Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATERI KULIAH

Pusat Pertanggungjawaban, Pusat Pendapatan, Biaya, Laba

Disusun oleh:

KELOMPOK 9

Fath Abdul Azis (A031211044)


Andi Alfiyyah Suci Sulfahmi (A031211074)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A. Pendahuluan
Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang baik.
Struktur organisasi yang termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban
(Responsibility Centers). Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin
oleh manajer yang bertanggungjwab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang
dipimpinnya. Suatu organisasi merupakan kumpulan dari berbagai pusat
pertanggungjawaban.

Pada hakikatnya, perusahaan merupakan sekumpulan pusat-pusat tanggung jawab, yang


masing-masing di wakili oleh sebuah kotak dalam bagan organisasi pusat-pusat
tanggung jawab tersebut kemudian membentuk suatu hierarki. Pada tingkatan terendah
adalah pusat untuk seksi-seksi, pergeseran kerja (workshift) dan unit organisasi kecil
lainnya. Departemen bisnis yang memiliki beberapa unit organisasi yang lebih kecil
menduduki posisi yang lebih tinggi dalam hierarki. Dari sudut pandang manajer senior
dan dewan direksi perusahaan seraca keseluruhan merupakan pusat tanggungjawab,
meskipun istilah ini biasanya berkenaan dengan unit-unit dalam perusahaan.

Penilaian kinerja manajer sangat penting karena dengan adanya penilaian kinerja dapat
diketahui apakah manajer pusat pertanggungjawaban tersebut melaksanakan wewenang
dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja pusat tanggungjawab dinilai
dari efisiensi dan efektivitas untuk menciptakan hubungan yang optimal antara sumber
daya input yang digunakan dengan output yang dihasilkan dikaitkan dengan target
kinerja. Input diukur dengan jumlah sumber daya yang digunakan sedangkan output
diukur dengan jumlah produk/output yang dihasilkan.

B. Pembahasan
 Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban adalah satu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang
manajer pertanggungjawaban. Umumnya sebuah perusahaan terdiri dari beberapa
pusat pertanggungjawaban yang masing-masing ditunjukkan dalam satu kotak
dalam bagan struktur organisasi. Pusat pertanggungjawaban ini membentuk suatu
hirearki. Tingkatan terendah adalah pusat pertanggungjawaban untuk unit, seksi,
bagian atau unit organisasi kecil lainnya. Tingkatan yang lebih tinggi adalah
departemen, unit usaha atau divisi. Semua ini adalah pusat-pusat
pertanggungjawaban. Tentu kita juga bisa menyimpulkan bahwa pimpinan, dewan
komisaris masing-masing merupakan pusat pertanggungjawaban tersendiri, bahkan
perusahaan secara keseluruhan dapat dikatakan sebagai pusat pertanggungjawaban.
Namun pembahasan tentang pusat pertanggungjawaban biasanya mengacu pada
bagian atau unit dalam suatu organisasi bukan perusahaan secara keseluruhan.

 Manfaat Adanya Pusat Pertanggungjawaban


Manfaat adanya pusat pertanggungjawaban dalam suatu perusahaan adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan
unit organisasi yang dipimpinnya.
2. Untuk memudahkan dalam mencapai tujuan dari organisasi/perusahaan.
3. Sebagai alat pengendalian anggaran.
4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat.
5. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.

 Sifat Pertanggungjawaban
Adanya pusat pertanggungjawaban dimaksudkan untuk memenuhi satu atau
beberapa tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak. Tujuan yang dimaksud
adalah membantu mengimplementasikan rencana strategi manajemen puncak. Suatu
pusat pertanggungjawaban menggunakan suatu input tertentu (sejumlah bahan
baku, tenaga kerja dan jasa lain) untuk menghasilkan output yang bisa berupa
barang atau jasa. Dalam proses pengerjaannya diperlukan juga modal kerja
(persediaan, piutang), peralatan dan asset lain.

Pusat pertanggungjawaban menghasilkan output yang bisa disebut barang (jika


dapat dilihat) dan jasa (jika tiidak dapat dilihat). Setiap pusat pertanggungjawaban
mempunyai output. Bagian produksi pada suatu perusahaan manufaktur
menghasilkan suatu barang. Bagian administrasi dan akuntansi output nya berupa
suatu jasa. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu pusat pertanggungjawaban bisa
diserahkan ke pusat pertanggungjawaban lain dalam satu organisasi dan bisa dijual
kepada pihak luar. Pendapatan dalam hal ini merupakan jumlah yang diperoleh
dari penjualan suatu output.

