Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“LAPORAN KEUANGAN PT EASTPARC HOTEL TBK PER 30 JUNI 2019 DAN

31 DESEMBER 2018 ”

DOSEN PEMBIMBING :

Drs. Surya Darmawan, M.M.

DISUSUN OLEH :

SIMON PRABA JUDHA ( 5170211337 )


VITO YUNI PRAMANTYO ( 5170211338 )

S1 MANAJEMEN

FAKULTAS BISNIS, PSIKOLOGI DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

DESEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
1
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkah dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas laporan mata kuliah Analisa Laporan Keuangan ini tentang
LAPORAN KEUANGAN PT EASTPARC HOTEL TBK PER 30 JUNI 2019 DAN 31
DESEMBER 2018. Makalah ini dibuat sehubungan dengan tugas yang diberikan
oleh dosen kami Bapak Drs. Surya Darmawan, M.M. untuk memenuhi nilai mata
kuliah Analisa Laporan Keuangan. Dengan diselesaikannya tugas laporan ini, kami
harapkan dapat memenuhi syarat penilaian tugas dan berguna untuk para
pembacanya.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan
pembuatan makalah di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat
bagi para pembaca. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Yogyakarta, 04 Desember 2019

Penyusun

2
3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LAPORAN KEUANGAN
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan obyek dari analisis terhadap
pelaporan keuangan. Oleh karena itu, memahami latar belakang
penyusunan dan penyajian aporan keuanagn meupakan langkah yang
sangat penting sebelum menganalisis laporan keuangan itu sendiri.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan
4
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi mengenai
posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan sangat
diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas sejumlah kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta
kepastian dari hasil tersebut. Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi
oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, dan
solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan
lingkungan.
Laporan keuangan yang disusun untuk memenuhi tujuan-tujuan
tersebut memenuhi kebutuhan bersama sebagai pemakai. Meskipun
demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam proses pengambilan keputusan
ekonomi mereka. Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan
juga menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen
(stewardship) atau menggambarkan pertangggungjwaban manajemen
atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

5
3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karaktersistik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas
yang membuat informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi
para pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Karakteristik
kualitatif laporan ini meliputi:
a) Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untu segera dapat dipahami oleh para pemakai.
Dalam hal ini, para pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai tentang aktivitas ekonomi bisnis, akuntansi serta kemauan
untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
b) Relevan
Agar bernmanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
para pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki
kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan (predictive), menegaskan
atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu (confirmatori).
c) Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (realible), informasi
mempunyai kialitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
yang tulus dan jujur (faitful representataion) dari yang seharusnya
dsajikan atau secara wajar diharapkan dapat disajikan.
d) Dapat Dibandingkan
Para pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan laporan
keuangan perusahaan antarperiode untuk mengidentifikasi
kecenderungan (trend) posisi keuangan dari kinerja perusahaan. Selain
itu, pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan

6
antarperusahaan untuk mengevaluasi posisi kinerja serta perubahan
posisi keuangan secara relatif.
4. Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah rupiah uang untuk
mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam
neraca dan laporan laba rugi. Proses ini menyangkut pemilihan dasar
pengukuran sebagai berikut:
a) Biaya Historis
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau
setara kas) yang dibayarkan atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang
diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan.
Sedangkan kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebesar
penukar kewajiban atau (dalam keadaan tertenu) dalam jumlah kas (atau
setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
b) Biaya Kini (Current Cost)
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau setara
kas) yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara aktiva
yang diperoleh sekarang.
c) Nilai Realiasi/ Penyelesaian
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dinyatakan dalam jumlah kas (atau
setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam
pelepasan normal. Sedangkan kewajiban dinyatakan sebesar nilai
penyelesaian, yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskotokan
yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam
pelaksanaan usaha normal.
d) Nilai Sekarang (Present Value)
Pada dasar pengukuran ini, aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk
bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang
diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.
Sedangkan kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa
depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang

7
diharapakan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam
pelaksanaan usaha normal.
5. Jenis Dan Bentuk Laporan Keuangan
a) Jenis Laporan Keuangan
Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa laporan keuangan
yang lengkap biasanya akan meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari dari laporan keuangan,
termasuk juga skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan
laporan keuangan.
1. Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi


mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas)
perusahaan pada saat tertentu.

2. Laporan Laba-Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memberikan


informasi mengenai kemampuan (potensi) perusahaan dalam
menghasilkan laba (kinerja) selama periode tertentu.

b) Bentuk (format) Neraca


Untuk dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada saat
tertentu, neraca mempunyai tiga unsur laporan keuangan, yaitu
aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Masing-masing unsur ini dapat
disubklasifikasikan sebagai berikut.
(1) Aktiva, yang merupakan sumber daya yang dikuasai perusahaan
dapat disubklasifikasikan lebih jauh menjadi lima subklasifikasi
aktiva, yaitu:
Aktiva lancar, yaitu aktiva yang manfaat ekonominya
diharapkan akan diperoleh dalam waktu satu tahun atau kurang
(atau siklus operasi normal), misalnya kas, surat berharga,
persediaan, piutang dan persekot biaya.

