Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Civic Hukum

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jurnalcivichukum
Volume 4, Nomor 2, November 2019
P-ISSN 2623-0216 E-ISSN 2623-0224

URGENSI LITERASI MEDIA SOSIAL DALAM MENANGKAL


ANCAMAN BERITA HOAX DI KALANGAN REMAJA

Galih Asokti Priambodo


FKIP Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia
Email: asokti95@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui pemahaman literasi media sosial
dikalangan remaja Kelurahan Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota Malang, (2)
Mengetahui pemahaman Remaja Kelurahan Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota Malang
mengenai berita Hoax. (3) kepercayaan remaja kelurahan Balearjosari kecamatan Blimbing
kota Malang terhadap media sosial Facebook. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Penelitian ini bertempat di Kelurahan Balearjosari
Kecamatan Blimbing Kota Malang. Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam
menganalisis data penelitian ini. Kesimpulan Berdasarkan penelitian diperoleh hasil sebagai
berikut: (1) Kemampuan literasi media remaja Kelurahan Balearjosari berada pada tahapan
awal, pada tahap ini informan memiliki kemampuan berupa pengenalan media, terutama
efek positif dan negatif yang diberikan oleh media. (2) Kemampuan remaja Kelurahan
Balearjosari menelaah berita Hoax termasuk dalam kategori awal, pada tahap ini informan
berada pada kemampuan menilai kontens berita dan juga menilai judul berita. (3) Penyebaran
berita Hoax mempengaruhi kepercayaan informan terhadap berita yang ada di media sosial
sehingga informan memiliki pandangan sendiri mengenai berita yang ada di media sosial.

Kata Kunci: Berita Hoax; Media Sosial Facebook; Remaja

ABSTRACT
Social media is currently growing and has various types of each. But as technology
advances, many people abuse social media to spread Hoax news. This study aims to: (1) Know
the understanding of social media literacy among adolescents of Balearjosari Sub-district,
Blimbing District of Malang City, (2) Know the understanding of Adolescent Balearjosari
Sub-district, Blimbing Sub-district of Malang about Hoax news, (3) To find out adolescent
beliefs of Balearjosari Sub-District, Blimbing Sub-District, Malang City on Hoax news. This
research uses qualitative research with a descriptive approach. This research is located in
Balearjosari Village, Blimbing Subdistrict, Malang City. There are four stages that must be
done in analyzing the data of this research, Based on the research, the following results were
obtained: (1) The literacy ability of adolescent media in Balearjosari Village is at an early
stage, at this stage the informant has the ability in the form of media introduction, especially
the positive and negative effects that are potentially given by the media. (2) The ability of
adolescents in Balearjosari Village to examine Hoax news is included in the initial category,
at this stage the informant is in the ability to assess the content of the news and also assess the
headline. (3) The spread of Hoax news influences the informants' trust in the news in social
media so that the informant has his own views about the news in social media.

