan laporannya
untuk mengevaluasi kepatuhan klien terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Prinsip Etika Profesi Ikatan Akuntansi Indonesia


1. Keanggotaan dalam Ikatan Akuntan Indonesia bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota,
seorang akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yang
disyaratkan oleh hukum clan peraturan.
2. Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi
akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini memandu
anggota dalam memenuhi tanggung-jawab profesionalnya dan merupakan landasan dasar
perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini meminta komitmen untuk berperilaku
terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan pribadi.
1. Tanggung Jawab Profesi.
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus
senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua
kegiatan yang dilakukannya.

2. Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada
publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.

3. Integritas

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 296
Audit Keuangan Sektor Komersial

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi
tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional.
Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan
(benchmark) bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang diambilnya.

4. Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan
nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap
adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari
benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain.

5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional


Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi
dan ketekunan, serta mempunyai kewa jiban untuk mempertahankan pengetahuan dan
keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau
pemberi kerja memperoleh matifaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan
perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.

6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus, menghormati leerahasiaan informasi iyang diperoleh selama
melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi
tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum
untuk mengungkapkannya

7. Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan
standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati,
anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama
penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

Anggota KAP dalam menjalankan tugas harus mempertahankan sikap independen .

Independensi; pandangan yang tidak berprasangka dan tidak memihak dalam melakukan tes-tes
audit, evaluasi hasilnya dan penerbitan laporan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 297
Audit Keuangan Sektor Komersial

1. Independence in fact (independensi dalam fakta)  auditor harus mempunyai kejujuran


yang tinggi, keterkaitan yang erat dengan objektivitas.
2. Independence in appearance (independensi dalam penampilan)  pandangan pihak lain
terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit.
3. Independence in competence (independensi dari sudut keahliannya)  Independensi dari
sudut pandang keahlian terkait erat dengan kecakapan profesional auditor.

Mengapa Independensi seorang auditor adalah penting?  Karena merupakan satu-satunya


alasan mengapa berbagai pihak pemakai mau memberikan kepercayaan pada akuntan
publik.

Integritas dan objektivitas: dalam menjalankan tugasnya harus mempertahankan integritas dan
objektifitas: - Bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest)

- Tidak boleh membiarkan faktor salah saji material.

Tingkat Staff Tanggung Jawab Utama


Asisten staf Melakukan sebagian pekerjaan audit yang terinci
Auditor senior atau Mengoordinasikan dan bertanggung jawab atas pekerjaan lapangan
penanggung jawab audit, termasuk mengawasi dan mereview pekerjaan staf
Manajer Membantu penanggung jawab merencanakan dan mengelola audit,
dan meriview pekerjaan penanggung jawab, serta membina
hubungan dengan klien
Partner Mereiview keseluruhan pekerjaan audit dan terlibat dalam
keputusan-keputusan audit signifikan. Seorang partner (pemilik
KAP) mengemban tanggung jawab akhir dalam melaksanakan audit
dan melayani klien

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 298
Audit Keuangan Sektor Komersial

Akuntan Publik dan Auditor Independen


Kantor akuntan publik merupakan tempat penyediaan jasa oleh profesi akuntan publik bagi
masyarakat berdasarkan SPAP. Kantor akuntan publik dapat menyediakan jasa:
(1) audit atas laporan historis,
(2) atestasi atas laporan keuangan prospektif atau asersi lain,
(3) jasa akuntansi dan review,
(4) jasa konsultasi. Perlu dibedakan istilah akuntan publik dan auditor independen.

Akuntan publik menyediakan berbagai jasa yang diatur SPAP (auditing, atestasi, akuntansi
dan review, dan jasa akuntasi).Auditor independen menyediakan jasa audit atas dasar standar
auditing yang tercantum pada SPAP.

Perbedaan Akuntan Publik, Auditor dan Praktisi ditinjau dari perannya


masing-masing dalam Kantor Akuntan Publik

Pelanggaran etika profesi


Pelanggaran Publikasi (penawaran jasa tanpa permintaan, iklan surat kabar, pengedaran
bulletin kantor akuntan)
Pelanggaran obyektifitas opini (mengecilkan penghasilan, memperbesar biaya suatu laporan
keuangan)
Pelanggaran independensi seorang internal auditor holding, mempunyai KAP yang
memeriksa perusahaan anak holding tersebut.
Pelanggaran hubungan administratif dengan teman seprofesi, Kasus menerima klien yang
ditolak KAP lain berlatar belakang perang tarif
Perubahan opini akuntan tanpa pendukung kuat; WTP tanpa kertas kerja memadai

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 299
Audit Keuangan Sektor Komersial

Mengenal Laporan Keuangan Audit

Jenis- Jenis Opini Audit Laporan Keuangan


Di era keterbukaan seperti sekarang ini, setiap orang menginginkan informasi yang akurat
dan kompeten tentang sebuah laporan. Untuk mengetahui kebenaran sebuah laporan yang ada,
biasanya seseorang akan meminta orang lain dari pihak yang independen untuk memeriksa atau
mengaudit bahwa laporan yang disajikan tersebut adalah benar adanya. Salah satu laporan yang
paling sering diaudit untuk mendapatkan kebenarannya adalah laporan keuangan perusahaan.
Laporan keuangan perusahaan adalah dokumen yang menyajikan keuangan perusahaan pada
periode yang sudah berlalu. Namun, tidak semua pengguna laporan keuangan adalah orang-orang
yang mengerti tentang laporan keuangan. Oleh karena itu, perlu adanya seorang ahli yang dapat
memberikan opini dan “penerjemahan” atas laporan keuangan yang telah dibuat perusahaan. Ahli
tersebut adalah seorang akuntan publik atau auditor.

Tugas seorang auditor adalah memeriksa laporan keuangan sebuah perusahaan apakah sudah
sesuai dalam pengerjaannya yaitu menggunakan standar akuntansi yang berlaku dan apakah laporan
keuangan tersebut dikerjakan sesuai dengan format yang berlaku juga. Di akhir pekerjaannya dalam
memeriksa laporan keuangan, seorang auditor akan mengeluarkan sebuah opini tentang laporan
keuangan tersebut yang dinamakan opini audit laporan keuangan. Opini audit adalah pernyataan
auditor terhadap kewajaran laporan keuangan dari entitas yang telah diaudit. Kewajaran ini
menyangkut materialitas, posisi keuangan, dan arus kas. Opini audit ini lah yang menjadi
“terjemahan” laporan keuangan yang digunakan oleh pengguna laporan keuangan dalam mengambil
keputusan untuk kelangsungan hidup perusahaan.

Opini adalah pernyataan profesional sebagai kesimpulan pemeriksa mengenai tingkat


kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Jenis Opini yang berlaku secara
umum (baik di sektor privat maupun publik) dapat dibagi dalam 4 jenis, yaitu:

1. Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion),


2. Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion),
3. Tidak Wajar (Adverse Opinion), dan
4. Menolak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion).

Secara tersirat urut-urutan pada klasifikasi opini di atas dapat menjadi refleksi stratafikasi kualitas
kewajaran atas laporan keuangan. Dalam hal khusus keuangan negara, hal ini senada dengan
penjelasan pasal 16 UU 15/2004, terdapat 4 jenis opini yang dapat diberikan oleh pemeriksa, sama
seperti di atas. Namun, di beberapa buku referensi, seperti Auditing Jilid I karya Dan M. Guy,
Alderman, dan Winters, terdapat 1 jenis opini tambahan yaitu opini Wajar Tanpa Pengecualian

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 300
Audit Keuangan Sektor Komersial

dengan Bahasa (Paragraf) Penjelasan (Unqualified Opinion Report with Explanatory


Language). Penempatan urutan opini tambahan ini disisipkan di antara opini Wajar Tanpa
Pengecualian dengan opini Wajar Dengan Pengecualian. Banyak para ahli yang mencoba
mendefinisikan dari masing-masing jenis opini diatas. Meski terdapat beberapa perbedaan, namun
secara substansi dapat ditarik garis-garis pokok dari masing-masing kelompok opini tersebut.

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)

Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas
tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Ini adalah
pendapat yang dinyatakan dalam laporan auditor bentuk baku. Kriteria pendapat wajar tanpa
pengecualian antara lain.

 Laporan keuangan lengkap


 Tiga standar umum telah dipenuhi
 Bukti yang cukup telah diakumulasi untuk menyimpulkan bahwa tiga standar
lapangan telah dipatuhi
 Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan PSAK
 Tidak ada keadaan yang memungkinkan auditor untuk menambahkan paragraf
penjelas atau modifikasi laporan

Dalam standar pelaporan keuangan antara public dan non-publik memiliki perbedaan
pelaporan audit yang signifikan, Yang paling signifikan, auditor perusahaan public
berukuran besar harus menerbitkan pendapat tentang pengendalian internal atas laporan
keuangan. Sebagaimana Sarbanes Oxley Act mengharuskan auditor perusahaan public untuk
mengatestasi laporan manajemen tentang keefektifan pengendalian internal atas pelaporan
keuangan.

Laporan merupakan hal yang sangat penting dalam penugasan audit dan assurance
karena mengomunikasikan temuan-temuan auditor. Laporan audit adalah tahap akhir dari
keseluruhan proses audit. Laporan audit dengan opini wajar tanpa pengecualian, dapat
diartikan bahwa entitas laporan keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (yang menentukan bahwa pemakai laporan keuangan tidak disesatkan, dapat
diartikan juga bahwa tidak adanya substansi transaksi serta saldo akun terhadap
kemungkinan informasi yang salah. Selain itu, auditor juga menjamin kualitas audit
memenuhi standar professional. Proses audit meliputi penilaian risiko salah saji yang
material dalam laporan keuangan, apakah kecurangan atau kesalahan, mempertibangkan
pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan presentasi yang wajar oleh

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 301
Audit Keuangan Sektor Komersial

entitas, evaluasi terhadap kesesuaian kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran
estimasi akuntansi yang signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta evaluasi terhadap
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Dalam opini wajar tanpa pengecualian dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan klien/
entitas pembuat laporan telah memenuhi kriteria-kriteria dari standar audit laporan keuangan
yang telah ditentukan oleh IAI. Laporan audit standar tanpa pengecualian diterbitkan bila
kondisi-kondisi berikut terpenuhi.

1. Semua laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas pemegang
saham, dan laporan arus kas-sudah termasuk laporan keuangan.
2. Bukti audit yang cukup memadai telah terkumpul, dan auditor telah melaksanakan
penugasan ini dengan cara yang memunginkannya untuk menyimpulkan bahwa
audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing.
3. Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinnsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum atau kerangka kerja akuntansi lainnya yang sesuai. Hal itu juga berarti
bahwa pengungkapan yang memadai telah tercantum dalam catatan kaki dan bagian-
bagian lain dalam laporan keuangan.
4. Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk menambahkan
sebuah paragraph penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit.

Contoh opini auditor wajar tanpa pengecualian dalam laporan keuangan yang telah diaudit:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 302
Audit Keuangan Sektor Komersial

Dalam laporan yang telah diaudit PT. Jaya Ultramilk, ,mendapat opini wajar tanpa pengecualian yang
berarti sesuai dengan standar-standar akuntansi yang berlaku umum dan tidak ada substansi material yang
mengarah pada informasi yang salah, seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf diatas.

2. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)


Pendapat wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas
entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali
untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan. Penyebab yang paling
penting dari penambahan paragraph penjelasan adalah:

 Tidak adanya aplikasi yang konsisten dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum
 Keraguan yang substansial mengenai going concern
 Auditor setuju dengan penyimpangan dari prinsip akuntansi yang dirumuskan
 Penekanan pada suatu hal atau masalah lain
 Laporan yang melibatkan auditor lain

Auditor juga memiliki tanggung jawab menurut standar auditing untuk mengevaluasi apakah
perusahaan mempunyai kemungkinan untuk tetap bertahan (going concern). Dibawah ini akan
dijelaskan factor-faktor yang mempengaruhi ketidakpastian mengenai kemampuan perusahaan
untuk terus bertahan:

 Kerugian operasi atau kekurangan modal kerja yang berulang dan signifikan
 Ketidakmampuan untuk membayar kewajibannya ketika jatuh tempo
 Kehilangan pelanggan utama, terjadi bencana yang tidak dijamin oleh asuransi, seperti
gempa bumi atau banjir atau masalah ketenagakerjaan yang tidak biasa.
 Pengadilan, perundang-undangan, atau hal-hal serupa lainnya yang sudah terjadi dan
dapat membahayakan kemampuan entitas untuk beroperasi

Pada jenis opini ini, auditor melaporkan penekanan pada suatu masalah, seperti:

 Ada transaksi dengan pihak terkait yang bernilai besar


 Peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal neraca
 Uraian tentang masaah akuntansi yang mempengaruhi koparibilitas laporan keuangan
tahun berjalan dengan tahun sebelumnya
 Ketidakpastian yang material yang diungkapkan dalam catatan kaki

Laporan wajar dengan pengecualian dapat berbentuk kualifikasi atau pengecualian atas ruang
lingkup dan pendapat audit maupun pengecualian atas pendapat saja, pengecualian ini

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 303
Audit Keuangan Sektor Komersial

diterbitkan hanya apabila auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan
telah disajikan secara wajar namun auditor tidak mampu mengumpulkan semua bukti audit yang
diisyaratkan oleh standar auditing (ruang lingkup bukti yang dibatasi atau laporan keuangan
wajar namun ada hal yang tidak disajikan sesuai standar).

Untuk selanjutnya ada dua opini lain selain diatas, pendapat tidak wajar (adverse opinion) dan
tidak memberikan pendapat (disclaimer of opinion), dua opini ini diterbitkan sebagai suatu
bentuk penyimpangan dari laporan audit wajar tanpa pengecualian. Laporan ini diterbitkan jika
auditor merasa yakin bahwa kondisi yang dilaporkan tersebut bersifat sangat material. Tiga
kondisi yang menggambarkan terjadi penyimpangan dala laporan keuangan adalah:

 Ruang lingkup audit dibatasi


Baik disebabkan oleh klien (auditor tidak diizinkan untuk mengakses informasi yang
dibutuhkan) dan disebabkan karena factor diluar kendali klien dan auditor (penugasan
audit belum disepakti hingga setelah akhir periode keuangan klien).
 Laporan keungan disusun tidak sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
 Auditor tidak indenpendensi

3. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)


Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar
posisi keuangan (laporan keuangan secara keseluruhan engandung salah saji yang material
atau menyesatkan), hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia, dengan kata lain laporan keuangan yang dibuat dapat
menyesatkan para pemakainya. Laporan pendapat tidak wajar hanya dapat diterbitkan
apabila auditor memiliki pengetahuan, setelah melakukan investigasi yang mendalam,
bahwa tidak ada kesesuain dengan standar.

4. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)


Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan
pendapat atas laporan keuangan. Opini ini dikeluarkan ketika auditor tidak puas akan
seluruh laporan keuangan yang disajikan. Auditor juga memiliki opsi untuk memberikan
opssi pendapat pada masalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern). Penolakan
memberikan pendapat maupun pendapat tidak wajar hanya digunakan apabila kondisinya
sangat material.

Laporan Audit
E. Materialitas
Suatu salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap material jika pengetahuan akan
salah saji tersebut akan memengaruhi keputusan para pemakai laporan tersebut. Materialitas

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 304
Audit Keuangan Sektor Komersial

merupakan pertimbangan penting dalam menentukan jenis laporan yang tepat untuk
diterbitkan dalam situasi tertentu.
1. Tingkat Materialitas sebagai Penentu Jenis Pendapat
 Jumlahnya tidak material
 Jumlahnya material tetapi tidak memperburuk laporan keuangan secara keseluruhan
 Jumlahnya sangat material dan pervasif (menyebar) sehingga kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan diragukan
Hubungan Materialitas dengan Jenis Pendapat
Tingkat Signifikansi bagi keputusan pemakai
Jenis Pendapat
Materialitas yang layak
Keputusan pemakai cenderung tidak Wajar tanpa
Tidak material
dipengaruhi pengecualian
Keputusan pemakai cenderung dipengaruhi
ketika informasi yang dipertanyakan Wajar dengan
Material
berisifat sangat penting untuk pengambilan pengecualian
keputusan yang spesifik
Menolak
Sebagian besar atau seluruh keputusan memberikan
pemakai yang didasarkan pada laporan pendapat
Sangat meterial
keuangan kemungkinan besar akan (disclaimer) atau
terpengaruhi pendapat tidak
wajar (adverse).

Kondisi yang memengaruhi evaluasi materialitas


 Keputusan Materialitas-Kondisi Non PSAK atau Standar yang Berlaku (melibatkan
kegagalan mengikuti Standar yang Berlaku )
 Keputusan Materialitas-Kondisi Pembatasan Ruang Lingkup Audit
Pada umumnya, evaluasi pada materialitas salah saji yang potensial akibat adanya
pembatasan ruang lingkup lebih sulit dibandingkan yang diakibatkan oleh kegagalan
mengikuti standar atau kriteria yang berlaku umum. Salah saji akibat kegagalan
mengikuti standar dapat diketahui, sedangkan adanya pembatasan ruang lingkup
biasanya harus diukur secara subjektif dalam pengertian salah saji potensial.

F. Pembahasan tentang Kondisi yang Memerlukan Penyimpangan


1. Ruang Lingkup Auditor Dibatasi
Kategori utama pembatasan ruang lingkup audit:
 Pembatasan yang disebabkan oleh klien
Auditor harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa manajemen berusaha
mencegah ditemukannya informasi yang salah saji biasanya berkaitan dengan
observasi fisik persediaan dan konfirmasi piutang usaha. Alasan klien membatasi
ini yakni untuk mengurangi fee audit dan menghindari konflik dengan pelanggan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 305
Audit Keuangan Sektor Komersial

apabila missal jumlah piutang usaha yang dikonfirmasi jumlahnya berbeda. Dalam
kasus ini, standar auditing menyarankan menolak memberikan pendapat apabila
materialitasnya diragukan.
 Pembatasan yang disebabkan oleh kondisi-kondisi yang berada di luar kendali klien
dan auditor
Kasus yang paling umum terjadi adalah penugasan yang disepakati setelah tanggal
neraca klien dan mamsih memungkin pendapat wajar dengan pengecualian yang
diterbitkan.
2. Laporan Tidak Sesuai Standar yang Berlaku
Apabila dengan tidak mengikuti standar yang berlaku dapat menyesatkan pengguna
informasi laporan keuangan, auditor dapat memberi pendapat wajar dengan
pengucualian ataupun tidak wajar, tergatung tingkat materialitas salah saji. Namun, ada
kondisi dimana penyimpangan atas standar yang berlaku diperlukan apabila dengan
mengikuti standar yang berlaku justru dapat menyesatkan pengguna informasi laporan
keuangan sehingga auditor harus memberi penjelasan secara lengkap terkait
penyimpangan yang terjadi dalam paragraf tambahan.
3. Auditor Tidak Independen
Jika auditor tidak independen maka penolakan memberikan pendapat harus dilakukan
walaupun semua prosedur audit yang dianggap perlu dalam situasi tersebut telah
dilaksanakan.

G. Proses Pengambilan Keputusan Auditor untuk Laporan Audit


 Menentukan apakah terdapat kondisi yang memerlukan penyimpangan dari laporan
wajar tanpa pengecualian
 Memutuskan tingkat materialitas setiap kondisi
 Memutuskan jenis laporan uudit yang tepat bagi kondisi tertentu berdasarkan tingkat
materialitas
 Menuliskan laporan audit
Laporan audit untuk setiap kondisi yang memerlukan penyimpangan dari laporan wajar
tanpa pengecualian standar pada tingkat materialitas yang berbeda

Kondisi yang memerlukan laporan wajar Tingkat materialitas


tanpa pengecualian dengan modifikasi
Tidak Material Material
kata-kata atau paragraf penjelasan
Prinsip-prinsip akuntansi tidk diterapkan
secara konsisten Laporan wajar tanpa
Wajar tanpa
(jika auditor tidak sejalan dengan apropriasi pengecualian,
pengecualian
perubahan, kondisinya dianggap melanggar paragraf penjelasan
PSAK)
Laporan wajar tanpa
Keraguan yang substansial tentang Wajar tanpa
pengecualian,
kelangsungan hidup perusahaan pengecualian
paragraf penjelasan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 306
Audit Keuangan Sektor Komersial

Laporan wajar tanpa


Penyimpangan yang dibenarkan dari PSAK Wajar tanpa
pengecualian,
atau prinsip-prinsip akuntansi lainnya pengecualian
paragraf penjelasan
Laporan wajar tanpa
Wajar tanpa
Penekanan pada masalah lain pengecualian,
pengecualian
paragraf penjelasan
Laporan wajar tanpa
Wajar tanpa
Penggunaan auditor lain pengecualian,
pengecualian
modifikasi kata-kata

Tingkat Materialitas
Sangat
Material, Material,
Kondisi yang memerlukan
tetapi tidak sehingga
penyimpangan dari laporan Tidak
mempengaruhi kewajaran
wajar tanpa pengecualian Material
laporan keuangan secara
secara keseluruhan keseluruahn
diragukan

Paragraf tambahan Menolak


Ruang lingkup dibatasi oleh Wajar tanpa memberikan
dan pendapat wajar
klien atau kondisi lain pengecualian pendapat
dengan pengecualian
Laporan keuangan tidak Paragraf tambahan
Wajar tanpa Tidak wajar
disejikan sesuai PSAK atau dan pendapat wajar
pengecualian
standar yang berlaku dengan pengecualian
Menolak
Penyimpangan yang
Wajar tanpa memberikan
dibenarkan dari PSAK atau
pengecualian pendapat, tanpa
prinsip akuntansi lainnya
melihat materialitas

H. Akuntansi Internasional dan Standar Auditing


Meningkatnya globalisasi pasar modal dunia dan semakin luasnya operasi bisnis di beberapa
negara melahirkan kebutuhan untuk menetapkan satu standar akuntansi yang digunakan
seluruh negara di dunia (akuntansi internasional). Adapun standar akuntansi yang mulai
diterima di beberapa negara yakni IFRS sehingga ditetapkanlah sebagai standar
internasional. Selain itu, terkait dengan standar auditing, IAASB (International Auditing and
Assurance Standards Board) menerbitkan ISA (International Standards on Auditing). Jadi,
dalam menjalankan tugaskan auditor harus mengacu pada standar audit yang berlaku pada
negaranya dan ISA.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 307
Audit Keuangan Sektor Komersial

Bukti Audit

Bukti Audit

Keputusan Bukti Persuativitas Jenis-jenis Bukti Dokumentasi


Sifat Bukti
Audit Bukti Audit Audit

Dasar dari setiap audit adalah bukti yang dikumpulkan dan dievaluasi oleh auditor. Auditor harus
memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengumpulkan bukti audit yang tepat dan
mencukupi dalam setiap audit untuk memenuhi standar profesi.

A. Sifat Bukti
Bukti audit adalah setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah
informasi yang diaudit telah dinyatakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Bukti audit
mencakup informasi yang sangat persuasif dan kurang persuasif. Bukan hanya auditor yang
menggunakan bukti tersebut bahkan ilmuan, pengacara, dan ahli sejarah juga memerlukan
bukti.
Terdapat enam karakteristik kunci bukti, antara lain:
 Penggunaan bukti
 Sifat bukti yang digunakan
 Pihak yang mengevaluasi bukti
 Kepastian kesimpulan yang diperoleh dari bukti
 Sifat kesimpulan
 Konsekuensi umum dari kesimpulan yang salah dari bukti

B. Keputusan Bukti Audit


Keputusan penting yang dihadapi para auditor adalah menentukan jenis dan jumlah bukti
audit yang tepat. Terdapat empat keputusan mengenai bukti apa dan berapa banyak yang
harus dikumpulkan, antara lain:
1. Prosedur Audit
Prosedur audit adalah rincian instruksi yang menjelaskan bukti audit yang harus
diperoleh selama audit. Prosedur tersebut harus dirumuskan dalam istilah yang spesifik.
2. Ukuran Sampel
Setelah memilih prosedur audit, auditor dapat mengubah ukuran sampel dari hanya satu
hingga semua item dalam populasi yang sedang diuji. Ukuran sampel untuk setiap
prosedur tertentu mungkin akan berbeda antara satu audit dengan audit lainnya,
tergantung karakteristik pada klien.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 308
Audit Keuangan Sektor Komersial

3. Item yang akan dipilih


Setelah menentukan ukuran sampel untuk suatu prosedur audit, auditor harus
memutuskan item-item mana dalam populasi yang akan diuji.
4. Penetapan Waktu
Waktu pelaksanaan audit dapat bervariasi dari awal periode akuntansi hingga
berakhirnya periode akuntansi itu. Keputusan penetapan waktu audit sebagian
dipengaruhi oleh kapan klien menginginkan audit itu diselesaikan.
Keempat hal diatas dapat juga disebut sebagai program audit, yaitu daftar prosedur audit
untuk bidang audit tertentu atau untuk keseluruhan audit.
C. Persuativitas Bukti
Dua penentu persuasivitas bukti audit:
1. Ketepatan bukti (appropriateness of evidence)
Merupakan ukuran mutu bukti, yang berarti relevansi dan reliabilitasnya memenuhi
tujuan audit untuk kelas transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang berkaitan.
Relevansi Bukti
Bukti audit harus berkaitan atau relevan dengan tujuan audit yang akan diuji oleh auditor
sebelum bukti tersebut dianggap tepat. Relevansi hanya dapat dipertimbangkan dalam
tujuan audit khusus karena bukti audit mungkin relevan untuk satu tujuan audit, tetapi
tidak relevan untuk tujuan audit lainnya.
Reliabilitas bukti (reliability of evidence) mengacu kepada tingkat dimana bukti
tersebut dianggap dan dapat dipercaya atau layak dipercaya. Terdapat enam karakteristik
bukti yang dapat diandalkan, yaitu :
 Independensi penyedia bukti
 Efektivitas pengendalian internal klien
 Pengetahuan langsung auditor
 Kualifikasi individu yang menyediakan informasi
 Tingkat objektivitas
 Ketepatan waktu
2. Kecukupan
Kuantitas bukti yang diperoleh akan menentukan kecukupannya. Kecukupan bukti
(sufficiency of evidence) diukur terutama oleh ukuran sampel yang dipilih auditor.
Beberapa faktor akan menentukan ketepatan ukuran sampel dalam audit. Dua faktor
yang sangat penting adalah ekspektasi auditor atas salah saji dan keefektifan
pengendalian internal klien.
Dampak Gabungan
Persuasivitas bukti hanya dapat dievaluasi setelah mempertimbangkan kombinasi antara
ketepatan dan kecukupan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan dan
kecukupan tersebut. Hal ini disebut dampak gabungan.
Persuativitas dan Biaya
Dalam membuat keputusan tentang bukti pada audit tertentu, baik persuasivitas maupun
biaya harus dipertimbangkan. Tujuan auditor adalah memperoleh sejumlah bukti audit
yang tepat dan mencukupi dengan total biaya meminimal mungkin. Namun, biaya bukan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 309
Audit Keuangan Sektor Komersial

alasan yang tepat untuk menghilangkan suatu prosedur yang diperlukan atau untuk
mengumpulkan sampel yang memadai.
D. Jenis-jenis Bukti Audit
Dalam memutuskan prosedur audit yang akan digunakan, auditor dapat memilihnya dari 8
kategori bukti yang luas, yang juga disebut sebagai jenis-jenis bukti, yaitu:
1. Pemeriksaan fisik (physical examination)
Inspeksi atau perhitungan yang dilakukan auditor atas aktiva berwujud. Jenis bukti ini
paling sering berkaitan dengan persediaan dan kas, tetapi juga dapat diterapkan pada
verifikasi sekuritas, wesel tagih, dan aktiva tetap berwujud.
2. Konfirmasi (confirmation)
Menggambarkan penerimaan respon tertulis atau lisan dari pihak ketiga yang
independen yang memverifikasi keakuratan informasi yang diajukan oleh auditor.
3. Dokumentasi (documentation)
Inspeksi oleh auditor atas dokumen dan catatan klien untuk mendukung informasi yang
tersaji, atau seharusnya tersaji, dalam laporan keuangan.
4. Prosedur analitis (analytical procedures)
Menggunakan perbandingan dan hubungan untuk menilai apakah saldo akun atau data
lainnya tampak wajar dibandingkan dengan harapan auditor. Prosedur analitis yang
digunakan untuk tujuan yang berbeda pada suatu audit biasanya dilakukan dengan
memahami industry dan bisnis klien, menilai kemampuan entitas untuk terus going
concern, menunjukkan adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan, dan
mengurangi pengujian audit yang terinci.
5. Tanya jawab (inquiry)
Upaya untuk memperoleh informasi secara lisan maupun tertulis dari klien sebagai
respon atas pertanyaan yang diajukan auditor.
6. Rekalkulasi (recalculation)
Melibatkan pengecekan ulang atas sampel kalkulasi yang dilakukan oleh
klien.pengecekan ulang kalkulasi klien ini terdiri dari pengujian atas keakuratan
perhitungan klien dan mencakup prosedur-prosedur.
7. Pelaksanaan ulang (reperformance)
Pengujian independen yang dilakukan auditor atas prosedur atau pengendalian akuntansi
klien.
8. Observasi (observation)
Penggunaan indera untuk menilai aktivitas klien.
Ketepatan dari jenis bukti di atas sangat tergantung pada:
 Keefektifan pengendalian internal klien
 Satu bukti mungkin dapat lebih diandalkan dari bukti lainnya, namun bisa juga dua
bukti yang sama sekali berbeda dapat sama-sama diandalkan
 Jenis bukti yang spesifik jarang mencukupi untuk memberikan bukti audit yang tepat.
Sementara itu dilihat dari biaya jenis-jenis bukti, terdapat dua jenis bukti audit yang paling
mahal yaitu pemeriksaan fisik dan konfirmasi. Sementara itu dokumentasi, prosedur analitis,
dan pelaksanaan ulang tidak begitu mahal. Yang paling murah adalah observasi, tanya
jawab, dan rekalkulasi.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 310
Audit Keuangan Sektor Komersial

Secara keseluruhan, untuk memperoleh bukti persuasif dengan biaya yang minimum, auditor
harus memutuskan:
 Prosedur audit apa yang akan digunakan
 Berapa ukuran sampel yang tepat untuk setiap prosedur
 Item-item mana dari populasi yang harus dimasukkan dalam sampel
 Kapan melaksanakan setiap prosedur
E. Dokumentasi Audit
Dokumentasi audit adalah catatan utama tentang prosedur yang diterapkan, bukti yang
diperoleh, dan kesimpulan yang dicapai auditor dalam melaksanakan penugasan. Tujuannya
secara keseluruhan adalah untuk membantu auditor dalam memberikan kepastian yang layak
bahwa audit yang memadai telah dilakukan sesuai dengan standar audit. Secara lebih
khusus, dokumentasi audit, yang berkaitan dengan audit tahun berjalan, memberikan:
1. Dasar bagi perencanaan audit
2. Catatan bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian
3. Data untuk menentukan jenis laporan audit yang tepat
4. Dasar bagi review oleh supervisor dan partner
Dokumentasi audit yang disiapkan selama penugasan, termasuk skedul yang disiapkan oleh
klien untuk auditor adalah properti auditor. Dokumentasi audit dapat diberikan kepada
seseorang hanya dengan seizin klien. Hal ini untuk membina hubungan rahasia dengan
klien. Selain itu, dokumen audit juga harus dijaga dan disimpan oleh auditor.
File permanen (permanent file)
Berisi data yang bersifat historis atau berlanjut yang bersangkutan dengan audit saat ini. File
permanen umumnya meliputi hal-hal berikut :
1. Kutipan atau salinan dari dokumen perusahaan yang penting artinya seperti akta
pendirian, anggaran rumah tangga, perjanjian obligasi, dan kontrak.
2. Analisis akun tahun-tahun sebelumnya yang penting artinya bagi auditor.
3. Informasi yang berhubungan dengan pemahaman atas pengendalian internal dan
penilaian risiko pengendalian.
4. Hasil prosedur analitis dari audit tahun sebelumnya.
File tahun berjalan (current file)
Mencakup semua dokumentasi audit yang dapat diterapkan pada tahun yang diaudit. Jenis
informasi yang sering tercakup dalam arsip tahun berjalan :
1. Program audit
Program audit biasanya dicatat dalam file terpisah untuk memperbaiki koordinasi dan
integrasi semua bagian audit.
2. Informasi umum
Beberapa file audit mencakup informasi periode berjalan yang bersifat umum, bukannya
bukti yang dirancang untuk mendukung jumlah laporan keuangan tertentu.
3. Neraca saldo berjalan
Sedini mungkin, setelah tanggal neraca, auditor harus memperoleh atau menyiapkan
daftar akun buku besar umum dan saldo akhir tahunnya. Skedul ini disebut neraca saldo
berjalan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 311
Audit Keuangan Sektor Komersial

4. Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi


Hanya ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi tersebut yang mempengaruhi secara
signifikan kewajaran penyajian laporan keuangan yang harus dicatat.
5. Skedul pendukung
Bagian terbesar dari dokumentasi audit meliputi skedul pendukung terinci yang
disiapkan oleh klien atau auditor untuk mendukung jumlah yang spesifik pada laporan
keuangan. Jenis utama skedul pendukung adalah sebagai berikut:
a. Analisis
b. Neraca saldo atau daftar
c. Rekonsiliasi jumlah
d. Pengujian kelayakan
e. Ikhtisar prosedur
f. Pemeriksaan dokumen pendukung
g. Informasional
h. Dokumentasi dari luar
Walaupun rancangannya bergantung pada tujuan yang ingin dicapai, dokumentasi audit
harus memiliki karakteristik tertentu, yaitu :
 Setiap file audit harus diidentifikasi secara wajar dengan informasi
 Dokumentasi audit harus memiliki indeks dan referensi silang
 Dokumentasi audit yang lengkap harus dengan jelas menunjukan pekerjaan audit yang
dilakukan
 Dokumentasi audit harus meliputi informasi yang cukup untuk memenuhi tujuan yang
dirancang
 Kesimpulan yang dicapai mengenai segmen audit yang dipertimbangkan harus
dinyatakan dengan jelas
Selain dalam bentuk hardcopy, bukti dan dokumentasi audit juga dapat dalam bentuk
softcopy atau dengan bantuan mesin elektronik. Hal ini juga harus dipertimbangkan para
auditor, karena tentu ada kelebihan dan kekurangannya.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 312
Audit Keuangan Sektor Komersial

Materialitas dan Risiko

Standar auditing yang berlaku umum mengharuskan auditor merencanakan dan melaksanakan audit
untuk memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah
saji yang material.

1. Frasa memperoleh kepastian yang layak


Auditor tidak menjamin kewajaran penyajian laporan keuangan (tetap ada risiko meskipun
auditor mengeluarkan opini (WTP).
2. Frasa bebas dari saah saji yang material
Tanggung jawab auditor terbatas pada informasi keuangan yang material saja.

Menurut FASB, materialitas itu dapat diartikan sebagai besarnya penghapusan atau salah saji
informasi akuntansi yang dengan memperhitungkan situasinya menyebabkan pertimbangan
seseorang yang bijaksana yang mengandalkan informasi tersebut mungkin akan berubah atau
terpengaruh oleh penghapuusan atau salah saji tersebut.

Langkah-langkah dala menerapkan materialitas:

1. Menetapkan materialitas untuk laporan keuagan secara keseluruhan


Biasa disebut sebagai pertimbangan pendahuluan tentang materialitas yang bias saja berubah
selama penugasan. Hal ini dilakukan untuk membantu merencanakan pengumpulan bukti
yang tepat, semakin rendah nilai uang pertimbangan pendauluan ini, semakin banyak bukti
audit yang dibutuhkan. Jika pertimbangan pendahuluan tentang materialitas mengalami
perubahan maka disebut sebagai pertimbangan materialitas yang direvisi (biasanya direvisi
saat laporan keuangan tahun berjalan tersedia, karena pertimbangan pendahuluan tentang
materialitas ini ditetapkan diawal).
Berikut ini beberapa factor yang akan mempengaruhi pertimbangan pendahuluan auditor:
 Materialitas adalah konsep yang bersifat relative ketimbang absolut
Salah saji bisa saja material untuk perusahaan tertentu dan bisa saja tidak material
untuk yang lain.
 Tolak ukur yang diperlukan untuk mengevaluasi materialitas
Contoh, laba bersih sering kali dijadikan sebagai tolak ukur utama dalam
menentukan tingkat material bagi perusahaan yang berorientasi laba
 Faktor-faktor kualitatif yang juga mempengaruhi materialitas
- Jumlah yang melibatkan kecurangan dianggap lebih penting ketimbang
kesalahan yang tidak disengaja
- Salah saji yang sebenarnya kecil bisa menjadi material jika ada konsekuensi yang
mungkin timbul dari kewajiban kontraktual.
- Salah saji yang sebenarnya tidak material bisa saja menjadi material jika
mempengaruhi trend laba.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 313
Audit Keuangan Sektor Komersial

Standar akuntansi menyediakan pedoman yang hanya dimaksudkan untuk membantu agar
memahai dengan lebih baik konsep materialitas yang diterapkan dalam praktek.

