Anda di halaman 1dari 30

Aspek Keperilakuan pada

Desentralisasi

Dr. Novie Susanti Suseno.,SE.,Msi.,Ak.,CA


Pengantar
Tema yang dibahas :
1.Desentralisasi sebagai sikap filosofis dan respon
keperilakuan terhadap kebutuhan dari suatu lingkungan.
2.Desentralisasi yang efektif memerlukan pembentukan
struktur organisasi sesuai yang menghasilkan anggaran
dasar yang menetapkan aturan operasi bagi partisipan dan
yang melakukan tindak lanjut secara periodic dengan
ukuran kinerja yang sesuai.
• Desentralisasi adalah : suatu organisasi administratif
adalah tersentralisasi sejauh keputusan dibuat pada
tingkatan yang relative tinggi dalam organisasi tersebut;
terdesentralisasi sejauh keputusan itu diselegasikan oleh
manajemen puncak kepada tingkatan wewenang
eksekutif yang lebih rendah (H.A. Simon)

• Definisi desentralisasi dari sudut keperilakuan yaitu :

• Desentralisasi sebagai suatu system yang mendorong


sebagai manajer dalam suatu hierarki untuk berfikir dan
bertindak secar independen sementara pada saat yang
bersamaan merupakan bagian dari tim (Lubis, 2017)
• Filosofi manajemen yang mencoba untuk mendorong
pemikiran dan tindakan manajerial yang independen
tanpa mengorbankan kebutuhan organisasi.

• Dengan demikian desentralisasi memerlukan


penyeimbangan antara independensi dari manajer
dengan kebutuhan sebagai pemain tim
• Ada juga yang menyebutkan desentralisasi sebagi
komitmen filosofis dari pihak organisasi.

• R.F. Vancil (1980) menangkap semangat ini ketika ia


menyatakan bahwa tujuan desentralisasi adalah
mengembangkan seorang manajer “yang memiliki
keyakinan untuk bertindak sendiri pada beberapa
kesempatan, kebijakan untuk mencari nasihat pada
kesempatan yang lain, dan akal sehat untuk
membedakan satu kesempatan dengan kesempatan
lainnya.
Lingkungan sebagai Faktor penentu
desentralisasi
Alasan dibutuhkannya desentralisasi :
1.Desentralisasi membebaskan manajemen
puncak untuk focus pada keputusan-keputusan
strategis jangka panjang dan bukannya terlibat
dalam keputusan-keputusan operasi. Hal ini
berarti penggunaan yang lebih baik atas waktu
manajerial yang sangat berharga.
2. Desentralisasi memungkinkan organisasi
untuk memberikan respons secara cepat dan
efektif terhadap masalah, karena mereka yang
berada paling dekat dengan masalah
3. System yang tersentralisasi tidak mampu
menangani semua informasi rumit yang
diperlukan untuk membuat keputusan yang
optimal.
4. Desentralisasi menyediakan dasar pelatihan
yang baik bagi manajemen puncak masa
depan.
5.  Desentralisasi memenuhi kebutuhan akan
otonomi dan dengan demikian merupakan
suatu alat motivasional yang kuat bagi para
manajer.
• Landasan teoritis dan empiris yang paling komprehensif untuk
memahami desentralisasi diberikan oleh Chander.Pertama, Strategy
and Structure (1962), menyatakan bahwa struktur suatu perusahaan
merupakan tanggapan terhadap strateginya.Sementara strategi
tergantung pada dua elemen kunci-lingkungan pasar dan teknologi.
Kedua, The Visible Hand (1977), menyediakan suatu survey historis
yang mendukukng dalil di atas.