Keywords: Hoax News; Facebook; Social Media; Teenagers

130
131

PENDAHULUAN berbagi resep makanan dan lain-lain,


Era globalisasi ditandai munculnya adapun dampak negative dari Facebook
keberagaman media informasi, dimulai seperti Penyebaran foto-foto yang tidak
dengan media massa dalam bentuk media sopan, berteman dan berkomunikasi secara
cetak, lalu media elektronik dengan bebas sehingga menimbulkan kecemburuan
kelebihan audio visual, hingga sekarang dan perceraian, membuat seseorang
terjadi lagi pergeseran yang sangat drastis. menjadi serba ingin tahu urusan orang lain,
Jika dulu media hanya merupakan sumber banyak beredar kata-kata kasar, pamer,
informasi, dan informasi tersebut hanya gejala kenarsisan, menyebabkan seseorang
diberikan atau dipublikasikan dengan mengalami kesulitan untuk membedakan
satu arah, kini media jauh lebih interaktif hal nyata dan tidak nyata, seperti sekarang
(Nasrullah, 2015). Masyarakat tidak lagi maraknya berita-berita Hoax (palsu).
sekedar sebagai objek sasaran informasi, Penelitian serupa juga pernah
tetapi masyarakat telah dilibatkan jauh dilakukan Triartanto (2015) dengan judul:
lebih aktif karena kemajuan teknologi yang Kredibilitas berita Hoax di Media Siber
menyebabkan interaksi di media sosial yang menjelaskan mengenai berita Hoax
bisa terjadi. Dengan demikian, kenyataan memang masif diproduksi menjadi suatu
ini membawa perubahan pada masyarakat, berita yang dianggap benar. Pengguna
terutama dalam segi hal kepuasan terhadap Internet kesulitan untuk memahami atau
info yang di dapat. menyeleksi antara berita bohong dan
Menurut Fitryani (2016) Informasi berita yang benar. Maka itu, kehadiran
yang dibawa media menimbulkan banyak komunitas atau kelompok yang berupaya
permasalahan. Di masyarakat dapat untuk mencegah penyebaran praktik Hoax
mengakibatkan mulai dari kecanduan di media siber terus dilakukan. Pihak
menonton tayangan televisi, bermain game kepolisian telah memberi peringatan
online, chating melalui jejaring sosial melalui peraturan dan perundangan yang
konten pornogerafi internet, infotaiment, terkait dengan media siber. Sebab, pada
hingga berita kriminal. Masyarakat dengan dasarnya, berita Hoax dapat berdampak
mudah mengkonsumsi informasi yang yang tak diduga, ketika berita tersebut
mereka terima dari media tersebut. Menurut mulai dianggap suatu kebenaran.
West dan Turner (2009) menyatakan bahwa Berdasarkan dari pernyataan di atas,
percaya perkembangan pesat dalam teknologi peneliti sangat perlu untuk mengadakan
baru dapat berbahaya bagi masyarakat, kita penelitian di kelurahan Balearjosari
telah melihat pertumbuhan yang besar dalam Kecamatan Blimbing Kota Malang dengan
mengakses dan menerima informasi. maksud untuk mengetahui sudut pandang
Penelitian yang dilakukan oleh Lubis remaja mengenai kemampuan literasi media
(2014) dengan judul: Dampak Positif dan sosial mengenai pemberitaan Hoax. Oleh
Negatif Media Sosial Facebook yang karena itu, peneliti bermaksud mengadakan
menjelaskan mengenai dampak Positif dari penelitian dengan judul “Urgensi Literasi
Facebook seperti menambah pertemanan dan Media Sosial dalam Menangkal Ancaman
dapat menemukan teman - teman lama karena Berita Hoax di Kalangan Remaja Kelurahan
hampir semua orang menggunakan media Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota
sosial Facebook, berbisnis online, membuat Malang”, sebagai upaya menggali informasi
sebuah grup desa ataupun instansi lainnya, mengenai kemampuan literasi media sosial,
tempat media pembelajaran, mengirim bentuk-bentuk berita Hoax yang tersebar
informasi lowongan kerja, kerabat yang di media sosial Facebook dan kepercayaan
meninggal dunia, membuat status motivasi, remaja kelurahan Balearjosari kecamatan
Galih Asokti Priambodo, Surgensi Literasi Media Sosial dalam Menangkal Ancaman Berita Hoax
di Kalangan Remaja
132