8
Investasi jangka panjang, yaitu penanaman modal yang biasa
dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan tetap
atau untuk menguasai perusahaan lain dan jangka waktunya
lebih dari satu tahun, misalnya investasi saham, investasi
obligasi.
(2) Aktiva tetap, yaitu aktiva yang memiliki substansi (wujud)
fisik, digunakan dalam operasi normal perusahaan (tidak
dimaksudkan untuk dijual) dan memberikan manfaat ekonomi
lebih dari satu tahun.
Aktiva yang tidak berwujud, yaitu aktiva yang tidak
mempunyai substansi fisik dan biasanya hak atau hak istimewa
yang memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan untuk
jangka wantu lebih dari satu tahun.
Aktiva lain-lain, yaitu aktiva yang tidak dapat dimasukkan ke
dalam salah satu dari empat sub-klasifikasi tersebut, misalnya
beban ditangguhkan, piutang kepada direksi, deposito, pinjaman
karyawan.
(3) Kewajiban, yang merupakan utang perusahaan masa kini dapat
disub-kasifikasi lebih jauh menjadi tiga sub-klasifikasi, yaitu:
Kewajiban lancar, yaitu kewajiban yang penyelesaiannnya
diharapkan akan mengakibatkan arus kas keluar dari sumber
daya perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam
jangka waktu satu tahun atau kurang (atau siklus operasi
normal).
Kewajiban jangka panjang, yaitu kewajiban yang
penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar
dari sumber daya perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi)
dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
Kewajiban lain-lain, yaitu kewajiban yang tidak dapat
dikategorikan ke dalam salah satu sub-klasifikasi kewajiban
tersebut, misalnya utang pada direksi, utang kepada pemegang
saham.

9
(4) Ekuitas, yaitu merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan
yang merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada.
Unsur ekuitas ini dapat disubklasifikasikan lebih jauh menjadi
dua sub-klasifikasi yaitu:
Ekuitas yang berasal dari setoran para pemilik, misalnya modal
saham (termasuk agio saham bila ada); dan

Ekuitas yang berasal dari hasil operasi, yaitu laba yang tidak
dibagikan kepada para pemilik, misalnya dalam bentuk deviden
(ditahan).

c) Bentuk (Format) Laporan Laba Rugi


1. Penghasilan (Income) yang diartikan sebagai kenaikan manfaat
ekonomi dalam bentuk pemasukan atau peningkatan aktiva atau
penurunan kewajiban (yang menyebabakan kenaikan ekuitas
selain yang berasal dari kontribusi pemilik) perusahaan selama
periode tertentu.
2. Beban (Expenses) yang diartikan sebagai penurunan manfaat
ekonomi dalam bentuk arus kas keluar, penurunan aktiva, atau
kewajiban (yang menyebabakan penurunan ekonomis yang tidak
menyangkut pembagian kepada pemilik) perusahaan selama
periode tertentu.

B. LAPORAAN ARUS KAS


1. Tujuan Dan Kegunaan Laporan Arus Kas
Laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk memberikan
informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu
perusahaan, dengan mengklasifikasi arus kas berdasarkan aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan selama periode tertentu.
Laporan arus kas mempunyai kegunaan memberikan informasi
untuk:
a. Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan, dan
kemampuan memengaruhi arus kas.

10
b. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara
kas.
c. Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai
sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusaahaan.
d. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator
jumlah waktu dan kepastian arus kas masa depan.
e. Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan
hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak
perubahan harga.
2. Klasifikasi Arus Kas
Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu
dan harus mengklasifikasi arus kas tersebut menurut aktivitas operasi
(operating activities), investasi (investing activities), dan pendanaan
(financing activities).

Aktivitas operasi (operating activities) adalah aktivitas


penghasilan utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan
merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Yaitu mencakup semua
efek kas dari setiap transaksi atau kejadian yang merupakan komponen
penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang
dagangan, pembayaran kas pembelian bahan kepada supplier, dan
pembayaran gaji karyawan perusahaan.
Aktivitas investasi (investing activities) adalah aktivitas perolehan
atau pelepasan aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar) dan investasi
yang tidak termasuk dalam pengertian setara kas. Arus kas dari aktivitas
investasi antara lain mencakup penerimaan kas dari penjualan aktiva
tetap dan pengeluaran kas untuk pembelian mesin produksi.
Aktivitas pendanaan (financing activities) adalah aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi kewajiban
(utang) jangka panjang dan modal (ekuitas) perusahaan. Arus kas dari
aktivitas pendanaan antara lain mencakup penerimaan kas dari

11
penerbitan saham baru, dan pengeluaran kas untuk pembayaran utang
jangka panjang.