• Fitur utama dari struktur organisasi divisional bagi Chandler adalah


desentralisasi. Desentralisasi yang memungkinkan perusahaan
mengatasi masalah-masalah koordinasi dengan cara mendelegasikan
keputusan-keputusan operasional ketingkat yang lebih rendah.
• Tesis dasar Chandler mengenai hubungan antara lingkungan,
strategi, dan struktur diterima secara luas sebagai penjelasan dari
desentralisasi dan telah menjadi dasar bagi banyak riset berikutnya.
Memilih Struktur
Pilihan atas struktur desentralisasi yang
sesuai membutuhkan dua keputusan inti :
1.Bagaimana membagi tugas/keputusan
dalam suatu organisasi,
2.Sistem akuntabilitas seperti apa yang
diterapkan terhadap sumber daya yang
digunakan dalam melaksanakan berbagai
tugas/keputusan.
Bagaimana membagi tugas/keputusan
dalam suatu organisasi,
• Struktur fungsional membagi organisasi sepanjang
lini fungsi-fungsi utama seperti produksi,
pemasaran, keuangan, dan seterusnya.Struktur
tersebut adalah sesuai untuk mengeksploitasi
skala ekonomi karena orang-orang berspesialisasi
pada fungsi tertentu.
• Komplikasi tambahan dalam membagi
tugas/keputusan pada kebanyakan organisasi
besar adalah penyebaran geografis dari unit-
unitnya. Geografi menambah masalah koordinasi,
terutama ketika unit-unit tersebut melewati batas-
batas Negara.
• Perusahaan sekarang harus diatur berdasarkan
wilayah, dimana setiap wilayah memiliki
organisasi fungsional atau produk yang lebih
lanjut. Suatu masalah yang sulit timbul ketika
hanya ada beberapa produk saja dari banyak
produk perusahaan tersebtu yang dijual
diberbagai wilayah. Dalam situasi semacam
itu, organisasi dihadapkan pada pilihan yang
sulit antara menduplikasikan divisi produknya
disemua wilayah atau menggunakan divisi
geografis untuk seluruh produknya.
Sistem akuntabilitas seperti apa yang
diterapkan terhadap sumber daya yang
digunakan dalam melaksanakan berbagai
tugas/keputusan.
• Biasanya, suatu struktur akuntabilitas sumber daya
mengikuti logika dari distribusi fisik aktivitas dan
keputusan yang tercapai oleh penciptaan subunit.
Empat jenis unit akuntansi sumber daya yang
dikenal dalam literature terdiri atas: pusat biaya,
pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi.
• Penting untuk diketahui bahwa criteria
keperilakuan digunakan untuk merancang struktur
organisasi yang diusulkan di sini sering diabaikan
atau dicampuradukkan dalam praktik dan teori.
• Langkah kedua dalam memilih suatu struktur
adalah merencanakan suatu system yang sesuai
untuk akuntanbilitas sumber daya pada berbagai
sub unit fungsional, produk, atau wilayah.
Biasanya, suatu struktur akuntanbilitas sumber
daya mengikuti logika dari distribusi fisik aktivitas
dan keputusan yang dicapai oleh penciptaan
subunit. Empat jenis unit akuntansi sumber daya
yang dikenal dalam literature terdiri atas : pusat
biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat
investasi.
Keunggulan desentralisasi
meliputi :
a) Manajemen puncak dapat berkonsentrasi pada
strategi dan pembuatan keputusan strategis
b) Memberikan pengalaman bagi manajemen pada
tingkat yg lebih rendah untuk pembuatan keputusan
c) Pemberian kewenangan pembuatan keputusan dan
tanggung jawab akan memberikan kepuasan kerja
d) Manajemen pada level lebih rendah umumnya
memiliki informasi yg lebih rinci dan update sehingga
dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik
e) Sulit untuk mengevaluasi presetasi seorang manajer
apabila tidak diberi banyak kebebasan
Kelemahan desentralisasi
meliputi :
a) Manajer pada tingkat yang lebih rendah dapat
membuat keputusan yang tidak sejalan
dengan strategi umum perusahaan
b) Dapat terjadi kurangnya koordinasi antar
manajer
c) Manajer pada level yang lebih rendah mungkin
memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan
perusahaan secara keseluruhan
d) Dalam organisasi terdesentralisasi, agak sulit
untuk menyebarkan gagasan inovatif secara
efektif
Pengembangan
Anggaran Dasar
• Pilihan atas struktur yg sesuai merupakan
langkah pertama di jalan yang menuju pada
desentralisasi
• Tugas yg tidak kalah pentingnya adalah
pengembangan anggaran dasar, yaitu
sekelompok aturan dan prinsip operasi yang
mengatur hubungan antara subunit dengan
kantor pusat (KP) dan antara satu subunit
dengan subunit yang lain.
1. Pendelegasian Aktivitas.
• Persyaratan penting dari desentrelisasi adalah
penentuan aktivitas yang sebaiknya didelegasikan
kepada subunit dan aktivitas yang sebaiknya
dikendalikan secara sentral.
• Pemeriksaan lebih lanjut menyarankan enam
pedoman yang dapat menjelaskan praktik saat ini
dan dapat berguna bagi organisasi yang sedang
dalam proses melakukan desentralisasi.
• Keenam pedoman tersebut adalah : 1) pemanfaatan
bakat khusus, 2) skala ekonomi, 3) keseragaman, 4)
konsekuensi yang bertahan lama, 5) kerangka
waktu, dan 6) dorongan eksplementasi.
2. Menerapkan Norma-norma
Keperilakuan.
• Anggaran dasar harus mengikuti pembagian aktivitas
dengan menyatakan norma-norma keprilakuan yang
diharapkan oleh kantor pusat dari para manajer
subunit dalam melakukan aktivitas-aktivitas ini.
• Norma-norma keperilakuan yang paling penting adalah
: sosialisasi, spesialisasi, standarisasi, formalisasi.