2. Menentukan materialitas kinerja


Materialitas kinerja lebih kecil dari materialitas untuk laporan keuagan secara keseluruhan,
hal ini dilakukan untuk membantu auditor mengumpulkan bukti per segmen yang tepat yang
harus dikumpulkan. Materialitas kinerja memiliki nilai yang berbeda dalam tiap segmen
agar semua dapat teridentifikasi secar tepat, hal ini bervariasi mulai dari kelas transaksi,
saldo akun, atau focus pada pengungkapan.
 3 kesulitan utama auditor dalam mengalokasikan materialitas pada akun-akun neraca:
a) Auditor memperkirakan akun-akun tertentu mengandung lebih banyak salah saji
dibandingkan akun-akun lainnya
b) Baik lebih saji maupun kurang saji harus dipertimbangkan
c) Biaa audit relative mempengaruhi pengalokasian ini
 2 alasan bagi persyaratan yang memperbolehkan penjumlahan materialitas melebihi
materiaitas secara keseluruhan:
a) Tidak mungkin bahwa semua akun mengandung salah saji sebesar jumla
matearialitas kinerja
b) Beberapa akun mungkin saja dilebihsajikan, sementara akun-akun lainnya
kurang saji

3. Mengestimasi total salah saji dalam segmen


Salah saji yang ditemukan dalam suatu akun terbagi menjadi 2 jenis:
a) Salah saji yang diketahui
Salah saji dalam akun yang jumlahnya dapat ditentukan oleh auditor.
b) Salah saji yang mungkin
- Berasal dari perbedaan antara pertimbangan manajemen
- Berasal dari auditor tentang estimasi saldo akun

Untuk menghitung salah saji yang mungkin, auditor membuat proyeksi langsung terhadap
salah saji yang diketahui dari sampel populasi, dan menambahkan estimasi dari kesalahan
sampling.

4. Mengestimasi salah saji gabungan


5. Membandingkan estimasi salah saji gabungan dengan pertimbangan pendahuluan atau yang
direvisi tentang materialitas

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 314
Audit Keuangan Sektor Komersial

Perencanaan Audit dan Audit Program

Strategi Audit dan Program Audit


Secara Keseluruhan

Memilih Jenis Dampak Teknologi Perencanaan


Jenis Pengujian Bauran Bukti
Pengujian Informasi Program Audit

A. Jenis Pengujian

Prosedur Penilaian Pengujian Pengendalian


Risiko

Jenis Pengujian Prosedur Audit Lebih Pengujian Substantif


Lanjut atas Transaksi
(futher audit
procedures) Prosedur Analitis

Pengujian Rincian Saldo

1. Prosedur Penilaian Risiko


Prosedur penilaian risiko dilaksanakan untuk menilai risiko salah saji material dalam
laporan keuangan, yang merupakan gabungan dari risiko inheren dan risiko
pengendalian. Standar auditing mengharuskan auditor memahami entitas yang diaudit,
lingkungan dan pengendalian internalnya agar mempermudah penilaian risiko.
Lima jenis prosedur audit yang berhubungan dengan pemahaman auditor akan
pengendalian internal:
 Memperbarui dan mengevaluasi pengalaman auditor yang sebelumnya auditor
dengan entitas itu
 Meminta keterangan dari personil klien
 Membaca manual sistem dan kebijakan klien
 Menguji dokumen dan arsip
 Mengamati aktivitas dan operasional entitas
2. Prosedur Audit Lebih Lanjut (Futher Audit Procedures)
a. Pengujian Pengendalian (Test of Controls/TOC)
Prosedur yang digunakan untuk memperoleh bukti dari resiko pengendalian dan
diilakukan untuk menentukan kepantasan dari rancangan serta efektivitas
operasional pengendalian internal yang spesifik.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 315
Audit Keuangan Sektor Komersial

Pengujian pengendalian mencakup jenis-jenis bukti berikut.


 Meminta keterangan dari personil klien yang sesuai
 Menguji dokumen, arsip dan laporan
 Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian
 Melaksanakan kembali prosedur klien
Bukti tambahan yang diperlukan untuk pengendalian tergantung pada hal berikut.
 Luas bukti yang diperoleh dalam memahami pengendalian internal
 Pengurangan risiko pengendalian yang direncanakan
b. Pengujian Substantif dari Transaksi (Substantive Test Of Transaction/STOT)
Prosedur substantif adalah prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji
dolar (salah saji moneter) yang secara langsung mempengaruhi ketepatan dari saldo
laporan keuangan. Pengujian substantif atas transaksi digunakan untuk
menentukan apakah keenam sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi telah
dipenuhi untuk setiap kelas transaksi.
c. Prosedur Analitis (Analytical Procedures/AP)
Prosedur dengan melakukan perbandingan dari jumlah tercatat dengan harapan
yang dikembangkan oleh auditor selama tahap perencanaan dan penyelesaian audit.
Tujuan prosedur analitis dalam mengaudit saldo akun:
 Menunjukkan kehadiran kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
 Mengurangi ujian rincian saldo
d. Pengujian Rincian Saldo (Test of Details of Balances/TDB)
Pengujian ini berfokus pada saldo buku besar akhir, baik akun neraca saldo dan
maupun akun laporan laba rugi, bersifat penting karena bukti-buktinya berasal dari
sumber yang independen dan dianggap dapat dipercaya. Misalnya, konfirmasi saldo
pelanggan menyangkut piutang usaha dan pemeriksaan laporan vendor tentang
utang usaha.

B. Memilih Jenis Pengujian untuk Dilaksanakan


Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pilihan auditor atas jenis pengujian yang akan
dipilih
1. Ketersediaan Jenis Bukti untuk Prosedur Audit Selanjutnya
 Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman dari pengendalian internal dan
pengujian pengendalian hanya melibatkan pengamatan, dokumentasi, pemeriksaan
dan pencapaian kembali
 Ujian substantif hanya melibatkan tiga jenis bukti : dokumentasi, pemeriksaan dan
pencapaian kembali
 Pemeriksaan atas klien dibuat dengan tiap jenis perjanjian
 Dokumentasi dan pencapaian kembali digunakan untk tiap jenis ujian kecuali
prosedur analitis

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 316
Audit Keuangan Sektor Komersial

2. Biaya Relatif dari Setiap Pengujian


Jenis pengujian sesuai dengan tingkatan biaya:
a) Prosedur analitis
b) Prosedur penilaian risiko, termasuk ntuk prosedur untuk memahami pengendalian
internal
c) Pengujian pengendalian
d) Pengujian substantif atas transaksi
e) Pengujian rincian saldo
3. Hubungan antara Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif
Untuk memhami hubungannya, mari cermati perbedaan berikut. Pengecualian dalam
pengujian pengendalian (deviasi pengujian pengendalian) hanya mengindikasikan
kemungkinan salah saji yang mempengaruhi nilai dolar laporan keuangan, sedangkan
pengecualian dalam pengujian substantif atas transaksi atau boengujian rincian saldo
merupakan salah saji laporan keuangan.
4. Hubungan antara Prosedur Analitis dan Pengujian Substantif
 Prosedur analitis hanya menyediakan indikasi dari kemungkinan salah saji yang
mempengaruhi nilai mata uang dalam laporan keuangan.
 Jika fluktuasi prosedur analitis tidak biasa dikenali pengujian substantif atas
transaksi atau pengujian rincian saldo tanpa harus menyediakan bukti langsung
tentang salah saji material tersebut.
 Jika auditor melaksanakan prosedur analitis dan percaya bahwa kemungkinan salah
saji material adalah kecil maka pengujian substantif lainnya dapat dikurangi
5. Tradeoff antara Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif
Pengujian substantif atas transaksi lebih mahal dibanding pengujian pengendalian.Jika
pengujian pengendalian mendukung penilaian risiko pengendalian, risiko deteksi yang
direncanakan dalam model risiko audit akan meningkat, sehingga risiko substantif dapat
dikurangi.
6. Dampak Teknologi Informasi terhadap Pengujian Audit
 Standar auditing mengakui bahwa jika ada sebagian besar bukti audit dalam format
elektronik, tidak praktis untuk mengurangi resiko pendeteksian dengan hanya
melakukan ujian substantif. Dalam hal ini, auditor perlu melaksanakan pengujian
pengendalian untuk mendukung penilaian resiko pengendalian menjadi di bawah
maksimum bagi asersi laporan keuangan yang terpengaruh.
 Namun, karena konsistensi yang melekat dalam pemrosesan teknologi informasi auditor
mungkin dapat mengurangi luas pengujian atas pengendalian yang terotomatisasi.
Selain itu, dapat mengurangi tingkat uji coba pengendalian yang otomatis
 Dalam banyak kasus, pengujian pengendalian terotomatisasi dapat dilaksanakan oleh
spesialis audit teknologi informasi. Ketika menguji pengendalian manual yang
mengandalkan pada laporan yang dihasilkan teknologi informasi, auditor harus
mempertimbangkan baik efektifitas review manajemen maupun pengendalian atas
keakuratan informasi dalam laporan yang bersangkutan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 317
Audit Keuangan Sektor Komersial

7. Bauran Bukti (Evidence Mix)

Untuk mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi sebagai respon terhadap risiko yang
diidentifikasikan melalui prosedur penilaian resiko, auditor menggunakan kombinasi dari
empat jenis pengendalian internal, kombinasi tersebut sering disebut dengan bauran bukti,
yang digambarkan pada gambar berikut.
Dalam setiap kasus audit, kita harus dapat menentukan uraian tentang klien dari bauran
bukti pada gambar di atas.
a. Analisa Audit 1
Klien perusahaan besar dengan pengendalian internal yang canggih dan resiko inheren
yang rendah
 Auditor melakukan pengujian pengendalian yang ekstensif
 Auditor sangat percaya kepada pengendalian internal klien untuk mengurangi
pengujian substantif
 Pengujian substantif transaksi dan ujian rincian saldo  diperkecil
 Pengujian pengendalian dan prosedur analitis  relatif murah
b. Analisa Audit 2
Perusahaan berukuran sedang, banyak pengandalian dan beberapa resiko inheren
 Auditor memutuskan untuk melakukan semua jumlah pengujian menengah, kecuali
prosedur analitis yang akan dilaksanakan secara ekstensif
 Pengujian ekstensif dilaksanakan jika ada aresiko inheren
c. Analisa Audit 3
Perusahaan berukuran sedang tetapi mempunyai sedikit pengendalian efektif dan resiko
inheren yang besar

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 318
Audit Keuangan Sektor Komersial

 Tidak ada pengujian pengendalian yang dilakukan


 Ditekankan kepada ujian rincian saldo dan ujian substantif transaksi, juga beberapa
prosedur analitis
 Prosedur analitis dilakukan untuk mengurangi pengujian substantif
 Biaya audit relatif tinggi karena jumlah pengujian substantif yang rinci
d. Analisa Audit 4
Auditor menemukan penyimpangan pengujian pengendalian ekstensif san salah saji
yang penting selagi melakukan pengujian substantif transaksi dan prosedur analitis
 Pengendalian internal tidak efektif
 Pengujian ekstensif dan rincian saldo dilakukan untuk mengganti kerugian hasil
yang tidak dapat diterima dari pengujian yang lain
8. Perancangan Program Audit
Auditor merancang program audit atau memodifikasi dengan program yang telah ada agar
memenuhi tujuan audit. Namun, hal tersebut juga harus mempertimbangkan materialitas,
bauran bukti, risiko inheren, risiko pengendalian, setiap risiko kecurangan yang
diidentifikasi, dan kebutuhan audit yang terintegrasi bagi sebuah perusahaan publik.
Program audit kebanyakan juga dirancang dalam tiga bagian tambahan, antara lain:
a. Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi
 Mencakup bagian deskriptif yang mendokumentasikan pemahaman atas
pengendalian internal yang diperoleh selama pelaksanaan prosedur penilaian risiko
 Auditor menggunakan informasi ini untuk mengembangkan program audit
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif
atas Transaksi
1) Memahami pengendalian internal
2) Menilai risiko pengendalian yang direncanakan
3) Menentukan luas pengujian pengendalian
4) Merancang pengujian pengendalian dan oengujian substantif atas transaksi untuk
memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi (prosedur audit, ukuran
sampel, item yang dipilih, dan penetapan waktu)
Prosedur Audit
Pendekatan 4 langkah berikut yang dilakukan ketika auditor merencanakan untuk
mengurangi resiko pengendalian yang diperkirakan
a) Menggunakan sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi kepada kelas
transaksi yang diuji
b) Mengidentifikasikan pengendalian kunci yang harus mengurangi resiko
pengendalian untuk masing-masing sasaran audit yang terkait dengan transaksi
c) Untuk semua pengandalian internal yang digunakan untuk mengurangi penilaian
awal dari resiko pengendalian dibawah maksimum (pengendalian kunci),
mengembangkan pengujian pengendalian yang sesuai

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 319
Audit Keuangan Sektor Komersial

d) Untuk potensi jenis salah saji yang berhubungan masing-masing sasaran audit yang
terkait dengan transaksi
b. Prosedur Analitis Substantif
Prosedur analitis relatif murah dan dilakukan pada tiga tahap audit berbeda, antara lain:
 Dalam tahap perencanaan, digunakan untuk membantu auditor memahami bisnis
klien dan menentukan bukti lain yang diperlukan untuk memenuhi resiko audit
yang bisa diterima
 Dilaksanakan selama audit, terutama selama pengujian substantif
 Mendekati akhir audit sebagai ujian akhir kewajaran
c. Pengujian Rincian Saldo
Metodologi untuk Merancang Pengujian Rincian Saldo-piutang usaha
 Mengidentifkasikan risiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang usaha
 Menetapkan salah saji yang dapat ditolerir dan menilai resiko inheren untuk piutang
usaha
 Menilai resiko kendali untuk siklus penjualan dan penagihan
 Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian susbtantif
atas transaksi untk siklus penjualan dan penagihan
 Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo piutang usaha
 Merancang pengujian rincian saldo piutang dagang untuk memenuhi sasaran audit
yang terkait dengan saldo (prosedur audit, ukuran sampel, item yang dipilih, dan
penetapan waktu)
Tingkatan Pemisahan dari Aktivitas Perencanaan
Tingkat pemisahan: keseluruhan audit hingga sasaran hasil audit yang terkait dengan
saldo untuk masing-masing akun.
Program Audit Ilustrastif sebelumnya
Program audit perlu dikembangkan setelah mempertimbangkan semua faktor yang
mempengaruhi pengujian rincian saldo dan didasarkan pada asumsi tentang:
 Resiko Inheren
 Resiko Pengendalian
 Hasil dari pengujian pengendalian
 Pengujian Substantif atas transaksi
 Prosedur analitis
Hubungan Sasaran Audit yang terkait dengan transaksi dan Sasaran Audit yang
Terkait dengan Saldo
Ketika semua sasaran audit yang terkait dengan transaksi telah dipenuhi, auditor masih
menggunakan pengujian substantif dari saldo untuk sasaran audit yang terkait dengan
saldo berikut:
 Nilai yang dapat dicapai
 Hak dan kewajiban
 Presentasi
 Penyingkapan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 320
Audit Keuangan Sektor Komersial

RINGKASAN PROSES AUDIT


Empat fase untuk proses audit:
 Fase I : Merencanakan dan Merancang suatu Pendekatan Audit
 Fase II : Melakukan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi
 Fase III : Melakukan Prosedur Analitis dan Pengujian Rincian Saldo
 Fase IV : Menyelesaikan/Melengkapi Audit dan Mengeluarkan Laporan Audit
Fase ini mempunyai beberapa bagian, antara lain:
- Tinjauan ulang untuk Kewajiban Bersyarat
- Tinjauan ulang untuk Peristiwa Kemudian
- Mengakumulasikan Bukti Akhir
- Mengeluarkan Laporan Audit
- Berkomunikasi dengan Komite Audit dan Manajemen

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan Piutang Usaha


Audit Siklus Penerimaan Kas dan Piutang Usaha

A. Akun dan Kelas Transaksi Dalam Siklus Penjualan Serta Penagihan


Tujuan dari audit atas siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi apakah
saldo akun yang terpengaruh dalam siklus ini telah disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi. Lima golongan transaksi yang terdapat dalam siklus penjualan dan
penagihan, yaitu:
1) Penjualan (tunai dan kredit)
2) Penerimaan kas
3) Retur dan pengurangan penjualan
4) Penghapusan piutang yang tidak tertagih
5) Memperkirakan piutang tak tertagih
Fungsi Bisnis Dalam Siklus Dan Dokumen Serta Catatan Terkait
Pengelompokkan transaksi, Fungsi Bisnis, serta Catatan dan Dokumen Terkait
PENGELOMPOKAN
FUNGSI BISNIS CATATAN DAN DOKUMEN
TRANSAKSI

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 321
Audit Keuangan Sektor Komersial

a) Pesanan pelanggan
b) Pesanan penjualan
1. Memproses pesanan c) Dokumen pengiriman
pelanggan d) Faktur penjualan
Penjualan 2. Pemberian kredit e) File transaksi penjualan
3. Pengiriman barang f) Jurnal atau daftar penjualan
4. Tagihan kepada pelanggan g) File piutang usaha induk
dan mencatat penjualan h) Neraca saldo piutang usaha
i) Laporan bulanan
a) Remittance advice
Memproses dan mencatat b) Prelisting penerimaan kas
Penerimaan Kas
penerimaan kas c) File transaksi penerimaan kas
d) Daftar atau jurnal penerimaan kas
Pemrosesan dan pencatatan a) Memo kredit
Retur dan pengurangan
retur dan pengurangan b) Jurnal retur dan pengurangan
penjualan
penjualan penjualan
a) Formulir otorisasi rekening yang tak
Penghapusan piutang Menghapus piutang tak
tertagih
tak tertagih tertagih
b) Jurnal umum
Beban piutang tak Penyediaan piutang tak
Jurnal umum
tertagih tertagih

B. Metodologi
Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif atas Transaksi Penjualan
1. Memahami Pengendalian Internal dengan menggunakan salah satu pendekatan umum
untuk penjualan, mempelajari bagan arus klien, menyiapkan kuisioner tentang
pengendalian internal dan melaksanakan pengujian penjualan walktrough.
2. Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan dengan memahami pengendalian
internal auditor dapat menilai risiko pengendalian. Terdapat 4 langkah penting dalam
penilaian ini, yaitu:
a. Membuat kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian. Enam tujuan audit terkait
transaksi akan menyediakan kerangka kerja ini
b. Mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan kelemahannya (defisiensi) bagi
penjualan
c. Mengaitkan pengendalian kunci dan kelemahannya tersebut dengan tujuan audit
terkait transaksi (keberadaan, kelengkapan, keakuratan, klasifikasi, timing, posting dan
ikhtisar)
d. Menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi pengendalian
dan kelemahannya bagi setiap tujuan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 322
Audit Keuangan Sektor Komersial

3. Menentukan Luas Pengujian Pengendalian untuk audit perusahaan auditor harus


melaksanakan pengujian yang ekstensif atas pengendalian kunci dan mengevaluasi
dampak kelemahannya terhadap laporan auditor mengenai pengendalian internal atas
pelaporan keuangan. Luas pengujian pengendalian dalam perusahaan nonpublic
tergantung pada efektivitas pengendalian dan sejauh mana auditor yakin bahwa pengujian
itu dapat diandalkan untuk mengurangi risiko pengendalian.
4. Merancang Pengujian Pengendalian untuk Penjualan untuk setiap pengendalian
kunci, satu atau lebih pengujian pengendalian harus dirancang untuk memverifikasi
efektivitasnya. Dalam sebagian besar audit relatif mudah menentukan sifat pengujian
pengendalian dari sifat pengendalian tersebut.
5. Merancang Pengujian Substantif atas Transaksi Penjualan bertujuan agar penjualan
sesuai dengan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi sebagai berikut:
a. Keberadaan (existency)
b. Kelengkapan (completeness)
c. Keakuratan (accuracy)
d. Klasifikasi (classification)
e. Waktu (timing)
f. Posting dan ikhtisar
Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian Dan Pengujian
Substansif Atas Transaksi Penerimaan Kas
Berdasarkan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, auditor mengikuti proses berikut:
 Menentukan pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit
 Merancang pengujian pengendalian bagi setiap pengendalian yang digunakan untuk
mendukung pengurangan risiko pengendalian
 Merancang pengujian substantif atas transaksi untuk menguji salah saji moneter bagi
setiap tujuan
Bagian penting dari tanggung jawab auditor ketika mengaudit penerimaan kas adalah
mengidentifikasikan defisiensi pengendalian internal yang meningkatkan kemungkinan
terjadinya kecurangan, dapat dilakukan dengan cara berikut.
 Menentukan apakah kas yang telah diterima telah dicatat
 Menguji bukti penerimaan kas (proof of cash receipts)
 Dalam pengujian ini, total penerimaan kas yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas
selama suatu periode tertentu, direkonsiliasi dengan deposito atau setoran aktual yang
dilakukan ke bank selama perioede yang sama.
 Pengujian untuk mengungkapkan lapping piutang usaha (lapping of account
receivable), yang merupakan penundaan ayat jurnal penagihan piutang usaha untuk
menutupi kekurangan kas yang ada. Penggelapan ini dapat dicegah dengan mudah
melalui pemisahan tugas dan kebijakan cuti wajib bagi karyawan yang menangani kas
sekaligus memasukkan penerimaan kas ke dalam sistem.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 323
Audit Keuangan Sektor Komersial

Metodologi Untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo


1. Mengidentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang usaha
2. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi (setting tolerable misstatement).dan menilai
resiko inheren untuk piutang usaha
3. Menilai resiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penagihan
Auditor terutama harus memperhatikan tiga aspek pengendalian internal:
a. Pengendalian yang mencegah atau mendeteksi penggelapan
b. Pengendalian terhadap pisah batas
c. Pengendalian yang terkait dengan penyisihan piutang tak tertagih
4. Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi untuk siklus penjualan dan penagihan
5. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk piutang usaha
Auditor juga harus mereview piutang usaha yang memiliki jumlah yang besar dan tidak
biasa, seperti saldo yang besar, piutan yang telah lama beredar, piutang dari perusahaan
afiliasi, pejabat, direktur, dan pihak lain yang terkait serta saldo kredit.
6. Merancang pengujian atas rincian saldo piutang usaha untuk memenuhi tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo. Pengujian atas rincian saldo yang tepat tergantung pada faktor-
faktor yang tercantum pada kertas kerja.
C. Audit Untuk Piutang Tak Tertagih
Beberapa pengawasan pada umumnya:
a. Persetujuan kredit oleh orang yang bertanggungjawab.
b. Persiapan secara periodik pemeriksaan ulang umur saldo rekening piutang dan tindak
lanjutnya oleh manajemen yang bertanggungjawab.
c. Pengawasan untuk kebijakan penghapusan piutang ketika piutang itu tidak akan
dilakukan penagihan.
D. Merancang Pengujian atas Rincian Saldo
1. Piutang Usaha Ditambahkan dengan Benar dan Sama dengan File Induk serta Buku
Besar Umum
Sebagian besar pengujian piutang usaha dan penyisihan piutang tak tertagih didasarkan
pada aged trial balance menyangkut detail tie-in sebelum melakukan setiap pengujian
lainnya untuk memverifikasi bahwa populasi yang sedang diuji sesuai dengan buku
besar umum dan file induk piutang usaha.
2. Piutang Usaha yang Dicatat Memang Ada
Konfirmasi saldo pelanggan merupakan pengujian atas rincian saldo yang paling penting
untuk menentukan keberadaan atau eksistensi piutang usaha yang dicatat.
3. Piutang Usaha yang Ada Telah Dicantumkan
Sulit bagi auditor untuk menguji saldo akun yang dihilangkan dari aged trial balance
kecuali mengandalkan pada sifat menyeimbangkan sendiri file induk piutang usaha.
4. Piutang Usaha Sudah Akurat
Konfirmasi akun yang dipilih dari neraca saldo merupakan pengujian atas rincian saldo
yang paling umum bagi keakuratan piutang usaha. Jika pelanggan tidak merespons
permintaan konfirmasi, auditor akan memeriksa dokumen-dokumen pendukung dengan
cara yang sama seperti yang diuraikan untuk tujuan keberadaan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 324
Audit Keuangan Sektor Komersial

5. Piutang Usaha Diklasifikasikan dengan Benar


6. Pisah Batas Piutang Usaha Sudah Benar
- Memutuskan kriteria pisah batas yang tepat
- Mengevaluasi apakah klien memiliki prosedur yang memadai yang ditetapkan
untuk memastikan kelayakan pisah batas
- Menguji apakah pisah batas sudah benar
7. Piutang Usaha dinyatakan pada Nilai Realisasi
Nilai realisasi piutang usaha sama dengan piutang usaha kotor dikurangi piutang tak
tertagih.
8. Klien memiliki hak atas Piutang Usaha
9. Penyajian dan Pengungkapan Piutang Usaha
Konfirmasi piutang usaha
Tujuan utama konfirmasi piutang usaha adalah untuk memenuhi tujuan eksitensi,
keakuratan, serta pisah batas. Standar auditing mengharuskan konfirmasi piutang usaha
dalam situasi yang normal. Pengecualian terhadap konfirmasi :
1. Piutang usaha tidak material
2. Bukti yang tidak efektif
3. Gabungan resiko inheren dan resiko pengendalian rendah
Jenis-jenis konfirmasi
 Konfirmasi positif (positive confirmation)
 Formulir konfirmasi yang kosong (blank confirmation form)
 Konfirmasi faktur (invoice confirmation)
 Konfirmasi negatif (negative confirmation)
Menindaklanjuti nonrespons
Konfirmasi yang dikirim tetapi tidak dikembalikan oleh pelanggan tidak boleh dianggap
sebagai bukti yang signifikan.Jika pelanggan tidak juga mengembalikan konfirmasi perlu
dilakukan tindak lanjut dengan prosedur alternatif. Tujuan dari prosedur alternatif adalah
untuk menentukan dengan cara selain konfirmasi apakah piutang yang tidak dikonfirmasi itu
memang ada dan telah dinyatakan dengan benar pada tanggal konfirmasi.
Untuk setiap konfirmasi positif yang tidak dikembalikan, auditor dapat memeriksa
dkumentasi berikut untuk memverifikasi eksistensi dan keakuratan setiap transaksi yang
membentuk saldo akhir piutang usaha:
 Penerimaan Kas Selanjutnya
 Salinan Faktur Penjualan
 Dokumen Pengiriman
 Korespondensi dengan klien
 Pembayaran yang telah dilakukan
 Barang belum diterima
 Barang telah dikembalikan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 325
Audit Keuangan Sektor Komersial

Mengembangkan Pengujian Program Audit Yang Terinci


Pengembangan prosedur program audit untuk pengujian yang terinci dalam siklus penjualan
dan penagihan didasarkan pada pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi, serta prosedur analitis yang telah ditetapkan. Sebagai alat bantu untuk membantu
memutuskan luas pengujian atas rincian saldo yang direncanakan digunakan kertas kerja
perencanaan bukti, dengan memperhatikan:
 Salah saji yang dapat ditoleransi
 Resiko audit yang dapat diterima
 Resiko inheren
 Resiko pengendalian
 Hasil pengujian substantif atas transaksi
 Prosedur analitis
 Resiko deteksi yang direncanakan dan bukti audit yang direncanakan

E. Pengaruh Hasil Tes Pengawasan dan Tes Substantif Transaksi


 Bagian audit yang paling berpengaruh dari tes pengawasan dan tes substantif transaksi
untuk siklus penjualan dan penagihan adalah saldo pada rekening piutang, uang tunai,
beban penghapusan piutang dan penyisihan piutang ragu-ragu.
 Jika hasil tes tidak memuaskan, sebaiknya melakukan tes substantif tambahan untuk
kebenaran penjualan, retur penjualan dan pengurangan harga, penghapusan piutang dari
rekening yang belum tertagih, dan pemrosesan penerimaan tunai.
 Efek yang paling signifikan hasil tes pengawasan dan tes substantif transaksi dalam
penjualan dan siklus penagihan adalah konfirmasi untuk rekening piutang.
CONTOH SOAL
Soal 14-28
Berikut adalah prosedur audit yang umum untuk pengujian penjualan dan penerimaan kas:
1. Membandingkan kuantitas dan deskripsi item-item pada salinan faktur penjualan
dengan dokumen pengiriman terkait.
2. Menelusuri penerimaan kas yang dicatat dalam file induk piutang usaha kejurnal
penerimaan kas dan membandingkan nama pelanggan, tanggal, serta jumlah masing-
masing
3. Memeriksa salinan faktur penjualan untuk menunjukkan bahwa harga jual per unit telah
dibandingkan dengan daftar harga yang disetujui
4. Memeriksa salinan faktur penjualan untuk menentukan apakah klasifikasi akun
penjualan telah dimasukkan dalam dokumen
5. Memeriksa jurnal penjualan menyangkut transaksi dengan pihak terkait, wesel tagih,
dan pos-pos tidak biasa lainnya

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 326
Audit Keuangan Sektor Komersial

6. Memilih sampel pesanan pelanggan dan menelusuri dokumen ke dokumen pengiriman,


faktur penjualan, dan file induk piutang usaha, yang terkait untuk membandingkan
nama, tanggal, serta jumlah
7. Memeriksa bukti penerimaan kas
8. Memeriksa sampel remittance advise untuk menyetujui diskon tunai
9. Memperhitungkan urutan numeris remittance advise dan menentukan apakah ada tanda
cross reference untuk masing-masing, yang menunjukkan bahwa hal tersebut telah
dicatat dalam jurnal penerimaan kas
Diminta:
a) Identifikasilah apakah setiap prosedur audit merupakan pengujian pengendalian atau
pengujian substansif atas transaksi
b) Sebutkan mana dari setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi yang akan
dipenuhi oleh prosedur audit
c) Untuk setiap pengujian pengendalian dalam bagian a, sebutkan pengujian substansif
yang akan digunakan yang akan digunakan untuk menentukan apakah ada salah saji
moneter
Jawaban:
Transaksi yang
Tes Pengendalian Atau berhubungan
Tes Substansif
Tes Substansif Transaksi dengan sasaran
audit
1 Pengujian Substansif
Akurasi Tidak Dilakukan
Transaksi
2 Pengujian Substansif
Akurasi Tidak Dilakukan
Transaksi
Membandingkan harga jual per
unit pada salinan faktur penjualan
3 Pengujian Pengendalian Akurasi
dengan daftar harga yang
disetujui
Menguji sebuah sampel dari
transaksi penjualan untuk
memutuskan apakah tiap
4 Pengujian Pengendalian Klasifikasi
transaksi telah diklasifikasikan
secara benar dalam jurnal
penjualan
5 Pengujian Substansif
Klasifikasi Tidak Dilakukan
Transaksi
Kelengkapan
6 Pengujian Substansif Akurasi
Tidak Dilakukan
Transaksi Waktu
Posting dan Ikhtisar
Keberadaan Tidak Dilakukan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 327
Audit Keuangan Sektor Komersial

7 Pengujian Substansif Kelengkapan


Transaksi Akurasi
Waktu
Menghitung potongan tunai
untuk sampel remmitance dan
8 Pengujian Pengendalian Akurasi memutuskan tiap potongan tunai
sesuai dengan kebijakan
perusahaan
9 Pengujian Substansif
Kelengkapan Tidak Dilakukan
Transaksi

- Orang-orang menjadi begitu luar biasa ketika mereka mulai berpikir bahwa

mereka bisa melakukan sesuatu. Saat mereka percaya pada diri mereka sendiri,

mereka memiliki rahasisa kesuksesan yang pertama -

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 328
MANAJEMEN
KEUANGAN

BREAKTHROUGH
BOOK/
Manajemen Keuangan

PENGENALAN MANAJEMEN KEUANGAN


1.1 Manajamen Keuangan

Adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara menciptakan dan menjaga nilai
ekonomis/kekayaan, mengevaluasi investasi, mengelola dana perusahaan pada suatu perusahaan
secara umum untuk memaksimalisasi nilai perusahaan, yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan (keputusan keuangan) yang difokuskan pada penciptaan kekayaan. Oleh sebab itu
tujuan perusahaan harus tepat dan jelas, tidak menimbulkan kesalahpahaman agar dapat tercipta
keputusan keuangan yang tepat dalam memanajemen keuangan perusahaan.

1.2 Tujuan Perusahaan

a. Maksimalisasi keuntungan perusahaan (laba)


Dalam lingkup ekonomi mikro, tujuan ini hanya berfungsi sebagai tujuan teoritis belaka dan
menggambarkan perusahaan dalam jangka pendek, sehingga tujuan memaksimalkan laba ini
hanya merupakan suatu kriteria keputusan yang sangat sederhana. Kekurangan dari tujuan
ini adalah mengabaikan komplektisitas permasalahan dunia nyata yaitu waktu (lamanya
waktu pengembalian proyek) dan ketidakpastian (keuntungan di masa depan) yang
seharusnya menjadi bagian terpenting dalam pengambilan keputusan keuangan. Namun
tujuan ini juga yang mendasari tujuan yang sebenarnya dicapai perusahaan, semakin
banyaknya kas yang ada ditangan (laba), akan semakin besar peluang investasi, sehingga
kita peduli dengan nilai waktu dan pengembalian.
b. Maksimalisasi kekayaan (pemegang saham/memaksimalisasi harga saham)
Tujuan ini adalah tujuan yang paling tepat menggambarkan tujuan perusahaan/keputusan
keuangan dan agar mampu menghadapi perubahan lingkungan operasi yang nyata. Harga
saham digunakan sebagai alat dalam mengevaluasi suatu keputusan keuangan, karena harga
saham menggambarkan nilai perusahaan termasuk seluruh komplektisitas dan risiko dunia
nyata.

1.3 Bentuk-Bentuk Hukum Organisasi Bisnis

a. Perusahaan Perorangan (Proprietorship)


Suatu bisnis yang dimiliki perseorangan, yang berhak atas seluruh harta perusahaan dan
secara pribadi bertanggung jawab tanpa batas terhadap kewajiban yang timbul. Memiliki
keterbatasan dalam sumber dana luar.
b. Kemitraan/Persekutuan (Partnership), kepemilikannya berjumlah lebih dari satu orang.
b.1 Persekutuan umum, setiap mitra bertanggung jawab penuh atas semua kewajiban yang
timbul dari para mitranya/rekan.
b.2 Komanditer, tanggung jawab terbatas hanya sekedar modal yang ditanamkan dengan
syarat: - Harus ada mitra yang bertanggung jawab penuh dalam berjalannya perusahaan
- Nama-nama mitra komanditer tidak muncul dalam nama perusahaan
c. Korporasi (Coorporation)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 329
Manajemen Keuangan

Badan hukum yang memiliki kekayaan tersendiri yang terpisah dari harta kekayaan para
pemilik perusahaan, kepemilikan tercantum dalam sertifikat saham, dan
pertanggungjawaban investor terbatas pada jumlah investasinya.

Korporasi dipilih sebagai bentuk hukum bisnis yang baik, karena memiliki keuntungan yang
dominan dibanding bentuk hukum bisnis lainnya seiring dengan berkembangnya perusahaan.
Sebuah korporasi akan mudah untuk mendapatkan dana pada pasar modal ketimbang bentuk
lainnya, karena tanggung jawab pemilik saham yang terbatas, kemudahan pengalihan kepemilikan,
dan keluwesan dalam membagi jumlah saham. Pasar modal itu sendiri dibagi menjadi 2, pasar
utama/primer dan pasar sekunder. Pasar primer adalah suatu pasar dimana diperdagangkan
sekuritas yang baru dari perusahaan kepada publik.

 2 jenis penawaran saham


- Initial Public Offering (IPO) pertama kali saham dijual kepada publik
- Seasoned new issue, pengeluaran-pengeluaran saham baru tambahan yang mengacu
pada penawaran saham oleh perusahaan yang telah mempunyai transaksi saham di pasar
sekunder.