Blimbing kota Malang terhadap media pengujian sistematik dari sesuatu untuk
sosial Facebook dan kepercayaan remaja menetapkan bagian-bagiannya, hubungan
kelurahan Balearjosari kecamatan Blimbing antar kajian, dan hubungannya terhadap
kota Malang terhadap media sosial Facebook. keseluruhan. Milles dan Hubarman (2013)
mengemukakan bahwa terdapat tiga tahapan
METODE yang harus dikerjakan dalam menganalisis
Penelitian ini menggunakan jenis data penelitian kualitatif, yaitu (a) Reduksi
penelitian kualitatif dengan pendekatan data (data reduction); (b) Paparan data (data
Deskriptif. Lokasi tempat penelitian ini display); (c) dan penarikan kesimpulan dan
bertempat di Kelurahan Balearjosari verifikasi (conclution drawing and verifying).
Kecamatan Blimbing Kota Malang karena Berdasarkan penjelasan di atas maka
memiiki banyak remaja yang menggunakan dapat dijelaskan bahwa dalam melakukan
gadget serta pengguna aktif media sosial pengolahan data dan menganalisis data
dan ingin mengetahaui dari sudut pandang dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
atau persepsi remaja Kelurahan Balearjosari Tahap reduksi data ini aspek yang
Kecamatan Blimbing Kota Malang mengenai direduksi adalah segala data baik primer
kemampuan literasi media sosial, pemahaman maupun sekunder yang ditemui ketika
Remaja Kelurahan Balearjosari Kecamatan melakukan penelitian di wilayah Kelurahan
Blimbing Kota Malang mengenai berita Balerajosari Kecamatan Blimbing Kota
Hoax dan kepercayaan remaja kelurahan Malang yang berkaitan dengan penelitian.
Balearjosari kecamatan Blimbing kota Malang Setelah melakukan reduksi data, tahap
terhadap media sosial Facebook. selanjutnya adalah menyajikan data.
Sumber data penelitian ini adalah Menyajikan data (data display)
Remaja Kelurahan Balearjosari Kecamatan adalah sekumpulan informasi tersusun
Blimbing Kota Malang yang memiliki yang akan memberikan gambaran
smartphone dan pengguna aktif media penelitian secara menyeluruh. Dalam
sosial sebagai acuan dalam penelitian ini penelitian kualitatif, penyajian data bisa
karena diperlukan sudut pandang atau dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
persepsi remaja Kelurahan Balearjosari bagan, hubungan antar kategori, flowchart
Kecamatan Blimbing Kota Malang mengenai dan sejenisnya.
kemampuan literasi media sosial, pemahaman Penarikan kesimpulan dilakukan
Remaja Kelurahan Balearjosari Kecamatan secara terus-menerus saat melakukan
Blimbing Kota Malang mengenai berita Hoax penelitian di lapangan agar dapat memperoleh
kepercayaan remaja kelurahan Balearjosari data yang akurat. Penarikan kesimpulan
kecamatan Blimbing kota Malang terhadap dilakukan dengan cara: Meninjau ulang
media sosial Facebook. catatan yang diperoleh di lapangan selama
Penelitian mengenai “Urgensi proses penelitian berlangsung di Kelurahan
Literasi Media Sosial Dalam Menangkal Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota
Ancaman Berita Hoax Di Kalangan Malang, menyalin data selama melakukan
Remaja Kelurahan Balearjosari Kecamatan penelitian dari data hasil data yang didapat
Blimbing Kota Malang” menggunakan tiga ketika melakukan wawancara pada remaja
teknik pengumpulan data, diantaranya adalah Kelurahan Balearjosari Kecamatan Blimbing
observasi, dokumentasi, dan wawancara. Kota Malang, Memikirkan ulang selama
Menurut Gunawan (2014) analisis penulisan skripsi atau melakukan pengecekan
data adalah pencarian atau pelacakan ulang agar data yang didapatkan sesuai dengan
pola-pola. Analisis data kualitatif adalah apa yang diharapkan.

Jurnal Civic Hukum,Volume 4, Nomor 2, November 2019, hal 130-137


133

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis merupakan aspek kompetensi