 Jenis Pusat Pertanggungjawaban


Setiap pusat pertanggungjawaban akan menggunakan input dan akan menghasilkan
output berupa barang atau jasa. Berdasarkan hubungan input dan output tersebut,
pusat pertanggungjawaban diklasifikasikan menjadi empat:
1. Pusat pendapatan (Revenue Center)
Pusat pendapatan dinilai kinerjanya hanya berdasarkan jumlah pendapatan yang
diperoleh. Pusat pendapatan merupakan pusat pertanggungjawaban dimana
output-nya diukur dalam unit moneter, tetapi tidak dihubungkan dengan input-
nya. Karenanya pusat pendapatan adalah organisasi pemasaran yang tidak
mempunyai tanggung jawab terhadap laba. Dalam sebuah organisasi fungsional,
departemen pemasaran merupakan pusat pendapatan.
2. Pusat Biaya (Expense Center)
Dalam pusat biaya, hanya akan diukur berdasarkan jumlah biaya yang
dikeluarkan. Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban dimana input atau biaya
diukur dalam unit moneter namun output-nya tidak diukur dalam unit moneter.
3. Pusat Laba (Profit Center)
Dalam pusat laba, kinerjanya diukur berdasarkan laba yang diperoleh yang
dihubungkan dengan investasi yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut.
Apabila suatu pusat pertanggungjawaban diukur prestasinya atas dasar laba
yang diperoleh, maka pusat pertanggungjawaban tersebut disebut pusat laba.
4. Pusat Investasi (Investment Center)
Dalam jenis unit usaha lainnya, setelah diperoleh data tentang laba, maka
dibandingkan dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut.
Pembandingan antara laba dan investasi inilah yang terjadi pada pusat investasi.
Pusat inventasi diukur dengan membandingkan laba dan jumlah investasi yang
digunakan. Dengan demikian pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban
yang diukur prestasinya atas dasar laba yang diperoleh dibandingkan dengan
investasi yang digunakan.
 Pusat Pertanggungjawaban Pendapatan
Pada hakikatnya, pusat pendapatan merupakan unit-unit pemasaran/penjualan yang
tak memiliki wewenang untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggung
jawab atas harga pokok barang-barang yang mereka pasarkan.

Pusat pendapatan merupakan pusat pertanggungjawaban dimana output-nya diukur


dalam unit moneter, tetapi tidak dihubungkan dengan input-nya. Karenanya pusat
pendapatan adalah organisasi pemasaran yang tidak mempunyai tanggung jawab
terhadap laba. Dalam sebuah organisasi fungsional, departemen pemasaran
merupakan pusat pendapatan. Dalam organisasi divisi, bagian pemasaran divisi juga
merupakan pusat pendapatan.

Setiap pusat pendapatan juga merupakan pusat biaya karena sebenarnya mereka
mengeluarkan biaya untuk terciptanya pendapatan. Namun biaya tersebut tidak
diukur. Bagian pemasaran juga tidak dibebani harga pokok penjualan atas barang
yang terjual. Manajer pusat pendapatan tidak mengetahui bahwa diperlukan
perbandingan antara pendapatan dan biaya untuk menghasilkan keputusan yang
maksimal. Karena yang pada gilirannya tidak bisa membuat keputusan tentang harga
jual. Kinerja keuangan pusat pendapatan diukur atas dasar pendapatan yang
diperoleh, yaitu perkalian antara unit yang dijual dengan harga jualnya. Penentuan
tentang keberhasilan pusat pendapatan dilakukan dengan membandingkan antara
pendapatan yang sesungguhnya diperoleh dengan pendapatan yang dianggarkan.

