Anda di halaman 1dari 8

Nama Kelompok

1. Yessy Ristiana Widyantari (14130310095)


2. Ruri Susanti (14130310098)
3. Novy Kurnia (14130310103)
4. Shinta Ayu Nafarsani (14130310121)
5. Wisnu Hariwijaya (141303101 )

KONSEP DASAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PENGERTIAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi sektor publik adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang
diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan
departemen-departemen di bawahnya, pemerintahan daerah, BUMN, BUMD, LSM, dan
yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerja sama sektor publik serta swasta.

SEKTOR PUBLIK DAN PERBANDINGAN DENGAN SEKTOR KOMERSIAL

Sebelum membahas perbedaan-perbedaannya kita perlu memahami bahwa sektor publik


tetap memiliki irisan yang menjadi persamaan dengan sektor komersial. Beberapa persamaan
tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Keduanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah sistem


perekonomian nasional yang secara bersama-sama menggunakan sumber daya dalam
sistem perekonomian tersebut, baik sumber daya finansial, modal, maupun manusia.
2. Keduanya sama-sama menghadapi sumber daya ekonomi yang terbatas untuk
mencapai tujuannya.
3. Keduanya mempunyai pola manajemen keuangan yang sama yang dimulai dari
perencanaan sampai pengendalian dimana penggunaan akuntansi menjadi kebutuhan
dalam hal ini.
4. Dalam beberapa hal, keduanya mempunyai output produk yang sama.

Sementara itu hal-hal umum yang membedakan organisasi sektor publik


dengan perusahaan di sektor komersial secara signifikan sebagai berikut :

1. Tujuan Organisasi
Perusahaan komersial bertujuan memaksimalkan kesjahteraan pemegang saham
melalui penciptaan keuntungan, sedangkan organisasi sektor publik bertujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui keuangan.
2. Sumber-sumber pendanaan
Perusahaan komersial didanai melalui hasil operasi perusahaan bersangkutan, selain
investasi dari pemegang saham. Sementara itu, sesuai dengan tujuannya organisasi
sektor publik mendanai operasinya tidak melalui laba operasi tetapi melalui cara
khusus berupa sumbangan atau donasi yang bersifat sukarela.
3. Peraturan Perundangan
Organisasi sektor publik, khususnya lembaga pemerintahan, harus melakukan
aktivitasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Bagi perusahaan
komersial, mereka bisa memilih aktivitas yang akan dilakukan atau produk yang aka
dibuat berdasarkan pertimbangan untung dan rugi.

DEFINISI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Keberadaan organisasi sektor publik sangat di butuhkan oleh masyarakat hal ini
didasarkan pada kondisi-kondisi berikut :

1. Organisasi sektor publik merupakan penyedia barang publik (public goods)


Barang publik adalah barang yang memiliki dua karakteristik. Pertama barang publik
adalah komuditas yang keberadaannya tidak melalui persaingan antar penyedianya
(non rivalry), sebagai mana barang privat diperjual belikan di pasar yang penuh
persaingan antar produsennya.
Tidak dapat diterapkan prinsip pengecualian bagi para penggunanya (non
excludability) sehingga semua masyarakat dapat menggunakannya.
2. Organisasi sektor publik di perlukan dalam rekayasa struktur sosial.
Dalam masyarakat yang kehidupannya digerakkan oleh ekonomi, hampir setiap
transaksi dilakukan melalui mekanisme pasar. Jika setiap aspek kehidupan didominasi
oleh pasar, maka dampak kesenjangan semakin lama semakin lebar. Hal tersebut
disebabkan mekanisme pasar tidak memungkinkan seorang individu distruktur sosial
tertentu berkesempatan pindah kestruktur sosial di atasnya tanpa kekuatan ekonomi.
Dalam konteks inilah peran organisai sektor publik diperlukan untuk menjadi
jembatan antar struktur sosial yang dimaksud.
Berdasarkan pemahaman atas sektor publik dan kondisi-kondisi diatas dapat
disimpulkan bahwa organisasi sektor publik adalah sebuah intitas ekonomi yang
menyediakan barang dan / atau jasa publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan bukan untuk mencari keuntungan finansial.

