0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
41 tayangan30 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang aspek keperilakuan dalam desentralisasi, termasuk definisi, filosofi, alasan dibutuhkannya, memilih struktur organisasi, pengembangan anggaran dasar, dan pendekatan kompetitif versus kolaboratif."
Dokumen tersebut membahas tentang aspek keperilakuan dalam desentralisasi, termasuk definisi, filosofi, alasan dibutuhkannya, memilih struktur organisasi, pengembangan anggaran dasar, dan pendekatan kompetitif versus kolaboratif."
Dokumen tersebut membahas tentang aspek keperilakuan dalam desentralisasi, termasuk definisi, filosofi, alasan dibutuhkannya, memilih struktur organisasi, pengembangan anggaran dasar, dan pendekatan kompetitif versus kolaboratif."
Pengantar Tema yang dibahas : 1.Desentralisasi sebagai sikap filosofis dan respon keperilakuan terhadap kebutuhan dari suatu lingkungan. 2.Desentralisasi yang efektif memerlukan pembentukan struktur organisasi sesuai yang menghasilkan anggaran dasar yang menetapkan aturan operasi bagi partisipan dan yang melakukan tindak lanjut secara periodic dengan ukuran kinerja yang sesuai. • Desentralisasi adalah : suatu organisasi administratif adalah tersentralisasi sejauh keputusan dibuat pada tingkatan yang relative tinggi dalam organisasi tersebut; terdesentralisasi sejauh keputusan itu diselegasikan oleh manajemen puncak kepada tingkatan wewenang eksekutif yang lebih rendah (H.A. Simon)
• Definisi desentralisasi dari sudut keperilakuan yaitu :
• Desentralisasi sebagai suatu system yang mendorong
sebagai manajer dalam suatu hierarki untuk berfikir dan bertindak secar independen sementara pada saat yang bersamaan merupakan bagian dari tim (Lubis, 2017) • Filosofi manajemen yang mencoba untuk mendorong pemikiran dan tindakan manajerial yang independen tanpa mengorbankan kebutuhan organisasi.
• Dengan demikian desentralisasi memerlukan
penyeimbangan antara independensi dari manajer dengan kebutuhan sebagai pemain tim • Ada juga yang menyebutkan desentralisasi sebagi komitmen filosofis dari pihak organisasi.
• R.F. Vancil (1980) menangkap semangat ini ketika ia
menyatakan bahwa tujuan desentralisasi adalah mengembangkan seorang manajer “yang memiliki keyakinan untuk bertindak sendiri pada beberapa kesempatan, kebijakan untuk mencari nasihat pada kesempatan yang lain, dan akal sehat untuk membedakan satu kesempatan dengan kesempatan lainnya. Lingkungan sebagai Faktor penentu desentralisasi Alasan dibutuhkannya desentralisasi : 1.Desentralisasi membebaskan manajemen puncak untuk focus pada keputusan-keputusan strategis jangka panjang dan bukannya terlibat dalam keputusan-keputusan operasi. Hal ini berarti penggunaan yang lebih baik atas waktu manajerial yang sangat berharga. 2. Desentralisasi memungkinkan organisasi untuk memberikan respons secara cepat dan efektif terhadap masalah, karena mereka yang berada paling dekat dengan masalah 3. System yang tersentralisasi tidak mampu menangani semua informasi rumit yang diperlukan untuk membuat keputusan yang optimal. 4. Desentralisasi menyediakan dasar pelatihan yang baik bagi manajemen puncak masa depan. 5. Desentralisasi memenuhi kebutuhan akan otonomi dan dengan demikian merupakan suatu alat motivasional yang kuat bagi para manajer. • Landasan teoritis dan empiris yang paling komprehensif untuk memahami desentralisasi diberikan oleh Chander.Pertama, Strategy and Structure (1962), menyatakan bahwa struktur suatu perusahaan merupakan tanggapan terhadap strateginya.Sementara strategi tergantung pada dua elemen kunci-lingkungan pasar dan teknologi. Kedua, The Visible Hand (1977), menyediakan suatu survey historis yang mendukukng dalil di atas.