3. Pelaporan Arus Kas Aktiva Operasi


Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sebagai bagian dari
laporan keuangan tahunannya.
a. Metode Langsung
Metode langsung adalah metode yang sederhana, yang
hanya terdiri atas arus kas operasi yang dikelompokkan
menjadi dua kategori, yaitu penerimaan kas dan pengeluaran
kas. Dengan metode ini, kelompok utama penerimaan bruto dan
pengeluaran kas bruto diungkapkan. Pada mtode langsung,
rekening penghasilan dan biaya yang dilaporkan dengan basis
akrual dikonversikan menjadi penghasilan dan biaya dengan
basis kas. Arus kas dari aktivitas operasi ini dihitung dari
jumlah pendapatan (penghasilan) dan beban (biaya),
disesuiakan dengan perubahan rekening aktiva atau utang
lancar yang berkaitan.
b. Metode Tak Langsung
Metode ini tidak menentukan kategori utama dari arus kas
operasi seperti halnya pada metode langsung. Penyesuaian
yang dilakukan pada metode ini dimaksudkan untuk
mengeluarkan :
a) Pengaruh transaksi bukan kas, seperti depresiasi,
amortisasi, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan
atau kerugian valas yang belum direalisir.
b) Pengaruh diferel arus kas masa lalu (misalnya perubahan
saldo persediaan) dan akrual dan arus kas yang diharapkan
di masa datang (misalnya perubahan piutang atau utang);
dan
c) Pengaruh semua unsur pendapatan dan biaya yang
berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanan, seperti
laba atau rugi penjualan aktiva tetap.

12
4. Format Dan Langkah Penyusunan Laporan
a. Format Laporan
Arus kas diklasifikasikan menjadi tiga klasifikasi aktivitas yang
merupakan format umum laporan arus kas. Pada bagian pertama
laporan disajikan arus kas dari aktivitas operasi, dan diikuti oleh arus
kas dari aktivitas investasi dan pendanaan, dan pada bagian akhir
disajikan kenaikan atau penurunan bersih kas dan setara kas selama
suatu periode.
Arus kas masuk (cash-inflow) dan arus kas keluar (cash-outflow)
baik dari aktivitas investasi maupun pendanaan satu dengan lainnya
disajikan terpisah, yang berarti disajikan bruto. Sebagai contoh, arus
kas keluar untuk pembelian aktiva tetap dilaporkan terpisah dari arus
kas masuk dari penjualan aktiva tetap.
Kenaikan atau penurunan bersih dari kas (dan juga setara kas) yang
dilaporkan selama suatu periode harus merekonsiliasikan antara saldo
awal dan saldo akhir seperti yang dilaporkan pada neraca.
b. Langkah Penyusunan Laporan
Tidak seperti laporan keuangan utama lainnya seperti neraca dan
laporan laba-rugi, laporan arus kas tidak disusun dari neraca saldo
setelah penyesuaian. Informasi yang diperlukan untuk menyusun
laporan arus kas umumnya diperoleh dari sumber-sumber sebagai
berikut :
1. Neraca komparatif, yang memberikan informasi tentang perubahan
dalam aktiva, utang, dan modal selama periode tertentu.
2. Laporan laba-rugi (dan perubahan saldo laba), yang memberikan
informasi tentang laba bersih dan komponennya serta pembayaran
dividen selama suatu periode.
3. Informasi pendukung, yang diperoleh dari hasil analisis perubahan
rekening-rekening neraca yang memberikan informasi tentang
sebab-sebab perubahan

13
BAB II
DATA

14
BAB III
ANALISIS DATA
A. Metode Perbandingan
PT EASTPARC HOTEL Tbk
Neraca Komprehensif
Per 31 Desember 2018 dan 30 Juni 2019 (Dalam Ribuan Rupiah)

Akun Juni 2019 Desember 2018 Absolut Ratio % Juni 2019 Desember 2018 ꭤ
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 2.479.510.649 3.480.627.375 -1.001.116.726 0,71 -29% 0,01 0,01 0,00
Piutang Usaha 0,00 0,00 0,00
Pihak Berelasi 1.474.251.363 -1.474.251.363 0,00 -100% 0,00 0,01 -0,01
Pihak Ketiga 3.557.302.645 3.164.345.546 392.957.099 1,12 12% 0,01 0,01 0,00
Piutang Lain-lain 0,00 0,00 0,00
Pihak Berelasi 2.816.146.660 -2.816.146.660 0,00 -1 0,00 0,01 -0,01
Pihak Ketiga 0,00 0,00 0,00
Persediaan 407.775.737 571.324.275 -163.548.538 0,71 -29% 0,00 0,00 0,00
Perlengkapan operasi hotel 224.517.353 278.264.245 -53.746.892 0,81 -19% 0,00 0,00 0,00
Uang Muka dan Biaya di Bayar di Muka 2.660.839.157 417.774.152 2.243.065.005 6,37 537% 0,01 0,00 0,01
Aset Lancar Lain-lain 303.581.773 308.605.987 -5.024.214 0,98 -2% 0,00 0,00 0,00
Total Aset Lancar 9.633.527.313 12.511.339.604 -2.877.812.291 0,77 -23% 0,04 0,05 -0,01