Dengan pemahaman dan definisi tersebut, organisasi sektor publik menjadi berbeda
dengan ciri-ciri berikut :

1. Dijalankan untuk tidak mencari keuntungan finansial,melainkan untuk mencapai


suatu misi atau tujuan tertentu (dreven by mission).
2. Dimiliki secara kolektif oleh publik
3. Kepemilikan atau sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham yang
dapat diperjual belikan
4. Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi
5. Seringkali didasarkan pada konsensus

JENIS JENIS ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Organisasi-organisasi sektor pulik sering kita jumpai di kehidupan kita. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita berususan dengan instansi pemerintah, seperti Departemen Pendidikan,
Departemen Tenaga Kerja, Kantor Catatan Sipil, atau Kepolisian. Kita juga berinteraksi
dengan berbagai organisasi keagamaan seperti MUI, MU, Muhammadiyah, PGI, KWI, dll.
Dibidang pendidikan dan kesehatan, kita juga mendapati beragam organisasi sektor publik,
seperti universitas, sekolah-sekolah, rumah sakit, puskesmas, atau balai-balai kesehatan.
Yang juga termasuk organisai sektor publik adalah partai-partai politik dan LSM-LSM di
berbagai bidang.

Jika dilihat secara garis besar, jenis-jenis organisasi sektor publik di atas dapat dibagi
menjadi tiga :

1. Instansi Pemerintah
Instansi Pemerintah merupakan organisasi sektor publik yang berbentuk instansi
pemerintah berikut :
a. Pemerintah Pusat, termasuk didalamnya :
1. Kementrian seperti Departemen Dalam Negeri, Departemen Sosial,
Departemen Keuangan, dan lain-lain.
2. Lembaga dan Badan negara seperti KPU, KPK, dan lain-lain
b. Pemerintah daerah, termasuk didalamnya :
1. Satuan Kerja Perangkat Daerah seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan,
Dinas Perhubungan, Dinas Pendapatan dan pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah, Kantor Catatan Sipil, dan lain-lain.
2. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah
Organisasi nirlaba milik pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yang
bentuknya bukan instansi pemerintah. Contohnya :
a. Perguruan tinggi BHMN
b. Rumah sakit milik pemerintah seperti RSCM, RS Daerah
c. Yayasan-yayasan milik pemerintah
3. Organisasi Nirlaba Milik Swasta

Organisasi Nirlaba Milik Swasta merupakan bagian organisasi sektor publik yang
dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta. Contohnya :

a. Yayasan seperti Sampoerna Foundation, Dompet Dhuafa Republika dan lain-lain


b. Sekolah dan universitas swasta
c. Rumah sakit milik swasta

KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan adalah konsep dasar penyusunan dan


pengembangan standar akuntansi pemerintahan serta merupakan acuan bagi penyusun
standar, penyusun laporan keuangan, pemeriksa, dan pengguna laporan keuangan dalam
mencari pemecahan atas sesuatu masalah yang belum diatur dalam pernyataan standar
akuntansi pemerintahan. Pada bagian ini dibahas secara ringkas isi kerangka konseptual
akuntansi pemerintahan.

Tujuan dan Ruang Lingkup

Kerangka konseptual akuntansi pemerintahan bertujuan sebagai acuan dalam :

1. Penyusunan standar akuntansi pemerintahan.


2. Penanganan masalah akuntansi yang belum diatur dalam stnadar akuntansi
pemerintahan.
3. Pemberian opini oleh auditor tentang apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan
standar akuntansi pemerintahan.
4. Penafsiran informasi yang disajikan pada laporan keuangan pemerintahan oleh para
pengguna.

Lingkungan Akuntansi Pemerintahan

Berdasarkan struktur pemerintahan, karakteristik lingkungan pemerintahan adalah :

1. Bentuk pemerintahan dan pemisahan kekuasaan. Pemerintahan berbentuk republik


dengan kekuasaan ada di tangan rakyat. Kekuasaan tersebut didelegasikan kepada
pejabat publik. Pada pendelegasian kekuasaan tersebut terdapat pemisahan
kewenangan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
2. Otonomi pemerintahan dan transfer pendapatan. Pemerintahan meliputi Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah yang otonom. Pemerintaha daerah meliputi provinsi,
kabupaten, dan kota. Untuk menjalankan kewenangan dibutuhkan sumber daya.
Karena itu terjadi transfer pendapatan baik secara vertikal maupun horizontal antar
unit pemerintahan.
3. Pengaruh proses politik. Proses politik terjadi dalam rangka mewujudkan kepentingan
rakyat. Peraturan perundang-undangan, perencanaan, dan anggaran yang digunakan
untuk mewujudkan kepentingan rakyat merupakan dokumen yang melibatkan prosesp
politik.
4. Hubungan tidak langsung antara pembayar pajak dan pelayanan. Pajak adalah sumber
pendapatan yang dapat dipaksakan dan besarnya pajak dapat tidak berhubungan
langsung dengan besarnya layanan yang diterima seseorang dari pemerintah.