Kemampuan Literasi media di kalangan personal lainnya selain kemampuan mengakses.
Remaja Kelurahan Balearjosari Kecamatan Kemampuan ini lebih kepada melihat dari
Blimbing Kota Malang. pemahaman kritis pengguna media. Sisi ini
Potter (2008) menyatakan bahwa lebih melihat dan menekankan kemampuan
literasi media adalah seperangkat perspektif pemahaman dan interpretasi mahasiswa dalam
yang kita gunakan secara aktif saat mengakses melihat, membaca dan mendengarkan produk
media massa untuk menginterpretasikan media yang tersaji.
pesan yang kita hadapi. Literasi media Pemahaman regulasi media yang baik
berhubungan dengan bagaiamana khalayak sebenarnya akan mengantarkan seseorang
dapat mengambil kontrol atas media. untuk lebih peka dan kritis terhadap setiap
Literasi media merupakan skill untuk tindakan yang dilakukan media, apakah
menilai makna dalam setiap jenis pesan, bertentangan, menyimpang atau bahkan
mengorganisasikan makna itu sehingga menjadikan khalayak semakin tidak
berguna, dan kemudian membangun pesan tercerahkan. Untuk itu kompetensi personal
untuk disampaikan kepada orang lain. dari aspek pemahaman tentang regulasi ini
Sementara itu, menurut pendapat menjadi dasar ukuran tingkat kekritisan
Silverblatt (1995) menjelaskan dalanm seseorang. Hasil wawancara menunjukkan
mengukur kemampuan literasi media bahwa pemahaman remaja Kelurahan
terdapat beberapa indikator, di antaranya: Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota
(1) kemampuan mengakses media individu Malang tentang regulasi media cenderung
dan sosial; (2) kemampuan menganalisis kurang. Kondisi ini diperkuat dengan
media; (3) kemampuan mengevaluasi media; kurangnya pemahaman terhadap regulasi isi
dan (4) pembuatan konten, maka dapat media termasuk kurang pahamnya mereka
dianalisis tahapan literasi media sebagai terhadap regulasi media online. Kondisi ini
berikut: disebabkan beberapa faktor yaitu informan
(1) Kemampuan Mengakses Media kurang aktif mencari informasi terkait
Data yang dapat dihimpun selama regulasi pemerintah terhadap media. Padahal
penelitian yang berkaitan dengan kemampuan dengan pemahaman regulasi yang baik akan
menggunakan maupun mengakses dan bermanfaat bagi dirinya dalam meningkatkan
ketersediaan media online, memperkuat pemahaman kritis mereka serta rambu-rambu
hasil penelitian bahwa remaja merupakan ketika suatu saat mereka akan memproduksi
pengguna media sosial Facebook yang pesan.
aktif. Media sosial khususnya media sosial
Facebook dimanfaatkan secara maksimal (3) Kemampuan Mengevaluasi Media
untuk keperluan sehari-hari seperti mencari Evaluasi adalah kemampuan untuk
informasi seputar sekolah, pertemanan menghubungkan antar pesan media yang
untuk menambah pengetahuan mereka. diterima dengan pengalaman. Mengevaluasi
informasi berdasarkan parameter, seperti
(2) Kemampuan Menganalisis Media kebenaran, kejujuran, dan kepentingan dari
Analisis merupakan kemampuan produsen pesan. Jadi, dengan mengevaluasi
yang dapat membantu seseorang dalam menyadarkan bahwa khalayak tetap
menjelaskan bentuk pesan, struktur, segmen, memiliki hak prerogratif dalam memaknai
dampak pesan, dan lain sebagainya. Analisis pesan media untuk dirinya sendiri.
berkaitan dengan kemampuan untuk Pandangan ini mungkin sesuai
mencari, mengubah, dan memilih informasi dengan perspektif sebagian kalangan
disesuaikan dengan kebutuhan individu. yang mengatakan bahwa masyarakat tidak

Galih Asokti Priambodo, Surgensi Literasi Media Sosial dalam Menangkal Ancaman Berita Hoax
di Kalangan Remaja
134

berdaya ketika mengonsumsi (diterpa) Kebanyakan masyarakat di Indonesia tidak


oleh media sosial. Hasil wawancara terlebih dahulu mencari tau tentang fakta
menunjukkan bahwa remaja Kelurahan dan kebenaran informasi yang beredar luas.
Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota Kurangnya kecermatan pada masyarakat
Malang belum memilki kemampuan inilah yang memberi keutungan untuk
mengevaluasi tayangan media massa para pihak penyebar berita palsu. Kasus
dengan baik. Seorang informan mengaku Hoax dan hate speech semakin memanas
menjadi korban media massa dan media dan membuat masyarakat resah. Semakin
online ketika melakukan transaksi jual beli tinggi tingkat keresahan masyarakat maka
online. dengan ini membuat pemerintah menjadi
lebih serius dalam penangan kasus Hoax
(4) Pembuat Konten dan hate speech. Pemerintah diharapkan
Memproduksi pesan sebagai bagian lebih cepat dalam merespon feomena Hoax
dari kreativitas Pesan adalah kemampuan yang beredar dimasyarakat dan memberi
seseorang menyusun pesan atau ide pemahaman kepada masyarakat dengan
dengan kata-kata, suara, atau imej secara mensosialisasikan UU ITE.
efektif sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Berdasarkan hasil temuan, kemampuan
komunikasi. Menciptakan media berkaitan Remaja Kelurahan Balearjosari Kecamatan
dengan produksi dan distribusi isi media, Blimbing Kota Malang menilai sebuah
juga berkaitan dengan kompetensi berita palsu dalam tahapan menengah.
komunikatif. Hasil observasi menunjukkan Remaja Kelurahan Balearjosari Kecamatan
bahwa mengacu pada batasan literasi media Blimbing Kota Malang menilai sebuah
yang meliputi akses, analisis, evaluasi berita palsu dalam tahapan menengah
dan mencipta konten, tentunya seluruh sudah dalam kategori mampu melihat
informan belum mencapai taraf tersebut. isi berita dan juga melihat judul yang
Bahkan bisa dikatakan belum mencapai memang terkesan aneh. Hal ini menjadi
harapan. Seluruh Remaja Kelurahan keadaan dimana bagi Remaja Kelurahan
Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota
Malang tersebut bisa dikatakan merupakan Malang menilai sebuah berita palsu dalam
khalayak tak peduli media. Hal tersebut tahapan menengah yang memang kreatif
disebabkan mereka terlalu mengacuhkan dan juga memiliki keaktifan dalam dunia
dampak konten media. media sosial, bagi Remaja Kelurahan
Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota
Pemahaman Remaja Kelurahan Malang update status dan juga kebiasaan
Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota melihat berita yang aneh-aneh menjadikan
Malang mengenai berita Hoax berita menjadi tidak masuk akal.
Menurut Herlinda (2015) Hoax Berdasarkan hal memahami keaslian
merupakan ekses negatif kebebasan berbicara gambar dan juga sumber berita seluruh
dan berpendapat di internet, khususnya media informan tergolong rendah dalam menganalisis
sosial dan blog. Hoax bertujuan membuat sampai sejauh itu dan bahkan bagi Remaja
opini publik, menggiring opini, membentuk Kelurahan Balearjosari Kecamatan Blimbing
persepsi, juga untuk bersenang-senang Kota Malang menilai hal ini menjadi sebuah hal
yang menguji kecerdasan dan kecermatan yang rumit. Karena berkaitan dengan berbagai
pengguna internet dan media sosial. kemampuan yang dimiliki dengan ketrampilan
Menurut Herawati (2016) Hoax tingkat tinggi. Sehingga perlu adanya usaha
dan hate speech merupakan satu kesatuan menilai keaslian foto secara lebih mudah dan
yang saling berkaitan di media online. ringkas dan juga sumber yang terpercaya