Pasar sekunder adalah pasar perdagangan sekuritas yang terjadi di publik dan antar publik. Struktur
korporasi dan pasar modal dapat dilihat (buku keown eds.10 hal.10 & 11). CFO (Chief Financial
Officer) umumnya dalam korporasi membawahi bagian keuangan dan controller.

 Aktivitas manager perusahaan pada umumnya melakukan 3 fungsi penting:


1. Membuat keputusan investasi (capital budgeting decission)
2. Membuat keputusan bagaimana membiayai investasi tersebut (capital structure
decission)
3. Memanage pendanaan operasi perusahaan dari hari ke hari (working capital
management)
 Tugas bagian keuangan: manajemen kas, manajemen kredit, pengeluaran modal,
meningkatkan modal, perencanaan keuangan, dan manajemen mata uang asing.
 Tugas controller: terkait perpajakan, laporan keuangan, akuntansi biaya, dan pengolahan
data.

1.4 Prinsip Dasar yang Membentuk Manajemen Keuangan

1. Money Has a Time Value (Setiap rupiah yang kita terima sekarang memiliki nilai yang
lebih berharga dibandingkan setiap rupiah yang kita terima dimasa yang akan
datang)
Jika demikian, maka keputusan yang tepat adalah dengan menginvestasikan rupiah yang kita
punya berharap akan mendapatkan interest dimasa yang akan datang, itu berarti kita akan
menerima uang lebih dari rupiah yang kita terima sekarang. Dan jika suatu penerimaan
melebihi pengeluarannya maka proyek tersebut dapat diambil karena menambah kekayaan,
menghitung nilai sekarang (present value) dari pendapatan dan pengeluaran yang akan
datang (future benefit and cost) dengan memperhatikan tingkat suku bunga dan risk rating
yang mengacu pada oppurtunity cost/oppurtunity loss.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 330
Manajemen Keuangan

2. There is a Risk-Return Tradeoff (Keseimbangan Risiko dan Pengembalian)

Para investor lebih suka memilih suatu investasi dengan risiko yang tinggi karena jenis
investasi itu menawarkan suatu tingkat pengembalian yang tinggi juga (penambahan
kekayaan), the higher expected value, the higher risk rating of investment.
3. Cash Flow Are the Source of Value
Kekayaan suatu perusahaan menggunakan arus kas (cash flow) bukan keuntungan
akuntansi. Kas adalah sesuatu yang rill yang kita terima yang dapat kita investasikan
kembali (cash flow menentukan nilai investasi), sedangkan keuntungan akuntansi adalah
keuntungan yang diperoleh perusahaan (bisa saja tidak adanya cashflow/basis akrual). Cash
flow secara tepat menggambarkan keuntungan dan beban perusahaan yang sesungguhnya.
Selain cash flow yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan, ada juga yang namanya
incremental cost. Perbedaannya terletak pada investasi, cash flow timbul akibat adanya
investasi sedangkan incremental cost tidak, melainkan efek yang secara bersamaan timbul
pada saat cash flow dihasilkan dari investasi.
4. Market Prices Reflect Information
Dalam pasar publik biasanya para investor respon terhadap informasi baru, yang berakibat
pada pengambilan keputusan untuk segera membeli atau menjual sahamnya. Bisa dikatakan
“price” ikut merespon dengan cepat informasi baru yang muncul. Informasi yang timbul
dapat mengakibatkan harga di pasar naik maupun turun, seandainya naik pun, investor sulit
untuk mendapatkan keuntungan maksimal, karena semua proses yang berkaitan dengan
“trading” sangatlah cepat. Mengapa demikian? karena informasi yang ada dipasar, kemudian
mempengaruhi harga, biasanya merupakan gambaran yang pas untuk suatu keadaan
perusahaan. Disinilah peran manager dalam pengambilan keputusan sangat diperlukan
dalam menanggapi informasi baru terkait dengan perusahaannya (apalagi jika informasi
yang ada membuat harga saham perusahaan menjadi turun), so “good decission will result
higher stock prices”.
5. Individuals Responds to Incentives
Setiap orang akan lebih bersemangat untuk melakukan sesuatu jika ada insentif dari apa
yang ia lakukan. Begitu juga dengan perusahaan, manager yang bertindak sebagai “agent”
agar bekerja untuk mencapai tujuan meningkatkan kekayaan stockholder (owners) yang
bertindak sebagai “principal”. Incentives diperlukan agar tidak terjadi principal-agent
problem, konflik antara menager dengan owners, yang dapat mengakibatkan
ketidakkonsistenan manager dalam memenuhi target goal untuk memaksimalisasi
stockholder value. Beberapa hal yang dapat mengurangi principal-agent problem:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 331
Manajemen Keuangan

 Memberikan reward kepada manager ketika mereka bertindak/berhasil


meningkatkan kekayaan owners
 Monitoring segala kegiatan manager
 Monitoring dari pihak luar, seperti auditor, banker, agen kredit, terlebih dapat
menolong owners untuk memonitoring perusahaan
 Harga saham dapat menjadi bagian dari tindakan yang akan diambil selanjutnya

FIRM AND THE FINANCIAL MARKET


Financial market menawarkan sejumlah besar keuntungan investasi, namun yang menjadi
pertimbangan ialah risk and return yang diberikan. Keuntungan investasi di pasar keuangan inilah
yang akan digunakan untuk mendanai kegiatan perusahaan.

3 pemain utama dalam financial market (tempat dimana equity dan debt diperdagangkan):

1. Saver: menyimpan sejumlah uang dan berharap mendapatkan lebih di masa yang akan
datang
2. Primary institutions/intermediaries (comercial bank): lembaga/institusi yang memfasilitasi
transfer uang antara investor dan perusahaan/propriertorship
3. Borrowing (mendapatkan dana dibantu dengan interediaries dan market): memanfaatkan
uang untuk pendanaan investasi mereka dan atau perluasan perusahaan

A. Institusi Keuangan

Dalam financial market terdapat 2 jenis pasar:


 Money market: pasar untuk instrumen hutang jangka pendek, yang mempunyai masa
jatuh tempo kurang dari setahun, contohnya valas

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 332
Manajemen Keuangan

 Capital market: pasar untuk instrumen hutang jangka panjang, yang mempunyai masa
jatuh tempo lebih dari setahun, baik ekuitas maupun hutang yang diperdagangkan

Financial intermediaries

1. Comercial Banks
Bank (the first financial intermediar) mengumpulkan uang dari para savers dan
meminjamkannya pada borrower dengan mengenakan biaya bunga kepada borrower yang
mana kelebihan ratenya akan dibayarkan kepada savers.
2. Non bank financial intermediary
 Perusahaan asuransi
 Perusahaan investasi, mutual fund, hedge fund, dan private equity firm
 Perusahaan jasa keuangan
 Bank investasi

Securities Market

Sekuritas adalah sebuah dokumen yang mengidentifikasi hak atau klaim atas asset dan setiap aliran
kas mendatang yang diperoleh perusahaan.

Types of securities

Sekuritas ekuitas adalah bukti surat berharga yang menunjukan hak investor untuk
mendapatkan bagian dari kekayaan perusahaan yang menerbitkan sekuritas kepemilikan modal
yang terbagi ke dalam kepemilikan saham biasa,saham preferen,atau modal saham lainnya
termasuk juga hak untuk memperoleh atau melepas kepentingan kepemilikan pada harga
kesepakatan, misalnya waran, atau opsi right dan call.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 333
Manajemen Keuangan

Jenis jenis Saham:

Dari segi kemampuan dalam hak tagih /klaim ada 2 macam :

a. Saham Biasa

Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam
mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil saham
yang dipunyai. Semakin banyak presentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara
yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan.

KELEBIHAN SAHAM BIASA :

1. Tidak ada kewajiban tetap untuk membayar dividen kepada pemegang saham biasa.
2. Saham biasa tidak memiliki jatuh tempo.
3. Saham biasa kurang beresiko bagi perusahaan apabila dibandingkan sumber pembiayaan
lainnya baik saham preferen maupun hutang jangka panjang. Dari segi investor saham biasa
memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi karena sangat tergantung pada besarnya
keuntungan sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih besar daripada
tingkat keuntungan obligasi maupun saham preferen yang relatif kecil.
4. Memungkinkan untuk diversifikasi usaha, meningkatkan likuiditas, mendapat tambahan kas
dan lebih mudah dalam mengukur nilai perusahaan.
5. Perusahaan semakin transparan dan semakin banyak pihak yang ikut mengamati kegiatan
perusahaan karena dengan menjual sahamnya ke publik berarti perusahaan tersebut menjadi
milik publik

KELEMAHAN SAHAM BIASA :

1. Dengan menjual saham biasa akan mengancam kendali yang dipegang pemegang saham
mayoritas
2. Menurunnya laba per lembar saham sebagai akibat bertambahnya jumlah lembar saham
yang beredar
3. Timbulnya Agency Problem yang meningkatkan Agency Costs karena adanya konflik antar
kelompok seperti pemilik perusahaan, manajer atau pengelola usaha, dan karyawan

b. Saham Preferen

Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik
saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen dan klaim atas pendapatan dan aset
terlebih dulu.

KELEBIHAN SAHAM PREFEREN :

1. Didahulukan dalam pembagian deviden jika perusahaan mengalami keuntungan


2. Saham prioritas dapat ditawarkan dalam berbagai cara yaitu :
a. Cumulative Preference Share, yaitu deviden yang tidak dibagikan pada akhir tahun
harus dibagikan secara kumulatif (seluruhnya) pada tahun tahun berikutnya.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 334
Manajemen Keuangan

b. Participating Preference Share , yaitu pemilik saham memiliki prioritas atas


keuntungan perusahaan .Setelah pemilik saham prioritas biasa memperoleh
dividen,pemilik saham prioritas berhak pula memperoleh tambahan pembayaran dari
keuntungan perusahaan yang masih tersisa.
3. Saham prioritas jenis biasa sering pula memperoleh dividen lebih besar daripada dividen
yang diterima pemegang saham biasa
4. Jika perusahaan dilikuiditas, pemilik saham prioritas akan menerima lebih dahulu uang
yang mereka investasikan sebelum pemilik saham biasa memperoleh pengembalian modal.

KERUGIAN SAHAM PREFERENCE :

1. Meskipun mendapatkan hak prioritas (istemewa) namun setelah kewajiban kewajiban


perusahaan dilunasi, saham prioritas hanya diprioritaskan sebelum saham biasa
2. Saham prioritas terkadang diterbitkan karena pada perusahaan terjadi kekurangan dana atau
memerlukan dana murah dalam waktu yang relative
3. Kemungkinan terjadi solusi antara emitmen dan penjamin emisi untuk memperoleh dana
murah dan investor yang kurang berpengalaman, sehingga saham yang dimiliki akan turun
nilai atau harganya dilantai bursa

Ch 4. MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN


Ingat lagiii

 Cash flow are the source of value


 Market price reflect information
 Individuals repond to incentives

Apa yang akan kita pelajari:

Inti pokok dari pertemuan ini adalah mencari tahu apa yang dapat kita pelajari dari menganalisis
laporan keuangan, oleh sebab itu kita butuh standar informasi keuangan sebagai alat untuk
menganalisis keuangan. Dalam menganalisis keuangan kita menggunakan ratio untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan, namun ratio juga memiliki keterbatasan dalam menganalisis. Rasio keuangan
dapat kita ambil datanya melalui income statement maupun balance sheet, yang kita sajikan dalam
standar informasi keuangan dalam bentuk presentase (dengan acuan salah satu akun yang 100%,
misalnya dalam balance sheet, kita menggunakan angka pada total asset sebagai acuan (100%) dan
selabihnya nilai menyesuaikannya). Mengapa perlu analisis:

1. Untuk mengevaluasi kinerja karyawan


2. Membandingkan kinerja keuangan antar divisi perusahaan
3. Untuk menyiapkan projek/anggaran terkait keuangan
4. Mengevaluasi kinerja perusahaan dengan para kompetitor

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 335
Manajemen Keuangan

Nb: untuk selanjutnya paragraf yang didahului bullet seperti di bawah, memiliki makna ratio tersendiri:

 Menandakan semakin tinggi ratio semakin baik dalam analisis


 Menandakan semakin tinggi ratio semakin tidak baik dalam analisis

I. Liquidity ratio
1. Overall liquidity, membandingkan current asset dengan current liabilities.

 Current ratio, mengukur likuiditas perusahaan dari current asset yang dapat dengan segera
dikonversikan ke dalam cash dalam satu tahun dan kewajiban yang dapat dibayar dalam satu

tahun.

 Acid-Test (Quick) Ratio, dalam ratio ini hanya membandingkan kas dan setara kas saja
dengan kewajiban, oleh sebab itu inventory dikeluarkan.

2. Liquidity of specific assets – membandingkan aset yang likuid (AR dan cash) secara spesifik dengan
kewajiban

Account Receivable

 Average Collection Period, seberapa likuidnya, seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
mengkonversikan AR ke kas.

 Accounts Receivable Turnover Ratio, berapa kali AR berputar dalam satu tahun.

Inventory

 Inventory turnover ratio, menganalisis liquiditas perusahaan dalam investasinya di


inventory, seberapa likuid inventory dikonversikan ke kas.

Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 8

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 336
Manajemen Keuangan

 Days’ Sales in Inventory, berapa banyak waktu perusahaan dalam investasi inventory dalam
satu tahun >>> 365÷ inventory turnover ratio

II. Capital structure ratio

 Debt ratio, menghitung proporsi aset yang dibiayai dari peminjaman/debt.

 Times interest earned ratio, menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar beban
bunga dari laba yang dihasilkan

III. Asset Management Efficiency Ratios


Menghitung seberapa efektif dan efesiennya perusahaan menggunakan asetnya dalam kinerja
perusahaan.

 Total Asset Turnover Ratio, menganalisis berapa dollar penjualan yang dihasilkan dari
investasi pada asset, seberapa efisien dalam menggunakan investasinya pada asset.
Tidak hanya pada asset tapi juga pada AR dan inventory, yang sudah dijelaskan diatas (AR
turnover dan inventory turnover)

 Fixed asset turn over ratio, seberapa efisien dalam menggunakan investasinya pada asset
(khususnya net plant dan equipment).

IV. Profitability Ratios


Digunakan sebagai cost control, menganalisis sejauh mana perusahaan mengkontrol COGS,
expense dan pembiayaan lainnya relatif terhadap penjualan perusahaan.

 Gross profit margin

 Operating profit margin, menganalisa berapa banyak profit yang dihasilkan dari setiap dollar
penjualan sesudah perhitungan COGS dan beban lainnya.

 Net profit margin, menganalisis berapa banyak uang yang dihasilkan dalam setiap investasi
untuk menghasikan revenue.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 337
Manajemen Keuangan

 Operating return on asset, menganalisis berapa banyak dollar yang dihasilkan dalam
investasi di asset

 Return on equity

 Return on asset

Net Income
Total Asset

V. Market Value Ratios

 Price earning ratio, memperhitungkan nilai saham terhadap earningnya.

 Market to book ratio, menganalisis kenaikan book value saham

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 338
Manajemen Keuangan

Batasan dalam rasio analisis

1. Sulit mengidentifikasi kategori industri, kita harus pandai memilih sekumpulan perusahaan yang
sebanding
2. Angka rata-rata industri yang diterbitkan hanya merupakan perkiraan saja, bahkan sekedar sampel
yang mewakili industri
3. Perbedaan praktik asuransi dalam perusahaan dapat menyebabkan perbedaan perhitungan ratio.
4. Suatu industri kebanyakan tidak menyediakan suatu target atau nilai ratio yang diinginkan.
5. Banyak perusahaan mengalami perubahan-perubahan dalam operasi mereka, contoh: saldo bulan ini
bisa digunakan untuk perhitungan ratio bulan ini, seiring dengan penjualan dan investasi yang
fluktuatif.
6. Pahami asal usul angka rasio sebenarnya, bisa saja ratio baik namun dari hutang yang besar
7. Hasil analisis ratio bergantung pada kualitas laporan keuangan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 339
Manajemen Keuangan

FINANCIAL FORECASTING, PLANNING,AND BUDGETING


I. Peramalan Keuangan(Financial Forecasting)
 Peramalan dalam Financial Management digunakan untuk memperkirakan / mengestimasi
kebutuhan keuangan di masa yang depan.
 Jika Manajemen keuangan tidak mencoba untuk memperkirakan / mengantisipasi kebutuhan
pembiayaan masa depan perusahaannya, maka krisis akan terjadi pada setiap kali penerimaan
kas yang lebih kecil dari pada pengeluaran kas.
 Kebanyakan perusahaan terlibat dalam tiga jenis perencanaan kegiatan:
 Rencana Strategis (Strategic Plan) → Corporate Plan yang terintegritas
Menjelaskan mengenai dalam terminology yang sangat umum, Bagaimana perusahaan
merencanakan untuk menciptakan uang pada masa depan. Hal tersebut berfungsi sebagai
panduan untuk perencanaan lainnya.
 Perencanaan Keuangan Jangka Panjang ( Long-Term Financial Plan )
Pada umumnya meliputi suatu periode dalam 3 sampai 5 tahun dan menggabungkan
perkiraan dari laporan laba rugi dan Neraca Perusahaan.
 Perencanaan Keuangan Jangka Pendek ( Short-Term Financial Plan )
Rentang suatu periode dlam 1 tahun atau kurang dan merupakan gambaran terperinci
mengenai Arus Kas yang diantisipasi oleh perusahaan.

II. Long-Term Financial Plan


Langkah-langkah dasar dalam memprediksi kebutuhan pembiayaan adalah sebagai berikut:
1) Membuat Ramalan Penjualan (Sales Forecast)
Membuat sebuah Ramalan Penjualan Memproyeksikan pendapatan penjualan perusahaan dan
semua biaya sepanjang periode perencanaan. Biasanya dihasilkan dari berbagai sumber
informasi. Setidaknya perkiraan penjualan untuk tahun depan tersebut dihasilkan berdasarkan:
1. Informasi kecenderungan penjualan masa lalu yang diharapkan akan terulang lagi pada
tahun berikutnya yang akan diramalkan.
2. Informasi mengenai Pengaruh setiap peristiwa yang tidak diantisipasi (apapun) yang
mungkin secara material mempengaruhi kecenderungan itu. Contoh: kampanye periklanan
besar-besaran atas perubahan kebijaksanaan harga yang dilakukan oleh perusahaan.
2) Menyiapkan Pro Forma (perkiraan) Financial Statement:
Laporan ini membantu dalam peramalan keperluan asset perusahaan yang dibutuhkan untuk
mendukung peramalan dari pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan. Memperkirakan
tingkat investasi pada aktiva lancar dan aktiva tetap yang diperlukan untuk mendukung
penjualan yang diramalkan.
 Teknik yang paling mum digunakan ialah Percent Of Sales Method dimana
mengungkapkan expense, assets, dan liabilities pada periode berikutnya sebagai persentase
dari sales.
3) Memperkirakan Kebutuhan Keuangan Perusahaan
Menentukan jumlah kebutuhan dana perusahaan sepanjang periode perencanaan. Menggunakan Pro
Forma Statements agar dapat meringkas keperluan cash flow perusahaan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 340
Manajemen Keuangan

 Peramalan Keuangan dengan Metode Persentase Penjualan (Percent Of SaLes Method)


Metode persentase penjualan mencakup suatu perkiraan tingkat biaya, aktiva, atau kewajiban untuk
periode waktu yang akan datang sebagai persentase ramalan penjualan.
Persentase tersebut bisa berasal dari laporan keuangan terbaru sebagai persentase penjualan saat itu
juga, dari perhitungan rata-rata beberapa tahun ini, dari pertimbangan analisis atau beberapa
kombinasi sumber-sumber tersebut.
 Metode peramalan pembiayaan masa depan ini tidak terperinci, namun metode ini menawarkan
biaya pembuatan yang murah dan kemudahan dalam penggunaan perkiraan, terutama perkiraan
kebutuhan pembiayaan perusahaan untuk periode yang masa depan.
 Contoh penggunaan Percent Of Sales Method:[ NI= 5%Sales ; Dividen= 50%NI ]
Masing-masing komponen yang bermacam-macam pada neraca perusahaan, dengan penjualan
diubah pada persentase penjualan tahun 2013 sebesar $10 juta. Ramalan dari neraca baru
untuk masing-masing komponen kemudian dihitung dengan mengalikan persentase pada
tahun 2013 dengan proyeksi penjualan untuk periode perencanaan 2014 yaitu sebesar $12.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 341
Manajemen Keuangan

a
Tidak tersedia, pos ni diasumsikan tidak dipengaruhi oleh penjualan
b
Proyeksi saldo laba=jumlah awal ($ 1.200.000) ditambah proyeksi net income (5% dari penjualan)
1
dikurangi dengan dividen yang dibayarkan (2 net income)→1.200.000+(5% x 12.000.000 x (1-0,5)).
c
Proyeksi tambahan dana yang dibutuhkan = Total Aktiva ($ 7.200.000) dikurangi Total Kewajiban
($4.900.000) dikurangi Total Equity ($ 1.800.000)
#notes: .10 = 0,10

 Sumber Pembiayaan Langsung. (SOURCES of SPONTANEOUS FINANCING)


Account Payable dan Accrued Expense merupakan kategori current liability yang secara langsung
berubah-ubah terhadap penjualan,
 Sumber Pembiayaan Bebas (SOURCES of DISCRETIONARY FINANCING EXISTED)
Notes payable (yang bukan berasal dari kegiatan operasi), Long term debt, Ordinary Share, dan
Retained Earning diharapkan tidak berubah-ubah secara langsung bersama tingkat penjualan
perusahaan, artinya manajemen perusahaan harus membuat suatu keputusan yang tepat untuk
mencari pembiayaan tambahan keuangan dengan menggunakan masing-masing dari sumber
pembiayaan tersebut.

 Kita dapat memperkirakan bahwa kebutuhan perusahaan terhadap pembiayaan bebas, menggunakan
metode persentase penjualan peramalan keuangan, dengan mengikuti 4 langkah prosedur dibawah
ini :

 Langkah 1: Ubahlah setiap pos aktiva dan kewajiban yang bervariasi secara langsung dengan
penjualan perusahaan dalam bentuk persentase terhadap penjualan tahun ini,
𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 $2
Contoh: = $10 = 0,2 𝑎𝑡𝑎𝑢 20%
𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠

 Langkah 2: Proyeksikan setiap pos aktiva dan kewajiban dalam neraca dengan persentase
penjualan yang sudah dihitung dikalikan dengan proyeksi penjualan atau tetap membiarkan
saldo akan tidak berubah mengikuti perubahan tingkat penjualan, sebagai contoh:
current assets
Proyeksi Current Assets = proyeksi Sales+ = $ 12M x 20% = $ 2,4M
sales
 Langkah 3: Proyeksikan tambahan laba ditahan yang dapat digunakan untuk membantu
menangani kegiatan operasi perusahaan. Nilai ini sama dengan proyeksi laba bersih perusahaan
periode tersebut dikurangi pembayaran dividen saham biasa yang direncanakan, sebagai contoh:
proyeksi laba bersih dividen tunai
Proyeksi Retained Earning = x
penjualan penjualan
x (1 − ) atau
laba besih

RE new = RE old + Net Income – Dividen

 Langkah 4: Proyeksikan tambahan dana yang dibutuhkan perusahaan yang didapat dari total
aktiva yang diproyeksikan dikurangi dengan proyeksi kewajiban dan ekuitas pemilik, contoh:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 342
Manajemen Keuangan

proyeksi proyeksi proyeksi


𝐷𝐹𝑁 = jumlah − jumlah − ekuitas = $ 7,2M - $ 4,9M - $ 1,8M = $ 0,5M
aktiva kewajiban pemilik

 Model Pendanaan berdasarkan Diskresi sesuai Kebutuhan ( Discretionary Financing


Need—DFN )
Kita dapat memperkirakan proyeksi tambahan dana yang dibutuhkan, yaitu DFNt+1 yang
secara langsung menggunakan proyeksi perubahan penjualan yang diperkirakan dan mengalikan
dengan perubahan aktiva, kewajiban serta ekuitas pemilik, sebagai berikut:

proyeksi proyeksi proyeksi


DFNt+1= perubahan − perubahan − perubahan
aktiva kewajiban ekuitas pemilik
 Untuk menghitung DFNt+1kita harus memperkirakan setiap komponen yang ditemukan pada
persamaan diatas.
 Kita bisa memproyeksikan kebutuhan penggunaan aktiva dari perusahaan yang memiliki
hubungan antara aktiva dan penjualan tahun sekarang dikalikan dengan proyeksi perubahan
penjualan untuk tahun yang akan datang:
Proyeksi 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
:𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧= [ ]x [ penjualant+1 – penjualant ]
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
aktiva
2𝑀+4𝑀
= x [12M – 10M ] = $ 1,2M = $ 1.200.000
10𝑀

 Proyeksi peruahan kewajiban dapat dihitung dari hasil rasio jumlah kewajiban persahaan
terhadap penjualan tahun sekarang dan proyeksi perubahan penjualan perusahaan:
Proyeksi
𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛
: 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 =[ ] x [penjualant+1 – penjualant ]
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
kewajiban
1𝑀+1𝑀
= x [ 12M – 10M ] = $ 0,4M = $ 400.000
10𝑀
 Proyeksi antisiasi perubahan pada ekuitas pemegang saham biasa perusahaan untuk tahun
yang akan datang dengan meramalkan pendapatan bersih untuk tahun yang akan datang
sebagai hasil dari margin laba bersih untuk tahun yang akan datang NPMt+1 ,
dan proyeksi tingkat penjualan perusahaan, kemudian mrngalikan proyeksi laba bersih
dengan persentase laba bersih yang ditahan dan tidak dibayarkan sebagai dividen.
Akan tetapi jika penjualan diharapkan akan berubah, maka margin laba bersih perusahaan
mungkin akan berubah juga, jadi, menggunakan NPM t+1hanya merupakansuatu perkiraan
kasar.
Proyeksi
: 𝐩𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 = [ NPM t+1 x penyusutant+1] x (1 – b)
ekuitas pemilik
= [ 5% x 12.000.000] x [1 – 50% ] = $ 300.000
DFN2014 = $ 1.200.000 - $ 400.000 - $ 300.000
= $ 500.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 343
Manajemen Keuangan

Hasil $500.000 tersebut mengindikasikan bahwa Perusahaan haru meningkatkan pembiayaan sebesar
$500.000 dengan beberapa kombinasi sumber pembiayaan yaitu pinjaman (short term atau long term)
atau dengan menerbitkan saham
Ket:
 NPMt+1 = Margin laba bersih yang diproyeksikan untuk periode t + 1
 b = rasio pembayaran dividen atau dividen sebagai persentase terhadap laba bersih
sehingga (1-b) adalah bagian proyeksi laba bersih perusahaan yang akan ditahan dan
ditanamkan lagi ke dalam perusahaan.

DFN = TOTAL ASSETS - SPONTANEOUS FINANCING - DISCRETIONARY FINANCING


= 7,2 M – ( 1,2M + 1,2M ) – [ 0,5M + 2M + 0,1M + 0,2M + 1,5M ]
= 0,5 M

 Menganalisis Pengaruh Laba dan Kebijakan Dividen pada DFN


Dengan menggunakan informasi dari contoh sebelumnya, kita akan mengevaluasi pengaruh
margin Net Income = 1% , 5% , dan 10%, dengan kombinasi rasio pembayaran dividen 30%,
50%, dan 70%, seperti yang ada dibawah ini:
Tambahan Dana yang dibukukan dengan berbagai Margin NI & Rasio Pembayaran Dividen:
Net Profit
Rasio Pembayaran Dividen / Dividend Payout Ratio
Margin
(DPR) (Dividen: Net Income)
(NPM)
30% 50% 70%
1% $ 716.000 740.000 764.000
5% 380.000 500.000 620.000
10% (40.000) 200.000 440.000

Semakin tinggi persentase pembayaran dividen, maka akan Semakin rendah persentase retained
earning (1 – b). kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan akan lebih sedikit menginvestasikan
kembali dan akan memerlukan lebih banyak tambahan dana yang dibutuhkan.
Tambahan kebutuhan dana yang dibutuhkan merupakan fungsi yang berkaitan dengan
profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi margin Net Income maka Semakin rendah kebutuhan dana
yang dibutuhkan.Semakin besar DPR maka semakin besar pula DFN, Semakin kecil NPM, maka
akan semakin besar DFN

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 344
Manajemen Keuangan

DFN yang negatif menandakan kelebihan sumber pembiayaan yang dimiliki perusahaan, maka
perusahaan tersebut mengambil inisiatif untuk membayar utang jangka panjang atau dengan
menerbitkan treasury share.

4) Keterbatasan Metode Peramalan Persentase Penjualan


Model persentase penjualan itu sesuai jika tidak ada tingkat persediaan yang konstan dengan
mengabaikan tingkat penjualan perusahaan, dan persediaan naik turun sesuai dengan perubahan
langsung pada tingkat penjualan. Ada beberapa contoh umum dimana hubungan jenis ini gagal
menguraikan hubungan antara kategori asset dan penjualan. Yaitu, melibatkan aktiva dimana ada
skala ekonomi dan aktiva yang harus dibeli dalam jumlah tertentu (“lumpy assets”).
 Sekala ekonomi terkadang direalisasikan dengan melakukan investasi pada tipe aktiva tertentu
seperti persediaan finish good.
 Lumpy assets yaitu aktiva yang harus dibeli dalam jumlah besar, tidak dapat dipecah dalam
komponen pabrik dan peralatan. Contoh: sebuah PT semikonduktor saat ini menginvestasikan
kira-kira $2.000.000 pada setiap pabrik baru yang mereka bangun. Kemudian membelanjakan
kapasitas produktif pabrik untuk 2 sampai 3 tahun dengan produksi. Akibat jika aktiva dibeli,
itu akan membuat kapasitas pabrik menjadi berlebih hingga angka penjualan tumbuh mencapai
titik dimana kapasitas pabrik digunakan sepenuhnya.

5) Tingkat Pertumbuhan Berkelanjutan


Adalah tingkat pertumbuhan maksimum penjualan yang dapat dilanjutkan perusahaan dengan
tetap mempertahankan struktur modal (utang dan ekuitas) yang sekarang tanpa harus menjual
ordinary share baru.
Kita dapat mengasumsikan bahwa aktiva dan kewajiban perusahaan tumbuh pada tingkat yang
sama seperti penjualannya, yaitu:
Tingkat Pertumbuhan Berkelanjutan (g*) = ROE (1–b)
ROE = Return of Equity / tingkat pengembalian atas ekuitas
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
ROE = 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑂𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑟𝑦 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒

Dan b adalah rasio pembayaran dividen perusahaan, Istilah (1-b) kadang dikenal sebagai rasio
penanaman kembali (plowback), sebab itu menandakan adanya pecahan pendapatan yang
diinvestasikan kembali kedalam perusahaan itu. Jadi g* = ROE x Rasio Plowback.

𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎


ROE = x( ) x (𝐸𝑘𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑂𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑟𝑦 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 )
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

Contoh : PENGHITUNGAN TINGKAT PERTUMBUHAN BERKELANJUTAN


Margin Net Perputaran Leverage Rasio
Perusahaan g*
Income Aktiva (aktiva/ ekuitas) plowback
A 15% 1 1,2 50% 9%
B 15% 1 1,3 100% 18%
C 15% 1 1,4 100% 22,5%

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 345
Manajemen Keuangan

Perbedaan antara perusahaan A dan B adalah perusahaan A mengeluarkan dividen dari separuh
pendapatannya, sedangkan B menahan atau menanam kembali semua pendapatannya. Hasil bersih
dari perusahaan B dengan tambahan sumber-sumber pembiayaan kekayaan internalnya, dapat
tumbuh 2 x lipat dari perusahaan A (18% dibandingkan dengan hanya 9%). Dengan cara yang
sama, perbedaan antara B dan C bahwa perusahaan B membiayai aktivanya dengan ekuitas
pemegang saham sebesar 83% (yaitu 1:1,2= 0,83) sedangkan C membiayai aktivanya dengan
ekuitas sebesar 67% (yaitu 1:1,5=0,67). Hasilnya adalah tingkat pertumbuhan berkelanjutan
perusahaan C adalah 22,5% karena kebutuhan perusahaan tersebut adalah sebesar $0,67 per $1
aktiva yang dibiayai dari ekuitas, sedangkang $0,83 pembiayaan ekuitas untuk perusahaan B yang
hanya 18%.

III. Short-Term Financial Plan


Metode persentase penjualan memiliki keunggulan dalam hal kesederhanaan, namun untuk
memperoleh suatu perkiraan yang lebih akurat dan lebih terperinci mengenai jumlah dan waktu
dari kebutuhan dana perusahaan memerlukan suatu anggaran kas.
Short term financial plan biasanya disajikan dalam bentukCash Budgetyang mengandung
rincian mengenai penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan.

 Fungsi Anggaran
 Anggaran menunjukan pemilihan waktu dan jumlah kebutuhan perusahaan akan dana di
masa yang akan datang.
 Anggaran menjadi dasar pengambilan tindakan korektif jika perhitungan penggangaran
tidak sesuai dengan perhitungan aktual.
 Anggaran merupakan dasar untuk evaluasi kinerja.
Rencana dilaksanakan oleh orang-orang. Anggaran menjadi benchmarks yang bisa digunakan
oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja orang yang bertanggung jawab untuk
menyelesaikan rencana tersebut dan pada gilirannya untuk mengendalikan tindakan mereka.
Jadi anggaran merupakan bantuan berharga dalam aspek perencanaan dan pengendalian
manajemen keuangan perusahaan.
 Penggunaan Cash Budget:
 Merupakan sebuah alat yang berguna untuk memprediksi jumlah dan kapan butuh
keperluan pembiayaan perusahaan pada periode berikutnya,
 Merupakan alat yang berguna untuk mengawasi dan mengendalikan operasional
perusahaan.
 Anggaran Kas (Cash Budget)
Merupakan suatu ramalan yang terperinci tentang penerimaan dan pengeluaran kas di masa
yang akan datang. Terdiri dari 4 unsur, yaitu: penerimaan kas, perubahan bersih dalam kas untuk
suatu periode, dan kebutuhan dana yang baru.
 Cash Receipt (Penerimaan kas)
 Cash Disbursement (Pengeluaran kas)
 Net Change in Cash (Perubahan bersih dari arus kas untuk suatu periode)
 Net Financing Needed (Kebutuhan dana yang baru – dalam bentuk kas)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 346
Manajemen Keuangan

Worksheet November Desember Januari Februari Maret April


Sales $62.000 $50.000 $60.000 $80.000 $85.000 $70.000
Penagihan:
Bulan Pertama (30%) $18.600 $15.000 $18.000 $24.000 $25.000
Bulan Kedua (70%) $38.500 $43.300 $35.000 $42.000 $56.000
Jumlah Penagihan $57.100 $58.400 $53.000 $66.000 $81.500
Purchase (60% dari Sales bulan
berikutnya)
$30.000 $36.000 $48.000 $51.000 $42.000 $39.000

Pembayaran selang waktu (1 bulan) $30.000 $36.000 $48.000 $51.000 $42.000


Anggaran Kas
Penerimaan Kas
Penagihan (lihat di worksheet atas) $57.100 $58.400 $53.000 $66.000 $81.500
Pengeluaran Kas
Purchases $30.000 $36.000 $48.000 $51.000 $42.000
Salary & Wages $4.000 $5.000 $6.000 $4.000
Rent Expense $3.000 $3.000 $3.000 $3.000
Other Expense $1.000 $500 $1.200 $1.500
Interest Expense long term debt $4.000 $200
Tax $5.200
Equipment Purchase $10.000
Accrued Expense $8.000
Jumlah Pengeluaran $58.000 $56.600 $74.600 $50.500
Perubahan bulanan bersih $400 -3500 -8600 $31.000
Add: saldo awal $10.000 $10.400 $10.000 $10.000
Deduct: interset short term debt 0 0 31 117
Saldo kas akhir sebelum pinjaman jk. $10.400 $6.900 $1.369 $40.883
Pendek
a b
Kebutuhan Dana 0 $3.100 $8.631 -11.731
Saldo kas akhir $10.400 $10.000 $10.000 29.152
Akumulasi Pinjaman Kumulatif 0 $3.100 $11.731 0
a
Jumlah pendanaan yang dibutuhkan untuk meningkatkan saldo kas akhir hingga mencapai saldo kas akhir
yang diinginkan yaitu sebesar $10.000.
b
Kebutuhan pendanaan negatif secara sederhana dapat diartikan bahwa perusahaan memiliki kelebihan kas
yang dapat digunakan untuk membayar sebagian pinjaman jangka pendek dari bulan sebelumnya. Saldo
akumulasi pinjaman kumulatif nya menjadi 0 dikarenakan utang sebesar 11.731 pada bulan Maret telah
ditutupi oleh kelebihan dana pada bulan April sebesar (11.731)

 Secara kasar, 30% penjualan dikumpulkan (berhasil ditagih) 1 bulan setelah penjualan, dan
sisanya (70%) dikumpukan di 2 bulan setelah penjualan tersebut.
 Pembelian diproyeksikan 60% dari penjualan pada bulan yang terkait
 Salary, wages, rent, dan beban kas lainnya dicatat pada tabel yang menunjukkan anggaran kas
perusahaan untuk periode 4 bulan yang berakhir pada bulan April
 Pengeluaran tambahan dicatat dalam anggaran kas yang berkaitan dengan pembelian peralatan
dalam jumlah $10.000 pada bulan Januari dan pembayaran kembali dari pinjaman sebesar $8.000
di bulan Maret.
 Pada bulan Januari, perusahaan akan membayar interest long term debt sebesar $4.000 ,dst.
 Pembayaran pajak sebesar $5.200 dilakukan pada bulan Maret.
 Saat ini perusahaan memiliki neraca sebesar $10.000 dan saldo kas minimum sebesar $10.000
untuk menghadapi jatuhnya arus kas neto yang tidak diharapkan.
 Pinjaman tambahan diperlukan untuk menjaga saldo minimum yang telah diperkirakan pada
bagian akhir, dan berlangsung pada awal bulan dimana dana diperlukan. Bunga atas dana
tersebut 12% tiap tahun (1bulan=1%), dan dibayarkan pada bulan berikutnya dimana dana tersebt

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 347
Manajemen Keuangan

dipinjam. Dengan demikian, bunga atas dana yang dipinjam pada bulan Februari dan akan
dibayar pada bulan Maret = 1% dari jumlah pinjaman yang belum dilunasi di bulan Februari.
 Anggaran kas menunjukkan tidak hanya jumlah kebutuhan dana sepanjang periode, tetapi juga
kapan dana akan dibutuhkan.

