PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN:
EXPENSE CENTRE
A. Deskripsi Singkat:
Hakikat pusat pertanggungjawaban pada umumnya dan kriteria efisisensi dan
eketivitas yang relevan dalam mengukur kinerja para manajernya. Salah satu
lingkungan dalam sistem pengendalian manajemen adalah adanya pusat-pusat
pertanggungjawaban. Terdapat beberapa pusat pertanggungjawaban, yakni pusat
pendapatan (revenue centre), pusat beban (expense centre), pusat laba (profit centre),
dan pusat investasi (investment centre).
B. Relevansi:
Mahasiswa diharapkan sudah memahami apa yang dimaksud dengan sistem
pengendalian manajemen, ruang lingkup sistem pengendalian manajemen dan
elemen yang membentuknya.
PENDAHULUAN
Pada bab ini mendeskripsikan hakikat pusat pertanggungjawaban pada umumnya dan
kriteria efisisensi dan eketivitas yang relevan dalam mengukur kinerja para manajernya.
Bab ini menjelaskan definisi definisi pusat pertanggungjawaban pendapatan dan pusat
biaya. Pusat biaya dapat dibagi menjadi due kategoro: pusat engineered expense centre dan
dicreetionary centre.
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Pusat pertanggungjawaban ialah suatu unit organisasi yang dipimpin seorang manajer yang
bertanggungjawab terhadap semua aktivitas yang ada di unit tersebut. Agar manajer dapat
mengendalikan unit kerja dan dapat memberi perintah maka pemberian wewenang akan
memberikan hak ini kepadanya. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggungjawab.
Jika wewenang digunakan timbuillah tanggungjawab.
Pengendalian manajemen dapat dilihat dari segi proses dan strukturnya. Struktur
pengendalian manajemen adalah bagian dari sistem pengendalian manajemen yaitu
pengendalian manajemen yang dilakukan perusahaan dengan jalan mendisain struktur
organisasi perusahaan yang memadai, sesuai dengan strategi perusahaan. Di dalam struktur
organisasi terdapat pusat-pusat pertanggungjawaban. Di dalam buku ini pembahasan pusat
pertanggungjawaban meliputi; pusat beban teknik, pusat beban kebijakan, pusat
pendapatan, pusat laba, penetapan harga transfer dan pusat investasi, yang kesemuanya itu
masih bagian dari lingkungan pengendalian manajemen. Lingkungan pengendalian
manajemen tidak sama dengan pengertian lingkungan bisnis. Lingkungan bisnis adalah
keadaan atau kondisi yang ada di luar organisasi atau bisnis. Sedangkan lingkungan
pengendalian manajemen adalah hal-hal yang terdapat dalam sistem pengendalian
manajemen namun di luar proses pengendalian manajemen.
Input output
pekerjaan
Sumber daya yang Barang atau jasa
Digunakan, diukur dan biayanya
Di sejumlah situasi, ternyata input tidak secara langsung berkaitan dengan ouput yang
dihasilkan. Pada beberapa pusat pertanggungjawaban, hubungan itu bersifat timbal balik
langsung, misalnya di departemen produksi, dimana input bahan mentah menjadi bagian
secara fisik dari barang jadi. Namun pada situasi lain, input tidak secara langsung berkaitan
dengan output yang dihasilkan. Contohnya beban iklan merupakan input dengan tujuan
meningkatkan penjualan, namun karena penjualan dipengaruhi oleh berbagai factor lainnya,
maka kaitan antara beban iklan dengan jumlah penjualan tidak secara langsung kelihatan.
Untuk mengukur input yang digunakan oleh pusat pertanggungjawaban, dapat
dinyatakan dengan berbagai ukuran fisik, ukuran itu mencakup jumlah jam kerja, jumlah liter
minyak, berapa rim kertas, berapa kwh listrik dan sebagainya. Satuan-satuan tersebut dalam
sistem pengendalian manajemen kemudian diterjemahkan ke dalam satuan moneter atau
uang. Nilai uang dari input yang dimasukkan biasanya dihitung melalui kuantitas fisik
dengan harga per unit, jumlah yang dihasilkan perhitungan tersebut disebutsebagai expense.
Dengan cara tersebut input yang dimasukkan ke pusat pertanggungjawaban diwujudkan.
Expense adalah suatu ukuran dalam bentuk uang bagi sejumlah sumber daya yang digunakan
oleh suatu pusat pertanggungjawaban.
Lebih mudah mengukur nilai input dibandingkan dengan menghitung nilai output.
Sebagai contoh, pendapatan per tahun mungkin merupakan alat ukur yang penting bagi
output di suatu organisasi yang profit oriented, namun tetap tidak mengekspresikan
kinerja organisasi secara keseluruhan pada periode tertentu. Apabila pada organisasi
nirlaba, barangkali juga tidak ada tolok ukur output secara kuantitatif, bahkan mungkin tidak
berupaya untuk mengukur output dari masing-masing pusat pertanggungjawaban. Ada pula
yang menggunakan cara estimasi atau menggunakan angka simulasi, meskipun harus disadari
keterbatasn-keterbatasannya.
Jika efisiensi merupakan hubungan input dan output, maka efektivitas ditentukan antar
output yang dihasilkan pusat pertanggungjawaban pada tujuan jangka pendek (objective).
Makin besar output yang disumbangkan terhadap objective tersebut, semakin efektif unit
tersebut.
Suatu pusat pertanggungjawaban dikatakan efisien jika mengkonsumsi sumber
daya serendah mungkin, namun jika output yang dihasilkan ternyata tidak memadai atau
tidak sesuai yang diharapkan maka tidak efektif. Dengan demikian efisien harus selalu
memperhatikan efektivitas. Jika kita berbicara mengenai profit oriented organization,
maka tujuan organisasi adalah memperoleh laba yang optimum. dengan demikian laba
merupakan tolok ukur penting dalam efektifitas. Lebih jauh lagi, karena laba adalah
selisih pendapatan dengan beban (tolok ukur input), maka laba juga merupakan tolok
ukur efisiensi.
Pusat pertanggungjawaban disebut efisien jika proses yang dilakukan tepat, dan
disebut efektif jika mencapai sasaran yang tepat.
Input output
pekerjaan
(Rp hanya untuk biaya langsung) (Rp pendapatan)
PUSAT BEBAN
Pusat bebab adalah pusat pertanggungjawaban yang mana semua input diukur dalam
jumlah unit moneter, tetapi output tidak diukur dengan cara yang sama. Pada umumnya
terdapat 2 jenis pusat biaya, yakni:
_________
Sumber:
Management Control Systems, Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan, 11 th Edition, Mc
Graw Hill - 2007.