ASET TIDAK LANCAR


Pinjaman Kepada Pihak Berelasi
Aset Tetap 224.945.786.874 218.994.451.693 5.951.335.181 1,03 3% 0,93 0,89 0,04
Uang muka pembelian aset tetap 6.000.000.000 14.030.091.186 -8.030.091.186 0,43 -57% 0,02 0,06 -0,03
Goodwill 1.120.000.000 1.120.000.000 0,00 0,00 0,00
Aset Tidak Lancar Lain-lain 325.424.468 325.424.468 0 1,00 0% 0,00 0,00 0,00
Total Aset Tidak Lancar 232.391.211.342 233.349.967.347
TOTAL ASET 242.024.738.655 245.861.306.951
PT EASTPARC HOTEL Tbk
Neraca Komprehensif (lanjutan)
Per 31 Desember 2018 dan 30 Juni 2019 (Dalam Ribuan Rupiah)

Akun Juni 2019 Desember 2018 Absolut Ratio % Juni 2019 December 2018 ꭤ
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga 2.716.835.179 2.843.292.202,000 -126.457.023 0,96 -4% 0,01 0,01 0,00
Utang Lain-lain
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga 2.464.411.236 3.389.442.628,000 -925.031.392 0,73 -27% 0,01 0,01 0,00
Utang Pajak 2.880.138.496 528.967.217 2.351.171.279 5,44 444% 0,01 0,00 0,01
Bebak Akrual
Uang Muka dan Deposit dari Pelanggan 99.327.977 760.014.724,000 -660.686.747 0,13 -87% 0,00 0,00 0,00
Provisi
Biaya yang masih harus dibayar 5.260.784.871 5.544.076.362,000 -283.291.491 0,95 -5% 0,02 0,02 0,00
Bagian Lancar Liabilitas Jangka Panjang
Utang Bank 7.816.361.732 7.083.090.832,000 733.270.900 1,10 10% 0,03 0,03 0,00
Utang Sewa Pembiayaan 386.550.000 392.730.111,000 -6.180.111 0,98 -2% 0,00 0,00 0,00
Total Liabilitas Jangka Pendek 21.624.409.490 20.541.614.076 1.082.795.414 1,05 5% 0,09 0,08 0,01

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas Jangka Panjang
Setelah di Kurangi Bagian Lancar:
Utang Bank 14.582.047.980 16.691.542.306 -2.109.494.326 0,87 -13% 0,06 0,06 0,00
Utang Sewa Pembiayaan 324.525.000 107.278.161 217.246.839 3,03 203% 0,00 0,00 0,00
Utang lain-lain - pihak berelasi 4.609.572.717 -4.609.572.717 0,00 -100% 0,00 0,00 0,00
Liabilitas Pajak Tangguhan 1.442.059.942 1.196.750.136 245.309.806 1,20 20% 0,01 0,01 0,00
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 1.000.270.254 812.974.911 187.295.343 1,23 23% 0,00 0,00 0,00
Total Liabilitas Jangka Panjang 17.348.903.176 23.418.118.231 -6.069.215.055 0,74 -26% 0,07 0,07 0,00
TOTAL LIABILITAS 38.973.312.666 43.959.732.307 -4.986.419.641 0,89 -11% 0,16 0,16 0,00

DANA SYIRKAH TEMPORER


Bank - Musyarakah 15.273.536.299 16.467.295.700 -1.193.759.401 0,93 -7% 0,06 0,06 0,00

EKUITAS
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada
Pemilik Entitas Induk:
Modal saham - nilai nominal Rp50 per saham
pada periode 30 Juni 2019 2019 dan Rp8.500
per saham pada tahun 2018
Modal ditempatkan dan disetor
3.713.729.390 untuk periode Juni 2019 dan
21.845.467 saham pada tahun 2018 185.686.469.500 185.686.469.500 0 1,00 0% 0,77 0,77 0,00
Tambahan Modal Disetor 6.556.852.048 6.556.852.048 0 1,00 0% 0,03 0,03 0,00
Selisih Nilai Transaksi Ekuitas Dengan
Kepemilikan Non-Sepengendali

Anda mungkin juga menyukai