 Periode Anggaran
Tidak ada aturan pasti. Sebagai aturan umum, periode anggaran harus cukup panjang untuk
menunjukkan pengaruh kebijaksanaan menejemen, sehingga perkiraan dapat dibuat dengan
tingkat keakuratan yang layak.
Kita tidak bisa mengetahui apakah operasi direncanakan perusahaan akan bisa sukses
sepanjang tahun fiskal tersebut. Artinya: sebagian pemasukan selama periode 4 bulan pertama
akan beroperasi dengan arus kas deficit. Jika ini tidak berubah pada 8 bulan terakhir di tahun
yang sama, maka rencana dan kebijaksanaan perusahaan harus dievaluasi lagi.
Rencana biasanya tidak serinci anggaran tahunan, tetapi hanya mempertimbangkan komponen
utama seperti: penjualan, pengeluaran modal, pengembangan produksi baru, penentuan dana
modal, dan kebutuhan ketenagakerjaan.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 348
Manajemen Keuangan

THE TIME VALUE OF MONEY (THE BASIC)


Nilai waktu uang, yaitu dolar saat ini lebih berharga daripada dolar yang diterima tahun depan,
karena dolar saat ini bisa diinvestasikan dan menghasilkan bunga. (nilai waktu uang-uang yang
diterima saat ini lebih berharga dari uang yang diterima di masa depan).
Menggunakan Timelines untuk memvisualisasikan Cashflow.
 Timelines mengidentifikasi waktu dan jumlah aliran pembayaran (cash received and cash spent)
seiring dengan tingkat bunga yang didapat.
 Timelines biasanya dinyatakan dalam tahun. Namun dapat juga dinyatakan dalam bulan, hari,
dan satuan waktu lainnya.

 Bunga Majemuk (Compound Interest) dan Future Value - Single Sum


Seseorang yang memiliki rekening tabungan atau membeli Obligasi Negara (Treasury Bonds)
pasti akan mendapatkan compound interest. Bunga Majemuk / Compound Interest terjadi apabila
bunga yang dibayarkan selama periode pertama investasi ditambahkan pada pokoknya;
kemudian selama periode kedua, bunga yang diterima dihitung atas jumlah yang baru tersebut.
Dimana: FV = Nilai masa depan (future value) investasi di akhir tahun periode
i = Tingkat suku bunga tahunan (diskonto)
PV = Nilai sekarang (present value), atau jumlah investasi awal pada awal tahun pertama.

Kita bisa menggunakan rumus ini secara umum untuk mengilustrasikan nilai investasi yang
dimajemukkan per tahun dengan tingkat pertumbuhan i untuk tahun ke-n sebagai berikut:
FV1 = PV (1+i)n
 Dimana nadalah jumlah tahun dimana pemajemukan terjadi.
 Besarnya bunga yang diterima akan terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan
bahwa bunga yang diterima setiap tahun diperoleh dari jumlah investasi awal ditambah
pendapatan bunga tahun lalu.
 Perusahaan juga bisa meningkatkan nilai masa depan dari investasi dengan meningkatkan
jumlah tahun pemajemukan investasi tersebut atau dengan tingkat suku bunga yang lebih
tinggi. (peningkatan nilai “i” dan “n” dengan PV konstan, akan meningkatkan nilai FVn ).

Tahun Nilai Awal Bunga yang didapatkan Nilai Akhir


1 $100,00 $6,00 $106,00
2 106,00 6,36 112,36
3 112,36 6,74 119,10
4 119,10 7,15 126,25
5 126,25 7,57 133,82
Ingat bahwa arus kas masa depan diasumsikan terjadi pada akhir periode arus kas itu dihasilkan
 Faktor nilai bunga masa depan (Future Value Interest Factor–FVIF) merupakan nilai (1+i)n
yang digunakan sebagai pengganda untuk menghitung nilai yang akan datang. Menunjukkan
nilai $1 yang dimajemukkan pada tingkat “i” dan di akhir periode “n”.
FVn = PV (FVIFi,n)
FVIFi,n=( 1 + 𝑖 )𝑛

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 349
Manajemen Keuangan

 Bunga Majemuk dengan Periode Non-Tahunan


Tidak semua periode pemajemukan diasumsikan selalu dalam tahunan, terbukti pada
tabungan dan pinjaman dari lembaga keuangan maupun bank komersial yang
pemajemukannya dalam periode kuartalan dan bahkan dalam beberapa kasus dilakukan
berdasarkan harian. Jika menginvestasikan uang untuk 5 tahun dengan pemajemukan bunga
sebesar 8% dan dimajemukan setiap setengah tahun, itu berarti uang tersebut diinvestasikan
selama 10 periode dimana menerima bunga 4% setiap periodenya.
𝑖 𝑚𝑛
FVn = PV (1 + )
𝑚

FVn = nilai masa depan dari investasi pada akhir tahun ke-n
n =jumlah tahun pemajemukan terjadi
i = tingkat suku bunga setiap tahun (diskonto)
PV = nilai sekarang atau jumlah investasi awal pada awal tahun pertama
m =berapa kali pemajemukan terjadi selama satu tahun.
Contoh: Jika kita memasukkan uang sebanyak $100 dalam rekening tabungan di bank dengan
bunga 12% dimajemukkan setiap kuartalan. Berpakah pertumbuhan investasi kita diakhir
tahun ke-5? n=5, m=4, i=12%, dan PV=$100 .
0,12 4 x 5
FVn = $100(1 + )
4
= $100 x (1+0,03)20
= $100 x (1,806)
= $180,60

 Nilai Sekarang ( Present Value ) – Single Sum


Kita akan menentukan nilai sekarang (present value) dengan memindahkan uang masa depan
kembali ke masa sekarang (pemajemukkan terbalik). Pada materi sebelumnya kita telah
menentukan nilai masa depan dari investasi awal, kali ini kita akan menentukan nilai sekarang atau
investasi awal melalui rumus berikut:
1
PV = FVnx[ ]
(1+𝑖)n

Contoh: berapa nilai sekarang dari diskonto $500 yang akan diterima 10 tahun kemudian, jika
tingkat suku bunga kita sebesar 6%?
1
PV = $500x[
(1+0,06)10
]= $500 x [1+0,06]-10
1
= $500x[ ] = $ 279
1,791
 Faktor nilai bunga sekarang (Present Value Interest Factor–PVIF) merupakan nilai [1/(1+i)n]
yang digunakan untuk menentukan nilai sekarang yang berasal dari nilai masa depan.
Menunjukkan nilai $1 pada nilai sekarang yang ditentukan pada tingkat bunga “i” dan di akhir
periode “n”.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 350
Manajemen Keuangan

PV = FVn (PVIFi,n)

1
PVIFi,n= [ ]
(1+𝑖)n

Tabel PVIFi,natau nilai sekarang dari $1 :

n 1% 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9% 10%
1 0,990 0,980 0,971 0,962 0,952 0,943 0,935 0,926 0,917 0,909
2 0,980 0,961 0,943 0,925 0,907 0,890 0,873 0,857 0,842 0,826
3 0,971 0,942 0,915 0,889 0,864 0,840 0,716 0,794 0,772 0,751
4 0,961 0,924 0,888 0,855 0,823 0,792 0,763 0,735 0,708 0,683
5 0,951 0,906 0,863 0,822 0,784 0,747 0,713 0,681 0,650 0,621

Contoh dari investasi yang mempunyai arus kas ganda dalam periode yang berbeda yang
menentukan present value dari investasi tersebut:
Berapa present value atas investasi yang menghasilkan $500 yang diterima dalam 5 tahun dan
$1.000 diterima dalam 10 tahun jika tingkat bunga 4%.

1 1
PV = $500 x [ ] + $1.000 x[(1+0,04)10 ]
(1+0,04)5
= $500 x (PVIF4%,5) + $1.000 x(PVIF4%,10)
= $500 x (0,822) + $1.000 x (0,676)
= $411 + $676 = $1.087

Two Additional Types of Discounting Problems:


1) Number Periods (n)
𝐹𝑉
(𝑙𝑛𝑃𝑉)
n=
(𝑙𝑛(1+𝑖))

2) Rate of Interest (i)


𝟏
𝑭𝑽 𝒏
i= [(𝑷𝑽) ] −1

Membandingkan Interest Rate dan mengubahnya ke EAR (Effective Annual Rate)


Menentukan suku bunga tercantum yang dapat diperbandingkan merupakan hal penting dalam
rangka membuat keputusan yang tepat tentang dimana manajemen menginvestasikan atau
meminjam uang. Diketahui bahwa tidaklah mungkin untuk membandingkan tingkat suku bunga
dengan periode pemajemukan yang berbeda. Maka, satu-satunya cara untuk membandingkan
tingkat suku bunga secara logis ialah dengan mengubahnya ke dalam periode pemajemukan yang
sama, lalu kemudian membandingkannya. Kita tidak bisa membandingkan 2 buah pilihan pinjaman
yang ditawarkan berdasarkan Annual Percentage Rate (APR) jika keduanya tidak memiliki

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 351
Manajemen Keuangan

Compounding period yang sebanding atau sama. Maka untuk membuat rate interest dari kedua
pilihan pinjaman tersebut menjadi sebanding/ comparable, kita dapat menghitung effective annual
rate (EAR) atau dikenal dengan Annual Percentage Yield (APY) menggunakan compounding
period tahunan melalui rumus sebagai berikut:

𝑄𝑢𝑜𝑡𝑒𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑚
EAR = APY = (1 + ) −1
𝑚

 Contoh:
Saudara dihadapkan pada dua pilihan personal loan yaitu 1) pinjaman dengan tingkat bunga 12%
yang dihitung bulanan dan 2) pinjaman dengan tingkat bunga 13% yang dihitung tahunan.
Pinjaman mana yang sebaiknya Saudara pilih?
Quoted rate = 12%
m = 12 (monthly)
12% 12
APY = (1 + ) − 1 = 12,68%for annually
12
Dengan perbandingan interest rate annually berikut maka dapat ditarik keputusan bahwa investor
lebih memilih personal loan yang memiliki interest rate yang lebih rendah yaitu 12% for monthly.

TIME VALUE OF MONEY – ANNUITIES & OTHER TOPICS


Anuitas – Multiple Sum
Adalah serangkaian pembayaran dolar yang sama jumlahnya untuk tahun tertentu.
Ada 2 jenis dasar anuitas yaitu: Anuitas Biasa/ ordinary & Anuitas Jatuh Tempo.
 Ordinary Annuity (Compound Annuity) ialah anuitas yang pembayarannya pada akhir
dari setiap periodenya,
 Annuities Due (Anuitas Jatuh Tempo)ialah anuitas dimana pembayarannya pada setiap
awal periode tahunan.

 Ordinary Annuity (Compound Annuity)


Melibatkan penyimpanan atau penginvestasian jumlah uang yang sama di akhir tahun untuk
periodesatuan waktu tertentu dan membiarkan jumlah itu berkembang.
Contoh: Untuk perbaikan pendidikan perguruan tinggi kita, kita akan mendepositkan $500 pada
akhir tahun, untuk 5 tahun berikutnya pada bank dengan tingkat suku bunga 6%, berapa
jumlah uang kita pada akhir tahun ke-5?
4 3 2
FV5 = $500 (1+0,06) + $500 (1+0,06) + $500 (1+0,06) + $500 (1+0,06)+ $500
= $500 (1,262) + $500 (1,191)+ $500 (1,124)+ $500 (1,060)+ $500
= $631 + $595,5 + $562 + $530 + $500
= $2.818,5

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 352
Manajemen Keuangan

Untuk mengamati apa yang terjadi, kita dapat amati contoh diatas menggunakan Timelines.
 Timelines adalah garis horizontal dimana waktu sekarang – periode waktu nol – berada pada sisi
paling kiri.
 Periode waktu masa depan ditunjukkan di sepanjang garis yang bergerak dari kiri ke kanan.
 Timelines ini sering digunakan untuk menjelaskan penetapan waktu arus kas investasi
Contoh: Arus kas sebesar $500 diterima pada akhir tahun ke-1 sampai tahun ke-5, dan disajikan
dengan jelas pada Tabel di bawah. Dari pengujian tersebut, kita dapat lihat bahwa prosedur ini
dihasilkan pada:
𝑛
(1 + 𝑖) − 1
𝑭𝑽𝑛 = 𝑃𝑀𝑇 [ ]
𝑖

Dimana, 𝐹𝑉𝑛 = nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke ‘n’
𝑃𝑀𝑇 =pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada tiap akhir tahun

Tahun 0 1 2 3 4 5
Uang yang ditabung di akhir tahun 500 500 500 500 500
(PMT)
$500
$530
$562
$595
$631
Future Valueordinary annuity $2.818,5
Factor nilai bunga masa depan anuitas untuk i dan n (Future Value Interest Factor Anuity)
FVn = PMT x (FVIFAi,n)
(1+𝑖)𝑛 −1
Tabel FVIFA: FVIFAi,n=
𝑖

n 1% 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9% 10%
1 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
2 2,010 2,020 2,030 2,040 2,050 2,060 2,070 2,080 2,090 2,100
3 3,030 3,060 3,091 3,122 3,152 3,184 3,215 3,246 3,278 3,310
4 4,060 4,122 4,184 4,246 4,310 4,375 4,440 4,506 4,573 4,641
5 5,101 5,204 5,309 5,416 5,526 5,637 5,751 5,867 5,985 6,105

Nilai Sekarang (Present Value) Anuitas


Dana pensiun, obligasi asuransi, dan bunga yang diterima dari obligasi, semua menggunakan
anuitas. Untuk menentukan nilainya, kita perlu mengetahui nilai sekarang dari setiap anuitas tsb.
 Contoh:Berapa nilai present value dari tabungan yang harus diinvestasikan pada awal
periodejika deposito yang akan diterima sebesar $500 pada akhir tahun sepanjang 5 tahun
1
kedepandengan tingkat bunga diskonto 6%? PV = FVnx[ ]
(1+𝑖)n
1 1 1 1 1
PV = $500[ ]+$500[ ]+$500[ ]+$500[ ]+$500[ ]
(1+0,06)1 (1+0,06)2 (1+0,06)3 (1+0,06)4 (1+0,06)5
= $500 (0,943) + $500 (0,890)+ $500 (0,840)+ $500 (0,792)+ $500 (0,747) = $2.106

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 353
Manajemen Keuangan

1
1−
(1+𝑖)𝑛
𝑃𝑉 = 𝑃𝑀𝑇 ( )
𝑖

Dimana, PMT = pembayaran anuitas yang didepositkan, ditabung, atau diterima pada akhir tiap-
tiap tahun.
PV = nilai sekarang dari anuitas masa depan.
 Untuk menyederhanakan proses penentuan nilai sekarang anuitas, Faktor Bunga Nilai Sekarang
untuk Anuitas pada i dan n.
PV = PMT (PVIFAi,n)
1
1−
(1+𝑖)t
PVIFAi,n =
𝑖
Tabel PVIFAi,n :

n 1% 2% 3% 4% 5% 6% 7% 8% 9% 10%
1 0,990 0,980 0,971 0,962 0,952 0,943 0,935 0,926 0,917 0,909
2 1,970 1,942 1,913 1,886 1,859 1,833 1,808 1,783 1,759 1,736
3 2,941 2,884 2,829 2,775 2,723 2,673 2,624 2,577 2,531 2,487
4 3,902 3,808 3,717 3,630 3,546 3,465 3,387 3,312 3,240 3,170
5 4,853 4,713 4,580 4,452 4,329 4,212 4,100 3,993 3,890 3,791

 Annuity Due
Merupakan ordinary annuity dengan semua pembayaran per periodenya yang dipercepat 1 tahun
lebih cepat yaitu dilakukan pada awal periode, untuk memajemukkan dan menentukan present
value ataupun future value anuitas tersebut. Dengan annuity due, tiap pembayaran anuitas yang
terjadi di awal periode lebih banyak dibandingkan pembayaran akhir periode. Hanya
memajemukkan arus kas dengan 1 tahun tambahan.
FVn(anuitas jatuh tempo) = PMT (FVIFAi,n) (1 + i )
PV (anuitas jatuh tempo) = PMT (PVIFAi,n) (1 + i )

Hasilnya dari semua perhitungan baik present value dan future value dari annuity due, lebih
besar daripada ordinary annuity (compound annuities) karena dalam setiap kasus, semua
pembayaran diterima lebih awal. Jadi, ketika memajemukkan dengan ordinary annuity maka kita
memajemukkan dengan satu periode lebih lambat, sementara jika kita mendiskontokan dengan
annuity due maka arus kas yang didiskonto satu tahun lebih cepat. Dengan kata lain terdapat
perbedaan bahwa anuitas jatuh tempo ialah pembayaran yang diterima di awal tahun, sedangkan
anuitas ordinary/compound ialah pembayaran yang diterima pada akhir tahun.

Pinjaman Yang Diamortisasi (Amortized Loans)


Prosedur penyelesaian PMT juga digunakan untuk menentukan pembayaran yang berhubungan
dengan pembayaran pelunasan pinjaman meliputi angsuran yang sama jumlahnya dari waktu ke
waktu. Pinjaman yang dilunasi dengan cara tersebut yakni dengan pembayaran angsuran periodik
yang sama jumlahnya disebut Pengangsuran Pinjaman Diamortisasi.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 354
Manajemen Keuangan

Contoh: Membeli sebuah mobil dengan meminjam uang sebesar $6.000 yang harus dibayar dengan
empat kali pembayaran yang sama pada setiap akhir tahun (ordinary annuity) selama 4
tahun tersebut, dan interest rate yang dibayar kepada pemberi pinjaman adalah 15% atas
pinjaman yang belum dilunasi.
Untuk menentukan pembayaran tahunan yang dihubungkan dengan pembayaran kembali dari
utang yang akan terjadi, kita dapat menggunakan persamaan rumus pada pembahasan Present
Value Annuity yang sebelumnya telah dijelaskan, maka kita akan menemukan nilai PMT anuitas
tahunan. PV = $6.000 ,i = 15% , n = 4 tahun. Pada kasus in kita diminta untuk menentukan PMT
pembayaran anuitas yang diterima oleh pemberi pinjaman pada akhir tahun.
1
1 − (1+𝑖)𝑛
𝑃𝑉 = 𝑃𝑀𝑇 ( )
𝑖

1
1 − (1+0,15)4
$6.000 = 𝑃𝑀𝑇 ( )
0,15

$6.000 = PMT ( PVIFA15% , 4th )

$6.000 = PMT (2,855)


$2.101,58 = PMT

Untuk membayar kembali pinjaman pokok dan bunga atas pinjaman yang belum dibayar selama 4
tahun, pembayaran tahunan akan menjadi sebesar $2.101,58.

Tabel schedule pengangsuran utang di bawah menyajikan bahwa pembayaran bunga menurun
setiap tahunnya sebagai penurunan pinjaman yang belum dibayar dan selebihnya adalah pinjaman
pokok yang dibayar kembali setiap tahunnya.

Pinjaman Pembayaran Saldo Pokok


Jumlah Bunga
Anuitas Pokok dalam Pinjaman setelah
Anuitas (a)
Tahun (Angsuran) Anuitas (b) Pembayaran Anuitas
0 - - - $6.000,00
1 $2.101,58 $900,00 $1.201,58 4.798,42
2 $2.101,58 719,76 1.381,82 3,416,60
3 $2.101,58 51,249 1.589,09 1.827,51
4 $2.101,58 27,407 1.827,51 0
a
Bagian bunga anuitas dihitung dengan mengalikan saldo utang diawal tahun dengan tungkat suku bunga untuk tahun
ke-1 $6.000 x 15% = $900
b
Pembayaran bunga pokok anuitas dihitung dengan mengurangkan bagian bunga anuitas (kolom “a”) dari (kolom
anuitas)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 355
Manajemen Keuangan

Nilai Sekarang (Present Value) Atas Arus Kas yang Kompleks (Uneven Cashflow)
Beberapa proyek bukan hanya melibatkan arus kas tunggal dan beberapa anuitas, namun juga
ada yang memakai arus kas yang tidak konstan ataupun sama selama beberapa periode. Present
Value dari setiap arus kas manapun baik kas masuk atau keluar akan diukur dengan nilai dollar
sekarang dan dengan demikian arus kas tersebut dapat dibandingkan melalui penambahan arus
kas masuk dan pengurangan arus kas keluar terhadap nilai sekarang dari setiap arus kas lainnya,
yang juga diukur dalam nilai dollar sekarang.

Contoh: Jika perusahaan ingin menentukan present value dari arus kas yang diberikan pada tingkat
bunga 6%, kita akan selalu mendiskontokan arus kas, kembali ke nilai sekarang dan menjualkan
arus kas secara total dengan menambahkan arus positif dan mengurangkan ars negatifnya.
Namun, masalah ini juga memuat annuity sebesar $500 yang berjalan dari tahun ke-4 sampai
tahun ke-10.
 Untuk mengakomodasi hal ini, pertama kali kita dapat mendiskonto annuity kembali ke awal
periode tahun ke-4 (dan/atau periode tahun ke-3) dengan mengalikan jumlah tahun dengan nilai
dari PVIFA 6%, 7th dan mendapatkan present value nya pada titik waktu tersebut.
 Kemudian mengalikan nilai PVIFA,6%,7th ini untuk mendapatkan arus kas tunggal tersebut
(yaitu present value dari anuitas berperiode 7 tahun) kembali ke nilai sekarang.
 Pada dasarnya, kita mendiskontokan dua kali, pertama mengembalikannya ke nilai akhir periode
tahun ke-3, lalu mengembalikannya ke nilai sekarang. Dengan demikian, present value dari arus
kas tidak seimbang ini adalah sebesar $2.657,94.

Tahun Arus Kas Tahun Arus Kas


1 $500 6 $500
2 200 7 500
3 -400 8 500
4 500 9 500
5 500 10 500
1. Present Value $500 diterima pada akhir tahun pertama = $500(PVIF6%,1)
= $500(0,943) = $471,50
2. Present Value $500 diterima pada akhir tahun ke-2 = $200(PVIF6%,2)
= $200(0,890) = 178,00
3. Present Value $500 diterima pada akhir tahun ke-3 = -$400(PVIF6%,3)
= -$400(0,840) = -336,00
4. (a) Nilai pada akhir tahun ke-3 $500 anuity tahun ke-4 s.d ke-10 = $500(PVIFA6%,7)
= $500(5,582) = $2.791
(b) Present Value $2.791 diterima pada akhir tahun ke-3 = $2.791(PVIF6%,3)
= $2.791(0,840)= 2.344,44
5. Total Present Value $2.657,94

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 356
Manajemen Keuangan

Tahun 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dolar yang diterima pada akhir tahun 500 200 -400 500 500 500 500 500 500 500
471,50
178,50
-336,00
2.791
2.344,44
Total Present Value 2.657,94

I. Anuitas Abadi dan Tak Terbatas. (PERPETUITIES)


 Anuitas Abadi (perpetuities) adalah anuitas yang berlanjut untuk selamanya, yaitu sejak pertama
kalinya, setiap tahun investasi ini akan membayarkan jumlah dolar yang sama. Contoh: saham
preferen yang menghasilkan dividen secara tetap dnegan jangka waktu tidak terbatas.
 Penentuan present value atas sebuah anuitas abadi sangatlah sederhana, kita hanya membagi
arus tetap tersebut dengan tingkat diskonto yang sama.
Contoh: Present value dari perpetutis/anuitas abadi sebesar $100 yang didiskontokan kembali ke
present value pada tingkat 5% adalah $100/0,05= $2.000. Maka persamaan yang mewakili
present value dari sebuah anuitas abadi adalah:
𝑃𝑃
PV =
𝑖
PP= jumlah dolar konstan yang disediakan oleh perpetutis(anuitas abadi)
Contoh: Berapa present value dari dividen saham preferen (anuitas abadi) sebesar $500 yang
$500
didiskonto kembali ke present value pada tingkat 8%? PV = 0,08 = $6.250
Present value dari anuitas abadi ini adalah sebesar $6.250

II. Perusahaan Multinasional : Nilai Waktu Uang


Dari Prinsip 1: Keseimbangan Risiko dan Pengembalian–Jangan menambah risiko kecuali jika
terdapat kompetensi berupa tambahan pengembalian investasi (return). Diketahui bahwa investor
meminta pengembalian untuk menunda berkonsumsi, dan juga tambahan pengembalian untuk
mengambil risiko tambahan. Tingkat diskonto yang kita pakai untuk menggerakkan uang sepanjang
waktu harus mencerminkan pengembalian karena menunda berkonsumsi tsb, dan harus
mencerminkan inflasi yang telah diantisipasi. Di AS, inflasi yang dapat diantisipasi sangat rendah
walaupun cenderung berfluktuasi dari waktu ke waktu. Namun, di tempat lain di dunia, tingkat
inflasi sulit untuk diramalkan karena inflasi tsb bisa sangat tinggi secara dramatis dan mengalami
fluktuasi yang sangat besar. Inti dari semua ini adalah karena fluktuasi inflasi yang
mengejutkan dapat terjadi di Negara manapun, maka memilih tingkat diskonto yang sesuai untuk
memindahkan uang melewati waktu adalah sebuah proses yang sulit.

Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 29

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 357
Manajemen Keuangan

RISK AND RETURN- “HISTORY OF FINANCIAL MARKET RETURNS”

Tingkat Pengembalian di Dalam Pasar Uang


Dalam pasar uang, setiap perusahaan yang melakukan investasi harus bersaing dalam mencari
modal dan untuk memperoleh pembiayaan atas proyek yang akan bermanfaat bagi pemegang
saham perusahaan, maka perusahaan itu harus menawarkan kepada investor, tingkat pengembalian
yang mampu bersaing dengan alternative investasi lain yang tersedia bagi investor tersebut.
“Tingkat pengembalian dari alternatif investasi terbaik berikutnya yang terseia bagi investor
untuk tingkatan resiko tertentu” ini dikenal sebagai biaya kesempatan dana (opportunity cost of
fund).

HUBUNGAN ANTARA RISIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN


Suatu sumber utama untuk perspektif historis berasal dari Ibootson dan Singuefield’s Stock,
Bonds, Bills, and Inflationyang menguji tingkat pengembalian. Data mereka sangat komprehensif
dan sangat berguna bagi investor dan para manajer keuangan sesuai dengan kebutuhan mereka
untuk memahami tingkat pengembalian di pasar modal.
Disimpulkan bahwa pengembalian tahunan untuk portofolio surat-surat berharga yang berbeda,
5 diantaranya adalah:
1) Saham biasa perusahaan kecil
2) Saham biasa perusahaan besar
3) Obligasi korporasi (PT Tbk) jangka panjang
4) Obligasi pemerintah AS jangka panjang
5) U.S Treasury Bills
Treasury bill jangka pendek pemerintah menjadi yang paling kecil resikonya dari lima portofolio
tersebut, karena treasury bill jangka pendek mempunyai waktu jatuh tempo yang singkat, maka
harganya bervolatilitas lebih kecil (resiko lebih kecil), sedangkan karena terdapat peluang gagal
pada obligasi korporasi yang secara esensial tidak terdapat pada surat berharga pemerintah, obligasi
jangka panjang pemerintah merupakan obligasi yang lebih kecil risikonya disbanding obligasi
jangka panjang korporasi. Begitu juga, saham biasa perusahaan besar lebih berisiko disbanding
obligasi korporasi, dan saham perusahaan kecil menjadi lebih berisiko disbanding portofolio saham
perusahaan besar.
Tanpa memikirkan forgoing (kehilangan peluang yang baik), kita harus mengharapkan adanya
tingkat pengembalian yang berbeda untuk pemilik dari berbagai surat-surat berharga tersebut. Jika
pasar menghargai seorang investor atas risiko yang diambilnya, tingkat pengembalian rata-rata
tahunan harus bertambah sesuai dengan bertambahnya risiko.
Suatu perbandingan dari tingkat pengembalian tahunan atas lima portofolio yang terdaftar untuk
tahun 1926-2002 tersebut disediakan pada Tabel berikut. Empat atribut dari pengambilan ini
mencakup:
1. Tingkat pengembalian nominal rata-rata tahunan,
2. Deviasi standar pengembalian, yang mengukur volatilitas atau risiko portofolio,
3. Tingkat pengembalian rata-rata riil tahunan, dimana tingkat pengembalian nominal dikurangi
tingkat inflasi, dan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 358
Manajemen Keuangan

4. Risiko premium (rik premium), yang menggambarkan pengembalian tambahan yang diterima di
luar tingkat bebas risiko (risk-free) untuk mengasumsikan risiko.
Pengembalia Deviasi
n niminal standar dari Pengembalia
Surat-surat berharga Premi Risikob
rata-rata sebuah n rata-rata
tahunan pengembalian rill tahunana
Saham perusahaan Kecil 16,9% 33,2% 13,8% 13,1%
Saham perusahaan Besar 12,2% 20,5% 9,1% 8,4%
Obligasi jk.panjang
6,2% 8,7% 3,1% 2,4%
korporasi
Obligasi jk.panjang
5,8% 9,4% 2,7% 2,0%
pemerintah
U.S Treasury Bills
(obligasi jk.pendek 3,8% 3,2% 0,7% 0
pemerintah)
a
Pengembalian rill = pengembalian nominal – tingkat inflasi rata-rata sejak 1926-2002 sebesar 3,1%
b
Premi Risiko = pengembalian nominal – tingkat risiko rata-rata bebas (obligasi jk.pendek) sebesar 3,8%

 Pengaruh Inflasi pada Tingkat Pengembalian dan Efek Fisher


Tingkat suku bunga riil mewakili tingkat pertumbuhan pada daya beli sesungguhnya, setelah
disesuaikan untuk inflasi. Contoh: jika saat ini kita mempunyai uang sebesar $100 dan
meminjamkannya kepada seseorang untuk satu tahun, i = 11,3%. Maka kita akan mendapat kembali
sebesar $111,30 dalam 1tahun. Namun, jika sepanjang tahun harga barang/jasa naik sebesar 5%.
Maka akan menjadi $105 pada akhir tahun untuk membeli beberapa barang/jasa yang tadinya
seharga $100 pada awal tahun. Berapa peningkatan daya beli kita sepanjang tahun tersebut?
Anggaplah tingkat suku bunga nominal ( krf ), tingkat inflasi diperkirakan (IRP/Inflation risk
premium), dan tingkat suku bunga riil ( k* ). maka hubungan antara suku bunga nominal, tingkat
inflasi, dan suku bunga riil sebagai berikut:
1 + krf = (1 + k*) (1 + IRP) atau krf = k* + IRP + (k* x IRP)
Hubungan antara tingkat nominal, tingkat riil, dan tingkat inflasi telah dikenal dengan sebutan
efek Fisher. Melalui persamaan diatas maka kita dapat mengetahui jawaban dari pertanyaan
sebelumnya sebagai berikut: krf = k* + IRP + (k* x IRP)
0,113 = k* + 0,05 + (0,05k*)
k* = 0,06 = 6%
Dengan demikian, pada harga yang lebih tinggi, daya beli kita akan meningkat sebesar 6%,
walaupun kita mempunyai $11,30 lebih daripada yang kita miliki diawal tahun. Hal ini dapat terjadi
dikarenakan diluar tahun tersebut, satu unit barang/jasa pada cakupan pasar seharga $1, maka kita
dapat membeli 100 unit dengan $100. Pada akhir tahun kita punya kelebihan $11,30 lebih banyak,
tetapi unit biaya sebesar $1,05 (5% nya = tingkat inflasi). Berapa banyak unit yang dapat kita beli
pada akhir tahun? Jawabannya = $111,30: $1,05 = $106 yang menggambarkan peningkatan 6% dari
daya beli rill.

 Struktur Hubungan (term) dari Tingkat Suku Bunga.


Hubungan antara tingkat pengembalianatas utang surat berharga dan lamanya waktu sampai
jatuh tempo hutang tersebut dikenal sebagai Struktur hubungan (term) suku bunga atau hasil

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 359
Manajemen Keuangan

pengembalian pada saat jatuh tempo). Jadi, struktur term ini mencerminkan tingkat
pengembalian atau hasil yang telah diamati atas surat-surat berharga yang serupa, kecuali jangka
waktu hingga jatuh tempo, pada saat tertentu.

Pola Struktur dari Tingkat


Suku Bunga

Gambar di atas menunjukkan contoh struktur term tingkat suku bunga. Kurva tersebut berupa
garis miring yang menaik, yang menunjukkan bahwa term jatuh tempo yang lebih panjang akan
menuntut pengembalian atau hasil yang lebih tinggi. Pada struktur term (pola struktur hipotesis),
tingkat bunga padasurat hutang atau obligasi lima tahunan adalah 11,5%, sedangkan tingkat yang
dapat diperbandingkan atas obligasi 20 tahun adalah 13%.

Risk = Kemungkinan yang mungkin menyimpang / berbeda dengan yang diharapkan.


Expected Return = Return yang diharapkan oleh investor
Required Return = Return yang disyaratkan/ diminta karena investor menanggung risiko

 Realized Return or Cash Return


Mengukur keuntungan atau rugi pada sebuah investasi

Kita juga bisa menghitung Rate of Return dalam bentuk persen (%) :
Hal tersebut sebagai pegembalian dari harga saham awal.