Berdasarkan aspek keuangan, karkteristik ligkungan pemerintahan adalah :

1. Anggaran sebagaui pernyataan kebijakan publik, target fiskal, dan sebagai alat
pengendalian. Kebijakan pemerintah dan target fiskal dituangkan dalam anggaran.
Anggaran yang sudah disahkan merupakan alat pengendalian untuk memastikan
program diajalankan sebagimana yang disepakati dalam anggaran.
2. Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan. Pemerintah
mengalokasikan dana yang besar untuk investasi yang tidak langsung mengahsilkan
pendapatan. Contoh investasi ini adalah investasi pada jalan jembatan.
3. Penggunaan akuntansi dana. Penggunaan akuntansi dana lazim di lingkungan
pemerintahan. Penerapan akuntansi dana di Indonesia dimungkinkan. Dana
merupakan entitas ekonomi dan entitas yang disusun berdasarkan tujuan. Jenis dan
jumlah dana yang dibentuk disesuaikan dengan tujuan.
4. Penyusutan aset tetap. Aset tetap yang digunakan oleh pemerintah memiliki masa
manfaat yang terbatas. Karena masma manfaat terbatas, maka aset tetap tersebut harus
didepresiasi.

Pemakai Laporan Keuangan

Pemakai laporan keuangan pemerintah meliputi :

1. Masyarakat
2. Wakil rakyat
3. Lembaga pengawas
4. Lembaga pemeriksa
5. Donatur
6. Investor
7. Kreditor
8. Pemerintah
9. Pihak lain

Pemakai laporan keuangan cukup beragam. Karena itu laporan keuangan pemerintahan
tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna tertentu, melainkan kebutuhan
semua pengguna. Laporan keuangan yang disusun adalah laporan keuangan bertujuan umum
yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi semua kelompok pemakai laporan
keuangan.

Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan

Entitas adalah satu kesatuan pemerintahan. Satu entitas yng kecil dapat berupa satu SKPD.
Kumpulan dari entitas SKPD dinamai Pemerintah Daerah. Entitas dalam akuntansi
pemerintahan dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Entitas akuntansi
b. Entitas pelaporan

Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan yang mengelola anggaran, kekayaan dan
kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan atas dasar
akuntansi yang diselenggarakannya. Unit pemerintahan yang termasuk entitsa akuntansi pada
Pemerintah Daerah :

1. Sekretariat Daerah
2. Sekretariat Dewan
3. Dinas
4. Badan
5. Kantor
6. Kecamatan
7. Kelurahan

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebih entitas akuntansi
yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyajikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan bertujuan umum. Contoh entitas pelaporan
adalah :

1. Pemerintah Pusat
2. Kementrian dan Lembaga Negara
3. Pemerintah Daerah
4. Badan Layanan Umum

LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam hal :

1. Aset
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan LRA
5. Belanja
6. Transfer
7. Pembiayaan
8. Saldo anngaran lebih
9. Pendapatan LO
10. Beban
11. Arus Kas
Jenis Laporan Keuangan

Berdasarkan kategori penganggaran, laporan keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua,


yaitu :

1. Laporan pelaksanaan anggaran, yaitu laporan keuangan yang menunjukkan


pelaksanaan anggaran. Laporan pelaksanaan anggaran meliputi :
a. Laporan realisasi anggaran (LRA)
b. Laporan perubahan saldo anggaran lebih (LPSAL)
2. Laporan finansial, yaitu laporan yang bukan dalan rangka pelaksanaan anggaran.
Laporan finansial meliputi :
a. Laporan operasional (LO)
b. Neraca
c. Laporan arus kas (LAK)
d. Catatan atas laporan keuangan (CaLK)

Berdasarkan kategori sumber pencatatan, laporan keuangan dapat dikelompokkan menjadi


tiga, yaitu :

1. Laporan keuangan primer, yaitu laporan keuangan yang pertama menampung


pencatatan. Laporan finansial meliputi :
a. Laporan realisasi anggaran (LRA)
b. Laporan operasional (LO)
c. Neraca
2. Laporan keuangan sekunder, yaitu laporan keuangan lanjutan dari laporan keuangan
primer. Laporan keuangan sekunder meliputi :
a. Laporan perubahan saldo anggaran lebih (LPSAL)
b. Laporan perubahan ekuitas (LPE)
c. Laporan arus kas (LAK)
3. Laporan keuangan tersier, yaitu laporan keuangan pelengkap informasi pada laporan
keuangan primer dan sekunder. Laporan keuangan tersier adalah catatan atas laporan
keuangan (CaLK).

Anda mungkin juga menyukai