Jurnal Civic Hukum,Volume 4, Nomor 2, November 2019, hal 130-137


135

mestinya dapat diketahui dengan mudah. Hasil temuan ini sejalan dengan
Belum optimalnya kemampuan Remaja pendapat Triartanto (2015) faktor keterbatasan
Kelurahan Balearjosari Kecamatan informasi, juga tingkat popularitas informasi
Blimbing Kota Malang menilai sebuah dan juga ketertarikan serta Confirmation
berita menyebabkan pengembangan jiwa bias. Perkembangan teknologi yang sangat
kewirausahaan bagi mereka menjadi pesat membuat informasi dengan mudah
sebuah penilaian yang juga belum optimal. dapat diperoleh dan juga menjadikan banyak
Berdasarkan hasil temuan dapat generasi muda seperti mahasiswa dengan
diketahui bahwa terdapat beberap faktor mudahnya mendapatkan informasi yang
yang mempegaruhi kemampuan Remaja digunakan untuk mencapai keberhasilan dan
Kelurahan Balearjosari Kecamatan keputusan usahanya.
Blimbing Kota Malang menilai berita palsu
(Hoax) antara lain: Kepercayaan Remaja Kelurahan
Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota
a. Fanatik, bagi Remaja Kelurahan Malang Pada Berita Di Media Sosial
Balearjosari Kecamatan Blimbing Terkhususnya Berita Hoax
Kota Malang terkadang terlalu Nasrullah (2015) .Media sosial sebagai
fanatik terhadap berita yang berasal konvergensi antara komunikasi personal
dari satu sumber yang menurut dalam arti saling berbagi di antara individu
perasaan mereka benar. Sedangkan (to be Shared one-to-one) dan media publik
kemampuan untuk menilai kebenarannya untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada
masih tahapan awal. kekhususan individu. Media sosial adalah
b. Faktor emosional Remaja Kelurahan medium di internet yang memungkinkan
Balearjosari Kecamatan Blimbing pengguna merepresentasikan dirinya
Kota Malang terhadap situasi sebuah maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi,
kejadian, hal ini karena remaja berkomunikasi dengan pengguna lain, dan
terkadang ikut larut dalam situasi membentuk ikatan sosial secara virtual.
berita sehingga tidak menilai Menurut Juliswara (2017) Kemudahan
kebenaranya dan terkadang langsung mengakses dan melihat berbagai macam
membagikan dan komentar terhadap berita/informasi di media sosial, tidak
berita yang ada. dibarengi dengan keakuratan dan kebenaran
c. Mudah terpengaruh, Remaja dari berita/informasi itu. Saat ini sangat banyak
Kelurahan Balearjosari Kecamatan berita/informasi yang beredar di media sosial
Blimbing Kota Malang dengan tanpa masyarakat tahu bahwa berita tersebut
membaca gaya bahasa dan perasaan fakta atau mungkin Hoax yang sengaja dibuat
yang simpati, menyebabkan informan oleh segelintir orang untuk menggiring
mudah terpengaruh sehingga hal ini opini masyarakat mengenai suatu hal.
menjadi sebuah kesalahan dalam Lebih parahnya, sebagaian masyarakat
menilai kebenaran sebuah berita. yang tidak tahu mengenai Hoax, ikut
d. Keterbatasan kemampuan menguji menyebarluaskan berita/informasi Hoax
kebenaran, masih belum objektif itu kepada masyarakat luas melalui media
sebagian Remaja Kelurahan Bale sosial. Maka banyak masyarakat yang
arjosari Kecamatan Blimbing Kota kurang akan pengetahuannya mengenai
Malang menyebabkan informan Hoax pun akhirnya mudah mempercayai
terjebak dalam penilaian yang kurang segala macam berita/informasi yang ada
benar. di media sosial tanpa menyaring atau