 Pengembalian yang Diharapkan (Expected Return)


Pengembalian yang diharapkan dari sebuah investasi, baik oleh investor perorangan maupun
perusahaan, ditentukan oleh perbedaan kemungkinan pengeluaran yang dapat terjadi dari suatu
investasi. Manfaat atau pengembalian yang diharapkan atas investasi mendatangkan pemasukan
dalam bentuk arus kas. Arus kas bukan laba akuntansi, harus digunakan untuk mengukur
pengembalian. Pada dunia yang tidak pasti, pengukuran yang akurat dari arus kas masa depan yang
diinginkan tidaklah mudah bagi investor untuk memastikannya.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 360
Manajemen Keuangan

Di tahun manapun, investasi dapat menghasilkan tiga kemungkinan arus kas yang tergantung
pada kondisi ekonomi yang terjadi. Salah satu pendekatan yang tepat dalam memilih perkiraan arus
kas untuk mengukur tingkat pengembalian yang diinginkan investor adalah penghitungan arus kas
yang diharapkan. (Expected of cash flow) adalah rata-rata tertimbang dari arus kas yang mungkin
dihasilkan, dengan bobot tertimbang merupakan probabilitas kemungkinan kejadian kondisi
ekonomi. Dimana rn= kemungkinan arus kas ke-n mencerminkan jumlah kondisi ekonomi yang
terjadi, dan Prn merupakan probabilitas arus ke-n atau pada setiap konisi ekonomi yang akan terjadi.
Maka Arus Kas yang Diharapkan (E(r) ) dapat dihitung dengan rumus:

Ketika kita membicarakan tentang ketidak pastian secara umum ini sangat membantu kita dalam
mengkristalisasi pemikiran kita melalui sebuah ilustrasi berikut:
Asumsikan bahwa kita sedang mempertimbangkan biaya investasi sebesar $10.000 dimana arus
kas masa depan dari kepemilikan surat-surat berharga tergantung pada status ekonomi, seperti yang
diestimasikan pada tabel berikut:

Probabilitas Arus kas


Persentase pengembalian
Kondisi Ekonomi dari kondisi dari
(Arus Kas : biaya investasi)
ekonomi investasi
Resesi Ekonomi 20% $1.000 10% (= $1.000 : $10.000)
Pertumbuhan ekonomi moderat 30% $1.200 12% (= $1.200 : $10.000)
Pertumbuhan ekonomi kuat 50% $1.400 14% (= $1.400 : $10.000)

E(r) = (0,2)($1.000) + (0,3)($1.200) + (0,5)($1.400) = $1.260

 Mengukur Risiko
Perubahan dalam pengembalian dapat diukur dengan pengukuran Variance atau Standar Deviasi
dalam Investment returns.
Pendekatan yang sering digunakan ialah dengan memeriksa standar deviasi saham dari tingkat
pengembalian
Standar Deviasi menjadi alat ukur untuk mengukur disperse dari hasil yang memungkinkan.
Semakin besar standar deviasi, semakin besar pula ketidakpastian yang dihasilkan, oleh karena
itu, maka akan menimbulkan risiko yang semakin besar.
 Variance = Rata-rata Kuadrat selisih antara masing-masing Realized Return dan Expected
Return
 Standard Deviasi = Akar kuadrat dari Variance dan lebih umum digunakan untuk mengukur
risiko.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 361
Manajemen Keuangan

 Geometric vs Aritmatika Average Rates


 Geometric Average Rate of Return
Menjelaskan seberapa besar tingkat pertumbuhan suatu investasi

 Arithmetic Average Rate Of Return


Menjelaskan seberapa besar tingkat returns rata-rata per tahunnya.
𝑟𝑦𝑒𝑎𝑟1 + 𝑟𝑦𝑒𝑎𝑟2 + 𝑟𝑦𝑒𝑎𝑟3
Arithmetic Average =
𝑛

 For a Treasury security

 For a Corporate Stock or Bond

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 362
Manajemen Keuangan

RISK AND RETURN- CAPITAL MARKET THEORY


 Portofolio Return & Portofolio Risk
Menggabungkan beberapa sekuritas di dalam satu portofolio benar-benar dapat mengurangi
risiko secara keseluruhan.
 Dengan tetap mendiversifikasi sejumlah sekuritas dapat menurunkan risiko pada portofolio
tanpa harus mengurangi expected rate of return dari portofolio tersebut.
 Risiko milik perusahaan yang dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi tidak selamanya
dihargai tinggi di dalam pasar finansial.

 Menghitung Expected Return of a Portofolio:


Dengan menghitung sebuah tingkat pengembalian yang diharapkan pada portofolio, maka
kita dapat menimbang setiap tingkat pengembalian dari masing-masing investasi dengan
menggunakan fraksi atau proporsi bagian dari portofolio yang diinvestasikan pada setiap
assets investment.

Wn = Proporsi dari portofolio yang diinvestasikan pada asset


E(r1) = Expected Rate Of Return on Asset
[Wn x E(r1)] = Kontribusi Asset n untuk Expected Return pada proporsi portofolio tersebut.

 Mengevaluasi Risiko Portofolio:


 Portofolio Diversification
Ialah efek mengurangi risiko dengan sejumlah besar investasi pada portofolio tersebut.
Keuntungan Diversifikasi yang dicapai akan bergantung pada tingkat korelasi antara
investasi, diukur melalui Koefisien Korelasi.
o Correlation Coefficient bisa berkisar dari -1,0 (Korelasi negative sempurna), yang berarti
pengembalian saham dalam portofolio tidak bergerak dengan arah yang berlawanan.
Dan yang berkisar +1,0 (Korelasi positive sempurna) ialah pengembalian saham dalam
portofolio bergerak dengan tepat bersamaan setiap saat.
o Investasi pada lebih dari satu sekuritas bertujuan untuk mengurangi risiko
o Jika 2 buah saham berkorelasi positif sempurna, maka diversifikasi antara keduanya
tidak berefek pada risiko.
o Jika 2 buah saham berkorelasi negative sempurna, maka portofolio tersebut
didiversifikasi secara sempurna
o Jika kita melakukan diversifikasi terhadap investasi kita ke surat-surat berharga yang
berbeda, bukannya menanam hanya pada satu saham variablilitas (risiko) dalam
pengembalian portofolio kita pasti menurun
o Pengurangan dalam risiko akan terjadi jika pengembalian saham dalam portofolio tidak
bergerak dengan tepat bersamaan setiap saat (berkorelasi positif tidak sempurna)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 363
Manajemen Keuangan

 Diversification Lessons
1. Sebuah portofolio bisa lebih tidak berisiko dari pada rata-rata risiko dari masing-
masing investasi pada portofolio tersebut.
2. Kunci untuk mengurangi risiko melalui diversifikasi – yaitu melalui menggabungkan
investasi dengan return berkorelasi positif tidak sempurna.

portofolio = Standar deviasi pada portofolio’s returns


Wi = Proporsi dari portofolio yang diinvestasikan pada asset i
i = Standar Deviasi pada rate of return pendapatan dari asset
i,j = Korelasi antara rate of return asset i dan j
Correlation between investment Diversification Benefits
returns

+1 No benefit

0.0 Substantial benefit

-1 Maximum benefit. Indeed, the risk of


portfolio can be reduced to zero.

 2 Jenis Risiko:
 Market Risk (Sistematic Risk) → tidak dapat didiversifikasi
Merupakan bagian dari variasi-variasi dalam pengembalian investasi yang tidak dapat
dihilangkan melalui diversifikasi oleh investor. Variasi ini berasal dari berbagai factor
yang mempengaruhi seuruh saham (menimpa semua pihak) – beyond control
Contoh: Perang, Resesi, Kenaikan tk. Suku bunga, tarif pajak, kenaikan harga BBM.
 Company-Unique Risk (Unsystematic Risk) → dapat didiversifikasi
Merupakan bagian dari variasi dalam pengembalian investasi yang dapat dihilangkan
melalui diversifikasi oleh investor. Risiko yang dapat didiversifikasi ini merupakan hasil
dari factor-faktor unik dengan perusahaan tertentu tersebut.
Contoh: Produk gagal, Pemogokan pekerja, manajer utama meninggal.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 364
Manajemen Keuangan

 Jika investor menambahkan saham untuk portofolio yang ia miliki, maka Company-Unique Risk
nya akan berkurang.
 Seperti yang kita ketahui, pasar saham memberi kompensasi kepada investor untuk menerima
risiko. Namun hal tersebut berlaku hanya untuk Market Risk, untuk Company-Unique Risk
hanya bisa dan sudah seharusnya didiversifikasi.

 Systematic Risk and Beta ( )


 Diukur dengan menggunakan Beta Coefficient yang memperkirakan sejauh mana
pengembalian investasi tertentu bervariasi dengan pengembalian di pasar portofolio.
 Perusahaan Utilitas dapat dianggap kurang berisiko karena mereka memiliki Beta yang lebih
rendah.
 Secara khusus, Beta () adalah ukuran Bagaimana pengembalian dari tiap saham bervariasi
dengan pengembalian pada pasar
 Mengukur sensivitas dari tiap pengembalian saham terhadap perubahan factor-faktor tertentu
pada pasar
  = 1 → Saham tidak berdampak lebih/kurang terhadap perubahan pada pasar.
Perubahan pasar naik 10%, saham terpengaruh naik 10%
  > 1 → More Volatile – Return yang dituntut investor semakin tinggi
Perubahan pasar naik 10%, saham terpengaruh naik 15%
  < 1 → Less Volatile - Return yang dituntut investor semakin rendah.
Perubahan pasar naik 10%, saham terpengaruh naik 5%

 The Security Market Line and The CAPM (Capital Asset Pricing Model)
CAPM menjelaskan mengenai Bagaimana Beta () berhubungan dengan Expected Rates of
Return. Investor akan meminta rate of return yang tingi pada suatu investasi dengan Beta yang
tinggi.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 365
Manajemen Keuangan

Menyiratkan bahwa Semakin tinggi systematic risk dalam sebuah investment (factor lain
dianggap sama), maka Semakin tinggi pula expected rate of return yang investor minta untuk
berinvestasi dalam asset tersebut.

𝑅𝑒𝑞𝑢𝑖𝑟𝑒𝑑 𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑅𝑖𝑠𝑘 𝑓𝑟𝑒𝑒


: 𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 = 𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑜𝑓 𝑟𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 + Risk Premium
(𝐸(𝑟) ) (𝑟𝑓 )

𝑅𝑒𝑞𝑢𝑖𝑟𝑒𝑑 𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑅𝑖𝑠𝑘 𝑓𝑟𝑒𝑒


𝑜𝑓 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 =𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑜𝑓 𝑟𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 +  (𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛(𝐸𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡
(𝑟) )
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥
) − (
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥
(𝐸(𝑟) ) )
(𝐸(𝑟 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑗) ) (𝑟𝑓 )

DEBT VALUATION AND INTEREST RATE


Memaksimalkan kekayaan/nilai perusahaan dilakukan dengan pengambilan keputusan keuangan
yang tepat. Salah satunya adalah mengenai konsep dan bagaimana cara menghitung surat-surat
berharga.

Dalam memenuhi keuangan perusahaan, perusahaan dapat melakukan 2 hal:

1. Membuat pinjaman (biasanya private debt placement)


Private debt placement: pasar yang hanya melibatkan 2 orang yang berkepentingan/no
publik, contohnya, antara peminjam dan bank yang memberi pinjaman.
2. Menjual obligasi/bond (public debt market)
Dengan menjual surat hutang kepada publik yang menawarkan kepada banyak investor
melalui intermediaries.

Private debt placement


• Advantages of Private Debt Placement

1. Speed/cepat, perusahaan yang membutuhkan dana dengan cepat dapat melakukannya lewat
pasar ini, karena tidak perlu mendaftar kepada perusahaan penjamin emisi layaknya seperti
bond yang ingin dijual kepada publik.

2. Mengurangi biaya, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk underwriting dan
biaya-biaya lainnya yang berkepentingan dengan penyiapan obligasi yang akan go publik

3. Financing flexibility, dalam pasar ini, peminjam hanya akan berhubungan dengan sedikit
investor, dan semua pendanaan yang akan diputuskan sesuai dengan kesepakatan kedua
belah pihak, berapa hutang yang akan diambil, waktu jatuh tempo, bunga, dan berbagai

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 366
Manajemen Keuangan

batasan-batasan lainnya dalam perjanjian dapat didiskusikan oleh pihak-pihak yang sailng
bersangkutan.

• Disadvantages of Private Debt Placement

1. Interest costs, umumnya bunga pada private debt placement lebih besar daripada publik debt
placement.

2. Restrictive covenants,

3. The possibility of future SEC registration, jika pemberi pinjaman memutuskan untuk
menjual obligasi kepada publik sebelum jatuh tempo, maka perusahaan yang menerbitkan
obligasi harus mendaftarkannya kepada perusahaan penjamin emisi/publik debt placement

Tipe-tipe debt dalam private debt placement:

1. Working capital loans


2. Transactions loans, biasanya digunakan untuk membiayai suatu asset, contohnya adalah
mortgage payable.
3. Secured debt, surat hutang yang diterbitkan dengan adanya jaminan dalam hal
pembayarannya, seperti inventory, peralatan, real estate, dan aset berwujud lainnya,
sedangkan kebalikannya adalah unsecured debt.

Mengenai obligasi

1. Obligasi berjamin
2. Obligasi tidak berjamin
3. Prioritas dalam klaim
4. Initial offering market
5. Junk bond, adalah obligasi dengan tingkat risiko yang sangat besar, namun sesuai dengan risikonya
ini pengembalian yang diharapkan juga besar.
6. Coupon
7. Convertible bond, adalah obligasi yang dapat dikonversikan ke saham.

Public debt palcement


Perusahaan mengeluarkan surat hutang (corporate bond) kepada publik untuk keperluan pendanaan.
Ketika kita menjual obligasi kita kepada publik, peran investment banker sangat diperlukan dalam
hal ini. Dalam hal ini investment banker lebih mengetahui seluk beluk dunia penerbitan surat
hutang jangka panjang, adapun peran investment banker:

1. Underwriting/penjamin emisi, adalah pihak yang menjamin obligasi perusahaan akan terjual
dalam publik, tugasnya ialah menerbitkan prospektus (cerita tentang perusahaan), laporan
keuangan auditit, yang memastikan investor membacanya. Underwriter juga biasanya
melakukan due dilligent, yaitu datang langsung ke perusahaan dan mempelajari secara detail
mengenai perusahaan tersebut sebelum menerbitkan obligasi. Selain underwriter, diperlukan
juga legal opinion, seperti misalnya dari lawyer, mengenai likehoold, probability

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 367
Manajemen Keuangan

perusahaan, sengketa perusahaan, dan juga perusahaan menerbitkan MDMA (Management


Discuss and Management Analysis), laporan mengenai sebab akibat untung rugi perusahaan
beberapa tahun terkahir. Proses yang dibutuhkan untuk menerbitkan obligasi memang cukup
panjang dan rumit, sebab besaran nominal yang ada dalam obligasi itu biasanya bukan
nominal yang kecil, oleh sebab itu juga perlu otorisasi/approval dari OJK (jika di Indonesia),
yang tugasnya memeriksa semua data sebelum obligasi benar-benar diterbitkan untuk
melindungi investor.
2. Distributing
3. Advising

Menghitung obligasi

Sebelum kita dapat menghitung obligasi dengan benar, ada beberapa hal yang kita perlu ketahui:

1. Bond Indenture, kontrak perjanjian antara perusahaan penerbit obligasi dengan bondholders,
yang berisi mengenai face amount, coupun, masa jatuh tempo, annually or semiannually,
jenis bond yang dikeluarkan, seperti, convertible bond, callable bond, serial bond, income
bond dan lain sebagainya.
2. Klaim atas aset dan keuntungan, pemegang obligasi memiliki hak klaim atas aset dan
keuntungan sebelum stockholders mendapat bagiannya.
3. Par or face value, adalah nilai bond tersebut (principal) yang akan dibayarkan pada jatuh
tempo/maturity date.
4. Coupon interset rate, adalah presentase bunga yang ada pada bond indenture, presentase
bunga yang akan dibayarka secara rutin kepada investor, baik annually maupun
semiannually.
5. Maturity and repayment of principal, batas waktu dari obligasi yang menunjukkan lamanya
waktu sampai penerbit obligasi mengembalikan nilai nominal obligasi ke pemegang obligasi
dan berakhirnya atau ditebusnya obligasi tersebut.
6. Tingkat penghasilan lancar obligasi, perbandingan pembayaran bunga tahunan pada harga
obligasi sekarang di pasaran.
7. Peringkat obigasi, peringkat ini mengacu pada potensi risiko masa depan obligasi, AAA
(peringkat tertinggi, yang menunjukkan kemampuan yang kuat untuk membayar pinjaman
pokok dan bunganya), AA, A, BBB dan seterusnya yang menyatakan kemampuan semakin
menurun. Peringkat obligasi secara umum dipengaruhi oleh:
 Proporsi modal terhadap hutang perusahaan
 Tingkat profitabilitas perusahaan
 Tingkat kepastian dalam menghasilkan pendapatan
 Besar kecilnya perusahaan
 Sedikit penggunaan hutang subordinat

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 368
Manajemen Keuangan

Dalam suatu perusahaan banyak sekali faktor-faktor penentu nilai, salah satunya tingkat
pengembalian yang diinginkan investor untuk melakukan investasi (cash flow), ini adalah modal
dasar dalam hal valuation of bond.

1. Menentukan jumlah dan pemilihan waktu yang menunjukkan arus kas masuk masa depan
yang diharapkan bondholders, yang terdiri dari interest payment dan principal payment.
Jika bond dengan face value Rp.100.000 dengan kupon 12% annually, maka investor akan
mendapat interest payment sebesar Rp.12.000 annually.
2. Mengestimasi discount rate pada bond yang beresiko sama, seperti yang kita ketahui bahwa
interest payment dan principal adalah kontrak bond yang telah disepakati dan akan
dibayarkan, sedangkan untuk menilai arus kas di masa mendatang, bond harus didiskon,
perusahaan harus dapat mengestimasi berapa discount rate yang kira-kira sama untuk bond
yang berisiko sama dengan bond kita, gunakan yield interest.

Menghitung nilai sekarang bond dengan yield to maturity/ rate market

Nilai masa depan yang diharapkan investor, menunjukkan berapa presentase nilai yang diharapkan
kembali
Interest (year 1) + Principal
Yied To Maturity =
Bond Price

3. Menghitung nilai sekarang dari interest payment dan principal of bond

(perhitungan ini sama dengan Lab AKM bab long term liability, hanya saja dalam buku mankeu
dimodifikasi)

4 hubungan penting dalam penilaian obigasi:

1. Nilai obligasi berhubungan terbalik dengan perubahan tingkat pengembalian yang


diinginkan investor (tingkat bunga sekarang)
Jika investor meminta tingkat pengemballian yang tinggi, maka nilai obligasi akan menurun,
karena pembayaran bunga dan nilai nominal tetap, tingkat pengembalian yang tinggi dapat
dicapai dengan membayar nilai yang rendah pada obligasi tersebut. Tingkat bunga masa
depan dan nilai obligasi yang dihasikan tidak dapat diperkirakan dengan pasti, seorang
investor obligasi menghadapi risiko terhadap berubahnya nilai selama suku bunga berubah-
ubah , inilah yang disebut dengan risiko tingkat bunga.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 369
Manajemen Keuangan

(perhitungan seperti lab AKM)

2. Nilai pasar obligasi akan berkurang dari nilai nominal, jika tingkat pengembalian yang
diinginkan investor diatas tingkat kupon obligasi, tetapi ini akan dinilai diatas nilai nominal
jika tingkat pengembalian yang diinginkan investor dibawah tingkat bunga kupon
 Ketika tingkat bunga bond sama dengan tingkat bunga yang diharapkan investor
maka bond dijual pada nilai nominal
 Ketika tingkat bunga bond lebih kecil dari tingkat bunga yang diharapkan investor
maka bond dijual pada discount, diibawah nilai nominal
 Ketika tingkat bunga bond lebih tinggi dari tingkat bunga yang diharapkan investor
maka bond dijual pada premium, diatas nilai nominal

3. Semakin dekat tanggal jatuh tempo obligasi, maka nilai pasar obligasi tersebut mendekati
nilai nominal. Nilai obligasi baik premium maupun diskonto obligasi, mendekati nilai
nominal saham ketika mendekati waktu jatuh tempo

4. Obligasi jangka panjang memiliki risiko tingkat bunga yang lebih besar dibandingkan
dengan obligasi jangka pendek. Obligasi jangka panjang akan lebih responsif dan sensitif
atas tingkat perubahan bunga dibanding obligasi jangka pendek, dengan kata lain risiko
tingkat bunga lebih tinggi.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 370
Manajemen Keuangan

Fisher Effect: The Nominal and Real Rate of Interest

Real Rate of Interest (approximation) ≈ Nominal interest rate – Inflation premium

PENILAIAN SAHAM

Common Stock
Pemegang saham biasa adalah pemilik perusahaan, dengan kata lain mewakili kepemilikan
perusahaan. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk menunjuk direktur perusahaan, dan
direktur perusahaan membentuk tim manajemennya. Saham biasa tidak memiliki tanggal jatuh
tempo, tetap ada selama perusahaan ada. Saham biasa dapat dikatakan “the most junior claim”.

Karakteristik dari saham biasa


1. Pemegang saham biasa memilki hak klaim atas pendapatan setelah kreditur dan pemegang
saham preferen mendapat bagian (telah dipenuhi haknya). Pemegang saham dapat mendapat
klaim pendapatan dengan 2 cara:
 Menerima dividen langsung dalam bentuk kas
 Menginvestasikan kembali laba tertahan ke perusahaan
Hal ini biasanya dilakukan untuk kegiatan perluasan usaha, dengan begini akan
meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan pendapatan yang berakibat pada
keuntungan saham di masa depan

Pemegang saham mendapatkan hak klaim pendapatan, berupa sisa pendapatan.


Keuntungannya: ketidakterbatasan pengembalian potensial, ketika kreditur dan pemegang
saham preferen telah dipenuhi haknya, maka seluruh sisa keuntungan akan mengalir kepada
pemegang saham biasa. Kelemahannya: pada tahun dimana pendapatan menurun, pemegang
saham biasa yang paling dirugikan, selain mendapat bagian sedikit, bisa saja tidak ada
dividen sama sekali.

2. Sama halnya dengan klaim pendapatan, pemegang saham biasa juga memiliki hak klaim
atas sisa aktiva ketika likuiditas.
3. Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam manajemen perusahaan, selain itu juga
memiliki hak otoritas dalam perubahan anggaran dasar perusahaan, yang meliputi

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 371
Manajemen Keuangan

penerbitan saham baru, atau kemungkinan penggabungan perusahaan, dan hal ini selalu
terjadi setiap tahun. Pemegang saham dapat menggunakan haknya secara pribadi, mayoritas
pada umumnya memberi suara melalui perwakilan (proxy) untuk memberi hak kepada pihak
yang ditunjuk untuk memberikan suara kepada pemberi hak pada rapat tahunan perusahaan.
2 prosedur yang biasanya digunakan dalam pemungutan suara:
 Sistem mayoritas, pemegang saham biasa yang memiliki mayoritas kepemilikan
yang besar yang biasanya mempunyai kuasa untuk memilih keseluruhan dewan
direksi
 Pemungutan suara kumulatif, setiap lembar saham memberikan para pemegang
saham untuk memberikan suara kepada sejumlah direksi. Pemegang saham dapat
memberikan seluruh suaranya/sebagian suaranya saja kepada calon direksi, dengan
begini memberikan kuasa kepada pemegang saham minoritas untuk ikut memilih
seorang direktur.
4. Memiliki “preemptive right”, memberikan hak kepada pemegang saham untuk
mempertahankan kepemilikannya, dengan menawarkan terlebih dahulu kepada para
pemegang saham atas terbitan saham baru sesuai dengan presentase kepemilikan mereka.
5. Tanggung jawab pemegang saham biasa dalam kasus kebangkrutan, terbatas hanya pada
besarnya investasi mereka.
6. Agency problem and agency cost at common stock
Pada kenyataan yang ada, pemegang saham menawarkan nominasi dari calon direktur untuk
selanjutnya dipilih oleh manajemen, yang pada akhirnya manajemen lebih cenderung ke
direktur daripada ke tujuan yang sebenarnya, yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang
saham, dan direktur lebih menempatkan kepentingannya diatas kepentingan stockholder
(karena kurangnya insentive) ini yang dinamakan agency problem. Pada situasi ini, manajer
lebih suka menghindari pekerjaan-pekerjaan yang tidak menyenangkan, seperti mengurangi
pegawai, mengambil proyek dengan profit rendah untuk menghindari risiko yang tinggi,
yang pada akhirnya berdampak pada / akan terjadi penurunan nilai pemegang saham, hal ini
dapat diindikasikan dengan penurunan nilai saham. Jika hal ini mulai terjadi, maka tindakan
yang mesti diambil pemegang saham merubah direksi untuk menghindari “agency cost” dan
meningkatkan nilai.

Menilai saham biasa


Nilai saham biasa sama dengan nilai sekarang dari semua arus kas masa depan yang diharapkan
akan diterima oleh pemegang saham, seperti obligasi dan saham preferen. Namun, saham biasa
tidak menjanjikan pembayaran bunga atau pembayaran jatuh tempo, dan juga tidak memberi
dividen tetap seperti saham preferen. Dividen saham biasa berdasarkan:

 Keuntungan perusahaan
 Keputusan menejemen untuk membayar dividen atau untuk mempertahankan
keuntungan untuk mngembangkan perusahaan

3 tahap menghitung saham biasa:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 372
Manajemen Keuangan

1. Estimasi jumlah dan waktu yang akan diterima dari arus kas masa mendatang saham biasa
yang diharapkan.
Kita estimasikan jumlah arus kas masa mendatang, jika kita membeli saham biasa dan tidak
berniat untuk menjualnya, itu berarti arus kas yang masuk hanya dari dividen yang
dibayarkan.
2. Evaluasi risiko pada dividen masa depan dan tentukan rate pengembalian yang investor
harapkan bandingkan dengan risiko investasi.
3. Hitunglah nilai sekarang dari dividen yang diharapkan dengan pendiskontoan kembali ke
rate pengembalian saham sekarang
Dapat disimpulkan bahwa nilai saham biasa sama dengan nilai sekarang dividen masa
depan.
Selain itu, karena saham dipasarkan pada publik, maka harga pasar selalu merefleksikan
nilai saham.

Penilaian saham:
1. Basic concept of the stock valuation model
Contoh: asumsikan kita membeli saham dan akan memegangnya dalam 1 tahun. Saham
memberikan dividen sebesar $1,75 dan diperkiarakan akan mempunyai harga $50 ketika
dijual dalam jangka satu tahun. Jika investor menginginkan rate pengembalian dari
investasinya sebesar 15%, maka nilai saham sekarang adalah:

1,75 + 50
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 = = 45
(1 + 0,15)1
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔
dividend for year 1
=
(1 + stockholders required rate of return)1
dividend for year 2
+ + …
(1 + stockholders required rate of return)2
dividend for year ∞
+
(1 + stockholders required rate of return)∞

Simpulannya, nilai saham sekarang sama dengan nilai sekarang dividen masa depan ditambah harga
jual saham diakhir periode memegang saham.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 373
Manajemen Keuangan

1. The constant dividend growth rate model


Jika dividen bertambah dengan rate yang konstan setiap tahunnya, maka model perhitungannya
adalah sebagai berikut:

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 0


dividend paid in year 0 (1 + dividend growth rate)1
=
(1 + stockholders required rate of return)1
dividend paid in year 0 (1 + dividend growth rate)2
+ + …
(1 + stockholders required rate of return)2
dividend paid in year 0 (1 + dividend growth rate)∞
+
(1 + stockholders required rate of return)∞

dividend paid in year 0 (1 + dividend growth rate)


Vcx =
stockholders required rate of return − dividend growth rate
dividend paid in year 1
=
stockholders required rate of return − dividend growth rate

Penyebab nilai saham naik dan turun


Kita menggunakan persamaan dibawah ini guna membantu kita apa penyebab nilai saham naik turun:

D0 (1 + g) dividend in year 1
Vcs = =
rcs − g stockholders required rate of return − growth rate

Dari persamaan diatas, 2 variabel yang menyebabkan nilai saham berubah ialah rcs dan g.

 Rcs 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟𝑠 𝑟𝑒𝑞𝑢𝑖𝑟𝑒𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑜𝑓 𝑟𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛, ditentukan oleh 2 faktor: level bunga dalam ekonomi
dan risiko dari aset itu sendiri. Kita dapat menggunakan CAPM capital asset pricing model:

𝑟𝑐𝑠 = rf + βcs [E(rm) − rf]

 g growth oppurtunities berkaitan dengan pengembalian yang diharapkan ketika menginvestasikan


kembali pendapatan (return on equity or ROE), dan proporsi pendapatan yang di investasikan
kembali. Dapat kita lihat pada persamaan:

rate of growth in dividends (g) = retention ratio (b) x rate of return on equity (ROE)

rate of growth in dividends (g) = (1 − dividend payout ratio) x rate of return on equity (ROE)

D1
g = (1 − ) x rate of return on equity (ROE)
E1
g = b x rate of return on equity (ROE)

Model perhitungan diskonto ini menyediakan estimasi yang baik dalam penilaian saham umum dan
memberikan pemahaman apa yang menyebabkan nilai saham naik/turun.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 374
Manajemen Keuangan

 Pendekatan dalam perhitungan saham biasa

Dalam perhitungan, biasanya kita menggunakan perbandingan pasar, seperti earning per share, book value
per share, sales per share, atau cash flow per share. Disini kita akan membahas mengenai price/earning ratio.

Perhitungan P/E ratio

Menghitung nilai saham pada waktu relative, yang menggambarkan berapa banyak dollar yang investor
bersedia bayar untuk mendapatkan setiap dollar pendapatan perusahaan. Dengan melihat P/E ratio ini, kita
dapat membandingkannya guna mengambil keputusan investasi dan sebagai dasar juga dalam mengantisipasi
besarnya pendapatan yang akan didapatkan nanti.
P
𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑚𝑜𝑛 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘, 𝑉𝑐𝑠 = (appropriate price or earnings ratio)x (estimated earnings per share for year 1) = x E1
E1

Apa yang menentukan P/E ratio?

Dengan meihat P/E ratio pada saham yang sejenis, melihat keseluruhan pasar, yang mana semuanya
bergantung pada perekonomian dan tujuan spesifik dari para investor itu sendiri. Jika kita membandingkan
dengan perusahaan lain, P/E ratio akan menunjukkan perbedaan yang signifikan, yang artinya perbedaan
tersebut didasari karena, perbedaan risiko dan pertumbuhan pendapatan yang diinginkan perusahaan, kita
bisa masukkan pada persamaan yang sudah dibahas diatas:

D0 (1 + g) dividend in year 1
Vcs = =
rcs − g stockholders required rate of return − growth rate

Dengan begini kita dapat simpulkan harga pasar saham:


D1 P D1/E1 D1
P = rcs−g >>>> E1 = rcs−g
, kemudian kita substitusikan dengan g = (1 − E1 ) x ROE

P D1/E1 D1/E1
Maka persamaan menjadi: E1 = rcs−g
= D1
rcs−[(1− )x ROE]
E1

2 pokok dasar yang menentukan P/E ratio adalah:

 growth rate in dividends “g”


semakin tinggi g maka P/E ratio juga semakin tinggi, g itu sendiri diperngaruhi oleh:
- peraturan dividend
- keuntungan investasi perusahaan
g akan meningkat jika keuntungan pada investasi perusahaan menawarkan cukup bagus
keuntungan, yang ditandai dengan semakin tinggi ROE semakin tinggi juga pertumbuhan g.
 Investor required rates of return “rcs”
Semakin tinggi rcs maka semakin rendah P/E ratio, rcs itu sendiri dipengaruhi oleh:
- Perusahaan itu sendiri
jika perusahaan semakin tinggi risikonya “risk rate”, maka investor required rates of returnnya
semakin tinggi dan menyebabkan P/E turun.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 375
Manajemen Keuangan

- Ekonomi itu sendiri/ faktor makro


semakin tinggi interest rate, semakin tinggi level risiko tidak menentu, maka menyebabkan
required rates of returnnya semakin tinggi dan menyebabkan P/E turun.

Namun jika ROE pada investasi perusahaan sama required rates of returnnya, investasi baru ini tidak
menambah nilai apa-apa. Dalam hal ini dapat kita simpulkan, nilai pemegang saham akan terbentuk, ketika
penginvestasian kembali pendapatan dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada
tingkat pengembalian risikonya. Dalam menggunakan P/E ratio ini, kita menggunakan alternatif perhitungan
pendapatan yang menyediakan potensial pendapatan perusahaan jangka panjang.

Saham Preferen
Saham preferen disebut surat berharga hybrid, karena memiliki sifat seperti saham biasa dan obligasi. Serupa
dengan obligasi, saham preferen memiliki pembayaran dividen yang tetap. Serupa dengan saham biasa,
saham preferen tidak mempunyai jatuh tempo. Ukuran dividen saham preferen ditetapkan baik dalam jumlah
dollar maupun presentase dari nilai nominal saham. Saham preferen mendapat dividen terbatas pada jumlah
yang telah ditentukan.

 Saham preferen dapat diterbitkan lebih dari satu seri/golongan yang memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Ada yang dapat dikonversikan kedalam saham, perbedaan dividend dan perbedaan
harga jual
 Klaim atas aktiva dan pendapatan lebih utama dibanding saham biasa, namun sesudah obligasi
 Kumulatif preferen, dividen yang tak terbayar pada tahun sekarang dapat dibayarkan pada tahun
mendatang
 Ada juga ketentuan-ketentuan lainnya yang dapat menjadi karakteristik dari keistimewaan saham
preferen, seperti: memiliki hak voting saat dividen tidak dapat dibayar.
 Saham preferen payment in kind (PIK), investor yang pada awalnya tidak menerima dividen (dalam
jangka waktu tertentu), melainkan mendapatkan lebih banyak saham preferen yang nantinya
menghasilkan dividen atas saham preferen yang lebih banyak, biasanya perusahaan menjanjikan
dividen yang besar untuk menarik investor

Menghitung saham preferen

Karena saham preferen tidak mempunyai jatuh tempo dan menerima dividen yang tetap selama
setiap periode, dalam level yang tetap ini, kita dapat menghitungnya dengan perhitungan nilai
sekarang dari level tersebut. Berapa nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dapat dihasilkan
untuk pemegang saham:
Annual preferred stock dividend Dps
Value of Preferred Stock Vps = =
Market ′ s required yield on preferred stock rps

Dividen saham preferen adalah dividend yang telah ditetapkan yang hanya dibayarkan ketika
perusahaan mendapatkan income yang cukup untuk membayarnya. Dengan kata lain, kita dapat
menghitung saham preferen dengan pendiskontoan pembayaran dividen yang telah ditetapkan
menggunakan tingkat pengembalian yang telah dijanjikan kepada pemegang saham preferen.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 376
Manajemen Keuangan

Mengestimasikan hasil yang diinginkan pasar, dengan mempertimbangkan tiga faktor ini:

Rps = tingkat pengembalian

Vps = nilai jual saham

Dps = dividen
Dps Dps
Vps = =
rps Vps

Pasar saham adalah pasar dimana saham diperdagangkan di publik. IPO dan secondary market
adalah pasar saham yang melibatkan perusahaan secara langsung dan atau dari tangan pembeli ke
pembali lainnya.

Ada 2 tipe secondary market, pertukaran yang dilaksanakan di:

1. Lokasi (memiliki tempat resmi, sebagai suatu badan yang memang berkiprah pada dunia
perdagangan saham), perusahaan harus memenuhi permintaan (syarat) perjanjian
persetujuan keuntungan dan harga pasar, dan sebagainya. Jika perusahaan memenuhinya
maka saham akan dapat diperdagangkan.
2. OTC over te counter market
Dalam jenis ini perusahaan tidak perlu memenuhi persyaratan anggota, dalam kasus ini,
bank bertindak sebagai dealer pertama untuk setiap investor potensial.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 377
Manajemen Keuangan

INVESTMENT DECISION CRITERIA


 Penganggaran Modal
 Penggangaran Modal ialah proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan investasi
dalam asset tetap.
 Lebih mudah untuk mengevaluasi proyek-proyek yang menguntungkan dari pada
menemukannya.
 Tanpa adanya proyek-proyek dan gagasan baru, perusahaan tidak dapat tumbuh bahkan
bertahan hidup untuk waktu yang lama, perusahaan tersebut terpaksa mendatangkan laba dari
proyek yang ada dengan masa operasional yang terbatas.
 Untuk itu, manajemen perlu menemukan proyek mana saja yang menguntungkan perusahaan.
 Pada kenyataannya, proyek yang menguntungkan tersebut sulit ditemukan karena
berhubungan langsung dengan prinsip : Kondisi Persaingan Pasar – Alasan mengapa sangat
sulit mendapatkan proyek dengan laba yang luar biasa.
 Investasi yang sukses melibatkan pengurangan kompetisi dengan menciptakan penghalang
untuk masuk bagi pesaing melalui diferensiasi produk atau keunggulan biaya.

 Modal Khas – Proses Penganggaran:


Fase 1 : Manajer perusahaan mengidentifikasi investasi mana yang memberikan peluang yang
paling besar
Fase 2 : Nilai Kesempatan Investasi – menciptakan potensi (untuk pemegang saham) yang
benar-benar dievaluasi terlebih dahulu.