• Sosialisasi adalah proses melakukan orientasi terhadap


anggota baru mengenai norma pada organisasi.
Sosialisasi ini merupakan tehnik terpenting yg
digunakan untuk mengkomunikasikan perilaku yg
dapat diterima.
• Spesialisasi mengacu pada jumlah keahlian khusus dan
tingkat profesionalisasi dalam organisasi. Selama nilai
organisasi tidak bertentangan dengan nilai professional,
peningkatan profesionalisasi akan memastikan bahwa
perilaku organisasi di atur oleh norma yg dapat diterima
dalam unit yang terdesentralisasi.

• Standarisasi mengacu pada sejauh mana aturan standar


berfungsi. Standarisasi harus dibuat perbedaan antara
perilaku standar seperti kode etik, perilaku terstandarisasi
(memproduksi produk sesuai denngan SOP)

• Formalisasi atau tingkat sejauhmana terdapat peraturan,


prosedur dan rutinitas tertulis, merupakan tehnik lain
untuk mengkomunikasikan norma.
3. Klarifikasi Hubungan Antarunit.

Hal ini menciptakan kebutuhan


untuk mengelola hubungan
antarunit tersebut dengan cara di
mana baik unit individual maupun
organisasi dengan mencapai
tujuannya.
4. Pendekatan Kompetitif versus
Kolaboratif.
• Pendekatan kompetitif, mengandalkan pada
mekanisme pasar dan mensubtitusi pasar internal
yang fiktif dengan pasar eksternal.

• Pendekatan kolaboratif, menekankan pada


keanggotaan organisasional dan mendorong
individu untuk bekerja sebagai satu tim dengan
menggunakan aturan, penghargaan, dan nilai
yang sesuai.
5. Faktor-faktor yang
mempengarui Pilihan.
• Tersedianya pasar eksternal.
• Saling ketergantungan yang
strategis.
• Ketidaklengkapan harga.
• Tersedianya opsi untuk keluar.
6.  Desentralisasi dan
penentuan harga transfer.
• Harga transfer mendukung dan
mendorong jenis-jenis perilaku tertentu
dalam organisasi.