Galih Asokti Priambodo, Surgensi Literasi Media Sosial dalam Menangkal Ancaman Berita Hoax
di Kalangan Remaja
136

memeriksa kebenaran dari berita/informasi informan. Mereka memiliki tanggapan


itu. Berbagai pengaruh juga ditimbulkan dan pendapat sendiri mengenai berita
dari penyebaran berita/informasi Hoax itu Hoax yang saat ini sangat sering di media
sendiri kepada masyarakat luas. Respon sosial. Informan menjadi tidak percaya lagi
dan tanggapan masyarakat terhadap berita/ dengan berita/informasi yang ada di media
informasi yang ada di media sosial pun sosial padahal tidak semua berita/informasi
berbeda-beda saat penyebaran Hoax itu yang ada itu merupakan Hoax. Tetapi ada
semakin meluas. juga yang tetap mempercayainya dengan
Remaja Kelurahan Balearjosari tetap waspada dan teliti saat melihat
Kecamatan Blimbing Kota Malang tetap berita atau informasi. Berdasarkan hasil
mempercayai media sosial seperti Facebook wawancara yang diperoleh, tidak semua
untuk melihat berita/informasi di media Remaja Kelurahan Balearjosari Kecamatan
sosial setelah banyaknya berita Hoax yang Blimbing Kota Malang langsung menutup
beredar. Walaupun demikian, para informan diri akan berita/informasi yang ada di media
tidak menutup diri terhadap berita/ sosial, karena mereka tahu tidak semua
informasi yang ada di media sosial, karena Hoax asalkan tetap harus memeriksa berita
tidak semua berita/informasi yang ada di atau informasi itu. Tetapi ada juga yang
media sosial seperti Facebook merupakan tidak percaya akan berita yang ada di media
Hoax. Semua informan setuju untuk tetap sosial karena kebenaran dari berita atau
memeriksa suatu berita/informasi yang informasi itu masih diragukan. Tergantung
mereka temukan di Facebook untuk lebih pada pandangan setiap informan dalam
meyakinkan dan mengetahui kebenaran dari menyikapi Hoax itu.
suatu berita yang mereka lihat. Mengingat
saat ini banyak berita Hoax yang membuat SIMPULAN
masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap Berdasarkan penyajian data dan
berita/informasi yang ada di media sosial. pembahasan dari penelitian ini maka dapat
Remaja Kelurahan Balearjosari ditarik kesimpulan bahwa Remaja Kelurahan
Kecamatan Blimbing Kota Malang Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota
memiliki lebih dari satu media sosial dalam Malang memiliki kemampuan mengakses
gadget ataupun handphone milik mereka. media sosial. Kemampuan dalam hal
hal ini juga dikarenakan kebutuhan akan menganalisis belum dilakukan secara kritis
komunikasi dan kecepatan dalam menerima sedangkan kemampuan mengevaluasi dan
informasi pada setiap media pun berbeda- memproduksi pesan belum dilakukan secara
beda. Selain itu, mereka juga tahu bahwa mendalam dan rutin. Maka kemampuan
dalam media sosial seperti Facebook, literasi media remaja Kelurahan Balearjosari
informasi yang ada tidak memiliki batasan Kecamatan Blimbing Kota Malang sebagai
untuk diakses sehingga siapa saja dapat informan dalam penelitian ini berada
melihatnya. Banyak informasi penting pada tahapan awal. Pada tahap ini audiens
yang dapat ditemukan dalam media sosial memiliki kemampuan berupa pengenalan
sehingga membuat media sosial itu sendiri media, terutama efek positif dan negatif yang
jauh lebih bermanfaat daripada hanya potensial diberikan oleh media.
sekedar menggunggah status ataupun foto. Kesimpulan yang didapat berdasarkan
Hanya saja saat ini, berita/informasi penelitian ini antara lain kemampuan
yang beredar di media sosial sudah tidak remaja Kelurahan Balearjosari Kecamatan
dapat lagi dipercaya seluruhnya, mengingat Blimbing Kota Malang menilai sebuah berita
banyaknya berita atau informasi Hoax yang palsu dalam kategori awal. Berdasarkan
beredar dan hal ini juga dirasakan oleh para lima indikator yang digunakan diketahui