 Jenis Proyek Investasi Modal


1. Investasi Pendapatan yang meningkatkan
2. Investasi Biaya – Pengurang
3. Investasi Wajib yang merupakan hasil dari keputusan pemerintah.

Untuk menentukan kelebihan dari setiap proposal investasi, kita dapat menggunakan alat
analisis seperti berikut:
 Net Present Value (NPV),
 Equivalent Annual Cost (EAC),
 the Profitability Index (PI),
 the Internal Rate of Return (IRR), and
 the discounted payback period.

 Net Present Value (NPV)


 Merupakan selisih perbedaan antara arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan.
Memperkirakan jumlah kekayaan bersih yang dihasilkan oleh proyek yang bersangkutan.
 Perbedaan antara present value arus kas bebas tahun tahunan dan pengeluaran investasi
menentukan nilai bersih atas penerimaan proposal investasi yang berkaitan dengan nilai
mata uang sekarang..

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 378
Manajemen Keuangan

 Kriteria NPV: Ketika NPV dari proyek lebih besar atau sama dengan nol, maka kita akan
menerima proyek tersebut. Ketika NPV negative, maka kita akan menolak proyek
tersebut.
NPV  0 → Diterima
NPV < 0 → Ditolak

 Independent vs Mutually Exclusive (saling menguntungkan) Investment Projects


 Independent Investment Project ialah suatu investasi yang berdiri sendiri dan dapat
dilakukan tanpa mempengaruhi penerimaan atau penolakan dari setiap proyek lainnya.
 Menerima sebuah proyek investasi yang saling menguntungkan dan mencegah proyek
lain dari investasi yang diterima.

 Mengevaluasi kesempatan dari investasi independen


Dibutuhkan 2 langkah untuk mengevaluasi:
1. Menghitung NPV
2. Menerima proyek tsb jika NPV bernilai positive dan menolak jika nilainya negative

 Mengevaluasi kesempatan dari Investasi yang saling menguntungkan


Berikut adalah dua situasi dimana keadaan persahaan mutually exclusive:
1. Substitusi – Ketika perusahaan menganalisis investasi alternative dan setiap melakukan
fngsi yang sama.
2. Kendala Perusahaan – Perusahaan menghadapi kendala seperti manajemen waktu
(limited managerial time) atau modal keuangan (limited financial capital) yang
terbatas yang membatasi kemampuan perusahaan untuk berinvestasi dalam semua
proyek yang memiliki NPV positive

 Memilih diantara Investasi yang saling menguntung


1. Jika investasi yang saling menguntungkan memiliki umur kehidupan yang sama, kita
akan menghitung masing-masing NPV diantara Investasi yang saling menguntungkan
dan memilih salah satu yang memiliki NPV yang lebih tinggi.
2. Jika investasi yang saling menguntungkan memiliki umur kehidupan yang tidak sama,
kita harus menghitung Equivalent Annual Cost (EAC), biaya per tahun. kemudian kita
akan memilih salah satu EAC yang paling rendah.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 379
Manajemen Keuangan

 Other Investment Criteria


 Profitability Index (PI) / cost-benefit ratio
Indeks profitabiltas (PI) atau rasio present value dari arus kas dividen masa depan investasi
terhadap arus kas pengeluaran awal.
 Kriteria Keputusan :
 Jika PI lebih besar dari 0, maka NPV akan menjadi positive, dan proyek investasi
tersebut harus diterima.
 Ketika PI lebih kecil dari 0, yang mengindikasikan bahwa investasi tersebut buruk,
NPV bernilai negative, dan proyek Investment tersebut harus ditolak.

 Internal Rate of Return (IRR) / Tingkat Pengembalian Internal


IRR diidentifikasikan sebagai tingkat diskonto yang menyamai NPV arus kas bersih masa
depan proyek dengan pengeluaran kas awal proyek.

 Kriteria Keputusan :
 Menerima suatu proyek jika tingkat pengembalian internal (IRR) lebih besar atau sama
dengan tingkat pengembalian yang diinginkan investor.
 Menolak proyek jika tingkat pengembalian internalnya kurang dari tingkat
pengembalian yang diinginkan.
IRR > Tingkat pengembalian yang diinginkan → Diterima
IRR < Tingkat pengembalian yang diinginkan → Ditolak

Permasalahan dengan IRR:


1. Arus Kas yang tidak biasa (Unconventional Cash Flow)
 Jika pola cash flow berbentuk non conventional, maka cash inflow diikuti oleh
serangkaian cash outflow (seperti dalam kasus pinjaman). NPV yang lebih besar dari nol
menunjukkan bahwa IRR kurang dari tingkat diskonto yang digunakan untuk
menghitung NPV

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 380
Manajemen Keuangan

 NPV mengarah kepada keputusan yang tepat baik pada konvensional maupun non
konventional pola cash flow.
2. Multiple Rates of Return (Beberapa tingkat pengembalian)
Meskipun setiap proyek dapat memiliki hanya satu NPV, hanya Proyek tunggal, Dan pada
keadaan tertentu, memiliki lebih dari satu IRR.

 Payback Period (Periode Pengembalian)


 Merupakan suatu kriteria penganggaran modal yang digambarkan sebagai jumlah tahun
yang diperlukan untuk mengembalikan investasi ke pengeluaran kas awal.
 Kriteria ini mengukur seberapa cepat proyek itu akan mengembalikan biaya investasi
awalnya
 Kriteria Keputusan:
o Menerima proyek tersebut jika payback periode nya lebih kecil atau sama dengan
periode pengembalian maksimum yang dikehendaki oleh perusahaan.

 Limitations of Payback Period (batasan periode pengembalian)


1. Perhitungan Payback Period menghiraukan perlakuan terhadap time value of money ,
misalnya arus kas selama 3 tahun dari sekarang sama dengan cashflow dalam satu tahun.
2. Perhitungan Payback Period mengabaikan cash flow yang dihasilkan oleh proyek diluar
dari batas akhir payback period.
3. Tidak ada cara yang jelas untuk mendefinisikan standar pemisahan untuk payback
period yang diikat ke nilai penciptaan potensial dari investasi.

 Discounted Payback Period (Periode Pengembalian Diskonto)


 Merupakan variasi dari kriteria keputusan masa pengembalian yang digambarkan sebagai
jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan pengeluaran kas awal dari arus kas
bersih yang didiskonto.
 Pendekatan periode pengembalian diskonto dianggap mirip dengan metode pengembalian
tradisional kecuali bahwa pendekatan ini menggunakan arus kas bebas yang
didiskontokan ketimbang arus kas bebas aktual yang tidak didiskontokan dalam
menghitung periode pengembalian.
 Discounted Payback Period didefinisikan sebagai banyaknya tahun yang diperlukan
untuk mengembalikan pengeluaran kas awal dari arus arus kas bebas yang didiskontokan.
 Kriteria Keputusan:
o Menerima proyek jika batas discounted payback period lebih kecil atau sama dengan
periode pengembalian diskonto maksimum yang dikehendaki oleh perusahaan.

Jika kedua orang tua kita tak pernah menyerah untuk mencari nafkah sebagai bekal merantau kita,
apakah kalian dengan begitu mudahnya menyerah dengan sebuah pemikiran

So buatlah mereka tersenyum ketika melihat anaknya adalah orang hebat, selagi kita masih bisa
membuatnya tersenyum #Aku(n) kita bisa #Semua mudah jika kita bersungguh-sungguh

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 381
Manajemen Keuangan

Soal dan pembahasan


1. PT. Panda adalah perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan, banyak tulisan dari para
penulis terkenal telah diterbitkan bukunya melalui PT. Panda. Seiring dengan bertumbuh
kembangnya inat membaca dikaangan masyarakat, PT. Panda meprediksi penjualan dari
menerbitkan buku akan meningkat sesuai dengan presentase keuntungan yang akan
dihasilkan. Seiring dengan kenaikan ini, para pemegang saham PT. Panda menginginkan
kenaikan dividen di tahun yang akan mendatang, mereka menginginkan dividen sebesar ¼
dari keuntungan dimasa yang akan datang. Karena bisnis yang seakin meningkat, dan
tuntutan dari para pemilik, PT. Panda menyewa seorang akuntan untuk menilai pro forma
income laporan keuangan untuk tahun 2016. Penjualan tahun 2013 mencapai Rp.
20.000.000 dengan keuntungan 25% dari penjualan. PT. Panda perlu memperkiran
penambahan aset dalam hal penerbitan ditahun mendatang, sehingga peru memprediksi
berapa dana yang dibutuhkan. Berdasarkan data dibawah, maka PT. Panda meminta laporan
secepatnya untuk segera dibuat planning lebih lanjut.

PT. Panda Balance Sheet for 2016


Cash 5.000.000 Account Payable 2.000.000
Account Receivable 3.000.000 Accrued Expenses 2.500.000
Inventory 7.000.000 Notes Payable 4.500.000
Total Current Asset 15.000.000 Total Current Liabilities 9 .000.000

Land 10.000.000 Bond Payable 7.000.000


Equipment 4.000.000
Total Fixed Asset 14.000.000 Total Lliabilities 16.000.000

Total Assets 29.000.000 Common Stock 8.000.000


Paid-in capital 2.000.000
Retained Earning 3.000.000
Total Common Equity 13.000.000
Total 29.000.000

2. PT, Panda adalah perusahaan yang sangat teliti dalam mempertimbangkan segala hal yang
berkaitan dengan kelangsungan bisnisnya. Selain menentukan DFN, PT. Panda mencoba
menganalisis pro forma di tahun 2017 dengan menggunakan ratio. Adapun ratio yang dicari
adalah sebagai berikut:
a. Acid-Test Ratio
b. Average Collection Period
c. Debt ratio
d. Fixed asset turnover
e. Net profit margin
f. Return on equity

3. PT. Panda mendepositokan hasil keuntungannya pada sebuah bank, Bank Himas, guna
menyimpan cadangan ekuitas sekaligus berjaga-jaga untuk mengantisipasi lemahnya
Suplemen Ujian Tengah Semester Genap 2016 | Himas Panda 2015/2016 54

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 382
Manajemen Keuangan

perekonomian dengan meningkatkan usaha. Diperkirakan 5 tahun mendatang PT. Panda


membutuhkan perbaikan secara besar-besaran untuk meningkatkan kinerja perusahaan, baik
dala hal maintenance peralatan, program training untuk setiap karawannya, renovasi gedung
dan lain sebagainya, yang sudah dirinci perencanaannya secara jelas, dan diperkirakan akan
membutuhkan dana sebesar 30.000 setiap tahunnya selama 4 tahun. Dari hasil rapat
management memutuskan bahwa PT. Panda berencana untuk mendepositokan
keuntungannya setiap setahun sekali selama 5 tahun. Pada saat itu Bank Himas menawarkan
rate sebesar 20%. Lagi-lagi seorang akuntan yang diminta PT, Panda dalam menghitung pro
forma laporan keuangan tahun 2017, diminta untuk menghitung:
a. Total kebutuhan kas sesungguhnya pada akhir tahun ke 5
b. Total kebutuhan kas sesungguhnya pada saat ini
c. Berapa besar tabungan setahun yang harus disetor

4. PT, Panda berusaha untuk memperluas usaha penerbitannya lagi dengan menerbitkan
berbagai tulisan-tulisannya yang banyak diminati diblog PT. Panda. Dari hasil rapat bersama
management prusaaan , disetujui untuk menarik mahasiswa lain dalam hal pengembangan
usaha. PT Panda sengaja memilih mahasiswa sebagai investornya guna membantu
mahasiswa juga dalam hal penghasilan. PT Panda berusaha memperhitungkan beberapa
kemungkinan dari tingkat pengembalian yang diinginkan oleh para mahasiswa dengan
mellihat chance probability of occurrence.
Chance or probability Rate of return
10 % -5%
20% 10%
40% 20%
20% 30%
10% 40%
Dari data yang telah didapat, akuntan tersebut disuruh untuk:

a. Menghitung varians
b. Menghitung standar deviasi

5. Pada akhir tahun, PT. Panda membayarkan dividend kepada para investornya sebesar
Rp.100.000. dengan melihat data , ternyata setiap tahunnya dividen diperkirakan akan
tumbuh pada tingkat 15%, namun para investor menginginkan tingkat pengembalian
sevbesar 30%. Berapakah nilai saham yang sebenarnya?
PT. Panda mengestimasikan, company earning pada 2017 sebesar 50.000/share. Dibawah ini
tersaji, P/E ratio dari beberapa perusahaan yang sejenis dengan PT.Panda. Hitunglah saham
PT. Panda menggunakan P/E ratio.
P/E ratio
PT. Mushab 15,16
PT. Nur 17,07
PT. Baaghas 13,98
PT. Trisna 16,16

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 383
Manajemen Keuangan

PT. Gina 19,5


PT. Ria 20,01
PT. Novan 19,2

6. PT. Panda merasa sangat senang karena usahanya berjalan dengan sukses, dan dikarenakan
permintaan yang semakin meningkat, pihak management memutuskan untuk membeli mesin
percetakan yang baru. Mesin dengan kualitas yang baru dengan fitur yang lebih canggih,
ternyata harganya 1.000.000 dengan biaya perawatan sebesar 200.000/tahun selama 4 tahun.
Sedangkan mesin dengan kualitas yang sangat bagus dan dengan fitur yang berbeda juga,
memiliki harga 2.000.000 dengan biaya perwatan 300.000/tahun selama 6 tahun. Anggaplah
discount rate sebesar 5%, maka jika akuntan baru itu memilih mesin yang lebih tepat, maka
mesin manakah yang akan dibeli oleh PT.Panda untuk kegiatan bisnisnya selanjutnya?

JAWABAN

1. Jawab:
Lakukan step by step
I. Hitunglah presentase balance sheet terhadap penjualan

PT. Panda Balance Sheet for 2016


Cash 5.000.000 Account Payable 2 .000.000
25% 10%
Account Receivable 3.000.000 Accrued Expenses 2.500.000
15% 12,5%
Inventory 7.000.000 Notes Payable 4.500.000
35%
Total Current Asset 15.000.000 Total Current Liabilities 9 .000.000

Land 10.000.000 Bond Payable 7.000.000


50%
Equipment 4.000.000
20%
Total Fixed Asset 14.000.000 Total Lliabilities 16.000.000

Total Assets 29.000.000 Common Stock 8.000.000


Paid-in capital 2.000.000
Retained Earning 3.000.000
Total Common Equity 13.000.000
Total 29.000.000

II. Hitunglah net income 2016


25% x Rp. 20.000.000 = 5.000.000
III. Hitunglah pro forma penjualan dan net income berdasarkan pertumbuhan yang
diperkirakan
Sales growth rate: 25%

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 384
Manajemen Keuangan

Sales : St1 = St0 x (1 + g)


Rp. 20.000.000 x (1,25%) = 25.000.000
NI = profit margin x St1
25% x Rp. 25.000.000 = 6.250.000
IV. Menghitung pro forma balance sheet

PT. Panda Balance Sheet for 2017


Cash 6.250.000 Account Payable 2 .500.000
25% 10%
Account Receivable 3.750.000 Accrued Expenses 3.125.000
15% 12,5%
Inventory 8.750.000 Notes Payable 4.500.000
35%
Total Current Asset Total Current Liabilities 10 .125.000
18.750.000

Land 12.500.000 Bond Payable 7.000.000


50%
Equipment 5.000.000
20%
Total Fixed Asset 17.500.000 Total Lliabilities 17.125.000

Total Assets 36.250.000 Common Stock 8.000.000


Paid-in capital 2.000.000
Retained Earning 7.687.500*
Total Common Equity 17.687.500
Projected source of financing 34.812.500
Discretionary financing needs 1.437.500
Total financing needs = total assets
36.250.000
>>> Dividen = dividen payout ratio x NIt1

25% x 6.250.000 = 1.562.500

>>> RE = Re awal + NI – Dividen

Rp. 3.000.000 + 6.250.000 – (1/4 x 6.250.000) = 7.687.500

>>> DFN = 36.250.000 – 34.812.500

= Rp.1.437.500

Current Assets−Inventory 18.750.000− 8.750.000


2. Acid-Test Ratio = = = 0,98
Current Liabilities 10 .125.000
kali

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 385
Manajemen Keuangan

Account Receivable 3.750.000


Average Collection Period = sales = = 54,75 hari
Annual credit days 25.000.000/365
365

Total Liabilities 17.125.000


Debt ratio = = = 47,24 %
Total Assets 36.250.000

Sales 25.000.000
Fixed asset turnover = Net plant and equipment = = 1,43 kali
17.500.000

Net Income 6.250.000


Net profit margin = = 25.000.000 = 25%
Sales

Net Income 6.250.000


Return on equity = Common Equity = = 78,13%
8.000.000

Nb. Untuk mengetahui kegunaan dari analisis ratio yang bersangkutan dan mengetahui hasil
yang baik itu seperti apa (ratio menunjukkan hal baik jika ratio tinggi/rendah), silahkan buka
kembali rangkuman materi sebelumnya.

3. A. Present Value Annuity Due

M = periodesitas, jika setengah tahunan, = 2


Jika tahunan, m=1
Jika bulanan, m=12
Jika kuartalan, m=3
i 𝑖
PV = PMT x ( 1-(1 + m)−𝑡𝑥𝑚 / 𝑖) (1 + 𝑚)

PV5 = PMT x ( 1-(1 + i)−𝑛 / 𝑖) (1 + 𝑖)


= 30.000 x ( 1-(1 + 0,2)−4 / 0,2 ) (1 + 0,2)
= 50.806

B. PV0 = FV x (1 + i)−𝑛
= 50.806 x (1 + 0,2)−5
= 20.148

C. P10 = FV
= PMT x ( (1 + i)−𝑛 − 1 / 𝑖) = FV
= PMT x ( (1 + 0,2)−5 − 1) / 0,2 = 50.806
PMT = 50.806 / ( (1 + 0,2)−5 − 1) / 0,2
= 16.988

4. Jawab:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 386
Manajemen Keuangan

a. Pertama cari dulu expected rate of returnnya (E(r))


expected rate of return (E(r)) = (rate of return 1 (r1) x probability of return 1 (Pb1))
+.... (rate of return n (rn) x probability of return 1 (Pbn))
Chance or probability Rate of return E(r)
10 % -5% 0,005
20% 10% 0,02
40% 20% 0,08
20% 30% 0,06
10% 40% 0,04
Total 0,205
Variance in rate of return (𝜎 2 ) = [(rate of return 1 (r1) – expected rate of return E (r))2
x probability of return 1 (Pb1)] +....
[(rate of return 1 (rn) – expected rate of return E (r))2x probability of return 1 (Pbn)]

Chance or probability Rate of return E(r) 𝜎2


10 % -5% 0,005 0,065025
20% 10% 0,02 0,011025
40% 20% 0,08 0,000025
20% 30% 0,06 0,009025
10% 40% 0,04 0,038025
Total 0,205 0,123125

b. Standard deviation, 𝜎 = √𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒

𝜎 = √ [(rate of return 1 (r1) – expected rate of return E (r))2 x probability of


return 1 (Pb1)] +....
[(rate of return 1 (rn) – expected rate of return E (r))2x probability of
return 1 (Pbn)]

𝜎 = √ [(−0,05) – 0,205)2 x 0,1] + [(−0,1) – 0,205)2 x 0,2] +


[(−0,2) – 0,205)2 x 0,4] + [(−0,3) – 0,205)2 x 0,2] + [(−0,4) – 0,205)2 x
0,1]

= √0,0065025 + 0,002205 + 0,00005 + 0,001805 + 0,0038025

= 0,11985

5. D1 = D0(1 +g)
= 30.000 ( 1+0,15)
= 34.500

D0(1 +g) 34.500


Vcs = =30%−15% = 230.000
Rcs−g

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 387
Manajemen Keuangan

 Nilai saham PT. Panda dengan P/E ratio:

Vcs = Average P/E ratio x E1 = ((15,16 + 19,2 + 13,98 + 16,16 + 19,5 + 20,01 +17,07) / 7) x50.000

= Rp.864.857,14

6. Pertama, kita hitung dahulu present value dari semua biaya yang akan dikeluarkan baik itu
dari mesin 1 dan mesin 2.
Mesin 1:
CF1 CF2 CF3 CF4
PV of cost = CF0 + (1+K)2 + (1+K)2 + (1+K)2 +(1+K)2
−200.000 −200.000 −200.000 −200.000
= -1.000.000 + (1+0,05)2 + (1+0,05)2 + (1+0,05)2 + (1+0,05)2
= -Rp.1.725. 624
Mesin 2:
CF1 CF2 CF3 CF4 CF5 CF6
PV of cost = CF0 + + + + + +
(1+K)2 (1+K)2 (1+K)2 (1+K)2 (1+K)2 (1+K)2
−300.000 −300.000 −300.000 −300.000 −300.000 −300.000
= -2.000.000 + (1+0,05)2 + (1+0,05)2 + (1+0,05)2 + (1+0,05)2 + (1+0,05)2 + (1+0,05)2
= -Rp.3.632.653

Kedua, hitunglah equivalent annual costnya:


Mesin 1:
PV of costs −Rp.1.725.624
EACshortproject = Annually present value interest factor = 1 1
( 1− )
0,05 (1+0,05)4

= -Rp.486.646 (Accepted)
Mesin 2:
PV of costs −Rp.3.632.653
EAClongproject = Annually present value interest factor = 1 1
( 1− )
0,05 (1+0,05)6

= -Rp.715.696
Yang dipilih adalah yang EACnya lebih rendah, dengan begitu yang dipilih short project
selama 4 tahun.
Jika sesuatu terasa sulit, jangan coba untuk berlari dari kenyataan yang ada. Tapi cobalah
untuk tegar dan ingatlah semua kemudahan yang telah kita lalui, ingatlah senyuman kedua
orang tua kita saat mereka melepas kepergian anaknya untuk merantau ilmu, atau mungkin
ingatlah bayang mereka yang tak sempat melihatmu lagi ketika engkau merantau.

Jadilah seperti mereka orang-orang yang hebat, orang-orang yang melakukan hal yang lebih
dari kebiasaan setiap orang. Cobalah untuk lebih bersungguh dalam setiap langkah kita.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 388
CO
R E S U M E M A T E R I D 4 D A N D 4

P E R S I A P A N U S M K H U S U S

P K N S T A N 2 0 1 7

ST NTING
ACCOU

B R E A K T H R O U G H B O O K
Cost Accounting

The Manager and Management Accounting


Accounting Dicipline Overview

Management Accounting – Menganalisis, dan melaporkan informasi keuangan dan non keuangan untuk
membantu manajer membuat keputusan untuk memenuhi tujuan organisasi. akuntansi manajemen tidak
perlu GAAP

Financial Accounting – Berfokus pada pelaporan ke pengguna eksternal termasuk investor, kreditur, dan
lembaga pemerintah. Laporan keuangan harus didasarkan pada GAAP.

Perbedaan utama antara Management Accoungting dan Financial Accounting

Strategy decisions and Management Accounting

Strategi menentukan bagaimana sebuah kapabilitas organisasi cocok dengan peluang di pasar.

Ada dua strategi yang luas: cost leadership dan product differentiation

Management Accounting and Value

Menciptakan nilai merupakan bagian penting dari perencanaan dan strategi pelaksanaan.

Nilai adalah kegunaan suatu keuntungan pelanggan dari produk atau jasa perusahaan. Seluruh pengalaman
pelanggan menentukan nilai pelanggan berasal dari produk.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 389
Cost Accounting

Value-Chain Analysis

Value Chain adalah urutan fungsi bisnis di mana produk dibuat semakin lebih berguna untuk pelanggan.

Value Chain terdiri dari:

1. Research & development

Menghasilkan dan bereksperimen dengan ide-ide yang berhubungan dengan produk baru, layanan
atau proses

2. Design of Products and Processes

Perencanaan rinci, teknik, dan pengujian produk dan proses

3. Production

Suatu proses untuk menghasilkan suatu produk atau memberikan layanan

4. Marketing

Mempromosikan dan menjual produk atau layanan kepada pelanggan

5. Distribution

Memproses pesanan dan pengiriman produk atau layanan kepada pelanggan

6. Customer service

Menyediakan layanan setelah penjualan kepada pelanggan

Supply Chain Analysis

Produksi dan Distribusi adalah bagian dari value chain yang terkait dengan memproduksi dan memberikan
produk atau layanan.

Supply Chain menggambarkan arus barang, jasa dan informasi dari sumber-sumber awal bahan, jasa, dan
informasi untuk pengiriman mereka terlepas dari apakah kegiatan terjadi dalam satu organisasi atau dalam
beberapa organisasi.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 390
Cost Accounting

Key Success Factors

Pelanggan ingin perusahaan untuk menggunakan value chain dan supply untuk terus meningkatkan kinerja.
Faktor faktornya adalah sebagai berikut:

 Cost and efficiency

 Quality

 Time

 Innovation

 Sustainability

A Five-Step Decision Making Process in Planning and Control

1. Mengidentifikasi masalah dan ketidakpastian.

2. Menerima informasi.

3. Membuat prediksi tentang masa depan.

4. Membuat keputusan dengan memilih diantara beberapa alternatif.

5. Melaksanakan keputusan, mengevaluasi kinerja, dan belajar.

Planing and Control System

Planing memilih tujuan dan strategi, memprediksi hasil, memutuskan bagaimana mencapai tujuan.

Control mengambil tindakan yang mengimplementasikan keputusan perencanaan, mengevaluasi kinerja,


dan memberikan umpan balik.

Key Management Accounting Guidelines

Tiga pedoman membantu akuntan manajemen memberikan nilai yang paling untuk pengambilan keputusan
strategis dan operasional perusahaan mereka:

 Cost–benefit approach: manfaat dari suatu tindakan / pembelian umumnya harus melebihi biaya
sebagai aturan keputusan dasar.

 Behavioral and technical considerations: orang yang terlibat dalam keputusan, bukan hanya dolar dan
sen

 Different Costs for Different Purposes: Manajer menggunakan cara-cara alternatif untuk menghitung
biaya dalam situasi pengambilan keputusan yang berbeda.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 391
Cost Accounting

An Introduction to Cost Terms and Purposes

Basic Cost Terminology

Cost – adalah biaya / sumber daya yang dikorbankan untuk mendapat suatu tujuan tertentu

Actual Cost – biaya yang telah terjadi

Budgeted Cost – biaya prediksi

Cost Object – biaya yang melekat pada suatu object

Direct Cost and Indirect Cost

Direct Cost dapat dengan mudah untuk ditelusuri (dilacak) ke objek biaya. Contoh : bagian (ban dari mobil),
upah perakitan.

Indirect Cost tidak dapat dengan mudah ditelusuri (dilacak) ke objek biaya. Contoh : listrik, sewa gedung
pabrik.

Faktor yang mempengaruhi pengklasifikasian Direct Cost/Indirect Cost

- Material yang bersangkutan


- Informasi yang tersedia
- Desain informasi

Cost Behavior

Variable cost adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan.

Fixed cost adalah biaya yang dalam periode waktu tertentu jumlahnya tetap, tidak bergantung pada jumlah
produk yang dihasilkan.

Cost driver adalah variable yang memiliki hubungan kausal dengan jumlah biaya atas suatu produk. Misalnya
harga 5 tv 5000, harga 6 tv 6000. Nah jumlah 5 dan 6 ini merupakan cost driver.

Relevant range adalah rentang normal aktivitas (atau volume) di mana ada hubungan khusus antara tingkat
aktivitas (atau volume) dan biaya yang bersangkutan. Misalnya, biaya tetap dianggap tetap hanya dalam
rentang yang relevan.

Berbagai Jenis Perusahaan

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 392
Cost Accounting

Manufacture – perusahaan yang membeli material dan komponen dan mengubahnya menjadi produk jadi

Merchandising – perusahaan yang membeli dan kemudian menjual produk tanpa mengubah bentuk dasar
mereka

Service – perusahaan yang menyediakan jasa. Seperti nasihat hukum atau audit

Types of inventory

Direct materials inventory – sumber yang sudah tersedia untuk digunakan

Work in process inventory – produk mulai tapi belum selesai, sering disingkat sebagai WIP

Finished good inventory – produk selesai dan siap untuk dijual

Commonly Used Classifications of Manufacturing Costs

Juga dikenal sebagai biaya persediaan

Direct materials cost – biaya akuisisi semua bahan yang akan menjadi bagian dari objek biaya.

Direct labor cost – kompensasi dari semua tenaga kerja manufaktur yang dapat ditelusuri ke objek biaya.

Indirect manufacturing cost – biaya pabrik yang tidak dapat ditelusuri ke produk dengan cara yang layak
secara ekonomis. Contohnya termasuk pelumas, tenaga kerja manufaktur langsung, utilitas, dan persediaan.

Inventoriable costs vs. period costs

Inventoriable costs adalah semua biaya dari suatu produk yang dianggap aset dalam neraca perusahaan
ketika biaya yang terjadinya dan yang dibebankan sebagai beban pokok penjualan hanya ketika produk
tersebut dijual. Untuk perusahaan manufaktur, semua biaya manufaktur adalah persediaan.

Period costs adalah semua biaya dalam laporan laba rugi selain harga pokok penjualan. Mereka
diperlakukan sebagai beban.

Cost flow

Biaya Pokok Produksi dan Biaya bagian Pokok Penjualan dari Laporan Laba Rugi adalah akuntansi representasi
dari aliran yang sebenarnya dari biaya melalui sistem produksi.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 393
Cost Accounting

Cost Flow Ilustrated

Multiple-step income statement, part one

Multiple-step income statement, part two

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 394
Cost Accounting

Other Cost Consideration

Prime cost adalah istilah yang mengacu pada semua biaya manufaktur langsung (bahan dan tenaga kerja).
Conversion cost adalah istilah yang mengacu pada tenaga kerja langsung dan biaya produksi tidak langsung.
Overtime labor costs dianggap sebagai bagian dari biaya tidak langsung.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 395
Cost Accounting

JOB COSTING
A. Building Blok
 Cost Object  adalah unit atau aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan diukur. Bisa
berupa produk atau jasa.
 The Direct Cost of a cost object  adalah biaya yang mudah ditelusuri ke cost object.
Seumpama cost objectnya adalah meja, maka kayu yang dipakai untuk membuat meja
termasuk ke Direct cost karena kayu mudah ditelusuri pemakaiannya ke meja.
 The Indirect costs of a cost object  adalah biaya yang tidak mudah ditelusuri ke cost
object sekalipun dapat ditelusuri tapi dengan cara yang tidak ekonomis. Apabila Cost
objectnya adalah meja, maka pemakaian listrik selama pembuatan meja adalah Indirect
cost.
 Cost Pool  Adalah pengelompokan individu item Cost driver atau pemicu biaya
biaya tidak langsung. Cost Pool juga dapat digunakan untuk membebankan
didefinisikan kelompok biaya yang disebabkan oleh biaya aktivitas kepada output yang
aktivitas yang bersama dengan satu dasar secara struktural berbeda dengan
pembebanan (cost driver). Cost pool berguna untuk yang digunakan dalam sistem biaya
menentukan cost pool rate yang merupakan tarif konvensional. Atau faktor-faktor
biaya overhead pabrik per unit cost driver yang penyebab yang menjelaskan
dihitung untuk setiap kelompok aktivitas. konsumsi overhead.

 Cost Allocation base  Adalah sebuah cara sistematik untuk menghubungkan Indirect
cost atau kelompok Indirect cost untuk menghubungkan ke cost object. Beberapa cara
untuk menghitung manufacturing overhead rate :
𝑀𝑎𝑛𝑢𝑓𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡
 Direct Manufacturing Labor Hour 
𝐿𝑎𝑏𝑜𝑟 𝐻𝑜𝑢𝑟
𝑀𝑎𝑛𝑢𝑓𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡
 Direct Manufacturing Labor Cost  𝑥100%
𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝐿𝑎𝑏𝑜𝑟 𝐶𝑜𝑠𝑡
𝑀𝑎𝑛𝑢𝑓𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡
 Direct Material Cost  𝑥 100%
𝐷𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡
𝑀𝑎𝑛𝑢𝑓𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡
 Direct Machine Hours 
𝑀𝑎𝑐ℎ𝑖𝑛𝑒 𝐻𝑜𝑢𝑟𝑠
𝑀𝑎𝑛𝑢𝑓𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡
 Unit Production 
𝑈𝑛𝑖𝑡
Contoh perhitungan cost allocation rate dengan menggunakan direct manufacturing
labor hour :
Direct material cost 2.000.000
Direct manufacturing labor cost 1.500.000
Direct labor hours 140.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 396
Cost Accounting

Manufacturing overhead costs 2.800.000

𝑀𝑎𝑛𝑢𝑓𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑂𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡 2.800.000


= = 20 𝑝𝑒𝑟 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑓𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑏𝑜𝑟 𝑐𝑜𝑠𝑡
𝐿𝑎𝑏𝑜𝑟 𝐻𝑜𝑢𝑟 140.000
B. Job-Costing dan Process-Costing System
Sistem akuntansi biaya berdasarkan pesanan (job order costing)  perhitungan biaya
dikumpulkan untuk setiap pesanan/kontrak/jasa secara terpisah dan setiap pesanan dapat
dipisahkan identitasnya. Produksi dilakukan tergantung spesifikasi pemesan.

Sistem akuntansi biaya berdasarkan proses (process costing)  perhitungan biaya


dikumpulkan untuk satuan waktu tertentu dengan dasar skedul produksi yang ditetapkan
yang bertujuan untuk memproduksi barang yang akan dijual secara kontinyu dengan produk
yang standard an dihitung pada akhir periode.

Job Order Costing Process Costing


Banyak pesanan yang dikerjakan selama periode. Produk Tunggal yang dihasilkan selama periode
waktu yang panjang
Biaya-biaya diakumulasi oleh masing-masing Biaya-biaya diakumulasi berdasarkan
pesanan. departemen.
Kartu Biaya Pesanan sebagai dokumen kunci. Department production report adalah dokumen
kunci.
Unit cost dihitung berdasarkan pesanan. Unit costs dihitung berdasarkan departemen

C. Job Costing: Evaluasi dan Pelaksanaan


Dalam pengambilan keputusan, management team bekerja melewati 5 tahap :
1. Mengindentifikasi masalah dan ketidakpastian. Untuk menentukan tawaran,
management menyelesaikan 2 permasalahan : pertama, untuk menyelesaikan pekerjaan,
berapa biaya yang harus dikeluarkan. Kedua, berapa tawaran yang akan diberikan oleh
kompetitor perusahaan.
2. Mendapatkan informasi, apakah pekerjaan yang ditawarkan konsisten dengan
strategi perusahaan? apa akan melakukan pekerjaan ini terus menerus? Apakah peluang
pekerjaan seperti ini besar? Setelah mendapatkan informasi informasi yang berguna bagi
pengambilan keputusan, barulah pekerjaan yang ditawarkan diterima atau ditolak.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 397
Cost Accounting

3. Membuat prediksi di masa depan. Perusahaan mengestimasikan biaya dan resiko


resiko yang dapat terjadi di masa depan.
4. membuat keutusan dengan memilih berbagai alternatif.
5. mengimplementasikan keputusan yang diambil, mengevaluasi pekerjaan, dan
mempelajarinya.

D. Actual dan budgeted


Dalam job-costing system, perusahaan dapat mengestimasikan biaya indirectnya
dengan dua cara. Yaitu dengan actual indirect-cost rates dan predeterminated or
budgeted indirect-cost rate.
𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑎𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑟𝑒𝑐𝑡 𝑐𝑜𝑠𝑡𝑠
Actual Indirect Cost Rate =
𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑎𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑡ℎ𝑒 𝑐𝑜𝑠𝑡−𝑎𝑙𝑙𝑜𝑐𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑏𝑎𝑠𝑒
budgeted annual indirect costs
Budgeted indirect cost rate =
𝐵𝑢𝑑𝑔𝑒𝑡𝑒𝑑 𝑎𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑡ℎ𝑒 𝑐𝑜𝑠𝑡−𝑎𝑙𝑙𝑜𝑐𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑏𝑎𝑠𝑒

Dalam menghitung job costing, menghitung indirect costnya yang susah. Actual indirect cost
rates jarang dipakai perusahaan karena memiliki kelemahan. Actual indirect cost rates
memperhitungkan biaya yang benar benar sudah terjadi, pada kenyataannya, perusahaan menghitung
biaya yang dikeluarkan bisa bulanan bahkan mingguan. Sedangkan actual indirect cost rates baru
bisa diperhitungkan pada akhir dari tahun fiskal.