 Pusat Pertanggungjawaban Biaya


Menurut Hansen, Mowen (2007:126) mengemukakan bahwa: “Berdasarkan
karakteristik hubungan antara masukan dan keluarannya, pusat biaya dibagi lebih
lanjut menjadi pusat biaya teknik (Enginereed Expense center) dan pusat biaya
kebijakan (discretionary expense center).
1. Pusat Biaya Teknik
Pusat biaya teknik adalah pusat pertanggungjawaban yang jumlah input
(beban)-nya secara tepat dan memadai dapat diestimasikan dengan wajar. Yang
sebagian besar masukannya mempunyai hubungan yang nyata dan erat dengan
keluarannya. Karena hubungan antara masukan dan keluaran yang nyata dan
erat ini, maka dapat dihitung rasio antara masukan dan keluaran yang
merupakan efesiensi pusat biaya tehnik. Contoh pusat biaya tehnik adalah
departemen pemanufakturan (produksi), bagian penggajian. Dalam pusat beban
teknik, efisiensi lebih ditekankan, sehingga output akan dibandingkan dengan
beban standar. Disamping itu pusat beban teknik juga mempunyai tugas
penting, yaitu menjaga mutu dan volume produksi, serta melakukan pelatihan,
pengembangan dan penilaian untuk karyawan. Manajer pusat biaya tehnik
diukur prestasinya atas dasar seberapa jauh dia dapat mempertahankan dan
mengembangkan efesiensinya. Pusat biaya teknik memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
- Input-inputnya dapat diukur secara moneter.
- Input-inputnya dapat diukur secara fisik.

2. Pusat Biaya Kebijakan


Pusat biaya kebijakan merupakan pusat pertanggungjawaban yang jumlah input
(beban)-nya yang diestimasikan tidak tersedia. Oleh karena itu, beban-beban
yang dikeluarkan tergantung pada penilaian manajemen, atas jumlah yang
memadai untuk suatu kondisi.Contoh pusat biaya kebijakan adalah departemen
akuntansi, departemen pemasaran, departemen personalia, dan departemen
hubungan masyarakat. Karena pada umumnya biaya-biaya yang terjadi dalam
pusat pendapatan merupakan biaya kebijakan, maka pusat pendapatan pada
umumnya juga merupakan pusat biaya kebijakan. Pusat biaya kebijakan memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
- Inputnya dapat diukur dengan satuan unit moneter.
- Outputnya diukur bukan bentuk fisik (moneter).
- Jumlah optimum input yang akan dproduksi untuk satu unit output.

Biaya yang terjadi tergantung pada kebijakan manajemen untuk mengeluarkan


sesuai dengan keadaan dan kelayakan. Dengan demikian pusat biaya yang
sebagian besar biayanya merupakan biaya teknik disebut sebagai biaya teknik dan
pusat biaya yang sebagian besar biayanya merupakan biaya kebijakan disebut
pusat biaya kebijakan. Pada umumnya ada tiga hal penting yang harus
diperhatikan dalam pengendalian pusat biaya kebijakan:
a) Sistem pengendalian manajemen hanya membantu dalam pengendalian
biaya.
b) Perbedaan antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual bukanlah
suatu tolak ukur efesiensi.
c) Sistem pengendalian keuangan mengukur efesiensi dan efektifitas dari sudut
pertanggung jwaban (efesiensi adalah rasio keluaran dibagi masukan atau
jumlah per unit dari keluaran per unit, sedangkan efektifitas adalah
hubungan antara suatu keluaran pusat pertanggung jawaban dan tujuannya).

C. Kesimpulan
Pengendalian manajemen berfokus pada pertaggungjawaban, karena pusat
pertanggungjawaban merupakan alat untuk melaksanakan strategi dan program-
program yang telah diseleksi melalui proses perencanaan strategi. Pusat-pusat
pertanggungjawaban organisasi mempunyai peran yang sangat penting dalam
melakukan perencanaan dan pengendalian anggaran. Melalui pusat pertanggungjawaban
tersebut anggaran dibuat, dan jika telah disahkan anggaran dikomunikasikan kepada
manajer level menengah dan bawahan untuk dilaksanakan.

Setiap jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data mengenai belanja


(pengeluaran) yang telah dilakukan dan output yang dihasilkan selama masa anggaran.
Laporan kinerja disiapkan dan dikirimkan ke semua level manajemen untuk dievaluasi
kinerjanya, yaitu dibandingkan antara hasil yang telah dicapai dengan anggaran. Jika
sistem pengendalian anggaran berjalan dengan baik, maka informasi yang dikirimkan
kepada manajer harus relevan dan tepat waktu. Informasi yang relevan merupakan
informasi yang terbaru (up to date) dan akurat. Informasi yang relevan adalah
informasi yang dapat membedakan dengan jelas antara biaya yang dikendalikan secara
langsung (controllable) dengan biaya-biaya yang tidak dapat dikendalikan
(uncontrollable) oleh manajer pusat pertanggungjawaban.

Anda mungkin juga menyukai