• Fitur utama dari struktur organisasi divisional bagi Chandler adalah
desentralisasi. Desentralisasi yang memungkinkan perusahaan mengatasi masalah-masalah koordinasi dengan cara mendelegasikan keputusan-keputusan operasional ketingkat yang lebih rendah. • Tesis dasar Chandler mengenai hubungan antara lingkungan, strategi, dan struktur diterima secara luas sebagai penjelasan dari desentralisasi dan telah menjadi dasar bagi banyak riset berikutnya. Memilih Struktur Pilihan atas struktur desentralisasi yang sesuai membutuhkan dua keputusan inti : 1.Bagaimana membagi tugas/keputusan dalam suatu organisasi, 2.Sistem akuntabilitas seperti apa yang diterapkan terhadap sumber daya yang digunakan dalam melaksanakan berbagai tugas/keputusan. Bagaimana membagi tugas/keputusan dalam suatu organisasi, • Struktur fungsional membagi organisasi sepanjang lini fungsi-fungsi utama seperti produksi, pemasaran, keuangan, dan seterusnya.Struktur tersebut adalah sesuai untuk mengeksploitasi skala ekonomi karena orang-orang berspesialisasi pada fungsi tertentu. • Komplikasi tambahan dalam membagi tugas/keputusan pada kebanyakan organisasi besar adalah penyebaran geografis dari unit- unitnya. Geografi menambah masalah koordinasi, terutama ketika unit-unit tersebut melewati batas- batas Negara. • Perusahaan sekarang harus diatur berdasarkan wilayah, dimana setiap wilayah memiliki organisasi fungsional atau produk yang lebih lanjut. Suatu masalah yang sulit timbul ketika hanya ada beberapa produk saja dari banyak produk perusahaan tersebtu yang dijual diberbagai wilayah. Dalam situasi semacam itu, organisasi dihadapkan pada pilihan yang sulit antara menduplikasikan divisi produknya disemua wilayah atau menggunakan divisi geografis untuk seluruh produknya. Sistem akuntabilitas seperti apa yang diterapkan terhadap sumber daya yang digunakan dalam melaksanakan berbagai tugas/keputusan. • Biasanya, suatu struktur akuntabilitas sumber daya mengikuti logika dari distribusi fisik aktivitas dan keputusan yang tercapai oleh penciptaan subunit. Empat jenis unit akuntansi sumber daya yang dikenal dalam literature terdiri atas: pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi. • Penting untuk diketahui bahwa criteria keperilakuan digunakan untuk merancang struktur organisasi yang diusulkan di sini sering diabaikan atau dicampuradukkan dalam praktik dan teori. • Langkah kedua dalam memilih suatu struktur adalah merencanakan suatu system yang sesuai untuk akuntanbilitas sumber daya pada berbagai sub unit fungsional, produk, atau wilayah. Biasanya, suatu struktur akuntanbilitas sumber daya mengikuti logika dari distribusi fisik aktivitas dan keputusan yang dicapai oleh penciptaan subunit. Empat jenis unit akuntansi sumber daya yang dikenal dalam literature terdiri atas : pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi. Keunggulan desentralisasi meliputi : a) Manajemen puncak dapat berkonsentrasi pada strategi dan pembuatan keputusan strategis b) Memberikan pengalaman bagi manajemen pada tingkat yg lebih rendah untuk pembuatan keputusan c) Pemberian kewenangan pembuatan keputusan dan tanggung jawab akan memberikan kepuasan kerja d) Manajemen pada level lebih rendah umumnya memiliki informasi yg lebih rinci dan update sehingga dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik e) Sulit untuk mengevaluasi presetasi seorang manajer apabila tidak diberi banyak kebebasan Kelemahan desentralisasi meliputi : a) Manajer pada tingkat yang lebih rendah dapat membuat keputusan yang tidak sejalan dengan strategi umum perusahaan b) Dapat terjadi kurangnya koordinasi antar manajer c) Manajer pada level yang lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan perusahaan secara keseluruhan d) Dalam organisasi terdesentralisasi, agak sulit untuk menyebarkan gagasan inovatif secara efektif Pengembangan Anggaran Dasar • Pilihan atas struktur yg sesuai merupakan langkah pertama di jalan yang menuju pada desentralisasi • Tugas yg tidak kalah pentingnya adalah pengembangan anggaran dasar, yaitu sekelompok aturan dan prinsip operasi yang mengatur hubungan antara subunit dengan kantor pusat (KP) dan antara satu subunit dengan subunit yang lain. 1. Pendelegasian Aktivitas. • Persyaratan penting dari desentrelisasi adalah penentuan aktivitas yang sebaiknya didelegasikan kepada subunit dan aktivitas yang sebaiknya dikendalikan secara sentral. • Pemeriksaan lebih lanjut menyarankan enam pedoman yang dapat menjelaskan praktik saat ini dan dapat berguna bagi organisasi yang sedang dalam proses melakukan desentralisasi. • Keenam pedoman tersebut adalah : 1) pemanfaatan bakat khusus, 2) skala ekonomi, 3) keseragaman, 4) konsekuensi yang bertahan lama, 5) kerangka waktu, dan 6) dorongan eksplementasi. 2. Menerapkan Norma-norma Keperilakuan. • Anggaran dasar harus mengikuti pembagian aktivitas dengan menyatakan norma-norma keprilakuan yang diharapkan oleh kantor pusat dari para manajer subunit dalam melakukan aktivitas-aktivitas ini. • Norma-norma keperilakuan yang paling penting adalah : sosialisasi, spesialisasi, standarisasi, formalisasi.
• Sosialisasi adalah proses melakukan orientasi terhadap
anggota baru mengenai norma pada organisasi. Sosialisasi ini merupakan tehnik terpenting yg digunakan untuk mengkomunikasikan perilaku yg dapat diterima. • Spesialisasi mengacu pada jumlah keahlian khusus dan tingkat profesionalisasi dalam organisasi. Selama nilai organisasi tidak bertentangan dengan nilai professional, peningkatan profesionalisasi akan memastikan bahwa perilaku organisasi di atur oleh norma yg dapat diterima dalam unit yang terdesentralisasi.