E. Periode waktu yang digunakan untuk menghitung Indirect-cost rates


Ada dua alasan kenapa menghitung indirect-cost rates dengan periode yang panjang.
1. The numerator reason (Indirect cost pool). Semakin pendek periode yang
digunakan, semakin tinggi pengaruh musiman. Sebagai contoh listrik akan lebih banyak
digunakan ketika musim dingin daripada musim musim yang lainnya.
2. The denominator reason (quantity of the cost-allocation base). Jangka waktu yang
panjang menghindari penyebaran fixed indirect-cost bulanan lebih dari fluktuasi output
bulanan dan fluktuasi quantitas dari cost allocation base.

F. Normal Costing dan Actual Costing


Tujuh langkah untuk menghitung manufacturing cost dalam job costing dan actual
costing :
1. Identifikasi pekerjaan yang akan dihitung biayanya.
2. Identifikasi biaya langsungnya.
3. memilih cost-allocation base untuk menghitung alokasi indirect-cost untuk
pekerjaan tersebut.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 398
Cost Accounting

4. identifikasi indirect-cost terkait dengan cost-allocation base.


5. menghitung biaya rata-rata per unit dari cost-allocation base yang digunakan untuk
mengalokasikan indirect cost dari pekerjaan tersebut.
6. menghitung alokasi indirect cost untuk pekerjaan.
7. menghitung total biaya pekerjaan dengan menambah semua direct-cost dan indirect-
costnya
Contoh :
Diketahui data suatu pekerjaan, direct material, direct manufacturing labor dan direct
manufacturing labor hours pekerjaan tersebut. Direct manufacturing labor hours total dan
manufacturing overhead total adalah total labor hour dan manufacturing overhead selama
setahun berjalan.
Budgeted Actual
Direct Material $4606 $4606
Direct Manufacturing labor $1579 $1579
Direct manufacturing labor hours 88 hours 88 hours
Manufacturing Overhead Total $1.120.000 $1.215.000
Direct manufacturing labor hours total 28.000 hours 27.000 hours

Normal Costing
1. Identifikasi dilakukan dengan melihat dokumen
2. Direct cost
Direct material = $4606
Direct manufacturing labor = $1579
3. Cost allocation base yang digunakan adalah direct manufacturing labor hours.
Dengan labor hours = 28.000
4. Budgeted manufacturing overhead = $1.120.000
𝐵𝑢𝑑𝑔𝑒𝑡𝑒𝑑 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑓𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑐𝑜𝑠𝑡𝑠
5. Budgeted manufacturing overhead rate = 𝐵𝑢𝑑𝑔𝑒𝑡𝑒𝑑 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑠𝑡−𝑎𝑙𝑙𝑜𝑐𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑏𝑎𝑠𝑒
1.120.000
= = $40 per direct manufacturing labor hours.
28.000

6. manufacturing overhead allocated for the job = $40 x 88 hours = $3520


7. Direct manufacturing cost
Direct material 4606

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 399
Cost Accounting

Manufacturing overhead costs


($40 per direct manufacturing labor x 88 hours) 3520
Total manufacturing costs for the job 9705

Actual Costing
1. Identifikasi dilakukan dengan melihat dokumen
2. Direct cost
Direct material = $4606
Direct manufacturing labor = $1579
3. Cost allocation base yang digunakan adalah direct manufacturing labor hours.
Dengan labor hours = 27.000
4. Actual manufacturing overhead = $1.215.000
𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑓𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑐𝑜𝑠𝑡𝑠
5. Actual manufacturing overhead rate = 𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑞𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑠𝑡−𝑎𝑙𝑙𝑜𝑐𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑏𝑎𝑠𝑒
1.215.000
= = $45 per direct manufacturing labor hours.
27.000

6. manufacturing overhead allocated for the job = $45 x 88 hours = $3960


7. Direct manufacturing cost
Direct material 4606
Direct manufacturing labor 1579 6185
Manufacturing overhead costs
($45 per direct manufacturing labor x 88 hours) 3960
Total manufacturing costs for the job 10.145

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 400
Cost Accounting

E. Flow of Costs in Job Costing

F. Journal Entries
Jurnal entries dibuat setiap tahap dari proses produksi. Semua produk di akumulasikan
di akun work in process control :
 Direct material used
 Direct labor incurred
 Factory overhead allocated or applied
Actual indirect cost (overhead) diakumulasikan ke akun manufacturing overhead
control.
1. Pembelian material (direct & indirect ) dengan utang
Material Control xx
Account Payable Control xx
2. Pemakaian direct & indirect material dalam produksi
Work in process control xx
Manufacturing overhead control xx
Material control xx
3. Pembayaran gaji direct dan indirect
Work in process control (direct) xx
Manufacturing overhead control (indirect) xx
Cash control xx

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 401
Cost Accounting

4. Manufacturing cost yang lainnya yang dipakai selama periode berjalan


Manufacturing overhead control xx
Cash control xx
Accumulated Depreciation control xx
5. Alokasi indirect cost berdasarkan overhead rate yang
telah ditentukan sebelumnya. Actual overhead cost tidak
pernah di posting langsung
Work in process xx ke work in process
Manufacturing overhead allocated xx
6. Produk selesai diproduksi menjadi barang jadi
Finished good control xx
Work in process control xx
7. Biaya yang terkait ditransfer ke akun expense Perbedaan dari sales dan
Cost of good sold xx cost of goods sold
merepresentasikan profit
Finished goods Control xx
dalam transaksi tertentu
8. Biaya untuk marketing dan costumer service
Marketing expense xx
Costumer service expense xx
Cash control xx

9. Produk dijual
Account receivable control xx
Sales xx

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 402
Cost Accounting

Ilustrasi general ledger

Seringkali, biaya tidak langsung yang dianggarkan tidak sama dengan biaya yang aktual.
Pada akhir tahun, perlu dilakukan penyesuaian.
Underallocated indirect cost terjadi ketika jumlah dari biaya tidak langsung yang
dianggarkan suatu periode akuntansi lebih kecil dari biaya aktual yang terjadi
Overallocated indirect cost terjadi ketika jumlah dari biaya tidak langsung yang
dianggarkan untuk suatu periode akuntansi lebih besar dari biaya aktual yang terjadi.
Tiga metode untuk menyesuaikan overapplied/underapplied overhead
 Writeoff to cost of goods sold Approach
Dalam pendekatan ini, overapplied atau underapplied manufacturing overhead langsung
saja dimasukkan ke dalam akun cost of goods sold.
Sebagai contoh, Manufacturing overhead allocated (yang dialokasikan) sebesar
$1.080.000. ternyata actual manufacturing overheadnya adalah $1.215.000. maka terdapat
underapplied manufacturing overhead sebesar $135.000.
Cost of goods sold 135.000
Manufacturing overhead allocated 1.080.00
Manufacturing overhead control 1.215.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 403
Cost Accounting

 Proration Approach
Pendekatan ini membagi underlocated dan overlocated diantara ending work in process
inventory, finished goods inventory, dan cost of goods sold. Material inventory tidak
diikutsertakan dalam prorasi ini, karena biaya overhead tidak dialokasikan untuk material
inventory.
Account Account balance Allocated manfacturing
(before proration) overhead inclued in each
account balance
(before preparation)
Work in process 50.000 16.200
Finished goods control 75.000 31.320
Cost of goods sold 2.375.000 1.032.480
Total 2.500.000 1.080.000

Manufacturing overhead control = 1.215.000, manufacturing overhead allocated =


1.080.000. terdapat underallocated/underapplied 135.000
Account Account Allocated Allocated Proration of Account
balance manufacturing manufacturing 135.000 of balance
(before overhead overhead underallocated (after
proration) included in each included in of proration)
account balance each account manufacturing
(before balance as a overhead
proration) percent of total
1 2 3 = (2) / 4 = (3) x 5
1.080.000 135.000
Work in 50.000 16.200 1,5% 2025 52.025
process
Finished 75.000 31.320 2,9% 3915 78.915
good
control
Cost of 2.375.000 1.032.480 95,6% 129060 2.504.000
goods
sold
Total 2.500.000 1.080.000 100% 135.000 2.635.000
Work in process 2.025
Finished goods control 3.915
Cost of goods sold 129.060
Manufacturing overhead allocated 1.080.000
Manufacturing overhead control 1.215.000
 Adjusted Allocation-rate apporach

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 404
Cost Accounting

Adjusted allocation rate approach me-restate semua saldo overhead di dalam general
ledger dan subsidiary ledger dengan menggunakan actual cost rate daripada budgeted cost
rate

 Actual MOH rate akan dihitung pada akhir periode/akhir tahun


 Kemudian MOH yang dialokasikan kepada setiap pekerjaan selama satu tahun
akan dihitung kembali dengan menggunakan actual manufacturing overhead
rate.
 Akhirnya, pada akhir tahun jurnal penutup akan dibuat. Hasilnya adalah pada
akhir tahun, setiap job sheet dicatat dan finished good dicatat sama seperti work
in process control, finished good control, dan cost of goods sold, sehingga
menyajikan biaya overhead yang aktual terjadi
Contoh soal
Regul Company menggunakan sistem biaya berdasarkan pesanan. Biaya overhead
diterapkan kepada produksi dengan rate yang telah ditentukan yaitu 150% dari biaya
pekerja langsung. Selisih biaya overhead akan ditutup langsung ke COGS pada akhir dari
setiap bulan. Informasi tambahan terkait dengan pesanan tersebut disajikan sebagai berikut.

Pada bulan january, perusahaan mendapat pesanan Job 101.


Direct materials 4.000
Direct labor 2.000
Manufacturing overhead allocated 3.000
Job 102, 103, dan 104 dimulai bulan februari. Berikut biaya-biaya pada bulan februari
Total direct material 26.000
Direct labor cost 20.000
Actual manufacturing overhead 32.000
Job 104 belum selesai data biaya Job 104
Direct material 2800
Direct labor 1800
Pertanyaan :
a. berapakah jumlah COGM untuk bulan februari ?
b. berapakah jumlah over atau under applied yang ditutup ke COGS pada akhir februari?
c. Buatlah jurnal yang dibutuhkah selama bulan februari!

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 405
Cost Accounting

Jawab
a. Cost of good manufactured
Dengan normal costing, maka :
Biaya tidak langsung = budgeted indirect cost rates x actual quantity of cost allocation base
Direct manufacturing cost
Direct material required 26.000
Direct labor cost 20.000 46.000
Manufacturing overhead cost 30.000
Manufacturing cost incurred 76.000
during february
Beginning WIP, february 1 9.000
Total manufacturing cost to 85.000
account for
Ending WIP inventory, (7.300)
december 31
Cost of goods manufactured 77.700
(february 28)

Manufacturing overhead cost = 150% x 20.000


Beginning WIP, february 1 = 4.000 + 2.000 + 3.000
Ending WIP Inventory = 2.800 + 1.800 + (150% x 1.800 ) = 7.300
b. Jumlah over atau under applied overhead
Actual indirect cost incurred 32.000
Manufacturing overhead cost allocated
( 150% x 20.000) 30.000
Under applied overhead cost 2000
c. Jurnal entries
Work in process – inventory 30.000
Manufacturing overhead allocated 30.000
Work in process – inventory 26.000
Materials control 26.000
Work in process – inventory 20.000
Cash control 20.000
Manufacturing overhead control 32.000
Cash control 32.000
COGS 2.000
Manufacturing overhead allocated 30.000
Manufacturing overhead control 32.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 406
Cost Accounting

Process Costing
Process costing adalah sistem dimana biaya unit produk atau jasa diperoleh dengan
menetapkan jumlah biaya untuk banyak unit output yang identik atau mirip. Cost per unit
dihitung dengan cara menghitung total biaya dibagi dengan jumlah unit output dari proses
produksi. Setiap unit memiliki direct material cost, direct labor cost, dan
manufacturing overhead yang sama.

Process costing memisahkan biaya ke dalam kategori biaya sesuai dengan saat biaya
dimasukkan ke dalam proses.

1. Direct material biasanya dimasukkan pada awal dari proses produksi.


2. Convertion costs pada umumnya dimasukkan merata sepanjang proses
produksi.
Ada tiga kasus dalam process costing

1. No beginning or ending work in process inventory

Pada Januari 2014, pasific elektronik bagian assembly department tidak memiliki
beginning inventory. Selama bulan januari, assembly department memulai, menyelesaikan
perakitan, dan mentrasfer 400 unit output ke testing departmen.

Physical Units for januari 2014


Work in process, beginning inventory (january 1) 0 units
Started during january 400 units
Completed and tranferred out during january 400 units
Work in process, ending inventory (january 31) 0 units

Physical units mengacu pada jumlah output units, baik complete atau
incomplete. Pada tanggal 31 januari, semua units output completed.

Total costs for January 2014


Direct manufacturing costs added during january $32.000
Conversion costs added during january $24.000
Total assembly department costs added during january $56.000

Hitung cost per unitnya.

Direct material cost per unit $80


( $32.000 : 400 units )
Conversion costs per unit $60
( 24.000 : 400 units )
Assembly department cost per unit $140

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 407
Cost Accounting

2. Zero Beginning and Some Ending Work in Process Inventory

Pada Februari 2014, Pasifik elektronik akan memproduksi 400 unit output lagi. Karena
semua inventory pada assembly department pada bulan januari semua terselesaikan
(completed) maka tidak ada beginning inventory pada bulan februari. Dari target 400 unit
output, yang terselesaikan di assembly department hanyalah 175 unit output. Biaya yang
dikeluarkan selama bulan februari adalah $32.000 untuk direct material, dan $18.600 untuk
conversion cost.
Physical Direct Conversion Total
Unit material cost cost
Work in process, beginning 0
inventory (february 1)
Started during february 400
Completed and transferred 175
out during february
Work in process ending 225
inventory (february 28)
Degrees completion of 100% 60%
ending work in process
Total cost added during $32.000 $18.600
february

Direct material memiliki degrees completion 100% karena semua direct material
ditambahkan ke dalam proses pada saat awal perakitan dimulai.
Equivalent unit adalah jumlah unit setengah jadi dalam work in process dianggap telah
menjadi barang jadi ditentukan dari berapa persen unit setengah jadi tersebut telah selesai
dikonversi.
Step 1 rangkum arus dari unit fisik output
Step 2 hitung output dalam bentuk equivalent unit
Step (1) Equivalent unit (step 2)
Quantity schedule Physical Direct Conversion
Unit material cost
Work in process, beginning 0
inventory (february 1)
Started during february 400
To account for 400
Completed and transferred 175 175 175
out during february
Work in process ending 225 225 135
inventory (225 x 100% ;
225 x 60% )

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 408
Cost Accounting

Accounted for 400


Equivalent unit of work 400 310
done in current period
Equivalent unit adalah jumlah unit barang jadi yang seharusnya dapat diproduksi
dengan jumlah input yang dipakai.

Step 3 Ringkas total biaya yang digunakan


Step 4 hitung biaya per equivalent unit Kelima step ini akan terus dipakai dalam
Step 5 membagikan total biaya ke unit bahasan kita selanjutnya, karena begitu
yang seleasi dan unit di WIP akhir dengan pentingnya, pahami betul betul 
cara mengalikan biaya per equivalent unit
(step4) dengan equivalent unit (step 2).

Jurnal yang dibutuhkan :


WIP – assembly 32.000
Account payable control 32.000
( Untuk mencatat direct material selama bulan februari)
WIP – assembly 18.600
Various account 18.600
(Untuk mencatat conversion cost selama bulan februari)
WIP – testing 24.500
WIP – assembly 24.500
(mencatat cost of good completed dan ditransfer ke testing department)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 409
Cost Accounting

Case 3 : With some beginning and ending work in process


Diketahui data sebagai berikut
225 unit WIP pada bulan februari, dengan 18.000 direct material dan 8100
conversion cost.
275 unit yang akan diproduksi, total tambahan biaya untuk direct material
sebesar 19.800, total tambahan biaya untuk conversion cost 16.380 selama
bulan maret.
Sejumlah 100 unit WIP pada ending inventory akhir bulan maret.
Dalam kasus ini, harus dipilih metode penilaian inventory, yaitu weighted avarage
method, dan first in, first out method.

Weighted-avarage process-costing method menghitung cost per equivalent unit


terhadap seluruh pekerjaan yang telah selesai tanpa memperhitungkan periode akuntansinya
tanpa memperhatikan unit mana yang selesai terlebih dahulu. Total biaya untuk produksi
dibagi ke total equivalent unit pada tanggal selesainya produksi.

Dalam weighted avarage method, equivalent unit completed and trasferred tidak
memperhatikan unit mana dulu yang selesai dikerjakan terlebih dahulu. Physical unit 400
untuk 400 equivalent unit direct material dan 400 equivalent unit conversion cost.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 410
Cost Accounting

Jurnal yang dibutuhkan


WIP – assembly 19.800
Account payable control 19.800
( Untuk mencatat direct material selama bulan maret)
WIP – assembly 16.380
Various account 16.380
(Untuk mencatat conversion cost selama bulan maret)
WIP – testing 52.000
WIP – assembly 52.000
(mencatat cost of good completed dan ditransfer ke testing department)

First-in, first out (FIFO) process-costing method, menetapkan cost dari WIP
beginning periode akuntansi sebelumnya sebagai unit yang pertama kali diselesaikan dan
ditransfer, dan menetapkan cost of unit equivalent units yang dikerjakan di periode tersebut
untuk diselesaikan pertama kali, kemudian mulai menyelesaikan unit baru, dan selanjutnya
ke unit wip akhir. Metode FIFO berasumsi bahwa unit equivalent yang pertama kali
diselesaikan terlebih dahulu.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 411
Cost Accounting

Pada row “From beginning work in process” jumlah equivalent unit untuk direct
material adalah 0 dan conversion cost adalah 90. Karena pada metode FIFO, inventory
yang masuk pertama kali dianggap diselesaikan terlebih dahulu. Equivalent unit 225 direct
material dan equivalent unit 135 conversion cost dianggap telah selesai dikerjakan.

Perlu diingat pada step 4, equivalent unit yang dipakai untuk pekerjaan yang selesai
pada periode saat ini untuk direct material dan conversion cost.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 412
Cost Accounting

Pada step 5, direct material 18.000 dan conversion cost 8.100 di work in process,
beginning langsung saja dimasukkan dalam perhitungan, tidak perlu ada perhitungan
equivalent unit dikalikan cost per equivalent unit.
Transferred-in cost in process costing
Transfered-in cost (biasa juga disebut previous department cost) adalah biaya yang
terjadi pada department sebelumnya yang dibawa sebagai biaya produk ketika unit berpindah
ke proses selanjutnya di sikul produksi. Transfered-in costs selalu selesai 100% diawal
proses department selanjutnya yang nantinya menjadi direct material bagi department
selanjutnya, tapi bukan disebut sebagai direct material melainkan sebagai transfered-in cost.
Ketika unit produk berpidah dari department satu ke departemen lain, biaya biaya yang
berhubungan dengan unit tersebut juga ikut berpindah dengan membuat jurnal.
Contoh
Ketika department assembly PT pasific elektronik telah selesai menyelesaikan tugasnya,
kemudian produk hasil dari department assemply ditransfer ke testing department.
Conversion cost ditambahkan selama proses pada department ini. Di dalam testing
department ini, nantinya akan ditambahkan direct material berupa packaging.
Physical Transferred- Direct Conversion
unit in cost material cost
WIP, beginning (march 1) 240 $33.600 0 $18.000
Degree of completion 100% 0% 62,5%
Transferred-in during march 400
Completed and transferred 440
WIP, ending 200
Degree of completion 100% 0% 80%
Total costs added during
march
Direct material and $13.200 $48.600
conversion cost
Transferred in (weighted $52.000
avarage)
Transffered in (FIFO) $52.480

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 413
Cost Accounting

Transferred-in Cost menggunakan Weighted Avarage Method

Jurnal yang dibutuhkan


Finished good 120.890
WIP – testing 120.890
( untuk mencatat transfer dari testing department ke finished good)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 414
Cost Accounting

Transferred-in cost menggunakan FIFO method.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 415
Cost Accounting

Spoilage, Rework, and Scrap


A. Spoilage
Unit produksi yang tak memenuhi spesifikasi pelanggan sebagai barang jadi baik
hanya sebagian maupun keseluruhan dan dibuang maupun dijual pada harga rendah.
Spoilage terdiri atas :
1. Normal spoilage
Spoilage yang lumrah selalu ada di dalam proses produksi, dan tak dapat dihindari
walaupun proses produksinya diefisienkan sekalipun. Nilai kerugian ini dibebankan
kepada Cost of Good Sold
Finished goods xxx
Work in process control xxx
2. Abnormal spoilage
Spoilage yang timbul karena adanya kesalahan di dalam proses produksi, dan dapat
dihindari jika proses produksinya berjalan lebih efisien. Kerugian ini dibebankan
menjadi operating expenses
Loss from abnormal spoilage xxx
Work in process control xxx

Total spoilage = (Beginning WIP units + units started) – (good units completed + Ending WIP units)
Normal spoilage = 10% x unit yang melewati titik inspeksi (*biasanya 10%)
Abnormal spoilage = Total spoilage – Normal spoilage

Inspection Point
Titik di dalam proses bisnis, di mana perusahaan melakukan pengecekan terhadap
kualitas unit-unit yang diproduksinya.
Spoilage di dalam Job Costing dibedakan menjadi :
1. Normal spoilage yang dapat dibebankan ke spesific job
Materials control xxx
Work in process control xxx
2. Normal spoilage yang dapat dibebankan ke seluruh job
Materials control xxx
Manufacturing Overhead control xxx
Work in process control xxx
3. Abnormal spoilage
Materials control xxx

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 416
Cost Accounting

Loss from abnormal spoilage xxx


Work in process control xxx

Rework di dalam Job Costing

Rework adalah unit produksi yang telah melalui inspeksi dan telah ditetapkan sebagai unit
yang tak memenuhi spesifikasi, lalu diperbaiki, dan dijual layaknya barang jadi. Rework di dalam
job costing dibedakan menjadi tiga :

1. Normal Rework yang dapat dibebankan ke spesific job


Work in process control xxx
Materials control xxx
Wages payable xxx
Manufacturing overhead allocated xxx
2. Normal Rework yang dapat dibebankan ke seluruh job
Manufacturing overhead control xxx
Materials control xxx
Wages payable xxx
Manufacturing overhead allocated xxx
3. Abnormal Rework
Loss from abnormal rework xxx
Materials control xxx
Wages payable xxx
Manufacturing overhead allocated xxx
Scrap

Scrap adalah material sisa yang berasal dari proses produksi, scrap memiliki nilai jual namun
tak seberapa.

Mengakui scrap saat telah terjual

Ini dilakukan jika scrap tersebut hanya sedikit dan tak memiliki nilai materialitas. Sehingga
tak ada pencatatan jurnal terhadap transfer scrap ke gudang. Hanya ada jurnal penjualan.

1. Scrap yang dibebankan ke spesific job


Cash/Account receivable xxx
Work in process control xxx
2. Scrap yang dbebankan ke seluruh job
Cash/Account receivable xxx
Manufacturing overhead control xxx

Mengakui Scrap sesaat produksi telah dilakukan

Ini dilakukan jika scrap tersebut berjumlah besar dan memiliki nilai materialitas. Sehingga
ada pencatatan jurnal tehadap transfer scrap ke gudang.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 417
Cost Accounting

1. Scrap yang dibebankan ke spesific job


Materials control xxx
Work in process control xxx
Cash/Account receivable xxx
Materials control xxx
2. Scrap yang dibebankan ke seluruh job
Materials control xxx
Manufacturing overhead control xxx
Cash/Account receivable xxx
Materials control xxx

Ilutstrasi Spoilage – Weighted Average

PT Budi Advertising beroperasi memproduksi modul melalui dua departemen, Designing


Department dan Printing Department. Pada Designing Department terdapat dua biaya, yaitu direct
materials yang ditambahkan di awal proses dan conversion costs yang ditambahkan selama proses.
Telah dilakukan inspeksi pada titik 60% produksi, dan terdapat normal spoilage sebesar 12% dari
unit yang melewati titik inspeksi. Data Designing Department selama 2014 :

Physical Unit Direct Materials Conversion Costs

WIP, Jan 1, 2014a 2.400 $76.800 $123.000

Started during 2014 12.000

Completed 2014 9.000

WIP, Dec 31, 2014b 3.600

Cost added 2014 $240.000 $1.200.000


a
tingkat penyelesaian : Direct materials 100%, Conversion costs 40%
b
tingkat penyelesaian : Direct materials 100%, conversion costs 70%

0% 40% 60% 70% 100%


% % % % %
Beginning WIP 2.400 units

Started and completed 6.600 unit

Ending WIP 3.600 units

Total spoilage = (Beginning WIP units + units started) – (good units completed + ending WIP units)

= (2.400 + 12.000) – (9.000+3.600)

= 1.800

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 418
Cost Accounting

Normal spoilage = 12% x unit yang melalui inspeksi

= 12% x (2.400 + 6.600 + 3.600)

= 1.512

Abnormal spoilage = Total spoilage – Abnormal spoilage


= 1.800 – 1.512
= 288

PROBLEM SOLVING – WEIGHTED AVERAGE METHOD

Equivalent Units
Flow of Production Physical Units
Direct Materials Conversion Costs

WIP, Jan 1 2.400

Started during 2014 12.000

To account for 14.400

Completed and transferred out 9.000 (9.000 x 100%) (9.000 x 100%)

Normal spoilage 1.512 (1.512 x 100%) (1.512 x 60%)

Abnormal spoilage 288 (288 x 100%) (288 x 60%)

WIP, Dec 31 3.600 (3.600 x 100%) (3.600 x 70%)

Acoounted for 14.400

Equivalent units 14.400 12.600

Total Costs Direct Materials Conversion Costs

WIP, Jan 1 $199.800 76.800 123.000

Cost added during 2014 1.440.000 240.000 1.200.000

Total cost to account for $1.639.800 316.800 1.323.000

Total cost $316.800 $1.323.000

Divide by Equivalent units 14.400 12.600

Cost per equivalent units $22 $105

Assignment of costs :

Completed and transferred out

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 419
Cost Accounting

Costs before normal spoilage $1.143.000 (9.000 x 22) (9.000 x 105)

Normal spoilage 128.499 (1.512 x 22) (907 x 105)

Cost of good units completed $1.271.499 231.264 1.040.235

Abnormal spoilage 24.501 (288 x 22) (173x 105)

WIP, Dec 31 343.800 (3.600 x 22) (2.520 x 105)

Total costs accounted for $1.639.800 316.800 1.323.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 420
Cost Accounting

Cost Allocation : Joint Products and Byproducts


A. Joint-cost Basics

Coklat bubuk
Joint processing
Cost IDR500.000 Coklat putih
Coklat 100kg
Coklat butter

Coklat hitam

Joint costs Separable costs

Splitoff point

Biaya gabungan (joint-cost) Biaya proses produksi yang menghasilkan berbagai


produk secara serentak

Titik splitoff (splitoff point) Saat kritis dalam proses produksi gabungan apabila
dua atau lebih produk dapat diidentifikasi secara
terpisah

Biaya yang dapat dipisahkan Semua biaya yang terjadi di luar titik splitoff yang
(separable cost) dapat dibebankan ke setiap produk spesifik dan
diidentifikasi pada titik splitoff.

Fokus utama dalam kalkulasi biaya gabungan (joint costing) adalah pengalokasian
biaya ke setiap produk pada titik splitoff

B. Definisi Main product, Joint Product dan Byproduct


 Main product  Suatu produk utama yang memiliki sales value paling tinggi
 Joint product  Kumpulan dari lebih satu produk utama yang memiliki sales value
paling tinggi
 Byproduct  Produk sampingan dimana memiliki sales value yang rendah
Contoh ilustrasi
Pohon diolah menjadi beberapa produk yang akan dijual yaitu lemari, pintu, dan
kayu triplex. Lemari/pintu merupakan main product, lemari dan pintu merupakan joint
product, sedangkan kayu triplex merupakan byproduct.
C. Alokasi Joint Costs
Pendekatan I : Menggunakan data dari pasar, hal ini terdiri atas tiga pendekatan :
1. Sales value at split off method

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 421
Cost Accounting

2. Net Realizable Value (NRV) method


3. Constant gross-margin percentage NRV method

Pendekatan II : Menggunakan physical measure, contoh berat, kuantitas, volume, dll.

ILUSTRASI – JOINT PRODUCTS

Warung Bu Boni memproduksi dua ramen, yaitu 20.000 ton Beef Ramen dan 28.000 ton
Shrimp Ramen. Melihat prospek untung yang semakin besar, warung Bu Detri memproduksi lanjut
kedua ramen tersebut. Beef Ramen menjadi 25.000 ton Special B dan Shrimp Ramen menjadi
34.000 ton Special S.

Joint Costs Special B Special S

Joint Costs $400.000

Separable costs dari Beef Ramen menjadi Special B $100.000

Separable costs dari Shrimp Ramen menjadi Special S $238.000

Beef Ramen Shrimp R Special B Special S

Beginning inventory (tons) - - - -

Production (tons) 20.000 28.000 25.000 34.000

Transfer ke proses lebih lanjut 20.000 28.000

Sales (tons) 25.000 34.000

Seling price per ton $5 $20 $17 $33

Hitunglah alokasi Joint Costs dan Gross Margin Percentage!

PROBLEM SOLVING

1. Metode Sales Value at split off


Total
Panel A : Alokasi Joint Costs Special B Special S
Sales value of total production at split off point $425.000 $1.122.000 $1.547.000
(25.000 x $17; 34.000 x $33)
Weighting 27,5% 72,5% 100%
($1.425.000/$1.547.000; $1.122.000/$1.547.000)
Joint costs allocated $110.000 $290.000 $400.000
(27,5% x $400.000; 72,5% x $400.000)
Production costs $210.000 $528.000 $738.000
($110.000 + 100.000; $290.000 + 238.000)
Production costs per ton $8,4 $15,5
($210.000/25.000; $528.000/34.000)
Total
Panel B : Income Statement Special B Special S

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 422
Cost Accounting

Revenues $425.000 $1.122.000 $1.547.000


(25.000 x $17; 34.000 x $33)
Cost of Goods Sold

Separable costs $100.000 $238.000 $338.000

Joint costs 110.000 290.000 400.000

Production costs $210.000 $528.000 $738.000

Ending inventory (0 x $8,4; 0 x $15,5) (0) (0) (0)

COGS (210.000) (528.000) (738.000)

Gross margin $215.000 $594.000 $809.000

Gross margin percentage 50,6% 53% 52,3%


(215.000/425.000; 594.000/1.122.000)

2. Metode Net Realizable Value (NRV)


Panel A : Alokasi Joint Costs Special B Special S Total

Final sales value of total production $1.547.000


$425.000 $1.122.000
(25.000 x $17; 40.000 x $33)
Deduct separable cost (100.000) (238.000) (338.000)

NRV at splitoff $1.209.000


$325.000 $884.000
($425.000-100.000; $1.122.000-238.000)
Weighting 100%
26,9% 73,1%
($325.000/$1.209.000; $884.000/$1.209.000)
Joint costs allocated $400.000
$107.600 $292.400
(26,9% x $400.000; 73,1% x $400.000)
Production costs $738.000
$207.600 $530.400
($107.600 + 100.000; $292.400 + 238.000)
Production costs per ton
$8,3 $15,6
($207.600/25.000; $530.400/34.000)
Total
Panel B : Income Statement Special B Special S
Revenues $1.547.000
$425.000 $1.122.000
(25.000 x $17; 34.000 x $33)
Cost of Goods Sold

Separable cost $338.000


$100.000 $238.000
Joint costs 107.600 292.400 400.000

Production costs $738.000


$207.600 $530.400
Ending inventory (0 x $8,4; 0 x $15,5) (0) (0) (0)

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 423
Cost Accounting

COGS (738.000)
(207.600) (530.400)

Gross margin $809.000


$217.400 $591.600

Gross margin percentage 52,3%


51% 52,7%
(217.400/425.000; 591.600/1.122.000)

3. Metode Constant Gross Margin NRV Method


Total
Panel A : Alokasi Joint Costs Special B Special S
Final sales value of total production $1.547.000
(25.000 x $17 + 34.000 x $33)
Deduct separable costs (338.000)
($425.000 – 100.000 + $1.122.000 – 238.000)
Deduct joint costs (400.000)

Gross margin $809.000

Gross margin percentage 52,3%


(809.000/1.547.000)

Final sales value of total production $1.547.000


$425.000 $1.122.000
(25.000 x $17; 34.000 x $33)
Deduct gross margin (809.000)
(222.200) (586.800)
(52,3% x $425.000; 52,3% x 1.122.000)
Production costs $738.000
$202.800 $535.200
Deduct separable costs (100.000) (238.000) (338.000)

Joint costs allocated $400.000


$102.800 $297.200
($208.000 – 100.000; $535.200 – 238.000)
Panel B : Income Statement Special B Special S Total

Revenues $1.547.000
$425.000 $1.122.000
(25.000 x $17; 34.000 x $33)
Cost of goods sold

Separable costs $100.000 $238.000 $338.000

Joint costs 400.000


102.800 297.200

Production costs $202.800 $535.200 $738.000

Ending inventory (0)


(0) (0)

COGS (202.800) (535.200) (738.000)

Gross margin $809.000


222.200 $586.800

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 424
Cost Accounting

Gross margin percentage 52,3%


52,3% 52,3%
(217.400/425.000; 591.600/1.122.000)

4. Metode Physical Measure


Total
Panel A : Alokasi Joint Costs Special B Special S
Physical measures (ton) 59.000
25.000 34.000
Weighting 100%
42,4% 57,6%
(25.000/59.000; 34.000/59.000)
Joint costs allocated $400.000
$169.600 $230.400
(42,4% x $400.000; 57,6% x $400.000)
Production costs $738.000
$269.600 $468.400
($169.600 + 100.000; $230.400 + 238.000)
Production costs per ton
$10,8 $13,8
($269.600/25.000; $468.400/34.000)
Total
Panel B : Income Statement Special B Special S
Revenues $1.547.000
$425.000 $1.122.000
(25.000 x $17; 34.000 x $33)
Cost of goods sold

Separable costs $338.000


$100.000 $238.000
Joint costs 169.600 230.400 400.000

Production costs $738.000


$269.600 $468.400
Ending inventory (0) (0) (0)

COGS (738.000)
(269.600) (468.400)

Gross margin $809.000


$155.400 $653.600

Gross margin percentage 52,3%


36,6% 58,2%
(155.400/425.000; 653.600/1.122.000)

Byproducts
Yaitu produk yang memiliki sales value rendah. Terdapat dua metode dalam pengakuannya,
yaitu :
1. Sales method, yaitu nilai Byproducts diakui hanya ketika telah dijual, dan hasil
penjualannya akan diakui sebagai revenue.
Cash/Accounts Receivable control xxx
Revenue – Byproduct xxx
2. Production method, yaitu nilai Byproducts diakui ketika telah berakhirnya proses
produksi, nilainya akan diakui sebagai salah satu inventory milik perusahaan.
Byproduct inventory xxx
Work in process control xxx

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 425
Cost Accounting

Cash/Accounts receivable control xxx


Byproduct inventory xxx

Acitivity Based Costing (ABC) & Activity Based Management (ABM)


Pada bab ini kita akan berfokus pada penerapan sistem ABC untuk membantu perusahaan
membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih baik tentang penetapan harga dan bauran
produk.

1. Dampak pemerataan biaya

Pada bab-bab sebelumnya kita biasa menggunakan satu tarif overhead untuk mengalokasikan
biaya-biaya ke produk. Namun hal ini tidak akan memberikan hasil yg akurat ketika prosuk yang
dihasilkan semakin beragam. Mengapa demikian? Hal ini karena dengan menggunakan 1 tarif sering
kali menyamaratakan alokasi biaya ke setiap produk padahal pada nyatanya setiap produk tidak
menggunakan biaya sumber daya dalam jumlah yg sama.

Perataan akan mengakibatkan:

 Kalkulasi biaya produk yang terlalu rendah (Undercosting) > Sebuah produk
menggunakan biaya sumber daya banyak namun biaya per unitnya rendah.
 Kalkulasi biaya produk yang terlalu tinggi (Overcosting) > Sebuah produk menggunakan
biaya sumber daya sedikit namun biaya per unitnya tinggi.