• Sistem penentuan harga transfer dapat


digunakan sebagai alat untuk
memaksakan perilaku yang diinginkan
oleh anggaran dasar
Jenis jenis harga transfer
1. Harga pasar
2. Harga biaya plus
3. Biaya variable
4. Harga yang dinegoisasikan.
5. Harga yang diputuskan atau
diperintahkan
Mengkaitkan harga transfer dengan
Anggaran Dasar untuk Desentralisasi
N Jenis Perilaku Jenis Penentuan Harga
o Yang Diinginkan Transfer yang
diperlukan
1 Tingkat kompetisi Harga kompetitif berbasis
dan saling pasar digunakan sebagai
ketergantungan ukuran efisiensi ekonomi
yang tinggi antar
unit
2 Tingkat kompetisi Harga berbasis pasar
menengah antar digunakan sebagai
unit. Kolaborasi batasan untuk mengukur
dibutuhkan pada elemen umum antara
variable variable harga internal dengan
yang tidak dicakup harga eksternal.
N Jenis Perilaku Jenis Penentuan Harga
o Yang Diinginkan Transfer yang
diperlukan
3 Kebutuhan yang Harga transfer yang
setara untuk dinegosiasikan untuk
kompetisi dan untuk memberikan kepada unit
kolaborasi suatu cara untuk
melakukan pemecahan
masalah secara bersama
sama.
4 Kolaborasi yang Harga transfer yang
lebih besar ditentukan untuk
dibandingkan menyatukan pihak pihak
dengan kompetisi dan menunjukkan
antar unit kepada mereka
kebutuhan untuk
Mengukur dan
Mengevaluasi Kinerja
Atribut-atribut dari ukuran-ukuran kinerja yang kemungkinan
besar akan mengarah pada keselarasan tujuan adalah :
•a) Kontrolabilitas
•Dianggap dinginkan karena kontrolabilitas mengeluarkan
aspek-aspek kinerja yang tidak dapat dikendalikan oleh
seorang manajer dari pengukuran.
•b) Kelengkapan
•Mengacu pada tingkat sejauh mana suatu ukuran dapat
mencakup semua dimensi kinerja yang relevan.
•c) Pemisahan aktivitas dan evaluasi manajerial
•Dirancang untuk membedakan daya tarik ekonomi dari suatu
aktivitas denga cara aktivitas tersebut dikelola.
Conclusion
• Desentralisasi adalah satu dari dua pola
organisasi. Lewat desentralisasi, berbagai
hal yang terkait dengan organisasi telah
didelegasikan ke tingkat yang lebih
rendah.
• Meskipun demikian, terdapat aspek
keperilakuan dari pihak penerima.
• Untuk menghindari perilaku disfungsional
yang pada gilirannya dapat merugikan
organisasi secara keseluruhan
• Terdapat banyak pihak yang diuntungkan dan
dirugikan oleh desentralisasi. Masing-masing pihak
bertahan pada pendiriannya masing-masing
karena mereka memiliki lingkungan yang berbeda.
Kondisi inilah yang sangat potensial akan
menimbulkan perilaku yang disfungsional ketika
satu ukuran tunggal digunakan dalam proses
penilaian kinerja dari masing-masing bagian.
• Untuk itu, diperlukan berbagai kebijakan dan
keputusan yang sesuai dalam proses penilaian
kinerja dari masing-masing bagian yang
terdesentralisasi.
Tugas
1. Menurut anda, kondisi perusahaan yang
manakah yang membutuhkan desentralisasi ?
2. Bagaimana desentralisasi memungkinkan
organisasi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan ?
3. Dengan cara apakah kantor pusat
mengendalikan operasi dari unit yang
terdesentralisasi ?
4. Jelaskan apa saja unsur keperilakuan dari
desentralisasi

Anda mungkin juga menyukai