Jurnal Civic Hukum,Volume 4, Nomor 2, November 2019, hal 130-137


137

bahwa indikator terbanyak berada pada dalam Menganalisis Informasi Berita


kemampuan menilai kontens berita dan juga Palsu (Hoax) di Media Sosial. Jurnal
menilai judul berita. Sedangkan indikator Pemikiran Sosiologi, Vol. 4 (02): 65- 68.
paling rendah terletak pada menilai sumber Lubis, Suwardi. 2014. Dampak Positif
berita dan juga keaslian foto pada berita. dan Negatif Media Sosial Facebook.
Faktor yang mempengaruhi kemampuan Jurnal Media Sosial. Vol. 9 (2): 1-10.
remaja Kelurahan Balearjosari Kecamatan Miles, B. dan A. Michael Huberman. 2013.
Blimbing Kota Malang menilai berita Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI
palsu (Hoax) antara lain: fanatik terhadap Press.
sumber berita, faktor emosional terhadap Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial:
situasi sebuah kejadian, faktor mudah Perspektif Komunikasi, Budaya, dan
terpengaruh dan faktor keterbatasan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa
kemampuan menguji kebenaran. Rekatama Media.
Remaja Kelurahan Balearjosari tetap Potter, W. James. 2008. Media Literacy
mempercayai media sosial seperti Facebook 4th Edition. University of California,
untuk melihat berita atau informasi di media Santa Barbara. Sage Publications:
sosial setelah banyaknya berita Hoax yang Los Angeles.
beredar. Walaupun demikian, para informan Silverblatt, Art. 1995. Media Literacy.
tidak menutup diri terhadap berita atau Westport CN: Praeger.
informasi yang ada di media sosial, karena Triartanto. 2015. Kredibilitas berita Hoax
tidak semua berita atau informasi yang ada Di Media Siber. Jurnal Media Sosial.
di media sosial seperti Facebook merupakan Vol. 3(2):10-11.
Hoax. Semua informan setuju untuk tetap West dan Turner. 2009. Teori Komunikasi.
memeriksa suatu berita atau informasi yang Jakarta: Salembah Humanika
mereka temukan di Facebook untuk lebih
meyakinkan dan mengetahui kebenaran
dari suatu berita yang mereka lihat.
Mengingat saat ini banyak berita Hoax
yang membuat masyarakat kehilangan
kepercayaan terhadap berita atau informasi
yang ada di media sosial.

DAFTAR PUSTAKA
Fitryani, Inda. 2016. Literasi Media Pada
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Mulawarman. Jurnal
Komunikasi, Vol. 8 (01) : 73-80.
Gunawan, I. 2014. Metode Penelitian Kualitatif:
Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
Herawati, D. M. 2016. Penyebaran Hoax
dan Hate speech sebagai Representasi
Kebebasan Berpendapat. Jurnal
Komunikasi, Vol. 2 (02): 23-30.
Herlinda, F. 2015. Komunikasi Media Baru.
Jakarta: Salemba.
Juliswara, V. 2017. Mengembangkan Model
Literasi Media yang Berkebhinekaan

Galih Asokti Priambodo, Surgensi Literasi Media Sosial dalam Menangkal Ancaman Berita Hoax
di Kalangan Remaja

Anda mungkin juga menyukai