Contoh: banyak usaha fotocopy yg menyamaratakan biaya cetak foto 3x4 dan 4x6. Padahal
biaya yg untuk cetak foto sebagai berikut:

Biaya kertas biaya penggunaan printer Total


Foto ukuran 3x4 500 250 750
Foto ukuran 4X6 1000 500 1500
Total 1500 750 2250
Rata-Rata 750 375 1125

Bila biaya cetak foto uktan 3x4 dan 4x6 disamaratakan sebesar 1125 per foto. Maka biaya
cetak foto 3x4 akan dikenakan biaya yg terlalu tinggi dan biaya cetak foto 4x6 akan dikenakan biaya
yg terlalu rendah. Biaya produk yg lebih rendah (cetak foto 4x6) akan penjualan mengalami kerugian.
Misal fc mengenakan harga 1250 (dengan keuntungan 125) untuk cetak foto, fc akan mengira bahwa
mereka telah untung, padahal fc telah mengalami kerugian sebesar 250 karena biaya untuk cetak foto
4x6 adalah 1500. Biaya produk yg lebih tinggi akan menyebabkan fc kehilangan pelanggan karena
mengenakan harga yg lebih tinggi untuk cetak foto 3x4 dibandingkan fc lain.

2. Subsidi Silang Biaya Produk

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 426
Cost Accounting

Subsidi silang biaya produk berarti bila salah satu produk mengalami kekurangan biaya maka
produk lainnya kan mengalami kelebihan biaya, dan sebaliknya. Perhitungan jumlah subsidi silang
biaya produk akan mudah jika biaya produk dapat ditelusuri langsung (direct cost), namun akan sulit
untuk biaya tidak langsung (Indirect cost).

3. Perbaikan sistem kalkulasi biaya


 Alasan perusahaan memperbaiki sistem kalkulasi biaya
1. Peningkatan keanekaragaman produk
2. Peningkatan biaya tidak langsung
3. Kemauan teknologi informasi
4. Persaingan di pasar produk
Salah satu cara terbaik untuk memperbaiki sistem kalkulasi biaya adalah dengan menerapkan
sistem kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas (ABC). Sistem ABC memperbaiki sistem kalkulasi
biaya dengan mengidentifikasi aktivitas individual sebagai objek biaya pokok (fundamental).
Aktivitas bisa berupa kejadian, tugas, atau unit kerja denga tujuan khusus, contohnya perancangan
produk, penyetelan mesin, pengoperasian mesin, dan pendistribusian produk. Sistem ABC
menghitung biaya setiap aktivitas serta membebankan biaya ke objek biaya seperti produk atau jasa
berdasarkan aktivitas yg dibutuhkan untuk menghasilkan tiap produk atau jasa.
Dalam melakukan perbaikan sistem kalkulasi biaya gunakan 7 langkah dalam menghitung
biaya produk (seperti yg dijelaskan dalam bab 4) dengan berpedoman pada 3 pedoman sebagai
berikut.
 3 pedoman untuk memperbaiki sistem kalkulasi biaya:
1. Penelusuran biaya langsung
Klasifikasikan sebanyak mungkin total biaya sebagai biaya langsung bila total biaya
tersebut dapat ditelusuri langsung ke objek biaya.
2. Pool biaya tidak langsung
kelompokan pool biaya tidak langsung berdasarkan hubungan sebab akibat antara
biaya dengan dasar alokasi biaya. Hal ini bisa dilakukan dengan mengindetifikasi
pemicu biaya dari setiap biaya tidak langsung. Biaya yg memiliki pemicu biaya dan
hubungan sebab akibat yg sama bisa dimasukan ke dalam satu pool biaya tidak
langsung.
 Hierarki Biaya
Hierarki biaya mengkategorisasikan biaya tidak tidak langsung menjadi pool
biaya yg berbeda berdasarkan jenis pemicu biaya, atau dasar alokasi biaya yg
berbeda, atau perbedaan tingkat kesulitan dalam menentukan hubungan sebab
akibat. Sistem ABC biasanya menggunakan hierarki biaya dalam empat
tingkatan untuk mengidentifikasi dasar alokasi biaya yg bisa jadi merupakan
pemicu biaya dari biaya pada pool biaya aktivitas. Empat tingkatan tersebut
adalah sebagai berikut:

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 427
Cost Accounting

1. Biaya tingkat unit output


Adalah biaya aktivitas yg dilaksanakan atas setiap unti produk atau jasa
individual. Contohnya pool biaya operasi mesin cetak (biaya operasi
mesin cetak) yg biasanya terdiri dari (biaya listrik, penyusutan mesin,
dan reparasi). Biaya tersebut merupakan biaya tingkat unit output karena
biasanya biaya aktivitas ini meningkat seiring dengan penambahan unit
output yg diproduksi (atau jam mesin yg digunakan).

2. Biaya tingkat batch


Adalah biaya aktivitas yg berkaitan dengan kelompok unit, produk atau
jasa, dan bukan dengan setiap unit produk atau jasa induvidual. Apabila
biaya dalam suatu pool biaya terkait dengan batch output, dasar alokasi
biaya juga harus terkait dengan batch output. Contohnya biaya pembelian
bahan baku/persediaan, biaya ini biasanya mencakup biaya pemesanan
pembelian, biaya penerimaan barang, dan pembayaran kepada pemasok.
Biaya ini merupakan biaya tingkat batch karena berkaitan dengan jumlah
pembelian dan bukan dengan tingkat kuantitas atau nilai bahan yg dibeli.
Contoh lain biaya tingkat batch adalah biaya penanganan bahan dan
inspeksi mutu yg berkaitan dengan batch produk yg dibuat.
3. Biaya pendukung produk.
Adalah biaya aktivitas yg digunakan untuk mendukung setiap produk
atau jasa tanpa menghiraukan jumlah unit atau batch yg dibuat.
Contohnya adalah biaya penelitian dan pengembangan produk, biaya
perubahan rekayasa, dan biaya pemasaran untuk meluncurkan produk
baru. Biaya-biaya ini tidak bergantung pada berapa banyak unit atau
batch yg dibuat.
4. Biaya pendukung fasilitas.
Adalah biaya aktivitas yg tidak dapat ditelusuri ke produk atau jasa
individual namun mendukung operasi perusahaan secara keseluruhan.
Contohnya adalah biaya admistrasi umum, seperti kompensasi
manajemen puncak, sewa, dan keamanan gedung. Biasanya sulit untuk
menemukan hubungan sebab akibat yg baik antara jenis biaya ini dengan
dasar alokasi biaya. Ketiadaan hubungan sebab akibat ini menyebabkan
beberapa perusahaan tidak mengalokasikan biaya tersebut ke barang dan
jasa melainkan langsung menguraginya secara terpisah dari laba operasi.
Namun beberapa perusahaan lain, mengalokasikan biaya pendukung
fasilitas ke produk dengan beberapa dasar alokasi, seperti jam tenaga
kerja manufaktur langsung, karena manajemen yakin semua biaya yg
terjadi harus dialokasikan ke produk. Pengalokasian semua biaya ke

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 428
Cost Accounting

produk atau jasa menjadi penting ketika manajemen ingin menetapkan


harga jual berdasarkan jumlah biaya yg mencakup semua biaya.
3. Dasar alokasi biaya.
Gunakan kriteria sebab akibat untuk mengidentifikasi dasar alokasi biaya (sebab)
untuk setiap pool biaya tidak langsung (akibat).
Untuk lebih memahaminya kita akan mambahas contoh yg diberikan di buku yaitu plastim
corporation. Pertama kita akan melihat dampak ketika plastim meratakan biaya langsing dan tidak
langsung dengan hanya menggunakan satu tarif biaya dalam mengalokasikan biaya ke produk.
Kemudian kita akan mengimplementasikan sistem ABC dan melihat dampak dari penggunaan sistem
ABC terhadap biaya produk plastim.

4. Dampak perataan biaya langsung dan tidak langsung


Untuk melihat dampak perataan biaya langsung dan tidak langsung kita akan menggunakan
contoh sistem kalkulasi biaya yg digunakan plastim corporation. Plastim corporation memproduksi
lensa canggih (C5) dan lensa sederhana (S3). Pembuatan lensa C5 lebih rumit karena berbagai bagian
dalam cetakan harus disesuaikan dan diatur dengan cepat. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk
merancang, memproduksi, dan mendistribusikan lensa sederhana maupun lensa canggih:
 Perancangan produk dan proses. Department design merancang cetakan dan spesifikasi proses
yg dibutuhkan.
 Proses pembuatan lensa. Lensa dicetak, diselesaikan, dibersihkan, dan diinspeksi.
 Pengirman dan distribusi lensa. Lensa yg telah selesai dibuat kemudian dikemas dan dikirm.
Plastim menjual lensa sederhana pada harga 63 dan lensa canggih 137. Namun plastim
terancam kehilangan pelanggannya karena terdapat pesaing yg menawarkan harga 53 untuk lensa
sederhana. Untuk itu plastim mengkaji ulang penetapan harga dan menejemen biaya yg telah ada.
Plastim saat ini menggunakan sistem kalkulasi biaya sederhana yg mengalokasikan biaya
tidak langsung dengan menggunakan satu tarif biaya tidak langsung. Kita akan menggunakan 7
langkah untuk menghitung biaya produk plastim yg menggunakan sistem kalkulasi biaya sederhana.
 Langkah 1
Mengindentifikasi produk yg dipilih menjadi objek biaya.
Objek biaya : lensa canggih C5 dan lensa sederhana S3. Plastim membuat 60.000 lensa S3
dan 15.000 lensa C5. Tujuan plastim adalah menghitung total biaya dari semua aktivitas
kemudian menetapkan harga per unit dengan membagi total biaya dengan jumlah lensa yg
diproduksi.
 Langkah 2
Mengidentifikasi biaya langsung produk.
Biaya langsung: biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
 Langkah 3

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 429
Cost Accounting

Memilih dasar alokasi biaya yang akan digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung
ke produk.
Plastim menggunakan jam tenaga kerja manufaktur sebagai satu-satunya dasar alokasi untuk
mengalokasikan semua biaya tidak langsung ke S3 dan C5. Plastim menggunakan 39.750 jam
tenaga kerja manufaktur langsung aktual.
 Langkah 4
Mengidentifikasi biaya tidak langsung yg berkaitan dengan setiap dasar alokasi biaya.
Platim mengelompokan semua biaya tidak langsung ke dalam satu pool biaya overhead (pool
biaya: suatu kelompok biaya tidak langsung). Total biaya tidak langsung berjumlah 2.385.000.
 Langkah 5
Menghitung tarif per unit dari setiap dasar alokasi biaya yg digunakan untuk mengalokasikan
biaya tidak langsung ke produk.

total biaya aktual pada pool biaya tidak langsung


tarif biaya tidak langsung =
total aktual dari dasar alokasi biaya
2.385.000
=
39.750
= 60 per jam tenaga kerja manufaktur langsung

 Langkah 6
Menghitung biaya tidak langsung yang dialokasikan ke produk
Dari total 39.750 jam kerja manufaktur langsung, 30.000 digunakan untuk membuat lensa S3
dan 9.750 digunakan untuk membuat lensa C5.
 Langkah 7
Menghitung total biaya produk dengan menambahkan semua biaya langsung dan tidak
langsung yang dibebankan ke produk. Berikut ini adalah perhitungan biaya produk plastim
yang menggunakan sistem kalkulasi biaya sederhana.

60.000 15.000
Lensa Sederhana (S3) Lensa Canggih (C5)
Total Per unit total Per unit total
(1) (2)=(1)/60.000 (3) (4)=(3)/15.000 (5)=(1)+(3)
Bahan langsung Rp1.125.000 Rp18,75 Rp675.000 Rp45,00 Rp1.800.000
Tenaga kerja
langsung Rp600.000 Rp10,00 Rp195.000 Rp13,00 Rp795.000
Total Biaya langsung
(langkah 2) Rp1.725.000 Rp28,75 Rp870.000 Rp58,00 Rp2.595.000
Biaya tidak langsung
yang dialokasikan
(langkah 6) Rp1.800.000 Rp30,00 Rp585.000 Rp39,00 Rp2.385.000

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 430
Cost Accounting

Total biaya (langkah


7) Rp3.525.000 Rp58,75 Rp1.455.000 Rp97,00 Rp4.980.000

5. Sistem kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas ABC pada plastim corporation


Biaya langsung dapat dengan mudah ditelusuri ke produk, sehingga sistem ABC fokus pada
memperbaiki cara pembebanan biaya tidak langsung ke departmen, proses, produk, dan objek biaya
lainnya. Penerapan sistem ABC mengidentifikasi berbagai aktivitas yg membantu menjelaskan
menapa biaya yg dikeluarkan plastim saat ini diklasifikasikan sbagai biaya tidak langsung.
Sietem ABC dengan banyak aktivitas menajdi kompleks dan tidak praktis untuk dioperasikan.
Namun, sistem ABC dengan terlalu sedikit aktivitas mungkin tidak cukup andal untuk mengukur
hubungan sebab akibat antara pemicu biaya dengan berbagai biaya tidak langsung. Plastim
mengidentifikasi aktivitas yg banyak menghabiskan biaya tidak langsung dan menggabungkan
aktivitas lain yg mempunyai dsar alokasi biaya yg sama ke dalamaktivitas tunggal. Contoh,
menggabungkan perawatan mesin cetakan, operasi mesin cetakan, pengendalian proses, dan inspeksi
produk ke dalam aktivitas tunggal, yaitu operasi mesin cetakan, karena aktivitas ini mempunyai
pemicu biaya yg sama yaitu jam mesin cetakan.
Plastim mengidentifikasi tujuh ativitas berikut dengan membuat bagan arus dari semua
langkah dan proses yg dibutuhkan untuk mendesign, membuat, dan mendistribusikan lensa S3 dan
C5.
 Merancang produk dan proses. (perancagan cetakan)
 Mengeset mesin cetakan untuk memastikan bahwa cetakan berada pada tempatnya dan
bagian-bagian mesin telah diatur sebelum proses pembuatan dimulai. (penyetelan mesin
cetak)
 Mengoperasikan mesin untuk membuat lensa. (operasi mecin cetak)
 Membersihkan dan merawat cetakan setelah lensa dibuat. (pembersihan dan perawatan
cetakan)
 Mengemas setumpukan (sekelompok) lensa yang sudah selesai untuk dikirm. (pengiriman)
 Mendistribusikan lensa ke pelanggan. (pendistribusian)
 Mengadministrasikan dan mengelola semua proses di plastim. (administrasi)
Sekarang kita akan menggunakan 3 pedoman dalam memperbaiki sistem kalkulasi biaya.
 Penelusuran biaya langsung.
Plastim akan mengevaluasi apakah sejumlah biaya yg saat ini diklasifikasikan sebagai
biaya tidak langsung dapat ditelusuri ke objek biaya atau produk. Pada contoh plastim, biaya
aktivitas membersihkan dan merawat terdiri dari gaji sarta upah yg dibayar kepada pekerja yg
bertanggung jawab membersihkan cetakan. Pembersihan dan perawatan dilakuakan setelah
batch (sekelompok) lensa dibuat. Jenis biaya ini bisa ditelusuri langsung ke cetakan yg
digunakan untuk membuat lensa. Biaya ini dapat ditelusuri karena setiap jenis lensa hanya
dapat dibuat dengan cetakan khusus. Dengan kata lain plastim dapat mengetahui pembayaran
upah (biaya pewaratan dan pembersihan cetakan) untuk lensa yg mana. Penelusuran biaya
langsung dapat meningkatkan akurasi biaya dan membuat lebih sederhana karena pool biaya
dan dasar alokasi biaya tidak perlu diidentifikasi seperti pada biaya tidak langsung.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 431
Cost Accounting

 Pool biaya tidak langsung.


Satu jenis pool biaya tidak langsung (mebersihkan dan merawat cetakan) telah
diklasifikasikan sebagai biaya langsung, maka sekarang ada 6 pool biaya tidak langsung yg
berhubungan dengan aktivitas.
Saat ini plastim menggunakan 1 pool biaya tidak langsung dan mengalokasikan pool
biaya tidak langsung tersebut dengan satu tarif alokasi biaya. Satu pool biaya tidak langsung
belumlah bersifat homogen karena biaya dari beberapa aktivitas dalam pool biaya tersebut
memiliki hubungan sebab akibat yg lemah dengan jam tenaga kerja langsung (jam tenaga
kerja langsung merupakan satu-satunya dasar alokasi yg digunakan plastim saat ini karena
plastim menggunakan satu pool biaya tidak langsung). Sebagai contoh, perubahan jam tenaga
kerja langsung tidak akan mempengaruhi biaya perancangan produk dan proses.
Setiap pool biaya yg berhubugan dengan aktivitas (6 pool biaya yg dijelaskan di
paragraf 1) baru bersifat homogen karena setiap pool biaya aktivitas hanya mencakup biaya
yg terkait dengan aktivitas.
 Dasar alokasi biaya.
Untuk setiap pool biaya aktivitas, ukuran aktivitas yg dilaksananakan berfungsi
sebagai dasar alokasi setiap pool biaya.
Sekarang kita akan membahas penerapan sistem ABC di plastim corporation.
 Langkah 1
Mengidentifikasi produk yg menjadi objek biaya.
Objek biaya: lensa S3 dan C5. Tujuan plastim yg pertama adalah menghitung total biaya. Dan
yg kedua adalah menghitung biaya per unit dari tiap aktivitas.

 Langkah 2
Mengidentifikasi biaya langsung.
Sesuai dengan pedoman 1, sekarang plastim mengkategorikan 3 biaya langsung yaitu,
biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan pembersihan dan perawatan cetakan. Dan
mengkategorikan semua biaya lainnya sebagai biaya tidak langsung.
 Langkah 3
Memilih dasar alokasi biaya yg akan digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak lansung.
Langkah 3 dilakukan dengan berpedoman pada pedoman 2 dan 3. Plastim
mengidentifikasi 6 aktivitas yg telah dibahas sebelumnya untuk mengalokasikan biaya tidak
langsung ke produk. Pengidentifikasian dasar alokasi biaya dapat dilakukan dengan
menentukan jumlah pool biaya aktivitas di mana biaya harus dikelompokan pada sistem ABC.
Gunakan hierarki biaya untuk mengkategorisasikan biaya berdasarkan pemicu biaya.
1. Biaya tingkat output.
Operasi mesin cetak. Misal dalam contoh plastim, setiap lensa S3
membutuhkan 0,15 jam mesin cetak dan lenda C5 membutuhkan 0,25 jam mesin

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 432
Cost Accounting

cetak. Total biaya operasi mensin cetak akan bergantung pada berapa banyak lensa yg
dicetak, dengan kata lain bergantung pada tingkat output. Plastim akan menggunakan
jam mesin sebagai dasar alokasi biaya operasi mesin cetak.
Biaya distribusi. Misal dalam contoh plastim, biaya distribusi adalah 5,80 per
meter kubik jumlah barang yg dikirm. Total biaya distribusi akan meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah barang yg dikirm, meningkatnya jumlah barang yg
dikirim menandakan bertambahnya jumlah output. Plastim menggunakan biaya
distribusi per meter kubik sebagai dasar alokasi biaya distribusi.
2. Biaya tingkat batch
Biaya penyetelan. Penyetelan mesin cetak mencakup kegiatan uji coba,
mencari penyetelan yg pas, dan penyesuaian. Sumber daya yg dibutuhkan untuk setiap
penyetelan bergantung pada kompleksitas proses pembuatannya. Penyetelan
dilakukan setiap batch (kelompok) akan diproses. Semakin komplek proses pembuatan
maka semakin sering penyetelan harus dilakukan, untuk jumlah lensa pada setiap batch
harus lebih sedikit, sehingga akan semakin banyak jumlah batch yg terbentuk. Misal,
untuk lensa sederhana penyetelan dapat dilakukan setiap 240 lensa S3 diproses. Maka
untuk memproduksi 60.000 lensa S3 akan dilakukan penyetelan sebanyak 250 kali
(60.000/240), 240 lensa S3 ini merupakan 1 batch (kelompok) dan membutuhkan
waktu 2 jam untuk setiap penyetelan lensa S3. Sedangkan untuk lensa C5, karena
proses yg lebih komplek, penyetelan harus dilakukan setiap memproduksi 50 lensa C5.
Maka untuk memproduksi 15.000 lenca C5 akan dilakukan penyetelan sebanyak 300
kali (15.000/50), 50 lensa C5 ini merupakan 1 batch dan membutuhkan waktu 5 jam
untuk setiap penyetelan lensa C5. Maka total jam penyetelan adalah 2.000 jam. Plastim
akan menggunakan jam penyetelan sebagai dasar alokasi biaya penyetelan.
Biaya pengiriman. Ketika akan melakukan pengiriman, plastim akan
mengemas batch lensa yg akan dikirim. Biaya pengiriman timbul dari biaya
pengemasan. Biaya pengirman akan meningkat seiring bertambahnya jumlah
pengiriman. Plastim akan menggunakan jumlah pengiriman sebagai dasar alokasi
biaya pengiriman.

3. Biaya pendukung produk.


Biaya perancangan. Biaya perancangan bergantung pada kompleksitas cetakan
berapa pun jumlah unit atau batch yg diproduksi. Komplesitas ini diukur dengan
mengalikan jumlah bagian pada cetakan dengan luas area tempat plastik harus
mengalir. 12 bagian dikali 2,5 meter persegi (=30 bagian-meter persegi) untuk lensa
S3 dan 14 bagian dikali 5 eter persegi (=70 bagian-meter persegi) untuk lensa C5.
Biaya perancangan tidak dapat dihindari ketika membuat segelintir unit atau batch.
Plastim menggunakan bagian-meter persegi sebagai dasar alokasi biaya perancangan.
4. Biaya pendukung fasilitas.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 433
Cost Accounting

Biaya administrasi. Merupakan biaya pendukung fasilitas karena tidak dapat ditelusuri
langsung ke produk namun mendukung operasi perusahaan keseluruhan. Plastim
menggunakan jam tenaga kerja langsung sebagai dasr alokasi biaya administrasi
 Langkah 4
Mengidentifikasi biaya tidak langsung yg berkaitan dengan setiap dasar alokasi biaya.
Biaya overhead (FOH) yg ditanggung oleh plastim dibebankan ke setiap aktivitas
berdasarkan hubungan sebab akibat antara dasar alokasi biaya untuk suatu aktivitas dan biaya
aktivitas. Contoh, semua biaya yg memiliki hubungan sebab akibat dengan kemasan yg
dipindahkan dalam ukuran meter kubik dibebankdn ke pool biaya distribusi.
Perlu diingat bahwa semua biaya tidak harus sesuai dengan kategori aktivitas, sering
kali, biaya dialokasikan terlebih dahulu ke aktivitas baru kemudian biaya aktivitas tersebut
dapat dialokasikan ke produk. Contohnya, teknisi bagian produksi dan supervisor
mengestimasi waktu kerjanya digunakan untuk aktivitas perancangan, penyetelan mesin
cetak, dan pengoerasian mesin cetak. Artinya waktu kerja dari teknisi bagian produksi dan
supervisor digunakan oleh banyak aktivitas. Maka biaya (upah) dari teknisi bagian produksi
dan supervisor dialokasikan terlebih dahulu ke aktivitas2 yg dilakukanya. Maka akan
didapatkan biaya untuk tiap aktivitas. Barulah biaya aktivitas tersebut dibebankan
berdasarkan hubungan sebab akibat antara dasar alokasi dengan biaya aktivitas.
 Langkah 5
Menghitung tarif per unit dari setiap dasar alokasi biaya yg digunakan untuk mengalokasikan
biaya tidak langsung ke produk.
Tarif per unit didapatkan dengan membagi total biaya tidak langsung setiap aktivitas
dengan dasar alokasi biaya aktivitas tersebut.
 Langkah 6
Menghitung biaya tidak langsung yg dialokasikan ke produk
Untuk menghitung total biaya tidak langsung dari setiap lensa, total kuantitas dari
dasar alokasi biaya yg digunakan setiap akitivitas oleh tiap jenis lensa (data didapatkan dari
personil operasi plastim) dikalikan dengan tarif alokasi biaya yg dihitung pada langkah 5.
Sebagai contoh, dari total 2.000 jam penyetelan, lensa S3 menggunakan 500 jam dan lensa
C5 1.500 jam. Total biaya aktivitas penyetelan yg dialokasikan ke lensa S3 adalah 75.000
(500x150) dan untuk lensa C5 adalah 225.000 (1.500x150). biaya per unit didapatkan dengan
membagi total biaya aktivitas yg dialokasikan dengan total lensa yg diproduksi.
 Langkah 7
Menghitung total biaya produk dengan menambah semua biaya langsung dan tidak langsung.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 434
Cost Accounting

6. Perbandingan sistem kalkulasi biaya sederhana dan sitem ABC


sistem kalkulasi
biaya sederhana
yg mneggunakan Sistem ABC Perbedaan
satu pool biaya
tidak langsung
(1) (2) (3)=(2)-(1)
Kategori biaya langsung 2 3 1
total biaya langsung Rp2.595.000 Rp2.865.000 Rp270.000
pool biaya tidak langsung 1 6 5
total biaya tidak langsung Rp2.385.000 Rp2.115.000 -Rp270.000
total biaya yg dialokasikan ke lensa
S3 Rp3.525.000 Rp2.998.953 -Rp526.047
biaya per unit lensa S3 Rp58,75 Rp49,98 -Rp8,77
total biaya yg dialokasikan ke lensa
C5 Rp1.455.000 Rp1.981.047 Rp526.047
biaya per unit lensa C5 Rp97,00 Rp132,07 Rp35,07

7. Pengimplementasian sistem ABC


Manajer memilih tingkat rincian yg akan digunakan dalam sistem kalkulasi biaya dengan
mengevaluasi biaya yg diharapkan dari sistem tersebut dibandingkan dengan manfaat yg diharapkan
akan diterima dari penggunaan sistem kalkulasi biaya tersebut untuk membuat keputusan yg lebih
baik. Terdapat tanda2 yg mengindikasikan bahwa sistem ABC akan memberikan manfaat, yaitu:
 Biaya tidak langsung dialokasikan dengan hanya menggunakan satu atau dua pool biaya saja.
 Semua atau sebagian besar biaya tidak langsung diidentifikasikan sebagai biaya tingkat unit
output.
 Produk memerlukan beragam permintaan akan sumber daya karena perbedaan volume, tahap-
tahap pemerosesan, ukuran batch, atau komplesitas.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 435
Cost Accounting

langkah
4 langkah 3 langkah 5
kategor total
i biaya hubungan sebab akibat
hierark tidak kuantitas dasar tarif alokasi biaya antara dasar alokasi biaya
aktivitas i biaya langsung alokasi biaya overhead aktivitas dan biaya aktivitas
(1) (2) (3) (4) (5)=(3)/(4) (6)
perancan Penduk Rp450.0 100 bagian- Rp4.500 per cetakan canggih (dengan
gan ung 00 meter bagian bagian yg lebih banyak dan
produk persegi -meter daerah permukaan yg lebih
persegi luas) membutuhkan biaya
tidak langsung department
perancangan yg lebih besar
penyetel tangkat Rp300.0 2000 jam Rp150 per biaya ridak langsung
an mesin batch 00 penyetel jam penyetelan meningkat
cetak an penyet seiring dengan peningkatan
elan jam pentelan
pengoper tingkat Rp637.5 12750 jam Rp50 per biaya tidak langsung
asian unit 00 mesin jam pengoperasian mesin cetak
mesin output cetak mesin menigkat seiring dengan
cetak cetak peningkatan jam mesin
cetak
pengirim tingkat Rp81.00 200 pengiri Rp405 per biaya pengiriman yg terjadi
an batch 0 man pengiri untuk menyiapkan batch yg
man akan dikirm meningkat
seiring dengan peningkatan
jumlah pengiriman
distribusi tingkat Rp391.5 67500 pengiri Rp5,80 per biaya distribusi meningkat
unit 00 man pengiri seiring dengan peningkatan
output dalam man pengiriman kemasan dalam
meter dalam meter kubik
kubik meter
kubik
adminitr penduk Rp255.0 39750 jam Rp6,4151 per permintaan kan sumber
asi ung 00 tenaga jam daya administratif
fasilita kerja tenaga meningkat seiring dengan
s langsun kerja peningkatakn jam tenaga
g langsu kerja langsung
ng

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 436
Cost Accounting

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 437
Cost Accounting

 Produk yg dibuat dan dipasarkan dengan baik oleh perusahaan menghasilkan laba yg
rendah, sementara produk yg kurang sesuai yg dibuat dan dipasarkan oleh perusahaan justru
memiliki laba yg tinggi.
 Staf operasi memiliki perbedaan pendapat yg signifikan dengan staf akuntansi mengenai biaya
manufaktur dan pemasaran produk dan jasa.
Dalam memutuskan untuk mengimplementasikan sistem ABC, manajer harus menimbang
manfaat dan biaya serta keterbatasan pengimplementasian sistem kalkulasi biaya yg lebih rinci. Biaya
dan keterbatasan utama dari sistem ABC bersumber pada masalah operasional yg kompleks dan
pengukuran. Sistem ABC mengharuskan manajemen mengestimasi pool biaya aktivitas dan
mengidentivikasi serta mengukur pemicu biaya yg berfungsi sebagai dasar alokasi biaya untuk setiap
pool biaya. Pengukuran ini menghabiskan banyak biaya. Tarif biaya aktifitas juga perlu diperbarui
secara berkala.
Semakin rinci sistem ABC dan semakin banyak pool biaya yg dibentuk, semakin banyak
alokasi yg dibutuhkan untuk menghitung biaya aktivitas dari setiap pool biaya. Ini dapat
meningkatkan peluang terjadinya kesalahan dalam identifikasi biaya untuk pool biaya aktivitas yg
berbeda. Kadang-kadang, perusahaan juga terpaksa menggunakan dasar alokasi dengan data yg sudah
tersedia, bukan dasar alokasi yg seharusnya.
Banyak perusahaan merasa sistem ABC yg tidak terlalu rinci dan tidak terlalu rumit lebih
memberikan manfaat strategis dan operasional ketimbang sistem ABC yg lebih rinci. Perusahaan lain
mengimplementasikan ABC pada divisi atau fungsi pilihan. Namun seiring dengan kemajuan
teknologi informasi dan terus menurunnya biaya pengukuran, banyak perusahaan mulai menerapkan
sistem ABC yg lebih rinci.
8. Penggunaan Sistem ABC untuk meningkatkan manajemen biaya dan profitabilitas
Manajemen berdasarkan aktivitas (activity based management – ABM) adalah metode
pengambilan keputusan manajemen yg menggunakan informasi tentang sistem ABC guna
meningkatkan kepuasan pelanggan dan profitabilitas.
 Keputusan penetapan harga dan bauran produk
Sistem ABC memberikan informasi tentang biaya kepada manajer yg akan
membantunya dalam membuat dan menjual berbagai produk. Dengan informasi ini, manajer
dapat membuat keputusan penetapan harga dan bauran produk.
 Keputusan pengurangan harga dan perbaikan proses
Personil produksi dan distribusi menggunkan sistem ABC untuk berfokus pada cara
mengurangi biaya dan jenis biaya apa yg bida dikurangi. Manajer menetapkan target
pengurangan biaya dalam bentuk pengurangan biaya per unit dari dasar alokasi biaya pada
area aktivitas yg berbeda. Sebagai contoh, plastim menargetkan mengurangi biaya distribusi
per meter kubik produk yg dikirimkan dari 5,80 menjadi 5,40 dengan meningkatkan efisiensi
aktivitas distribusi. Plastim biaya mengurangi biaya distribusi dengan mengemas lensa
sedemikian rupa sehingga mengurangi berat barang yg harus dikirim.
 Keputusan menyangkut perancangan
Manajemen dapat mengevaluasi dampak perancangan produk dan proses yg ada saat
ini terhadap aktivitas serta biaya sebagai cara untuk mengidentifikasi desain baru guna
mengurangi biaya.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 438
Cost Accounting

 Aktivitas perencanaan dan pengelolaan


Kebanyakan perusahaan yg menerapkan sistem ABC untuk pertama kali biasanya
menganalisis biaya aktual untuk mengidentifikasi pool biaya aktivitas dan tarif biaya aktivitas.
Banyak perusahaan kemudian menggunakan sistem ABC untuk merencanakan dan mengelola
aktivitas. Perusahaan2 tersebut menentukan anggaran biaya aktivitas dan menggunakan tarif
biaya yg dianggarkan untuk menghitung biaya produk dengan menggunakan normal costing.
Pada akhir tahun, anggaran biaya dan biaya aktual dibandingkan untuk memberikan umpan
balik dalam mengukur seberapa bagus aktivitas tersebut dikelola. Pada akhir tahun,
penyesuaian juga harus dilakukan terhadap biaya tidak langsung ygdialokasikan terlalu tinggi
atau terlalu rendah untuk setiap aktivitas.
9. Sistem kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas dan kalkulasi biaya departemen.
Banyak perusahaan telah mengembangkan sistem kalkulasi biaya sendiri dari menggunakan
satu tarif biaya tidak langsung menjadi sistem yg menggunakan tarif biaya tidak langsung untuk
masing-masing departemen atau subdepartemen. Sistem ABC adalah perkembangan lanjutan dari
sistem kalkulasi biaya departemen. Sekarang kita akan membandingkan sistem ABC dengan sistem
kalkulasi biaya departmen.
Dalam departemen perancangan terdiri dari aktivitas merancang produk, membuat cetakan
sementara, dan merancang proses. Semua aktivitas dalam departmen perancangan memiliki dasar
alokasi yg sama. Sehingga baik menggunakan sistem ABC maupun kalkulasi biaya departemen akan
menghasilkan hasil yg sama. Namun lain halnya pada departemen manufaktur. Departemen
manufaktur terdapat dua aktivitas utama yaitu penyetelan cetakan dan pengoperasian mesin cetak.
Kedua aktivitas ini memiliki dasar alokasi biaya yg berda karena keduanya memiliki pemicu biaya
yg berbeda. Menggunakan sistem ABC akan memberikan hasil yg lebih akurat dibandingkan dengan
kalkulasi biaya departemen.
Berdasarkan penjelasan diatas, penggunaan tarif biaya tidak langsung departemen untuk
mengalokasikan biaya ke produk akan menghasilkan biaya produk yg sama dengan tarif biaya
aktivitas jika:
 Biaya untuk satu aktivitas meruapakan bagian yg cukup besar dari biaya departemen
 Terdapat biaya yg signifikan untuk aktivitas yg berbeda pada satu departmen namun setiap
aktivitas memiliki dasar alokasi dan pemicu biaya yg sama (contoh pada departemen
perancangan)
 Terdapat biaya yg signifikan untuk aktifitas yg berbeda dengan dasar alokasi yg berbeda juha
pada satu departemen, tetapi produk yg berbeda menggunakan sumber daya dari area aktivitas
yg berbeda dalam proporsi yg sama (contoh, jika C5 menggunakan 65% jam penyetelan dan
65% jam mesin).
Jika salah satu dari tiga kondisi tersebut terjadi, maka tarif biaya tidak langsung departemen
dan tarif biaya tidak langsung aktivitas akan menghasilkan informasi tentang biaya yg sama.
10. Sistem ABC pada perushaan jasa dan perusahaan dagang.
Meskipun kebanyak contoh penerapan ABC dimulai pada perusahaan manufaktur, namun
ABC juga bisa diterapkan di perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Contoh kasus plastim juga
mencakup penerapan ABC untuk aktivitas jasa, yakni perancangan, dan untuk aktivitas dagang, yakni
distribusi.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 439
Cost Accounting

Pendekatan umum bagi sistem ABC pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang sama
dengan pendekatan pada perusahaan manufaktur. Biaya dibagi ke dalam pool biaya yg homogen dan
diklasifikasikan sebagai biaya pada tingkat unit output, biaya tingkat batch, biaya pendukung produk,
biaya pendukung jasa, dan biaya pendukung fasilitas. Pool biaya tersebut terkait dengan aktivitas.
Biaya itu dialokasikan ke produk atau pelanggan dengan menggunakan dasar alokasi biaya yg
memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya pada pool biaya tersebut. Perusahaan jasa dan
perusahaan dagang juga harus menghadapu masalah pengukuran pool biaya aktivitas dan
pengidentifikasian serta pengukuran dasar alokasi.

So Simpel >>>> Activity Bagi Cali

Belajar dan bekerja keraslah sampai idolamu


menjadi setara denganmu.

RESUME MATERI --TSA-- PERSIAPAN USM PKN STAN D4 DAN D4 KHUSUS 2017 440

Anda mungkin juga menyukai