• Standarisasi mengacu pada sejauh mana aturan standar
berfungsi. Standarisasi harus dibuat perbedaan antara perilaku standar seperti kode etik, perilaku terstandarisasi (memproduksi produk sesuai denngan SOP)
• Formalisasi atau tingkat sejauhmana terdapat peraturan,
prosedur dan rutinitas tertulis, merupakan tehnik lain untuk mengkomunikasikan norma. 3. Klarifikasi Hubungan Antarunit.
Hal ini menciptakan kebutuhan
untuk mengelola hubungan antarunit tersebut dengan cara di mana baik unit individual maupun organisasi dengan mencapai tujuannya. 4. Pendekatan Kompetitif versus Kolaboratif. • Pendekatan kompetitif, mengandalkan pada mekanisme pasar dan mensubtitusi pasar internal yang fiktif dengan pasar eksternal.
• Pendekatan kolaboratif, menekankan pada
keanggotaan organisasional dan mendorong individu untuk bekerja sebagai satu tim dengan menggunakan aturan, penghargaan, dan nilai yang sesuai. 5. Faktor-faktor yang mempengarui Pilihan. • Tersedianya pasar eksternal. • Saling ketergantungan yang strategis. • Ketidaklengkapan harga. • Tersedianya opsi untuk keluar. 6. Desentralisasi dan penentuan harga transfer. • Harga transfer mendukung dan mendorong jenis-jenis perilaku tertentu dalam organisasi.
• Sistem penentuan harga transfer dapat
digunakan sebagai alat untuk memaksakan perilaku yang diinginkan oleh anggaran dasar Jenis jenis harga transfer 1. Harga pasar 2. Harga biaya plus 3. Biaya variable 4. Harga yang dinegoisasikan. 5. Harga yang diputuskan atau diperintahkan Mengkaitkan harga transfer dengan Anggaran Dasar untuk Desentralisasi N Jenis Perilaku Jenis Penentuan Harga o Yang Diinginkan Transfer yang diperlukan 1 Tingkat kompetisi Harga kompetitif berbasis dan saling pasar digunakan sebagai ketergantungan ukuran efisiensi ekonomi yang tinggi antar unit 2 Tingkat kompetisi Harga berbasis pasar menengah antar digunakan sebagai unit. Kolaborasi batasan untuk mengukur dibutuhkan pada elemen umum antara variable variable harga internal dengan yang tidak dicakup harga eksternal. N Jenis Perilaku Jenis Penentuan Harga o Yang Diinginkan Transfer yang diperlukan 3 Kebutuhan yang Harga transfer yang setara untuk dinegosiasikan untuk kompetisi dan untuk memberikan kepada unit kolaborasi suatu cara untuk melakukan pemecahan masalah secara bersama sama. 4 Kolaborasi yang Harga transfer yang lebih besar ditentukan untuk dibandingkan menyatukan pihak pihak dengan kompetisi dan menunjukkan antar unit kepada mereka kebutuhan untuk Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja Atribut-atribut dari ukuran-ukuran kinerja yang kemungkinan besar akan mengarah pada keselarasan tujuan adalah : •a) Kontrolabilitas •Dianggap dinginkan karena kontrolabilitas mengeluarkan aspek-aspek kinerja yang tidak dapat dikendalikan oleh seorang manajer dari pengukuran. •b) Kelengkapan •Mengacu pada tingkat sejauh mana suatu ukuran dapat mencakup semua dimensi kinerja yang relevan. •c) Pemisahan aktivitas dan evaluasi manajerial •Dirancang untuk membedakan daya tarik ekonomi dari suatu aktivitas denga cara aktivitas tersebut dikelola. Conclusion • Desentralisasi adalah satu dari dua pola organisasi. Lewat desentralisasi, berbagai hal yang terkait dengan organisasi telah didelegasikan ke tingkat yang lebih rendah. • Meskipun demikian, terdapat aspek keperilakuan dari pihak penerima. • Untuk menghindari perilaku disfungsional yang pada gilirannya dapat merugikan organisasi secara keseluruhan • Terdapat banyak pihak yang diuntungkan dan dirugikan oleh desentralisasi. Masing-masing pihak bertahan pada pendiriannya masing-masing karena mereka memiliki lingkungan yang berbeda. Kondisi inilah yang sangat potensial akan menimbulkan perilaku yang disfungsional ketika satu ukuran tunggal digunakan dalam proses penilaian kinerja dari masing-masing bagian. • Untuk itu, diperlukan berbagai kebijakan dan keputusan yang sesuai dalam proses penilaian kinerja dari masing-masing bagian yang terdesentralisasi. Tugas 1. Menurut anda, kondisi perusahaan yang manakah yang membutuhkan desentralisasi ? 2. Bagaimana desentralisasi memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan ? 3. Dengan cara apakah kantor pusat mengendalikan operasi dari unit yang terdesentralisasi ? 4. Jelaskan apa saja unsur keperilakuan dari desentralisasi